Thursday 26 May 2011

Fanfic TK : Shiori Revenge chapter 5

Posted by Miarosa at 13:34
Rate : 18 +

Warning : kissu


Shiori Revenge
( By Mia )



Mai Kuraki - Shiroi Yuki

Powered by mp3skull.com

 
Chapter 5

Maya terguling di tanah dan kepalanya membentur tembok tanaman dan keluar darah segar dari kepalanya. Mobil itu langsung melarikan diri. Rei cepat-cepat mendekati Maya untuk memeriksa keadaannya dan orang-orang yang berada sekitar tempat kejadian mulai mendekati Maya.

Maya dalam keadaan setengah tidak sadar.

‘’Maya bertahanlah, ambulance akan segera datang’’.

Maya akhirnya jatuh pingsan.

‘’Maya....Maya...Maya...’’kata Rei panik.

Setelah sampai di rumah sakit Rei menghubungi Masumi .

‘’Halo pak Hayami,ini saya’’

‘’Ada apa? Kenapa kamu menangis?’’

‘’Sebaiknya Anda segera pegi ke rumah sakit Tokyo. Maya mengalami kecelakaan’’.

‘’APAAAA’’

Masumi langsung berdiri.Jantung Masumi seakan berhenti berdetak.

‘’Bagaimana keadaannya?’’

‘’Saya tidak tahu. Sekarang dokter sedang memeriksanya’’.

‘’Baiklah. Saya akan segera pergi kesana’’.

Masumi jatuh terduduk dengan lemas dan pandangannya kosong .

‘’Pak Hayami, ada apa?’’

‘’Oh ternyata kamu’’

‘’Saya sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada jawaban dari Anda’’.

‘’Maya mengalami kecelakaan’’.

‘’Apaaaa....tapi bagaimana bisa?’’

‘’Saya juga tidak tahu. Tolong suruh orang untuk menyiapkan mobil . Saya akan pergi kesana’’.

‘’Baik’’.

Masumi mengambil jasnya dan segera pergi dari kantornya dengan wajah khawatir.

****

Masumi melihat Rei sedang berjalan mondar-mandir di ruang operasi dan Masumi berlari kearahnya.

‘’Rei , dimana Maya sekarang? Dan bagaimana keadaaanya?’’

‘’Maya ada didalam. Saya belum tahu keadaanya dan dokter masih memeriksanya’’.

Masumi melihat kearah pintu ruang operasi dengan wajah sedih dan pilu.

‘’Maya’’gumamnya lirih.

Masumi dan Rei duduk dengan gelisah. Masumi menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya sedangkan Rei hanya duduk dan sekali-kali melihat pintu ruang operasi berharap pintu itu segera terbuka.Tidak lama kemudian pintu terbuka dan mereka langsung menghampiri dokter.

‘’Bagaimana keadaan Maya?’’kata Masumi.

‘’Luka di kepalanya tidak terlalu parah dan hanya mengalami gegar otak ringan’’.

‘’Benarkah dia tidak apa-apa?’’kata Masumi.

‘’Dia tidak apa-apa dan akan segera sembuh’’.

Rei dan Masumi terlihat senang dan senyuman telah menghiasi wajah mereka berdua dan mereka sekarang bisa bernafas lega.Kemudian Maya dibawa ke ruang perawatan.

Masumi membuka pintu kamar. Disana Maya sedang berbaring tidak sadarkan diri.Masumi duduk disamping Maya dan membelai rambutnya,kemudian menggenggam tangan Maya dan menciumnya. Masumi meneteskan air matanya dan membasahi tangannya.Masumi mengecup bibir Maya dengan lembut dan keluar dari kamar.

‘’Rei,katakan apa yang sebenarnya terjadi?’’

‘’Ada mobil yang melaju kencang kearah Maya,sepertinya mobil itu berusaha menabrak Maya,tapi untung Maya berhasil menghindar meskipun pada akhirnya Maya terbentur tembok dan harus mengalami luka di kepala’’.

‘’Apa kamu melihat pengemudi mobil itu?’’

‘’Sayangnya tidak’’.

‘’Apa kamu juga melihat nomor mobil itu?’’

‘’Maaf. Saya juga tidak melihatnya. Tapi mobil itu berwarna merah menyala’’.

‘’Sudah tidak apa-apa. Saya akan menyuruh orang untuk menyelidiki masalah ini’’.

Kemudian Masumi menjauh dari Rei dan mengeluarkan Hpnya.

‘’Hijiri, ini saya. Maya ditabrak orang.Tolong selidiki masalah ini’’.

‘’Baik pak Hayami’’.

Masumi menutup Hpnya dan kembali mendekati Rei.

‘’Saya akan kembali ke kantor. Tolong jaga Maya jangan sampai Maya sendirian. Sebentar lagi saya akan datang lagi kesini. Kalau ada apa-apa cepat hubungi saya’’.

‘’Baik pak Hayami.

****

‘’APA KATAMU? Kamu gagal membunuh Maya’’.

Shiori langsung menutup teleponnya dan membantingnya ke lantai.

‘’Maya, kali ini kamu selamat, tapi lain kali kamu tidak akan selamat’’kata Shiori dengan penuh kemarahan.

Berita kecelakaan Maya sudah tersebar luas para wartawan segera memenuhi rumah sakit.Ketika Masumi kembali ke rumah sakit para wartawan mencegat Masumi dan mengajukan berbagai pertanyaan dan Masumi tidak memperdulikannya.Para wartawan mencoba masuk tapi para petugas keamanan melarang para wartawan itu masuk.

‘’Rei, sebaiknya kamu pulang saja. Biar saya yang menjaga Maya malam ini’’.

‘’Baik’’.

‘’Sebaiknya kamu keluar lewat pintu belakang,karena di depan banyak wartawan’’.

Rei mengambil barang-barangnya dan pergi dari kamar Maya.Masumi melepas jasnya dan duduk disamping Maya dan memperhatikan Maya yang masih belum sadarkan diri.

‘’Cepat sembuh sayang’’.

Masumi mengecup bibir Maya berkali-kali.

Tidak lama kemudian Maya menggerakan bola matanya dan perlahan-lahan membuka matanya.

‘’Masumi’’

‘’Maya, akhirnya kamu sadar juga. Sebentar saya panggil dokter dulu’’.

Lalu dokter memeriksa keadaan Maya dan dokter mengatakan kalau Maya baik-baik saja dan akan segera sembuh. Di wajah Masumi terpancar kebahagiaan.

‘’Terima kasih dokter’’.

Masumi melihat ke arah Maya dan tersenyum.

‘’Kamu dengar kata dokter tadi’’.

‘’Iya  dan maaf sudah mengkhawatirkanmu’’.

‘’Sudah tidak apa-apa. Saya senang kamu baik-baik saja’’.

Maya menatap Masumi dan membelai wajahnya,kemudian mereka tersenyum dan mereka saling menatap dengan tatapan penuh cinta.

****

2 hari kemudian.

Maya sedang makan siang ditemani Rei.Mereka sedang membicarakan acara pernikahan Maya dan mereka tidak menyadari pintu masuk bergeser dan Sakurakoji masuk.Mereka beruda terkejut melihat kedatangan Sakurakoji.

‘’Koji’’kata mereka bersamaan’’.

‘’Saya senang kamu sudah sadar. Saya ingin bicara padamu’’.

‘’Sebaiknya saya pergi keluar dulu. Sepertinya banyak yang ingin kalian bicarakan’’kata Rei.

Rei pergi keluar kamar dan menutup pintu dibelakangnya.

‘’Baiklah. Kamu ingin bicara apa?’’

‘’Pertama-tama saya ingin minta maaf padamu atas kejadian waktu itu. Ketika itu saya lupa diri dan sudah membuatmu sedih. Setelah saya menenangkan diri dan berpikir, saya sudah merelakan kamu pergi dari sisiku. Saya sekarang mengerti kamu hanya akan bahagia disisi pak Hayami.Jadi Maya, apa kamu mau memaafkanku?’’

‘’Saya memaafkanmu’’.

‘’Terima kasih. Kita masih berteman seperti biasanya kan?’’

‘’Tentu saja’’.

‘’ Maya,  minggu depan saya akan pergi ke Amerika.’’

‘’Amerika’’.

‘’Iya.Jadi ini mungkin terakhir kali kita bertemu’’kata Koji sedih.

‘’Saya mengerti.Semoga kamu baik-baik saja disana’’.

‘’Terima kasih. Semoga kamu dan pak Hayami hidup bahagia dan hubungan kalian lancar’’.

‘’Terima kasih Koji. Kamu juga semoga hidupmu bahagia’’.

‘’Kalau begitu saya harus pergi sekarang masih ada banyak pekerjaan. Sampai Jumpa!

‘’Sampai jumpa!’’

****

Beberapa hari kemudian Maya sudah sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasanya dan kini mereka tengah disibukan dengan acara pernikahan mereka yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Maya  dan Masumi pergi ke butik untuk mencoba pakaian pengantin mereka dan setelah itu pergi membeli perlengkapan rumah tangga. Masumi sudah membeli sebuah rumah untuk ditinggali dengan Maya nantinya.

Semenjak kejadian itu Masumi tidak pernah membiarkan Maya sendirian. Masumi menyuruh orang untuk menjaga dan mengawasi Maya secara sembunyi-sembunyi.Kemana pun Maya pergi, orang-orang suruhan Masumi akan mengikutinya.

HP masumi berdering.

‘’Pak Hayami, ini saya Hijiri. Saya sudah mendapatkan informasi siapa yang berusaha mencelakan Maya ’’.

‘’Katakan siapa orang itu?’’

‘’Shiori Takamiya’’.

Wajah Masumi langsung menegang.Masumi langsung menutup Hpnya dan langsung pergi ke rumah Shiori.

Sesampainya disana Masumi menerobos masuk dan langsung berteriak memanggil namanya.

‘’SHIORI....SHIORI....’’

Kemudian Masumi menuju ke kamar Shiori dan Masumi menemukan Shiori dikamarnya dengan wajah ketakutan karena Masumi memandangannya dengan wajah penuh kemarahan.

‘’Kalau kamu berani-berani lagi menyakiti Maya, saya tidak akan pernah memaafkanmu. Ingat itu’’kata Masumi dengan sinar mata penuh ancaman.

Masumi langsung pergi dari kamar Shiori dan membanting  pintu kamarnya dengan keras. Shiori menangis di tempat tidurnya.

‘’Lihat saja nanti. Saya tidak akan membuat kalian hidup tenang. Saya benci kalian...benci...benci....’’

Malam telah tiba Masumi menaiki tangga dan pergi ke kamarnya terlihat wajah lelah diwajahnya. Melepas pakaiannya dan mandi. Lalu berpakaian dan membuka jendela membiarkan angin sepoi-sepoi menggerakan rambutnya yang basah.

****

1 bulan kemudian

Hari ini Maya akan menikah dengan Masumi. Maya merasa gugup karena sebentar lagi Masumi akan menjadi suaminya. Hari ini akan menjadi hari terpenting bagi mereka berdua karena hari ini mereka akan menyatukan cinta mereka untuk selamanya. Masumi juga tidak kalah gugupnya dengan Maya. Berkali-kali pergi ke toilet. Masumi tersenyum didepan cermin toilet, sebentar lagi Maya akan menjadi miliknya untuk selamanya.Tidak lama kemudian upacara pernikahan Maya dan Masumi dimulai. Masumi sudah menunggu Maya di depan altar  dan kemudian mereka mengucapkan ikrar pernikahan. Lalu mereka dinyatakan sah sebagai suami istri dan Masumi memasangkan cincin di jari Maya dan Maya juga memasangkan cincin di jari Masumi.Lalu mereka berciuman dan semua yang hadir memberikan tepuk tangan dan ucapan selamat kepada mereka.

‘’Masumi ,selamat. Semoga kamu hidup bahagia dan kamu juga Maya’’.

‘’Terima kasih ayah’’kata mereka bersamaan.

Eisuke tersenyum.

****

Pandangan Eisuke masih menerawang dan melihat keluar jendela dan tangannya masih memegang sebuah album.Salju turun dengan lebat dalam sekejap halaman rumah keluarga Hayami berubah menjadi warna putih.

‘’Hari itu pada hari pernikahan mereka,saya masih mengingat dengan jelas wajah Masumi dan Maya yang dipenuhi oleh kebahagiaan. Baru pertama kalinya saya melihat Masumi tertawa lepas dan tersenyum penuh kebahagiaan. Walaupun itu sudah 6 tahun berlalu,tapi saya masih bisa mengingatnya dengan jelas’’.

Tiba-tiba seorang anak kecil menarik selimut Eisuke.

‘’Masami,apa yang kamu lakukan? Nanti kakek kedinginan’’.

Masami tersenyum.

‘’Maaf kek’’.

Eisuke mengusap-usap kepala cucunya . Lalu Eisuke mendudukan Masami di pangkuannya dan menceritakan sebuah dongeng untuknya. Masami kemudian tertidur di pangkuannya.

‘’Pak Asa, tolong bawa Masami ke kamarnya’’.

‘’Baik tuan’’.

Eisuke kemudian membuka album yang sejak dari tadi di pegangnya dan album itu berisi foto pernikahan Maya dan Masumi. Eisuke tersenyum sedih ketika melihat foto-foto itu.

****

Setelah upacara dan resepsi pernikahan, Maya dan Masumi pergi bulan madu ke Salzburg, Austria.

Sementara itu di kediaman keluarga Takamiya,Shiori selalu mengurung diri di kamar. Kadang terdengar teriakan-teriakan dari kamarnya. Rasa marah dan dendam telah menguasai dirinya.

‘’Shiori, boleh kakek masuk?’’

Shiori membukakan pintu dan pak Takamiya masuk.

‘’Sebenarnya ada apa dengan dirimu?’’

Pak Takamiya menatap Shiori dengan pandangan sedih melihat cucunya dengan penampilan berantakan dan wajahnya dipenuhi oleh air mata.

‘’Sebaiknya lupakan saja Masumi dan cari pria lain yang benar-benar mencintaimu. Pria itu sudah menjadi milik wanita lain’’

Tiba-tiba shiori pingsan.

‘’SHIOOORRII’’

Para pelayan berdatangan ke kamar Shiori dan menyuruh salah satu pelayan laki-lakinya untuk membawa Shiori ke tempat tidur.

Pak Takamiya cepat –cepat memanggil dokter. Tidak lama kemudian dokter datang. Setelah selesai diperiksa dokter mengatakan kalau Shiori mengalami depresi berat dan harus dibawa kepada seorang pskiater.

Pak Takamiya duduk di ruang kerjanya dan memikirkan perkataaan dokter dan bergulat dengan pikirannya. Akhirnya pak Takamiya menelepon seorang pskiater dan membuat janji bertemu dengannya.

‘’Maaf Shiori. Ini demi kebaikanmu sendiri’’kata pak Takamiya sedih.

Shiori yang sudah sadar pandangannya kosong dan kadang-kadang tidak mengenali sekelilingnya dan setelah beberapa hari tingkah lakunya seperti menunjukan orang gila dan hal itu yang membuat pak Takamiya merasa khawatir. Shiori kadang-kadang suka tertawa sendiri dan suka marah dengan tiba-tiba dan kalau sudah marah Shiori akan membanting semua barang yang ada disekelilingnya ke lantai. Shiori juga sering berusaha untuk menyakiti dirinya.

Pak Takamiya tidak tahan lagi melihat Shiori yang seperti itu,akhirnya  membawa Shiori ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan.Shiori berusaha memberontak ketika para perawat membawanya.

‘’Kakek,jangan tinggalkan saya disini. Saya mohon’’.

Shiori menangis dan memohon-mohon pada kakeknya. Dengan perasaan sedih kakeknya meninggalkan Shiori disana dan pak Takamiya menutup telinganya tidak ingin mendengar teriakan dan jeritan Shiori.Pak Takamiya masuk kedalam mobilnya.

‘’Maafkan aku Shiori’’.

Pak Takamiya cepat-cepat menghapus air matanya dan menyuruh sopirnya untuk pergi.

****

Masumi dan Maya sedang menikmati pemandangan di kota Salzburg. Mereka mengunjungi beberapa bangunan bersejarah. Mereka mengunjungi Salzburg castle merupakan salah satu istana terbesar dieropa,Salzburger dom(the city’s chathedral) merupakan bangunan kejayaan barok dan Hellbrunn palace.Mereka juga melakukan tur original sound of music dan mengunjungi  gazebo yang dipakai dalam syuting Sound of music di Hellbrun Schloss( Istana Helllbrun) dan mereka berdansa di dalam gazebo itu.

Salzburg terletak di tepi sungai Salzach dibagian utara pegunungan Alpen dan kotanya disebut kota tua atau biasa disebut Altstadt adalah sebuah kota yang didominasi oleh bangunan berarsiktektur barok. Bangunan yang terkenal adalah Festung Hohensalzburg. Kota ini dikelilingi oleh dua gunung yang lebih kecil yaitu Monschberg dan Kapuzenerberg. Gunung-gunung ini menjadi paru-paru hijau bagi kota tersebut.Maya dan Masumi terpesona dengan pemandangan yang disajikan kota ini.Tidak terasa hari sudah malam ,mereka kembali ke Spa Hotel Saalbach:Alpine Palace Hinterglemm.

Maya langsung berbaring di tempat tidur dan Masumi pergi ke kamar mandi. Tiba-tiba Maya bangun dan pipinya mulai terasa panas. Maya mulai menyadari kalau malam ini adalah malam pertamanya dengan Masumi.Jantung Maya berdegup semakin kencang dan mulai terlihat gugup.Maya berusaha menyembunyikan kegugupannya dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

‘’Maya’’

Maya terlonjak kaget dan menoleh ke arah Masumi. Wajah Maya berubah pucat.

‘’Maya, kamu baik-baik saja? Tadi kenapa kamu begitu kaget ketika saya memanggilmu? Apa ada yang sedang kamu pikirkan?’’

‘’Ti...ti..tidak ada apa-apa. Sungguh’’kata Maya gugup.

Maya langsung cepat-cepat pergi ke kamar mandi.

‘’Aduuh,bagaimana ini. Kenapa saya jadi gugup begini’’.

Maya membuka pakaiannya dan masuk kedalam bath tub.Maya asyik memainkan busa sabun dan meniup-niupnya. Kamar mandi sudah di penuhi oleh gelembung sabun. Maya sudah berada di kamar mandi selama setengah jam dan juga belum keluar. Masumi khawatir dan mengetuk pintu.

‘’Maya, apa kamu tidak apa-apa?’’

Masumi meraih pegangan pintu dan pintu tidak terkunci,lalu Masumi mendengar Maya sedang bernyanyi dan melihat banyak gelembung sabun yang berterbangan. Masumi tersenyum,lalu Masumi pergi mengintip Maya dan lihatnya Maya sedang asyik memainkan busa sabun.

‘’Apa yang kamu lakukan?’’

Maya terkejut dengan kedatangan Masumi dan berusaha menutupi badannya dengan busa sabun.

‘’Kenapa ada disini? Kamu mengintip saya mandi ya?’’

‘’Kamu sudah berada terlalu lama di kamar mandi. Saya sudah mengetuk pintu , tapi tidak ada jawaban. Makanya saya masuk’’.

Masumi mendekati Maya dan Maya semakin berusaha menutupi badannya dengan busa sabun. Masumi mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Maya. Wajah Maya berubah merah seperti tomat.

‘’Cepatlah selesaikan mandimu nanti masuk angin. Saya menunggumu’’.

Masumi pergi dengan wajah tersenyum.

Beberapa menit kemudian Maya keluar dari kamar mandi dan Masumi sudah berada di tempat tidur. Dengan pelan-pelan Maya naik ke tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut. Beberapa saat terjadi keheningan wajah Maya dan Masumi berubah merah.Masumi mulai memeluk Maya dan menciumnya dengan lembut sementara tangannya sebagai lahar panas menjelajahi seluruh tubuh Maya  dan Masumi mematikan lampunya.

Keesokan paginya Maya terbangun dalam pelukan Masumi dan Maya tersenyum sekarang di hatinya ada perasaan bahagia yang tidak dapat  dilukiskan dengan kata-kata.Maya memandangi wajah Masumi dan mengecup bibirnya. Maya mulai menyadari sekarang dia tidak memakai pakaian sehelai pun. Wajahnya kembali menjadi merah. Maya cepat-cepat pergi ke kamar mandi. Masumi  bangun dan tidak menemukan Maya di tempat tidurnya, lalu Masumi melihat Maya keluar dari kamar mandi dan Masumi tersenyum.Setelah mereka berpakaian rapi, sarapan pagi telah diantarkan oleh pelayan ke kamar.

Setelah makan mereka memutuskan untuk kembali berjalan-jalan dan mengunjungi tempat yang belum sempat dikunjungi mereka kemarin. Kali ini mereka pergi ke taman Mirabella dan bermain catur raksasa di Mozart square. Lalu mereka juga mengunjungi taman bir.

Maya dan Masumi berbulan madu di Austria selama seminggu dan tidak terasa bulan Madu mereka sudah berakhir. Keesokan paginya mereka pulang ke Jepang.

****

Eisuke meletakan album pernikahan Maya dan Masumi di meja, lalu pergi ke kamar Masami. Eisuke mendekati Masami dan melihat cucunya yang sedang tertidur nyenyak.Lalu Eisuke membelai wajah Masami dengan tatapan penuh kasih sayang.

‘’Dia mirip sekali dengan Masumi. Terima kasih kalian sudah memberikan cucu yang sangat tampan untukku’’.

Eisuke kembali menitikkan air mata.

‘’Ini semua gara-gara wanita itu.Seandainya wanita itu tidak....’’

Eisuke tidak dapat membendung air matanya lagi.Hatinya terasa perih. Eisuke mendengar Masami mengigau.

‘’Ayah...ibu...’’

Eisuke kemudian mengelus-elus wajah Masami.

‘’Pasti kamu juga merindukan mereka.Kakek juga meridukan mereka berdua’’.

****

Setelah pergi bulan madu Masumi membawa Maya  kerumah barunya dan mengajaknya melihat-lihat rumahnya.

‘’Sayang, apa kamu suka?’’

‘’Iya, saya suka. Terima kasih’’.

‘’Di rumah ini kita akan membentuk sebuah keluarga baru. Besok kita menemui ayah . Sekarang kita istirahat’’.

Maya dan Masumi pergi ke kamar mereka.

Keesokan paginya mereka menemui Eisuke dan Eisuke menyambut mereka dengan gembira,lalu mereka menceritakan tentang bulan madu mereka.Lalu Eisuke juga menceritakan tentang Shiori yang masuk rumah sakit jiwa. Maya dan Masumi terkejut mendengarnya.Kemudian Masumi pergi ke kantor dan meninggalkan Maya di rumah ayahnya.

‘’Pagi Mizuki!’’

‘’Pagi! Bagaimana bulan madu Anda?’’

‘’Sangat menyenangkan. Bagaimana keadaan di kantor selama saya pergi?’’

‘’Semuanya baik-baik saja. Diatas meja ada beberapa surat untuk Anda’’.

‘’Terima kasih. Nanti saya akan melihatnya’’.

Sore harinya Masumi memutuskan untuk menemui Shiori di rumah sakit.

Sesampainya disana salah satu perawat mengantarkan Masumi ke kamar Shiori. Shiori menatap Masumi dengan pandangan kosong dan tidak memperdulikan kehadiran Masumi disana. Lama kelamaan Masumi jadi merasa iba melihat Shiori yang seperti itu.

‘’Bagaimana kabarmu Shiori?’’

Shiori hanya diam dan terus memandang Masumi.

‘’Siapa kamu?’’

‘’Apa kamu sudah lupa padaku?’’

Shiori terus menatap Masumi lekat-lekat dan Shiori mulai teringat siapa pria yang ada di hadapannya.

‘’Masumi Hayami’’.

Shiori memandang Masumi dengan penuh kemarahan dan Shiori mulai berteriak-teriak.

‘’PERGI DARI SINI SAYA TIDAK INGIN MELIHATMU. SAYA BENCI PADAMU’’.

Shiori melemparkan bantalnya kepada Masumi, dan memukul Masumi berkali-kali. Para perawat berdatangan dan berusaha menenangkan Shiori dan perawat menyuruh Masumi untuk segera pergi. Tidak lama kemudian para perawat itu bisa menenangkan Shiori.

Masumi akhirnya pergi dari sana dengan wajah sedih.

‘’Shiori, kenapa kamu menjadi seperti ini’’.

****

2 bulan kemudian

Ketika Maya bangun pagi, Maya merasa pusing dan mual.

‘’Ada apa?’’

Maya melihat Masumi sudah berpakaian rapi siap untuk pergi ke kantor.

‘’Sayang, ada apa?’’

‘’Sepertinya saya merasa tidak enak badan’’.

Lalu Maya merasa mual dan cepat-cepat pergi ke kamar Mandi. Masumi sangat mengkhawatirkan Maya.

‘’Kamu tidak apa-apa?’’

‘’Saya tidak apa-apa’’.

‘’Sebaiknya kita pergi ke dokter. Saya akan mengantarmu’’.

‘’Tidak perlu. Saya tidak apa-apa. Sungguh’’.

Masumi tetap khawatir meskipun Maya bilang tidak apa-apa.

‘’Sebaiknya sekarang kita makan dulu, setelah itu saya akan mengantarmu ke dokter’’.

Setelah Maya berpakaian, lalu mereka sarapan pagi dan setelah selesai makan,mereka pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit Maya duduk diluar menunggu giliran di panggil. Beberapa menit kemudian Maya dipanggil dan dokter memeriksanya.

‘’Bagaimana keadaan istri saya?’’

‘’Istri Anda baik-baik saja. Mulai sekarang istri Anda harus memperhatikan kesehatan tubuhnya karena istri Anda sekarang sedang hamil’’.

Masumi dan Maya terkejut mendengar penjelasan dokter.

‘’Benarkah itu?’’kata Maya.

‘’Itu benar’’

Kemudian Maya dan Masumi berpelukan karena gembira.

‘’Selamat untuk kalian’’kata dokter itu.

Masumi dan Maya meninggalkan ruangan dokter dengan wajah berseri-seri.

‘’Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua. Saya tidak menyangka kalau kita akan mendapatkan anak secepat ini’’kata Masumi.

‘’Saya juga’’.

Masumi mengelus-elus perut Maya.Kemudian mereka masuk kedalam mobil. Diwajah mereka masih terpancar kebahagiaan.

****

‘’Masami jangan lari-lari didalam rumah, nanti kamu jatuh’’kata Eisuke.

Bruk!

Masami terjatuh.

‘’Sudah kakek bilang jangan lari-lari. Sekarang lihatlah kamu jadi terjatuh kan’’.

Masami berdiri dan mengelus-elus kakinya yang sakit.

‘’Sini kakek lihat kakimu yang sakit’’.

Eisuke mengelus-elus kaki Masami yang sakit.Kemudian Masami duduk disofa.

‘’Maaf kek’’.

‘’Sudahlah itu tidak apa-apa. Lain kali harus hati-hati’’kata Eisuke sambl mengelus kepala Masami.

‘’Kakek, saya merindukan ayah dan ibu. Saya ingin bertemu dengan mereka’’.

Eisuke memandang Masami dengan wajah sedih.

‘’Kakek juga merindukan mereka. Bagaimana kalau besok kita pergi menemui mereka’’.

‘’Benarkah?’’

‘’Iya’’.

‘’Horeeeee’’.

Tidak lama kemudian bu Sayuri membawakan kue kesukaan Masami kue pai apel yang baru matang.


Bersambung

2 comments:

Anonymous said...

jd super duper penasaran....
sebenernya MM pada kemana ya?????
jgn blg kalo MM sudah .......
hiks...hiks...bs nangis bombay lagi nih *~*
ayo Mia.... buruan bt ch.6 nya .....

*theresia*

Anonymous said...

oh, poor Masami

I think Masumi and Maya was killed in an accident, it so sad, but i wait to read more

@caf@

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting