Saturday 30 July 2011

Fanfic TK : With you only

Posted by Miarosa at 13:19
Rate : 21+
Warning : Kissu
Setting : 4 bulan sejak pertunangan Maya dan Masumi


With you only
( By Mia Luna H)


Maya sedang berada di butik pengantin dan sibuk memilih gaun untuk dikenakan dipernikahannya nanti.Maya sudah mencoba berbagai macam model gaun, tapi ia masih belum memutuskan untuk memakai gaun yang mana. Maya menyukai semua gaun yang sudah dicobanya.Sementara Maya masih memilih-milih gaun pengantinya, Masumi sudah memutuskan pakaian yang akan dikenakannya nanti yaitu toxedo berwarna putih. Masumi melihat Maya yang sedang kebingungan memilih gaun.
‘’Sayang, putuskan gaun yang akan kamu kenakan nanti!’’
Akhirnya Maya memilih gaun berlengan sangat pendek dengan sedikit renda di leher dan tangan.Kemudian Maya kembali mencoba gaunnya dan diperlihatkannya pada Masumi.Masumi terpesona melihat Maya yang begitu cantik dalam balutan gaun pengantinya.
‘’Aku suka gaun itu mungil’’
Wajahnya merona merah dan pelayan butiknya juga ikut tersenyum.Setelah selesai mengepas pakaian pengantin mereka berdua pergi ke sebuah restoran untuk makan siang yang jaraknya tidak begitu jauh dari butik pengantin. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan dan wajah mereka terlihat gembira.
Dikejauhan gerak-gerik mereka di awasi oleh seorang pemuda tampan bernaman Shigeru Satomi. Shigeru baru saja kembali dari Amerika dan memutuskan untuk tinggal di Jepang lagi . Perasaannya pada Maya tidak berubah. Dia tetap mencintainya. Dia bertekad setelah kembali ke Jepang, ia akan memperbaiki hubungannya dengan Maya dan akan menjalin hubungannya kembali yang dulu sempat terputus. Tapi setelah ia mengetahui Maya dan Masumi sudah bertunangan dan akan segera akan menikah, Shigeru shock mendengarnya. Dia tidak percaya Maya akan menikah dengan pria lain . Ada rasa penyesalan yang begitu dalam di hatinya. Ia menyesal kenapa dulu dia tidak mempertahankan cintanya. Seandainya dia dulu mau mempertahankan Maya disisinya mungkin sekarang mereka sudah bersatu.
Shigeru tidak percaya kalau Maya melupakan dia begitu saja dan begitu mudah jatuh cinta pada Masumi . Dia juga meragukan kalau Masumi benar-benar mencintai Maya. Shigeru telah mendengar gosip yang tidak baik mengenai hubungan Masumi dan Maya. Gosip itu mengatakan kalau Masumi bersedia menikahi Maya karena ingin mendapatkan hak pementasan bidadari merah. Masumi rela membatalkan pernikahannya dengan Shiori demi hak pementasan biadari merah.Shigeru tidak rela menyerahkan Maya begitu saja pada pria yang tidak benar-benar mencintainya. Oleh karena itu dia akan merebut kembali Maya.  Dia tidak ingin Maya hidup bersama dengan pria dingin dan kejam sampai mengahalalkan segela cara untuk mendapatkan hak pementasan itu.
Shigeru mendapatkan informasi dari pegawai Daito kalau Maya dan Masumi sedang pergi ke butik pakaian pengantin. Shigeru segela melesat pergi menuju tempat yang dikatakan salah satu pegawai itu.Dia melihat Maya dan Masumi terlihat sangat bahagia terutama dengan Maya. Dia terlihat sangat bahagia berbicara dan bercanda dengan Masumi. Shigeru mendapatkan kenyataan yang berbeda dari gosip yang beredar, kemudian di hatinya muncul suatu keraguan kalau gosip itu tidak benar, tapi dia tidak ingin begitu percaya apa yang dilihatnya sekarang, dia ingin memastikan kalau Maya dan Masumi benar-benar saling mencintai. Dia meninggalkan  jepang 3 tahun lalu, tapi sudah mendapatkan perubahan yang banyak dalam diri Maya. Dia ingin tahu kenapa Maya bisa mencintai Masumi karena singat dia Maya sangat membenci Masumi.
Shigeru turun dari mobilnya dan mengikuti mereka berdua dari belakang. Maya masih bersikap manja pada Masumi dan dia bergelayutan di lengan Masumi yang kokoh.Mareka memasuki sebuah restoran dan Shigeru pun ikut masuk. Shigeru duduk tidak jauh dari mereka sambil memperhatikan mereka. Mereka berdua belum mengetahui kepulangannya ke Jepang.
Maya dan Masumi mulai melihat-lihat daftar menu. Maya mengerenyitkan dahi membaca semua daftar menu disana dan terlihat kebingungan dan Masumi pun tersenyum.
‘’Sudah kamu putuskan mau makan apa?’’
Sambil melihat-lihat daftar menu Maya menjawab’’Belum. Aku sama sekali tidak mengerti semua tulisan menu ini.Aku tidak bisa bahasa perancis’’.
Maya meletakan daftar menu itu di meja.
‘’Kalau mau aku akan memilihkan makanan untukmu’’.
‘’Terserah kamu saja’’.
Masumi memanggil pelayan dan memesankan makanan mereka.Tidak lama kemudian makanan yang mereka tunggu datang. Masumi memesan makanan escargot dan coq au vin untuk Maya sedangkan dirinya memesan makanan caille en sarchopage. Mereka terlihat sangat menikamati makanan yang disajikan dan Shigeru memperhatikan semuanya.
‘’Maya, kamu terlihat sangat bahagia. Apakah ini kebahgiaan palsu atau kebahgiaan yang sebenarnya yang sedang kamu rasakan. Bila kamu benar-benar bahagia aku akan merelakanmu bersama dengan pria yang kau cintai’’katanya dalam hati.
Shigeru mulai menitikkan air matanya.
Masumi  mengelap bibir Maya yang dipenuhi saus.Maya tersenyum dan wajahnya sedikit merona.
‘’ Kamu makan seperti anak kecil saja’’katanya sambil memasang senyuman jahil.
Maya cemberut lalu Masumi mengacak-acak rambutnya.
‘’Habiskan makanamu!’’perintahnya sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya.
Maya makan dengan lahap  dan dalam beberapa menit makanannya sudah habis tidak bersisa.Setelah selesai makan Masumi mengajaknya jalan-jalan disekitar pantai sambil menikamati semilir angin. Suara deru ombak memecah diantara batu-batu karang.Masumi menggenggam erat tangan Maya dan mengajaknya sedikit menjauh dari pantai.
‘’Aku akan mengajakmu ke atas tebing itu.Pemandangan disana sangat indah’’.
Maya melihat arah yang ditunjukan oleh Masumi dan Maya menganggukan kepalanya. Mereka mulai berjalan diantara semak-semak pepohonan yang masih rapat-rapat. Mereka berjalan sedikit menanjak dan dikiri kanan terdapat pepohonan yang rimbun dan mereka mulai menembus hutan kecil. Terdengar suara burung berkicau.Maya melihat kesekelilingnya. Ditanah terlihat titik putih sinar matahari yang tidak sepenuhnya dapat masuk karena terhalang oleh rimbunan pohon. Maya mulai mengenali pepohonan disekitarnya. Ada pohon spruce, mangga, dan pakis-pakis yang batangnya sangat tinggi menjulang kelangit solah-olah membentuk suatu atap untuk jalanan yang mereka lalui. Sinar matahari mulai terlihat jelas karena sekarang mereka berdua beradi di tepi hutan suara ombak terdengar begitu keras. Angin mulai bertiup kembali dan membuat rambut Maya dan Masumi bergerak-gerak.
Langit dan laut seolah menyatu dalam warna biru deburan ombak terdengar seperti musik dan kehijauan hutan nampak begitu menyala seolah bukan warna di alam nyata.Maya  merasakan keindahan yang sulit diterangkan dengan kata-kata.Maya menatap Masumi dan berpikir alangkah dan menarik wajah Masumi ditengah warna biru dan hijau disekeliling mereka.
‘’Pemandangannya indah’’kata Maya sambil menatap lautan lepas
‘’Benarkan apa yang aku katakan’’.
‘’Kamu sering datang kesini?’’
‘’Tidak juga. Hanya setiap kali aku datang ke pantai ini, aku selalu menyempatkan diri datang kesini’’.
‘’Sendirian?’’
Masumi menoleh ke arah Maya dan membelai pipinya.
‘’Menrutmu aku datang dengan siapa?’’
‘’Mungkin dengan nona Shiori’’terdengar ada nada sedikit cemburu.
Lalu Masumi memeluk Maya dengan erat dan rambut mereka masih bergerak-gerak karena tiupan angin yang lumayan kencang.
‘’Kamu pertama kalinya yang aku ajak kesini’’.
Maya menengadahkan kepalanya.
‘’Benar?’’
‘’Itu benar. Kamu cemburu ya kalau aku mengajka wanita lain kesini?’’
Maya membenamkan wajahnya ke dada Masumi dan dapat merasakan dan mendengarkan suara jantung Masumi yang berdetak dengan cepat.
‘’Aku bohong kalau aku tidak cemburu’’.
Masumi tersenyum dan mengeratkan pelukannya lagi  dan menciumi kepala Maya.Kemudia mereka duduk dibebetauan sambil berpelukan. Menikamati keindahan alam.
‘’Sejak saat pertama kali aku melihatmu, ketika aku melangkah ke arahmu dan aku sangat yaki aku telah menemukannya’’.
‘’Menemukan apa?’’tanya Maya tidak mengerti.
Masumi memegang dagu Maya dan menatapnya dengan penuh cinta yang membuat jantung Maya berdebar semakin cepat.
‘’Kamu mungil’’.
‘’Aku?’’tanyanya heran.
‘’Kamu adalah orang yang aku cari-cari selama ini dan aku baru menemukannya sekarang karena sebelumnya kamu tidak ada pernah disini’’.
Masumi masih menatap Maya dan menyuruhnya untuk berdiri. Maya menatapnya dan merasakan debaran keras di dalam dadanya ketika Masumi menatapnya tajam .
Masumi mulai mengusap pipi Maya dengan punggung tangannya yang besar.
‘’Tidak bisa dipungkiri lagi kamu adalah bagian dari hidupku dan aku tidak ingin berpisah dengamu. Aku ingin selalu berada disisimu dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Hatimu adalah milikku dan hatiku adalah milikmu’’kata Masumi.
Maya merasa terharu mendengar perkataan Masumi.
‘’Kamu adalah milikku mungil meskipun aku tidak pernah menyentuhmu. Aku cinta padamu’’.
Mereka berdua berdiri saling memandang satu sama lain. Masumi meletakan kedua tangganya di pinggang Maya dan memeluknya dengan erat. Pelan-pelan Masumi mendekatkan wajahnya pada Maya dan mereka dapat hembusan nafas mereka masing-masing. Nafas Masumi terasa hangat di kulit wajah Maya.Masumi melekatkan pipinya pada pipi Maya dan mencium pipinya kemudian berpindah ke bibirnya.
Wajah Maya merona merah dan Masumi mengelus bibir Maya dengan ibu jarinya, lalu dicium kembali dengan ciuman penuh hasrat dan membuat Maya semakit merapat ketubuh Masumi.Bibir Masumi mulai mengulum bibir Maya dan dia merasakan suatu arus deras dikeliling tubuhnya dan melewati nadi-nadinya. Maya begitu terbawa oleh buaian  Masumi yang begitu indah dan mengelorakan. Maya merasakan tubuhnya terhisap dengan kuat masuk kedalam tubuh Masumi dan mereka bukan bukan lagi dua tubuh yang saling merenggut melainkan sudah menyatu. Maya tidak tahu dengan pasti berapa lama mereka berciuman.
Masumi melepaskan ciumannya dan Maya merasa menggigil dan tubuhnya merasa lemas, kemudian Masumi menariknya lagi dalam dekapannya dan tiba-tiba bibir Masumi kembali menerkam bibir Maya dengan penuh nafsu.Deburan ombak dan semilir angin bertiup membawa mereka ke alam lain.
Wajah Maya dan Masumi merah padam dan sikap mereka menjadi kikuk.
‘’Masumi aku sangat bahagia kamu ada disisiku sekarang sebelumnya aku tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini. Tidak diragukan lagi kamu adalah belahan jiwaku’’kata Maya sambil membelai wajah Masumi. Lalu Masumi memegang tangan Maya dan memeluknya di wajahnya yang tampan.
‘’Aku juga sama mungil. Disisimu aku merasa bahagia. Hati dan pikiranku menjadi tenang saat bersamamu. Kau sangat cantik bidadariku. Aku akan selalu menjaga dan melindungimu sampai aku mati nanti’’.
Maya kembali mendekap Masumi dengan erat. Seumur hidupnya dia belum pernah merasakan kebahagiaan ini.Saat ini Maya sedang merasakan cinta dihatinya , di dalam tarikan nafasnya dan di dalam  setiap denyut nadinya. Cinta terhadap seorang pria yang dulunya dibenci sekarang pria itu telah menjungkir balikan kehidupannya, pria yang telah membawanya kebahagiaan tidak terhingga , pria yang telah merubah dunianya menjadi semakin berwarna  sejak pertemuan pertamanya.
Maya menatap Masumi lekat-lekat.
Hanya denganmu aku dapat merasakan kebahagiaan
Hanya denganmu aku bisa hidup
Hanya denganmu aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Hanya denganmu aku mampu melewati semua permasalahan dalam hidupku
Masumi kekasihku terima kasih kamu sudah mencintaiku yang bodoh dan ceroboh ini.
Masumi tersenyum lembut dan mengacak-acak rambut Maya yang sudah berantakan tertiup angin.
‘’Sebaiknya kita pulang. Ini sudah sore’’
Maya menanggukan kepalanya dan mereka pergi dengan bergandengan tangan. Sesampainya di tepi pantai mereka bermain air sebentar. Mereka berteriak-teriak dan tertawa dan pakaian mereka menjadi sedikit basah. Mereka berdua lalu pulang dengan wajah yang masih dihiasi oleh keceriaan.Mereka tidak menyadari Shigeru terus memperhatikan mereka berdua.
‘’Sekarang aku sudah sangat yakin kalau mereka saling mencintai. Aku harap kamu bahagia dengan pak Hayami. Selamat tinggal’’.
Shigeru meenyalakan mesin mobilnya dan meluncur pergi dari pantai.
*****
Masumi mengantarkan Maya sampai apartemennya.Rei terkejut melihat pakaian mereka yang basah.
‘’Apa yang telah terjadi dengan kalian?’’
‘’Kami baru dari pantai’’jawab Maya disingkat.
‘’Sebaiknya kalian cepat ganti pakaian kalau tidak ingin masuk angin’’.
‘’Sayang sekali aku tidak membawa pakaian. Sebaiknya aku pulang saja’’kata Masumi.
‘’Kamu akan pulang sekarang?’’tanya Maya.
‘’Iya’’
Maya menatap Masumi dengan sedih.
‘’Aku pulang sayang’’ sambil mengecup lembut bibir Maya.
Masumi membuka pintu apartemen dan seketika Masumi merasakan pusing di kepala dan hampir jatuh.
‘’Masumiiii’’ teriak Maya cemas.
Maya dan Rei menghampirinya dan membantu Masumi berdiri kemudian mendudukannya di kursi.
‘’Masumi, kamu tidak apa-apa?’’tanya Maya cemas.
Masumi memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut.
‘’Kepalaku pusing tiba-tiba’’.
‘’Masumi sebaiknya kamu segera istirahat’’
Maya terlihat begitu cemas dengan keadaan Masumi dan berkali-kali memeriksa keadaanya.Rei membawakan segelas air putih untuk Masumi.Dengan sekali teguk air itu langsung habis. Masumi segera menghubungi rumahnya dan menyuruh sopirnya untuk menjemput.
‘’Pakaianmu basah kalau dibiarkan begitu saja kamu akan masuk angin’’.
Masumi tersenyum lembut dan menatapnya mesra.
‘’Aku tidak membawa pakaian ganti kecuali kamu mau meminjamkan satu pakaianmu sayang’’Masumi tersenyum jahil.
‘’Kamu mau memakai pakaianku akan kuambilkan’’.
Maya beranjak dari kursinya dan tiba-tiba tangannya ditarik Masumi.
‘’Memangnya pakaianmu cukup dibadanku?’’
‘’Kamu benar mungkin tidak ada satu pakaianku yang bisa muat dibadanmu, tapi aku tidak ingin kamu bertambah sakit’’.
Maya pergi ke kamarnya dan menyerahkan sebuah mantel kepada Masumi. Masumi memperhatikan mantel itu dan terlihat kecil di mata Masumi.
‘’Sayang, kamu yakin menyuruhku untuk memakai ini’’kata Masumi tidak yakin.
‘’Aku yakin sekarang ganti pakaianmu’’perintah Maya menatap galak Masumi.
Masumi mengganti pakaiannya yang basah di kamar Maya dan mantel itu terlihat sangat kecil di tubuh Masumi yang besar dan tinggi.Tangan mantelnya hanya sebatas siku tangan Masumi dan panjangnya mantel hanya sebatas perutnya. Perut Masumi yang telanjang terlihat dengan jelas. Masumi merasa tidak nyaman untuk memakainya,tapi apa boleh buat Maya sudah menyuruhnya untuk memakainya. Masumi pelan-pelan  keluar kamar . Maya dan Rei menatap Masumi sesaat, lalu mereka berdua tertawa kerasa. Maya dan Rei tertawa sambil memegangi perutnya. Masumi terlihat cemberut ditertawakan oleh mereka berdua.
‘’Sebaiknya aku melepas mantel ini’’.
Masumi kembali pergi ke kamar Maya, tapi Maya menahan tangannya.
‘’Jangan lepaskan mantel itu. Pakai saja!Aku janji tidak akan mentertawakanmu’’.
Masumi kembali duduk dikursi sambil menunggu jemputan datang. Rei masih tertawa terkikik-kikik di dapur sedangkan Maya selalu tersenyum melihat Masumi memakai mantelnya.Tidak lama kemudian sopir pribadi Masumi datang dan sopirnya sangat terkejut melihat pakaian yang dikenakan bossnya. Wajah Masumi tergurat warna merah. Dia berusaha untuk menutupi rasa malunya dan sopir itu hanya tersenyum-senyum saja, lalu Masumi memberikannya tatapan galak.
‘’Ma..maaf’’kata sopir itu.
Masumi mengecup bibir dan kening Maya sebelum pergi.
‘’Aku akan segera mengembalikan mantel ini  dengan bonus yang akan kuberikan nanti’’.
Masumi melangkah pergi diiringi oleh suara tertutupnya pintu apartemen.
*****
Keesokan paginya kepala Masumi terasa pusing lagi dan wajahnya pucat. Sebelum pergi ke kantor dia menyempatkan untuk pergi ke rumah sakit.Di sana dia harus menunggu agak lama karena pasien lumayan banyak. Masumi dari tadi terus melihat jam tangannya dan sudah benar-benar terlambat datang ke kantor. Dia mengambil Hpnya dari dalam jasnya dan segera menghubungi Mizuki, kalau dia akan datang terlambat, dan akhirnya Masumi memasuki ruang dokter dan mengatakn keluhan sakitnya,kemudian dia harus melakukan berbagai macam serangkaian pemeriksaan yang banyak menyita waktunya.Sampai waktunya makan siang Masumi baru menyelesaikan pemeriksaan di rumah sakit. Di duduk disalah satu koridor rumah sakit.
‘’Huuuhhh...akhirnya selesai juga. Aku tidak menyangka akan menjalani berbagai macam pemeriksaan. Aku sudah benar-benarr terlambat, pasti pekerjaanku disana sudah menumpuk dan Mizuki akan mengomeliku’’.
Masumi menyandarkan kepalanya ke dinding sambil memejamkan mata sebentar.Setelah menghabiskan minum masumi beranjak dari kursinya dan pergi. Ketika dia menuruni tangga ekskalator, dia melihat Shigeru Satomi sedang menaiki tangga ekskalator.
Deg!
Shigeru
Masumi terus menatapnya sampai dia naik keatas. Shigeru tidak sadar Masumi melihatnya.
‘’Apa yang dia lakukan disini? Apa dia sudah kembali dari Amerika? Kapan dia kembali?’’
Hati Masumi mulai resah karena Shigeru telah kembali ke Jepang dan dia mulai takut jika Shigeru akan mengambil Maya darinya.Apa lagi laki-laki itu pernah ada di hati Maya.Masumi mengepalkan kedua tangannya. Rasa cemburu mulai kembali menjalari tubuhnya.
3 tahun yang lalu Masumi mengirim Shigeru ke Amerika untuk menjauhi Maya dan sekarang dia telah kembali.
‘’Bagaimana ini?’’
Masumi menoleh kebelakang menatap Shigeru sesaat dan kemudian keluar. Sopirnya telah menunggu di depan pintu.
‘’Ke kantor!’’perintah Masumi.
Setelah tiba di kantor Mizuki telah menunggunya dan memebrikan setumpuk pekerjaan pada Masumi. Dia menghempaskan tubuhnya di kursi dan menyandarkan kepalanya di kursi dan menghela nafas panjang.
‘’Apa Anda kurang sehat hari ini?’’
‘’Sepertinya begitu’’
‘’Sebaiknya Anda istirahat saja di rumah’’saran Mizuki.
‘’Tidak. Pekerjaanku masih banyak dan sebentar lagi aku akan disibukan persiapan pernikahanku, jadi mungkin nanti aku akan jarang pergi kekantor’’.
‘’Kelihatannya Anda tidak bersemangat hari ini. Apa ada yang menganggu pikiran Anda?’’
‘’Aku tadi melihat Shigeru di rumah sakit’’
‘’Maksud Anda dia sudah kembali?’’
Masumi menanggukan kepalanya.
‘’Jadi itu yang menganggu pikiran Anda’’.
‘’Aku tidak menyangka dia akan kembali lagi kesini. Apa jadinya kalau Maya mengetahui kedatangan dia kesini. Aku takut dia akan merebut Maya dariku’’.
‘’Anda tidak perlu mencemaskan itu. Sebentar lagi Maya akan menjadi milik Anda secara resmi. Sekarang Maya sangat mencintai Anda dan tidak mungkin Maya akan kembali mencintai Shigeru jika mereka berdua bertemu kembali. Bukankah itu juga yang Anda takutkan pak Hyaami?’’
Masumi menegakkan tubuhnya di kursi. Kata-kata Mizuki mengenai hatinya. Ketejamanmnya memang bagus.
‘’Kau tahukan kalau aku mengirim Shigeru ke Amerika karena aku ingin menjauhkan Maya darinya. Waktu itu aku sangat cemburu melihat keakraban mereka berdua dan kecemburanku semakin bertambah ketika mereka mengumumkan mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Hatiku tidak bisa menerimanya.Sejak saat itu aku berusaha mencari cara untuk memisahkan Shigeru dari Maya, kemudian terlintas dalam pikiranku untuk membuat karir Shigeru disini agak gagal dan Aku mengirimnya kesana dengan alasan ada kontrak main drama disana dan aku berusaha memaksa di untuk pergi dan melupakan cintanya pada Maya dan ditambah lagi fans Shigeru yang tidak setuju dengan hubungan mereka. Lalu aku mengambil kesempatan ini untuk menjauhkan dia dari Maya sejauh mungkin. Aku ingin Maya melupakannya dan aku ingin dia mencintaiku seorang. Aku ingin menghapus nama Shigeru dalam hatinya. Makanya aku mengirim dia ke Amerika supaya dia berpisah jauh dengan Maya, tapi sekarang dia sudah kembali. Bagaimana kalau Maya mengetahui rencanaku mengirim Shigeru secara paksa ke sana supaya mereka berpisah dan memutuskan hubungannya dengan Maya dan akhirnya kau berhasil’’.
‘’Aku tidak tahu bagaimana nanti reaksi Maya setelah Anda memisahkan Maya dan Shigeru. Sebaiknya Anda berkata jujur pada Maya sekarang’’.
‘’Aku takut dia akan marah. Aku memang egois. Aku sangat menginginkan Maya dan aku akan melakukan segela cara untuk mendapatkanya’’.
‘’Dan sekarang Anda sudah mendapatkan Maya. Maya sudah jatuh ke dalam pelukan Anda sekarang. Kalau Maya benar-benar mencintai Anda. Dia tidak akan pernah kembali pada Shigeru’’.
‘’Bagaimana dengan perasaan Shigeru pada Maya sekarang? Apa dia masih mencintai Maya?’’
‘’Kalau itu saya tidak tahu’’.
Masumi kembali menghela nafas panjang.
‘’Kau tahu Mizuki, aku tidak pernah melepaskan Maya. Tidak akan pernah karena dia hanya milikku seorang. Sekarang kamu boleh pergi’’.
Mizuki berbalik dan pergi dari kantor.
*****
Maya sibuk mengurusi persiapan pernikahannya meskipun Maya menggunakan wedding organisation, tapi Maya lebih  senang jika dia memeriksa semua persiapan pernikahannya. Siang itu Maya dan Rei pergi ke hotel untuk melihat sejauh mana persiapan pernikahnnya dan dan juga soal masalah makanan. Maya yang akan menikah dengan Masumi 2 minggu lagi menjadi semakin sibuk mengurusi segala sesuatunya. Rei sudah dibuat Maya lelah siang itu dan mereka berdua memasuki sebuah kafe untuk menikamti makan siang dan beristirahat sejenak.
Tidak jauh dari meja Maya, Shigeru sedang menikmati makan siang dan laki-laki itu menyadari kehadiran Maya dan jantungnya berdegup semakin cepat. Maya terlihat sangat cantik hari ini. Shigeru sudah berusaha untuk melupakan cintanya pada Maya, tapi ketika melihat Maya getar-getar cintanya masih ada. Ternyata dia masih mencintai Maya.Setelah menghabiskan makannya Shigeru mendekati Maya dan Rei.
‘’Siang!’’sapanya ramah.
Mata Maya terbelalak begitu juga dengan Rei.
‘’Shigeru’’
‘’Senang bisa bertemu dengan kalian lagi’’.
‘’Bukannya kamu masih ada di Amerika?’’
‘’Aku sudah kembali. Aku dengar kamu akan segera menikah dengan pak Hayami’’.
‘’Itu benar’’ada guratan merah dipipi Maya.
‘’Aku ucapkan selamat untukmu’’
‘’Terima kasih’’Maya tersenyam pada Shigeru dan membuat jantungnya berdebar.
‘’Ah Maya,ternyata aku masih mencintaimu. Pak Hayami beruntung sekali mendapatkanmu’’katanya dalam hati.
‘’Berapa lama kamu akan berada disini?’’
‘’Aku akan tetap tinggal disini dan tidak akan pergi lagi Ke Amerika’’.
‘’Ternyata begitu. Kamu harus datang pada pesta pernikahanku ‘’.
‘’Tentu saja’’.
‘’Kamu tidak memesan makanan’’
‘’Tidak. Aku baru saja selesai makan.
Maya kembali memamakan makan siangnya dan Shigeru terus memperhatikannya.Rei memperhatikan Shigeru yang sedang menatap Maya makan.
‘’Maya, apa masih ada kesempatan untukku untuk mencintaimu kembali dan apakah masih ada kesempatan kamu akan kembali padaku’’
Tiba-tiba Hp Maya berbunyi dan wajahnya terlihat senang.
‘’Halo Masumi!’’
Shigeru merasa tidak suka melihat wajah Maya senang menerima telepon dari Masumi.Ada rasa cemburu dihatinya .
‘’Baik aku akan segera kesana setelah menyelesaikan makan siangku. Sampai jumpa sayang!’’
‘’Sepertinya kamu sangat mencintai pak Hayami’’
Wajah Maya kembali merona merah.
‘’Itu benar. Aku sangat mencintainya’’.
Ada rasa sakit dihati Shigeru karena dihatinya kini sudah tidak ada namanya lagi dan Maya sudah melupakan cintanya padaku. Shigeru terlihat sedih dan murung. Dan hal itu disadari oleh Maya.
‘’Shigeru ada apa?’’
‘’Ah tidak apa-apa. Sebaiknya aku pergi masih ada yang harus ku kerjakan. Sampai jumpa!
Maya menatap kepergian Shigeru dan tidak ada yang berubah banyak pada dirinya. Maya masih belum mempercayai dulu dia pernah mencintainya.
‘’Maya’’kata Rei pelan-pelan
‘’Ada apa Rei?’’
‘’Aku rasa Shigeru masih mencintaimu’’.
Maya terkejut dengan perkataan Rei.
‘’Itu tidak mungkin. Mana mungkin dia masih mencintaiku. Itu sudah lama sekali’’.
‘’Aku sangat yakin itu. Cara dia tadi memandangmu. Mungkin cintanya padamu masih belum hilang’’.
‘’Kalau yang kamu katakan tadi benar,aku menjadi merasa kasihan’’.
*****
 Masumi sedang serius mengetik beberapa laporan dan tiba-tiba Maya muncul. Wajah Masumi kembali menjadi berseri .Masumi membuka kedua tangannya lebar-lebar’’.
‘’Kemari sayang’’.
Maya langsung berlari kepelukan Masumi dan Masumi langsung menciumnya dengan mesra.
‘’Aku rindu dan cinta padamu’’.
Wajah Maya merona merah.
‘’Aku juga rindu dan cinta padamu’’
Maya langsung membenamkan wajahnya di dada Masumi dan Masumi memeluknya dengan erat.
‘’Pasti kamu sudah lelah untuk mengurusi persiapan pernikahan kita. Maaf aku tidak bisa menemanimu’’.
‘’Kamu tidak perlu meminta maaf’’.
‘’Apa tadi Rei menemanimu?’’
‘’Iya. Rei menemaniku  dan kami juga bertemu dengan seseorang disana’’.
‘’Seseorang?’’tanyanya heran.
‘’Aku bertemu dengan Shigeru’’.
Wajah Masumi langsung menegang dan mengeras , lalu melepasakn pelukannya.
‘’Kalian bicara apa?’’
‘’Kami tidak bicara apa-apa. Hanya saling menyapa dan aku mengundang dia pada pesta pernikahan kita’’.
‘’Hanya itu saja?’’ada rasa tidak percaya dalam nada suaranya.
‘’Iya hanya itu saja.Tunggu kamu cemburu ya? ‘’kata Maya tersenyum sambil membelai wajahnya.
‘’Iya’’jawabnya singkat.
Maya tersenyum
‘’Kamu tidak perlu cemburu padanya karena aku hanya mencintaimu seorang. Dihatiku hanya ada satu pria yaitu kamu Masumi Hayami. Karena rasa cintaku pada Shigeru sudah habis tidak bersisa’’.
‘’Benarkah?’’
Maya menganggukan kepalanya.
‘’Terima kasih sayang’’sambil mengusap-usap rambut Maya. Maya kembali membenamkan wajahnya ke dada Masumi.
*****
3 hari kemudian
Maya dan Masumi tidak saling bertemu sejak pertemuannya di kantor Masumi. Mereka berdua sibuk dengan pekerjaannya masing –masing. Masumi sibuk mengurusi pekerjaannya di kantor sedangkan Maya sibuk mempersiapakan pesta pernikahannya dengan Masumi.Maya kembali ke apartemennya dengan wajah lelah.
Ceeklleekk!
‘’Selamat datang sayang!’’
‘’Masumi’’
Maya langsung memeluknya. Dia begitu merindukan kekasihnya.
‘’Aku senang kamu datang’’.
Masumi masih menatap Maya. Dia begitu merindukan wanita yang ada dihadapannya sekarang.
‘’Aku juga sayang’’tangannya sambil mengelus pipi Maya yang putih.
Masumi mendekatkan wajahnya pada Maya dan mata Maya mulai menutup.Maya bisa merasakan hembusan nafasnya diwajahnya.Bibir Masumi telah menerkam bibir Maya dengan penuh nafsu Masumi terus melumat bibir Maya melepaskan semua kerinduannya pada gadis mungilnya.Ciuman Masumi kali ini sangat berbeda, ciumanya yang sangat menggairahkan dan tubuh Maya menjadi terasa hangat karena Maya merasakan api menyala dalam seluruh tubuhnya. Api yang belum pernah Maya rasakan sbeelumnya dan hal itu semakin menyulut gairah Maya. Maya kini bagaikan sebuah bensin dan apinya adalah Masumi. Sesuatu telah meluap dalam dirinya dan keinginan untuk memperpanjang  ciumannya dengan Masumi.Maya sudah mulai kehausan dengan ciuman Masumi dan Masumi mencium bibirnya dengan bertubi-tubi. Tidak memberikan kesempatan pada Maya untuk bernafas. Masumi akhirnya melepaskan ciumannya dan mengajak Maya duduk.Masumi masih saja menatap bibir Maya dan dia menarik Maya dalam pangkuannya kemudian di peluknya Maya dengan erat. Masumi mulai menciumi wajahnya  dan menciumi bibirnya kembali. Masumi sudah tidak bisa mengendalikan dirinya. Tangannya mulai membuka kancing gaun Maya satu persatu dan merai Maya untuk berdiri. Maya merasakan kehangatn tubuh Masumi dan dia merasakan gaunnya melorot pelan-pelan jatuh ke atas lantai.Masumi menyadari kalau gaun Maya sudah terlepas dan tiba-tiba Masumi menghentikannya . Masumi segera membuka jasanya dan memberikannya ke kepada Maya dengan matanya yang tertutup dia tidak ingin melihat tubuh Maya sebelum waktunya. Maya menutupi tubuhnya dengan jas Masumi lalu berlari ke kamarnya untuk berpakaian.Wajah Masumi merah padam.
‘’Hampir saja aku melakukannya’’.
Maya keluar dari kamar sudah berpakaian lengkap dan duduk disamping Masumi.
‘’Maaf. Aku tadi sudah lepas kendali’’.
Maya tetap menuduk dia malu menatap wajah Masumi dan Masumi tersenyum dan mengangkat mukanya. Rona merah memenuhi wajah Maya.
‘’Kamu sangat cantik bidadariku’’
Wajah Maya langsung tamabah memerah seolah-olah ada asap keluar dari wajahnya yang merah padam.
‘’Sepertinya aku harus segera pulang ini sudah sore. Aku tidak ingin menganggu istirahatmu lagi’’.
Maya mengantarkan Masumi sampai depan pintu.
‘’Sampai disini saja. Tidak perlu turun ke bawah. Sampai jumpa!’’
Masumi mengecup kening Maya.Masumi menaiki mobilnya  dan ketika akan mengemudikan mobilnya, Hpnya berbunyi.
‘’Baik aku akan segera kesana’’
Masumi mengemudikan mobilnya dan meluncur pergi.
*****
2 Hari kemudian
Sinar matahari terasa sangat hangat dikepala Maya. Dia memandang keluar jendela berharap Masumi akan datang. Dia sudah sangat merindukannya. Selama 2 hari ini dia sangat sulit menghubunginya tidak seperti biasanya.Biasanya kalau mereka tidak dapat bertemu mereka saling menelepon dan bertukar pesan, tapi kali ini berbeda. Sama sekali tidak ada kontak.Maya sudah mencoba berkali-kali meneleponnya,tapi selalu tidak ada jawaban. Maya juga pernah meneleponnya ke kantor, tapi Mizuki bilang Masumi sedang tidak ada ditempat. Seperti pagi tadi Maya menelepon kantor dan Mizuki kembali bilang Masumi sedang pergi keluar. Maya merasakan Masumi seperti menghindari dari. Ada rasa sedih dihatinya. Air matanya mulai mendesak keluar.
‘’Masumi’’gumamnya lirih.
Maya memutuskan jalan-jalan menghirup udara segar dan mencoba untuk menghilangkan pikiran buruknya.Tanpa terasa kakinya melangkah ke taman bermain. Disana banyak sekali anak-anak yang bermain. Maya duduk di salah satu ayunan yang kong. Wajahnya terlihat sedih dan tatapannya kosong.
Hari sudah sore Maya kembali ke apartemennya dan disana dia melihat mobil Masumi terparkir dengan hati senang Maya segera menuju apartemenya.
‘’Masumii’’
Masumi berada disana sedang berdiri dan Maya langsung memeluknya, tapi Masumi hanya diam saja tidak membalas pelukannya.
‘’Ada apa? Kamu tidak seperti biasanya? Kenapa selama 2hari ini kamu susah dihubungi?’’
Maya mengajukan banyak  pertanyaan.
‘’Aku ingin membatalkan pernikahn kita’’.
Maya bagaikan disambar petir.
‘’A..apa maksudmu? Aku tidak mengerti’’.
Maya mulai meneteskan air mata
‘’Apa kamu tidak dengar. Aku membatalkan pernikahan kita’’jawab Masumi dingin.
‘’Tapi kenapa kamu membatakannya?’’teriak Maya sambil mengusap air matanya.
Masumi menelan ludahnya.
‘’Karena setelah aku pikiran selama 2 hari ini menikah denganmu adalah sebuah kesalahan’’.
‘’Apa? Apa aku sudah membuat kesalahan besar apdamu sehingga kamu membatalkan pernikahan kita’’.
Masumi mngepalkan kedua tangannya.
‘’Setelah aku pikir-pikir aku sudah tidak mencintaimu lagi’’katanya dingin.
‘’Kamu bohong....bohong’’sambil memukul-mukul dada Masumi.
‘’Itu benar. Aku tidak bohong’’Masumi memejamkan matanya.
‘’Aku tidak percaya dengan semua perkataanmu’’.
‘’Carilah pria lain yang lebih mencintaimu karena kamu berhak untuk hidup bahagia’’.
‘’Apa katamu? Mencari pria lain? Semudah itukah kamu mengatakan itu padaku. Mencari pria lain’’kata Maya tertawa hambar.
Maya menatap Masumi lekat-lekat.
‘’Aku tidak mungkin mencintai pria lain selain dirimu karena aku sangat mencintaimu’’kata Maya dalam nada suara yang agak tinggi.
‘’Itu terserah padamu. Selamat tinggal!’’
Maya kemudian menahan lengan Masumi.
‘’Aku mohon jangan pergi’’kata Maya dengan pandangan memelas.
Masumi tidak bergeming sedikit pun.
‘’Aku tahu kamu mencintaiku, tapi kenapa kamu bersikeras mengatakan tidak mencintaiku’’.
Mizuki yang berdiri di luar mendengarkan setiap percakapan mereka dan mulai menitikan air mata atas perbuatan bossnya pada Maya.
‘’Pak Hayami kenapa Anda melakukan ini semua?’’
‘’Aku sudah tidak mencintaimu lagi.
Masumi menatapnya dingin dan suaranya terdengar bagai cambuk yang melecuti hatinya dan Maya hanya bisa menjerit dalam hati. Maya merasakan tubuhnya serasa hancur dan sakit hati dengan sikap Masumi padanya.
Maya menutup mulutnya dengan kedua tangannya, bahunya bergerak-gerak menahan tangisannya.Masumi dan Mizuki sudah berada dimobil.
‘’Kenapa Anda melakukan semua ini? Anda sudah membuat gadis menangis dan bersedih’’.
‘’Maya lebih baik membenciku. Itu akan lebih mudah bagiku untuk meninggalkan Maya selamanya’’.
‘’Pak Hayami’’.
Masumi menitikan air mata  yang kemudian cepat-cepat dihapusnya kembali.
*****
3 hari kemudian
Sejak Masumi mengatakn putus dengannya, Maya selalu terlihat melamun dan tidak ada gairah dan semangat hidup. Rei merasa cemas dengan keadaan Maya seperti ini dan  Rei juga sangat marah pada pak Hayami karena sudah menyakiti hati sahabatnya.
‘’Maya sebaiknya kamu pergi jalan-jalan sebentar mungkin itu akan dapat membantumu’’.
Maya beranjak dari tempat duduknya di pinggir jendela dan membuka pintu apartemn dan Rei hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya.
Masumi yang sedang berkutat dengan pekerjaannya , tiba-tiba Shigeru menerobis masuk dan langsung mencengkram kerah kemeja Masumi.
‘’Kenapa kamu melakukan itu pada Maya? Dia sangat mencintaimu. Dasar pria yang tidak berperasaan. Aku jadi ragu, apa benar kamu tidak benar-benar mencintai Maya’’.
Masumi memegang kedua tangan Shigeru yang masih mencengkram kerah kemejanya dan menarik kuat tangan Shigeru. Masumi menatap dingin Shigeru.
‘’Kalau kamu ingin Maya. Ambil saja. Maya sekarang untukmu. Kamu boleh menikahinya kalau kamu mau’’.
Shigeru tidak dapat menahan amarahnya dan langsung memukulnya.
‘’Kurang ajar’’.
Mizuki yang mendengar keributan di kantor segera masuk dan terkejut Masumi terduduk dilantai.
‘’Ada apa ini?’’teriak Mizuki.
‘’Atasan Anda memang kurang ajar dia pantas mendapatkan pukulan dariku. Aku menyesal telah meninggalkan Maya dan menyerahkan dia pada Anda hanya untuk disakiti oleh Anda’’.
Shigeru melangkah pergi dan dia tiba-tiba mengehnatikan langkahnya.
‘’Aku ingin sekali menikah dengannya, tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak ada kesempatan untuk bisa menikah dengannya’’.
Shigeru berlalu pergi begitu saja. Mizuki membantu Masumi berdiri dan mengobati lukan dibibirnya.
‘’Sebaiknya kita hentiakn semua ini. Ini akan menyakiti Anda dan juga Maya pada akhirnya. Aku tahu Anda sangat mencintai Maya.Kenapa Anda tidak bisa berterus terang kepada Maya alasan sebenarnya Anda meninggalkannya’’.
‘’Aku tidak ingin membuat Maya bertambah sedih dan menderita. Lebih baik begini saja’’.
Mizuki menatap bossnya dengan tatapan kasihan.
Maya berjalan menyusuri  kota Tokyo dan entah sudah berapa lama Maya berjalan-jalan tanpa arah seperti ini. Kaki sudah merasakan pegal dan tubuhnya sudah sangat lelah. Maya akhirnya duduk disalah satu bangku taman sambil memperhatika orang-orang. Air matanya mulai keluar lagi.Hari sudah sore, Maya beranjak dari kursinya. Matahari sudah hampir tenggelam. Ia berjalan menuduk sambil menendang-nedang batu kerikil.
Deg!
Langkahnya berhenti melihat Masumi berjalan dengan seorang wanita cantik dan mereka berjalan sambil mergandengan tangan dan wanita itu bersikap manja pada Masumi. Maya hanya berdiri terpaku melihat pemadangan itu.Wajahnya sudah dibasahi oleh air mata dan hatinya seperti sayat-sayat oleh pisau dan penglihatannya kabur karena matanya dipenuhi oleh air mata. Maya ingin sekali memangil namanya, tapi suaranya tertahan ditenggorokkan.Ia hanya berdiri dengan tatapan pilu dan sedih ketika mobil yang membawa Masumi dengan wanita itu pergi dan makin lama makin kecil dari pandangannya.
Akhirnya Maya berlari sambil menangis.
‘’Masumi bodoh...bodoh...bodoh...aku benci kamu’’
Maya telah berada di depan apartemennya dan menabrak seseorang.
‘’Maaf...maaf’’Maya membungkukan badannya berkali-kali.
‘’Maya’’
Maya menatap wajah pria di depannya.
‘’Shigeru’’
‘’Kamu habis menangis? Matamu sembab. Apa karena pak Hayami?’’
Maya menganggukan kepalanya dan Shigeru tiba-tiba memeluknya. Maya terkejut ketika Shigeru memeluknya tiba-tiba.Shigeru tahu permasalahan Maya dari Rei . Rei menitanya untuk menghibur Maya. Maya mengajak masuk Shigeru dan disana mereka bicara dengan senang. Sesaat Maya melupakan kesedihannya.
Semantara itu di kediaman Hayami, Masumi duduk dipinggir tempat tidurnya sambil memandangi amplop coklat besar ditanganya, kemudian dia mengambil beberapa lembar kertasa dari amplop tersebut. Butiran-butiran air mata terus berjatuhan dari kedua matanya.
‘’Kenapa harus aku? Disaat aku akan menggapai kebahagiaan dengan wanita yang aku cintai’’.
Masumi melempar kertas itu dan kemudian berbaring di tempat tidur.
‘’Maya, aku sangat merindukanmu. Aku rindu kehangatan tubuhmu dan juga setiap sentuhan dan belaian darimu. Maafkan aku sudah menyakiti hatimu. Maafkan aku Maya. Maafkan’’.
Akhirnya Masumi tertidur dengan mengeluarkan air mata.
*****
Masumi sedamg melamun di kantornya dan melihat tanggal di kalendernya yang berada di atas meja kerjanya. Dikalender itu ada bulatan warna merah yang menandai hari pernikahannya yang seharusnya akan dilaksanakan 2 hari lagi.Masumi menatap kalender itu dengan tatapan sedih.
‘’Semuanya sudah berakhir’’.
Masumi kembali menyimpannya di atas meja.Tidak berapa lama kemudian suara Hpnya berbunyi.
‘’Selamat siang!Hayami disini’’.
‘’Saya dokter Takamura . Apakah kita bisa bertemu dengan Anda di rumah sakit sekarang karena ada hal yang sangat penting yang ingin saya bicarakan dengan Anda’’.
‘’Apa ini mengenai penyakit saya?’’
‘’Benar’’.
‘’Baik saya akan kesana segera’’.
Masumi mengemudi dengan cepat ke rumah saki. Kurang dari setengah jam Masumi sudah berada di rumah sakit.
‘’Anda pak Masumi Hayami?’’tanya perawat itu.
‘’Benar’’.
‘’Silahkan masuk!’’
Masumi masuk ke dalam ruangan dokter dan melihat dokter Takamura sedang duduk sambil menulis.
‘’Silahkan duduk!’’
‘’Saya ingin minta maaf pada Anda’’.
Masumi hanya bengong tidak mengerti dengan perkataan dokternya.
‘’Ini murni kesalahan rumah sakit yang telah salah mendiagnosa penyakit Anda’’.
‘’Apa maksud Anda?’’
‘’Ternyata Anda tidak mengidap kanker otak’’.
Masumi berdiri.
‘’Apaaa?’’tanya Masumi kaget.
‘’Hasil tes Anda tertukar dengan pasien lain’’.
Masumi jatuh terduduk kembali saat mendengarkan penjelasan dokter.Matanya berkaca-kaca.
‘’Karena hasil tes kesehatan Anda terukar kami jadi salah mendiagnosa penyalit Anda. Ini adalah hasil tes kesehatan Anda yang sebenarnya’’.
Dokter Takamura menyerahkan amplop kepada Masumi.Dengan cepat-cepat Masumi membuka amplop itu dan membacanya.
‘’Anda sehat-sehat saja. Tubuh Anda tidak mengidap penyakit apa-apa’’.
Ada perasaan lega yang menyergap tubuhnya.
‘’Anda hanya kelelahan saja karena terlalu banyak pekerjaan dan pola makan Anda tidak teratur. Sekali lagi atas nama rumah sakit dan saya memninta maaf pada Anda. Untuk menebus kesalahan kami, kami akan membebaskan biaya pemeriksaan Anda. Kami akan mengembalikan uang pemeriksaan kepada Anda’’.
Masumi tersenyum dan wajahnya kembali ceria.Masumi menjabat tangan dokter Takamura.
‘’Terima kasih dokter. Terima kasih’’.
Masumi langsung melesat pergi dan pergi menuju apartemen Maya. Dalam waktu 15 menit Masumi sudah tiba di apartemen Maya. Rei membukakan pintu dan terkejut melihat kedatangan Masumi.
‘’Untuk apa lagi Anda datang kesini?’’tanya Rei galak.
‘’Apa Maya ada?’’
‘’Maya tidak ada. Sebaiknya Anda pergi’’.
Dengan perasaan kecewa Masumi melangkah pergi.
‘’Masumi’’
Masumi langsung menoleh dan tersenyum karena ternyata Maya ada di apartemennya.
‘’Rei kenapa kamu berbohong padaku?’’
‘’Karena aku tidak ingin mendengar kamu menyakiti Maya lagi’’.
‘’Maaf. Kedatanganku kesini bukan untuk menyakitinya lagi. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya’’.
‘’Rei, biarkan kami bicara’’kata Maya.
‘’Baiklah. Kalau itu maumu’’.
Rei pergi keluar dan menutup pintu apartemenya.
Masumi meraih tangan Maya dan langsung mendekapnya.Maya sangat terkejut dengan sikap Masumi, lalu Maya mendorongnya.Masumi tahu Maya masih marah kepadanya.
‘’Aku minta maaf karena sudah menyakiti hatimu. Aku melakukan itu karena ada alasannya’’.
‘’Sekarang katakan apa alasannya?’’
Maya menatap marah Masumi.
‘’Aku membatalkan pernikahan kita karena aku menyangka diriku terkena kanker otak’’.
‘’Apa?’’
‘’Iya mungil. Itu benar. Makanya aku berusaha untuk membuatmu memebnciku. Aku tidak ingin membuatmu sedih karena penyakiku’’.
Maya mulai menangis.
‘’Tapi syukurlah ternyata hasil tesku tertukar dengan orang lain dan aku tidak mengidap kanker otak’’.
‘’Benarkah itu Masumi?’’
‘’Iya itu benar sayang’’.
Masumi menghapus air mata Maya dan membelai wajahnya.
‘’Kita akan tetap menikah besok lusa’’.
Terlihat wajah ceria di wajahnya dan langsung memeluk Masumi.
‘’Jadi apa kamu sudah memaafkanku?’’
‘’Iya’’.
‘’Terima kasih sayang. Terima kasih’’.
Shigeru  yang berdiri didepan apartemen Maya menangis. Akhirnya Maya dapat bersati lagi dengan Masumi.
‘’Aku senang kalain dapat bersama lagi’’katanya tiba-tiba dari pintu depan apartemen.
‘’Shigeru’’kata mereka bersamaan.
‘’Semoga kalian dapat hidup bahagia. Aku ucapkan selamat pada kalian’’.
‘’Terima kasih’’kata Masumi.
Besok lusanya Maya dan Masumi mengadakan upacara pernikahan sesuai rencana. Terlihat wajah bahagia Maya dan Masumi.Setelah melakukan upacara pernikahan mereka mengadakan acara resepsi pernikahan. Maya dan Masumi saling menatap mesra.
‘’Sayangku, hari ini kita akan memulai sebuah kehidupan baru. Kehidupan yang akan memberikan kebahagiaan kepada kita.Kamu telah memberikan seluruh dunia baru bagiku dan juga kamu telah membentangkan sebuah cakrwala baru dihadapanku.Sekarang kamu adalah Maya Hayami. Kamu istriku, kekasihku dan wanitaku’’.
‘’Aku mencintaimu Masumi Hayami’’.
Suara musik pesta pernikahan mereka mengumandang di telinga mereka berdua, seolah-olah melukiskan hati mereka berdua yang sekarang sedang diliputi oleh kebahagiaan
Shigeru tersenyum melihat wanita yang dicintainya telah hidup bahagia.
‘’Terima kasih Maya, dulu kamu sudah mau mencintaiku. Selamat tinggal. Aku tidak pernah melihat kalian lagi karena aku akan segera meninggalkan dunia ini karena penyakit kanker otakku’’.
Shigeru pergi meninggalkan ruang resepsi  pernikahan dan kembali ke Amerika.

The End

2 comments:

mommia kitajima on 30 July 2011 at 14:13 said...

kasiyan shigeru... :(

Anonymous said...

jangan2 ketukernya ama si shigeru lagi ya ...

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting