Friday 20 May 2011

Fanfic TK: Destiny Ch.3

Posted by Tati Diana at 20:17
*DESTINY *




Chapter 3 : Perceraian
Pernikahan telah usai. Koji memboyong Maya untuk tinggal di apartemen yang disewa Koji. Apartemen itu tidak terlalu besar. Apartemen itu memiliki 2 kamar tidur. Sebelum pernikahan mereka, Maya telah bicara pada Koji bahwa dia menikahi Koji bukan karena dia sungguh-sungguh mencintai sahabatnya itu, tetapi semata-mata karena ia menerima pertolongan Koji untuk menutupi aibnya. Maya seakan ingin menegaskan pada lelaki itu agar ia tidak terlalu berharap akan cinta Maya kepadanya. Koji mengerti dan mau menerima hal itu. Koji berpikir lebih baik dia menuruti apapun yang diinginkan gadis itu dan akan sesabar mungkin hingga gadis itu mau memberikan cintanya pada dirinya.


Sesuai perjanjian mereka menikah, mereka tidur di tempat yang terpisah. Koji selalu berharap pernikahan rekayasa yang direncanakannya bersama Maya untuk menutupi aib gadis itu bisa berubah menjadi sebuah pernikahan normal yang biasa dijalani pasangan lain di dunia. Koji berharap dengan kasih sayang yang diperlihatkannya pada Maya bisa meluluhkan hati gadis itu dan mau memberinya cinta seorang istri kepada suaminya. Tapi harapan Koji ternyata tidak berbuah hasil, Maya terlihat semakin menjauh darinya. Terkadang Maya tidak kembali ke Apartemen Koji, Maya malah menghabiskan malam-malamnya di apartemennya dahulu bersama Rei. Terlebih lagi setelah Maya menerima peran di salah satu drama televisi, Maya semakin jarang pulang. Koji pun mendengar selentingan bahwa Maya juga dekat dengan lawan mainnya di drama Tv tersebut, Shinichi Kudo. Kadang terbersit rasa cemburu di hatinya apalagi akhir-akhir ini Koji pun sering ditanyakan tentang kebenaran tentang kabar tersebut, baik oleh teman-temannya maupun oleh para wartawan Tetapi yang lebih parah lagi oleh keluarganya, terutama ibunya dan saudara perempuannya yang sedari awal tidak menginginkan Koji berhubungan dengan Maya Kitajima. Gadis miskin yang tidak mempunyai ayah. Maka seringlah Koji mendengar sindiran-sindiran ibunya, yang mencap anak lelakinya itu sebagai anak durhaka yang tidak mau mendengar nasehatnya dan salah pilih dengan menikahi Maya. Maya dianggapnya sebagai wanita yang tidak pantas dijadikan sebagai istri, tidak pandai memasak,dan tidak memperhatikan suami. Apalagi dengan adanya gosip tersebut lengkaplah sudah ketidaksukaannya pada menantu perempuannya itu.


Koji berusaha sesabar mungkin menghadapi masalah yang membelitnya. Perasaan cintanya, kecemburuannya dan ketidaksetujuan ibunya menikahi Maya. Tetapi lama-kelamaan kesabaran itu perlahan menghilang dan akhirnya pecah menjadi sebuah pertengkaran.


“Maya , kau dari mana saja? Aku mengkhawatirkanmu” kata Koji sekalem mungkin berusaha menyembunyikan perasaannya


“eh..aku beberapa hari ini menginap di tempat, Rei” jawab Maya dengan tenang. Maya yakin dia tidak menjelaskannyapun Koji pasti tahu


“benarkah?” tanya Koji


“ya benar. Memangnya dimana lagi aku bisa tidur” kata Maya sambil tertawa bergurau


Tapi gurauan Maya hanya ditanggapi dengan kata-kata dingin dari Koji.


“aku tidak tahu. Mungkin ada lelaki lain. lawan mainmu mungkin yang mengajakmu tidur di apartemennya” kata Koji sambil menyesap beer ditangannya


“Koji.......!” kata Maya yang seakan merasakan tuduhan Koji kepadanya


“heh...apa kau peduli dengan ucapanku? Seharusnya kau tidak usah mempedulikan apa yang kuucapkan. Toh apapun yang telah aku lakukan atau aku ucapkan padamu tidak pernah kau anggap” kata Koji dengan sinis


Maya yang hari itu nampak lelah sangat kesal dengan tuduhan Koji dan dengan sengit dia membalas kata-kata Koji


“aku kira aku tidak harus melaporkan apa dan dimana aku tidur” kata Maya dengan marah


‘tentu saja aku berhak tahu. Aku suamimu”bentak Koji tak kalah pedas


“tapi bagiku kau bukan suamiku”kata Maya mengingatkan


“memang aku selama ini tidak pernah kau anggap sebagai suamimu. Dan malam ini akan kubuktikan bahwa aku suamimu dan kau istriku” kata Koji dengan marah sambil menarik Maya ke kamarnya


“lepaskan...lepaskan ..aku, Koji” teriak Maya ketakutan


“kenapa kau menolakku? Kau istriku, Maya!” kata Koji dengan kasar dan membanting tubuh Maya ke tempat tidurnya. Matanya terlihat memerah penuh amarah dan pengaruh alkohol yang menguasainya


“lepaskan aku Koji” teriak Maya dengan keras sambil berusaha melepaskan diri dari Koji yang mencengkeram tubuhnya


“tidak akan kulepaskan. Aku sudah banyak bersabar padamu.” Kata Koji dengan marah berusaha mengoyak pakaian Maya


Entah kekuatan darimana, Maya mempunyai keberanian dan cukup tenaga untuk melepaskan diri dari Koji, menampar lelaki itu dan menghindarkannya dari hal yang tidak pernah dia inginkan.


Plakkkk...!


Maya menampar pipi Koji.


‘kau .......kau .......kejam Koji” kata Maya sambil menangis tersedu-sedu


Tamparan tangan Maya di pipi Koji seakan menyadarkan Koji bahwa dia telah menyakiti Maya. Koji melihat wanita yang baru saja menamparnya dengan tatapan sedih. Perilakunya yang kasar terhadap Maya seakan menghilangkan kesempatan Koji untuk mendapatkan cintanya. Mungkin malam ini dia bisa mendapatkan tubuh wanita yang dicintainya itu tapi tidak dengan hati dan cintanya.


“maafkan aku ,Maya..” kata Koji lemah


“aku sangat mencintaimu dan aku sangat cemburu jika kau bersama lelaki lain” terang Koji


Maya hanya menangis tergugu di samping tempat tidur. Terasa sakit hatinya, dia tidak menyangka Koji telah berlaku kasar padanya.




*****


Keesokan harinya Maya memutuskan untuk tidak tinggal lagi di apartemen Koji. Maya mengepak semua barangnya. Pertengkaran semalam membuat Maya semakin enggan untuk tinggal di apartemen Koji. Maya berpikir ternyata pilihannya dahulu menikahi Koji adalah pilihan yang salah. Maya tahu sikap Koji semalam sangat jauh dengan sikap Koji yang dia kenal. Koji yang selalu manis, penuh perhatian dan menunjukkan sikap penyabar padanya. Dan sikap semalam adalah akumulasi dari keadaan yang tidak membahagiakan yang dirasakan oleh Koji. Sikap tersebut lahir karena rasa sakit hatinya akan sikap Maya yang tidak peduli terhadap rasa cintanya serta ditambah lagi Koji dibawah pengaruh minuman keras .


Sedari awal pernikahan mereka, Koji berusaha untuk menunjukkan rasa cintanya kepada dirinya dan menginginkan pernikahan itu berubah dari pernikahan yang di rekayasa menjadi pernikahan seperti layaknya pernikahan normal lainnya. Hubungan seperti layaknya suami istri lainnya, bukannya pernikahan yang hanya di selembar kertas yang memberikan statusnya sebagai suami Maya Kitajima. Hubungan mereka sendiri dalam kenyataannya hanya seperti dua orang yang hanya tinggal di satu rumah dan tidak ada ikatan cinta.


Maya sendiri bukannya tidak tahu dengan sikap Koji dan keinginan Koji yang diperlihatkan lelaki itu padanya agar menjadikan dirinya sebagai suami sejati. Tapi Maya tidak ingin memberikan harapan kosong padanya. Bagaimanapun Maya tidak bisa membohongi hatinya, dia tidak mencintai Koji. Semakin hari semakin timbul penyesalan di hati Maya, tidak seharusnya dia menerima ide pernikahan rekayasa ini.


Setelah beberapa hari tinggal di apartemen Rei dan berpikir masak-masak tentang semua yang telah terjadi Maya memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya bersama Koji. Walaupun mungkin ini akan berdampak pada kariernya di dunia keartisan. Banyak fans mereka berdua yang sangat mendukung pernikahan Akoya dan Isshin di dunia nyata mungkin akan kecewa jika mereka memutuskan untuk berpisah, bercerai. Maya telah memantapkan tekad malam ini dia harus berbicara dengan Koji.


“hai Koji..” kata Maya sambil menutup pintu apartemen itu


“ah kau Maya, aku senang kau kembali ke mari”kata Koji dengan riang.


Dia bahagia karena istrinya ini mau kembali lagi ke apartemen mereka
Maya melihat air muka Koji yang bahagia menyambut kedatangannya. Ada sedikit keraguan dia untuk menyampaikan maksud hatinya. Tapi pikiran itu cepat-cepat ditepisnya.


“Maya, bagaimana kehamilanmu?” kata Koji penuh perhatian


“baik...”jawab Maya pendek


“Maya, maafkan atas perbuatanku padamu tempo hari” kata Koji dengan malu


“aku kehilangan kontrol diriku saat itu. Maukah kau memaafkanku?” tanya Koji lagi


“aku telah memaafkanmu, Koji. Aku akan melupakannya. Kau tidak usah khawatir” jawab Maya


“terima kasih ,Maya. Itu sangat berarti bagiku” jawab Koji sambil tersenyum


Lama keduanya terdiam. Maya ragu kembali untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Tapi akhirnya dia memberanikan diri untuk mengutarakan maksudnya.


“...eh...Koji aku kemari karena ada yang ingin aku bicarakan denganmu.” Kata Maya dengan hati-hati


“apa kau ingin bilang bahwa kau telah tahu jenis kelaminnya dan berniat mengajakku untuk bersiap-siap memilih perlengkapan untuk bayi kita?” kata Koji dengan riang


“eh.......”kata Maya kaget


Maya terkejut dengan ucapan Koji. Tidak seharusnya Koji menyebut ini adalah bayi mereka berdua. Ini adalah darah daging dirinya bersama Masumi, bukan darah daging Koji. Koji yang menangkap raut wajah Maya kemudian melanjutkan ucapannya.


“aku tahu kau terkejut. Tapi Maya aku sangat mencintaimu dan apapun yang merupakan bagian dari dirimu akupun mencintainya. Aku tahu dia bukan anakku, tapi yakinlah aku akan mencintainya seakan dia anakku” kata Koji dengan yakin


“terima kasih, Koji. Terima kasih untuk mau mengakui anakkku sebagi anakmu,tapi aku tidak mau lagi menerima kebaikanmu, aku ingin kita berpisah Koji”kata Maya akhirnya sambil menunduk


Lama keduanya terdiam. Koji mengambil gelas teh yang ada di hadapannya dengan bergetar dan meminumnya.


“ko...koji..”kata Maya dengan takut


“aku tidak tahu lagi bagaimana caraku membuatmu untuk tetap tinggal bersamaku. Aku sangat mencintaimu Maya dan aku tidak ingin kita berpisah”kata Koji dengan getir


“tapi aku ingin kita berpisah. Aku tidak mencintaimu dan tidak ingin tersiksa dengan kebersamaan kita. Maafkan aku yang telah memanfaatkan kebaikanmu dan tidak bisa membalas rasa cintamu”kata Maya sedih dan wajahnya berurai air mata


“apakah benar berita itu bahwa kau mencintai aktor itu, Shinichi Kudo?” tanya Koji seakan ingin mengetahui motif dibalik keinginan Maya untuk berpisah


“Koji, apakah kau juga percaya pada gosip murahan itu?” Maya balik bertanya


Koji hanya terdiam. Tidak berani mengiyakan. Sebenarnya saat dirinya menanyakan hal itu dia takut akan kebenaran itu. Koji tahu dahulu Maya mencintai Masumi, tetapi lelaki itu kini tidak ada di Jepang, sehingga dia merasa aman. Saingannya dulu telah jauh dari wanita yang dicintainya. Tetapi aktor itu, Shinichi Kudo selalu berdekatan dengan Maya bahkan sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama di tempat syuting, yang memungkinkan keduanya untuk menyemai benih-benih cinta.


“aku akan menegaskan bahwa antara aku dan Shinichi tidak ada apa-apa” kata Maya dengan tegas


“dia hanya lawan mainku. Teman biasa, tidak lebih” lanjut Maya


“aku tidak berniat untuk membuka pintu hatiku untuk cinta lelaki manapun. Yang aku pikirkan sekarang hanya anakku”kata Maya


“lantas mengapa kau bersikukuh untuk berpisah dariku” tanya Koji yang masih penasaran


“kau pun pasti tahu jawabannya. Aku tidak mencintaimu dan aku tidak mau membuatmu terluka” jawab Maya


“apakah hatimu masih terisi oleh nama itu?”tanya Koji sedih


Maya tidak ingin menjawab pertanyaan Koji yang Koji sendiri juga tahu apa jawabannya. Tak lama Maya hanya mengangguk.


“maafkan aku Koji. Aku tahu kau lelaki yang baik. Aku tahu kau berusaha untuk membahagiakanku dan mau menerima keberadaan anakku. Tapi sungguh aku tidak bisa mencintaimu” kata Maya panjang lebar


“apakah keputusanmu sudah tidak bisa kau ubah, atau apakah yang bisa kulakukan agar kau mau mengubah keputusanmu, Maya?” tanya Koji


“tidak..tidak ada, Koji, Maafkan aku...... Tapi aku telah memutuskan niatku untuk berpisah. Aku ingin bercerai darimu” jawab Maya dengan mantap


Koji lama terdiam. Dia sulit sekali membuat keputusan yang akan membuatnya jauh dan berpisah dari Maya.


“hhhh......baiklah. Walaupun aku tidak ingin mengabulkan permintaanmu, tapi jika itu adalah kebahagiaanmu, Maya, aku pasti mengabulkannya untukmu” kata Koji yang kali ini menangis.


“terima kasih Koji dan kumohon maafkan aku. Kau adalah sahabatku yang terbaik, terlalu baik” kata Maya dengan sedih sambil memeluk Koji. Koji kemudian membalas pelukan Maya. Mungkin inilah pelukannya yang terakhir disaat dia berstatus suami Maya Kitajima, karena esok atau lusa status itu telah tercabut dari dirinya. Status suami yang sungguh-sungguh tidak dilakoninya sebagaimana mestinya. Semestinya seperti sosok suami di luar sana.


Akhirnya berita perceraian sang pemeran Bidadari Merah dan pasangannya tersebar luas juga ke media. Pernikahan yang hanya bertahan 3 bulan menimbulkan banyak spekulasi dan pertanyaan tentang alasan perceraian keduanya di benak masyarakat luas terutama fans mereka. Mereka menyayangkan perpisahan mereka, dimata mereka Maya dan Koji adalah pasangan yang serasi. Tapi banyaknya perceraian di kalangan artis bukanlah sesuatu yang aneh, sehingga walaupun berita perceraian tersebut pada awalnya menghebohkan tapi lambat laun berita tersebut menghilang berganti dengan gosip-gosip selebritis yang menikah ataupun gosip perceraian lainnya.


Koji berniat mengubur rasa cintanya pada Maya. Dia telah memutuskan untuk melanjutkan karier aktingnya di Korea. Tanah baru yang diharapkannya bisa menyembuhkan luka hatinya dan memberikan harapan baru untuk kisah cintanya yang buram.



***********************************************


to be continue

3 comments:

orchid on 20 May 2011 at 22:07 said...

waduuuuh, kenapa to be continue, lagi seru ini,

Theresia on 21 May 2011 at 09:05 said...

masuminya gmn???
cerai jg donk, trus nyambung ama maya *ngarep.com* hehehe....

Muri said...

yaaah kok bersambung..lagi asik2nya..

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting