Thursday 14 July 2011

Fanfic TK : Benang Merah 5

Posted by Miarosa at 01:16
Rate : 18+
Warning : Kissu


Benang Merah
( By Mia Luna )

Chapter 5 : Maya, aku akan selalu mencintaimu

Maya terbangun pada pukul 5 pagi dan berusaha untuk memejamkan matanya  untuk tidur kembali, tapi matanya tidak ingin terpejam lagi. Maya turun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi membasuh wajahnya kemudian  berganti pakaian dan keluar dari kamar hotel. Keadaan hotel masih sangat sepi. Dikepalanya masih teringat ciuman Masumi di taman. Maya memegang bibirnya dengan jarinya dan masih terasa hangatnya ciuman Masumi. Pikiran Maya jadi melayang kemudian teringat Masumi sudah mempunyai tunangan dan akan segera akan menikah.Setiap kali memikirkan itu hatinya terasa sangat sedih dan ingin menangis.
Deg!
Maya melihat  Masumi sedang berdiri di balkon hotel. Angin menggerakan rambutnya .Jantung Maya berdebar-debar dan entah dari mana pagi ini Maya mendapatkan keberanian untuk mengatakan semua perasaan kepadanya. Semua perasaan yang selama ini di pendam serasa naik ke tenggorokan. Maya sudah tidak tahan untuk mengatakan semuanya mengenai perasaannya dan tidak perduli apakah Masumi  akan menolaknya. Maya hanya ingin mengatakan perasaan yang sebenarnya padanya karena baginya ini adalah kesempatan yang baik untuk mengatakannya.Perlahan-lahan Maya mendekatinya dan melompat memeluk Masumi dari belakang. Masumi terkejut dengan pelukan Maya  yang tiba-tiba.
‘’Dengarkan aku! Pak Masumi boleh marah dan benci padaku aku tidak perduli. Pak Masumi, aku mencintai Anda’’.
Akhirnya kata-kata itu terucap juga dari mulut Maya. Air mata mengalir tak terbendung dan Maya menangis di punggung pak Masumi. Maya semakin erat memeluknya.
‘’Mungil, coba katakan sekali lagi padaku apa yang kamu katakan tadi’’.
‘’Aku mencintai Anda’’.
‘’Apa yang kamu katakan itu benar?’’
‘’Iya. Itu benar. Aku sangat mencintai Anda’’.
‘’Mungil’’.
Pak Masumi melepaskan tangan Maya yang memeluk erat pinggangnya dan sekarang mereka berdiri berhadapan. Wajahnya merona merah dan gelisah menunggu jawaban dari pak Masumi dan Maya berusaha tersenyum dengan wajah bersimbah air mata. Maya sudah mempersiapkan hati dan mentalnya jika pak Masumi menolak perasaannya. Pak Masumi mengajaknya untuk duduk dan menggengam wajah Maya  dengan tangannya yang besar dan hangatnya tangan Masumi menjalari seluruh tubuh Maya. Pak Masumi terus memandangnya dan Jantungnya  berdetak semakin cepat ini kedua kalinya Maya sedekat ini dengannya. Masumi menyisipkan jemarinya dengan lembut di rambut Maya dan merangkulnya .Maya dapat merasakan hembusan nafasnya dan dia berbisik ditelinganya.
‘’Mungil, terima kasih sudah mencintaiku. Aku juga mencintaimu’’.
Maya terkejut dengan pengakuan pak Masumi. Ternyata dia juga mencintainya. Air matanya mulai mengalir lagi. Ini bukan air mata kesedihan tapi air mata kebahagiaan. Maya tidak mengira kalau pak Masumi mempunyai perasaan yang sama dengannya. Ini serasa seperti mimpi baginya. Masumi mencintainya dan Hatinya diselimuti oleh kebahagiaan tak terkira.
‘’Apa yang Anda katakan itu benar? Apa Anda benar-benar mencintaiku sebagai seorang wanita bukan sebagai seorang aktris’’.
‘’Iya. Aku mencintaimu sebagai seorang wanita bukan sebagai seorang aktris. Sudah sejak lama aku mencintaimu, tapi aku tidak ada keberanian untuk mengatakannya padamu karena aku takut dengan penolakanmu.Dan sekarang di pagi buta begini aku malah mendapatkan pengakuan perasaanmu padaku. Kau tahu bagiku ini semua seperti mimpi.Mungil, kau berani sekali mengatakan perasaanmu padaku. Apa kamu tidak takut aku akan menolakmu?’’
‘’Aku takut. Tapi aku pikir aku harus mengatakan perasaanku yang sebenarnya pada Anda karena ini satu-satunya kesempatan untuk mengatakan semuanya sebelum Anda menikah’’.
‘’Mungil’’
Masumi menciumnya sangat lama dan dalam. Jantungnya berdegup dengan kencang dan kepalanya terasa kosong tidak mampu untuk berpikir.Dia semakin mempererat pelukannya dan menciumnya dengan rakus, kemudian memeluknya dan Maya dapat merasakan kehangatan tubuhnya dan mendengar detak jantung pria yang dicintainya.
Maya semakin memperat pelukannya pada  Masumi.Entah sejak kapan langit sudah berubah jadi biru dan di kaki langit matahari mulai menampakan diri dan menyinari mereka dengan sinarnya yang hangat.Hari ini sangat indah seindah perasaan yang mereka berdua miliki sekarang. Hari gelapnya kini telah berakhir dan Maya telah jatuh cinta. Itu yang selama ini telah membebani hati dan pikirannya. Mereka berdua terus berpelukan sampai matahari pagi menjauh dari kaki langit.
Mereka tidak menyadari sedari tadi ada dua orang yang memperhatikannya. Sakurakoji bersembunyi di balik pot tanaman palm dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Hatinya terasa perih dan pilu. Air mata terus mengalir diwajahnya.Dia sama sekali tidak mengira Maya akan berani mengatakan perasaan yang sebenarnya pada Masumi.Tidak jauh dari Sakurakoji bersembunyi, Shiori juga melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka. Kedua tangannya dikepalkan menahan rasa marah pada Maya dan juga Masumi. Shiori pergi menjauh sambil menangis dan kembali masuk ke dalam kamarnya.
‘’Aku benci kalian berdua....benci....benci....’’sambil  memukul-mukul tempat tidurnya.
‘’Masumi kamu adalah milikku. Aku tidak akan membiarkan Maya memilikimu’’.
Koji benar-benar hancur setelah melihat Maya dan pak Hayami saling berpelukan dan berciuman di beranda hotel. Padahal dirinya jauh-jauh datang ke Yokohama hanya untuk menemui Maya karena merindukannya dan juga ingin memperbaiki hubungannya dengannya . Ternyata kenyaataan jauh dari pikirannya. Maya dan pak Hayami sekarang sudah mengetahui perasaannya masing-masing. Maya terlihat sangat bahagia dan di matanya terlihat binar-binar cinta. Ketika bersama dengannya, Koji tidak pernah melihat wajahnya yang bahagia seperti itu dan tidak memiliki sinar cinta dimatanya .
‘’Maya, ternyata kamu benar-benar sangat mencintai pak Hayami. Sebesar itukah cintamu kepadanya? Apakah pak Hayami adalah belahan jiwamu yang sebenarnya?Apa aku salah bila aku juga ingin dicintai olehmu’’.
Koji berjalan disepanjang lorong hotel dengan perasaan yang kacau balau. Air mata terus mengalir dan  berusaha untuk tidak menangis lagi.
Koji tidak ingin berlama-lama berada dihotel ini karena  tidak ingin melihat Maya dan Masumi bersama. Itu  hanya akan membuatnya sedih.Sebelum pulang ke Tokyo, Koji berjalan-jalan di sekitar Yokohama ingin melupakan mereka berdua untuk sesaat. Adegan yang  dilihatnya diberanda hotel terus melekat dalam ingatannya . Setelah merasa puas berjalan-jalan dan pikiran sudah merasa tenang, Koji pun kembali ke Tokyo.
****
Maya yang berada di lokasi syuting terus melamun pikirannya melayang membayangkan kebersamaannya dengan Masumi pagi tadi,sehingga tidak konsentrasi dalam pengambilan gambar dan berkali-kali sutradara Kirisawa memarahinya. Teman-temannya pun merasa aneh dengan sikap Maya hari ini.Maya sedang melamun dan dikagetkan oleh suara di belakangnya.
‘’Halo nona Kitajima!’’
Maya sangat terkejut melihat kedatangan Kenjiro di lokasi syuting dan memberikan Maya setangkai mawar merah.Maya merasa tidak enak hati apa lagi orang-orang disekitarnya mulai berbisik-bisik.Maya mengajak Kenjiro menjauhi tempat syuting.
‘’Sedang  apa Anda disini?’’
‘’Aku sedang jalan-jalan di sini dan kebetulan melihatmu disini. Apa kedatanganku menganggumu?’’
‘’Sangat menganggu’’kata Maya kesal.
Kenjiro tersenyum nakal.
‘’Kau jujur sekali. Mau makan siang denganku tidak?’’
‘’Maaf. Aku tidak bisa’’.
Kenjiro terlihat kecewa.
‘’Baiklah. Bagaimana kalau makan malam?’’
‘’Juga tidak bisa’’.
‘’Bagaimana kalau besok saja kita makan siang?’’
Maya merasa jengkel dengan Kenjiro yang terus mendesaknya untuk menerima undangan makan darinya.Maya benar-benar tidak tahu apa yang dinginkan olehnya.
‘’Baiklah. Kita makan siang besok,tapi hanya besok saja’’.
Kenjiro tersenyum senang.
‘’Terima kasih nona Kitajima’’.
‘’Bisakah sekarang Anda pergi?’’Maya melihat Kenjiro dengan wajah kesal.
‘’Kalau kehadiranku disini sangat mengganggu aku akan segera pergi karena aku sudah mendapatkan yang aku inginkan’’Kenjiro tersenyum penuh rahasia.
‘’Apa maksudmu?’’
Kenjiro tidak menjawab Maya dan langsung menaiki mobilnya.
Masumi juga mengalami yang sama dengan Maya. Sejak dari pagi Masumi melamun dan pikirannya melayang entah kemana. Dia berdiam diri di kamarnya dan mengingat-ingat kejadian tadi pagi. Sesekali Masumi tersenyum dan tertawa. Dia menyentuh bibirnya berkali-kali dan masih merasakan kehangatan bibir Maya dan juga masih merasakan hangatnya dan aroma tubuh Maya di tubuhnya. Masumi juga berkali-kali menyentuh dadanya yang masih merasakan jantungnya berdetak kencang.Lamunannya dibuyarkan oleh suara bel pintu.Masumi membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang.
‘’Kau’’.
‘’Halo Masumi. Kamu tidak akan menyuruhku masuk’’.
‘’Masuklah!’’
‘’Aku merindukanmu makanya aku datang kesini dan memberikan sedikit kejutan untukmu’’.
Shiori berusaha mencium Masumi tapi Masumi langsung menghindarinya dan itu membuat Shiori merasa kesal dan juga marah.
‘’Kebetulan kamu ada disini aku ingin bicara padamu’’.
‘’Apa ini tentang persiapan pernikahan kita?’’
‘’Bukan’’
‘’Lalu?’’
Shiori duduk di pinggir tempat tidur dan menatap Masumi tajam.
‘’Aku mencintai Maya’’.
‘’Aku sudah tahu itu’’.
‘’Aku ingin membatalkan pernikahan kita’’.
‘’Apaaaa...’’
Shiori langsung berdiri dan mendekati Masumi.
‘’Aku tidak akan membiarkan itu terjadi’’Shiori menatap marah Masumi.
‘’Pernikahan kita akan terjadi sesuai rencana. Kamu tidak boleh memutuskan secara sepihak. Kalau kamu bersikeras membatalkan pernikahan ini, aku akan ....’’
‘’Akan apa....’’
‘’Sudahlah Masumi jangan membuatku marah’’
Shiori meninggalkan kamar Masumi dengan perasaan marah.
Blaaamm!
Shiori membanting pintu dengan keras.Di matanya terpancar rasa benci yang begitu dalam.Tanpa membuang waktu Shiori pergi ke tempat syuting Maya. Disana Maya sedang melakukan pengambilan gambar dan Shiori menunggunya sampai selesai.Angin musim gugur kembali bertiup dan membuatnya kedinginan. Maya telah selesai melakukan pengambilan gambar dan duduk di kursi. Shiori mendekatinya.
‘’Halo Maya!’’
‘’Nona Shiori! Apa yang Anda lakukan disini?’’kata Maya terkejut.
‘’Aku minta waktumu. Aku ingin bicara padamu’’.
Maya tampak berpikir dan akhirnya menyetujuinya. Mereka berdua sedikit menjauh dari lokasi syuting dan pergi kesebuah kafe.
‘’Maaf sudah menganggu pekerjaanmu’’.
‘’Ah tidak apa-apa. Apa yang ingin Anda bicarakan denganku?’’
Shiori memegang kedua tangan Maya dan menatap Maya dengan pandangan sedih.
‘’Maya, bisakah kamu menjauh dari Masumi?’’
‘’Eh...’’
‘’Masumi, tadi bilang padaku ingin membatalkan pernikahannnya denganku’’.
‘’Be..benarkah? ‘’Tanya Maya gugup.
‘’Iya. Itu benar.Maya, aku sangat mencintainya. Impianku adalah menikah dengannya dan sekarang dia ingin meninggalkanku’’.
Shiori mulai meneteskan air mata dan Maya merasa bersalah pada Shiori karena dirinya merasa telah merebut calon suami Shiori.
‘’Tolong katakan padanya supaya dia tidak membatalkan pernikahannya denganku. Masumi tidak tahu kalau aku sekarang sedang mengandung anaknya’’.
 ‘’Apaa? Apa yang Anda katakan? Apa sekarang Anda sedang hamil’’tanya Maya kaget dan tidak percaya.
‘’Benar. Aku belum memberitahunya karena aku ingin memberinya kejutan untuknya setelah kami menikah nanti. Tapi sekarang dia malah ingin meninggalkanku’’disela isak tangisnya.
Maya tidak mempercayai pendengarannya dan seketika tubuhnya menjadi lemas.Kebahagiaan yang baru dirasakannya harus menghilang begitu saja dalam hitungan detik, kemudian Maya menatap Shiori dan menjadi merasa kasihan terhadapnya dan juga sangat sedih karena Masumi sudah menghamili Shiori. Dihatinya ada perasaan marah dan kesal pada Masumi. Tapi Shiori lebih membutuhkan Masumi dari pada dirinya.Apa lagi anak mereka akan lahir.Sekali lagi Maya harus rela membiarkan Masumi pergi dari sisinya lagi.
‘’Aku tidak ingin anak ini nantinya tidak punya ayah’’kata Shiori sambil mengelus-elus perutnya’’.
‘’Baiklah. Aku akan mengatakannya padanya’’wajahnya berubah sedih dan murumg.
‘’Terima kasih Maya.Terima kasih sudah mau membantuku dan meluangkan waktu untuk berbicara denganku dan jangan katakan apa-apa dulu tentang ini kepada Masumi. Sebaiknya kamu kembali ke tempat syuting nanti mereka mencari-carimu’’.
‘’Baiklah!’’
Maya meninggalkan Shiori di kafe sendirian dan Shiori tersenyum rencananya telah berhasil membuat Maya mau menjauhi Masumi.
‘’Apa pun akan kulakukan agar Masumi menjadi milikku’’Shiori tersenyum puas dan kembali meminum kopinya.
Maya terlihat sangat sedih kebahagiaan yang dirasakannya harus menghilang dalam beberapa detik. Dia harus rela kehilangan Masumi lagi demi Shiori yang sedang hamil. Air mata mulai menetes dari kedua matanya. Selama dalam pengambilan gambar Maya terlihat murung dan itu juga membuat teman-temannya bingung dengan perubahan perasaan Maya yang drastis.Maya selalu melakukan kesalahan dalam syuting dan membuat pak Kirisawa marah. Akhirnya pak Kirisawa menghentikan Maya untuk syuting hari ini dan memberikannya kesempatan untuk menenagkan pikirannya.
Sore harinya setelah syuting Maya menemui Masumi di kamarnya. Masumi sangat senang dengan kedatangan Maya.
‘’Bagaimana syutingmu hari ini?’’
‘’Berjalan lancar meskipun ada sedikit masalah’’.
Masumi mengambil minum untuk Maya dan Maya berjalan menuju balkon. Angin dingin bertiup dengan kencang dan menggerakan rambutnya yang panjang. Masumi memeluknya dari belakang dan panas tubuhnya terasa hangat dan nyaman.
‘’Mungil, aku tidak tahu mimipi apa semalam bisa mendapatkan cintamu. Aku sendiri masih belum mempercayai kamu berada disini bersamaku dan berada dalam pelukanku seperti ini. Rasanya ini semua seperti mimipi. Kalau ini memang mimpi aku tidak ingin terbangun’’.
‘’Pak Masumi’’
‘’Mungil, aku mencintai...sangat mencintaimu melebihi nyawaku sendiri’’bisiknya mesra.
Kemudian mengecup telinga dan leher Maya. Tiba-tiba Masumi merasakan ada air yang jatuh di tangannya.
‘’Kau kenapa?Apa aku menyakitimu?’’
Maya mengelengkan kepalanya dan air matanya tidak berhenti mengalir. Masumi menjadi salah tingkah karena Maya tiba-tiba menangis dengan sangat keras.
‘’Mungil sayang kau kenapa? Apa kamu sakit? Kau jangan seperti ini. Kamu membuatku sangat khawatir’’.
Masumi berusaha menghapus air mata Maya yang terus mengalir kemudian memeluknya dengan sangat erat dan mengusap-usap punggungnya
‘’Jangan menangis. Air matamu membuatku merasa sangat sedih’’.
Maya melepaskan pelukannya dan menatap Masumi dengan wajah  penuh air mata.
‘’Maafkan aku’’.
‘’Maaf untuk apa?’’
Masumi membelai rambut Maya dengan lembut dan menatapnya dengan wajah sendu.
‘’Sebaiknya kita masuk di luar sangat dingin. Aku tidak ingin kamu sakit’’.
Maya menganggukan kepalanya dan mengikuti Masumi masuk kedalam. Masumi mendudukan Maya di tepi tempat tidurnya dan memberikan Maya teh hangat.
‘’Sudah merasa lebih baik?’’
‘’Iya. Terima kasih’’.
Masumi duduk disamping Maya dan mengenggam tangannya erat-erat dan tangan satunya membelai wajah Maya.
‘’Sekarang katakan ada apa?’’
Maya menarik nafas dalam-dalam dan memandang Masumi lekat-lekat.
‘’Pak Masumi, Anda jangan membatalkan pernikahan Anda dengan nona Shiori’’.
‘’Tunggu! Dari mana kamu tahu hal itu? Siapa yang mengatakannya padamu? Apa Shiori?’’
‘’Iya’’sambil menundukan kepalanya takut dengan reaksi Masumi.
Masumi langsung berdiri dan marah.
‘’Apa yang dikatakan Shiori padamu?’’
‘’Tidak ada’’.
‘’Pasti dia sudah mengatakan sesuatu padamu yang membuatmu menyuruhku untuk tetap menikah dengannya. Katakan Mungil apa? Apa kamu tidak mencintaiku?’’
‘’Bukan begitu. Aku sangat mencintai Anda’’.
‘’Lalu kenapa?’’
‘’Saat ini Shiori lebih membutuhkan Anda dari pada aku’’.
‘’Apa maksudmu?’’
Masumi kembali duduk disamping Maya dan memegang dagu Maya. Maya tetap tidak memandang Masumi.
‘’Mungil, lihat aku! Katakan sejujurnya padaku. Aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku’’.
‘’Aku sudah berjanji untuk tidak mengatakan apa-apa’’.
‘’Demi Tuhan mungil. Kalau kamu tidak mengatakannya padaku, aku akan tetap membatalkan pernikahanku dengan Shiori’’teriak Masumi.
‘’Jangan lakukan itu! Itu akan sangat kasihan untuk nona Shiori dan juga bayi yang ada diperutnya’’kata Maya keceplosan.
‘’Apa maksudmu?’’
Maya menutup mulutnya.
‘’Sekarang nona Shiori sedang hamil. Dia sedang mengandung anak Anda’’.
‘’Apaaa...’’Masumi duduk membeku dan matanya terbelalak kaget.
Kemudian Masumi teringat kejadian 2 bulan yang lalu saat dirinya dan Shiori makan malam dan ketika dia bangun sudah berada disebuah kamar hotel dengan Shiori yang berada disampingnya dengan tubuh telanjang.
‘’Iya.Jadi jangan batalkan pernikahan kalian walaupun hatiku merasa sedih dan sakit membiarkanmu menikah dengan wanita lain. Tapi Nona Shiori sekarang sedang mengandung anakmu’’disela isak tangis Maya.
‘’Aku tidak tahu harus berkata apa. Ceritamu ini sangat mengejutkanku’’.
Masumi merangkul Maya dan membenamkan lehernya di rambut Maya.
‘’Aku tidak mencintainya. Aku mencintaimu’’.
‘’Mulai sekarang Anda harus bersikap baik padanya dan menikahlah dengannya’’.
‘’Tidak mungil. Aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi. Aku ingin selalu berada bersamamu dan aku akan tetap bertanggung jawab terhadap anak itu’’kata Masumi sambil memohon.
‘’Pak Masumi’’.
‘’Apa itu tidak bisa?’’
‘’Anda jangan seperti ini. Aku juga ingin selalu berada bersamamu, tapi keadaanlah yang tidak memungkinkan kita bersama’’.
Masumi semakin erat memeluk Maya dan menangis dalam pelukan Maya.
‘’Mungil, tinggalah malam ini bersama denganku disini?’’
‘’Baiklah’’.
‘’Terima kasih mungil’’.
Masumi melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.
‘’Sebaiknya kamu tidur ini sudah malam. Malam ini aku akan tidur di sofa’’.
Masumi membaringkan Maya di tempat tidur dan menyelimutinya,lalu mengecup bibir Maya dengan lembut.
‘’Sekarang tidurlah!’’
Tiba-tiba Maya memegang tangan Masumi.
‘’Tidurlah denganku!’’
Maya mengeser tubuhnya ke samping tempat tidur.
‘’Apa itu tidak masalah?’’
‘’Tentu saja. Asal Anda jangan berbuat yang macam-macam denganku’’kata Maya memperingatkan.
Masumi tersenyum dan langsung tidur disampingnya.
‘’Mungil, apa kamu percaya kalau aku tidak akan berbuat macam-macam sewaktu kamu tidur’’.
‘’Aku percaya ‘’.
Maya memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama , Maya sudah terlelap tidur. Masumi yang berada disampingnya sulit untuk tidur dan memandangi Maya yang sedang tidur pulas. Lalu Masumi menarik Maya kedalam dekapannya.
‘’Biarkan aku memelukmu seperti ini malam ini. Mungkin ini akan menjadi terakhir kalinya aku memelukmu. Kenapa semuanya harus menjadi seperti ini? Kenapa aku harus kembali menjauh dari wanita yang aku cintai? Ini tidak adil untukku’’gumam Masumi.
Perlahan-lahan Masumi memejamkan matanya dan akhirnya tertidur dengan lelap.
Sinar matahari pagi menerobos melalui jendela.Maya membuka matanya dan terkejut mendapati dirinya berada di dalam pelukan Masumi.Maya memandangi Masumi dengan wajah sendu. Jari-jarinya menelusuri wajahnya yang tampan dan jarinya berhenti di bibirnya. Perlahan-lahan Maya mengecup bibirnya.
‘’Pagi mungil!’’
Maya terkejut ternyata Masumi sudah bangun.
‘’Pagi!’’kata Maya tersipu malu.
‘’Aku sangat senang mendapatkan kecupan selamat pagi darimu’’.
Maya langsung melepaskan diri dari pelukan Masumi dan turun dari tempat tidur.
‘’Sebaiknya aku kembali ke kamarku sebelum ada orang yang menangkap basah kita disini’’.
‘’Maksudmu Shiori?’’
‘’Iya’’.
‘’Aku akan munuruti permintaanmu untuk tetap menikahi Shiori.Tapi yang harus kamu ingat aku akan selalu mencintaimu’’.
‘’Aku tahu. Aku juga akan selalu mencintaimu’’.
Masumi menarik Maya dalam pelukannya dan berbisik ditelinganya.
‘’Mungil, jaga dirimu baik-baik dan juga jaga kesehatanmu. Apa pun yang terjadi kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai seumur hidupku’’.
Maya meneteskan air matanya dan Masumi menghapusnya dengan lembut.
‘’Jangan menangis. Aku tidak suka melihatmu menangis itu membuatku hatiku sedih’’.
‘’Anda juga jaga diri Anda baik-baik dan selamat tinggal’’.
Maya melepaskan dekapannya dari Masumi dan Masumi menatap Maya dengan pilu.
Blam!
‘’Maya, aku akan selalu mencintaimu’’gumamnya. Masumi kembali menitikkan air matanya.
Maya menangis di kamarnya dalam diam sampai Matahari meninggi.Masumi dan Shiori pulang ke Tokyo bersama-sama. Mereka bertemu dengan Maya di pintu keluar hotel.Maya memberi salam pada mereka. Hubungannya dengan Masumi seperti tidak pernah terjadi.Mobil Masumi meluncur pergi dari halaman hotel.
‘’Semoga Anda bahagia pak Masumi. Aku senang bisa menjadi kekasih Anda walaupun hanya satu hari’’Maya menghapus air matanya yang mulai menetes.
Dengan hati tegar Maya pergi ke lokasi syuting.Di kejauhan Kenjiro memperhatikan mereka dengan wajah tersenyum .
‘’Oh, sepupuku. Apa yang telah kamu lakukan sehingga Masumi menjauhi Maya. Aku rasa kamu belum berhasil meminumkan ramuan cinta itu pada Masumi’’.
Selama pengambilan gambar Maya terus melamun dan selalu melakukan berbagai kesalahan dan membuat pak Kirisawa marah. Pak Kirisawa mengancam Maya kalau dia melakukan kesalahan lagi , Maya akan digantikan oleh orang lain.
Pada waktu makan siang tiba, Kenjiro kembali mendatangi Maya ditempat syutingnya untuk menjemputnya makan siang dan mereka berdua pergi dari tempat syuting.
‘’Mungkin itu pacar barunya Maya’’kata salah seorang kru film.
‘’Mungkin gosip itu benar. Maya jatuh cinta pada pria lain dan itu yang menyebabkan hubungan Maya dan Sakurakoji putus’’.
‘’Maksud kalian Maya selingkuh?’’
‘’Bisa jadi. Pria itu tampan dan juga terlihat kaya.Makanya Maya memutuskan hubungannya dengan Sakurakoji’’.
Pak Kirisawa terlihat kesal mendengar mereka bergosip.
‘’Hei kalian. Kalian jangan bergosip saja. Mungkin yang kalian pikirkan sekarang tidak seperti kenyataan yang sebenarnya. Jangan menyimpulkan suatu permasalahan dengan cepat. Ayo bubar’’.
Para kru film akhirnya bubar dengan wajah cemberut.Kenjiro mengajak Maya kesebuah restoran mahal.Maya tampak asyik membaca menu makanan dan Kenjiro terlihat senang bisa berada bersama Maya.
****
Sore hari Masumi dan Shiori sudah tiba di Tokyo. Masumi mengantarkan Shiori pulang ke rumahnya. Shiori sangat senang karena rencananya berhasil.Sekarang Masumi lebih perhatian pada dirinya setelah dia mengetahui Shiori hamil.
 ‘’Shiori, sebaiknya kamu istirahat. Pasti kamu sudah lelah. Aku akan mengantarmu ke kamar’’.
Setelah mengantar Shiori ke kamarnya, Masumi bertemu dengan pak Takamiya.
‘’Terima kasih sudah mengantarkan Shiori pulang’’
‘’Itu sudah tugasku. Permisi!’’
Masumi membungkukkan badannya dan pergi.Pak Takamiya masuk ke dalam kamar Shiori.
‘’Sepertinya hubungan kalian baik-baik saja’’.
‘’Tidak juga. Masumi malah sempat berencana membatalkan pernikahan ini’’
‘’Eh. Kenapa?’’
‘’Itu karena Maya. Masumi sekarang tahu kalau Maya mencintainya. Makanya dia ingin membatalkan pernikahannya denganku. Tapi tenang saja. Aku sudah berhasil mengatasinya. Masumi sepertinya mengurungkan niatnya itu’’.
‘’Syukurlah. Kakek merasa lega Masumi akan tetap menikahimu’’.
‘’Maya Kitajima adalah penghalangku. Aku merasa takut suatu hari nanti Masumi akan pergi dariku dan lari ke dalam pelukan Maya. Seandainya dia tidak ada. Masumi pasti akan mencintaiku. Ya seandainya Maya tidak pernah dilahirkan Masumi tidak akan jatuh cinta kepadanya’’.
‘’Sudah jangan pikirkan itu lagi. Sebaiknya kamu istirahat agar anemiamu tidak kambuh lagi’’.
Pak Takamiya meninggalkan Shiori dan memikirkan kata-kata Shiori.
****
Masumi telah kembali ke rumahnya. Eisuke sudah menunggunya di depan rumah.
‘’Akhirnya kamu kembali juga. Bagaimana pestanya?’’
‘’Sangat menyenangkan. Aku mau istirahat dulu sebelum memulai kembali pekerjaanku di kantor’’kata Masumi dingin.
Eisuke merasa cemas dengan perkataan pak Harada beberapa hari yang lalu. Seandainya perkataannya benar, Masumi benar-benar dalam bahaya.Eisuke tidak tahu lagi harus mempercayai siapa.Di lain pihak Eisuke ingin Masumi menikah dengan Shiori agar perusahaannya dapat berkembang lebih pesat lagi, tapi dia juga tidak ingin hidup Masumi dalam bahaya.
Tidak terasa 4 hari telah berlalu malam ini Maya akan kembali ke Tokyo. Selama berada di Yokohama Maya selalu dikunjungi Kenjiro setiap hari dan itu membuatnya merasa tidak enak apa lagi mendengar bisik-bisik orang kalau dirinya dan Kenjiro ada hubungan khusus.
Pada tengah Malam, Maya tiba di apartemennya dan kedatangannya disambut oleh Rei.
‘’Maya, aku merindukanmu’’Rei langsung memeluk Maya.
‘’Aku juga. Ada banyak yang ingin aku ceritakan padamu.Aku akan menceritakannya besok saja karena hari ini aku sudah sangat lelah’’.
‘’Baiklah Maya. Sekarang istirhatalah. Pasti kamu sudah lelah’’.
Maya melesat pergi ke kamarnya dan langsung terlelap tidur.
Pagi-pagi Maya sudah selesai menyiapkan makan pagi untuk teman-temannya.Rei keluar dari kamarnya sambil menguap.
‘’Pagi Maya!
‘’Pagi!’’
‘’Terima kasih sudah menyiapkan makan untuk kami’’
‘’Hari ini aku punya banyak waktu luang, jadi hari-hariku tidak akan sesibuk seperti biasanya syuting film sudah berakhir. Sekarang aku hanya tinggal menunggu waktu untuk pementasan bidadari merah’’.
‘’Lalu bagaimana hari-harimu di Yokohama?’’
Raut wajah Maya berubah seketika menjadi sedih.Rei menduga pasti telah terjadi seseuatu yang tidak menyenangkan selama Maya ada disana.
‘’Hmmm..Maya. Apa yang terjadi di Yokohama?’’
‘’Aku bertemu dengan pak Masumi disana’’.
‘’Lalu?’’
‘’Aku mengatakan semua perasaanku kepadanya dan dia menerima perasaanku’’.
‘’Eh. Maksudmu pak Hayami juga mencintaimu?’’
‘’Iya. Aku juga tidak mengira pak Masumi mencintaiku’’.
‘’Maya, kau jangan bercanda. Pak Hayami jatu cinta kepadamu, ah yang benar saja’’sambil melihat Maya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Rei kemudian tertawa.
‘’Ha..ha..ha..ha..”
‘’Apanya yang lucu?’’
Maya terlihat cemberut Rei tidak percaya padanya malah mentertawakannya.
‘’Maaf...maaf. Hanya saja...aku tidak membayangkan Pak Hayami jatuh cinta padamu. Lalu bagaimana hubungan kalian selanjutnya? Jangan lupa dia sudah punya tunangan dan akan menikah sebentar lagi’’.
‘’Pak Masumi akan tetap menikah dengan nona Shiori ‘’wajah Maya kembali terlihat sendu dan mulai meneteskan air mata.
‘’Maya, kenapa dia tetap menikah dengan nona Shiori? Bukannya kalian berdua saling mencintai?’’
‘’Aku yang menyuruh dia tetap menikahinya karena Shiori sedang hamil dan butuh pak Masumi disampingnya’’butiran-butiran air mata jatuh semakin deras.
Rei memeluk Maya dan dia mengerti apa yang membuat Maya bersedih.Sayaka dan Mina terheran-heran melihat Maya yang menangis.
‘’Maya, kau kenapa?’’tanya Mina khawatir.
Maya menghapus air matanya dan tersenyum sedih.
‘’Aku tidak apa-apa. Mataku hanya kemasukan debu saja’’.
Mina dan Sayaka menatap Maya heran.
‘’Sebaiknya kita makan. Nanti masakannya menjadi dingin’’kata Rei mencairkan suasana.
‘’Apa rencanamu hari ini?’’
‘’Aku mau berjalan-jalan di sekitar sini. Hari ini aku tidak ada kegiatan sama sekali’’.
‘’Kamu mau menemaniku berbelanja hari ini?’’
‘’Aku mau Rei’’
‘’Kita pergi sebentar lagi. Bersiap-siaplah!’’
‘’Hmmm’’Maya menganggukan kepalanya.
Setelah makan Rei dan Maya pergi ke supermarket dan Rei melihat Maya sedikit ceria.Maya terlihat sibuk membeli bahan makanan. Setelah berada setengah jam disupermarket mereka membawa banyak kantong belanjaan.Maya dan Rei kesulitan membawa belanjaan yang begitu banyak.
‘’Seharusnya kita tadi tidak perlu belanja sebanyak ini, tapi kamu terus memasukan barang kedalam troli sampai penuh. Sekarang lihat kita kesulitan membawanya’’keluh Rei.
‘’Maaf. Tadi aku keasyikan’’.
‘’Ya sudah’’
Mereka mulai meninggalkan supermarket, lalu Rei tiba-tiba menghentikan langkahnya.
‘’Maya, aku lupa membeli Minyak olive.Aku akan kembali ke supermarket’’.
Rei mengedarkan pandangannya kesekeliling.
‘’Maya, bisakah kamu menungguku ditaman sana’’.
‘’Baiklah’’.
‘’Kau tunggu disini. Jangan pergi kemana-mana. Aku akan segera kembali’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya duduk sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang disekitar taman. Tiba-tiba ada seekor kucing besar dan berbulu oranye menyentuh kedua kakinya. Kucing itu sangat lucu dan menggemaskan. Maya mengakat kucing itu, lalu mendudukannya di pangkuan. Kucing itu merasa nyaman berada di pangkuannya. Maya mengusap-usap kepalanya dan mengelitik lehernya.
‘’Meeooongg...meeooonggg....’’
‘’Apa kamu tersesat?’’
‘’Meoooonggg’’
Maya mencoba melihat kesana kemari siapa tahu ada orang yang sedang mencari kucing ini.
‘’Kucing manis, siapa namamu?’’
‘’Meoooonnggg’’
Maya lalu melihat kalung yang terpasang dilehernya yang gemuk dan melihat nama kucing itu.
‘’Garfield. Jadi namamu Garfield’’.
‘’Meoooonnggg’’
‘’Apa kamu lapar?’’
‘’Meeooonngg’’
Maya mengambil susu dari kantong belanjaanya dan dia menumpahkan susu di gelas yang dibelinya tadi di supermarket. Kucing itu minum susu dengan lahap. Hanya dalam hitungan detik susu sudah habis diminumnya.
‘’Kamu ternyata sangat lapar ‘’
Maya kembali mengisi gelasnya dengan banyak susu.
‘’Garfield, ternyata kamu ada disini’’kata seorang wanita tiba-tiba.
‘’Apa ini kucing Anda?’’
‘’Benar. Aku mencari dia kemana-mana ternyata ada disini. Maaf kucingku sudah merepotkanmu’’.
‘’Tidak apa-apa. Aku suka dengan kucing. Kucing Anda sangat lucu dan juga tampan’’.
‘’Terima kasih’’wanita itu tersenyum.
Wanita itu duduk di samping Maya dan menatap Maya dengan lembut. Entah kenapa tatapan wanita itu terasa nyaman. Dia sangat cantik pikir Maya.
‘’Namaku Eriko Harada’’
Maya menyambut uluran tangannya.
‘’Aku Maya Kitajima’’.
‘’Maya. Boleh aku memanggilmu Maya?’’
‘’Tentu saja’’
‘’Senang bisa berkenalan denganmu’’.
‘’Aku juga’’
‘’Apa kamu sendirian?’’
‘’Tidak aku bersama dengan temanku, tapi sekarang dia sedang membeli barang yang lupa dibeli’’.
‘’Maya, aku lihat kamu gadis yang sangat baik . Aku tidak pernah salah menilai orang’’.
‘’Terima kasih’’Maya tersipu malu dan wajahnya merona merah.
‘’Aku tinggal di dekat sini. Kalau ada waktu kamu bisa mengunjungiku kapan-kapan. Kamu juga bisa ajak temanmu untuk bermain ke rumahku. Rumahku bergaya Eropa dan dindingnya terbuat dari batu. Pasti kamu akan mudah menemukannya dan ini kartu namaku’’.
‘’Nanti aku akan mengunjungi Anda’’.
‘’Maya, aku harus pergi dulu. Terima kasih kamu sudah mau berbicara denganku dan terima kasih atas susunya. Ayo Garfield kita pulang’’.
Kucing itu menuruti perkataan majikannya.
‘’Maya , sepertinya Garfield menyukaimu. Biasanya dia akan sangat galak dengan orang asing, tapi denganmu tidak. Mungkin kamu orang yang sangat spesial. Aku permisi dulu. Sampai Jumpa’’.
Wanita itu kembali tersenyum pada Maya. Senyum yang ramah dan hangat membuat Maya merasa nyaman.Tidak lama kemudian Rei datang dengan nafas yang tersengal-sengal.
‘’Tadi kamu bicara dengan siapa?’’
‘’Eriko Harada’’
‘’Apa dia temanmu?’’
‘’Bukan. Aku baru saja bertemu dengannya disini dan dia mengundang kita kerumahnya’’.
‘’Apaaa....kalian baru pertama kali bertemu, tapi dia sudah mengundangmu datang kerumahnya. Kamu harus hati-hati. Kita tidak tahu siapa dia’’.
‘’Aku rasa dia orang yang sangat baik’’
‘’Lebih baik kita harus berhati-hati terhadap orang asing. Ayo kita pulang!’’.
****
Masumi berada di kantornya bersama dengan Mizuki sibuk memeriksa beberapa dokumen dan juga beberapa proposal untuk konser musik baik dalam maupun luar negeri. Kantornya berantakan penuh dengan kertas-kertas. Masumi dan Mizuki dikagetkan oleh suara telepon yang begitu nyaring.Masumi mengusap-usap dadanya dan menerima telepon.
‘’Halo Hayami disini!’’
‘’Ah Masumi ini aku’’.
‘’Pak Igarashi. Apa kabar?’’
‘’Aku baik. Kamu pasti juga baik, bukan?’’
‘’Aku baik. Terima kasih’’.
‘’Maaf aku menganggumu. Apa bulan depan kita bisa bertemu denganku di Karuizawa untuk mmembicarakan acara konser disini?’’
‘’Tunggu sebentar. Aku lihat jadwalku dulu’’.
Masumi dengan cepat membuka agendanya dan dia melihat akhir bulan depan jadwalnya kosong.
‘’Akhir bulan depan bagaimana?’’
‘’Ide yang bagus. Aku akan tunggu kedatanganmu.Sekali lagi maaf sudah menganggu waktumu. Sampai jumpa!’’
‘’Mizuki, akhir bulan depan aku akan ke Karuizawa. Aku sudah lama tidak pergi kesana. Terakhir aku kesana ketika aku berumur 18 tahun. Kau juga ikut’’.
‘’Hah?Saya?’’
‘’Iya.Aku butuh kamu disana. Kita kesana untuk melihat persiapan konser musik selama beberapa hari dan sekalian berlibur. Kamu juga butuh liburan bukan’’.
 ‘’Pak Hayami terima kasih. Saya akan ikut!’’kata Mizuki senang.
‘’Kamu tolong carikan penginapan disana?’’
‘’Baik pak Hayami’’.
Mizuki jadi terlihat semangat menyelesaikan pekerjaannya dan Masumi tersenyum senang.
****
Besok malamnya Maya akan menghadiri pesta syukuran selesainya film terbarunya. Maya mengajak Rei untuk datang bersama-sama ke pesta itu, tapi tiba-tiba pintu bel berbunyi.
‘’Anda?’’Maya terkejut dengan kedatangan Kenjiro dan dia tersenyum manis pada Maya.
‘’Siapa Maya?’’kata Rei.
Maya mempersilahkan Kenjiro masuk dan Rei juga terkejut dengan kedatangannya.
‘’Maya, apa kamu juga janjian dengan dia?’’bisik Rei.
‘’Tidak’’.
‘’Aku sengaja datang kesini untuk menjemput Maya untuk pergi bersama ke pesta’’.
Kenjiro terus menatap Maya yang sangat terlihat cantik hari ini. Maya memakai pakaian terusan sampai mata kaki dan berlengan pendek. Gaunnya berwarna perak berkilauan dan rambutnya digerai dihiasi oleh jepit yang berwarna sama.Rei menyadari dari tadi pria yang ada disampingnya terus menatap Maya. Ada rasa tidak suka yang dirasakan Rei terhadap Kenjiro.
‘’Maya, bisa kamu ikut aku sebentar’’.
Rei menarik Maya dan pergi ke kamar kemudian Rei menutup pintu kamar dan mendekatkan wajahnya ke Maya.
‘’Maya, apa kamu akan menerima ajakan dia?’’
‘’Sepertinya begitu. Dia sudah datang kesini dan aku tidak bisa berbuat apa-apa’’.
‘’Maya, aku tidak suka dengannya. Ada sesuatu tentang dirinya yang tidak aku suka’’.
‘’Aku juga merasakan yang sama denganmu. Tapi sepertinya dia kelihatan sangat baik dan juga ramah’’.
‘’Ya kau benar.Tapi kita tetap harus hati-hati’’.
Rei membukakan pintu kamar dan Kenjiro tersenyum kepada mereka berdua.Kenjiro menawarkan lengannya, tapi Maya menolaknya. Sebisa mungkin ingin menjaga jarak dengan Kenjiro.Mereka bertiga masuk kedalam mobil dan menuju Daito tempat pesta dilaksanakan.
****
Masumi tampak sibuk menyambut tamu-tamunya dan tidak lama kemudian Jin datang dan mereka berpelukan lalu bersalaman.
‘’Kau semakin tampan saja’’sambil menepuk bahu Masumi.
‘’Kau juga’’.
Lalu mereka berdua tertawa.Shiori datang bersama dengan kakeknya . Shiori tersenyum melihat Masumi dan segera mendekatinya.
‘’Malam Masumi!’’
‘’Jin, kenalkan ini Shiori Takamiya. Dia calon istriku’’.
‘’Halo. Senang bisa bertemu dengan Anda’’Jin mengulurkan tangannya pada Shiori.
‘’Dia Jin teman sekolah Smuku’’.
‘’Saya juga senang bisa bertemu dengan Anda . Masumi tidak pernah menceritakan tentang Anda padaku’’.
‘’Mungkin dia tidak waktu untuk menceritakan tentang diriku pada Anda’’.
Jin melirik Masumi dengan wajah kesal.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Bagaimana kabar Anda pak Takamiya?’’
‘’Baik. Pestanya sangat ramai dan meriah. Apa Kitajima Maya belum datang?’’
‘’Sepertinya belum mungkin sebentar lagi’’.
‘’Maaf sudah menganggu kalian aku akan mengambil makanan dulu’’.
Pak Takamiya berjalan terpincang-pincang dengan menggunakan tongkatnya dan menyapa beberapa tamu lainnya.
‘’Sebaiknya aku tinggalkan kalian berdua. Supaya kalian bebas berbicara’’.
Shiori mendekati kakeknya dan ikut menyapa tamu-tamu lainnya.
‘’Masumi, calon istrimu sangat cantik. Pantas saja kamu jatuh cinta kepadanya. Kamu membuatku iri saja’’.
Raut wajah Masumi berubah sedih.
‘’Kau kenapa?’’
‘’Ah, tidak apa-apa’’.
Masumi mengambil 2 minuman diatas meja dan memberikan yang satunya kepada Jin.
‘’Ayo kita bersulang’’.
Tiinngg!
Masumi perlahan-lahan meminumnya sedangkan Jin meneguknya dengan sekali teguk.
‘’Wine ini sangat enak. Pasti harganya sangat mahal’’.
Ruangan menjadi hening ketika Maya dan Kenjiro memasuki ruangan. Wajah Masumi mengeras melihat Maya bersama pria lain.Semua mata menatap ke arah Maya. Masumi pun tidak berkedip melihat Maya yang sangat cantik malam ini.Masumi lalu melihat kearah pria yang berada disampingnya.
‘’Siapa pria itu? Kenapa dia bisa bersama dengan Maya’’katanya dalam hati.
Masumi terlihat kesal dan juga cemburu.Dia memegang gelas Wine dengan sangat keras menahan kecemburuannya. Apa lagi pria itu secara terang-terangan memegang tangan Maya. Masumi terlihat sangat marah dan dia ingin sekali menghajar pria itu. Shiori dan kakeknya pun sangat terkejut Kenjiro bersama dengan Maya.
Masumi mengambil nafas panjang untuk menahan rasa cemburunya dan untuk tidak memukul pria itu didepan orang-orang. Shiori melirik ke arah Masumi . Dia tahu sekarang Masumi sedang cemburu lalu Shiori mendekatinya dan memegang tangan Masumi. Maya melihat Masumi dan Shiori, tapi tatapan Masumi dingin menusuk hatinya. Maya pun memalingkan wajahnya dan tersenyum kepada orang-orang disini.
Kenjiro mendekati Shiori dan Masumi.
‘’Halo!’’
Masumi masih menatap Kenjiro dengan tatapan dinginnya.
‘’Masumi, kenalkan ini sepupuku. Kenjiro Takamiya’’.
Masumi tampak terkejut.
‘’Sepupumu?’’
‘’Iya. Dia baru kembali dari Amerika’’
‘’Halo pak Hayami, akhirnya kita dapat bertemu’’.
Kenjiro mengulurkan tangannya tapi Masumi tidak menyambut tangan yang diulurkan Kenjiro.Akhirnya Kenjiro mendekati Maya dan Rei yang sedang asyik mengobrol.Masumi sangat tidak suka melihat keakraban mereka berdua. Tangannya dikepalkan. Jin yang melihat sikap Masumi yang berubah tadi menjadi merasa heran dan juga bingung.
Masumi kembali mengambil minumannya dan meneguknya dengan sekali teguk.
‘’Masumi kau kenapa?’’bisik Jin.
‘’Tidak ada apa-apa’’kata Masumi dingin.
Masumi menuju meja yang berisi dengan makanan dan mengambil makanan banyak-banyak kedalam piringnya sampai penuh.
‘’Hei Masumi, kamu tidak apa-apa makan sebanyak itu’’
Masumi tidak mendengar Jin dan langsung menuju meja makan . Jin duduk dihadapan Masumi dan melihat tingkah temannya yang sedang kesal. Masumi terus menatap Maya dan Kenjiro dari kejauhan dengan wajah kesal dan marah sambil memasukan makanan yang banyak kemulutnya.Jin bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan Masumi. Shiori duduk disamping Masumi dengan wajah tersenyum manis tapi hatinya sangat marah melihat kecemburuan Masumi pada Kenjiro. Shiori merebut makanannya dari Masumi.
‘’Apa yang kamu lakukan?’’
‘’Aku akan menyuapimu makan?’’
‘’Eh...itu tidak perlu’’.
Masumi mencoba merebut piringnya dari tangan Shiori.
‘’Sebaiknya aku meninggalkan kalian berdua. Pasti kamu malu disuapi oleh calon istrimu karena ada aku disini’’.
‘’Bukan begitu Jin’’.
Jin tanpa mendengarkan perkataan Masumi langsung menjauh dan mengajak seorang tamu wanita untuk menemaninya makan.Shiori terus saja memaksa untuk menyuapi Masumi dan akhirnya Masumi menyerah dan membiarkan Shiori menyuapinya. Maya begitu iri melihat keakraban Shiori dan Masumi. Dia terlihat sangat bahagia pikirnya.Maya berusaha untuk tidak meneteskan air matanya didepan semua orang, kemudian Maya pergi ke Toilet dan menghapus air matanya yang sudah jatuh ketika dalam perjalanan menuju toilet.Setelah dapat menenangkan dirinya Maya keluar dan tidak langsung menuju tempat pesta. Dia duduk  disalah satu lorong di Daito sambil termenung.Dibukanya tas kecilnya dan mengeluarkan jam sakunya. Maya mendengarkan musik yang mengalun keluar dengan tatapan kosong.
Setelah selesai disuapi Shiori, Masumi pergi ke toilet untuk merapikan diri. Dalam perjalanannya kesana Masumi mendengar suara musik mengalun yang sangat dikenalnya sepanjang lorong Daito. Suara musik yang berasal dari jam sakunya yang hilang dengan wajah panik Masumi mencari tahu asal suara musik itu. Masumi berlari-lari mengikuti suara musik itu.Tiba-tiba musik itu sudah tidak terdengar lagi dan Masumi tidak menemukan siapa pun.
‘’Apa ada yang menemukan jam sakuku? Kalau iya siapa?’’kata Masumi dalam hati.
Masumi memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal, lalu mengambil nafas panjang kemudian kembali menghadiri pesta. Maya sedang duduk bersama Kenjiro dan Rei sambil menikmati makanannya. Maya selalu memperlihatkan senyumannya pada Kenjiro dan membuat Masumi gerah.Tangannya terus ditahan agar tidak melayang ke wajah pria itu. Bibir bawahnya digigit sambil memandang marah ke arah pria itu.Shiori yang melihatnya merasa cemas. Shiori melihat gelas minuman Masumi yang masih tersisa dengan cepat-cepat dimasukannya ramuan cinta kedalam gelasnya. Masumi kembali duduk dengan perasaan kesal. Shiori mengajaknya bersulang dan ketika Masumi akan minum , Masumi merasakan gelang yang dipakainya sangat panas dan menjatuhkan gelas wine ke atas meja dan sisa wine tumpah semua mengotori hampir seluruh taplak meja. Wajah Masumi meringis kesakitan sambil memegangi tangan kirinya.
‘’Masumi, kamu tidak apa-apa’’tanya Shiori khawatir.
‘’Aku tidak apa-apa ‘’sambil menahan rasa panas yang tersisa di gelangnya.
Shiori merasa kesal karena usahanya kali ini juga gagal.Tidak jauh dari sana Eriko Harada memperhatikan mereka berdua sambil tersenyum puas.Masumi merasakan gelangnya kembali menjadi dingin dan terasa sejuk dikulit.
Maya sudah merasa lelah dan juga mengantuk da mengajak Rei untuk pulang.
‘’Kalian mau kemana?’’tanya Kenjiro tiba-tiba.
‘’Kami mau pulang’’.
‘’Aku akan mengantarkan kalian pulang’’.
‘’Tidak perlu. Kami pulang sendiri saja’’.
Kenjiro menahan tangan Maya dengan kuat.
‘’Aku akan tetap mengantarkan kalian. Aku ingin kalian pulang selamat terutama kau nona Kitajima’’bisiknya ditelinga Maya.
Rei merasa sebal melihat Kenjiro bersikap mesra pada Maya. Meskipun Kenjiro orangnya tampan, baik, ramah dan juga kaya,tapi entah kenapa Rei begitu tidak suka dan sebal. Baru pertama kalinya Rei tidak begitu suka dengan seorang pria. Rei yakin dibalik kebaikan Kenjiro pada Maya pasti ada yang diinginkan oleh pria itu.Masumi melihat kepergian mereka bertiga dari kejauhan dan menatap kepergian Maya dengan wajah sendu dan pilu.Kenjiro membukakan pintu mobil untuk Maya dan Rei dan mereka pergi meninggalkan pesta.Masumi menatap mobil yang membawa pergi Maya sampai menghilang dari hadapannya.
‘’Maya, aku akan selalu mencintaimu dimanapun aku berada karena hatiku hanya untukmu seorang ‘’gumamnya lirih.
Masumi kembali masuk ke ruang pesta dengan lesu dan berwajah 
muram..

Bersambung

6 comments:

Anonymous said...

Makin seru! mudahan semua terbongkar sblm pernikahan masumi *rini*

ivoneyolanda on 14 July 2011 at 09:02 said...

Masa sHiori hamil beneran sih.....mudah2an Masumi sadar klo jam sakunya ada di Maya.........

Muri said...

Ah,gak percaya shiory bener2 hamil! Pasti salah satu akal bulusnya aja. Please..next chapternya jangan terlalu lama..penasaraaaaan banged..

orchid on 14 July 2011 at 13:12 said...

beuh, air mata tumpah teruuuuuuuss

Fagustina on 14 July 2011 at 13:39 said...

bohong tuh shiomay....ckckckckckckck...*tendang kenjiro*

Anonymous said...

wah....semakin seru niy....mau terus lanjutannya sis mia :D
_Eka_

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting