Thursday 10 November 2011

Fanfic TK: Shiori

Posted by Ty SakuMoto at 21:30

Shiori
(by. Nisa N.A)



Aku hanya bisa duduk tercenung di sini. Wajahku pias, aku hanya memandang lelaki itu nelangsa. Aku sudah tahu kalau semuanya akan berakhir di sini. Lelaki itu takkan pernah menjadi milikku; hatinya, tubuhnya, semuanya. Dia sudah dibutakan akan cintanya terhadap gadis itu. Gadis yang sebelas tahun lebih muda. Gadis yang sama sekali tidak cocok mendampingi lelaki itu.

Apa salahku sehingga aku tidak bisa menjadi miliknya? Apa yang kurang dariku? Aku memiliki segalanya, harta, uang, kekuasaan, semuanya. Dunia berada di genggaman tanganku. Wajahku lebih cantik dari gadis itu, semua yang ada di dalam diriku sempurna. Aku lebih cocok untuk mendampinginya dibanding gadis itu.


Saat dia berkata bahwa dia akan mengakhiri semuanya, hatiku benar-benar hancur. Duniaku seakan runtuh, hati ini hancur berkeping-keping. Dan aku yakin takkan ada yang bisa memperbaikinya, mengembalikannya seperti semula lagi. Karena itulah, sebagai percobaan terakhirku untuk menarik perhatiannya, aku melakukan hal itu; memotong nadi tanganku. Aku tahu hal itu sangatlah memalukan. Tidak cocok untukku sebagai Nona Besar Takamiya. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana lagi.



Namun hal itu tidak berhasil. Meski lelaki itu tetap berada di sisiku, membantuku untuk keluar dari rasa depresiku, setiap hari dia datang kepadaku, menanyakan keadaanku. Namun hanya itu saja. Supaya dia bisa terbebas dariku. Supaya dia bisa meninggalkanku dalam keadaan yang dia pikir cukup sehat untuk bertahan. Dia tetap tidak berpaling padaku. Bahkan iming-iming kakek untuk memberikan dunia; segala yang dimiliki oleh Takamiya, tetap membuatnya bergeming. Keputusannya sudah bulat; dia akan mengejar kebahagiaannya dengan gadis itu. Lalu bagaimana dengan kebahagiaanku? Bagaimana aku harus bertahan dengan rasa sakit yang tidak tertahankan ini?



Dan sekarang aku harus menyaksikan ini semua? Melihat lelaki itu berlari menyongsong gadis itu, dengan sebuket mawar ungu di tangannya, menyaksikan ekspresi bahagia yang tercurah di wajah gadis itu, menyaksikan pandangan lembut lelaki itu, pandangan yang tidak pernah diberikannya kepadaku? Aku sungguh tidak tahan. Air mata langsung menuruni pipiku, aku menutupi wajahku dengan kedua tanganku.



Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan yang memegang pundakku, menarikku, dan memelukku. Aroma ini, aku tahu… aroma cologne kakek, yang selalu menenangkan, yang selalu memberiku kekuatan.



“Shiori, maafkan kakek. Maafkan karena kakek tidak bisa melindungimu dari semua ini. Maafkan karena kakek membiarkanmu jatuh ke dalam jurang kesedihan seperti ini. Mungkin lelaki itu benar. Mungkin kami memang sudah terlalu memanjakanmu, terlalu melindungimu dari segalanya, sehingga kau sedemikian hancur.”



Aku hanya bisa diam, air mataku terus mengalir membasahi pipiku.



“Saat dia mengatakan itu, rasanya harga diri ini tercoreng. Aku malu sebagai kakekmu, ketua klan Takamiya yang menggenggam dunia di tangannya, tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi aku memang tidak pernah menyesal telah memanjakanmu, telah melindungimu dari semuanya, kau cucuku satu-satunya. Dan keadaan kesehatanmu yang memaksa aku, ayah dan juga ibumu untuk melakukannya. Wajar kalau aku begitu takut kehilanganmu. Sejak kecil kau begitu ringkih, bagaikan porselen berharga yang harus selalu diperhatikan. Tapi mungkin ini lebih baik, dari pada harus menyaksikanmu menikah dengannya lalu kau tidak bahagia. Lalu kau menjalani kehidupanmu dengan kosong sampai akhirnya kau menjadi mayat hidup..”



Aku merasakan kakek memelukku semakin erat.



“Relakanlah dia, cucuku. Bukankah sudah tujuh tahun dia mencintai gadis itu? Biarkan dia meraih kebahagiannya. Dan aku berjanji, kalau aku akan terus mendampingimu di setiap langkahmu, sampai kau sanggup berdiri dengan tegak lagi, sampai kau berani menyongsong dunia, dan aku bersumpah akan melalukan ini sampai akhir hayatku.”



“Kakek…” hanya itu yang bisa kukatakan. Meski hati ini masih sakit, meski jiwa ini masih terasa tercerabut dari dalam tubuhku, namun aku mulai merasakan seutas asa yang mulai tumbuh di dadaku, menghangat, seolah matahari mulai bersinar di sudut hatiku yang gelap ini.



Air mata semakin membasahi pipi ini, namun rasanya berbeda. Ada seulas rasa bahagia yang membayanginya.



Terima kasih kakek. Aku mungkin belum bisa mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Bahkan mungkin aku akan mencintai dia selamanya. Dia cinta pertamaku, lelaki yang berhasil membuat hati ini terperosok ke dalam jurang cinta yang begitu dalam. Namun aku akan berusaha… berusaha untuk merelakannya…


=//=
<<< Shiori ... End>>>

7 comments:

Anonymous said...

Ibarat lagi haus-hausnya, pengen seteko, dikasih setetes.. Kurang Sistaaaaa!! Pendek bangeuud.. Masih hauuusss, nih. Ayo panjangin lagiiii.. he..he.. ^^

-Happy-

Fagustina on 10 November 2011 at 21:52 said...

jiaaah dikit cm appetizer inih ...XD
nah gitu neng shio udeh relain aje
btw pias itu artinya apaan sih ?

mommia kitajima on 10 November 2011 at 22:15 said...

apa innih..? apa innih..?
belum selese kok udah end ajjah..?
sekuel sekuel sekuel ...!!! *sambil mengacungkan tinju ke udara*

shiori, jangan kaw mudah menyerah sperti ituwh.. >.< *komporrrrr*

chuubyy on 10 November 2011 at 22:20 said...

Muantaaappp euyy... Suki suki ne.. Ditunggu crita berikutnya nisaaaa .. :D

orchid on 11 November 2011 at 02:46 said...

apa ini? tdk terasa, ayo, sekuelnya, hohoho

Anonymous said...

boleh juga FF yg menampilkan sisi manusiawinya Shiori ini....
gmn kl dibuat lanjutannya sista? cariin pasangan bt HE nya Shori gitu hehehe....

*theresia*

aan on 25 November 2011 at 12:57 said...

finnaly,,,sabar ya shiori,,mencintai bkn berarti memiliki..

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting