Monday 30 May 2011

Fanfic TK : Destiny 6

Posted by Tati Diana at 11:01
*DESTINY*
(by Tati Diana)



CHAPTER 6 : Takeshi



Maya berdiri di sebuah sekolah yang megah sambil matanya sibuk mencari-cari sosok mungil yang dicintainya. Lalu dia tersenyum melihat bocah yang dicarinya tengah berlari mendekatinya.



“ bagaimana harimu, sayang?” tanya Maya dengan lembut sambil membelai kepala anaknya


“hari ini menyenangkan sekali!’ jawab anak itu dengan riang sambil memeluk mamanya


Keduanya lalu memasuki sebuah mobil yang terparkir di depan sekolah itu. Sopir di depannya setelah melihat dari kaca spion bahwa Nyonya dan tuan kecilnya sudah duduk dengan nyaman menyalakan mobilnya dan keluar dari halaman sekolah tersebut.


“oh, ya Mama..besok disekolahku ada acara pekan olah raga musim panas” kata anak itu dengan riang sambil menyandarkan tubuhnya di kursi mobil


“oh, ya apa kau ikut berlomba juga?” tanya Maya sambil memandang puteranya


“tentu saja, Mama. Aku ikut lomba lari. Apa besok Mama bisa menemaniku seharian di sekolah?”tanya anak itu


Maya membelai kembali kepala anak itu ada nada sedih ketika dia mengungkapkan bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan anaknya.”ah,....sayang sekali, Mama tidak bisa ikut. Kau tahu kan, kalau besok Mama harus pergi bekerja ke Osaka selama 3 hari. Mama hanya bisa berjanji besok pagi-pagi Mama akan membuatkan bekal makanan yang enak untukmu. Kau tidak sedih kan, ditinggal Mama?” tanya Maya


Anak kecil itu mengangguk. Dia sudah terbiasa sejak kecil ditinggal mamanya. Walau kadang di lubuk hatinya dia sedih jika dia sedikit berbeda dari anak-anak teman sebayanya yang lain. Anak-anak yang lain yang sebaya dengannya sering sekali ditemani oleh ibunya, walaupun ibunya juga sering menjemputnya ke sekolah tetapi hal itu tidak sering terjadi. Dan satu hal yang tidak pernah dia alami adalah dia tidak pernah bisa merasakan kehangatan laki-laki dewasa yang menjadi papanya yang bisa menemaninya bermain ataupun mengajaknya jalan-jalan Memang dulu ada seorang lelaki yang pernah datang ke rumahnya dan menawarkan dirinya untuk menjadi papanya, tapi dia tidak meyukainya, karena mamanya pun terlihat tidak suka padanya. Dia pernah melihat mamanya diberi bermacam-macam hadiah, tapi mamanya itu bersikeras untuk mengembalikan semua hadiah tersebut.


“ah..ya..karena Mama tidak bisa menemanimu saat kau bertanding , maka hari ini Mama akan membayarnya dengan mengajakmu jalan-jalan ke Ginza lalu kita makan es krim di Cafe langganan kita, bagaimana?” kata Maya berusaha menghibur hati anaknya


“ Baiklah mama, aku setuju” jawab anak itu yang kembali riang


Mobil itu akhirnya sampai di sebuah Cafe. Pasangan ibu dan anak itu memasuki Cafe tersebut. Maya duduk di tempat yang biasa dia tempati. Keduanya kemudian memilih-milih menu yang ada di buku menu Cafe tersebut.


“Kau mau makan apa , sayang?” tanya Maya pada anaknya ambil membalik-balik buku menu tersebut


“aku tidak mau makan apa-apa. Aku mau makan es krim coklat saja” jawab Takeshi


“apa kau tidak lapar? Kentang goreng mau?” tanya Maya berusaha memilihkan makanan


“tidak. Aku tidak mau” jawab Takeshi sambil menggeleng


“baiklah. Kita pesan 2 es krim coklat besar” kata Maya memutuskan


Maya berusaha memanggil salah seorang waitress yang hilir mudik di Cafe tersebut. Tapi rupanya banyak sekali tamu yang harus dilayani, sehingga Maya harus menunggu salah seorang waitress untuk melayaninya. Hingga salah seorang waitress menghampirinya. Terlihat sekali bahwa waitress di Cafe tersebut sudah hapal dengan menu yang akan dipesan mereka. Maklum, sering sekali keduanya menikmati es krim coklat lezat yang menurut banyak orang sangat lembut dan enak di lidah. Keduanya duduk dan bercengkrama dengan gembira sambil menikmati es krim besar di hadapan mereka berdua, tidak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka berdua.

*********************

Rapat hari itu akhirnya selesai juga. Waktunya hampir bersamaan dengan jam istirahat makan siang. Masumi memasuki ruangannya diikuti oleh Mizuki yang membawa beberapa dokumen yang tadi dipakai rapat.


“apakah anda ingin di bawakan makan siang, Pak Masumi?” tanya Mizuki


“tidak..tidak usah. Aku sudah lama sekali meninggalkan Tokyo, dan aku ingin sekali berkeliling , jadi mungkin ini saat yang tepat untuk aku keluar sekaligus makan siang” jawab Masumi


“baiklah, kalau begitu, saya permisi dulu” kata Mizuki sambil membungkuk hormat pada bosnya.


“oh, ya..Mizuki.....ah tidak.....tidak apa-apa .....selamat makan siang” kata Masumi ragu-ragu untuk menanyakan hal tentang Maya yang sedari tadi menggelitik hatinya


“anda tidak usah sungkan pak Masumi” kata Mizuki mengingatkan


“tidak, kau pergi saja dan nikmati makan siang dengan tenang “ kata Masumi menegaskan


Akhirnya sekretaris itu pun keluar. Masumi tak berapa lama keluar dari ruangannya dan menaiki mobil yang sudah siap menunggunya di depan kantor.


“anda ingin ke mana, tuan?”tanya sopirnya


“antarkan saja aku ke Ginza. Aku sudah lama tidak berkunjung ke sana” kata Masumi dengan tegas


‘baiklah” kata sopirnya dengan sopan


Mobil itu pun akhirnya tiba di Ginza, daerah yang terkenal sebagai tempat belanja. Masumi menikmati perjalanannya sesekali dia melihat sekelompok orang yang tengah asyik berbelanja, walau ditangan mereka telah banyak goody bag yang harus mereka bawa. Akhirnya dia memilih sebuah Cafe untuk tempat dia makan siang. Cafe itu terlihat ramai. Banyak para eksekutif dan ekspatriat yang juga tengah menikmati makanannya. Masumi memilih tempat duduk yang agak terpencil di sudut Cafe tersebut. Dia memilih-milih menu dari buku menu di Cafe tersebut.


“permisi.Apakah anda sudah menentukan pesanan anda?” tanya waitress itu dengan sopan


“oh..ya..aku ingin steak sirloin dengan blackpepers dan........”Masumi tidak bisa melanjutkan ucapannya ketika dia melihat seorang wanita yang tengah menuntun anak lelakinya. Keduanya memasuki Cafe tersebut dan memilih tempat duduk yang agak jauh dari tempat duduk Masumi. Tapi Masumi bisa melihat keduanya dengan jelas.


“dan apa tuan?” tanya waitress itu menunggu


“Eh..oh ..Orange Juice saja” kata Masumi melanjutkan sambil matanya tetap menatap kedua sosok yang kini tengah memilih menu makanannya dan memanggil pelayan untuk menyiapkan pesanannya. Karena tugas waitress di meja Masumi telah selesai, maka waitress tersebut juga yang menghampiri meja ibu dan anak tersebut, rupanya mereka tidak jadi memilih makanan yang lain dan hanya meminta pesanan es krim coklat kesukaan mereka.


Tak lama pesanan Masumi datang. Masumi tadi melihat bahwa waitress itu cukup mengenal dekat wanita tersebut dan anak lelakinya. Dia sedikit berpura-pura dan mengorek informasi dari waitress yang masih muda tersebut. Dia bisa memastikan bahwa waitress itu tidak tahu siapa dirinya, karena sudah 6 tahun Masumi meninggalkan Jepang.


“Ini pesanan anda, Tuan. Silakan” kata Waitress tersebut


“ah...ya terima kasih” kata Masumi


“apa ada lagi yang anda butuhkan?” tanya waitress tersebut


“tidak. Tapi bolehkah aku bertanya. Kau sepertinya sangat akrab dengan wanita itu kata Masumi sambil menunjuk meja yang dimaksud. “Apakah dia sering datang kemari dan menjadi langganan Cafe ini?” selidik Masumi dengan acuh sambil memotong steak pesanannya, berusaha tidak memperlihatkan ketertarikan pada objek yang dibicarakannya


“ oh... itu. Itu kan artis Maya Kitajima. Apa anda tidak tahu kalau dia artis terkenal.? Dia banyak bermain drama di televisi. Saya juga salah satu fans beratnya. Dan saya beruntung sekali bekerja di Cafe ini karena Maya sering datang kemari. Dia memang langganan Cafe ini. Dia dan anak lelakinya, Takeshi memang menyukai es krim coklat di Cafe kami, Tuan.” Kata waitress tersebut menerangkan


“pasti es krim disini lezat, ya? Hingga artis pun senang dengan es krim disini” tanya Masumi sambil tersenyum


“begitulah orang-orang bilang. Apakah anda tertarik untuk mencicipi es krim buatan kami?” tanya waitress tersebut sambil berpromosi


“ah,..mungkin lain kali aku mencobanya. Dan Cafe ini harus siap-siap menerima langganan baru” kata Masumi dengan menggoda


Waitress itu hanya tertawa dan akhirnya berlalu meninggalkan Masumi yang tenggelam dalam lamunannya.


“Takeshi....” bisik Masumi

******

Masumi memasuki ruangan kantornya setelah dia makan siang di Ginza. Mizuki melihat bosnya itu yang tampak seperti habis melihat hantu. Tapi dia tak banyak berkomentar. Hari ini dia bertekad tidak akan membuat mood bosnya menjadi jelek.
Masumi tampak diam sambil matanya memandang keluar dari jendela gedung Daito. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu. Mizuki yang datang dengan kopi ditangannya pun hampir tidak dia ketahui, sampai Mizuki mengagetkannya bahwa kopinya sudah siap di meja.


“Mizuki....”kata Masumi sambil menghela napas seakan berat apa yang akan diucapkannya


“Apa yang kau tahu tentang Maya? Apa dia baik-baik saja?” kata Masumi dengan pelan .


“saya kira anda sudah tidak lagi tertarik dengannya pak Masumi. Maya baik-baik saja, dia kini tinggal berdua bersama putranya, Takeshi dan ditemani Rei” Kata Mizuki hati-hati


“ahh...Dia pasti bahagia sudah memiliki putranya dengan Koji” kata Masumi pilu


“dan Koji apakah dia tidak tinggal bersama mereka?” tanya Masumi lebih lanjut mendengar bahwa Mizuki menyebutkan Maya tinggal berdua dengan anaknya dan Rei


“tidak, mereka sudah lama berpisah. Sebelum Takeshi lahir mereka memutuskan bercerai” kata Mizuki


“aku pikir mereka masih bersama”bisik Masumi


“Tidak, mereka tidak lagi bersama. Ah aku kasihan...” kata Mizuki


“kasihan pada siapa?” selidik Masumi yang memotong ucapan Mizuki


“aku kasihan pada Maya. Dari sejak dulu dia membesarkan bayinya seorang diri dan aku juga kasihan pada anaknya. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah” kata Mizuki sambil menatap Masumi


“apa Koji tidak pernah sekalipun menjenguk anaknya? “ tanya Masumi dengan ekspresi cemburu


“saya tidak tahu , Pak Masumi. ...ah.....Lebih baik saya kembali bekerja” kata Mizuki cepat-cepat takut dia salah bicara.

Tapi sebelum keluar dari ruangannya, Mizuki kembali membuka mulutnya, seakan melupakan alasan dirinya masuk ke ruangan bosnya itu


“eh..Pak Masumi saya juga mau memberitahukan bahwa nanti malam anda harus menghadiri pesta Gala Premiere pementasan drama Phantom of the Opera “kata Mizuki yang cepat-cepat meninggalkan ruangan Masumi seakan takut Masumi membicarakan lagi tentang Maya


“terima kasih, Mizuki” kata Masumi sambil menatap Mizuki


Masumi menangkap ekspresi Mizuki yang gugup seakan menutup-nutupi sesuatu. Tapi Masumi tidak berkata apa-apa. Masumi akhirnya menenggelamkan dirinya pada sejumlah dokumen dihadapannya sampai akhirnya dia bersiap-siap untuk datang ke gedung kesenian Ugetsu tempat pesta itu berlangsung.


***

Mizuki keluar dari ruangan Masumi. Mizuki menghela napas berat, seolah-olah dia baru saja lepas dari mulut buaya. Mizuki takut jika Masumi terus mengajaknya berbincang tentang Maya, Mizuki tidak bisa menutup mulutnya tentang rahasia Maya. Bagaimanapun Mizuki pernah berjanji pada wanita itu bahwa dia akan mengunci rapat-rapat mulutnya dan menjaga rahasia itu dari siapaapun. Dan tentu saja pada bosnya juga.
“ah, Maya aku harap kau segera berterus terang pada Pak Masumi, tentang keberadaan anakmu” bisik hati Mizuki


***

Malam itu Masumi bersiap untuk menghadiri pesta yang di gelar di gedung kesenian Ugetsu. Ini adalah kali pertamanya dia menghadiri pesta, semenjak dia kembali ke Tokyo. Masumi tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali meleburkan dirinya bersama kaum elit yang bergerak di dunia entertainment Jepang tersebut. Ditempat pesta itu banyak sekali tamu yang hadir. Banyak artis dan aktor yang hadir pada malam itu. Beberapa kolega yang tahu bahwa Masumi telah kembali memimpin Daito tampak menyalami Masumi dan berusaha untuk akrab kepada Bos Daito itu. Bagaimanapun kelangsungan bisnis mereka bersama Daito akan sangat bergantung kepada keputusan Masumi Hayami. Maka tak heran banyak orang yang berusaha mengambil simpatinya atau kalau perlu mencari muka di hadapannya. Hal itu mungkin banyak dilakukan oleh laki-laki yang hanya memikirkan bisnis dan keuntungan, tapi bagi para wanita justru daya tarik Masumi lah yang menjadi incarannya. Bisikan-bisikan di ruangan itu yang mengabarkan status baru Masumi sebagai duda tampan kaya yang sukses, turut menyulut sejumlah wanita untuk memperebutkan lelaki itu di bursa pencarian jodoh.


“Masumi bagaimana kabarmu?” tanya seorang lelaki paruh baya yang ternyata juga merupakan salah seorang direktur kesenian


“kabar baik” jawab Masumi


Lelaki itu memandang Masumi dan menyimpulkan bahwa lelaki itu tidak banyak berubah, masih terlihat dingin dan kaku, walaupun ketampanannya belum pudar


“ah....aku dengar istrimu telah meninggal. Aku turut berduka cita”kata lelaki itu


“terima kasih” kata Masumi


“aku harap kedatanganmu di pesta ini turut membawa keberuntungan bagi kisah cintamu selanjutnya. Kau bisa memilih wanita manapun yang kau sukai sebagai pengganti istrimu” kata lelaki itu


“hahaha.....maaf, belum terbersit dihatiku untuk menikah lagi secepatnya” jawab Masumi


“mengapa tidak secepatnnya. Sudah 5 tahun bukan istrimu meninggal?” tanya lelaki itu


‘hemm..ya benar” jawab Masumi pendek yang mulai merasa gerah dengan pembicaraan mereka


“oh, ya.... ini aku kenalkan artis baruku, Kyoko Hikaru” kata lelaki itu ketika wanita cantik itu menghampiri kedua lelaki yang tengah bercakap-cakap


“Kyoko, kenalkan Masumi Hayami, direktur utama Daito” kata lelaki itu berusaha untuk mengenalkan mereka berdua


“apa kabar tuan Masumi. Senang berjumpa dengan anda” kata Kyoko dengan sopan


Masumi memandang wanita yang dikenalkan padanya. Wanita ini cantik, dengan tubuh tinggi semampai, matanya agak sipit, berambut pendek lurus. Tapi pancaran sinar di matanya memperlihatkan bahwa wanita ini termasuk tipe orang yang berambisi, jika tidak bisa dibilang licik. Tipe wanita yang mau menghalalakan segala cara untuk meraih impiannya.


“baik. Senang berjumpa denganmu juga” kata Masumi


Kyoko menatap lelaki tampan di hadapannya. Dia memang pernah mendengar tentang kesuksesan lelaki tampan ini sebelum meninggalkan Jepang. Dan baru kali ini dia bisa bertemu dengannya. Memang tidak salah jika banyak yang menyebut bahwa Masumi Hayami seorang yang tampan. Wanita manapun pasti akan setuju tentang pendapatnya. Dan jika dia harus melepaskan Shinichi untuk selanjutnya mengejar lelaki ini, dia pun pasti akan melakukannya
“permisi” kata Masumi ketika dia melihat Ryuzo Kuronuma dan beranjak pergi untuk menghampirinya.


Kyoko hanya mengikuti langkah Masumi dengan matanya, seakan tak ingin melepaskan pandangannya dari lelaki indah itu. Tetapi matanya tertumbuk pada saingannya, Maya Kitajima yang berada di sudut ruangan itu, rupanya saingannya itu baru tiba di gedung Ugetsu. Dia sangat membenci wanita itu. Selain karena Kyoko iri dengan karier Maya yang sukses, wanita ini pun dianggapnya telah merebut Shinichi Kudo dan dia bertekad akan mempermalukan Maya kali ini.


Kyoko menghampiri Maya yang sedang mengambil minumannya dari pelayan yang hilir mudik di ruangan itu. Kehadiran Kyoko yang menghampirinya cukup mengagetkan Maya. Maya lebih senang jika dia tidak bertemu dengan wanita ini. Sebisa mungkin dia akan menghindari pertemuannya, kecuali di lokasi syuting tentunya. Di lokasi syuting mereka terpaksa sering bertemu karena mereka adalah rekan kerja yang sedang bermain di salah satu drama yang sedang di produksi.


“halo Maya, mengapa kau sendirian saja?” tanya Kyoko tanpa basa-basi


“memangnya aku harus bersama siapa?” tanya Maya dangan tenang


“aku tidak tahu kau harus ditemani dengan siapa malam ini. Shinichi mungkin. Atau apa kau sendiri sudah jenuh bersama Shinichi dan berniat mencari lelaki lain untuk menghibur dirimu yang kesepian?” tanya Kyoko dengan sinis


“apa maksud ucapanmu?” tanya Maya dengan tajam


Maya yang tadinya mencoba untuk tetap bersabar, merasa tersinggung dengan ucapan Kyoko, apalagi beberapa pasang mata mulai mengarahkan pandangannya ke arah mereka berdua. Kyoko yang merasa bahwa Maya mulai terpancing akan umpannya kembali melancarkan aksinya. Dia semakin meninggikan volume suaranya, agar semakin didengar orang.


“tentu kau tahu, janda seperti dirimu pastilah membutuhkan belaian laki-laki untuk menghibur dirimu yang kesepian” kata Kyoko


“jaga ucapanmu!” teriak Maya


Teriakan Maya memancing semakin banyak orang untuk melihat ke arah mereka. Dan semakin senanglah Kyoko.


“mengapa kau marah?. Itu benar. Kau selama ini menutupi dirimu dengan sifatmu yang polos dan pemalu, padahal kau wanita penggoda. Kau tidak malu untuk menghianati suamimu, Koji. Bahkan aku semakin yakin bahwa Koji menceraikanmu karena anak yang kau kandung waktu itu bukan darah dagingnya” kata Kyoko


‘kau......” kata Maya yang berniat menampar Kyoko, tapi berusaha meredam amarahnya


“ayo tampar aku, jika aku salah. Kau pasti tidak akan berani menamparku karena apa yang aku ucapkan adalah benar. Anakmu adalah hasil perbuatanmu bersama Shinichi, bukan?” kata Kyoko dengan licik


PLAKKKKKKKK ......!


Kali ini ternyata dugaan Kyoko salah. Maya menamparnya di hadapan banyak orang. Beberapa pasang mata melihat kejadian itu. Mereka ternganga tak menyangka 2 orang artis bertengkar hebat di sebuah pesta. Masumi yang juga hadir di ruangan itu turut menyaksikan apa yang terjadi. Masumi melihat tangan mungil Maya mengayun menampar pipi Kyoko.


“Jika kau ingin tahu, Shinichi bukanlah ayah kandung anakku. Jangan pernah bawa-bawa anakku dalam masalahmu. Camkan itu !” kata Maya dengan marah dan berbalik hendak keluar dari ruangan itu, meninggalkan pesta


Dengan berlari Maya meninggalkan pesta, tidak mempedulikan bahwa dia mengenakan gaun panjang yang bisa saja menyebabkan dirinya jatuh karena tersangkut sepatu berhak tinggi yang dikenakannya .Maya terlihat sedih, air matanya bercucuran menetes dari ujung bola matanya yang indah. Hatinya terasa sakit menerima hinaan dari Kyoko akan status dirinya, tapi yang lebih menyakitkan lagi bahwa ternyata anaknya, Takeshi turut dibawa-bawa dalam pertengkarannya dengan Kyoko. Maya menampar Kyoko karena jelas-jelas Takeshi bukan anak Shinichi. Ketika tadi dia masih bisa meredam untuk tidak menampar pipi Kyoko, karena Maya masih bisa membenarkan bahwa Takeshi memang bukan anak Koji. Tapi ketika Kyoko menuduh Takeshi adalah anak Shinichi, Maya jelas tidak menerima tuduhan itu.


Semua orang yang hadir di pesta itu kemudian kembali meneruskan pesta tapi kali ini sibuk membicarakan tentang topik yang baru saja mereka saksikan. Mereka tidak percaya akan ucapan Kyoko, mereka tahu Kyoko sudah lama memendam hati pada Shinichi, dan apa yang tadi diucapkannya adalah bentuk kekecewaan dan pelampiasan rasa sakit hati serta kecemburuan seorang wanita yang kekasihnya di rebut wanita lain. walaupun ada juga sebagian yang percaya akan tuduhan Kyoko, karena perceraian Koji dan Maya terjadi ditengah desas-desus kedekatan Maya dan Shinichi. Jadi bisa saja Takeshi memang anak hasil hubungan cinta terlarang mereka.


Kyoko merasakan pipinya yang panas ditampar oleh Maya. Tapi panas yang dirasakan dipipinya tidak sebanding dengan panas hatinya. Kyoko tidak menyangka bahwa Maya begitu berani menamparnya di sebuah pesta yang dihadiri banyak orang. Kyoko berusaha untuk menahan malu, tapi hatinya puas. Dia berhasil mempermalukan Maya, buktinya wanita itu pergi dan lari dari pesta.


Masumi yang tadi menyaksikan pertengkaran antara Maya dan Kyoko, mendengarkan komentar orang-orang disekelilingnya, dan berusaha menampung informasi sebanyak mungkin tentang Maya Kitajima. Masumi tidak bisa membenarkan tuduhan Kyoko tapi dia pun tidak sanggup membela Maya. Tapi entah mengapa Masumi merasakan kesedihan yang dialami Maya, ketika Masumi melihat wanita itu menangis dan memperingatkan Kyoko agar tidak membawa - bawa anaknya.


*****

Masumi terdiam di kamarnya, masih mengingat semua kejadian yang terjadi di pesta yang baru saja dihadirinya. Masumi melihat Maya di ruangan pesta itu, dia terlihat semakin cantik, lebih cantik daripada yang dilihatnya di koran pagi tadi. Maya terlihat elegan dan dewasa dengan gaun pesta yang membalut tubuh mungilnya, walaupun Masumi tidak secara langsung berbicara dengannya. Dan kiranya tadi Maya tidak menyadari keberadaannya di pesta itu. Masumi merasa beruntung keberadaannya tidak diketahui wanita itu, karena bagaimanapun Masumi tidak ingin dia tahu bahwa dia telah kembali ke Jepang. Walaupun dia pada akhirnya akan tahu, tapi mungkin lebih baik tidak untuk saat ini.


“ah ..Maya hari ini dua kali aku melihatmu. Kau semakin cantik. Masihkah kau ingat padaku? bisik hati Masumi sambil diam terpekur


“kau pasti bangga pada puteramu!” lanjut Masumi .

Pikiran Masumi kembali melayang pada Maya yang dengan tegas membela puteranya dari tuduhan Kyoko. Masumi bisa melihat kebencian Kyoko pada Maya. Tapi kebencian bukan alasan untuk membuat gaduh dan merusak suasana pesta dengan memancing sebuah pertengkaran. Hal itu hanya akan dilakukan oleh orang yang bodoh, yang berani mempermalukan dan merusak citra dirinya. Dalam pandangan Masumi, Kyoko hanyalah artis yang berniat mencari popularitas dengan membuat gosip ataupun skandal yang bisa menaikkan namanya, bukan dengan kualitas akting ataupun prestasinya. Dan itu telah dibuktikannya dengan aksinya tadi di pesta.


Pikiran Masumi juga beralih pada semua yang terjadi siang itu, saat melihat Maya dan Takeshi di Cafe tadi. Masumi bisa melihat betapa akrabnya pasangan ibu dan anak itu, mereka tertawa riang gembira sambil menikmati es krim. Lalu tentang keterangan yang diberikan Mizuki padanya tentang pernikahan Maya dan Koji dan juga tentang Takeshi.


“Takeshi...” bisik Masumi


Entah mengapa ketika dia mengucapkan nama itu, terbayang kembali wajah polos nan rupawan anak kecil itu. Anak kecil itu menggelitik rasa ingin tahu Masumi tentang keberadaannya. Apalagi jika dikaitkan dengan pertengkaran yang dipicu oleh tuduhan Kyoko tentang siapa ayah kandung Takeshi. Masumi semakin penasaran tentang kebenaran tuduhan Kyoko dan semakin bertekad untuk mengetahui semua kebenarannya, walaupun kadang timbul dipikirannya apa urusan semua itu dengan dirinya sendiri. Toh Maya tidak ada hubungan lagi dengannya. Dia bukan kekasihnya lagi, jadi mengapa ia harus peduli padanya. Tapi ingatannya tentang anak lelaki berusia 5 tahun itu yang bercengkrama riang bersama Maya tidak jua hilang dari pelupuk matanya dan terbersit rasa sayang yang timbul dari dalam hatinya. Maka tak lama Masumi memijit salah satu nomor kontak pada telepon selulernya. Dia menghubungi Karato Hijiri, orang kepercayaannya dan menyuruhnya untuk mencari informasi tentang keberadaan Takeshi.

******************************

to be continue

14 comments:

bunda dan ananda on 30 May 2011 at 11:55 said...

saya sukaaaaa sekali dengan cerita ini :) berharap lanjutannya tidak lama-lama :D

- Yani -

vie on 30 May 2011 at 11:55 said...

Sista.... makin penasaran. ingin tahu bgt kapan masumi tahu takeshi anaknya. Kapankah itu.....?nda sabarrrrrrr

Anonymous said...

Seruuu....

Anonymous said...

Teteh Tatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, bikin gemeeeessssssssssssss aja nih *cubit ah* tentang Takeshi sedih kasian T______________T tp tetep kereeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnn

can't wait next chapteeerrrrrrrrrrrrrrrrrrr

-fagustina-

Widiya on 30 May 2011 at 12:40 said...

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.................
Tati seperti biasa, KURANG!!!!!!!!

Anonymous said...

Tumben masumi gak cepat tanggap & gak up-date ttg maya. Telat bener sih baru sekarang minta hijiri cari info ttg maya :( ugh...!!! *lha, kok gua yang emosi?!? hihihi...* ( rini )

orchid on 30 May 2011 at 15:49 said...

setengah penasaran, setengah lagi minta lanjutan, hahaha

Anonymous said...

bagus....
aku suka..lanjutannya dooong
thanks ya ceritanya bagus
degg

Anonymous said...

wah kasian masumi.... udah nunggu 7 tahun di tambah lagi 5 tahun.... wah jadi tua donk... kira2 maya masih mau gak ya.... he..he.. becanda... tolonglah teh titi jangan kelamaan bikin mereka bersatunya kasian masumi sama maya.... plus sekarang anaknya....

TEH TITI MANTABS OI......

@wanted@

AnDr@ on 31 May 2011 at 01:06 said...

perasaanku campur aduk meluapluap kenapa ini???? jawabannya cuma satu....bunda TATY lanjut dunk...hiks...jgn lama"....he he...trims updatenya.

ivoneyolanda on 31 May 2011 at 09:49 said...

suka banget sama part ini, gak sabar nunggu yg berikutnya, top bgt dech..........

lucie70 on 31 May 2011 at 20:52 said...

j'ai hâte de connaitre la suite .ça devient interessent

luna said...

sist tati....... gak sabar nunggu lanjutannya niy.... kapan yang baru di update.......

Anonymous said...

akhirnyaaaaa,,masumi balik jg ke jepang

ayo hijiri,,cpat temukan fakta sesunguhnya dan beritau ke masumi

go!!!

_a2n_

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting