Sunday 1 May 2011

Fanfic TK :Everlasting love chapter 4

Posted by Miarosa at 18:37
Rate : 20 +
Warning: kissu.kissu
Tempat : Tokyo





Everlasting Love
(By Mia)



Chapter 4
Tokyo,Jepang

5 bulan kemudian

Maya berada di bandara Narita dan matanya mencari-cari seseorang.Maya tersenyum, dia sudah menemukan orang yang tadi dicarinya.

‘’Halo Rei!’’

‘’Maya, selamat datang,akhirnya kamu kembali juga kesini. Senang bisa bertemu denganmu lagi’’.

‘’Saya juga Rei’’

Mereka berdua berpelukan.

‘’Apa sekarang kita langsung ke rumahmu atau kamu pergi dulu ke suatu tempat? Apa pak Hayami sudah tahu kamu akan datang hari ini?’’

‘’Tidak. Dia belum tahu saya akan datang hari ini. Saya sengaja tidak memberitahu dia. Sebelum pulang ke rumah, saya ingin pergi ke makam ibuku’’.

‘’Baiklah’’.

Mereka berdua masuk kedalam mobil.

‘’Kapan orang tua dan adik angkatmu akan datang?’’

‘’Mereka akan datang bulan depan’’.

Tidak lama kemudian mereka tiba di makam ibu Maya.Maya meletakkan bunga dimakam ibunya, lalu berdoa.

Setelah selesai mereka kembali ke mobil dan pergi dari sana dengan diringi angin kencang.

‘’Sekarang kamu akan pergi kemana lagi?’’

‘’Saya ingin mengunjungi seseorang di Yokohama, saya sudah lama tidak bertemu dengan mereka’’.

Mobil yang membawa mereka terus melaju dengan kencang dan tidak menunggu waktu lama akhirnya mereka tiba di China Town Yokohama dan turun hujan.

Maya pergi menuju ke sebuah restoran Ramen, dimana dia dulu pernah bekerja di sana.Maya sudah menemukan restoran yang dicarinya dan dia masuk kesana. Rei mengikuti Maya dari belakang dan mereka mengambil tempat duduk di sudut ruangan.Maya melihat suami istri Hanayama sibuk melayani tamu. Mereka sama sekali tidak berubah. Lalu bu Eiko menghampiri Maya dan Rei.

‘’Anda mau pesan apa?’’

Maya melepas kacamata hitamnya dan menyapa bu Eiko.

‘’Apa kabar? Masih ingat dengan saya?’’

Bu Eiko terkejut dengan kedatangan Maya kesini’’.

‘’Maya’’.

Maya tersenyum.

‘’Sudah lama kita tidak bertemu’’.

Bu Eiko langsung duduk di depan Maya dan Rei.

‘’Bukannya kamu sudah meninggal? Dan beritanya ada dimana-mana?’’

‘’Saya tidak meninggal, yang meninggal itu orang lain bukan saya, karena saya tidak pernah menaiki pesawat itu’’.

‘’Syukurlah kalau begitu. Saya senang kamu selamat’’.

Lalu bu Eiko melirik ke arah Rei.

‘’Ini pacarmu? Dia tampan’’.

‘’Ini bukan pacar saya,tapi dia adalah sahabat saya. Kenalkan ini Rei’’.

Bu Eiko dan Rei saling bersalaman dan Maya masih tertawa yang di tahan karena bu Eiko sudah menganggap Rei seorang pria.

‘’Sebenarnya Rei bukan pria tapi perempuan’’.

‘’Eeh, benarkah?’’

Rei menganggukan kepalanya.

 ‘’Sebentar saya tinggalkan kalian dulu’’.

Bu Eiko meninggalkan mereka dan menghampiri pak Hanayama yang sedang sibuk membuat ramen. Bu Eiko bicara kepadanya dan pak Hanayama terlihat terkejut,lalu melihat ke arah Maya dan Maya tersenyum.Tidak lama kemudian Bu Eiko membawakan 2 mangkuk besar mie ramen untuk Maya dan Rei. Mereka memakan ramen itu dengan lahap sekali.Karena hari sudah malam mereka berdua berpamitan pada mereka. Kemudian mereka masuk mobil dan pergi meninggalkan Yokohama.Maya dan Rei tidur pulas di mobil dan mereka tidak sadar kalau mereka sudah sampai di depan rumah. Lalu sopir membangunkan mereka berdua’’.

‘’Nona Maya, bangunlah, kita sudah sampai di rumah’’.

Maya membuka matanya dan melihat kesekeliling ternyata sudah ada di depan rumah. Maya membangunkan Rei yang sedang tidur disampingnya.

‘’Rei, bangun.Kita sudah sampai’’.

Rei membuka matanya dan menguap berkali-kali.

‘’Maya, sebaiknya saya pulang ke apartemen’’.

‘’Besok saja pergi kesana. Ini sudah malam. Kita sama-sama pergi kesana’’.

Malam ini Rei menginap di rumah Maya dan mereka menuju kamar masing-masing. Setelah mandi dan berpakaian Maya naik ketempat tidur. Sambil memikirkan Masumi.

‘’Masumi, sekarang kamu sedang apa? Saya rindu dan ingin segera bertemu denganmu’’.

****

Masumi berada di kamarnya baru menyelasaikan pekerjaannya  dan bersiap-siap untuk tidur. Sebelum tidur memandangi foto Maya dan menciumnya.

‘’Maya, saya merindukanmu’’.

Masumi mengambil Hpnya dan menelepon Maya.

‘’Maya, kamu sedang apa?’’

‘’Saya sedang baca buku. Senang bisa mendengar suaramu lagi’’.

‘’Saya juga. Sebelum tidur saya ingin mendengar suaramu,jadi saya meneleponmu. Maya, saya ingin bertemu denganmu, tapi sayangnya kamu berada jauh dari sini’’.

‘’Hachiiiiih...hachiiiihhh...’’

‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’

‘’Saya tidak apa-apa hanya bersin saja, tadi saya sedikit kehujanan di jalan’’

‘’Disini hujan baru saja selesai. Ternyata Jepang dan Jerman turun hujanya bersamaan.Maya kamu harus jaga kesehatanmu jangan sampai sakit lagi’’.

‘’Terima kasih atas nasihatmu’’.

‘’Sekarang di sini sudah larut malam. Saya mau pergi tidur dulu’’.

‘’Baiklah. Selamat malam!’’

‘’Selamat malam!’’

Masumi menutup teleponnya dan tersenyum.

****

Besok paginya setelah mereka makan pagi, mereka berdua pergi ke apartemennya Rei. Maya membawa banyak oleh-oleh untuk mereka.Mobil yang akan membawa kesana sudah menunggu di depan rumah.

‘’Maya, apakah orang-orang disini tahu kamu masih hidup?’’

‘’Sepertinya belum. Kalau sudah tahu, pasti sudah di muat beritanya diberbagai media. Saya dan Masumi ada rencana untuk mengumumkan saya yang masih hidup kepada masyarakat luas .

‘’Kapan itu akan dilakukan?’’

‘’ 2 minggu lagi’’.

‘’Kalian berdua akan membuat berita menggemparkan lagi, pasti nanti kalian akan ramai dibicarakan’’.

Akhirnya mereka sudah sampai di depan apartemen. Mereka berdua masuk dan disana ada Taiko yang sedang bersih-bersih.

‘’Maya’’kata Taiko.

Lalu mereka berpelukan.

‘’Senang bisa bertemu denganmu lagi. Saya merindukanmu’’.

‘’Saya juga merindukanmu’’.

‘’Sebentar lagi Sayaka dan Mina akan datang’’.

Kemudian pintu terbuka Sayaka dan Mina masuk dan menemukan Maya disana. Mereka lalu berlari kearah Maya dan berpelukan.Mereka mengadakan pesta penyambutan untuk Maya.

‘’Maya, kamu sudah menyelesaikan kuliahmu?’’kata Sayaka

‘’Tentu saja saya sudah menyelesaikan kuliah. Makanya saya cepat-cepat datang kesini untuk bertemu dengan kalian’’.

‘’Dan juga pak Hayami,bukan?’’kata Mina.

Pipi Maya merona merah.

‘’Apa pak Hayami, sudah tahu kamu sudah ada di sini?’’kata Taiko.

‘’Dia sama sekali belum tahu. Nanti malam saya akan pergi menemuinya’’.

Mereka berpesta sampai hari menjelang malam,kemudian Maya berpamitan untuk pulang.Maya langsung menaiki mobilnya dan menuju ke rumah Masumi. Disana Maya di sambut oleh Eisuke dan menyuruh Maya menunggu di kamar Masumi karena Masumi belum pulang, Maya masuk kedalam kamar Masumi dan melihat-lihat kamarnya. Maya tersenyum melihat fotonya di samping tempat tidurnya.Sambil menunggu,  Maya menyalakan TV, setelah selama satu jam menunggu Masumi belum pulang juga. Maya mematikan Tv dan berjalan mondar mandir di kamar. Lalu duduk di sofa dan membaca majalah.Tiba-tiba pintu kamar dibuka. Masumi masuk kedalam kamar.

‘’Selamat malam!’’

Masumi terlonjak kaget ketika Maya berada dikamarnya. Masumi tidak mempercayai penglihatannya sekarang, kemudian berjalan mendekati Maya.

‘’Ke..kenapa kamu bisa ada disini?Bukannya kamu ada di Jerman?’’

‘’Bukankah kamu merindukanku,jadi saya datang kesini untuk bertemu denganmu. Saya datang lebih awal dari rencana kedatangan saya kesini. Apa kamu tidak suka saya datang kesini?’’

‘’Tidak. Tentu saja saya senang dengan kedatanganmu kesini, hanya saja saya masih belum dapat mempercayai kamu ada disini. Ini seperti mimpi saja’’.

‘’Ini bukan mimpi. Saya sudah mncubiti pipi dan tangan saya sampai sakit’’.

Masumi langsung memeluk Maya dengan erat dan melepas semua kerinduannya selama ini. Maya dapat merasakan pelukan Masumi semakin erat.

‘’Maya, saya benar-benar sangat senang kamu datang. Kamu tahu, selama 5 bulan ini saya ingin sekali bertemu denganmu dan setiap hari saya selalu merindukanmu. Ingin bertemu,tapi tidak bisa. Sekarang kamu ada di sini bersamaku. Ini benar-benar seperti mimpi’’.

‘’Saya juga merindukanmu.Makanya saya datang lebih cepat kesini’’.

‘’Terima kasih’’.

Masumi semakin mempererat pelukannya seakan-akan tidak ingin melepaskannya dan ingin Maya selalu berada di pelukannya. Sedangkan Maya membenamkan wajahnya di dada Masumi. Selama beberapa saat mereka dalam posisi seperti itu ,lalu Masumi berbisik di telinga Maya.

‘’Maya, Ich liebe dich’’.

(Maya saya cinta kamu)

Maya tersenyum.

‘’Saya juga cinta kamu’’.

Masumi perlahan-lahan melepas pelukannya walaupun hatinya tidak rela,karena masih ingin berpelukan lebih lama.Masumi memandang Maya dengan penuh kerinduan. Jari-jari tangannya mulai menelusuri wajah Maya.

Sentuhan jari-jari Masumi di wajahnya membuat jantung Maya berpacu lebih cepat,karena sudah lama tidak merasakan sentuhan dan belaian dari Masumi. Maya sangat merindukan ini dan betapa dia mencintai pria yang ada dihadapannya. Maya mulai meneteskan air matanya dan Masumi terkejut melihat air mata yang keluar dari mata Maya.

‘’kenapa menangis?Apa pelukanku tadi menyakitimu. Kuakui tadi pelukanku sangat erat, mungkin pelukanku tadi menyakiti tubuhmu’’.

Masumi mengajak Maya duduk di sofa dan tangan Masumi menghapus air matanya.

‘’Bukan karena itu. Saya menangis karena senang bisa berjumpa denganmu lagi’’.

‘’Sudah jangan menangis’’.

Masumi kembali memeluk Maya dan mencium keningnya.Maya melepaskan pelukannya dari Masumi dan menatap Masumi dan tersenyum. Masumi ingin sekali melihat Maya bahagia dan selalu tersenyum,dia ingin melindungi senyuman Maya,tanpa ragu bibir Masumi langsung menyentuh bibir Maya dengan lembut. Disudut mata Masumi keluar setetes air mata.Akhirnya wanita yang dicintainya kembali kedalam pelukannya lagi. Masumi perlahan-lahan melepaskan ciumannya.Masumi tersenyum dan wajah Maya memerah.Masumi berdiri dan menuju ke kamar mandi. Setelah berpakaian Masumi mengambil seseuatu dari dalam lemari pakaiannya.

‘’Ini punyamu. Sekarang saya kembalikan itu kepadamu’’.

‘’Ini kan Hp saya’’.

‘’Iya. Itu Hpmu, saya mengambilnya waktu saya datang untuk mengenali jenazahmu’’.

‘’Rei sudah mengatakannya padaku,kalau kamu yang mengambil Hp ini. Terima kasih kamu sudah mau menjaga ini. Sepertinya ini masih digunakan’’.

‘’Tentu saja itu masih bisa digunakan’’.

Masumi lalu mengambil bungkusan di laci meja rias dan memberikannya pada Maya.

‘’Ini untukku?’’

‘’Iya. Itu untukmu’’.

‘’Boleh saya membukanya?’’

‘’Tentu saja’’.

Maya merasakan kalau bungkusan itu agak berat,kemudian membukanya. Maya terkejut ketika melihat isinya.

‘’Ini sepatu kaca. Cantik sekali. Saya melihat sepatu kaca ini di Praha. Waktu itu saya ingin membelinya, tapi sayang sepatu ini sudah terjual habis. Kata mereka sepatu ini sudah ada yang membelinya. Saya sedih karena tidak dapat membeli sepatu ini. Apa kamu membeli sepatu ini Praha? Sepatu ini Cuma ada disana dan hanya ada 4 pasang’’.

‘’Iya, saya membelinya di Praha. Waktu itu ketika saya masuk toko sepatu saya melihat sepatu kaca yang cantik, lalu saya membelinya. Saya juga tidak tahu kenapa saya bisa membelinya, tapi saya sangat tertarik dengan sepatu itu. Mungkin saya akan menjadikannya pajangan. Tapi setelah saya tahu kamu masih hidup, saya ingin memberikannya padamu’’.

Maya menangis karena terharu. Sepatu kaca yang selama ini dia inginkan akhirnya di dapatkan dari Masumi.

‘’Maya, kenapa menangis?’’

Masumi menghapus air mata Maya dengan lembut oleh ibu jarinya.

‘’Saya tidak apa-apa. Saya hanya senang menerima sepatu ini darimu’’.

Masumi tersenyum dan mengambil sepatu kaca dari Maya. Kemudian Masumi memasangkannya di kedua kaki Maya. Kaki Maya terlihat sangat cantik memakai sepatu itu.

‘’Syukurlah. Ukuran sepatu ini cocok di kakimu. Maya, coba kamu berdiri dan berjalanlah’’.

Maya berdiri dan berjalan dengan sepatu kacanya,meskipun agak berat  masih bisa di bawa berjalan .Maya duduk kembali dan melepas sepatunya.

‘’Maya, kamu sudah makan malam?’’

‘’Belum. Kalau begitu kita makan malam bersama’’.

Masumi menarik lengan Maya dan berjalan menuju ruang Makan. Masumi menyuruh pelayannya untuk menghidangkan makan malam.Mereka hanya makan malam berdua. Setelah selesai makan mereka pergi keruang keluarga dan Masumi bermain piano. Dia memainkan musik River flows in you by Yiruma untuk Maya. Maya sangat terharu Masumi memainkan musik itu  untuknya.

‘’Maya, ini sudah larut malam sebaiknya kamu segera pulang’’.

Walaupun hati Masumi tidak rela Maya pulang.

‘’Iya kamu benar. Sebaiknya saya pulang’’.

Masumi mengantarkan Maya pulang, dan selama perjalanan pulang Maya tertidur.Ketika sudah sampai dirumah, Masumi melihat Maya masih tertidur,lalu Masumi mengecup bibir Maya dan menggendong Maya dan menidurkannya di tempat tidurnya.Masumi kemudian pergi dan kembali ke rumahnya. Hati Masumi senang. Akhirnya wanita yang dicintainya sudah berada di sisinya lagi.

****

Masumi pergi ke kantor dengan hati riang dan menebarkan senyum pada para pegawainya dan mereka heran melihat Masumi tersenyum pada mereka,biasanya Masumi selalu memasang wajah dingin dan serius.

‘’Pagi Mizuki!’’

‘’Pagi, pak Hayami! Sepertinya hari ini suasana hati Anda sedang bagus’’.

‘’Kemarin malan saya baru bertemu dengan Maya’’.

‘’Maya...bukannya dia ada di Jerman’’.

‘’Dia sudah kembali’’.

‘’Pantas saja Anda terlihat begitu senang dapat bertemu dengan kekasih Anda’’.

‘’Hari ini ada berita apa?’’

‘’Tidak ada berita penting. Hanya gosip para pegawai disini’’.

‘’Gosip apa?’’

‘’Gosip lama. Mereka masih menggosipkan Anda punya hubungan asmara dengan nona Maeda Yumi’’.

‘’Ternyata mereka masih menggosipkan itu. Tidak perlu dipedulikan,karena mereka sebentar lagi akan tahu siapa kekasihku yang sebenarnya’’.

‘’Tapi ini tidak baik untuk Anda juga Maya. Kalau Maya mendengar gosip tentang kedekatan hubunganmu dengan wanita itu bagaimana? Maya pasti akan marah. Sebaiknya kamu segera menjelaskan hal ini padanya, supaya tidak terjadi kesalahpahaman diantara kalian seperti 3 tahun lalu. Anda tidak ingin kehilangan Maya lagi kan?’’

‘’Tentu tidak. Saya tidak ingin kehilangan Maya lagi. Nanti saya akan menjelaskannya pada Maya’’.

Tiba-tiba Hp Masumi berbunyi.

Masumi tersenyum ketika Maya meneleponnya.

‘’Senang kamu meneleponku. Ada apa?’’

‘’Saya ingin makan siang bersamamu hari ini. Kita makan siang di kantormu. Saya sudah membuatkan bekal makan siang untukmu’’.

‘’Benarkah? Saya akan menunggumu disini’’.

‘’Baiklah. Saya akan datang sebentar lagi. Sampai Jumpa!’’

‘’Sampai jumpa!’’

Maya kaget melihat banyak wartawan disini. Maya takut mereka akan mengenalinya meskipun Maya sekarang memakai wig dan kacamata hitam.Maya mentekadkan hati untuk melewati para wartawan itu. Jantungnya berdetak semkin keras dan akhirnya pintu lift terbuka dan Maya dapat bernafas dengan lega. Maya masuk ke dalam kantor Masumi dan Masumi senang dengan kedatangan Maya.

Maya melepaskan wig dan kacamata hitamnya.

‘’Di bawah banyak wartawan, tadi saya takut mereka akan mengenaliku’’.

‘’Apa mereka ada yang mengenalimu?’’

‘’Untungnya tidak’’.

‘’Syukurlah’’.

‘’sebenarnya disini ada apa? Tidak biasanya banyak wartawan kumpul disini’’.

‘’Itu...sebaiknya tidak perlu kamu perdulikan. Mana makan siangku’’.

 ‘’Apa masakanmu enak? Saya belum pernah mencoba masakanmu. Memangnya kamu bisa memasak ya?’’

‘’Selama ini saya belajar memasak’’.

Maya memasak taplak kuning di meja di depan kursi dan memberikan bekal makan siang padanya.Masumi membuka bekal makan siangnya dan agak sedikit terkejut dengan bekal makan siang yang dibawa Maya.


      









Masumi terus menatap makan siangnya.

 ‘’Bekal makan siang ini sangat lucu .Maya, kenapa kamu membuatkan makan siang seperti ini untukku?Ini kan makan siang untuk anak-anak’’.

‘’Kamu tidak suka dengan bekal makan siang ini?’’

‘’Bukan begitu, saya sangat suka. Kelihatannya enak sekali,tapi saya jadi tidak tega memakannya’’.

‘’Sebaiknya kamu cepat memakannya,kalau kamu suka nanti saya akan membuatkannya lagi untukmu’’.

‘’Berapa lama kamu membuatnya?’’

‘’Tidak lama. Sebaiknya sekarang cepat di makan’’.

Maya mulai membuka makan siang miliknya dengan antusias Masumi ingin melihat bekal makan siang Maya.Maya membuka tutupnya dan bekal makannya tidak kalah lucu dari bekal makannya.

‘’Maya, kamu hebat sekali bisa membuat ini, pasti kamu sudah berusaha keras untuk dapat membuat bekal makan seperti ini’’.

‘’Tentu saja’’.

Akhirnya Masumi memakan bekal makan siangnya, walaupun tidak tega memakannya.

‘’Ternyata masakanmu enak. Terima kasih sudah mau membuatkannya untukku. Saya ingin kamu membuatkannya lagi untukku’’.

‘’Kalau kamu suka saya akan membuatkannya lagi untukmu’’.

Masumi menatap Maya yang sedang makan.

‘’Maya, mungkin kamu akan sering mendengar berita yang tidak mengenakan, tapi saya ingin kamu tetap percaya padaku, jangan pedulikan berita yang ada sekelilingmu sekarang’’.

Maya menuruti perkataan Masumi meskipun tidak mengerti apa maksudnya. Kemudian Maya membereskan makan siangnya.

Mizuki mengetuk pintu dan masuk.

‘’ Maaf pak. Sudah waktunya kita rapat’’.

‘’Baik. Saya akan segera pergi ke ruang rapat. Maaf Maya, saya harus rapat sekarang’’.

 ‘’Tidak apa-apa. Pergi saja. Saya juga mau pulang’’.

‘’Hati-hati di jalan!’’

Masumi lalu mengecup pipi Maya. Wajah Maya merah seketika.

Sebelum pulang kerumah Maya memutuskan untuk pergi ke supermarket. Maya membeli banyak cemilan.Setelah selesai belanja, Maya berjalan menuju tempat parkir dan disana Maya melihat seorang wanita yang sedang berjongkok sambil memegang kepalanya,lalu Maya menghampirinya.

‘’Maaf. Nona tidak apa-apa?’’

Wanita itu menoleh dan Maya berpikir kalau wanita itu sangat cantik.

‘’Saya tidak apa-apa hanya merasa pusing, tadi kepala saya berputar-putar dan hampir saja mau pingsan’’.

‘’Itu tidak baik. Ayo saya bantu Anda berdiri’’.

Maya membantu wanita itu berdiri dan Maya mencari tempat duduk. Disebelah tempat parkir ada taman kecil disana teduh dan ada kursi,Maya membawa wanita itu kesana.

‘’Istirahat saja dulu disini.Apa Anda pergi sendirian?’’

‘’Iya’’.

‘’Ini minumlah’’.

Maya memberikan air mineral yang baru saja dibelinya tadi dan juga memberikan kue kering pada wanita itu.

‘’Terima kasih, Anda sudah membantuku’’.

‘’Tidak apa-apa’’.

‘’Sebaiknya Anda pergi ke dokter saja’’.

‘’Tidak perlu mungkin saya hanya kelelahan saja dan saya belum makan siang,itu mungkin sebabnya kepala saya jadi pusing’’.

‘’Sebaiknya Anda makan siang dulu. Disekitar sini banyak restoran’’.

‘’Kamu mau makan siang denganku?’’

‘’Saya sudah makan siang’’.

‘’Oh begitu.Bisa antar saya ke restoran yang ada di ujung jalan sana’’.

‘’Tentu’’.

Maya mengantarkan wanita itu ke restoran yang ada diujung jalan. Mereka masuk ke dalam restoran dan duduk disalah satu kursi di sudut ruangan.

‘’Kalau begitu saya mau pulang dulu’’.

‘’Tunggu! Temani saya makan, tidak enak kalau makan sendiri,tapi saya sudah makan dan masih kenyang’’.

‘’Pesan saja minuman atau makanan kecil’’.

Akhirnya Maya tetap berada di sana dan Maya memesan satu gelas besar es krim.

‘’Anda suka sekali es krim ya?’’

‘’Iya. Saya suka sekali’’.

 Setelah selesai menemani makan, Maya berpamitan untuk pulang karena sopirnya sudah menunggu di depan restoran.

‘’Senang bisa bicara denganmu dan juga senang berkenalan denganmu. Dari tadi saya belum tahu siapa namamu?’’

‘’Saya Kitajima Maya, dan Anda?’’

‘’Yumi Maeda’’.

Maya tersenyum dan pergi meninggalkan restoran itu.

‘’Dia wanita baik , suatu saat saya ingin bertemu dengannya lagi dan bicara dengannya’’.



****

Malam harinya Masumi menelepon Maya.

‘’Halo sayang! Kamu belum tidur?’’

‘’Belum. Kamu juga belum tidur’’.

‘’Saya belum mengantuk. Saya hanya ingin mendengar suaramu. Saya merindukanmu’’.

‘’Bukannnya tadi kita baru bertemu?’’

‘’Benar. Tapi saya sudah rindu lagi. Besok ada waktu? Saya ingin mengajakmu ke suatu tempat’’.

‘’Ada. Memangnya kita akan pergi kemana?’’

‘’Nanti juga kamu akan tahu sendiri. Jangan lupa membawa pakaian’’.

‘’Memangnya kita akan pergi jauh?’’

‘’Bisa dikatakan seperti itu’’.

‘’Baiklah. Dimana kita bertemu?’’

‘’Saya akan menjemputmu di rumah’’.

‘’Baiklah.Saya akan menunggumu disini’’.

‘’Kamu harus tidur sekarang, supaya besok kamu tidak akan bangun kesiangan’’.

‘’Baiklah. Selamat malam!

‘’Malam!’’

Keesokan paginya Masumi sudah tiba di rumah Maya dan membawa Maya pergi. Selama dalam perjalanan mereka diam tidak bersuara. Maya hanya melihat Masumi senyum-senyum sendiri. Sepertinya Masumi sedang menikmati kesenangannnya sendiri.Angin yang bertiup  dari jendela mobil telah membuat rambut Maya yang panjang berkibar-kibar dan Masumi mencium aroma harum dari rambut Maya, tanpa sadar Masumi menghirupnya dalam-dalam dan juga Masumi memperhatikan rambut Maya yang berkilau tertimpa sinar matahari.Angin yang berhembus segar telah membuat Maya mengantuk dan akhirnya Maya tertidur.

Sekali-kali Masumi melihat Maya yang sedang tidur.

‘’Dia manis sekali kalau sedang tidur’’.

Masumi mempercepat laju mobilnya. Akhirnya Masumi sudah tiba di tempat tujuannya dan membangunkan Maya yang tidur sangat nyenyak.

‘’Maya, bangunlah kita sudah sampai’’.

Maya membuka matanya perlahan-lahan dan mengucek-ucek matanya.

‘’Kita ada dimana?’’

‘’Di semanjung Izu. Kita sekarang ada di villaku yang ada di Izu’’.

Maya melihat keseliling dan merasa takjub pemandangannya indah sekali.

‘’Maaf. Saya baru membawamu sekarang kesini setelah sempat 3 tahun tertunda’’.

‘’Tidak apa-apa. Saya senang kamu mengajakku kesini’’.

Kemudian mereka masuk ke villa dan menyimpan barang-barang mereka sebelum pergi jalan-jalan.

Kamarnya menghadap ke laut dan Maya pergi ke balkon.

‘’Kamu suka dengan kamar ini?’’

‘’Iya. Saya suka’’.

Maya menatap Masumi dan tersenyum, lalu menghirup udara laut.

‘’Sebaiknya kita turun dan kita jalan-jalan’’.

Masumi mengajak Maya ke pantai. Mereka berdua berjalan disepanjang pantai dengan kaki telanjang, suasana menjadi canggung dan Maya jadi salah tingkah. Masumi memegang tangan Maya dan membawanya ke pantai dan menyiram Maya dengan air. Maya membalasnya dan akhirnya mereka bermain air sampai badan mereka basah kuyup,kemudian mereka berdua membuat istana pasir.Hari sudah menjelang sore Masumi mengajak Maya pulang. Ketika mereka dalam perjalanan menuju villa, Maya tersandung batang pohon yang tumbang dan Maya terjatuh.

‘’Maya, kamu tidak apa-apa kan?’’

‘’I..iya saya tidak apa-apa’’.

‘’Kenapa kamu ceroboh? Sifat cerobohmu ternyata belum hilang’’.

‘’Maaf’’.

‘’Ayo,kita pulang’’.

Masumi memegang tangan Maya supaya tidak terjatuh lagi, tapi ketika Maya akan melangkahkan kakinya Maya berteriak kesakitan.

AAAAWWWWW....

‘’Ada apa? Apa yang sakit?’’Kata Masumi panik.

‘’Kakiku sepertinya terkilir’’.

Masumi memeriksa kaki Maya yang terkilir.

‘’Apa kamu bisa berjalan?’’

‘’Saya tidak tahu’’.

Maya mulai melangkahkan kakinya lagi,tapi kakinya masih sakit dan tidak bisa berjalan.Masumi kemudian menggendong Maya sampai Villa dan mendudukannya di kursi.Lalu Masumi memeriksa kembali kaki Maya lagi.Masumi mengambil es batu dan mengompresnya.

‘’Sebaiknya saya mandi dulu’’.

‘’Apa kamu bisa berjalan sekarang’’.

‘’Entalah akan saya coba’’.

Maya pergi ke kamar mandi dengan kaki yang di seret dan diikuti oleh Masumi dari belakang.Setelah keduanya selesai mandi mereka makan bersama di halaman villa sambil menikmati langit yang penuh bintang.

****

Yumi menelepon ke Hp masumi,tapi selalu tidak aktif,akhirnya dia menelepon ke rumahnya.Eisuke yang kebetulan sedang lewat di depan telepon menerima telepon itu dan Yumi menanyakan Masumi berada dimana. Eisuke mengatakan padanya kalau sekarang ini Masumi sedang tidak ingin diganggu.

Eisuke kemudian menutup teleponnya.

‘’Wanita itu sepertinya menyukai anakku. Masumi kamu harus segara mengumumkan hubunganmu dengan Maya, kalau tidak wanita itu akan terus mengejarmu’’.

****

Masumi dan Maya sedang membakar ikan untuk makan siang.

‘’Sepertinya ikan ini enak sekali. Saya sudah tidak sabar untuk mencicipinya’’.

‘’Sebentar lagi ikannya matang’’.

Masumi memberikan ikan yang sudah matang pada Maya.

‘’Awas ikannya masih panas’’.

Maya memakan ikan itu sampai habis.

‘’Ikannya enak sekali’’.

‘’Kamu mau tambah lagi. Ikannya masih banyak’’.

Maya memberikan piringnya pada Masumi dan mengisinya kembali dengan ikan. Masumi tidak bisa melepaskan pandangannya ketika Maya makan ikan , dan hal sekecil apa pun yang dilakukan oleh Maya, Masumi selalu memperhatikannya.

‘’Ya Tuhan, saya benar-benar mencintai gadis ini.Saya ingin dia selalu disisiku  seperti ini’’.

‘’Masumi, kamu kenapa? Kenapa tidak memakan ikanmu?’’

‘’Ti..tidak ada apa-apa’’.

Masumi memakan ikan sambil terus menatap Maya.

‘’Bagaimana dengan kakimu?’’

‘’Sudah lebih baik. Sudah tidak sakit lagi’’.

‘’Syukurlah’’.

Masumi kembali menatap Maya yang sedang asyik memakan ikan.

‘’Maya, besok saya akan pergi ke Osaka’’.

Maya menghentikan kegiatan makannya.

‘’Berapa lama kamu akan berada disana?’’

‘’3 hari. Saya ada urusan pekerjaan disana’’.

‘’Sendirian?’’

‘’Tidak. Saya pergi dengan Mizuki’’.

‘’Kamu harus hati-hati disana. Jangan lupa bawakan saya oleh-oleh’’.

‘’Kamu ingin oleh-oleh apa?’’

‘’Apa saja. Besok pergi jam berapa?’’

‘’Jam 9 pagi’’.

‘’Sebelum kamu pergi, saya ingin memberikan kamu bekal makan siang’’.

‘’Baiklah’’.

Setelah selesai makan siang mereka masuk ke villa dan duduk di balkon sambil memandangi pantai dan mendengarkan suara ombak.

Maya tiba-tiba merasakan sentuhan jari Masumi di pipinya.Jarinya terasa hangat dan Maya membiarkan Masumi melakukan itu untuk beberapa saat.Maya sudah tidak ingat berapa lama Masumi terus menatapnya dan jarinya menyentuh pipinya.

‘’Masumi, saya jadi teringat sesuatu tentang penyerangan yang pernah terjadi padamu. Apa kamu sudah mengetahui pelakunya?’’

‘’Sayangnya sampai sekarang belum.Mereka melakukannya tanpa jejak. Mereka sangat pintar’’.

‘’Saya takut hal itu akan terjadi lagi padamu’’.

‘’Jangan khawatirkan itu. Sampai sekarang saya baik-baik saja’’.

‘’Mungkin saja orang itu salah satu orang yang tidak suka padamu.Mungkin saingan bisnismu’’.

‘’Itu mungkin saja’’.

‘’Sebaiknya kamu hati-hati dengan mereka’’

‘’Saya tahu. Sebaiknya kita pulang ini sudah sore. Besok pagi-pagi saya harus pergi ke Osaka’’.

‘’Baiklah’’.

Meskipun hati Maya ingin lebih lama dengan Masumi disini.Akhirnya mereka meninggalkan Izu dan Maya tidak akan pernah melupakan liburannya di Izu bersama Masumi.

****

Maya datang pagi-pagi sekali ke rumah Masumi.

‘’Pagi Maya!’’kata Eisuke.

‘’Pagi!’’

‘’Bagaimana kabarmu hari ini?’’

‘’Baik’’.

‘’Masumi masih ada di kamarnya. Temui saja dia disana?’’

‘’Terima kasih’’.

Maya naik ke lantai 2 dan mengetuk pintu kamar Masumi.

‘’Masuk!’’

‘’Pagi!

‘’Maya’’

‘’Ini bekal makan siang untukmu. Kamu harus memakannya’’.

Masumi mengambil bekal makan siang dari Maya dan Masumi membukanya.

‘’Jangan dibuka disini. Nanti saja kalau kamu sudah akan makan siang’’.

‘’Baiklah kalau itu maumu’’.

‘’Sudah siap untuk pergi?’’

‘’Iya. Maya, kamu sudah makan?’’

‘’Sudah. Kalau begitu temani saya makan’’.

Masumi menarik lengan Maya dan disana Eisuke sudah menunggu unuk makan pagi bersama.

‘’Pagi!’’

‘’Pagi! Jam berapa pesawatmu pergi jam 10 tepat’’.

‘’Sebaiknya kamu cepat makan dan kamu juga Maya’’.

‘’Sebenarnya saya sudah makan di rumah’’.

‘’Tidak apa-apa kalau kamu mau makan lagi disini. Kamu harus menjaga Masumi dengan baik, karena sekarang ini ada seorang wanita yang menyukainya’’.

Maya langsung melihat ke arah Masumi.

‘’Benarkah itu?’’

‘’Jangan pedulikan kata-kata ayah tadi. Kenapa ayah juga harus bicara omong kosong’’.

‘’Ayah tidak bicara omong kosong. Itu memang kenyataannya. Maya, percayalah padaku apapun yang terjadi. Saya tidak mungkin mencintai wanita lain’’.

‘’Saya akan mencoba untuk mempercayaimu’’.

Mereka makan dan tidak ada lagi yang bicara. Suasana jadi hening.

‘’Saya sudah selesai makan.Saya akan pergi sekarang’’.

‘’Masumi,hati-hati di jalan!’’

Masumi meraih tangan Maya dan pergi kedepan rumah.

‘’Mau mengantarku sampai bandara?’’

‘’Apa itu tidak apa-apa?’’

‘’Tentu saja. Ayo naik’’.

Di dalam mobil mereka tidak saling bicara.

‘’Maya kenapa hari ini kamu jadi pendiam?’’

‘’Kamu juga’’.

‘’Selama saya pergi jaga kesehatanmu. Sekarang sudah mau memasuki musim dingin. Saya nanti akan sering meneleponmu’’.

‘’Kamu juga jaga kesehatanmu, jangan sampai telat makan,nanti maag kamu kambuh’’.

‘Terima kasih atas nasihatmu’’.

Mobil terus melaju dengan kencang menuju bandara.Mereka tidak perlu memakan waktu lama untuk mencapai bandara.Mereka berdua turun dari mobil. Masumi masih memegang erat tangan Maya.Mizuki sudah menunggu di depan bandara.

‘’Halo Maya, apa kabar?’’

‘’Baik’’.

‘’Pak Hayami, Anda tidak takut wartawan menangkap basah Anda disini dengan seorang wanita’’.

‘’Tenang saja. Mereka tidak akan menangkap basah saya disini’’.

‘’Pesawat  sebentar lagi akan segera pergi. Sebaiknya kita segera masuk ke dalam pesawat’’.

Masumi menatap Maya dan berpamitan kepadanya.

‘’Maya, saya sudah harus pergi. Kamu harus segera pulang ke rumah. Jangan berkeliaran sendiri di luar. Kalau mau jalan-jalan ajaklah Rei’’.

‘’Baiklah. Masumi, jaga dirimu baik-baik disana. Sampai jumpa!’’

Masumi mengecup bibir Maya.

‘’Masumi....bagaimana kalau ada orang yang melihat?’’

‘’Biarkan saja. Saya hanya mencium kekasihku’’.

Maya tersipu malu.

‘’Sampai jumpa!’’

Setelah pesawat pergi, Maya kembali kedalam mobil dan langsung pulang kerumah.

****

Yumi datang kerumah Masumi dan disambut oleh Eisuke.Kemudian Yumi menanyakan keberadaan Masumi, lau Eisuke memberitahunya kalau Masumi pergi ke Osaka.

Dengan hati senang Yumi berencana untuk menyusul Masumi ke Osaka.

Masumi dan Mizuki berada di pesawat. Masumi mengeluarkan bekal makan siang yang diberikan Maya.

‘’Ternyata Anda sempat juga membawa bekal makan’’.

‘’Bekal ini Maya yang berikan’’.

‘’Oh ya. Ternyata Maya sangat perhatian pada Anda’’.

‘’Tentu saja’’.

 Masumi penasaran bekal makan siang seperti apa yang Maya buatkan untuknya.Kemudian Masumi membukanya dan Masumi tersenyum ketika melihat bekal makan siangnya. Mizuki juga tersenyum ketika melihat bekal makan siang Masumi.

‘’Ternyata direktur Daito di beri bekal makan siang untuk anak-anak’’.

Mizuki tertawa ditahan dan Masumi juga ikut tertawa. Lalu mulai memakannya.

‘’Bagaimana pun ini buatan tangan dari wanita yang kucintai’’.

Masumi memakan bekal makan itu sampai habis.

‘’Bagaimana? Apa rasanya enak?’’

‘’Sangat enak’’.

‘’Sepertinya Maya sudah siap menjadi ibu rumah tangga yang baik’’.

****

Masumi dan Mizuki sudah berada di Osaka. Mereka langsung menuju hotel.

‘’Pak Tanaka akan tiba disini sekitar dua jam lagi. Kita bertemu di lobi dua jam lagi’’.

Masumi pergi ke kamarnya dan berbaring sebentar,sebelum memulai pekerjaannya.Masumi memejamkan matanya dan tidur terlelap.Masumi dibangunkan oleh suara ketukan di pintu.Dengan mata yang masih mengantuk Masumi turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu.

‘’Ternyata kamu Mizuki. Ada apa?’’

Mizuki menatap Masumi dengan pandangan kesal.

‘’Apa Anda sudah lupa janji kita untuk bertemu dengan pak Tanaka. Anda pikir ini jam berapa?’’

Masumi melihat jam tangannya dan terkejut karena sudah kurang 5 menit dari jam yang ditentukan.

‘’Astaga! Kenapa kamu tidak segera menghubungiku?’’

‘’Saya sudah menelepon Anda, tapi selalu tidak ada jawaban’’.

Masumi melihat Hpnya dan disana banyak panggilan tidak terjawab dari Mizuki.

‘’Kamu benar. Kenapa saya sampai tidak mendengarnya? Mungkin akhir-akhir ini saya banyak pekerjaan, saya jadi lelah dan tertidur pulas’’.

‘’Sebaiknya Anda bersiap-siap sekarang’’.

‘’Ambil dokumen-dokumen yang ada di meja’’.

Masumi masuk ke kamar mandi untuk cuci muka.Kemudian mereka pergi ke lobi hotel. Disana pak Tanaka dan asistennya sudah menunggu dan Masumi memberi salam kepadanya.

Setelah selesai melakukan pembicaraan dengan pak Tanaka Masumi kembali ke dalam kamarnya dan mulai memriksa dokumen-dokumen. Tidak terasa hari sudah malam, Masumi masih asyik bekerja,lalu di kejutkan dengan suara ketukan di pintu. Masumi berjalan mendekati pintu sambil memegang kertas ditangannya.

‘’Kamu’’.

‘’Selamat malam Masumi! Apa saya menganggumu?’’

‘’Tidak. Silahkan masuk! Apa yang kamu lakukan disini Yumi?’’

‘’Kebetulan saya disini ada sedikit urusan pekerjaan, kamu tahukan kalau ayah membuka cabang toko pakaian didekat sini. Makanya saya datng kesini untuk melihat-lihat toko ayahku. Tadi sore saya melihat Anda di lobi sedang serius bicara dengan seseorang. Sebenarnya waktu itu saya ingin menyapa Anda, tapi kelihatannya Anda tidak bisa diganggu. Lalu saya menyanyakan kamarmu ke resepsionis dan akhirnya saya disini untuk menemui. Bagaimana kalau kita makan malam bersama?’’

‘’Baiklah. Kita makan malam bersama.Bisa kamu menungguku sebentar lagi pekerjaan saya sebentar lagi akan selesai’’.

‘’Dengan senang hati’’kata Yumi gembira.

Yumi menatap Masumi yang sedang serius bekerja.

Masumi sudah menyelesaikan pekerjaannya.

‘’Ayo kita makan. Pasti kamu sudah lapar. Maaf sudah membuatmu menunggu’’.

‘’Itu tidak masalah’’.

Mereka berdua masuk kedalam lift dan mereka tidak menyadari ada orang yang sedang memperhatikan mereka.

‘’Masumi Hayami, kali ini kena kau.Saya menangkap basah kamu dengan seorang wanita. Ini pasti akan menjadi berita besar’’kata orang itu tersenyum sinis.

Masumi dan Yumi sudah berada di resoran hotel. Yumi kelihatan senang makan malam dengannya.Mereka menjadi pusat perhatian ketika mereka masuk ke restoran. Yumi sempat mendengar pembicaraan orang kalau dia dan Masumi adalah pasangan serasi.

Mereka duduk dikursi di dekat jendela.Mereka menikmati makan malam mereka dan Masumi tidak banyak bicara.

‘’Apa pendapatmu mengenai gosip tentang kita?’’

‘’Saya tidak memperdulikan gosip itu. Terserah mereka mau bicara apa tentang mereka. Bagaimana denganmu?’’

‘’Menurutku sebaiknya kita buat saja gosip itu jadi benar’’.

Masumi berhenti makan dan menatap Yumi,kemudian kembali makan lagi.

‘’Kenapa kamu ingin gosip itu menjadi benar?’’

‘’Karena saya suka kamu’’.

Masumi menatap Yumi kembali.

‘’Selama ini saya menyukai Anda, tapi tidak ada keberanian untuk mengatakannya, tapi malam ini saya mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya padamu’’.

‘’Terima kasih, kamu sudah mau jujur dengan perasaanmu padaku. Saya juga menyukaimu’’.

‘’Benarkah?’’

Mata Yumi berbinar-binar ketika Masumi mengatakan suka padanya.

‘’Iya. Saya suka kamu,tapi....’’

‘’Tapi...’’

Masumi menatap Yumi.

‘’Saya menyukaimu sebagai seorang teman tidak lebih dari itu’’.

Masumi melihat Yumi kecewa.

‘’Maaf. Sudah mengecewakanmu. Saya tidak bisa membalas perasanmu. Saya senang sudah disukai olehmu,tapi saya tidak mencintai Anda. Saya hanya menganggap kamu sebagai teman baik saya. Maaf Yumi’’.

‘’Apa kamu sudah mempunyai wanita yang kamu cintai?’’

‘’Iya’’.

‘’Saya mengerti’’.

Mereka melanjutkan makan malam dalam suasana hening. Masumi dapat melihat kesedihan pada wanita itu. Yumi sudah salah mengartikan pertemanan mereka menjadi cinta.

Setelah makan malam, Masumi kembali ke kamar sedangkan Yumi duduk di lobi hotel.Lalu Yumi melihat Mizuki yang akan masuk lift.

‘’Bisa bicara dengan Anda sebentar?’’

Yumi membawa Mizuki duduk disalah satu lobi hotel.

‘’Apa yang Anda ingin bicarakan dengan saya?’’

‘’Siapa wanita yang dicntai Masumi?’’

Mizuki tidak menyangka wanita ini akan menanykan ini padanya.

‘’Pasti kamu tahukan. Kamu sudah lama bekerja padanya. Tolong katakan siapa dia’’.

‘’Maaf. Saya tidak bisa mengatakn itu kepada Anda. Seandainya Anda tahu siapa wanita itu, apa yang akan Anda perbuat?’’

‘’Itu...saya juga tidak tahu. Hanya saja saya penasaran, sebenarnya Masumi itu sudah mempunyai kekasih atau belum,karena selama saya mengenal Masumi, saya tidak pernah melihat wanita yang dekatnya,jadi saya menyimpulkan kalau dia belum mempunyai kekasih’’.

‘’Semua pertanyaan Anda tentang pak Hayami akan terjawab jika waktunya sudah tepat. Jika tidak ada lagi yang ditanyakan. Saya mau pergi’’.

‘’Baiklah. Anda boleh pergi’’.

Mizuki masuk ke dalam lift dan menuju kamarnya.

Masumi yang sudah mandi dan berpakaian menelepon Maya.

Di kamar hotel Masumi terus menghubungi Maya, tapi selalu tidak ada jawaban.

‘’Apa Maya sudah tidur? Tapi ini kan masih belum larut malam’’.

Masumi menutup teleponnya dan berbaring di tempat tidur.

‘’Maya kamu sedang apa? Saya merindukanmu. Saya tadi ingin mendengar suaramu,tapi kamu susah untuk dihubungi’’.

Masumi mengambil Hpnya lagi dan menelepon ke rumah Maya. Pelayan mengatakan kalau Maya berada di kamarnya sejak dari tadi siang dan tidak keluar kamar dan sama sekali tidak menyentuh makan siang dan malamnya. Masumi yang mendengar penjelasan pelayan itu menjadi khawatir dengan keadaan Maya.

‘’Maya, sebenarnya apa yang telah terjadi padamu?’’

Malam itu Masumi tidak dapat tidur nyenyak.Keesokan harinya Masumi banyak melamun dan tidak konsentrasi pada pekerjaannya.

‘’Ada apa dengan Anda hari? Hari ini Anda terlihat banyak melamun. Apa telah terjadi sesuatu pada Maya?’’

‘’Kenapa kamu berkesimpulan ini ada hubungannya dengan Maya?’’

‘’Yang hanya Maya yang dapat membuat Anda seperti ini’’.

Masumi tersenyum dipaksakan.

‘’Kamu benar. Sampai sekarang saya belum bisa menghubungi dia dan sejak kemarin siang Maya mengurung diri dikamarnya. Saya benar-benar tidak tahu apa yang sudah terjadi padanya. Saya sangat mengkhawatirkannya’’.

‘’Rupanya begitu. Sebaiknya Anda pulang saja sore ini. Pekerjaann Anda sudah selesai sore ini. Sisanya serahkan pada saya. Saya akan kembali ke Tokyo besok’’.

‘’Benarkah? Saya boleh pulang sore ini?’’

Mizuki menganggukan kepalanya. Kemudian Masumi kembali bersemangat menyelesaikan pekerjaannya supaya dapat pulang sore ini.Masumi mencoba untuk menghubungi Maya lagi,tapi hasilnya sama seperti kemarin tidak ada jawaban dari Maya. Masumi cepat-cepat membereskan barangnya dan langsung pergi dari hotel dengan terburu-buru.

Yumi mengetuk kamar Masumi berkali-kali dan tidak ada jawaban dari Masumi. Mizuki menghampiri Yumi yang sedang mengetuk kamar Masumi.

‘’Pak Hayami sudah kembali ke Tokyo’’.

‘’Benarkah? Kapan?’’

‘’Kira-kira 3 jam lalu’’.

‘’Bukannya dia pulang besok?’’

‘’Menurut rencana seperti itu, tapi dia ada urusan penting di Tokyo, jadi cepat-cepat kembali’’.

‘’Terima kasih sudah memberitahuku’’.

Yumi pergi dari depan kamar Masumi dan masuk ke dalam lift. Mizuki yang memperhatikan Yumi merasa kasiahan padanya.

‘’Seharusnya Anda tidak jatuh cinta padanya’’.

****

Malamnya Masumi berada di rumah Maya dan Rei,Taiko juga ada disana.

‘’Pak Hayami,bukannya Anda ada di Osaka.Kenapa bisa ada disini?’’

‘’Saya pulang lebih awal karena saya mengkhawatirkan Maya’’.

‘’Kami juga mengkhawatirkan Maya. Sejak kemarin Maya mengurung diri di kamar dan tidak makan’’.

‘’Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengannya’’.

Rei lalu menyerahkan beberapa koran pada Masumi, lalu Masumi terkejut dengan berita utama koran hari ini.

‘’Mungkin Maya marah pada Anda karena itu. Selama Anda di Osaka pasti Anda belum tahu berita hari ini disini. Ketika kami membacanya, kami benar-benar terkejut,dan kami tidak mempercayai berita ini. Apa berita ini benar?’’

Masumi terkejut ketika melihat berita dikoran itu.

‘’Apa kalian tidak percaya padaku? Berita ini semuanya bohong tidak benar sama sekali’’.

‘’Di foto itu Yumi Maeda dan Anda keluar dari kamar hotel. Bagaimana Maya tidak marah pada Anda. Kalau orang tua angkat Maya tahu hal ini bisa-bisa mereka akan marah padamu. Sebaiknya Anda segera menyelesaikan masalah ini ‘’.

‘’Saya akui dia memang ada di hotel tempat saya menginap,tapi saya tidak berbuat yang macam-macam dengan dia. Dia hanya kebetulan sedang menginap disana karena dia juga ada urusan pekerjaan disana’’.

‘’Sebaiknya Anda jelaskan itu pada Maya’’kata Taiko.

‘’Saya akan menjelaskan semuanya pada Maya’’.

Tiba-tiba Hp Masumi berbunyi.

‘’Masumi kamu kemana saja? Dari tadi saya tidak bisa menghubungimu. Kamu benar-benar keterlaluan sudah membuat skandal besar. Saya menyuruhmu kesana bukan untuk berduaan dengan seorang wanita di kamar hotel. Sebaiknya kamu jangan pulang kerumah banyak wartawan disini. Saya sampai kewalahan menghadapi para wartawan ini’’.

‘’Maaf ayah. Saya benar-benar minta maaf. Tapi percayalah padaku saya tidak berbuat hal yang memalukan. Mereka hanya salah paham saja’’.

‘’Kalau begitu sebaiknya kamu segera melakukan konferensi pers untuk menjelaskan ini semua ‘’.

‘’Saya akan melakukan itu secepatnya, tapi sekarang saya harus menjelaskan semuanya kepada Maya terlebih dahulu’’.

‘’Baiklah. Saya percayakan semuanya padamu’’.

Masumi menutup teleponnya dan pergi ke kamar Maya.

‘’Maya, ini saya tolong bukakan pintunya’’.

Masumi tidak mendengar jawaban dari Maya dan kemudian Masumi mendekatkan telinga ke pintu. Masumi hanya samar-samar mendengar Maya menangis.

‘’Bukankah kamu sudah berjanji untuk percaya padaku,kamu tidak memperdulikan gosip yang tidak mengenakan tentang diriku,jadi saya mohon pecayalah padaku tentang ini. Saya tidak punya hubungan khusus dengan Yumi. Saya hanya menganggap dia teman biasa saja. Saya akui dia memang berada di hotel yang sama denganku. Saya bertemu dengannya disana secara kebetulan saja. Waktu itu dia memang keluar dari kamarku,tapi kami tidak melakukan apa-apa. Waktu itu Yumi mengajakku makan malam,karena pekerjaanku belum selesai, jadi saya menyuruh dia masuk ke kamar dan menyuruhnya menunggu di kamarku. Itu hanya salah paham saja. Sungguh. Yumi memang sudah mengatakan kalau kalau dia suka padaku, tapi saya menolaknya. Seharusnya saya mengatakan tentang Yumi padamu dari awal. Saya kenal dia di pesta yang diadakan ayahku, disana kami berkenalan. Sejak saat itu kami menjadi akrab dan berteman,tapi saya tidak menyangka dia akan jatuh cinta padaku.Maya, saya hanya mencintaimu. Kamu satu-satunya wanita yang kucintai. Jadi maafkan saya karena sudah tidak memberitahumu tentang Yumi. Ini salahku. Saya mohon buka pintunya’’.

Maya bangun dari tempat tidurnya sambil menangis dan berdiri di depan pintu dan tangannya sudah menyentuh pegangan pintu,tapi niatnya untuk membukakan pintu batal. Dia masih kesal pada Masumi,akhirnya Maya kembali ketempat tidur dan menangis.Masumi yang sudah lelah berdiri menunggu Maya membukakan pintu, akhirnya duduk di depan pintu kamar Maya dengan bersandar di pintu.

‘’Maya, mau sampai kapan kamu membuatku menunggu disini’’.

Masumi duduk didepan pintu kamar Maya semalaman. Hari sudah berganti, Maya masih tidak mau membukakan pintu.

‘’Masumi sebaiknya Anda makan pagi dulu’’.

‘’Bagaimana dengan Maya?’’

‘’Sepertinya Maya belum membukakan pintunya, nanti makan Maya akan di bawa kesini’’.

Masumi menuruti kata Rei, sebelum makan Masumi berganti pakaian dulu. Disana meja makan makanan sudah dihidangkan, tapi Masumi tidak ada selera makan, meskipun makanan itu enak-enak,tapi Masumi memaksakan untuk makan karena dia butuh tenaga untuk meluruskan masalah ini pada masyarakat luas. Masumi tidak ingin nama baik keluarganya menjadi buruk.

Masumi memutuskan untuk pergi ke kantor dan disana para wartawan sudah berkumpul. Ketika Masumi datang semua wartawan langsung menyerbu Masumi. Masumi hanya diam dan langsung menuju kantornya. Disana sudah ada Yumi.

‘’Apa yang kamu lakukan disini? Kapan kamu datang?’’

‘’Saya datang kemarin malam dan saya kesini untuk menemui Anda untuk membicarakan tentang kita,sepertinya gosip mengenai kita sudah semakin parah’’.

‘’Saya akan secepatnya memyelesaikan ini,jadi semuanya serahkan padaku, tunggu beberapa hari lagi’’.

‘’Baiklah. Masalah ini saya serahkan padamu.Tapi sebenarnya siapa yang telah memfoto kita?’’

‘’Saya tidak tahu’’.

‘’Kalau begitu saya pergi dulu. Semoga masalah ini cepat selesai’’.

‘’Semoga saja’’.

Yumi memakai wig dan kacamata  kembali , lalu pergi . Tidak lama kemudian Mizuki datang.

‘’Rupanya kamu sudah kembali. Apa kamu sudah membereskan pekerjaan disana?’’

‘’Iya. Anda tidak perlu khawatir saya sudah membereskan pekerjaan disana. Ini laporannya. Silahkan Anda periksa’’.

Mizuki menyerahkan laporan dengan setumpuk doukumen pada Masumi.

‘’Saya sudah membaca berita hari ini. Kali ini sudah keterlaluan. Siapa sebenarnya yang sudah menyebarkan berita seperti ini? Bagaimana dengan Maya?’’

‘’Maya masih marah padaku dan tidak ingin bertemu denganku’’.

‘’Itu wajar kalau Maya marah pada Anda. Anda sudah menjelaskan semuanya kepada Maya?’’

‘’Saya sudah menjelaskan kepadanya. Semoga saja Maya dapat mengerti’’.

‘’Kapan Anda akan mengadakan konferensi pers?’’

‘’Besok’’.

‘’Baiklah. Saya akan mengurus segala sesuatunya untuk konferensi pers’’.

Mizuki meninggalkan Masumi sendirian di kantor yang duduk melamun sambil melihat langit.

****

Maya keluar dari kamar. Rei dan Taiko langsung mendekati Maya.

‘’Syukurlah kamu tidak apa-apa. Kamu sudah dua hari tidak makan. Kami sangat mengkhawatirkanmu. Sebaiknya sekarang kamu makan. Saya akan menyuruh pelayan menyiapkan makan untukmu’’kata Rei.

Rei dan Taiko membawa Maya keruang makan dan pelayan menyiapkan makanan enak untuknya.Maya makan dengan lahap dan makanan yang disediakan pelayannya hampir habis. Rei dan Taiko senang melihat Maya makan dengan lahap.

‘’Maya, kamu tidak lapar selama dua hari tidak makan?’’kata Rei.

‘’Tentu saja lapar. Saya mempunyai sedikit cemilan di kamar, jadi saya tidak terlalu kelaparan’’.

‘’Itu salahmu sendiri. Kenapa mau mengurung diri di kamar’’kata Taiko.

‘’Karena saya sedih dan kesal pada Masumi’’.

‘’Maafkan saja dia. Pak Hayami memang salah tidak mengatakan apa-apa padamu tentang Yumi. Dia memang wanita yang cantik. Kami juga salah karena kami juga tidak memberitahumu tentang Yumi. Yumi memang sangat menyukai Masumi. Dia selalu mencuri-curi kesempatan untuk mendekati pak Hayami, tapi pak Hayami tidak memperdulikannya. Maya,maafkan saja dia,saya percaya pada pak Hayami’’.

Maya menatap Rei dan kembali melanjutkan makan.

‘’Entalah. Sekarang ini perasaanku benar-benar kacau.Terlebih lagi dia wanita yang saya tolong waktu itu’’.

Rei hanya menatap Maya dengan pasrah.

****

Eisuke melihat ke arah depan rumah dari jendela ruang kerjanya.

‘’Sepertinya para wartawan itu masih ada disana. Ruapanya mereka belum menyerah juga’’.

‘’Benar’’kata pak Asa.

Eisuke mengambil telepon dan menghubungi Masumi.

‘’Masumi, ini ayah, sebaiknya kamu jangan dulu pulang hari ini’’.

‘’Memangnya kenapa?’’

‘’Di rumah kita masih banyak wartawan, sepertinya kalau kamu pulang sekarang tidak mungkin, pasti mereka menyerbumu kalau pulang ke rumah. Sebaiknya kamu menginap saja dulu di rumah Maya,nanti saya akan menyuruh pelayan untuk membawa pakaianmu kesana’’.

‘’Baiklah’’.

‘’Kamu sudah berbaikan dengan Maya?’’

‘’Sayangnya belum. Malam ini saya akan bicara lagi dengannya’’.

‘’Kamu harus segera menyelesaikan ini secepat mungkin’’.

‘’Saya tahu’’.

‘’Baiklah. Sampai jumpa!’’

Eisuke menutup teleponnya dan memperhatikan lagi para wartawan yang sedang berkumpul di rumahnya.

****

Malam harinya Masumi pulang ke rumah Maya.

‘’Pak Hayami,sekarang Maya sedang bersama Rei di kamar sebaiknya Anda segera pergi kesana’’kata Taiko.

‘’Jadi Maya sudah keluar dari kamarnya’’.

‘’Iya’’

‘’Terima kasih’’.

Masumi cepat-cepat menuju kamar Maya dan menemukan Maya sedang makan es krim di kamar dengan Rei. Maya terkejut dengan kedatangan Masumi di kamarnya. Maya lalu membuang mukanya.

‘’Rei bisa kami tinggalkan berdua’’.

Rei meninggalkan kamar Maya. Maya masih tidak mau melihat Masumi dan memakan es krimnya lagi.

‘’Mau sampai kapan kamu marah padaku?’’

Maya tidak menjawab,lalu Masumi mendekati Maya dan duduk di samping Maya.Masumi memegang dagu Maya dan membuat Maya untuk menoleh padanya,lalu selama beberapa saat mereka saling berpandangan.

‘’Saya ingin sekali melihat wajahmu karena sudah 3 hari ini saya tidak melihat wajahmu, saya merindukanmu’’.

‘’Benarkah kamu merindukan saya? Sepertinya tidak,karena kamu sedang asyik bersama wanita lain’’.

‘’Sudah saya katakan saya tidak ada hubungan apa-apa dengan dia kecuali teman. Percayalah padaku. Bukannya kamu sudah berjanji untuk percaya padaku’’.

‘’Itu benar, tapi kalau saya melihat foto itu, apa saya harus percaya padamu, lagi pula,sepertinya saya kenal dengan wanita itu’’.

‘’Eh, apa maksudmu?’’

‘’Bisakah kamu melepaskan tanganmu dari wajahku’’kata Maya sinis.

Masumi melepaskan tangannya.

‘’Jelaskan apa maksudmu , kamu kenal Yumi?’’

‘’Saya bertemu dengan dia di dekat supermarket ketika saya selesai belanja. Waktu dia pusing, lalu saya menolongnya dan dia mengajak saya makan siang’’.

‘’Apa dia tahu siapa kamu?’’

‘’Sepertinya tidak. Dia wanita yang sangat cantik, pantas saja kamu suka padanya’’.

Masumi tersenyum melihat Maya cemburu,

‘’Iya saya suka padanya’’.

Maya langsung melihat Masumi dengan pandangan marah.

‘’Saya suka dia hanya sebagai teman’’.

‘’Kenapa kamu tidak cerita tentang dia padaku? Apa kamu tidak ingin saya tahu?’’

‘’Bukan begitu. Saya salah tidak cerita padamu, karena saya pikir itu tidak perlu,Karena saya memang tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Kalau begini jadinya seharusnya saya cerita padamu. Maya, saya menyesal. Maafkan saya’’.

Maya ingin mempercayai Masumi.

Maya menatap mata Masumi dan mencari kejujuran dimatanya.

‘’Apa kali saya bisa percaya padamu?’’

‘’Tentu saja. Kamu bisa percaya padaku. Jangan pernah sekali-kali kamu meragukan cintaku padamu’’.

Masumi mengambil kedua tangan Maya dan mencium kedua tangannya.

‘’Jadi, kamu memaafkanku?’’

‘’Iya. Saya memaafkanmu’’.

Masumi langsung memeluk Maya.

‘’Terima kasih. Terima kasih’’.

Masumi melepaskan pelukannya dan menatap Maya.Masumi melihat di sudut bibir Maya ada sisa es krim,lalu Masumi menghapus es krim itu dengan mulutnya. Maya terkejut yang dilakukan Masumi tadi. Pipinya menjadi merah.

‘’Ada es krim dibibirmu. Es krimnya enak juga. Boleh saya minta?’’

‘’Te...tentu saja’’.

Maya menyerahkan sisa es krimnya pada Masumi.

‘’Ini sudah malam. Kamu tidak pulang?’’

‘’Kamu mengusirku ya?Padahal saya ingin lebih lama lagi denganmu karena kita baru bertemu lagi’’.

‘’Bukan begitu.Kamu pasti sudah lelah dan butuh istirahat’’.

‘’Saya tidak pulang hari ini’’.

‘’Kenapa?’’

 ‘’Karena saya tidak bisa pulang ke rumah. Banyak wartawan di rumahku. Ayah menyuruhku untuk menginap di rumahmu.Besok saya akan mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan masalah ini dan sekalian mengumumkan kembalinya kamu’’.

‘’Bukannya itu akan diadakan minggu depan?’’

‘’Karena situasinya sudah seperti ini, kita harus melakukannya secepat mungkin. Saya ingin kesalahpahaman ini cepat selesai supaya tidak ada lagi gosip mengenaiku dan Yumi. Saya ingin supaya semuannya menjadi jelas. Saya ingin mengumumkan pada dunia kalau kamu adalah milikku.Dengan begitu tidak ada pria lain yang berani mendekatimu’’.

‘’Seharusnya saya yang bilang begitu, supaya tidak ada wanita lain yang mendekatimu’’.

Masumi tersenyum.

‘’Terima kasih es krimnya. Sepertinya malam ini saya akan tidur nyenyak’’.

‘’Sebaiknya kamu tidur. Saya mau kembali ke kamar untuk berganti pakaian dulu’’.

‘’Setelah kamu berganti pakaian, maukah kamu datang ke kamarku lagi? Saya ingin kamu bernyanyi untukku sebelum tidur’’.

‘’Baiklah. Saya akan segera kembali kesini’’.

Masumi meninggalkan kamar Maya dengan wajah bahagia.

‘’Pak Masumi, wajah Anda kelihatan senang sekali. Anda sudah berbaikan dengan Maya? Apa dia memaafkanmu?’’kata Rei.

‘’Maya sudah memaafkan saya dan kami sudah berbaikan’’.

‘’Syukurlah. Kalian berdua membuat kami cemas’’.

‘’Terima kasih sudah mau mendukung kami’’.

Masumi masuk ke kamarnya dan cepat berganti pakaian dan kembali ke kamar Maya.

‘’Kamu belum tidur?’’

‘’Belum. Saya menunggumu datang’’.

Masumi duduk di pinggir tempat tidur dan menyanyikan lullaby untuk Maya. Maya akhirnya tertidur.Maya mencium bibir dan kening Maya.

‘’Selamat malam sayang!’’

****

Besok paginya Masumi dan Maya sudah berada di kantor Masumi untuk menagadakan konferensi pers.

‘’Maya, apakah kamu sudah siap?’’

‘’Iya saya sudah siap’’.

Masumi melihat maya yang gugup,lalu Masumi memeluknya.

‘’Jangan gugup. Saya akan disana bersamamu’’.

‘’Iya. Saya mengerti’’.

2 jam kemudian para wartawan sudah berkumpul.Mereka sangat antusias untuk mengetahui berita yang akan di sampaikan Masumi.

‘’Sebaiknya kalian segera turun. Konferensi akan segera di mulai’’.

Mereka bertiga turun dan menuju ruang konferensi pers. Masumi dan Mizuki langsung menemui mereka sedangkan Maya masih ada di belakang ruangan.

Mereka memfoto Masumi berkali-kali. Lalu Masumi mulai berbicara.

‘’Saya mengadakan konferensi ini untuk meluruskan kesalahpahaman antara saya dengan Yumi Maeda. Kami tidak mempunyai hubungan asmara. Berita yang selama ini beredar itu tidak benar. Kalian menyimpulkan begitu karena saya selalu dekat dengan nona Maeda, jadi kalian beranggapan kalau kami memiliki hubungan asmara. Hari ini saya mau memberitahukan kalian semua,kalau Kitajima Maya masih hidup’’.

Semua orang yang ada disana ribut dengan pernyataan Masumi termasuk Yumi yang datang pada konferensi itu.

Maya kemudian keluar dan para wartawan terkejut dengan kemunculan Maya yang selama ini sudah dianggap meninggal. Wartawan mulai memfoto Maya kilatan blitz bertebaran dimana-mana dan membuat mata Maya menjadi silau.

Kemudian Maya duduk disamping Masumi. Masumi menjelaskan pada wartawan mengenai Maya yang tidak meninggal.

 ‘’Saya tidak menyangka kalau Anda masih hidup’’kata wartawan yang ada di ruangan itu.

Para wartawan mulai mengajukan banyak pertanyaan kepada Maya dan Masumi selalu menjawabnya.

‘’Saya juga ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian. Kitajima Maya adalah kekasih saya yang sebenarnya’’.

Para wartawan mulai ribut kembali dan berbisik-bisik.

‘’Pak Hayami, apa Anda mencintai Kitajima Maya?’’kata wartawan

‘’Tentu saja, saya mencintainya. Kami berdua saling mencintai. Jadi kalian sekarang sudah tahu dengan jelas siapa kekasih saya yang sebenarnya. Semua berita yang beredar sekarang tentang diriku itu tidak benar’’.

 ‘’Apa Anda putus dengan tunangan Anda dulu karena Kitajima Maya?’’

Masumi tidak menyukai pertanyaan ini dia sudah membawa-bawa nama Maya sebagai penyebab putusnya pertungannya dengan Shiori.

‘’Itu tidak ada sangkut pautnya dengan Maya. Putusnya pertunangan saya dulu bukan karena Maya’’.

Yumi berdiri diam di dekat pintu masih memperhatikan mereka berdua.

‘’Wanita itu ternyata kekasihnya Masumi. Saya benar-benar tidak menyangkanya. Masumi mencintai dia, ternyata dia adalah wanita yang dicintai Masumi selama ini. Dia yang sudah berhasil mencuri hati Masumi’’.

Yumi akhirnya pergi dari ruangan konferensi itu. Sedangkan para wartawan masih sibuk memfoto mereka berdua dan mengajukan beberapa pertanyaan.Para wartawan sibuk memfoto Maya dan Masumi dan mengajukan berbagai pertanyaan pada mereka.

Masumi sudah mulai melihat Maya gemetaran dengan pertanyaan yang diajukan wartawan.

‘’Sepertinya konferensi ini diakhiri samapi disini saja’’.

Masumi membawa Maya keluar dari ruangan. Para wartawan mengejar mereka , tapi mereka di halangi oleh para petugas keamanan. Mereka sekarang berada dia kantor Masumi. Maya dan Masumi berpelukan.

****

‘’Kitajima Maya ternyata wanita yang dicintai Masumi Hayami. Mungkin wanita itu adalah kelemahannya’’kata pria itu.

Pria itu tersenyum jahat dan kembali meneguk birnya.

Sementara itu dikediaman Hayami. Eisuke tersenyum sendirian di ruang kerjanya.

‘’Anak itu sudah membereskan masalahnya. Sekarang wartawan itu sudah pergi. Saya tidak menyangka dia akan melakukan konferensi pers hari ini. Dan dia sudah berani mengumumkan hubungannya dengan Maya . Sekarang saya bisa bernafas lega. Nama baik Hayami tidak jadi tercoreng’’.

Masumi masih berada di kantornya sedang membereskan pekerjaan dan saat itu dia mendapat telepon dari Hijiri. Hijiri meminta Masumi untuk bertemu dengannya di bawah.Setelah pekerjaannya selesai Masumi langsung menemui Hijiri dan berbicara dengannya.

‘’Saya sudah mengetahui siapa orang yang telah menyerang dan yang memfoto Anda waktu itu?’’

‘’Benarkah? Siapa dia?’’

‘’Namanya Sueda Takeshi, dia adalah salah satu anggota Yakuza’’.

‘’Sudah saya duga itu pasti salah satu perbuatan mereka’’.

‘’Saya khawatir mereka akan menyerang Anda lagi. Meskipun itu kejadiannya sudah sangat lama’’.

‘’Terima kasih atas informasinya. Kamu jangan khawatir, saya akan baik-baik saja. Sebaikknya kita teruskan pembicaraan kita di tempat yang aman’’.

Mizuki yang hendak pulang, melihat Hijiri dan Masumi berbicara dan melihat mereka masuk ke dalam mobil.

‘’Tadi itu kan Hijiri. Kenapa dia bersama pak Hayami. Apakah mereka saling kenal?’’

Mobil yang mereka tumpangi melaju dan melewati Mizuki.

Maya sedang  merajut kembali sambil memikirkan Masumi. Ketika asyik memikirkan itu Maya dikejutkan dengan bunyi Hpnya.

‘’Halo sayang, ini saya’’.

‘’Saya tahu itu kamu’’.

‘’Sedang apa?’’

‘’Saya sedang merajut pakaian’’.

‘’Apa pakaian itu untukku?’’

‘’Iya untukkmu’’.

‘’Terima kasih. Saya nanti akan memakainya. Saya hanya ingin memberitahumu hari ini saya pulang kerumah dan akan ada orang yang datang kerumahmu untuk mengambil koper saya’’.

‘’Oh baiklah’’.

‘’Senang mendengar suaramu lagi. Sekarang kamu baik-baik saja?’’

‘’Saya baik-baik saja. Memangnya kenapa?’’

‘’Tidak apa-apa, saya hanya ingin tahu keadaanmu. Maya, kamu tahu apa yang sedang saya lakukan?’’

‘’Hmmm..tidak tahu?’’

‘’Sekarang saya sedang memeluk guling saya. Saya mengganggapnya sedang memelukmu’’.

Maya tersenyum.

‘’Benarkah?’’

‘’Iya. Saya sekarang ingin sekali memelukmu dan juga merindukanmu’’.

‘’Saya juga merindukanmu. Kamu datang kesini saja’’.

‘’Saya ingin pergi kesana,tapi sayangnya pekerjaan saya disini masih menumpuk, saya ingin segera menyelesaikannya.Baiklah Maya sepertinya saya harus mengakhiri pembicaraan kita disini. Selamat malam! Saya mencintaimu’’.

‘’Selamat malam!’’

****



 ‘’Nona, ini sepertinya pakaian milik pak Hayami’’.

Pelayan itu menyerahkanya pada Maya.

‘’Benar ini milik Masumi. Saya akan segera mengembalikannya. Terima kasih’’.

Maya berada di kamarnya dan sedang memandangi pakaian Masumi dan mengelus-elus pakaiannya.

‘’Maafkan saya karena sudah marah padamu dan tidak percaya padamu’’.

Maya mencium kemeja Masumi dan menghirupnya,masih tercium wangi tubuh Masumi.Maya memutusakn untuk menemui Masumi di kantornya dan mengembalikan pakaiannya.

‘’Saya akan mengembalikan pakaiannya. Kuakui itu cuma alasan saja, sebenarnya saya ingin bertemu dengannya.

****

Ketika Maya melangkahkan kakinya di gedung Daito, orang-orang mulai berbisik-bisik dan Maya menjadi pusat perhatian.Dan banyak orang yang ingin bersalaman dan minta tanda tangannya. Para pegawai Daito memberi hormat kepadanya. Maya merasa jadi malu diperlakukan seperti itu oleh mereka. Maya akhirnya masuk kedalam lift.

‘’Pak Hayami, ada Maya ingin bertemu dengan Anda’’.

Wajah Masumi langsung berubah dari serius menjadi ceria ketika mendengar Maya datang.

‘’Suruh dia masuk’’.

‘’Baik’’.

Maya masuk dan Masumi tersenyum dengan kedatangan Maya.

‘’Ini’’.

Maya menyerahkan tas kepada Masumi.

‘’Apa ini?’’

‘’Pakaian Anda yang tertinggal di rumah saya’’.

‘’Terima kasih sudah membawakannya kemari’’.

Maya tersenyum.

‘’Apa saya mengganggumu, sepertinya kamu sedang sibuk’’.

‘’Kamu sama sekali tidak menganggumu, malah sebaliknya saya senang dengan kedatanganmu. Kemarilah Maya, duduk di sini’’.

Masumi menyuruh Maya duduk dipangkuannya.Maya merasa ragu-ragu, tapi akhirnya Maya duduk dipangkuan Masumi dan tangan kirinya memeluk pinggang Maya.

‘’Jadi bagaimana kabarmu hari ini?’’

‘’Baik. Dan kamu?’’

‘’Baik’’.

Masumi kembali menandatangani dokumen-dokumen yang ada diatas meja.

‘’Sebaiknya saya duduk dikursi saja. Saya tidak ingin menganggumu’’.

‘’Tidak disini saja. Kamu sama sekali tidak mengganggu. Dengan begini saya bisa memelukmu. Sejak kemarin malam saya ingin memelukmu. Jadi biarlah seperti ini. Ini akan membuat saya cepat menyelesaikan pekerjaan saya’’.

Maya menuruti kata-kata Masumi untuk duduk di pangkuannya.

‘’Maya,mau membantuku sebentar. Tolong beri cap dokumen-dokumen itu!’’

Maya membantu Masumi mencap semua dokumen-dokumen itu.

‘’Terima kasih sayang!’’

‘’Oh ya, kamu mendapat tawaran untuk main film’’.

‘’Eh, benarkah?’’

‘’Iya, kalau kamu mau, kamu bisa mengambil peran itu. Kamu mendapat peran utama dalam film itu. Bagaimana? Apakah mau mencoba main film itu. Kamu sudah lama kan tidak berakting. Saya ingin melihatmu berakting kembali’’.

‘’Baiklah. Saya terima. Kapan saya sudah bisa mulai ?’’

‘’4 bulan lagi’’.

‘’Kalau begitu masih lama’’.

‘’Ayumi juga akan mengambil bagian dalam film itu’’.

‘’Benarkah?’’

‘’Ini kesempatanmu untuk berakting kembali dengan Ayumi’’.

‘’Apa Ayumi sudah mengetahui saya akan ambil bagian dalam film itu’’.

‘’Sepertinya dia sudah tahu karena peran utama akan diberikan padamu’’.

‘’Oh begitu’’.

Masumi kemudian memeluk Maya dengan kedua tangannya dengan erat dan berbisik padanya.

‘’Saya mencintaimu’’

‘’Saya juga’’.

Terdengar suara ketukan dan Mizuki masuk.

‘’Ini dokumen dan proposal yang Anda minta’’.

Mizuki meletakannya di atas meja. Lalu Mizuki mengeluarkn sebuah kartu dan memberikannya pada Mizuki.

‘’Apa ini?’’

Masumi mengambil kartu yang diletakan Mizuki di atas meja.

‘’Ini kan?’’

‘’Itu undangan pernikahan saya’’.

Maya dan Masumi kaget.

‘’Benarkah?’’

Masumi cepat-cepat membuka undangan itu dan Masumi tambah kaget lagi ketika membaca nama calon suaminya. Maya dan Masumi saling berpandangan.

‘’Haaaaahhhh!’’

‘’Sepertinya kalian kaget. Memangnya ada yang salah dengan undangannya?’’

‘’Bukan begitu. Undangannnya tidak ada yang salah, tapi saya terkejut dengan nama calon suamimu. Sejak kapan kamu mengenal Hijiri?’’

‘’Jadi Anda mengenal dia?’’

Masumi tidak dapat mengelak lagi, karena sekarang Hijiri calon suami sekretarisnya.

‘’Iya. Saya sangat mengenal Hijiri. Saya sudah mengenal dia bertahun-tahun. Dia adalah orang kepercayaan saya. Dia sudah bekerja padaku cukup lama’’.

‘’Rupanya begitu. Saya tidak tahu kalau dia orang kepercayaan Anda. Dia sama sekali tidak bilang padaku. Tapi saya pernah suatu kali melihat kalian berdua bicara’’.

‘’Benarkah?’’

‘’Iya. Kalian bicaranya serius sekali sampai kalian tida memperhatikan sekeliling kalian.Baguslah kalau dia orang kepercayaan Anda. Maya kamu juga datang ya?’’

‘’Tentu saja’’.

‘’Saya tinggal menunggu undangan pernikahan dari kalian. Kapan kalian akan menikah?’’

Maya dan Masumi saling bertatapan.

‘’Kami belum memutuskannya dan saya ucapakan selamat untukmu’’kata Masumi.

 ‘’Saya juga’’kata Maya.

‘’Terima kasih. Saya tunggu kedatangan kalian di pernikahan saya. Kalau begitu saya permisi dulu’’.

Mizuki pergi dan meninggalkan mereka berdua.

‘’Saya benar-benar tidak menyangka ternyata mereka berdua saling mengenal dan sekarang mereka akan menikah. Saya benar-benar terkejut dan tidak menyangkanya’’.

‘’Jadi selama ini kamu tidak tahu mereka berdua sepasang kekasih?’’

‘’Tidak tahu’’.

‘’Masumi, sebaiknya saya pulang. Baiklah sebelum pulang kamu mau makan siang bersama denganku?’’

‘’Baiklah’’.

Mereka makan siang di restoran terdekat dan mereka tidak menyadari ada yang memperhatikan mereka berdua.Setelah makan siang Masumi mengantar Maya pulang ke rumah. Masumi kemudian menelepon Hijiri dan memintanya untuk bertemu. Mereka bertemu di tempat yang dijanjikan.

‘’Ada apa Anda mencari saya?’’

‘’ Bagaimana para Yakuza itu, apa mereka sedang merencanakan sesuatu ?’’

‘’Sampai saat ini mereka belum melakukan apa-apa. Sekarang ini gerak-gerik mereka sedang kami awasi’’.

‘’Baguslah. Saya harap orang yang kamu tempatkan disana tidak diketahui oleh siapa pun’’.

‘’Baik pak Hayami’’.

****



Satu bulan kemudian

Hari ini adalah hari pernikahan Hijiri dan Mizuki. Para tamu undangan sudah berkumpul dan duduk di tempat masing-masing.

Maya menjadi pengiring pengantin wanita dengan gaun putih dan mahkota bunga di kepalanya. Maya terlihat sangat cantik daan Masumi tersenyum kepadanya. Hijiri sudah menunggu Mizuki di depan.Upacara pernikahan pun dimulai para tamu undangan mengikuti upacara dengan antusias. Akhirnya ikrar sumpah setia diucapkan. Setelah upacara selesai mereka berkumpul untuk mendapatkan bunga dari Mizuki.Dalam hitungan ketiga Mizuki melemparkan bunganya dan Maya berhasil menangkapnya. Masumi tersenyum ketika Maya berhasil menangkapnya.

‘’Sebentar lagi kamu akan menikah denganku’’bisik Masumi di telinga Maya.

Maya tersipu malu dan pipinya merona merah.Kemudian mereka menuju ke resepsi pernikahan. Maya, Masumi,Eisuke dan orang tua angkat Maya mengambil tempat duduk dan duduk bersama dalam satu meja. Tidak lama kemudian mereka menyantap makanan yang dihidangkan.Musik di pesta itu berganti dan mereka semua disuruh untuk berdansa. Masumi yang ketika itu sedang mengambilkan makanan untuk Maya, melihat ada seorang pria mengajak Maya berdansa. Masumi cepat-cepat mendekati mereka dan memasang wajah dingin pada pria itu.

‘’Dia milikku’’.

Pria itu ketakutan langsung meninggalkan mereka berdua.

‘’Seharusnya kamu jangan bersikap seperti itu’’.

‘’Saya tidak suka, pria lain mendekatimu’’.

Maya mendesah.

‘’Maya, ayo kita berdansa!’’

‘’Baiklah.Siap-siap saja kakimu terinjak oleh kakiku.Saya tidak bisa dansa’’.

‘’Saya tahu. Saya akan menahan rasa sakit ketika terinjak olehmu’’.

Mereka berdua tersenyum dan mulai berdansa.

‘’Hari ini kamu cantik sekali’’.

‘’Terima kasih’’.

‘’AAAWWWW...’’

‘’Maaf. Sakit ya?’’

‘’Tentu saja sakit,tapi saya sudah rela kakiku terinjak olehmu’’.

Masumi tersenjum jahil.Sesaat kemudian mereka saling bertatapan dan yang terdengar hanya suara nafas mereka.Mereka berdua asyik berdansa dan mereka tidak menyadari kalau mereka sudah menjauh dari orang-orang.Mereka sekarang berada di tepi kolam ikan yang besar dan Maya hampir terjatuh kalau Masumi tidak gerak cepat menahan tubuh Maya.

‘’Kamu tidak apa-apa?’’

‘’Saya tidak apa-apa. Terima kasih’’.

Masumi bernafas lega mendengar Maya baik-baik saja.

‘’Masumi,sepertinya kita sudah berdansa terlalu jauh. Sebaiknya kita kembali’’.

‘’Saya juga berpikir begitu’’.

Mereka bergabung lagi dengan yang lainnya dan Maya melanjutkan makan lagi. Tiba-tiba Masumi menggenggam tangan kiri Maya dan mengelus-elus telapak tangannya sambil menatap Maya makan.Beberapa jam kemudian resepsi pernikahan selesai dan mereka berdua pergi bulan madu ke Mesir.

Maya pulang dengan keluarganya dan Masumi pulang dengan ayahnya.Setelah sampai di rumah Maya langsung berbaring di tempat tidur untuk meluruskan tubuhnya dan jatuh tertidur.Tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan Masumi masuk.Masumi mendekati tempat tidur Maya dan memperhatikan Maya yang sedang tidur,kemudian Masumi menyelimuti Maya dengan benar dan membelai rambut Maya dengan lembut.

‘’Saya datang,tapi kamu malah tidur. Tidurmu sangat nyenyak,saya tidak tega untuk membangunkanmu.Pasti kamu lelah.Besok masih ada waktu untuk bertemu denganmu’’.

Masumi menundukkan kepalanya dan mencium bibir Maya dengan lembut.

‘’Maya, kamu harus segera menjadi milikku. Hidupku tidak akan tenang, sebelum memilikimu seutuhnya’’.

Masumi membuka mantelnya dan tidur disamping Maya. Masumi tidur sambil meluk Maya. Keesokan paginya Maya terbangun oleh kicauan burung dan ketika membuka matanya,Maya sangat kaget dan Maya langsung menjauh dari Masumi.

‘’Kenapa dan sejak kapan Masumi ada disini?Dan kenapa dia ada di tempat tidurku. Masumi, cepat bangun?’’

Maya menguncang-guncang tubuh Masumi.

‘’Maya biarkan saya tidur sebentar lagi, saya masih mengantuk....hhmmm...nyam...nyam’’.

Akhirnya Maya turun dari tempat tidur dan membiarkan Masumi tidur lebih lama lagi.Setelah Maya berganti pakaian,Masumi masih tidur dan Maya membangunkan Masumi lagi.Tiba-tiba tangan Masumi menarik tangan Maya dan Maya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di badan Masumi dan Masumi memeluknya.

‘’Pagi Maya!’’

‘’Pa..pagi!’’

 ‘’Kenapa kamu bisa ada disini? Dan berada di tempat tidurku?’’

‘’Entah kenapa semalam saya sangat merindukanmu dan ingin sekali bertemu padahal kita baru saja bertemu,akhirnya saya datang kesini untuk bertemu denganmu,tapi kamu sudah tidur dan tidak tega membangunkanmu’’.

‘’Dan akhirnya kamu tidur disini’’.

‘’Benar. Saya sudah jauh-jauh datang kesini dan saya juga sudah lelah,jadi saya istirahat disini saja. Tenang saja, saya tidak berbuat macam-macam padamu’’.

‘’Saya tahu. Saya percaya padamu’’.

‘’Terima kasih’’.

‘’Sekarang bersiap-siaplah, bukannya hari ini kamu harus kerja nanti kamu datang terlambat’’.

Masumi pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan makan pagi bersama. Kemudian Masumi berpamitan untuk pulang.Masumi menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan halaman rumah. Maya terus memandang mobil Masumi sampai sudah tidak terlihat lagi.

Hari ini Maya akan pergi ke apartemen Sayaka sendirian.Maya memutuskan pergi kesana dengan menggunakan kereta api meskipun ayah dan ibunya memaksa untuk diantar oleh sopir.

‘’Ibu, saya akan baik-baik saja. Jadi jangan khawatir’’.

‘’Kalau begitu , hati-hati di jalan’’.

‘’Baik. Saya pergi dulu’’.

Maya berjalan menuju stasiun kereta api dan Maya tidak menyadari sedang diikuti mobil hitam dari belakang.Mobil itu berhenti dan keluar seorang laki-laki mengenakan jas hitam dan mendekati Maya dari belakang.Pria itu membius Maya sampai pingsan dan memasukan Maya ke dalam mobil,Kemudian mobil itu melaju dengan kencang. Mobil itu terus melaju dengan kencang menyusuri jalanan Tokyo. Maya masih pingsan.

Orang yang menculik Maya mengambil Hpnya dan menelepon pimpinannya.

‘’Bos,saya sudah menculik Kitajima Maya’’.

‘’Bagus. Bawa dia ketempat yang sudah di tentukan dan kurung dia disana dan tunggu perintah dariku selanjutnya’’.

‘’Baik’’.

Orang itu menutup teleponnya dan memacu mobilnya semakin kencang.

Masumi yang sibuk kerja di kantor belum mengetahui Maya telah diculik.Masumi membuka laci meja kerjanya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil,lalu Masumi mengeluarkan isi kotak itu. Masumi memandangi cincin pernikahannya beberapa saat.Lalu memasukkannya kembali kedalam kotak. Malam ini saya akan memberikan  cincin ini kepadanya dan melamarnya. Masumi sendirian di kantor dan suasana di kantor jadi semakin sepi semenjak Mizuki pergi berbulan madu.

Hari sudah menjelang sore Sayaka menunggu kedatangan Maya di apartemen,tapi Maya belum juga muncul. Sayaka sudah menghubungi Maya berkali-kali sejak dari siang tapi Hpnya selalu tidak aktif, kemudian dia menelepon kerumahnya.

‘’Kediaman keluarga Liebert’’.

‘’Maaf. Maya ada di rumah?’’

‘’Nona Maya tidak ada di rumah. Sejak pagi nona pergi dan belum pulang. Katanya akan pergi ke apartemen temannya yang bernama Sayaka.

‘’Benarkah? Ini aneh sampai sekarang Maya belum tiba di apartemen saya. Saya sudah coba menghubungi Maya,tapi selalu tidak tersambung. Apa dia pergi kesuatu tempat dulu?’’

‘’Tidak, sepertinya nona Maya tidak pergi kesuatu tempat dulu,tapi ini aneh juga kenapa nona Maya belum sampai disana? Begini saja saya akan beritahu tuan dan nyonya dulu, siapa tahu mereka tahu’’.

‘’Baiklah. Saya akan tunggu kabarnya. Terima kasih’’.

Sayaka menutup teleponnya dan merasa gelisah mengenai keberadaan Maya.

‘’Apa telah terjadi sesuatu yang buruk padanya? Ah tidak, sebaiknya saya jangan berpikir yang macam-macam’’.

Pelayan itu menemui Reiko karena Nicholas belum pulang sejak keluar tadi siang.

‘’Maaf nyonya, tadi temannya nona Maya yang bernama Sayaka menelepon kesini dan menanyakan tentang nona Maya. Katanya nona Maya sampai sekarang belum sampai di apartemennya’’.

‘’Benarkah?’’

Reiko menatap pelayannya dengan wajah keheranan.

‘’Seharusnya dia sudah sampai dari tadi. Apa tidak mencoba untuk menghubungi Hpnya?’’.

‘’Nona Sayaka bilang sudah menghubungi HP nona Maya berkali-kali,tapi Hpnya selalu tidak aktif’’.

Reiko mulai merasa gelisah dan takut terjadi seseuatu dengan Maya. Reiko berdiri dan cepat-cepat mengambil telepon dan segera menghubungi Maya. Tapi Hpnya tidak aktif,lalu Reiko menekan nomor lain.Disebrang telepon terdengar suara Masumi.

‘’Halo Masumi, ini saya. Apa Maya ada bersamamu sekarang?’’

‘’Tidak. Maya tidak ada bersamaku sekarang.Memangnya ada apa? Apa telah terjadi sesuatu padanya?’’kata Masumi panik.

‘’Entalah, saya juga tidak tahu,tadi pagi dia mau pergi menemui Sayaka,tapi sampai sekarang Maya tidak pernah sampai di apartemen Sayaka.Mungkin saja dia memberitahumu mau pergi kemana?’’

‘’Maya tidak bilang apa-apa, dia hanya bilang akan bertemu dengan Sayaka. Bagaimana dengan Hpnya?’’

‘’Selalu tidak aktif. Bagaimana ini hari sudah malam Maya masih belum pulang juga’’.

‘’Saya akan mencari Maya sekarang’’.

‘’Terima kasih. Saya tunggu kabar darimu’’.

Kemudian Reiko menghubungi Nicholas dan memberitahu tentang hilangnya Maya dan juga memberitahu Sayaka kalau Maya sepertinya telah menghilang entah kemana.Beberapa menit kemudian Rei dan Nicholas datang kerumah. Disana Reiko sedang cemas.

‘’Sebenarnya dimana anak itu? Seharusnya dia dianatar tadi,tapi Maya bersikeras ingin pergi sendiri. Seandainya...seandainya.’’

Reiko tidak bis meneruskan kata-katanya dan menangis.

‘’Sollten wir die Polizei kontakten?’’

(Apa seharusnya kita menghubungi polisi)

‘’Nicht jetzt?’’

(Tidak sekarang)

‘’Jetzt warten wir auf die Nachrichten aus Masumi.Wenn heute Abend Maya nicht gefunden wird, werden wir die Polizei kontakten’’.

(Sekarang kita menunggu berita dari Masumi. Jika Maya tidak ditemukan malam ini kita akan menghubungi polisi)

Mereka duduk di ruang keluarga sambil menunggu kabar dari Masumi.

Masumi sibuk dan panik mencari Maya kemana. Masumi mencari Maya ketempat yang biasa dia kunjungi,tapi Maya tidak ada disana. Hujan mulai turun dengan deras, Masumi tetap mencari Maya. Masumi tidak memperdulikan dirinya yang kedinginan. Ini mengingatkan dia pada kejadian 3 tahun lalu saat dia mencari Maya seperti ini. Kemudian Masumi kembali ke dalam mobil dan beristirahat sebentar.

‘’Sayang, kamu ada dimana? Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu’’.

Masumi menjalankan mobilnya dan mulai mencari disepanjang jalan. Sudah berjam-jam mencari tapi Maya tetap tidak ditemukan. Akhirnya Masumi pulang kerumah Maya dengan basah kuyup dan lelah.

‘’I can’t find Maya anywhere. Sorry’’.

‘’Its OK. We will look Maya again tomorrow’’.

‘’Masumi, sebaiknya malam ini kamu menginap saja disini. Kami bisa meminjam pakaian Nicholas’’.

‘’Baiklah’’.

Masumi membersihkan dirinya dan beristirahat di kamar. Di luar hujan sangat deras diiring oleh suara petir. Masumi berbaring di tempat tidur dan memikirkan keberadaan Maya dimana. Tidak terasa butiran air mata jatuh dari sudut matanya.

‘’Maya, saya merindukanmu.Kamu sekarang ada dimana? Saya ingin sekali bertemu denganmu. Maya,jangan tinggalkan saya lagi. Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meninggalkanku lagi’’.

Masumi akhirnya jatuh tertidur.

****

‘’Anda sudah datang. Silahkan duduk’’.

‘’Bagaimana keadaan Kitajima Maya?’’

‘’Sepertinya dia baik-baik saja. Dia masih belum sadar. Sepertinya obat biusnya belum hilang’’.

‘’Sekarang dia dimana?’’

‘’Saya mengurungnya di kamar kosong di basement. Apa Anda ingin melihatnya?’’

‘’Baiklah’’.

Mereka pergi ke kamar kosong dimana Maya di kurung.Mereka dapat melihat Maya sedang tidur di lantai.

‘’Kenapa Anda tidak segera menghubungi Masumi Hayami dan juga keluarganya?’’

‘’Saya sengaja tidak lakukan itu. Saya ingin melihat Masumi yang sombong itu menderita karena telah kehilangan wanita yang dicintainya’’.

‘’Oh,rupannya begitu’’.

‘’Sekarang saya harus pergi. Jaga wanita itu jangan sampai kabur. Dan kerjaanmu bagus Sueda’’.

Pria itu menepuk bahu Sueda.

****

‘’MAYAAAAAAAA....’’

Masumi terbangun dari mimpi buruknya tentang Maya. Lalu dia melihat kesekeliling kamar.

‘’Ternyata saya ada di rumah Maya’’.

Masumi turun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi, setelah itu menemui mereka di ruang makan. Disana Nicholas, Reiko dan Rei sudah berada di meja makan.

‘’Apa sudah ada kabar dari Maya’’kata Masumi.

‘’Sama sekali belum’’kata Reiko.

‘’I have contacted the Police.I hope they can find Maya as soon as possible. Maya will be fine’’kata Nicholas.

‘’I hope so’’kata Masumi.

‘’Pak Hayami, sebaiknya hilangnya Maya kita rahasiakan dulu dari para wartawan’’kata Rei.

‘’Saya setuju dengan Rei’’.

‘’Saya akan berusaha menutupi ini dari para wartawan’’.

****

Maya terbangun dari tidurnya yang panjang. Maya memegangi kepalanya yang masih terasa pusing, lalu Maya melihat kesekelilingnya.

‘’Dimana saya sekarang?’’

Lalu Maya teringat kejadian kemarin siang di jalan.

‘’Mungkinkah saya telah diculik. Aduh, bagaimana ini pasti mereka mengkhawatirkanku. Pasti Masumi juga’’.

Maya mulai menangis.

‘’Ayah,ibu,Masumi.Tolong saya’’.

Lalu terdengar seseorang membuka pintu. Maya cepat-cepat mnghapus air matanya.

‘’Kamu sudah bangun. Ini makan pagimu’’.

‘’Tunggu!Siapa kamu? Kenapa menculikku? Apa yang kalian inginkan dariku’’.

Orang itu tidak menjawab pertanyaan Maya dan langsung pergi.

‘’Heiiiii...jangan kurung saya disini’’.

Maya memukul-mukul pintu dan berusaha untuk membuka pintu.

‘’Sebaiknya kamu makan saja dan jangan berisik’’.

Akhirnya Maya menjauh dari pintu dan memakan makanannya.

Masumi kembali mencari Maya di jalan dengan harapan bisa menemukan Maya walaupun harapannya sangat kecil. Kemudian Masumi melihat seorang wanita yang mirip dengan Maya dan Masumi berlari mendekatinya.

‘’Maya’’.

Masumi terkejut wanita itu bukan Maya.

‘’Maaf. Saya sudah salah orang’’.

Masumi kembali melanjutkan pencarian Maya dan Akhirmya Masumi kelelahan. Masumi masuk ke sebuah kafe.

‘’Maya, dimana lagi saya harus mencarimu?’’

Masumi meminum minumannya.

‘’Apa dia sudah makan?’’

‘’Sepertinya sudah. Coba saja lihat’’.

Maya menjauhkan diri ketika seseorang membukakan pintu.

‘’Selamat pagi nona Kitajima. Apa tidurmu nyenyak semalaman?’’

‘’Apa yang kamu inginkan dariku? Kenapa saya di culik? Sebenranya ini ada dimana?’’

‘’Tenang nona. Pertanyaanmu itu banyak sekali, tapi akan saya jawab. Kami menculikmu karena bos kami sangat marah pada Masumi Hayami’’.

‘’Masumi’’.

‘’Iya. Jadi kalian mengenal Masumi?’’

‘’Kalau saya tidak begitu kenal dengannya,tapi mungkin bos saya mengenalnya.Apa yang akan kalian lakukan pada Masumi? Jangan coba-coba menyakiti dia’’.

‘’Jadi kamu berusaha untuk melindunginya. Saat ini kami belum melakukan apa-apa padanya. Kamu tahu, saya adalah orang yang paernah memukul Masumi 3 tahun lalu’’.

‘’Apaaaa...jadi Anda orangnya’’.

‘’Iya dan saya juga yang telah memfoto Masumi Hayami dan Yumi Maeda di hotel’’.

‘’Jadi itu perbuatan Anda’’.

‘’Benar. Kami ingin hidup Masumi hancur dengan berita yang memalukan, tapi ternyata dugaan kami salah. Berita itu tidak mudah menghancurkannya. Dia mememang tangguh dan tidak mudah untuk dihancurkan. Ketka kami menegtahui kamu adalah pacarnya, mungkin dirimu adalah kelemahannya dan kami menculikmu untuk membuat hidup dia menderita. Pasti sekarang dia sedang sibuk mencarimu karena kami belum memberitahu dia kalau kamu telah diculik. Pasti dia akan menyangka kamu meninggalkannya lagi’’.

Maya mulai mengeluarkan air mata dan wajahnya sudah dibasahi oleh air matanya.

‘’Jadi itu tujuan kalian. Kalian menggunakan saya untuk membuat hidupnya menderita. Kalian benar-benar keterlaluan’’.

Orang itu pergi dan meninggalkan Maya menangis sendirian disana.

Masumi pulang kerumah dengan wajah lelah dan murung. Eisuke yang melihat itu mengeleng-gelengkan kepala.



****

1 minggu kemudian

Masumi duduk melamun di ruang kerjanya dan tidak menyadari kedatangan Mizuki.

‘’Ehm....ehm..ehm....’’

‘’Mizuki kapan kamu datang? Bagaimana bulan madumu?’’

‘’Saya baru saja datang. Saya sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada jawaban. Ternyata Anda sedang duduk melamun disini. Bulan maduku menyenagkan’’.

‘’Syukurlah kalau bulan madu kalian menyenangkan’’.

‘’Bagaiamana dengan Maya? Apa belum ada kabar sama sekali? Kenapa Anda tidak segera menghubungi kami?’’

‘’Saya tidak ingin menganggu bulan madu kalian karena masalah saya dan Maya. Sampai sekarang saya belum tahu kabarnya. Saya takut terjadi sesuatu yang buruk terjadi padanya’’.

‘’Sekarang suamiku sedang menyelidiki ini. Jadi kita tunggu kabar dari dia. Anda jangan berpikiran yang buruk. Percayalah Maya akan baik-baik saja’’.

‘’Saya juga ingin mempercayainya. Kenapa ini harus terjadi pada saat kami sudah menemukan kebahagiaan’’ kata Masumi sedih.

‘’Maya pasti bisa di temukan. Saya mau kembali mengerjakan pekerjaanku yang sudah saya tinggalkan selama seminggu. Permisi’’.

Mizuki meninggalkan ruangan.

****



Maya menjadi pembantu para yakuza disana. Itu berawal dari 2 hari yang lalu. Saat itu orang yang biasa membersihkan tempat mereka sedang pergi karena mendapatkan tugas dari bos besarnya. Sejak kepergian orang itu,tempat persembunyian mereka menjadi kotor. Lalu salah seorang dari mereka memberi usul supaya Maya yang membersihkan tempat ini. Akhirnya mereka setuju Maya melakukan pekerjaan rumah tangga.

Sudah seminggu Maya tinggal disini dan Maya sudah mulai sedikit akrab dengan mereka sehingga rasa takut Maya akan orang-orang ini hilang. Mereka juga sudah mulai menyukai Maya.

‘’ Maya, gadis yang sangat baik dan juga ceria. Kenapa kita tidak bebaskan dia. Saya jadi merasa kasihan padanya. Pantas saja Masumi Hayami mencintainya’’.

Sueda memukul kepala anak buahnya dengan tangan.

‘’Jangan bicara sembarangan, kalau ketahuan oleh pimpinan gimana? Kita yang akan celaka. Tugas kita hanya menjaga gadis itu supaya tidak kabur dari sini’’.

Tidak lama kemudian pimpinan datang dan menyuruh mereka untuk membawa Maya padanya dan mereka mendudukannya dikursi dengan tangan diikat dan mulut dilakban.

****

Sementara itu Masumi sedang duduk dan melamun sambil memandang langit sore. Lamunannya dibuyarkan oleh Hpnya yang berbunyi.

‘’Selamat sore! Masumi Hayami’’.

‘’Selamat sore! Saya bicara dengan siapa?’’

‘’Saya adalah orang yang  menculik Maya’’.

Masumi langsung berdiri.

‘’APAAAAAA’’.

Pimpinan itu menyuruh salah satu anak buahnya membuka lakban yang ada di mulutnya.

‘’AAAAWWW’’

‘’Bicaralah pada kekasihmu!’’

‘’Masumi tolong saya. Saya takut’’.

‘’Maya’’

Pria itu menjauhkan telepon dari telinga Maya.

‘’Maya sekarang berada bersama kami. Bagaimana rasanya ditinggal pergi oleh kekasih Anda selama 1 minggu. Sedih,menderita?’’

‘’Apa mau? Apa yang kamu inginkan dariku? Jangan coba-coba menyakiti Maya, kalau kamu menyakiti dia saya tidak akan pernah memaafkanmu’’.

‘’Tenang saja Maya baik-baik saja’’.

‘’Siapa Anda sebenarnya?’’

‘’Saya adalah pimipinan yakuza disini’’.

‘’Jadi apa yang Anda inginkan dariku?’’

‘’Saya hanya ingin membalas dendam pada Anda karena Anda sudah menghancurkan bisnis saya dan saya juga ingin Anda membayar kerugian saya sebesar ¥100 juta’’.

‘’Apaaaa...Maya tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini.Kalu ingin membalas dendam kenapa tidak langsung pada saya kenapa harus melibatkan Maya?’’

‘’Karena dia orang yang sangat penting bagi Anda. Selama ini saya berusaha untuk mencari kelemahan Anda,dan akhirnya saya menemukannnya. Kelemahan Anda adalah Maya’’.

‘’Jadi kamu mengancam saya dengan menggunakan Maya’’.

‘’Benar. Saya akan mengembalikan Maya jika Anda membayar kerugian saya yang sudah saya sebutkan tadi’’.

‘’Kalau tidak bagaimana?’’

‘’Anda tidak akan melihat Maya untuk selamanya’’.

‘’Jadi Anda pikir  akan menggertak saya dengan itu. Jangan harap’’.

‘’Jadi Anda tidak perduli dengan Maya.Kalau begitu Anda tidak benar-benar mencintainya’’.

Maya yang mendengar pembicaraan pria itu dengan Masumi hatinya merasa sangat sedih,karena Masumi tidak perduli padanya.

‘’Baiklah kalau itu keinginan Anda. Anda tidak akan pernah bertemu dengan dia lagi. Saya akan memberikan Anda satu hari untuk berpikir’’.

Pria itu langsung menutup teleponnya. Pria itu merasa kesal dan marah pada Masumi.

‘’Ternyata dia tidak perduli denganmu. Dia lebih memilih uang dari pada nyawamu’’.

Maya terlihat sedih dan juga merasa kesal pada Masumi yang tidak mau menolongnya.

****

Masumi memukul meja kerjanya dengan keras dan melampar semua kertas yang ada diatas meja.Masumi mengepalkan kedua tangannya.

‘’Meraka benar-benar sudah keterlaluan melibatkan Maya dalam masalah ini’’.

Mizuki lalu masuk karena mendengar keributan di ruang Masumi.

‘’Ada apa?’’

‘’Maya diculik’’.

‘’Apa?’’

‘’Dia diculik karena saya’’.

‘’Apa maksud Anda?’’

‘’Maya diculik oleh Yakuza,karena mereka ingin balas dendam pada saya.Mereka juga minta uang tebusan ¥100 juta sebagai uang ganti rugi karena saya pernah menghancurkan bisnis mereka’’.

‘’Benarkah?’’

‘’Sebaiknya Anda segera memberitahu orang tua angkat Maya tentang ini’’.

Masumi lalu menghubungi mereka dan menceritakan semuanya dan mereka bersedia membayar mereka sebesar ¥100 juta, tapi Masumi melarang mereka melakukan itu, karena Masumi yang akan membayarnya.

Tidak lama kemudian Hijiri menelepon dan memberitahu lokasi Maya dan juga sudah menempatkan beberapa orang disana untuk mengawasi rumah tua itu.

‘’Benarkah? Baik...tolong awasi terus rumah itu’’.

Masumi menutup telepon dan langsung pergi dari kantornya.

‘’Mizuki, saya mau keluar sebentar’’.

‘’Baik’’.

Mizuki heran melihat Masumi keluar dengan terburu-buru.

‘’Ya Tuhan, semoga tidak terjadi apa-apa dengan Maya. Kalau tidak orang itu akan sangat sedih’’.

Satu jam kemudian Masumi membawa sebuah koper ke kantor dan Mizuki mengikuti Masumi masuk kedalam kantornya.Kemudian Masumi meletakan koper itu di meja dan membukanya.

‘’Saya sudah mendapatkan uangnya’’.

‘’Jadi Anda bermaksud untuk memberikan uang itu pada mereka’’.

‘’Tentu saja, karena saya harus menyelamatkannya. Saya tidak ingin kehilangan Maya lagi’’.

‘’Semoga saja mereka akan mengembalikan Maya setelah Anda memberikan uang itu. Apa Anda sendiri yang akan menyerahkan uang itu?’’

‘’Iya’’.

‘’Anda harus hati-hati’’.

‘’Saya tahu’’.

Tidak berapa lama kemudian orang tua angkat Maya dan Rei datang ke kantor Masumi.

‘’Sudah ada kabar lagi tentang Maya?’’tanya Reiko.

‘’Belum ada’’.

Reiko menangis.

‘’Maafkan saya. Ini salah saya. Gara-gara saya Maya diculik. Besok saya akan menolongnya. Saya sudah menyiapkan uangnya’’.

‘’Jangan salahkan dirimu lagi. Yang penting sekarang bagaimana cara menyelamatkan Maya’’.

‘’Masumi,I leave it all to you’’.

‘’Thank you’’.

‘’Pak Hayami, Anda harus berhasil menyelamatkan Maya’’kata Rei.

‘’Tentu saja’’.

Kemudian mereka membicarakan rencana penyelamatan Maya.Masumi juga sudah menghubungi masalah ini ke polisi.

Malam sudah tiba. Maya makan malam sendirian dan Maya sangat sedih, mengingat Masumi tidak ingin menolongnya. Maya melihat keluar jendela memandang langit malam dan air mata jatuh dari matanya.Tidak lama kemudian Maya terlelap tidur.

Pada tengah malam ada seseorang membuka pintu kamar dan membangunkan Maya dan Maya terkejut karena didepannya sudah berada seorang pria berpakaiaan hitam yang memakai topeng dan membius Maya.

****

Keeseokan paginya terjadi keributan dirumah tua itu.

‘’Di mana wanita itu? Kenapa bisa kabur?’’kata bos Yakuza.

 ‘’Bos, saya menemukan beberapa orang ini pingsan di halaman belakang’’.

‘’Cepat cari sampai ketemu. Mungkin belum pergi jauh’’.

‘’Baik’’.

‘’Sekarang masalahnya bagaimana kalau Masumi menanyakan wanita itu, saya harus jawab apa’’.

Tidak berapa lama Hpnya berdering dan panggilan itu dari Masumi.

‘’Ha..halo! Apa jawabanmu atas permintaanku yang kemarin?’’

‘’Saya akan membayar Anda dan saya akan menyerahkannya sendiri. Sekarang katakan dimana kita bertemu?’’

‘’Bagus. Itu artinya Anda memang mencintai Maya. Salah satu anak buah saya akan menjemput Anda di depan gedung Daito satu jam lagi’’.

‘’Baiklah. Bolehkah saya sekarang bicara dengan Maya?’’

‘’Itu...Anda tidak bisa bicara dengannya sekarang’’.

‘’Kenapa?’’

‘’Dia sedang tidur’’.

‘’Saya mengerti, tapi dia baik-baik saja kan? Saya tidak akan memaafkanmu jika Anda menyakitinya dan melukainya’’.

‘’Dia baik-baik saja’’.

‘’Bagus’’.

Masumi menutup teleponnya dan Masumi merasa gugup apa dia bisa menyelamatkan Maya. Masumi menguatkan hati untuk bisa menyelamatkan Maya apa pun yang terjadi.

Satu jam kemudian orang yang menjemput Masumi sudah tiba.

‘’Masumi, hati-hati! Jangan sampai kamu juga ikut terluka. Saya akan berdoa untuk keselamatan kalian’’kata Reiko.

‘’Me too. Good luck!’’

‘’Saya juga akan berdoa untuk keselamatan kalian’’kata Rei.

Masumi masuk ke dalam mobil dan mobil itu meninggalkan halaman Daito.

‘’Mata Anda harus ditutup’’.

Salah satu dari mereka yang menjemput Masumi menutup matanya dengan kain.

Satu jam kemudian mobil berhenti dan mereka membawanya masuk. Setelah masuk mereka membuka penutup matanya.

‘’Selamat datang Masumi Hayami!’’

Bos Yakuza mengarahkan pistol pada Masumi.

‘’Mana Maya?’’

‘’Tenang. Dia baik-baik saja. Apa kamu sudah membawa uangnya?’’

‘’Ini uangya’’.

Masumi menunjukan koper yang dibawanya.

‘’Buka kopernya!’’

Masumi membuka kopernya dan didalamnya terdapat banyak uang.

‘’Bagus. Letakan koper itu di tengah’’.

Masumi menuruti kata-katanya.

Salah satu anak buahnya mengambil koper itu dan menyerahkan kepada bosnya.

‘’Terima kasih kamu sudah mau membayar kerugianku,tapi maaf saya tidak bisa mempertemukan Maya denganmu’’.

‘’APAAAA....apa maksudmu?’’

Mereka diam tidak ada yang berbicara.

‘’KENAPA KALIAN DIAM,DIMANA MAYA? Apa telah terjadi sesuatu padanya? Kalian tidak berbuat hal buruk padanya kan?’’

‘’Kami tidak berbuat buruk padanya selama dia ada disini, tapi Maya sudah tidak ada lagi disini’’.

Masumi mulai marah dan mulai mendekatinya,tapi dicegah oleh anak buahnya.

‘’APA YANG TELAH KALIAN LAKUKAN PADANYA?’’

‘’Kami tidak melakukan apa-apa. Semalam dia kabur dari sini’’.

‘’Apaaaa...Maya kabur.Tapi kabur kemana?’’

‘’Kalau itu saya tidak tahu’’.

Tidak lama kemudian Polisi masuk dan dalam sekejap rumah itu sudah terkepung dan polisi juga berhasil menangkap bos yakuza itu.

‘’MASUMI HAYAMI, KAMU BENAR-BENAR KURANG AJAR’’.

Masumi tersenyum dan mengambil kembali koper yang dipegang olehnya.

‘’Tidak semudah itu mengalahkan Masumi Hayami,kamu harus tahu itu’’.

Masumi tersenyum penuh kemenangan dan ketika Masumi akan meninggalkan rumah itu, Bos Yakuza itu berhasil melepaskan diri dari polisi dan mengambil pistol milik polisi dan mengarahkan pistol itu ke Masumi.

‘’PAK HAYAMI, AAAAWWWAAAASSS DIBELAKANG ANDA’’kata Hijiri.

Masumi melihat ke belakang dan terkejut sebuah tembakan telah di lepaskan.

‘’DUAAAARRRRR’’.


Bersambung










4 comments:

silvia said...

nggak rela............................masumi mati..................

orchid on 2 May 2011 at 09:02 said...

tidaaaaaaak (apa seh)

lisa said...

yah ampun ............... ^o^
make it hepi ending please ...............

Anonymous said...

kayaknya penggunaan katanya banyak yang nggak tepat ya... misal masak mizuki memanggil masumi sebagai atasananya dengan kata kamu, atau kalian...

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting