Tuesday 29 November 2011

Fanfic TK: Pengakuan Ch. 2

Posted by Ty SakuMoto at 03:18 12 comments
Setting: Setelah Betsuhana 20 (Astoria)


Pengakuan Ch. 2
(by. Yuni Lesmana)



PERPISAHAN
Senja itu, udara terasa hangat, langit berwarna kemerahan, menemani Maya  yang sedang duduk pada sebuah ayunan.. Langit begitu indah, tapi tidak pada wajah gadis itu.
Terlihat gadis itu sedang melamun, dengan raut muka yang sedih dan menyimpan beribu luka di hati.
Huh.. Maya menghela napas, berharap dapat melepas semua beban dan pergumulan yang ada dalam hatinya.
Maya mengingat kembali, malam ketika mereka kembali ke Tokyo sepulang dari Izu.
Masumi mengantarkan Maya kembali ke apartemen, sepanjang perjalanan mereka hanya diam, sibuk dengan  pikiran masing-masing. Hanya sesekali Masumi memegang tangan Maya, meremasnya lembut, menjanjikan sebuah harapan di depan bagi mereka.
Sesampainya di apartemen Maya, Masumi memeluknya kembali dan kembali menyuruh Maya menunggunya.
“ Tunggu aku, Maya.. aku akan berusaha mencari jalan bagi kita.. “
Maya hanya memandang Masumi, dan tersenyum..
“ mengapa kau tak menjawabku?
Masumi memegang dagu maya dan berkata “ Jawab aku,belahan jiwaku ... “
Maya tersentuh dengan panggilan Masumi, dan seketika matanya berkaca-kaca.
“ Ya, Pak Masumi.. “
“ Terima kasih, sayang... Baiklah, masuk dan tidurlah Maya.. Kau harus latihan juga untuk esok kan.. Pak Kuronoma tak mau bidadari merahnya mengantuk saat latihan akhir bukan?”
“Ya pak masumi , terima kasih dan hati-hati“
“ ya.. “
Masumi masuk ke mobilnya, dan berlalu dari apartemen Maya.
Maya masih memandang mobil Masumi sampai mobil itu tak terlihat lagi dan setetes air mata jatuh di pipinya. Maaf pak masumi, aku tak yakin bisa menunggumu.. Kau sudah ada nona shiori, aku tak bisa menyakitinya. Kemudian Maya masuk dan menutup pintu dan mungkin juga pintu hatinya.
***

Matahari sudah tenggelam, malam telah tiba, tapi Maya tak beranjak dari tempat. Wajahnya yang muram menatap ke depan, sementara matanya menatap kosong apa yang ada di hadapannya.   
Apa yang harus kulakukan? Menunggu Masumi kembali dengan membawa cintanya padaku?  Atau aku melepaskannya dan mendoakan kebahagiaannya sambil mencoba mencari kebahagiaan bagi diriku sendiri? Jika aku menunggunya, bagaimana dengan Nona Shiori? Kami berdua mencintai orang yang sama. Aku tak ingin menyakitinya, aku ingin semua orang bahagia, tapi bagaimana dengan kebahagiaanku?
Tuhan, jika kau membiarkan aku mencintainya, mengapa rasa ini begitu menyakitkan? Kupikir cinta itu berbagi semua kebahagiaan, tapi mengapa air mata ini tak pernah lepas dari mataku. Hanya dengan mengingatnya hatiku bahagia sekaligus nyeri.  Aku takut kehilangan dia, tapi, aku bingung. Apakah aku mencintai orang yang salah?  
Dia sudah bertunangan, apa yang akan terjadi jika Masumi memutuskan pertunangan mereka dan memilihku? Mungkin hancur semua yang sudah dia bangun, karier, nama baik.
Apa yang harus kulakukan?
“ Maya... “
Panggilan seseorang mengejutkan Maya. Maya mendongkak kepala ke arah suara tersebut. Terlihat laki-laki berdiri dengan kaki ditopang tongkat akibat gips di kakinya karena kecelakaan beberapa bulan lalu.
“ Koji.. Apa yang kau lakukan di sini?”
“ Itu justru yang ingin kutanyakan padamu Maya.. aku sudah berdiri di sini cukup lama dan melihatmu asik dengan pikiranmu sendiri “
“ hah dengan kakimu seperti itu, bagaimana sih kau Koji? Duduklah “
Koji pun duduk di sebelah Maya
“ Maya, aku tak mau Akoya ku sedih seperti ini, mengapa?”
“ tidak,  hanya banyak sekali yang kupikirkan.. “
“ Maya, kadang masalah tak bisa kau pendam sendiri, kau butuh seseorang untuk mendengarkanmu, mungkin tidak memberikan solusi yang kau inginkan, tapi hanya dengan bercerita bisa melepaskan semua perasaanmu.. Jadi, maukah kau membagikannya denganku? “
Maya masih terdiam
“ Maya, aku mengenalmu bukan sehari dua hari, aku mengenalmu bertahun-tahun.. sejak kita kecil, sampai sekarang, aku tahu dirimu Maya.. “
“ Boleh aku menebak apa yang di pikiranmu?”
Maya memandang Koji dan tersenyum, “ ah kau takkan bisa menebaknya.. “
“ Boleh kutebak? “
“ Ya “
“ Pak Masumi bukan?”
Maya terkejut melihat Koji dan “bababagaimana kau bisa tahu?”
“ Aku tahu, aku melihat kalian berdua berpelukan pagi itu di kapal astoria, aku tahu kau mendapat bunga dari Pak Masumi dan mengajakmu pergi ke izu. Maaf, aku tak sengaja membaca kartunya saat kau sedang membereskan barang-barangmu sehabis latihan. Sejak kau pulang, bidadari merahmu menjadi semakin baik. Dari raut wajahmu kau terlihat lebih bahagia tapi kadang matamu terlihat sedih.”
Maya hanya melihat Koji dan tersenyum sendu.
“Kau mencintainya bukan? “ tanya Koji sambil tersenyum.
Maya terdiam tertunduk dan sambil berbisik, “Ya..”
Koji tersentak, padahal dia sudah tahu jawabannya, tapi mendengarnya sendiri ternyata tetap membuat hatinya terasa perih.
“ Apakah dia mencintaimu?” tanya Koji
“ ya,  dia bilang begitu“
“ hmm lalu kalau kalian berdua saling mencintai.. hmmm bagaimana hmm dengan nona Shiori, Maya.. jika dia mencintaimu, dia mengkhianati Nona Shiori, berarti dia pria tak bertanggung jawb seenaknya saja cinta sana cinta sini? “ tanya Koji dengan agak kesal.
“ Bukan begitu Koji” potong Maya. “ Dia bilang dia mencintaiku jauh sebelum dia bertemu dengan Nona shiori. “
“ O begitu, tapi mungkin saja dia berbohong padamu..” Koji masih tak mau menerima kenyataan.
“ Tidak aku yakin dia tak begitu Koji, kau tak mengenalnya. “
“ Baiklah jika kau menganggap begitu” keluh Koji. “ lalu bagaimana denganpernikahannya, apakah akan dibatalkan?”
“ Aku tak tahu.. , bahkan itu lah yang menjadi pemikiranku selama beberapa hari ini.. Aku bingung Koji.. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan..”
“Lalu bagaimana dengan Pak Masumi, Maya? Apa dia memikirkan jalan keluar ini?” tanya Koji
“ Dia bilang aku harus menunggu.. dan percaya padanya, tapi tanpa tahu apa yang sedang dia lakukan justru membuat aku semakin tersiksa”
“ Jika dia memintamu seperti itu, tunggulah dia. Kau harus percaya padanya”


“ ya kurasa mungkin itu yang akan kulakukan, menunggu.. “ kata Maya seperti dia yang sudah lama menungguku bisik Maya dalam hati.
“ Jangan terlalu dipikirkan Maya, kau boleh menunggunya tapi kehidupanmu jalan terus. Jangan kau jadikan cintamu dan cintanya membuatmu lemah, jusrtu cinta itu membuatmu kuat.”
“ Ya Koji, maaf jika aktingku yang jelek mengganggumu.. terlebih kita harus mengganti jalan cerita akibat kakimu. Maafkan aku Koji, padahal kau begitu baik padaku”
“ Menurutmu aku baik, tapi mengapa kau tak cinta padaku ya?” “ Hahahaha “ Koji tertawa melihat wajah Maya yang tersipu.
“ aku Cuma bercanda, justru  aku bingung dengan selera pria kesukaanmu, dulu kau menyukai satomi yang periang, lalu sekarang Pak Masumi yang dingin, lalu aku yang tampan dan baik ini bagaimana?“
Maya tertawa, “ hahaha Koji kau.. Hahaha iya yah, seleraku memang aneh-aneh hahaha.. “
Koji pun ikut tertawa
“Maya, lebih baik tertawa dan menertawakan diri sendiri daripada kita bersedih. “
“ Ya, aku sudah lupa kapan aku tertawa lepas seperti ini”
“ Maya, mencintai seseorang itu penuh resiko, kau berani mencintanya kau pun harus berani menghadapi apapun yang terjadi. Kebahagiaan, kesedihan.. Jika kau sudah berkomitmen, cinta itu tak selamanya berjalan lurus, jalannya berliku-liku bahkan dapat membuatmu jatuh dan terluka. Tapi kau akan bangkit kembali dan berjalan lagi. “
“ Ya, kau benar Koji, mencintai seseorang memang begitu, kurasa aku jadi tahu bagaimana perasaanmu padaku, jangan geer dulu donk, berharap tanpa kepastian”
“ Loh, ya beda dong, kasusku dan kasusmu, aku mencintaimu Maya, tapi kau tidak. Sedangkan kau dan Pak Masumi kan saling mencintai.”
“ Koji, masa kau sudah lupa, Pak Masumi kan sudah bertunangan dengan Nona Shiori. Jika aku dibandingkan dengan dia, siapalah aku. Lagipula aku tak mau merebut tunangan orang lain. Aku tahu bagaimana rasanya lagipula aku perempuan, aku tak mau menyakiti perasaan wanita lain. “
“ Bayangkan jika aku memiliki seseorang yang aku cintai, tapi kemudian dia pergi kepada perempuan lain, bisakah kau bayangkan perasaan seperti itu?”
“ Tidak “ jawab Koji. “ Kalau aku, aku akan melepasnya, menyatukan dia dengan pria yang dia cinta.  Melihatnya bahagia lebih baik daripada dia bersamaku tapi aku tak memiliki hatinya.  Itu yang kurasakan denganmu, maya. Aku ingin melihatmu bahagia, walaupun aku tak dapat memilikimu, hanya melihatmu bahagia dan sepanggung denganmu, aku puas.“
“ Koji...”
“ jadi Maya, percayalah pada Pak Masumi, kurasa dia akan menemukan jalan agar kalian dapat bersatu. “
“ Ya, kuharap begitu.. “
“ Jadi, jangan patah semangat ya, akoya. Lebih baik kau curahkan semua cintamu kepadaku sebagai Isshin apalagi pentas semakin dekat.”
“ ya Isshin.. kita berjuang!!!”
“ Whoi.. “ teriak seseorang dibelakang mereka.
Maya dan koji terkejut dan melihat siapa yang berteriak. Ternyata Pak Kuronoma.
“ Kalian berdua,ngapain di sini.. ini sudah malam! Ayo pulang!! Kalau latihan aku tak peduli, kalau hanya curhat sana sini, lebih baik kalian pulang dan pikirkan akting kalian.. ah, susah sekali anak-anak jaman sekarang diatur!”
Maya dan Koji pun serentak berlari sambil berteriak “ Kami pulang Pak Kuronoma.. “ Sampai besok”
Kediaman kel Hayami.. saat dan waktu yang sama.
Masumi sedang duduk sendirian di balkon kamarnya sambil menunduk mencengkeram rambutnya.  “ arggg perasaan ini benar-benar menyiksaku.. brengsek... !!! “ serunya dalam hati dengan amarah.
“ Masumi.. “
Masumi menoleh dan melihat ayahnya menghampirinya.
“ Ayah.. “
“ Aku sudah mendengar apa yang terjadi dengan Shiori..  Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga dia nekat bunuh diri. Jawab aku?!”tanya eisuke dengan amarah.
Masumi memandang ayahnya dan berkata “ aku hanya mengatakan kebenaran Ayah, bahwa aku tak mencintainya. Aku tak bisa menikahinya. Lalu dia mencoba bunuh diri. “
“ Bagaimana kau bisa katakan seperti itu, anak bodoh!!”
“ maafkan aku, Ayah. Hanya aku tak bisa lagi membohongi hatiku. “
“Jadi kau mencintai orang lain?”  siapa yang gadis yang kau cinta? Hahh? Apa dia lebih kaya dan cantik dari Shiori?”
“ Tidak, dia tak kaya, wajahnya tak secantik Shiori, tapi dia memiliki hatiku ayah.”
“ Masumi, sudah kukatakan padamu, jauhi cinta! Jika kau menikah semua demi Daito.!” Kesampingkan perasaanmu, itu tak penting. Apa cinta bisa memberimu uang? Cinta bisa membuatmu kenyang? Camkan itu..”
“ Bukan begitu, Ayah”
“ pokoknya Masumi, sejak kejadian hari ini, apalagi dengan peristiwa bunuh diri seperti ini, aku mau kau jangan tinggalkan Shiori. Kau harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Bayang kan kalau dia sampai meninggal. Semua gara-gara kau..!!! “
 “ Pekerjaan untukmu akan dilakukan sebulan lagi”
“ sebulan Ayah? “
“ Ya sebulan.. aku dan takamiya yang memajukan, lakukan dengan baik. Ingat siapa dirimu!”
Eisuke perlahan meninggalkan masumi yang masih terkejut.
“Maya, waktuku tinggal sebulan, sebelum aku terjun ke dalam jurang pernikahan ini”
“maya aku tak sanggup kehilanganmu, tapi.. shiori.. karena aku... “
@@@                                    ( Cerita mengikuti betsu yang Shiori bunuh diri )
“ Maya..” seru Rei sambil berlari memasuki kamar Maya.
“ kenapa Rei, ada apa? “
“ Lihat koran pagi ini.. “ kata Rei sambil memberikan koran kepada Maya.
“ apa.. ? Perdana Menteri Jepang berkunjung ke Amerika?, lalu ..?” kata maya bingung
“ Kau lihat pojok kanan bawah ..” kata Rei.
Maya melihat pojok kanan bawah koran tersebut dan membaca judul artikel tsb dan terhenyak.. 
” Shiori, cucu pemilik grup Takamiya ditemukan melakukan bunuh diri di salah satu restoran dan ditemukan oleh pelayan. Tunangan Shiori, Masumi Hayami, direktur Daito, yang saat itu sedang bersamanya segera membawanya ke rumah sakit. Saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kedua keluarga tersebut perihal hal ini. Masumi Hayami yang dihubungi belum memberikan keterangan kepada pers. Apakah dengan keadaan ini akan membuat pernikahan keduanya akan dibatalkan?..“
“ Nona Shiori.. mengapa“ bisik Maya “ Apakah karena Pak Masumi sudah memberitahukan apa yang terjadi antara kami berdua?”
“ Rei, aku akan menjenguknya.”
“ Baiklah hati-hati”
Di rumah Sakit            
Maya memasuki kamar tempat Shiori dirawat dan dia melihat kamar tersebut penuh dengan bunga dan di tempat tidur, Maya melihat Shiori sedang berbaring disana.
“ Selamat siang, Nona Shiori “
Shiori melihat siapa yang datang dan seketika senyum yang hendak dia berikan membeku dan matanya memandang penuh kebencian pada gadis yang baru datang itu.
“ Mau apa kau kemari?” kata Shiori dengan ketus
Seketik a Maya mengetahui bahwa Pak Masumi sudah memberitahukan keadaan yang sebenarnya kepada  Shiori.
 “ Saya hanya ingin menjengukmu, Nona “  kata Maya sambil memberikan seikat bunga mawar kuning kepada Shiori.
“ Untuk apa kau menjengukku? Kau ingin lihat apa aku sudah mati dan kau bisa bersenang – senang dengan Masumi, merayakan kematianku? Jangan kau senang dulu!!“ seru Shiori sambil melempar ke lantai bunga yang Maya berikan.
Maya terkejut mendengar dan melihat perilaku Shiori. Hilang sudah kesannya pada Nona Shiori yang lemah lembut.
“ Tidak anda salah Nona, sungguh saya tak pernah berpikir begitu. Saya hanya  ingin melihat apakah anda baik-baik saja, karena saya merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Semua karena saya .. ”
 “ Ya bagus kalau kau mengerti. Semua karena kau..” tuding Shiori. “ Jika kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan.. Aku mencintai Masumi, Maya. Jika kau jadi aku, melihat tunanganmu dengan orang lain dan hendak memutuskan hubungan denganmu.. bagaimana? Mengatakan bahwa dia mencintai orang lain bahkan menjadi mawar jingga hanya demi dirimu.. “
Maya terdiam
Melihat itu Shiori melanjutkan “ Dia milikku Maya.. Dia tunanganku, Maya. Jika kau jadi aku, pasti kau juga akan berusaha segala cara agar dia menjadi milikmu juga bukan?  .. dan kau lihat kurasa cara ini berhasil.., asal kau tahu kami akan menikah saat aku keluar dari sini” senyum Shiori.
“ Jadi Nona melakukan bunuh diri ini agar bisa mendapatkan Pak Masumi?” tanya Maya
“ Tadinya tak begitu, tapi tak kusangka cara ini berhasil ”
“ mengapa Nona? Dia tidak mencintaimu.. ? Untuk apa? “
“ Aku mencintainya, Maya”
“ Cinta? Cintakah namanya Nona Shiori jika Nona membuat dia menderita?”
“ Menderita ? apanya yang menderita? Jika dia menikah denganku, dia akan memilki segalanya, kedudukan, kekayaan..  Apapun yang dia inginkan dapat dia miliki. Aku bisa memberi segalanya”
Maya tersenyum “Maaf  Nona Shiori, anda dan saya memiliki pandangan yang berbeda soal cinta. Jika saya menjadi anda, saya akan membiarkan dan membuat  dia bahagia, baik dengan saya ataupun dengan orang lain. Saya percaya dengan belahan jiwa, jika dia bukan belahan jiwa saya, untuk apa dipaksakan. Kekayaan dan kedudukan bukan yang Pak Masumi cari, seharusnya anda mengenal Pak Masumi  Nona”
Shiori  memandang Maya, tak percaya dengan apa yang dikatakan Maya.
“ Pergilah.. aku tak mau melihatmu..” ujar Shiori.
Maya mengangguk “ baiklah Nona, semoga segera sembuh”
Maya berbalik dan keluar dari kamar itu. Begitu Maya menutup pintu, Maya melihat Masumi sedang berdiri tak jauh darinya. 
Maya hanya tersenyum, membungkukkan badannya dan berbalik dan berlalu dari tempat itu.
Masumi hanya memandang gadis yang dicintainya tak kuasa mengejarnya, hati nya pilu.
****
Beberapa hari kemudian..                                               
Bulan sudah menampakkan senyumnya, ditemani bintang-bintang yang setia menemaninya. Seperti sedang bercanda karena mereka bertemu kembali berkilap-kilap dan saling berlomba-lomba memantulkan sinarnya menerangi dunia. 
 Keadaan langit yang indah itu berlawanan dengan dua sosok yang sedang duduk memandang langit malam itu. Tidak ada senyum pada keduanya. Hanya diam dengan pikiran masing-masing diiringi deburan ombak di Izu.
“ Maafkan aku, Maya” suara Masumi memecahkan keheningan
“ Tidak ada yang perlu dimaafkan Pak Masumi “ ujar Maya
“ Aku tidak punya jalan keluar dari masalah ini” ujar masumi dengan sedih
 “ Menikahlah dengannya, Pak Masumi.. “ ujar Maya.
“ Maya.. bawalah aku pergi dari sini, dari keadaan ini “
“ pak Masumi atau mawar jingga yang kukenal, dia selalu menepati janjinya.. Jika dia sudah berjanji akan menikahi seorang gadis, maka itulah yang akan dia lakukan..“ 
“ Aku juga sudah berjanji padamu, maya.. akan selalu bersamamu.. Mencari jalan agar kita bisa bersama..”
“ tapi Pak Masumi sudah berjanji padanya terlebih dahulu.. Dulu aku masih membencimu, ingat?”
“ Aku mencintaimu, maya “ kata Masumi sambil merengkuh Maya dalam pelukannya. “ Sangat mencintaimu.. Jika aku tak bisa memilikimu, aku sangat tersiksa Maya.. Aku sangat mencintaimu..“ 
Mendengar itu, maya menitikkan air matanya dalam pelukan Masumi.
“ aku tahu.. aku juga Pak Masumi, sangat mencintaimu..”
Mereka saling berpelukan erat tak ingin ada melepaskan pelukan tersebut, seakan tak siap dan tak ingin untuk berpisah.
Perlahan masumi mengusapkan ujung jarinya pada wajah Maya.
“ Maya “ bisik Masumi. 
“ Aku sangat mencintaimu.. Mengapa takdir mempermainkan kita begini.. Mengapa aku tak bisa memilikimu..  Aku pernah bersumpah, tak akan pernah mencintai siapapun, tak perlu dicintai siapapun karena aku tahu rasanya akan sakit akhirnya. Tapi mengapa Tuhan mempertemukan aku denganmu, Maya... Mengapa aku berani untuk mencintaimu, mengapa aku terpesona dalam dirimu. Pesonamu mengisi hatiku Maya.. mengisi seluruh hatiku Maya..”
Maya diam saja mendengarkan Masumi berbicara. Terharu mendengarkan kekasihnya mencurahkan segala isi hatinya.
“ Jika aku  memikirkan kau dengan pria lain, aku tak rela Maya. Ya aku egois, sangat egois.. Aku hanya ingin kau milik aku seorang.. Tapi sekarang, keadaan berbalik, aku harus meninggalkan dirimu untuk wanita lain.. “
“ Percayalah Maya, sampai kapan pun, aku akan selalu mencintaimu.. Walaupun aku tak kan berada di sisimu, percayalah aku akan selalu menjagamu.. Aku sudah berjanji pada Ibumu akan selalu melindungimu”
Maya menangis mendengar Masumi berjanji pada alm Ibunya
“ Pak Masumi.. terima kasih “ Maya berbisik.
Perlahan, Maya melepaskan pelukan Masumi. Masumi meraih Maya kembali dalam pelukannya.
“ Jangan Maya, jangan lepaskan.. jangan lepaskan aku.. Kumohon.. peluk aku Maya, peluk aku.. “
“Pak Masumi..Pak Masumi.. “ Isak maya
Masumi menundukkan kepalanya memandang wajah Maya, gadis yang sangat dicintainya.
“ Aku mencintaimu, Maya.. bahkan lebih dari hidupku sendiri.. ”
“ Aku tahu Pak Masumi, cintamu yang selalu menguatkan aku.. Cintamu yang menghidupkan aku selalu..  
Masumi mencium maya.. Ciuman yang lembut, perlahan, tulus, tanpa ada nafsu didalamnya.  Maya membalas ciuman Masumi dengan seluruh cintanya.
“ Our last kiss .. “ kata Masumi  dalam hati..
**
PERNIKAHAN
Hiding from the rain and the snow,
Trying to forget but I wont let go
Looking at the crowded street
Listening to my own heart  beat
So many people all around the world
Tell me where do I find someone like you girl?
Masumi memandang dari atas jendela hotel melihat lalu lintas Tokyo yang ramai. Matanya menatap pemandangan yang terhampar di bawahnya tapi pandangan matanya hampa. 
Hari ini adalah hari pernikahannya. Seharusnya ini hari bahagia dalam hidupku. Mengapa hati ini hampa.. Maya.. Perasaan ini menyiksaku, aku ingin lari dari semua ini. “ aku tak bisa berbalik dan meninggalkan semua ini.. ada banyak yang sudah kukorbankan. Aku sudah tahu sejak Ayah mengangkatku sebagai anak, aku sudah tahu jalan apa yang akan kulalui. Jika jenderal besar itu berbicara, walaupun jalan di depan penuh bara aku akan tetap berjalan diatasnya.
Take me to your heart, take me to your soul day
Love is now or never
Give me your hand before I’m old
Show what love is – havent got a clue
Show me that wonders can be true
Maya, kau mengajariku cinta, bagaimana mencintai.. Kau mencairkan hatiku yang beku, membuat aku sadar bahwa aku juga butuh untuk dicintai dan mencintai.
They say nothing last forever, we’ll only here today
Love  is  now or never
Bring me far away
Take my to your soul
Give me your hand and hold me
Show me what love is – be my guiding star
Its easy take my to your heart
“Maya.. , sekeras apapun aku berusaha melupakanmu, tapi bayanganmu tak pernah bisa lepas dari pikiranku dan hatiku.. “ 
“ Hati ini terasa sakit jika aku mengingatmu, Maya. Bertahun-tahun aku menunggumu, tapi saat kau dewasa, saat aku bisa merengkuhmu, saat aku juga harus melepaskanmu.. karena salah aku sendiri.”
Maya, kau gadis pertama untukku, dan terakhir bagiku. Cintaku yang pertama dan terakhir.  Jalan kita menuju cinta sejati, begitu berliku-liku tapi saat kita bersama, kita dihadapkan sebuah realita, jalan yang berliku itu bercabang dua, membawamu ke jalan yang lain.
“ Masumi.. “ Shiori memanggil. “ Sudah waktunya.. “
“ Ya Ayah.. “
*****
Pesta itu berlangsung dengan meriah.. Dekorasi yang mewah, makanan yang enak, musisi Jepang ternama menyumbang beberapa lagu di pesta tersebut. Pengantin wanita nya menebarkan senyumnya ke segala penjuru, menampakkan kebahagiannya.. sebaliknya, pengantin pria hanya tersenyum terpaksa, dan diam hanya berusaha menikmati keadaan dan berharap semua ini akan berakhir.
Pengantin pria itu hanya memandang sekitar, mata tajamnya mencari-cari sesosok gadis yang dia tahu takkan dia lihat di pesta itu.
Tiba-tiba mata nya menangkap sesosok gadis berkimono hitam berbunga sakura merah muda dengan rambut yang disanggul di pojokan gedung resepsi itu ditemani Rei.
“ ahh dia datang, mengapa dia datang.. tak tahukah kau, ini membuatku merasa ingin berlari memelukmu, cintaku... “
Shiori melihat pandangan mata Masumi dan melihat bagaimana keduanya bertatapan.
Maya hanya bisa memandang mereka berdua sambil menahan air matanya yang akan jatuh.
“ Maya, kau baik-baik saja? Sudah kukatakan kau tak usah hadir di sini.. .. “
“ tidak Rei, aku harus datang.. aku harus datang. “
Masumi masih memandang Maya. ‘Maya, kau cantik cocok sekali dengan kimono itu.., belahan jiwaku.. Andai waktu dapat kuputar ulang.. ’
Maya menatap sorot mata Masumi ‘ Apa yang kau sesalkan Pak Masumi ? Semua sudah terlambat semua sudah terjadi..  Mengapa aku terlambat menyadari perasaanku padamu‘
‘ Maya, walaupun apapun yang terjadi aku akan selalu menjagamu.’
‘ Pak Masumi, semoga bahagia..’ Maya menatap Masumi dan menundukkan badannya, memberi hormat dan menegakkan badannya dan berbalik meninggalkan ruang resepsi itu.
“ Maya semoga kau pun bahagia.. “ Masumi berbisik.
Shiori yang mendengar itu hanya bisa terdiam dan menatap Masumi dan Maya bergantian.
“ Masumi .. “ Panggil Shiori.
“ Ya, Shiori ada apa .. “
“ Masumi aku akan membahagiakanmu.. Aku janji.. “
Masumi hanya tersenyum tipis , sekali lagi menatap punggung maya kemudian menggandeng tangan Shiori dan berjalan kembali mendatangi tamu yang hadir di situ..
“ Selamat tinggal cintaku.. Mawar jingga untukmu tak kan pernah layu “
Maya berbalik melihat Masumi “ Selamat tinggal Pak Masumi, walaupun aku tak bisa memilikimu, aku akan tetap membuatmu bangga dan menjadi Bidadari Merah hanya untukmu dan akan selalu membuatmu bangga dan terpesona.  Lihatlah aku selalu di dunia pelangiku.. “
<<< Pengakuan ... END >>>
Song by MLTR – Take me to your heart

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting