Saturday 28 May 2011

Fanfic Tk : Shiori Revenge ch 6.

Posted by Miarosa at 18:19
Rate : 18+
Warning : Kissu 

Shiori Revenge
(By Mia)


Mai Kuraki-Aitakute...

Powered by mp3skull.com

Chapter 6 

9 bulan kemudian

Maya sedang merajut pakaian bayi di tempat tidur dan mengelus-elus perutnya yang sudah membesar dengan penuh kasih sayang. Kini usia kandungan Maya 8 bulan. Salju mulai turun dan cuaca semakin dingin.Maya sudah mulai mengantuk dan matanya sudah tidak dapat menahan rasa kantuknya. Akhirnya Maya terlelap tidur masih sambil memegang rajutannya.Pintu kamar terbuka dan disana berdiri seorang pria  dan memandang Maya dengan wajah tersenyum. Pria itu mendekati Maya dan mengambil rajutan ditangannya, kemudian menyelimuti Maya dengan baik. Pria itu mencium bibir Maya berkali-kali.

‘’Sayang, tidurmu nyenyak sekali’’.

Pria itu mengelus-elus perut Maya dan menciumnya lagi.

****

Eisuke berada di kamarnya sedang menangis sambil memegang selembar foto. Foto itu diambil ketika Maya hamil 6 bulan.Diluar salju turun dengan lebat , kemudian Eisuke pergi ke kamar Masami  dan melihat Masami masih belum tidur.

‘’Ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur?’’

‘’Saya belum mengantuk’’.

‘’Besok kamu kan harus pergi kesekolah,jadi harus cepat tidur. Nanti kamu bangun kesiangan. Ayo simpan mainanmu dan cepat tidur’’.

Masami menyimpan mainannya dan cepat naik ketempat tidur,lalu Eisuke menyelimutinya. Eisuke membacakan sebuah dongeng untuk Masami dan setelah selesai membacakan dongeng,Eisuke mengecup kening Masami.

‘’Selamat malam!’’

‘’Selamat malam kek!’’

Eisuke menutup pintu kamar Masami, lalu Masami mengambil sebuah foto disamping tempat tidurnya dan mencium foto itu.

‘’Ayah,ibu, selamat malam !’’

****

Maya membuka matanya dan menemukan Masumi berada disampingnya.

‘’Masumi’’.

‘’Tidurmu tadi nyenyak sekali. Bagaimana keadaanmu?’’

‘’Baik. Kapan kamu pulang?’’

‘’Sejak 2 jam yang lalu’’.

‘’Kenapa kamu tidak membangunkan saya?’’

‘’Saya tidak tega membangunkanmu karena kamu tidurnya nyenyak sekali’’.

‘’Kamu sudah makan malam?’’

‘’Sudah’’.

‘’Kamu sudah memutuskan untuk memberikan nama apa pada anak kita nanti?’’

‘’saya akan memberikan nama Masami. Apa kamu setuju?’’

‘’Iya. Saya setuju’’.

‘’Saya mendapat kabar kalau Sakurakoji sudah menikah dengan orang Amerika. Istrinya sangat cantik’’.

‘’Benarkah? Saya turut bahagia untuknya’’.

Maya menyandarkan kepalanya di dada Masumi.

‘’Maya’’

‘’Hmmmm’’

‘’Besok lusa saya akan pergi ke Amerika selama dua bulan’’.

Maya langsung menatap Masumi.

‘’Apaaaa....tapi kenapa kamu pergi kesana?’’

‘’Ada urusan pekerjaan disana’’.

‘’Tapi sebentar lagi saya akan melahirkan. Kenapa kamu harus pergi?’’

Masumi membelai pipi Maya.

‘’Saya tahu sebentar lagi kamu akan melahirkan,tapi saya tetap harus pergi. Maaf. Saya tidak bisa berada disisimu saat kamu akan melahirkan. Maafkan saya sayang’’.

Masumi menyandarkan kepala Maya di bahunya dan Maya mulai terisak-isak menangis.Kemudian terdengar ketukan  di pintu, Maya cepat-cepat menghapus air matanya.

‘’Masuk!’’

Seorang pelayan mengantarkan makan malam untuk Maya .

****

Eisuke menutup pintu kamar Masami dan ketika akan pergi kekamarnya,pak Asa memanggilnya.

‘’Maaf. Tuan. Ada telepon untuk Anda’’.

Pak Asa menyerahkan telepon itu pada Eisuke.

‘’Selamat malam!’’

‘’Ini saya Hijiri.Maaf menelepon Anda malam-malam.Saya hanya ingin memberitahu kalau wanita itu sudah meninggal.Dia bunuh diri ‘’.

‘’APAAAAAA. Benarkah itu?’’

‘’Benar pak Hayami’’.

‘’Terima kasih informasinya’’

Eisuke menutup teleponnya.

‘’Ada apa tuan?’’

Terlihat wajah khawatir di wajah pak Asa..

‘’Wanita itu telah meninggal. Dia bunuh diri’’.

‘’Benarkah? Saya tidak menyangka dia akan melakukan itu’’.

‘’Saya juga. Pak Asa, besok saya akan menjemput Masami di sekolahnya tepat waktu dan akan membawanya pada orang tuanya untuk pertama kali, jadi tolong persiapkan semuanya’’.

‘’Baik tuan’’.

Eisuke masuk kekamarnya dengan wajah muram.

****

Matahari telah keluar dari tempat persembunyiannya. Hari telah berganti.Udara pagi menyeruak kedalam rumah Maya dan Masumi dan menyinari seluruh rumah.

Maya sedang mempersiapkan pakaian Masumi untuk dibawa ke Amerika. Masumi baru saja selesai mandi dan Maya dapat mencium aroma sabun di tubuh Masumi.Setelah selesai berpakaian mereka turun untuk makan pagi dan Eisuke sudah berada di bawah menunggu mereka turun.

‘’Ayah, apa yang ayah lakukan disini?’’

‘’Tentu saja untuk mengunjungi kalian dan saya juga ingin mengucapkan selamat jalan untukmu. Maaf Maya saya sudah menjauhkanmu dari Masumi untuk sementara waktu disaat  kamu hamil. Dan bagaimana keadaan cucuku didalam sana?’’

Maya mengelus-elus perutnya.

‘’Masami baik-baik saja’’.

‘’Masami?’’

‘’Ayah, kami sudah menamai anak kami Masami’’kata Masumi.

‘’Oh. Rupanya kalian sudah memberikan nama untuknya. Nama yang bagus’’.

‘’Terima kasih’’kata Masumi.

‘’Maya, sebaiknya selama Masumi pergi sampai kamu melahirkan tinggalah dirumahku. Kamu bisa menempati kamar Masumi. Bagaimana?’’

Maya melirik Masumi meminta persetujuan.

‘’Baiklah ayah. Tolong jaga istriku dan anakku baik-baik’’.

Eisuke tersenyum pada mereka berdua.

Sudah tiba waktunya Masumi untuk pergi,kemudian Masumi berpamitan pada Maya dan ayahnya. Maya berusaha tersenyum agar Masumi tidak mencemaskannya.Masumi memeluk Maya dan menciumnya. Maya mengantar kepergian Masumi sampai pintu depan rumah dan Maya menatap mobil yang membawa Masumi sampai menghilang dari hadapannya.Maya meneteskan air mata dan Eisuke berusaha menghibur Maya supaya tidak bersedih lagi karena waktu 2 bulan bukanlah waktu yang cukup lama. Kemudian Maya membereskan barang-barangnya untuk pindah sementara ke rumah Eisuke.Disepanjang perjalanan menuju rumah Maya terlihat muram dan sedih,kadang-kadang dia meneteskan air matanya lagi.Meskipun baru berpisah Maya sudah kembali merindukan Masumi.Akhirnya mereka tiba dirumah, pelayan mengantarkan Maya kekamarnya.Didalam kamarnya sudah ada box bayi dengan segala perlengkapannya.

‘’Saya yang membeli itu semua. Anggap saja itu sebagai hadiah untuk calon cucuku. Apakah kamu suka?’’

‘’Iya. Saya suka.Terima kasih’’.

‘’Istirahatlah. Kalau butuh apa-apa bilang saja’’.

‘’Baik’’.

Maya berada sendirian dikamar.Dia melihat-lihat sekeliling kamar sudah lama dia tidak datang ke kamar ini lagi. Maya mengambil foto Masumi yang berada disamping tempat tidur dan membelai foto itu dengan senyuman sedih,lalu mencium foto itu.

‘’Cepatlah pulang. Saya dan Masami menunggumu’’.

Maya kemudian meletakan kembali foto itu.Kemudian matanya tertarik pada sebuah album foto di salah tu rak buku.Maya mengambilnya,kemudian naik ketempat tidur lalu membuka album foto itu. Album foto itu berisi foto-foto Masumi ketika masih kecil sampai sudah dewasa. Maya tersenyum ketika melihat foto Masumi. Maya menyadari dari sekian banyak foto Masumi yang dia lihat tidak ada senyum diwajahnya.Maya kembali menyimpan album foto itu ditempatnya semula.Tidak terasa matahari sudah terbenam dan malam pun tiba.Maya pergi kebawah untuk makan malam bersama.Setelah selesai makan,  Maya kembali kekamarnya dan pergi ke balkon kamarnya. Angin dingin berhembus dan membelai tubuh Maya dan Maya menatap langit menyaksikan jutaan bintang bersinar dari balik awan.

Keesokan paginya Maya dibangunkan oleh bunyi telepon dan Maya menerimanya sambil dalam keadaan masih mengantuk.

‘’Halo!’’

‘’Halo sayang, selamat pagi!’’

‘’Masumi’’.

Maya langsung bangun.

‘’Kamu baru bangun?’’

‘’Iya. Kamu sudah tiba di Amerika?’’

‘’Iya. Baru saja. Sekarang saya ada dihotel bersiap-siap untuk tidur. Karena aku merindukan suaramu. Aku meneleponmu terlebih dahulu.Bagaimana keadaanmu?’’

‘’Saya baik-baik saja. Lalu bagaimana denganmu?’’

‘’Saya juga baik-baik saja. Sekarang kamu ada dirumah ayah?’’

‘’Iya. Saya sekarang ada dirumah ayahmu.Masumi cepatlah pulang!’’

‘’Saya baru saja sampai. Apa kamu merindukanku?’’

‘’Iya’’.

‘’Masumi, jaga dirimu baik-baik disana dan juga jaga kesehatanmu. Satu lagi jangan coba-coba melirik wanita lain disana’’.

Masumi tersenyum senang mendengar istrinya cemburu.

‘’Tenang saja. Saya tidak akan tertarik dengan wanita lain selain dirimu. Saya senang dapat mendengar suaramu lagi’’.

‘’Saya juga senang bisa mendengar suaramu lagi’’.

‘’Maya, saya cinta kamu selamanya!’’

‘’Saya juga!’’

Maya menutup teleponnya dan tersenyum, kemudian melihat kearah luar jendela.

‘’Masumi’’gumamnya.

****

‘’Pagi kakek!’’

‘’Pagi! Ayo makan dulu sebelum pergi kesekolah’’.

Masami naik ke kursinya dan makan dengan lahap.

‘’Hari ini kakek akan menjemputmu dan kita akan bertemu dengan ayah dan ibu’’.

‘’Horeee’’.

Eisuke menatap Masami dengan tatapan lembut .Matanya berusaha mencari sesosok Masumi dalam diri Masami.

****

3 minggu kemudian

Di luar salju turun dengan lebat Ketika Maya sedang merajut di ruang keluarga, Maya merasakan perutnya sangat sakit. Tubuhnya seperti ditarik-tarik kemudian Maya berusaha untuk mencari pertolongann,kebetulan bu Sayuri lewat dan melihat Maya kesakitan.

‘’Nyonya kenapa?’’

‘’Sepertinya saya akan segera melahirkan?’’

‘’Apaaaa. Kalau begitu tunggu sebentar saya akan memanggil ambulance’’.

Bu Sayuri dengan terburu menelepon ambulance.

‘’Ada apa ini?’’kata Eisuke.

‘’Maaf tuan. Sepertinya nyonya Maya akan melahirkan’’.

‘’Apaaaa’’.

Eisuke segera menemui Maya dan melihat Maya mengerang kesakitan. Tidak lama kemudian ambulance datang dan membawanya kerumah sakit.Bu Sayuri menemani Maya di ambulance sedangkan Eisuke menyusul Maya dengan menggunakan mobilnya.Ketika mereka sampai di rumah sakit, tangis bayi terdengar. Eisuke, bu Sayuri dan pak Asa merasa senang.Eisuke kemudian cepat-cepat menghubungi Masumi.

Masumi sedang menghadiri rapat dengan beberapa kliennya dan tiba-tiba seseorang masuk, lalu mendekati Masumi dan membisikan sesuatu. Masumi meminta izin keluar sebentar. Kemudian orang itu memberikan teleponnya pada Masumi.

‘’Masumi, ini ayah. Maya sekarang ada di rumah sakit’’.

‘’Rumah sakit? Maya kenapa?’’

‘’Maya  melahirkan hari ini’’.

‘’Apaaa. Benarkah itu? Lalu apa Maya sudah melahirkan?’’

‘’Iya. Maya sudah melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Dia mirip denganmu’’.

Hati Masumi diselimuti oleh kebahagiaan.

‘’Benarkah?’’

‘’Iya. Beberapa menit lagi saya akan mengirimkan foto anakmu. Masumi, selamat sekarang kamu sudah menjadi seorang ayah’’.

‘’Terima kasih’’.

Masumi kembali ke ruang rapat dengan wajah bahagia.Orang-orang jadi terheran-heran melihat perubahan Masumi.Masumi tidak lagi memperlihatkan wajah dinginnya.Selamat rapat berlangsung Masumi selalu tersenyum dan itu membuat para kliennya bingung.Setengah jam kemudian rapat telah selesai dan Masumi cepat-cepat mengambil Hpnya dan disana telah ada sebuah pesan. Masumi tersenyum bahagia ketika melihat foto anaknya.

‘’Anakku’’.

Masumi meneteskan air mata kebahagiaan. Masumi terus memandangi foto itu selama beberapa menit.Kemudian Masumi menelepon Maya.

‘’Maya, ini aku. Saya sudah melihatnya. Saya sangat senang. Seandainya saya ada disana bersama kalian dan berbagi kebahagiaan dengan kalian.Maafkan aku’’.

‘’Kamu tidak perlu minta maaf. Sekarang Masami sedang ada bersamaku’’.

Maya menatap anaknya dengan tatapan lembut.

‘’Aku jadi ingin menggendongnya’’.

‘’Kalau begitu kamu harus cepat pulang’’.

‘’Saya akan pulang secepatnya dan bertemu dengan kalian.Maaf Saya harus kembali kerja nanti saya akan menghubungimu lagi’’.

‘’Baiklah. Sampai jumpa!’’

‘’Sampai jumpa!’’

****

Pak Asa mengantarkan Masami kesekolahnya. Masami adalah anak yang sangat pintar. Semua murid disekolahnya sangat menyukai Masami.Hari ini Masami ada pelajaran mengarang tentang orang tua masing-masing. Masami kebingungan tidak tahu harus menulis apa tentang orang tuanya.Masami hanya diam dan kertasnya sama sekali kosong.

‘’Masami,kamu kenapa? Kenapa tidak mengerjakan tugasmu?’’kata gurunya.

‘’Saya tidak tahu harus menulis apa karena saya sendiri tidak kenal dengan orang tuaku. Saya sama sekali tidak tahu seperti apa mereka’’.

Masami menenteskan air matanya dan mulai menangis.

‘’Sudah-sudah jangan menangis. Kamu kerjakan saja dirumah.Kamu bisa menanyakan mereka pada kakekmu’’.

Masami menganggukan kepalanya.Tidak lama kemudian jam sekolah berakhir. Para orang tua sudah menjemput anaknya.Masami merasa iri melihat teman-temannya yang dijemput oleh ayah atau ibunya. Hati Masami sedih melihat itu dan Masami ingin sekali dijemput oleh orang tuanya.Tidak lama kemudian kakeknya menjemputnya dan Eisuke melihat Masami yang sedang duduk ditangga didepan pintu masuk dan wajahnya terlihat sedih.Kemudian Eisuke membawanya masuk kedalam mobil.

‘’Masami,ada apa? Hari ini kamu pendiam?’’

‘’Kakek, ayah dan ibu orangnya seperti apa??’’

Eisuke tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Masami.

‘’Kenapa kamu menanyakan itu?’’

‘’Karena tadi saya ada pelajaran mengarang untuk menceritakan  orang tua,tapi saya tidak bisa menulisnya karena saya tidak tahu seperti apa mereka’’.

Hati Eisuke sangat sedih Masami tidak tahu apa-apa mengenai orang tuanya.

‘’Dirumah kakek akan menceritakan semuanya padamu’’.

‘’Benarkah?’’

‘’Tentu saja’’.

Eisuke mengelus-elus rambut Masami dan wajahnya kembali muram.

****

Satu bulan sudah berlalu sejak Maya melahirkan. Kini Masami berumur satu bulan. Setiap hari Masami terlihat semakin mirip dengan Masumi.Selama Masami hadir dalam hidup Maya, Maya tidak kesepian lagi begitu juga dengan Eisuke. Eisuke seperti menemukan mainan baru dalam hidupnya. Dalam sekejap Masami sudah berhasil mencuri hati Eisuke.

Sementara itu di rumah sakit jiwa.

Shiori duduk di taman dan ditangannya mengenggam selembar koran yang memuat foto pernikahan Maya dan Masumi. Setiap kali Shiori melihatnya sinar matanya memperlihatkan kemarahan.

‘’Saya harus pergi dari sini...saya harus pergi dari sini....saya harus pergi dari sini..’’katanya dalam hati.

Tidak beberapa lama terjadi keributan yang cukup besar didalam rumah sakit jiwa karena ada pertengkaran diantara sesema pasien dan keributan itu menyita banyak perhatian perawat dan petugas. Shiori mengambil kesempatan ini untuk kabur dan keluar dari rumah sakit.Sepertinya keberuntungan memihak pada Shiori. Shiori melihat di pintu gerbang depan tidak ada penjaga dan dia cepat-cepat mengambil kesempatan itu untuk keluar.Rencana pelariannya berhasil dilakukan dan para petugas keamanan yang mengetahuinya langsung mengejar Shiori,tapi Shiori berlari sangat kencang dan petugas itu tidak berhasil menangkapnya.

Maya memutuskan untuk kembali kerumahnya karena Masumi sebentar lagi akan pulang. Eisuke terpaksa menyetujuinya. Maya mulai berkemas-kemas. Masami tidur dengan nyenyak di tempat tidurnya.

‘’Maya, apa kamu sudah siap untuk pergi?’’

‘’Iya’’.

‘’Seringlah datang kemari bersama Masami’’.

‘’Tentu saja. Ayah juga sering-sering datang kerumah kami’’.

Eisuke tersenyum.

‘’Terima kasih’’.

Lalu Eisuke mendekati tempat tidur Masami dan melihat Masami tidur dengan nyenyak.

‘’Kakek pasti akan merindukanmu’’.

Setelah menempuh perjalanan kurang dari sejam.Akhirnya Maya sampai dirumahnya.Maya senang sekali bisa kembali kerumahnya.

Satu minggu kemudian

Masumi pulang ke Jepang dan sekarang dia berada di bandara Narita. Cuaca di luar sangat dingin dan salju masih saja turun .Masumi ingin segera pulang kerumah untuk bertemu dengan istri dan anaknya. Dalam perjalanan Masumi melihat toko bunga dan menyuruh sopir taxi untuk berhenti ,tidak lama kemudian Masumi keluar dengan membawa satu buket besar bunga mawar ungu untuk Maya.

Eisuke yang mengetahui Masumi akan pulang hari ini ,cepat-cepat pergi kerumah Masumi dan Maya karena sudah tidak sabar ingin menemui cucunya dan juga bertemu Masumi.

Masumi sedang dalam perjalanan pulang dan di wajahnya selalu tersenyum sambil memandangi bunga mawar ungu.

‘’Maya, Masami, sebentar lagi saya akan bertemu dengan kalian lagi. Saya sangat merindukan kalian berdua’’.

Maya sedang menidurkan Masami di lantai atas.Kemudian terdengar bunyi bel.

‘’Mungkin itu ayahmu sudah datang’’.

Setelah menyimpan Masami di tempat tidurnya dengan hati senang Maya turun kebawah untuk membukakan pintu dan Maya sangat terkejut dengan kedatangan Shiori yang tiba-tiba.

 ‘’Halo Maya, sudah lama kita tidak bertemu’’.

‘’Shiori’’

‘’Iya. Saya Shiori’’.

Maya merasa takut dengan kedatangan Shiori yang tiba-tiba.Sorot matanya penuh kebencian dan juga kemarahan.Shiori mendekati Maya,dan Maya melangkah mundur.

‘’Maya, kamu sudah merebut Masumi dariku. Saya tidak akan memaafkanmu’’.

Lalu Shiori mengeluarkan sesuatu dari celananya dan Maya terkejut. Shiori memegang sebuah pisau dan langsung menusukkannya ke perut Maya.Darah merah segar mengalir dari perutnya dan juga membasahi pakaian dan tangan Shiori.Maya mencengkeram pakaian Shiori dengan kuat dan menatap Shiori dengan tatapan sedih.

‘’Kamu jangan menatapku seperti itu. Saya tidak suka dengan tatapan belas kasihanmu’’.

Maya kemudian terjatuh ke lantai.Kini tangan Shiori dipenuhi oleh darah Maya.Seluruh tubuh Shiori gemetaran dan mulai meneteskan air mata.Selangkah demi selangkah Shiori menjahui tubuh Maya.Beberapa menit kemudian sebuah taxi berhenti didepan sebuah rumah yang tidak begitu besar tapi begitu nyaman.Masumi memasuki halaman rumahnya dengan senyuman menghiasi wajahnya. Ketika membuka pintu, dia tidak mempercayai pemandangan yang ada didepannya.Maya sudah tergeletak di lantai penuh dengan darah. Masumi langsung mendekati Maya dan mengguncang-guncang tubuhnya.

‘’MAYA....MAYA..MAYA..MAYA’’.

Perlahan-lahan air mata mengalir di wajahnya. Hatinya sangat sedih melihat Maya tergelatak dilantai yang sudah berlumuran darah.

‘’Sayang, bangun...ayo bangun....saya mohon jangan tinggalkan saya. AYO BANGUN.TIDAAAAKKKKKKK’’.

Masumi tidak dapat membendung air matanya lalu menangis sambil memeluk Maya. Kemudian Masumi melihat Shiori masih memegang pisau yang berlumuran darah.Masumi meletakan Maya di lantai dan mendekati Shiori dan memandang Shiori dengan penuh kemarahan dan juga kebencian.Masumi belum pernah merasakan kemarahan dan kebencian sebesar ini selama dia hidup.

‘’Kamu yang telah melakukannya bukan? KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU?’’

Masumi mengguncang-guncang tubuh Shiori dan membuatnya ketakutan.

‘’Saya...saya...’’

‘’SHIORI’’

Shiori merasa terpojok dan tertekan. Akhirnya Shiori menusuk Masumi dan darah segar mengalir di tubuh Masumi. Masumi melangkah mundur dan memegangi perut yang sudah ditusuk Shiori. Darahnya menetes di lantai. Seluruh tubuh Shiori gemetaran kemudian jatuh terduduk dilantai masih dengan memegang pisau. Kepala Masumi mulai berkunang-kunang dan berkeringat dan berusaha menahan rasa sakitnya,kemudian Masumi naik ke lantai atas dengan susah payah. Masumi ingin melihat dan bertemu anaknya sebelum dia mati.Darahnya menetes dimana-mana.Napasnya tersengal-sengal. Masumi membuka pintu kamar anaknya dan mendekati tempat tidurnya. Masami sedang tidur nyenyak.Masumi tersenyum dan memandangnya dengan tatapan lembut dan dibelainya.

‘’Maafkan ayah dan ibumu karena kami tidak bisa berada disisimu.Kami tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa’’.

Masumi menangis.

‘’Kamu harus jadi anak yang baik dan kamu harus menurut pada kakekmu’’.

Masumi mencium Masami, setelah itu Masumi kembali ke bawah. Disana Shiori duduk dengan pandangan kosong dan wajahnya dipenuhi oleh air mata.Masumi mendekati Maya dan tidur disampinnya sambil berpelukan,mencium keningnya dan tersenyum.Beberapa menit kemudian Masumi menutup matanya, sedangkan Shiori menangis  dengan sangat keras.

Beberapa menit kemudian Eisuke datang dan matanya terbelalak melihat Masumi dan Maya berlumuran darah. Pak Asa dan sopirnya pun tidak kalah terkejutnya. Pak Asa langsung mendekati mereka berdua dan memeriksa keadaannya.Wajah Eisuke berubah jadi muram dan hatinya sangat pedih melihat Masumi dan Maya tergeletak dilantai dengan berlumuran darah.Tidak terasa Air mata sudah mengalir di wajahnya.

‘’TIIIIIIDAAAAKKKK’’.

Eisuke melihat Shiori dengan penuh kemarahan.Pak Asa mendekati Shiori dan menyingkirkan pisau dari tangan Shiori,lalu Eisuke mendekatinya.

‘’Kenapa kamu lakukan semua ini?’’

‘’Saya benci mereka berdua.Dendam saya sudah terbalas’’.

 Kemudian Shiori tertawa dengan keras.

‘’HA..HA..HA..HA..HA..HA..HA..HA..HA..’’.

Tiba-tiba Eisuke teringat dengan Masami dan wajahnya berubah menjadi panik.

‘’Masami...Masami...Masami....’’

‘’Tuan, tenang biar saya yang liat Masami di atas’’kata pak Asa.

Pak Asa dengan setengah berlari langsung menuju lantai atas dan menemukan Masami sedang tidur nyenyak. Pak Asa bernapas lega dan mengambil Masami dari tempat tidurnya.Eisuke menunggu dibawah dengan khawatir,lalu dilihatnya pak Asa membawa Masami dan kemudian diberikan pada Eisuke.Wajah Eisuke berubah jadi tenang setelah melihat Masami baik-baik saja.Lalu Eisuke berbalik ke arah Shiori.

‘’Apa kamu sudah puas dengan perbuatan yang telah kamu lakukan? Kamu sudah membuat anak ini kehilangan orang tuanya’’.

Shiori menatap anak itu dengan bingung dan menebarkan pandangan kesegala arah.

‘’Dimana aku? Kenapa aku ada disini? Siapa kalian?’’

Shiori sangat terkejut ketika mendapati kedua tangannya berlumuran darah dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘’Apa yang terjadi? Kenapa tangan saya penuh dengan darah?’’

Shiori memegang kepalanya dengan kedua tangannya sambil menangis.Eisuke dan pak Asa menatap bingung Shiori.

‘’Kamu tidak ingat apa yang telah terjadi?’’

Shiori mengeleng-gelengkan kepalanya.Lalu mereka dikejutkan dengan suara ambulance dan polisi berdatangan. Mereka membawa Shiori.Maya dan Masumi di masukan kedalam ambulance dan  dibawa ke rumah sakit.Eisuke memeluk Masami dan menatapnya dengan tatapan sedih.

‘’Mulai sekarang saya yang akan merawatmu dan menjagamu’’.

Dengan berlinangan air mata Eisuke mencium pipi Masami.

****

‘’Kakek...kakek...kakek’’.

Eisuke tersadar dari lamunannya.

‘’Ada apa?’’

‘’Kakek kenapa menangis?’’

‘’Kakek,tidak apa-apa’’.

Eisuke mencoba tersenyum pada Masami dan mengelus-elus kepalanya.

‘’Kejadian itu sudah hampir 6 tahun berlalu saat salju turun ,tapi kejadian mengerikan itu masih terbayang jelas di mataku.Bagiku kejadian itu masih seperti terjadi kemarin dan merupakan musim dingin  terburuk sepanjang sejarah hidupku.Sekarang hanya ada Masami disisiku yang menghiburku disaat aku sedih dan kesepian’’kata Eisuke dalam hati.

‘’Masami, sebentar lagi kita sampai dan  kamu dapat bertemu dengan ayah dan ibumu’’.

Masami tersenyum dan menganggukan kepalanya.Hari ini cuaca sangat cerah dan matahari bersinar dengan terang .Mobil hitam itu terus melaju membelah jalanan Tokyo.

END

11 comments:

ivoneyolanda on 28 May 2011 at 19:32 said...

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....sebel kenapa MM musti meninggal sih, lagian si kakek sama Masami mau kemana??? kok bilangnya "sebentar lagi sampai dan dapat bertemu ayah ibumu ?" emangnya mereka mau bunuh diri juga (gak rela.com) huhuhuhuhuhuhuhuhuhu sedih-nya

Anonymous said...

I cried. Tragedy, and sad

@caf@

orchid on 28 May 2011 at 22:12 said...

huaaaaaaa, bagus sekali, menderita dengan sukses shiorinya

Anonymous said...

gyaaaaa.......sebel ih sama shiori...ressseeeyyy..... :W
suka miaaa sama cerita yg iniii.....

AnDr@ on 29 May 2011 at 04:07 said...

MM sehidup semati....sedihnya...Mia thanks ya...ganjaran setimpal tuk roro jambul.

Anonymous said...

tragisss...imajinasi tgkt tinggi

Anonymous said...

Iya sama2^^.

-mia-

Anonymous said...

kok MM mesti meninggal , wah sedih....trus masami ama kakenya mo kemana ??? ke makam apa ada kejutan lagi tapi kok tamat , wah.......maunya happy ending forever

Anonymous said...

Masih gantung :( sebenarnya maya-masumi gimana? die ... or... ?!? Wadooohhhhhh....!! Pernah mikir gak sih kalo akhir cerita TK bener2 kayak kisah hidup akoya si bidadari merah? Seperti kisah cinta bu mayuko - ichiren ...hal yg sama juga mungkin terjadi sama maya - masumi ( rini )

Anonymous said...

aku buat cerita sedikit menggantung...Masami dan kakeknya akan pergi menemui MM. Ke kuburan MM atau kerumah sakit liat MM yang sdg koma hampir 6 tahun....terserah kaian mau pilih yg mana^^


-mia-

Anonymous said...

mending yg koma selama 6 tahun miaaaa......
paling nggak, suatu saat bisa hidup bareng lg ama anak mrk (maksudny bikin lagi lanjutannya gt...... ^^ )


*theresia*

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting