Thursday 7 July 2011

Fanfic TK : Benang Merah 4

Posted by Miarosa at 09:34
Rate : 18+

Benang Merah
( By Mia Luna )

Chapter 4 : Garfield

Shiori merasa sangat senang hari ini menghabiskan waktunya bersama Masumi. Pergi mencoba pakaian pengantinnya dan membeli barang-barang perlengkapan rumah tangga.Shiori dan Masumi akan tinggal di rumah mereka sendiri setelah menikah nanti.
‘’Kamu membeli apa tadi dengan Masumi?’’
‘’Banyak yang aku beli dengan Masumi’’.
‘’Apa kamu senang?’’
‘’Tentu saja kakek . Aku senang dan sudah tidak sabar ingin segera menikah dengannya.Aku tidak sabar menjadikan Masumi sebagai milikku’’.
‘’Shiori, apa Masumi tidak cerita apa-apa padamu?’’
‘’Cerita apa?’’
‘’Ya misalnya selama ini dia sedang dilindungi oleh seseorang’’.
‘’Hmmm....dia tidak cerita apa-apa. Apa kakek masih curiga Masumi telah dilindungi oleh seseorang dengan sihirnya?’’
‘’Iya. Kakek masih curiga. Tugasmu sekarang mencari tahu siapa dia’’.
‘’Baiklah. Apa kakek masih ingin menggunakan mantra pelupa pada Masumi?’’
‘’Benar. Kakek hanya ingin menghapus sebagian ingatannya terutama ingatan tentang Maya Kitajima supaya Masumi lebih mencintaimu’’.
‘’Aku akan bantu kakek’’.
‘’Terima kasih’’ .
Di wajah keduanya terlihat senyuman licik.
****
‘’Halo Masumi!’’
‘’Jin’’
‘’Ternyata kamu masih mengenaliku’’.
Masumi mendekati Jin yang masih duduk di kursi Masumi.
‘’Tentu saja aku masih mengenalimu. Mana mungkin aku lupa dengan wajah temanku’’.
‘’Terima kasih masih menganggapku sebagai temanmu. Aku senang mendengarnya’’sambil mengedipkan matanya pada Masumi.
Jin berdiri dan duduk di sofa dan Masumi mengikutinya.
‘’Kenapa kamu bisa ada disini? Bukannya kamu ada di Amerika’’.
‘’Apa kamu tidak senang bertemu denganku?’’
‘’Bukan begitu. Aku senang bisa bertemu denganmu lagi’’.
‘’Selama 13 tahun kamu tidak pernah menghubungiku sama sekali padahal aku sudah memberikan alamat emailku dan nomor teleponku dan email dariku sepertinya tidak pernah kamu baca’’.
‘’Maaf. Aku sangat sibuk’’.
‘’Sesibuk itukah sehingga tidak ada waktu untuk menghubungi temanmu ini’’terlihat wajah kecewa di wajahnya.
‘’Maaf. Aku tidak bermaksud begitu’’.
‘’Sudahlah. Aku senang ternyata kamu tidak lupa denganku. Lihatlah dirimu sekarang kamu  sudah menjadi orang sukses. Kamu benar-benar telah menjadi penerus Daito. Sepertinya ayahmu sudah mendidikmu dengan keras sehingga kamu menjadi seperti ini.Aku dengar kamu boss yang sangat galak, kejam dan juga dingin’’.
‘’Kalau itu benar kamu mau apa?’’
‘’Aku tidak akan bekerja disini karena aku tidak ingin mempunyai boss sepertimu’’.
Masumi tersenyum.
‘’Berapa lama kamu berada disini?’’
‘’Mungkin satu bulan karena aku ingin menghadiri pernikahanmu’’.
‘’Dari mana kamu tahu itu?’’
‘’Tentu saja dari berita yang beredar disini. Sepertinya kalau aku tidak pulang ke Jepang, aku tidak tahu kamu akan menikah’’.
‘’Maaf. Aku tidak memberitahumu’’.
‘’Sudahlah sekarang aku sudah tahu. Seperti apa calon istrimu itu? Apa dia cantik melebihi Emika?’’
‘’Dia sama cantiknya dengan Emika dan bagaimana kabar dia sekarang?’’
‘’Ternyata kamu masih ingat Emika juga. Dia sekarang ada di Italia. Dia sekarang sudah menjadi perancang busana terkenal disana dan dia juga membuka butik disana’’.
‘’Aku kira dia sudah menikah denganmu’’.
‘’Dia langsung menolakku ketika aku menyatakan perasaanku padanya setelah liburan musim semi kita di Karuizawa. Dia bilang dia mencintaimu. Pasti dia sangat sedih kamu sebentar lagi akan menikah’’.
‘’Menurutmu dia masih mencintaiku?’’
‘’Iya. Dia sendiri yang bilang padaku.Makanya sampai sekarang dia belum menikah. Sepertinya dia masih mengharapkanmu suatu saat akan mencintainya’’.
‘’Kamu sudah pernah bertemu dengannya lagi?’’
‘’2 bulan yang lalu aku pergi ke Italia dan bertemu dengannya disana’’.
‘’Apa dia tahu aku akan menikah?’’
‘’Hmmm...sepertinya dia tidak tahu dan aku tidak akan memberitahu dia kalau kau akan menikah karena aku tidak ingin dia bersedih’’.
‘’Jin, kau masih mencintainya?’’
‘’Iya, tapi sayangnya hatinya bukan untukku tapi untukmu’’.
‘’Emika adalah wanita yang sangat baik, cantik dan pintar. Aku hanya menyukai dia hanya sebatas teman saja dan tidak akan pernah bisa mencintainya sebagai seorang wanita’’.
‘’Tentu saja karena sekarang kamu akan menikah dengan belahan jiwamu itu sebentar lagi’’.
Raut wajah Masumi berubah jadi murung dan sedih.
‘’Sayangnya wanita yang akan kunikahi sekarang bukan belahan jiwaku’’kata Masumi dalam hati.
‘’Masumi, Selamat untuk pernikahanmu!’’Jin langsung memeluk Masumi dengan erat.
‘’Terima kasih’’.
‘’Apakah kamu masih ingat tentang kejadian itu di Karuizawa beberapa tahun yang lalu saat kita berlibur disana?’’
‘’Maksudmu mansion yang terbakar itu atau aku yang hampir mati di danau?’’
‘’Dua-duanya. Aku dengar mansion itu sudah selesai dibangun’’.
‘’Eh. Benarkah? Dari mana kamu tahu?’’
‘’Dari temanku seorang  arsitek dan dia terlibat dalam proyek membangun kembali mansion putih itu.Tapi setelah selesai mansion itu hanya ditempati sebentar oleh pemilik barunya dan kemudian akhirnya disewakan’’.
‘’Kenapa?’’
‘’Entahlah Masumi. Aku rasa memang tidak ada yang tidak beres dengan mansion itu. Meskipun sudah dibangun lagi . Sebelum aku datang menemuimu, aku pergi ke Karuizawa untuk bertemu dengan temanku dan dari mansion itu selalau terdengar jeritan orang padahal tidak ada orang menyewa mansion itu. Sepertinya tidak akan ada lagi orang yang akan menyewanya karena penyewa-penyewa sebelumnya merasa ketakutan ketika tinggal disana dan menurut cerita dari penyewa katanya mereka melihat hantu.Hantu yang sedang mengadakan sebuah pesta. Makanya meskipun mansion itu tidak ada orang selalu terdengar ramai dan terdengar suara musik mengalun dari mansion itu dan itu terjadi setiap malam. Aku sendiri mendengar ada musik mengalun dari mansion itu.....hiiiiiiii’’’
Masumi mendengarkan cerita Jin tanpa berkedip sedikit pun.
‘’Para penduduk disana selalu menyalahkan temanku karena mau membantu membangun mnasion itu lagi karena setelah mansion itu dibangun lagi mulai terdengar suara-suara aneh lagi di malam hari atau pun siang hari’’.
‘’Jadi kamu percaya kalau mansion itu berhantu?’’
‘’I..iya. Pasti kamu tidak percaya, iya kan?’’
‘’Iya’’kata Masumi mantap.
‘’Kalau kamu pergi kesana, sewa mansion itu dan tinggal disana satu hari saja untuk membuktikan hantu yang mendiami mansion itu ada atau tidak’’.
‘’Kalau aku menyewanya apa kamu ikut denganku tinggal disana?’’Masumi tersenyum nakal pada Jin.
‘’Hah? Aku tidak mau meskipun kamu memberikan uang kepadaku ratusan juta yen pun aku tidak mau  tinggal disana satu menit pun’’kata Jin merinding’’.
‘’Ya sudah kalau kamu tidak mau. Aku akan mengajak orang lain saja’’kata Masumi bercanda.
‘’Jadi kau serius akan menyewa mansion itu?’’
‘’Tentu saja tidak. Aku tidak akan menyewa mansion itu . Tadi aku hanya bercanda saja’’.
‘’Syukurlah ! Masumi kamu masih memakai gelang ini? Apa gelang ini benar-benar tidak bisa dilepaskan?’’
‘’Gelang ini tidak bisa dilepaskan’’.
‘’Pasti orang yang memberikan gelang ini benar-benar seorang penyihir?’’
‘’Jangan bicara sembarangan. Aku tidak percaya itu’’.
‘’Masumi, setelah aku pikir-pikir mengapa di dalam mansion itu terjadi hal-hal yang aneh ya?’’
‘’Hmmm...mungkin sebelumnya telah terjadi sesuatu yang buruk disana’’.
‘’Mungkin juga. Mansion itu penuh misteri yang tak terungkap’’.
‘’Kamu benar. Aku juga berpikir seperti itu’’.
Mereka berdua saling menatap heran.
****
2 minggu kemudian
Daun momiji tertiup angin musim gugur . Kelopak bunganya berjatuhan dan terbang ke segala arah . Ayumi duduk di halaman belakang villa sambil menikmati teh Queen Marry. Daun momiji terjatuh di atas mejanya. Semilir angin berhembus, Ayumi memejamkan matanya yang masih belum dapat melihat dengan jelas dan merasakan hembusan angin ditubuhnya.Matahari pagi begitu hangat tapi udara sangat dingin. Ayumi sudah berada di Jepang untuk penyembuhan matanya setelah di operasi di Jerman. Ayumi memutuskan beristirahat di Karuizawa sampai matanya sembuh .
 ‘’Halo Ayumi, bagaimana keadaan matamu?’’
‘’Baik. Kapan ibu datang?’’
‘’Baru saja. Aku senang matamu akan segera sembuh. Mungkin 2 bulan lagi kamu akan dapat melihat pementasan bidadari merah’’.
‘’Semoga saja. Aku ingin sekali menontonnya’’.
Ayumi kembali meminum tehnya dan berdiri.
‘’Ayumi,kau mau kemana?’’
‘’Aku mau jalan-jalan sebentar. Aku akan segera kembali’’.
‘’Hati-hati dijalan!’’
‘’Iya. Aku tahu’’.
Ayumi mulai melangkahkan kakinya keluar dari villa. Ini pertama kalinya Ayumi jalan-jalan selama aku berada disini. Selama kurang lebih 1 bulan terkurung dalam villa. Ayumi mengambil kesempatan ini untuk melihat-lihat tempat ini sebentar walaupun matanya belum bisa melihat dengan jelas. Udaranya sangat dingin dan menghirupnya dalam-dalam dan Ayumi dapat merasakan angin dingin di wajahnya. Tempat ini sangat indah dan juga tenang. Ayumi melihat sebuah danau dan airnya tampak berkilau tertimpa sinar matahari. Ayumi melihat ada beberapa orang yang sedang memancing dipinggir dan ditengah danau. Ayumi duduk dikursi sambil memandangi keindahan danau itu. Ayumi sangat takjub dengan pemandangan disekitarnya. Angin berhembus lagi dan Ayumi kembali berjalan mengelilingi danau dan  melihat sebuah rumah kayu berlantai dua yang halamannya di penuhi oleh  pohon spruce menarik perhatiannya. Rumah ini sangat sederhana, nyaman dan juga manis.
Selama beberapa saat Ayumi menatap rumah itu. Hatinya sangat tertarik dengan rumah ini padahal ini pertama kalinya Ayumi melihat rumah ini. Kemudian Ayumi dikagetkan oleh suara seorang laki-laki dan langsung menoleh kebelakang. Ayumi melihat seorang pria tua memakai topi dan dikedua tangannya membawa sekop dan ember.
‘’Ada yang bisa saya bantu nona?’’
‘’Tidak ada. Tadi aku lewat sini dan tertarik dengan rumah ini. Rumah ini sangat cantik’’.
‘’Iya. Rumah ini memang cantik. Sudah banyak pengunjung yang datang dan mengatakan rumah ini cantik. Bahkan ada orang yang berniat membelinya’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Iya. Tapi pemilik rumah ini tidak berniat untuk menjualnya  ‘’.
‘’Apa Anda pengurus rumah ini?’’
‘’Iya. Aku pengurusnya’’.
‘’Taman dirumah ini juga sangat cantik. Pasti kalau musim semi akan tumbuh bunga bermekaran’’.
‘’Nona benar. Kalau Anda mau Anda bisa melihat-lihat taman itu’’.
‘’Terima kasih’’.
Ayumi memasuki taman rumah itu. Ternyata taman rumah itu cukup besar dan sangat indah. Banyak pohon tumbuh dan ada kolam dengan air mancur. Disamping pohon spruce  ada sebuah ayunan dan Ayumi duduk disana. Pantas saja orang-orang mengagumi rumah ini dan bahkan ada yang ingin membelinya.Setelah puas melihat-lihat Ayumi pergi dari taman itu dan  melihat pria tua itu  sedang menanam pohon didepan rumah.
‘’Terima kasih sudah mengijinkan aku melihat-lihat’’.
‘’Aku senang kalau Anda menyukainya’’.
‘’Pemandanganya juga sangat indah’’.
‘’Iya. Anda memang benar. Pemandangan disini memang sangat indah.Bertahun-tahun lalu pernah ada seorang anak laki-laki yang hampir tenggelam di danau. Gara-gara kakinya kram ketika berenang untuk menyelamatkan seekor kucing. Untung saja ada seorang anak perempuan sekitar umur 7 tahun yang melihatnya dan menolongnya. Gadis kecil itu berani sekali masuk kedalam air danau untuk menyelamatkannya’’.
‘’Apa anak laki-laki itu berhasil diselamatkan?’’
‘’Iya. Dia berhasil selamat. Untung saja ada gadis kecil itu. kalau tidak mungkin dia sudah meninggal. Laki-laki itu seorang pemuda yang sangat tampan. Kalau tidak salah dia datang kesini bersama dengan teman-temannya berlibur. Hampir saja danau yang indah itu merenggut nyawa seseorang’’.
‘’Ternyata ada cerita yang mengerikan juga. Ah, sepertinya aku harus segera pulang. Sekali lagi terima kasih’’.
‘’Hati-hati dijalan nona!’’
Ayumi pun meninggalkan rumah cantik itu dan kembali ke villa. Disana makan siang sudah terhidang. Ibunya sedang menunggunya di ruang makan.
‘’Maaf. Aku datang terlambat’’.
‘’Tidak apa-apa. Bagaimana jalan-jalanmu tadi?’’
‘’Sangat menyenangkan. Tempat ini sangat indah. Aku menyukainya. Tadi aku menemukan rumah yang cantik di dekat danau dan aku diijinkan untuk melihat tamannya’’.
‘’Maksudmu rumah kayu itu?’’
‘’Iya. Ibu tahu tentang rumah itu?’’
‘’Tentu saja tahu. Semua orang disini juga mengetahuinya. Yang ibu dengar rumah itu pemiliknya salah seorang pengusaha kaya di Jepang’’.
‘’Siapa?’’
‘’Ibu lupa lagi siapa namanya dan satu lagi salah bangunan yang terkenal disini yaitu mansion putih yang berada di atas bukit. Tapi sekarang mansion itu sudah terbakar 13 tahun yang lalu dan menewaskan beberapa orang dan sekarang sudah dibangun lagi’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Iya. Tidak hanya itu ,menurut penduduk disini mansion itu dipakai untuk melakukan berbagai macam praktek dan ritual sihir’’.
Ayumi mendengarkan cerita ibunya dengan seksama dan di wajahnya terlihat dengan jelas rasa ingin tahu yang besar.
‘’Benarkah?’’Ayumi menelan ludahnya.
 ‘’karena menurut cerita dari penduduk disini selalu terdengar suara-suara aneh.Dan mansion itu penuh kejahatan dan terkutuk’’.
 ‘’Siapa pemilik mansion itu sebelumnya?’’
‘’Ibu tidak tahu nama keluarganya. Tapi namanya adalah Hiromasa’’.
‘’Seperti apa orangnya?’’
‘’Tidak tahu karena dia tidak pernah meninggalkan mansion itu jadi penduduk disini tidak tahu seperti apa wajahnya’’.
‘’Cerita yang sangat menarik.Apa ibu percaya dengan cerita penduduk disini?’’
‘’Entalah Ayumi, tapi cerita penduduk sangat menyakinkan. Kamu jangan-jangan coba untuk pergi kesana’’.
‘’Itu artinya ibu percaya’’.
‘’Kita hentikan saja pembicaraan kita sampai disini’’.
‘’Baiklah’’kata Ayumi sambil tersenyum kepada ibunya.
Setelah makan Ayumi duduk di ruang keluarga di depan perapian menyala sambil mendengarkan musik klasik.Ayumi memandang keluar jendela.
‘’ Maya adalah saingan terberatku dari dulu sampai sekarang. Sejak pertama aku melihat dia di pertunjukan Beth. Aku merasakan dia seseorang yang mempunyai kemampuan akting yang luar biasa. Aku bahkan sangat iri dengan kemampuan yang dimilkinya dan aku selalu merasakan dikalahkan olehnya. Bersaing dengan Maya memang sangat menyenangkan dan dia dicintai oleh orang-orang disekelilingnaya, teman-temannya yang selalu siap membantu karena dia mempunyai hati yang baik dan mempunyai sifat yang spontan. Maya, aku senang bisa mengenal dan bertemu denganmu’’.
Hari sudah malam rembulan menggantung dilangit. Malam ini udara sangat dingin dan membuat matanya cepat mengantuk. Akhirnya Ayumi terlelap tidur di sofa.
****
Maya sedang berada di lokasi syuting dan sedang duduk sambil membaca naskah. 2 minggu setelah Maya menyatakan putus dengan Koji, Maya tidak pernah bertemu atau pun berbicara dengannya. Media massa mulai mencium ada yang tidak beres dengan hubungan mereka. Mereka memberitakan hubungan Maya dan Koji telah berakhir. Mereka pun di kejar-kejar oleh wartawan. Seperti sekarang ini para wartawan berada di lokasi syuting untuk mendapatkan berita dari Maya. Kehadiran wartawan di lokasi syuting membuat gerah sutradara Kirisawa.
Pak Kirisawa mendekati mereka dan berdiri di depan mereka dengan wajah galak dan menyeramkan.
‘’Bisakah kalian pergi dari sini. Kami sedang melakukan syuting. Aku tidak ingin kalian menganggu konsentrasi pemain kami. Sekarang pergilah! Aku tidak ingin melihat kalian disini’’.
Akhirnya wartawan itu pergi dengan enggan.Pak Kirisawa mendekati Maya yang sejak dari tadi membaca naskah.
‘’Maya, sebaiknya setelah selesai syuting kamu beri penjelasan kepada wartawan. Aku tidak ingin melihatmu di kejar-kejar wartawan sampai lokasi syuting. Itu bisa menghambat pekerjaan kita’’.
‘’Ba..baik’’.
****
Shiori sedang membaca majalah fashion di ruang keluarga. Dia sedang asyik melihat-lihat pakaian-pakaian terbaru.
‘’Halo Shiori!’’
‘’Ternyata kau Kenjiro. Apa yang kau inginkan dariku?’’
‘’Kenapa kamu selalu saja curiga padaku? Aku hanya ingin menyapa sepupuku yang tercinta’’.
‘’Biasanya kamu mendekatiku karena ada maunya. Sekarang katakan apa yang kau inginkan dariku’’.
Kenjiro menumpangkan kakinya dan meyilangkan jarinya di pangkuannya dan menatap tajam Shiori.
‘’Aku hanya ingin menawarkan bantuan kepadamu’’.
‘’Hah? Apa aku tidak salah dengar? Kamu ingin membantu apa?’’
‘’Mendapatkan Masumi’’.
‘’Bagaimana caranya?’’
‘’Aku akan membuatkanmu ramuan cinta. Jika Masumi meminumnya dan orang pertama kali dia lihat itu kamu,maka dia akan jatuh cinta padamu. Efeknya Cuma bertahan satu hari. Jika kamu terus meminumkannya secara rutin efeknya akan bertahan lama.Kamu mau atau tidak? Kamu ingin merasakan cinta yang diberikan Masumi, bukan?’’
Shiori menatap Kenjiro dengan serius dan berpikir.
‘’Tentu saja ramuan ini tidak gratis?’’
‘’Maksudmu aku harus membayar padamu?’’
‘’Betul. Harganya ¥100.000’’.
‘’Mahal sekali. Itu namanya bukan membantuku?’’
‘’Terserah kau mau atau tidak. Aku akan memberikan satu botol penuh ramuan cinta’’.
Shiori mendesah panjang dan menatap kesal Kenjiro.
‘’Baiklah. Kalau ramuan cinta itu tidak bagus hasilnya. Kamu harus mengembalikan uangku. Mengerti’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya baru menyelesaikan syuting film pada tengah malam dan Maya kaget ada 2 orang wartawan yang masih menunggunya. Maya mendesah panjang. Sudah hampir seminggu ini Maya dikejar-kejar oleh wartawan dan itu membuatnya lelah. Akhirnya Maya menyerah dan menemui wartawan itu.
‘’Apakah kalian akan berhenti mengejarku kalau aku memberikan pernyataanku pada kalian?’’kata Maya tiba-tiba.
‘’Tentu saja. Kami akan berhenti mengejar Anda nona Kitajima’’.
‘’Baiklah. Aku akan memberikan pernyataanku pada kalian’’.
‘’Apa benar kalau Anda dan Sakurakoji hubungan kalian sudah berakhir?’’
‘’Itu benar.Aku dan Sakurakoji sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Sekarang Anda sudah mendengar pernyataanku jadi jangan mengejar-ngejarku dan teman-temanku lagi’’.
‘’Terima kasih Anda sudah memberitahu kami’’.
Maya kemudian pulang dan masih terdengar bisik-bisik wartawan.
‘’Ini akan menjadi berita hebat besok’’
‘’Benar’’.
Para wartawan itu pergi dengan wajah berseri-seri.
****
Keesokan paginya berita putusnya Maya dan Sakurakoji menjadi berita utama.
‘’Maya , lihat berita ini!’’
‘’Kemarin malam aku memberikan pernyataan kepada wartawan’’.
‘’Pantas saja mereka menghilang dari depan apartemen kita’’.
Taiko duduk disamping Maya dan memegang bahunya.
‘’Maya kamu hari ini akan menjadi pusat perhatian banyak orang’’.
‘’Aku tidak perduli yang penting mereka tidak menganggu kita lagi’’.
‘’Apa Koji tahu tentang ini’’tanya Rei khawatir.
‘’Dia sama sekali tidak tahu’’.
‘’Pasti dia akan terkejut dan juga sedih’’.
‘’Aku tahu itu’’.
Mereka saling bertatapan satu sama lain.
Sakurakoji yang membaca koran pun sangat terkejut dengan pemberitaan berakhirnya hubungannya dengan Maya. Dirinya sama sekali tidak menyangka Maya akan benar-benar memutuskannya padahal belum ada persetujuan dari dirinya. Koji benar-benar kecewa dan juga sedih.Kedua tangannya meremas koran yang sedang dibacanya dan melemparkannya ke lantai.
‘’Kau tega sekali Maya’’katanya sedih,
Sebutir air mata menetes dari matanya.Keluarga Koji pun terus menyerang Koji dengan banyak pertanyaan dan Koji hanya diam saja tidak memperdulikan pertanyaan yang mereka ajukan untuknya. Pikirannya kosong saat ini. Perasaannya hancur wanita yang dicintainya pergi menjauh darinya.
Pak Kuronuma yang membaca berita ini juga terkejut dan tidak mempercayainya. Di mata pak Kuronuma mereka pasangan yang serasi.
‘’Aku pikir mereka saling mencintai’’.
‘’Siapa yang saling mencintai’’kata istrinya.
‘’Kedua muridku. Kalau begini bagaimana dengan pementasan bidadari merah nanti. Hubungan mereka berdua sekarang tidak baik. Pasti ini akan mempengaruhui akting mereka nanti. Ini bisa gawat’’pak Kuronuma terlihat khawatir.
‘’Tenang saja sayang. Semuanya akan baik-baik saja’’kata istrinya memberinya semangat sambil mengenggam kedua tangan pak Kuronuma.
‘’Semoga yang kamu katakan itu benar’’.
Pak Kuronuma mendesah panjang
‘’Semoga semuanya baik-baik saja.Kalau tidak aku akan membuat perhitungan dengan mereka kalau pementasan bidadari kali ini tidak bagus’’.
Pak Kuronuma kembali memakan sarapan paginya dengan wajah cemberut.
*****
Masumi keluar dari kamarnya dengan wajah segar dan siap pergi ke kantor.
‘’Pagi!’’
Eisuke asyik membaca koran di meja makan sedangkan Masumi mulai makan pagi.
‘’Kau sudah baca berita pagi di koran?’’
‘’Belum. Memangnya ada berita apa?’’
‘’Baca saja sendiri’’Eisuke menyerahkan koran yang dibacanya pada Masumi sambil menunjukkan berita yang dimaksud. Masumi sangat terkejut melihat berita putusnya hubungan mereka berdua. Masumi mengambil koran itu dan membacanya baik-baik. Eisuke memperhatikan Masumi. Dia ingin tahu reaksi apa yang akan diberikan Masumi. Masumi melipat korannya dan menyimpannya di meja makan. Dengan wajah tenang Masumi kembali meneruskan makannya.
‘’Aku pergi dulu’’ kata Masumi setelah menyelesaikan makan paginya.
Eisuke masih menatapnya heran . Apaka dia senang Maya putus dengan kekasihnya pikir Eisuke.Selama di dalam perjalanan menuju Daito, Masumi memikirkan berita tentang Maya dan Koji. Dia tidak tahu apakah dia senang atau tidak hubungan mereka berakhir. Masumi harus mengakui di lubuk hatinya yang paling dalam dia senang hubungan mereka berakhir tapi satu sisi dia juga sedih. Meskipun Maya sekarang  berstatus single tapi dirinya tidak akan pernah mendapatkan Maya karena dia sebentar lagi akan menikah. Hatinya sekarang mengalami kebimbangan.Dikoran itu tidak disebutkan apa penyebab rusaknya hubungan mereka dan itu membuat Masumi penasaran. Dia akan bertanya pada Maya kalau bertemu.
****
Kenjiro menemui Shiori di kamarnya.
‘’Ini ramuan cintanya dan mana uangku’’.
Shiori membuka lacinya dan menyerahkan uangnya pada Kenjiro dengan cepat Shiori mengambil ramuan cinta dari tangan Kenjiro
 ‘’Terima kasih Shiori sepupuku.Semoga nantinya kamu dapat hidup bahagia dengan Masumi dan semoga kalian terhindar dari kutukan keluarga kita’’.
‘’Aku ingin sekali terhindar dari kutukan keluarga kita. Aku tidak ingin seperti anggota keluarga kita yang lainnya. Aku tidak ingin seperti paman Hiromasa yang terbakar dalam mansionnya di Karuizawa. Aku masih teringat kejadian kebakaran 13 tahun lalu di sana. Aku begitu ketakutan karena aku berada disana 15 menit sebelum kebakaran terjadi’’teriak Shiori.
Shiori mulai menangis.
‘’Kutukan keluarga kita semuanya berasal dari kakek Daisuke karena kebencian dan dendam yang begitu besar pada keluarga Harada. Sampai sekarang pun aku masih benci mereka karena mereka telah mengutuk keuarga kita sampai seperti ini’’.
‘’Apa tidak ada cara untuk menghilangkan kutukan ini?’’
‘’Tidak ada. Kutukan terus berlanjut selama keluarga kita ada’’.
‘’Kenapa aku harus terlahir dari keluarga ini. Aku benci.....benci....’’disela tangisannya.
‘’Sudah Shiori jangan menangis lagi’’Kenjiro berusaha menghiburnya.
Mereka berdua terdiam dan saling memandang satu sama lain.
Pak Takamiya sedang berada di ruang kerjanya.Lalu salah seorang pelayan mendekatinya  dan membisikan seseuatu ke telinganya.
‘’Suruh dia masuk’’.
‘’Baik tuan’’.
Seorang pria dengan menggunakan kacamata hitam memasuki ruangan kerja .
‘’Apa yang kamu dapat?’’
‘’Beberapa hari yang lalu pak Takuya Harada pergi kerumah Hayami’’.
‘’Hayami? Dia bertemu dengan siapa?’’
‘’Sepertinya bertemu dengan pak Eisuke Hayami’’.
‘’Mereka bertemu. Ada urusan apa pak Harada menemui Eisuke?’’kata pak Takamiya dengan terheran-heran.
‘’Menurut informasi mereka berteman baik sudah lama dan merupakan salah satu partner bisnis keluarga Hayami’’.
‘’Hanya itu saja yang kamu dapatkan tentang hubungan mereka?’’
‘’Sejauh ini hanya itu saja’’.
‘’Baiklah. Tetap awasi mereka’’.
‘’Baik pak Takamiya. Saya permisi dulu’’.
Pak Takamiya kembali duduk dan memikirkan perkataan orang suruhannya tadi.
‘’Ternyata mereka mempunyai hubungan bisnis dan juga mereka berteman. Mungkin salah satu dari anggota keluarga Harada yang melindungi Masumi’’.
Lalu wajah pak Takamiya tiba-tiba mengeras seperti menyadari sesuatu dan langsung berdiri.
‘’Apakah Takuya Harada memberitahu semuanya tentang keluargaku kepada Masumi dan Eisuke’’.
Pak Takamiya terlihat gelisah dan berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya.
‘’Kalau mereka menegtahuinya bagaiamana? Masumi akan membatalkan pernikahannya dengan Shiori. Itu tidak boleh terjadi. Sebaiknya aku menunggu . Kalau hubungan Shiori dan Masumi baik-baik saja. Pasti mereka tidak tahu apa-apa. Tapi hubungan mereka sampai sekarang baik-baik saja. Itu artinya mereka belum tahu’’.
Pak Takamiya kembali duduk sambil membenamkan wajahnya di kedua tangan.Tiba-tiba Shiori masuk dan menatap kakeknya yang sedang gelisah.
‘’Ada masalah?’’
Pak Takamiya terkejut dengan kedatangan Shiori tiba-tiba.
‘’Tidak ada apa-apa hanya masalah pekerjaan saja. Shiori bisa ikut kakek ke kamar’’.
Shiori mengikuti kakeknya ke ka kamar. Disana pak Takamiya memberikan sebuah buku berwarna abu-abu tua dengan tulisan emas mengkilat.
‘’Colllectio veterum magia’’
‘’Buku itu sekarang milikmu. Kamu harus menyimpannya baik-baik dan ini kunci untuk membuka buku itu’’.
‘’Buku apa ini?’’
‘’Itu buku kumpulan sihir. Termasuk kumpulan sihir hitam’’.
Shiori memandangi kunci yang berbentuk matahari yang sisi-sisinya dikelilingi oleh batu safir biru.Shiori membuka buku itu.
Cekkleeeekk!!
Shiori sangat antusias membaca buku itu. Matanya berkilauan ketika melihat-lihat isi buku itu.Di dalam buku itu terdapat berbagai macam mantra .
‘’Kamu suka?’’
‘’Iya. Kakek aku sangat suka. Ini untukku?’’
‘’Iya. Buku itu untukmu’’.
‘’Dari mana kakek mendapatkan buku ini?’’
‘’Dari kakek Daisuke’’.
‘’Terima kasih kakek. Aku akan menjaganya dengan baik’’.
Shiori pergi ke kamarnya dan membaca buku sihir itu dengan serius. Kemudian dipikirannya terbersit ide jahat , lalu terulas senyuman licik di wajahnya.
****
Maya sedang melakukan syuting film terbarunya di salah gedung sekolah yang berada di Tokyo. Koji diam-diam pergi kesana untuk mebicarakan hubungannya dengan Maya.Koji tidak dapat menemukan Maya diantara orang-orang yang sedang syuting.Lalu Koji mengelilingi gedung sekolah dan dilihatnya Maya sedang bicara dengan Rei.
Dengan pelan-pelan Koji mendekati mereka dari arah belakang.
‘’Maya, mau sampai kapan kamu terus menyimpan perasaanmu pada pak Hayami .Kamu mencintainya bukan?’’.
‘’Aku memang mencintai pak Masumi, tapi sekarang dia sudah akan menjadi milik wanita lain. Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan mereka dan mulai sekarang aku akan mencoba untuk melupakannya.
‘’Itu artinya kamu akan membunuh cintamu pada pak Hayami?’’
‘’Iya’’.
‘’Aku tidak yakin kamu dapat melupakan cintamu pada pak Hayami. Kamu sangat mencintainya. Setiap hari kamu menangis karena dia. Apa kamu tidak ingin mengatakan yang perasaanmu yang sebenarnya padanya?’’
‘’Untuk apa? Itu akan membuatku malu saja. Dia hanya menyukaiku sebagai aktris’’.
‘’Apa kamu yakin pak Hayami hanya mencintaimu sebagai aktris?’’
‘’Sangat yakin’’.
‘’Bukannya dia mawar ungumu? Dia selalu menolong dan melidungimu dari balik mawar ungu. Aku tidak percaya kalau dia hanya mencintaimu sebagai aktris’’.
‘’Tapi kenyataannya seperti itu. Aku mencintainya melebihi hidupku. Dia adalah jiwaku yang satunya lagi’’.
Koji sangat terkejut dengan pembicaraan mereka dan sama sekali tidak menyangka kalau Maya begitu mencintai pak Hayami dan juga sudah mengetahui identitas mawar ungu.Perkataan Maya tadi begitu menusuk hatinya. Wanita yang dicintainya  tidak mencintai dirinya.Hatinya sudah menjadi milik pria lain.Koji pergi dengan perasaan kecewa dan juga marah.Hatinya hancur berkeping-keping. Koji terus berjalan  dengan wajah tertunduk tidak memperhatikan keadaan disekelilingnya.Pikirannya kosong dan beberapa kali  menabrak orang.Usaha yang dilakukannya selama ini untuk merebut hati Maya tidak berhasil.
‘’Maya sudah mengetahuinya dan dia mencintai pak Hayami,tapi dia belum mengetahui kalau pak Hayami juga mencintainya. Ternyata Maya tidak pernah sedikit pun mencintaiku. Aku telah berhasil menjadikan dirinya sebagai kekasihku, tapi aku tidak pernah mendapatkan hatinya. Hatinya sudah diberikan kepada pria lain. Maya, apa yang harus aku lakukan supaya kamu mencintaiku. Kenapa kamu bisa mencintai pak Hayami? Bukannya dia orang yang kamu benci karena dia sudah membuat ibumu meninggal. Kenapa....kenapa....’’
Koji mengemudikan motornya dengan cepat untuk menghilangkan perasaan kecewa dan sedih.
Ckiiiiiittttt!!
Koji memakirkan motornya ditempat parkir dan langsung menuju ke pantai. Suasana pantai sedikit sepi hanya terlihat tiga sampai empat sepasang kekasih yang berada disana. Hatinya iri melihat kemesraan mereka. Koji berjalan sendirian disepanjang pantai dengan kaki telanjang. Ketika Koji melihat disekelilingnya tidak ada orang, Koji mulai berteriak untuk menumpahkan segela kemarahannya.
‘’MAYA KITAJIMA, AKU MENCINTAIMU DAN AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN PAK HAYAMI MEREBUTMU DARIKU. KAU DENGAR ITU. KAMU ADALAH MILIKKU. AKU AKAN MEMBUATMU MENCINTAIKU.APA PUN CARANYA AKAN KULAKUKAN. AKU TIDAK PERDULI’’.
Koji langsung terduduk dipinggir pantai dan menangis. Susana disekelilingnya sangat sepi hanya terdengar deburan ombak yang menghantam bebatuan dan suara kicauan burung.
****
Shiori dan Kenjiro datang ke tempat lokasi syuting Maya dan Maya sangat terkejut dengan kedatangan Shiori. Kenjiro terus memperhatikann Maya dari ujung kaki sampai ujung rambut dan Maya merasa tidak nyaman terus diperhatikan oleh pria asing.
‘’Halo Maya! Apa kabar? Semoga kedatanganku tidak menganggu syutingmu’’kata Shiori sambil tersenyum manis.
‘’Aku baik dan sama sekali tidak menganggu’’.
‘’Oh ya kenalkan ini Kenjiro. Dia sepupuku’’.
‘’Halo nona Kitajima! Senang bisa berkenalan denganmu’’.Kenjiro mengulurkan tangannya dengan ragu-ragu Maya berjabat tangan denagannya
‘’Aku juga’’.
Kenjiro menjabat tangannya begitu erat dan Maya berusaha untuk melepaskannya. Lalu Shiori mencubit pungung Kenjiro.
‘’Oh Maaf’’.
‘’Ti..tidak apa-apa’’kata Maya.
‘’Aku kebetulan sedang jalan-jalan disekitar sini lalu aku menyempatkan diri datang kesini untuk menemuimu. Bagaimana syutingmu?’’
‘’Semuanya berjalan lancar’’.
‘’Aku sudah mendengar putusnya hubungan kalian berdua’’.
Shiori melihat raut wajah Maya berubah jadi murung.
‘’Maya, aku ingin kamu datang ke pesta pernikahanku.Ini undangannya”.
‘’Aku akan datang’’.
‘’Terima kasih’’.
Kenjiro yang duduk disamping Shiori terus tersenyum dan Maya sadar terus diperhatikan oleh Kenjiro dan membuat merasa tidak nyaman.
‘’Sebaiknya aku pulang. Aku tidak ingin menganggumu lebih lama lagi. Ayo Kenjiro kita pulang’’.
‘’Maya , nanti kita bertemu lagi’’.
Maya heran dengan sikap Kenjiro yang ditunjukannya tadi  dan menatap mereka sampai menghilang dari pandangannya.
****
‘’Ternyata Maya sangat manis dan cantik walaupun tubuhnya mungil. Aku tidak sabar ingin menonton filmnya dan juga bidadari merahnya’’.
‘’Jangan katakan kalau kamu suka kepadanya’’.
‘’Kalau iya, kamu mau apa?’’katanya cuek.
Tiba-tiba hujan turun dengan deras disertai angin kencang. Koji terus melajukan motornya dengan kencang. Air hujan menerpa sangat keras keseluruh tubuhnya.Koji tidak memperdulikan rasa  dingin yang  rasakannya sekarang.Koji hanya berharap rasa sakit dihatinya segera menghilang.Hujan sudah berhenti. Perlahan-lahan langit sore terlihat jelas. Awan-awan hitam sudah menghilang.
Lampu merah menyala. Koji terkejut melihat mobil pak Hayami berhenti disebelahnya. Jendela mobilnya sedikit terbuka dan aku melihat dia sedang duduk sambil membaca sebuah koran dan Masumi tidak menyadari kehadiran Koji. Pria ini adalah pria yang dicintai Maya. Lampu hijau menyala. Koji langsung menancap gas motornya. Dia tidak ingin Masumi  menyadari kehadirannya disini.Koji terus menatap jalanan yang kosong didepannya.
****
Besok siangnya Shiori menelepon ke kantor Masumi dan mengajaknya makan siang di rumahnya.Hari itu juga berita putusnya Maya dan Koji masih menjadi berita utama. Banyak orang yang menyayangkan mereka putus. Akhirnya muncul beberapa spekulasi kalau Maya menyukai pria lain dan itu membuat Masumi gerah.Masumi sebenarnya malas untuk datang ke rumah Shiori apa lagi setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Kalau pak Takamiya yang mengundangnya makan dia tidak akan datang.
Masumi sudah ada di depan rumah Shiori. Masumi selalu menjadi merinding tiap kali harus memasuki rumah Shiori .Pelayan mengantarkan Masumi ke ruang Makan. Shiori dan pak Takamiya sudah berada di meja makan. Mereka mulai menyantap makan siang.
Masumi memperhatikan pak Takamiya dan Shiori secara bergantian. Apa mereka tidak merasakan yang aneh dengan rumahnya pikirnya.
‘’Pak Takamiya, mungkin ini kedengarannya agak aneh’’kata Masumi hati-hati.
‘’Apa?’’
‘’Beberapa hari yang lalu aku pernah melihat hal aneh di rumah ini’’
Mereka berdua berhenti makan dan menatap Masumi heran.
‘’Hal aneh apa?’’tanya pak Takamiya cemas.
‘’Sebuah kebakaran. Aku melihat orang-orang terbakar dan salah satu dari orang-orang itu mencekikku, tapi aku berhasil lolos’’.
Pak Takamiya dan Shiori wajahnya berubah menjadi tegang. Tangan Shiori gemetar dan wajahnya pucat.
‘’Maaf sudah berkata yang tidak-tidak . Mungkin itu hanya halusianasiku saja. Tapi bagiku itu terasa sangat nyata’’.
‘’Itu mungkin halusinasimu saja’’
Pak Takamiya terlihat gugup dan kembali makan. Shiori juga kembali memakan makanannya. Masumi menyadari mereka gugup dan dirinya yakin mereka menyembunyikan seseuatu darinya.Setelah selesai makan mereka berbincang-bincang di ruang keluarga. Pak Takamiya kemudian meninggalkan mereka berdua.Shiori pergi kedapur untuk membawakan Masumi minuman.
 Shiori menuang jus jeruk kedalam gelas dan dari saku pakaiannya dia mengeluarkan satu botol kecil berisi cairan berwarna pink muda, lalu menuangkan beberapa tetes ke dalam minuman Masumi.
‘’Maafkan aku Masumi. Aku terpaksa melakukan ini. Aku ingin sekali merasakan cinta darimu. Setelah kamu meminum jus jeruk ini kamu akan jatuh cinta kepadaku.Biar pun efeknya hanya satu hari, tapi itu sudah cukup bagiku’’sambil menatap botol kecil yang dipegangnya.
Shiori kembali ke ruang keluarga dengan membawa segelas jus Jeruk dan memberikannya pada Masumi.
‘’Masumi, minumlah !’’.
Masumi mengambil minumannya dan Shiori memperhatikan Masumi dengan gelisah.
‘’Ayo minum....minum....’’kata Shiori dalam hati.
Bibir gelas sudah berada di bibirnya dan jus jeruk perlahan masuk kedalam mulutnya.Tiba-tiba seekor kucing loncat dan mencakar tangan Masumi sampai berdarah. Secara refleks Masumi menjatuhkan gelasnya. Kepingan pecahan gelas jatuh berserakan.Shiori kaget melihat itu.
‘’Aaaawww...’’
‘’Aku ambilkan obat untukmu’’.
Seorang pelayan datang dan membereskan pecahan gelas, lalu Shiori datang membawa kotak obat dan mulai mengobati luka Masumi.
‘’Kenapa bisa tiba-tiba ada kucing menyerangmu? Mungkin kucing itu tidak suka padamu’’.
‘’Mungkin juga. Apa tadi itu kucingmu?’’
‘’Bukan .Aku tidak punya kucing’’.
Masumi melihat kesekeliling ruangan dan kucing itu tidak ditemukan dimanapun.Tapi Masumi yakin kucing itu adalah kucing yang sama yang pernah menolongnya.
‘’Sepertinya kucing itu telah pergi’’.
‘’Untunglah lukamu tidak parah hanya beberapa goresan kecil saja’’.
‘’Terima kasih sudah mengobatiku’’.
‘’Aku akan mengambilkan kamu minuman lagi’’.
‘’Tidak perlu. Aku sebaiknya pulang saja’’.
‘’Tapi kamu baru berada sebentar disini’’.
‘’Masih ada banyak pekerjaan yang sedang menungguku. Nanti aku akan menghubungimu lagi’’.
Shiori merasa sangat kesal karena rencananya gagal total membuat Masumi meminum ramuan cinta.Masumi masuk ke dalam mobil dan meluncur pergi dari rumah Takamiya. Sementara itu ada seorang wanita yang berkerudung sedang memperhatikan rumah Takamiya.
‘’Meeoooongg....meeeoooonggg’’.
‘’Garfield kemarilah! Kamu sudah berhasil membuat Masumi tidak jadi meminum ramuan cinta. Kamu kucing yang sangat baik. Ayo kita pergi dari sini’’.
‘’Meoooonngg’’.
Maya yang sedang syuting merasa terganggu dengan kedatangan Kenjiro apalagi dia membawakannya satu buket mawar merah untuknya dan orang-orang disekelilingnya mulai berbisik-bisik.Dalam hati Maya ada rasa tidak suka dengan pria ini. Tapi Maya tidak tahu apa itu. Kenjiro memang pria yang ramah dan juga tampan pikirnya.Mereka berdua berbicara cukup lama dan akhirnya Kenjiro berpamitan untuk pulang ada perasaan lega di hatinya.
Pak Kirisawa mengumpulkan semua pemain dan kru film, lalu mengumumkan  syuting besok lusa akan dilaksanakan di Yokohama.
‘’Besok aku memberikan kalian libur, jadi beristirahatlah yang cukup’’.
‘’Horeeee..’’teriak mereka.
Maya membereskan barang-barangnya bersiap-siap untuk pulang. Maya terkejut Kenjiro sudah berada di depannya lagi.Orang-orang mulai berbisik-bisik lagi.
‘’Anda? Apa yang Anda lakukan disini?’’
‘’Tentu saja untuk menjemputmu pulang’’.
‘’Itu tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri’’kata Maya dingin.
Kenjiro menahan lengan Maya ketika Maya akan pergi.
‘’Aku akan tetap mengantarmu pulang.Suka atau tidak’’menatap Maya dengan tajam.
Maya merasa takut dengan tatapannya dan akhirnya Maya masuk ke dalam mobilnya.Rei melihat Maya di antar oleh seorang pria yang tidak dikenalnya.
‘’Terima kasih sudah mengantarku. Selamat malam’’.
‘’Malam!’’
Maya masuk ke apartemannya dan Rei sudah menunggunya di depan pintu masuk.
‘’Maya, siapa pria tadi?’’
‘’Dia adalah Kenjiro Takamiya. Sepupunya nona Shiori’’.
‘’Jadi sekarang kamu pacaran dengan sepupunya nona Shiori?’’
‘’Aku tidak pacaran dengannya. Dia hanya mengantarkanku pulang dan aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya’’.
‘’Baguslah. Kamu baru saja putus dengan Koji. Aku tidak ingin mendengar berita-berita yang tidak menyenangkan lagi disekitarmu. Aku tidak ingin mendengar gosip  kalau kamu punya hubungan khusus dengan pria tadi’’.
‘’Aku tahu’’kata Maya cemberut.
Rei membukakan pintu dan Maya langsung masuk ke kamarnya.
****
Maya  pergi ke Yokohama untuk melakukan syuting film terbarunya yang berjudul blue myth . Maya pergi kesana bersama rombongan kru film dengan menggunakan sebuah bus. Sinar matahari sore memancarkan cahayanya dengan lembut, akhirnya mereka tiba di Yokohama dan  menginap dihotel Continental.Maya memasuki kamarnya dan beristirahat sejenak. Syuting akan dimulai besok pagi dan hari ini Maya  ada waktu untuk berjalan-jalan disekitar Yokohama.
Maya keluar dan mulai menyusuri jalanan Yokohama. Pertama-tama  pergi kemakam ibunya, lalu pergi ketempat dulu dan ibunya tinggal yang terletak di China Town.Toko ramen pak Hanayama masih seperti dulu tidak berubah pikirnya. Maya masuk dan dari dalam tercium aroma ramen yang mengugah selera.
Pak dan bu Hanayama terkejut melihat kedatangannya dan Maya memberi salam kepada mereka berdua dan duduk di tengah-tengah restoran karena meja lainnya sudah terisi penuh. Dan bu Hanayama duduk dihadapannya.Mereka berbicara mengenai dirinya  dan ramen yang dibuatkan oleh Pak Hanayama khusus untuknya telah datang dan Maya segera memakannya. Rasa ramen disini tetap enak dan rasanya pun tidak berubah sejak dari dulu pikir Maya.
‘’Maya, sampai kapan kamu ada disini?’’
‘’Aku ada disini selama 4 hari. Aku ada syuting disini’’.
‘’Benarkah? Apa ini  film barumu?’’
‘’Iya’’.
‘’Judul filmnya apa?’’
‘’Blue myth”.
‘’Aku harus menonton filmu nanti’’.
Maya tersenyum dan hatinya senang dapat kembali berbicara dengan bu dan pak Hanayama.Setelah selesai makan ramen Maya kembali berjalan-jalan.Hari sudah gelap, Maya pergi kepelabuhan dan mengingat-ingat masa lalunya yang loncat ke sungai demi mengambil sebuah tiket pertunjukan.Sejak itu kehidupanku berubah total dan bertemu dengan pak Masumi untuk pertama kalinya.
Pagi hari Maya bangun dan matahari sudah menampakan diri. Maya merenggangkan tubuhnya dan membuka jendela kamarnya. Diluar terasa sangat dingin. Maya membuka tasnya kemudian mengambil sebuah jam saku dan membukanya. Maya mendengarkan alunan musik yang keluar dari jam itu. Pikiran dan perasaannya menjadi tenang setiap kali mendengarkan alunan musik itu. Maya lalu bersiap-siap untuk syuting film karena ini hari pertama pengambilan gambar di Yokohama.
****
Masumi terlihat sangat sibuk di kantornya. Hari ini dia mengadakan rapat sebanyak dua kali. Rapat pertama membahas mengenai masalah pengiriman aktris ke Amerika karena Daito beberapa tahun lalu sudah membuka cabang perusahaannya ke Amerika dan rapat kedua membahas masalah pementasan bidadari merah yang akan dilaksankan 3 minggu lagi karena Daito memenangkan. tender untuk mementaskan bidadai merah.
Setelah menghadari rapat selama 4 jam Masumi kembali ke kantornya dengan raut lelah di wajahnya. Dikantornya pun Masumi terus membaca dan mendatangani beberapa dokumen yang sudah menumpuk di mejanya.
Tok...tok...
‘’Masuk!’’
Mizuki membawakan secangkir kopi dan kue kering untuk Masumi.
‘’Saya sudah mengosongkan semua jadwal Anda untuk besok dan beberapa hari kedepan. Besok Anda bisa pergi dengan tenang ke Yokohama’’.
‘’Terima kasih’’.
Blam!!
Mizuki menutup pintu dibelakangnya. Masumi kemudian membuka laci mejanya dan melihat undangan dari Masaharu Igarashi. Kemudian ingatannya melayang pada 13 tahun yang lalu ketika dia dan pak Igarashi pertama kali bertemu di Karuizawa. Saat itu pak Igarashi menyelamatkan nyawanya ketika dirinya hampir tenggelam di danau sewaktu akan menyelamatkan seekor kucing yang hampir tenggelam.
‘’Tanpa pertolongan dia mungkin aku tidak selamat dan mungkin sekarang aku sudah meninggal dan tidak akan bertemu dengan Maya. Wanita yang aku cintai’’Masumi tersenyum sendu.
‘’Mungil, bagaimana ini aku merindukanmu. Kamu sedang apa sekarang?’’
Masumi melamun dikursinya dan tatapannya kosong.
****
Pagi-pagi sekali Masumi pergi ke Yokohama. Dia tiba di hotel Continental dan langsung masuk ke kamarnya. Kamarnya ada di lantai 5 dan nomor kamarnya 506. Masumi beristirahat sejenak sebelum berjalan-jalan di Yokohama.
Maya sedang melakukan syuting film di pelabuhan dan istirahat siang  telah tiba. Maya dan teman-temannya makan siang di sebuah restoran tidak jauh dari tempat syuting. Di restoran yang sama Masumi sedang menikmati makan siangnya dan tidak menyadari kehadiran Maya disana. Setelah selesai makan siang Masumi meninggalkan restoran dan berjalan-jalan di China Town. Masumi ingat, dulu Maya pernah tinggal disini dan bekerja disalah satu restoran ramen .Seorang diri Masumi menyusuri setiap sudut jalan Yokohama. Baru kali ini Masumi dapat menikmati harinya, biasanya selalu terkurung di kantor dengan pekerjaannya yang menumpuk. Masumi yang hari itu memakai pakaian santai terlihat sangat tampan. Banyak wanita muda yang meliriknya dan Masumi menjadi pusat perhatian disepanjang jalan Yokohama. Bahkan ada seseorang yang menawari Masumi untuk menjadi seorang model.
Malam hampir tiba, Masumi kembali ke hotel dan masuk ke kamar. Beberapa menit kemudian Maya yang sudah berada di hotel dan masuk kedalam kamarnya. Masumi yang sedang berdiri di balkon kamar hotel untuk melihat pemandangan Yokohama di malam hari melihat kamar disebelahnya menyala dan tidak lama kemudian terdengar suara TV. Masumi masuk kedalam kamar dan cepat-cepat berganti pakaian untuk menghadiri pesta ulang tahun pak Igarashi.Maya yang sudah mandi pergi ke balkon hotel untuk menghirup udara segar. Maya melihat di kamar sebelah lampunya menyala.
Masumi sudah berada di ruang pesta. Tamu undangan sudah berdatangan. Matanya mencari-cari pak Igarashi, tiba-tiba ada yang menepuk bahu dan Masumi menoleh ke belakang.
‘’Halo Masumi, sudah lama kita tidak bertemu?’’
‘’Pak Masaharu Igarashi’’kata Masumi terkejut.
‘’Benar. Itu aku’’.
Masumi sangat senang bertemu kembali dengan pak Igarashi penyelamat nyawanya. Sejak saat pak Igarashi menyelamatkan nyawanya, Masumi selalu merasa berhutang budi padanya.
‘’Aku sangat senang bertemu dengan Anda lagi’’.
Mereka berdua berpelukan dan mereka duduk disalah satu kursi yang ada di ruangan itu.
‘’Kamu sudah tumbuh menjadi orang yang sangat tampan, pasti banyak wanita yang menyukaimu’’.
‘’Itu benar’’Masumi tersenyum.
‘’Bagaimana kabarmu?’’
‘’Aku baik-baik saja. Dan Anda?’’
‘’Aku juga baik. Terima kasih sudah mau datang menghadiri pestaku ’’.
‘’Aku senang bisa datang kesini dan dapat bertemu dengan Anda lagi’’.
‘’Aku tidak menyangka kamu akan menjadi seorang direktur Daito yang sukses dan terkenal  sebagai orang yang dingin dan juga gila kerja’’.
‘’Terima kasih ‘’.
‘’Aku dengar kamu sudah bertunangan dengan salah satu anak perempuan Takamiya’’.
‘’Itu benar. Kami akan segera menikah. Aku mengundang Anda untuk datang di pesta pernikahanku’’.
‘’Selamat! Aku pasti akan datang karena aku akan tinggal disini lebih lama lagi. Aku rindu dengan kampung halamanku’’.
‘’Pak Igarashi, saya sangat berhutang budi dan sangat berterima kasih karena telah menyelamatkanku 13 tahun yang lalu’’.
‘’Oh kejadian itu. Sepertinya kejadian itu baru terjadi kemarin saja padahal sudah 13 tahun berlalu. Kamu tidak perlu merasa berhutang budi dan berterima kasih padaku, seharusnya kamu berterima kasih pada gadis kecil yang menyelamatkanmu’’.
‘’Hah? Gadis kecil?’’
‘’Masumi, kamu tidak ingat dengan gadis kecil yang sudah menyelamatkanmu’’.
‘’Aku tidak ingat. Yang aku ingat waktu itu aku tenggelam dan ada seseorang  masuk kedalam danau  , lalu aku hilang kesadaran’’.
‘’Coba kamu ingat-ingat lagi. Waktu itu aku memang menolongmu, tapi orang yang pertama kali menolongmu bukan aku. Gadis kecil itu yang pertama kali menolongmu. Dia menceburkan diri ke danau dan menolongmu,aku lihat waktu itu dia berusaha untuk membawamu ketepian dengan tubuhnya kecil dan dia berhasil melakukannya. Lalu aku menolongmu dengan memberikan nafas buatan. Tanpa gadis itu mungkin kami tidak tahu kalau sudah ada orang yang tenggelam di danau. Gadis kecil itu sungguh berani dan aku rasa dia pandai berenang. Kalau yang aku lihat gadis sekitar berumur 7 tahun dia memakai pakaian berwarna kuning dan juga pita kuning di rambutnya’’.
‘’Apa Anda tahu siapa namanya?’’
‘’Sayangnya tidak. Waktu itu kami tidak sempat menanyakan namanya setelah kami memberi dia pakaian kering untukknya dan dia tiba-tiba menghilang’’.
‘’Ternyata seperti itu’’.
‘’Masumi, aku permisi dulu mau menyambut tamu-tamuku’’.
‘’Silakan’’.
Masumi duduk termenung memikirkan perkataan pak Igarashi.
‘’Siapa sebenarnya gadis kecil itu?’’
Masumi berdiri dan mengambil beberapa potong kue. Suasana pesta saat itu sangat ramai sekali dan Masumi sangat menikmatinya. Masumi sudah mulai merasakan dirinya sedikit  mabuk  dan juga lelah.
‘’Pak Igarashi, aku  mau kembali ke kamarku. Sepertinya aku sudah lelah dan mengantuk. Terima kasih untuk undangan pestanya’’.
‘’Terima kasih kamu sudah mau datang. Istirahatlah!’’
Masumi meninggalkan pesta dan menuju kamarnya yang berada di lantai 5 .Masumi langsung pergi menuju balkon untuk menghirup udara segar di malam hari.Rasa pusing yang dirasakannya tadi sudah sedikit berkurang.Matanya menatap langit dan terbayang wajah Maya. Hatinya sangat merindukan wajahnya dan suaranya.Sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya karena baik Maya maupun Masumi sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Saat ini Masumi rela melakukan apa saja asal dapat bertemu dengan Maya walaupun hanya sebentar saja.
Ceekkleeekk!!
Pintu jendela kamar sebelah terbuka dan betapa terkejutnya Masumi siapa yang keluar dari kamar sebelah.
‘’Mungil!’’
Maya pun tidak kalah terkejut melihat Masumi yang sekarang berdiri didepannya.
‘’Pak Masumi”
Selama beberapa saat mereka diam karena keterkejutan masing masing.
‘’Apa yang sedang kamu lakukan disini?’’
‘’Anda juga apa yang sedang Anda lakukan disini?’’
‘’Aku...aku disini sedang menghadiri pesta ulang tahun salah satu temanku. Bagaimana dengan kamu?’’
‘’Aku sedang syuting film disini’’.
‘’Rupanya begitu. Aku tidak mengira dapat bertemu denganmu disini’’.
‘’Aku juga’’.
‘’Sudah berapa hari kamu berada disini?’’
‘’Sejak kemarin’’.
Masumi menatap Maya dengan penuh kerinduan dan cinta. Dia sama sekali tidak mengira kalau keinginannya bertemu dengan Maya akan cepat dikabulkan. Hatinya sangat senang bisa bertemu dengannya apalagi Maya tidur dikamar sebelah. Sekarang dirinya begitu dekat dengannya, tapi disaat bersamaan Maya begitu jauh darinya. Malam ini Maya terlihat sangat cantik tertimpa cahaya bulan dan saat ini dia ingin sekali mengatakan pada Maya kalau dirinya sangat mencintainya,tapi keberanian untuk mengatakan itu sama sekali tidak ada karena takut Maya akan menolaknya dan juga marah kepadanya.
‘’Pak Masumi, sampai kapan Anda akan berada disini?’’
‘’Mungkin 2 hari. Ada apa?’’
‘’Hmmmm...tidak ada apa-apa’’.
Maya mengalihkan pandangannya menatap langit malam dan Masumi menatap Maya lekat-lekat memastikan kalau ini bukanlah mimpi.
‘’Pak Masumi’’.
‘’Hmmm’’
‘’Selamat untuk pernikahan Anda!’’tanpa mengalihkan pandangannya dari menatap langit.
‘’Terima kasih. Sebaiknya kamu tidur sekarang. Ini sudah larut malam. Diluar sangat dingin. Aku tidak ingin kamu sakit’’.
‘’Baiklah. Anda juga harus segera tidur. Selamat malam!’’
Masumi melihat Maya memasuki kamar dan akan menutup pintu jendela.
‘’Tunggu!’’
‘’Ada apa pak Masumi?’’
‘’Besok. Apa besok punya waktu? Aku ingin kamu menemaniku jalan-jalan disini. Yokohoma adalah kampung halamanmu, bukan?Pasti kamu sudah mengenal daerah ini dengan baik’’.
Masumi menatap Maya dengan penuh permohonan dan mengharapkan jawaban iya darinya.
‘’Kenapa harus aku? Apa Anda tidak bisa jalan-jalan sendiri?’’
‘’Aku tidak begitu mengenal daerah ini. Apa kamu ingin aku tersesat disini?’’
 ‘’Baiklah.Sore hari aku punya waktu luang. Aku akan menemani Anda jalan-jalan’’.
‘’Terima kasih mungil!’’Masumi tersenyum dan jantung Maya langsung berdebar-debar dengan kencang hanya karena mendapat senyuman darinya.
‘’Pak Masumi, selamat malam!’’
Maya masuk kekamarnya dan Masumi terlihat sangat senang,lalu menatap langit lagi.
Keesokan sorenya mereka berdua jalan-jalan.Maya menggunakan celana jeans dan kaos panjang juga mantel berwarna coklat muda. Dilehernya menggunakan syal berwarna coklat muda.Maya terlihat cantik. Rambutnya  berkilau tertimpa cahaya matahari.Maya sedikit terkejut ketika melihat Masumi berpakaian santai karena selama ini Maya hanya melihatnya memakai jas dan dasi. Maya mengakui Masumi terlihat sangat tampan dan dirinya menjadi tidak percaya diri berjalan disampingnya. Maya membawa Masumi ke tempat tinggalnya dulu dan memperkenalkannya pada ibu dan pak Hanayama dan mereka sangat senang dengan kedatangan Maya dan Masumi.
‘’Jadi di sini kamu dulu bekerja dan tinggal’’.
‘’Benar’’.
Tidak lama kemudian bu Hanayama membawakan 2 mangkuk ramen.
‘’Ramen ini kelihatan sangat enak’’.
‘’Tentu saja’’.
Masumi mulai memakan ramen dan Maya terus menatapnya.
‘’Mungil, apa ada yang aneh dengan diriku?’’
Maya tersipu malu dan pipinya merona merah.
‘’Tidak ada yang aneh’’.
Maya cepat-cepat memakan ramennya untuk menutupi kegugupannya.
‘’Seperti yang kamu katakan ramen ini sangat enak’’.
‘’Tentu saja. Ramen pak Hanayama memang sangat enak’’.
Setelah selesai makan mereka berpamitan pada pak dan bu Hanayama. Masumi langsung memegang tangan Maya dan Maya merasa kikuk. Tangan Masumi sangat besar dan juga hangat. Tapi sayangnya tangan ini sudah ada yang memiliki. Rasa sedih menjalari tubuhnya.Masumi terus mengenggam tangannya dan Maya merasa nyaman.Mereka tiba disebuah taman dan Masumi menyuruhnya duduk.
‘’Maya,tunggu disini sebentar. Jangan pergi kemana-mana. Aku akan membeli es krim diseberang jalan sana’’.
‘’Baik’’.
Masumi harus mengantri membeli es krim karena pembelinya sangat banyak. Maya duduk di bangku taman menunggunya. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang memegang bahunya.Seorang laki-laki tinggi besar dan wajahnya menyeramkan.
‘’Nona manis ayo ikut aku’’.
Pria itu memaksa Maya untuk pergi dengannya dengan menarik-narik tangan Maya. Maya berusaha untuk berontak dan melapaskan tangannya dari cengkraman kuat tangan pria itu. Maya dapat mencium bau alkohol dari mulutnya.Maya melihat Masumi dengan raut wajah sedih dan sungguh berharap Masumi melihatnya dan menolongnya dari pria yang sedang menganggunya.Pria itu menyeret Maya dengan kuat.
‘’Lepaskan aku...lepaskan...’’
Maya berusaha melepaskan diri tapi usahanya sia-sia. Tenaga pria yang tengah menyeret dirinya terlalu kuat. Maya mulai menangis dan memukul-mukul tangan pria itu.Masumi yang melihat ke arah bangku dimana Maya sedang duduk tidak menemukan Maya disana.Wajahnya terlihat khawatir  dan menemukan Maya sedang diseret oleh seorang pria.Masumi langsung naik darah dan  memukul pria itu dengan sekuat tenaga. Pria itu terjatuh ketanah.Pria itu berdiri dengan terhuyung-huyung dan berusaha untuk melawannya, tapi Masumi berhasil menghindar dan mencengram kerah pria itu . Pria itu ketakutan melihat tatapan dingin Masumi.
‘’Jangan coba-coba menyakitinya. Kalau tidak aku tidak akan mengampunimu’’Masumi menatapnya dengan penuh ancaman.
Pria itu segera melarikan diri dan menghilang dari hadapan Maya dan Masumi.Maya masih menangis dan Masumi terlihat sangat khawatir.
‘’Mungil, kamu tidak apa-apa? Apa pria itu menyakitimu?’’
‘’Aku tidak apa-apa’’disela isak tangisnya.
Masumi memeluk Maya dan membawa Maya kembali ke bangku taman.Masumi menghapus air mata yang terus mengalir di wajah Maya.
‘’Maafkan aku sudah meninggalkanmu sendirian seharusnya aku tidak meninggalkanmu’’.
Rasa bersalah menyergap tubuhnya dan menatap Maya dengan pandangan sedih yang hampir tidak bisa melindungi wanita yang dicintainya.Masumi melihat pergelangan tangan Maya terluka dan mengelus luka itu dengan tangannya.
‘’Apa tanganmu sakit?’’
‘’Iya’’.
Masumi kembali memeluk Maya dengan erat dan Maya hanya terdiam dalam pelukan Masumi.Lalu Masumi melepaskan pelukannya dan kini mereka saling menatap satu sama lain. Mereka berdua seperti terhipnoptis. Perlahan-lahan Masumi menundukan wajahnya dan mencium Maya dengan lembut dan Maya dapat merasakan bibir hangat Masumi di bibirnya.Maya menutup matanya dan mulai menikmati ciuman yang diberikan Masumi.Jantungnya berdebar semakin kencang.Masumi melepasnya secara perlahan-lahan dan mereka berdua tersipu malu.Selama beberapa saat mereka diam. Maya dan Masumi terlihat gugup.Dari arah belakang Masumi bola kasti meluncur dan mengenai kepala Masumi dengan keras.
‘’AAAWWWWW.....’’
Masumi mengusap-usap belakang kepalanya.
‘’Pak Masumi, Anda baik-baik saja?’’
‘’Sepertinya aku baik-baik saja’’sambil terus mengusap-usap belakang kepalanya.
Kemudian pandangan mereka bertemu dan mereka menjadi gugup. Wajah mereka merona merah.
Tidak jauh dari mereka berdua Kenjiro memperhatikan mereka berdua.
‘’Rasakan itu Masumi Hayami. Kamu sudah berani mencium Maya. Aaah kalau Shiori tahu hal ini pasti dia akan sangat marah’’Kenjiro tertawa geli.
Masumi diam dan dia terlihat gugup. Dia takut Maya akan marah karena tadi dia menciumnya.
‘’Kenapa kamu dan Koji memutuskan hubungan?’’
‘’Oh.Itu karena aku dan dia tidak cocok, jadi aku putus dengannya’’.
‘’Apa hanya itu alasannya?’’.
‘’Iya’’.
Mereka kemudian kembali diam suasana hening kembali terjadi.
‘’Mungil,sebaiknya kita kembali ke hotel’’kata Masumi memecah keheningan diantara mereka.
‘’Ba..baik’’.
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan dan sepanjang perjalanan mereka diam.
****
Sakurakoji yang sudah menyelesaikan pekerjaannya merasa rindu pada Maya dan memutuskan untuk menemuinya secara diam-diam. Koji rela melihat Maya dari kejauhan asal dia bisa melihat wajahnya dan juga suaranya.
Malam telah tiba, Koji pergi ke Yokohama dengan mengendarai motornya dan sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Maya.
Sementara itu Shiori juga sedang bersiap-siap pergi ke Yokohama untuk menemui Masumi.
‘’Shiori, apa hubunganmu dengan Masumi baik-baik saja?’’
‘’Iya. Hubunganku baik-baik saja. Memangnya kenapa kek?’’
‘’Ah. Tidak apa-apa. Kakek hanya ingin tahu saja’’.
Shiori memandang kakeknya dengan heran dan pak Takamiya lalu tersenyum pada Shiori.
‘’Shiori, hati-hati disana!’’
Pak Takamiya meninggalkan kamar Shiori dan dia berpikir kalau Masumi belum tahu apa-apa tentang keluarganya.Itu membuat hatinya terasa sedikit lega.
****
Ting....tong....ting...tong...
‘’Ah ternyata kamu, Takuya. Ayo masuk!’’
Mereka duduk di kursi sofa beludru berwarna merah tua di depan perapian yang sedang menyala.Rumah Eriko bergaya eropa dan berdinding batu dan rumahnya sudah sangat tua.Rumahnya berlantai 2 dan tidak terlalu besar. Tapi sangat nyaman untuk ditinggali. Takuya melepaskan mantelnya dan menyimpannya di lengan kursi sofa.Eriko pergi ke dapur membuat minuman untuk Takuya.Lalu Eriko membawa teh lemon hangat dan pie lemon yang baru dipanggangnya.Aromanya menyeruak keseluruh ruangan.
‘’Bagaimana kabarmu Eriko?’’
‘’Aku baik-baik saja. Kau?’’
‘’Aku juga baik. Akhir-akhir ini aku semakin mengkhawatirkan pak Hayami dan keluarganya’’.
‘’Maksudmu mengenai rencana pernikahan kedua keluarga mereka’’.
‘’Iya. Aku takut kalau Masumi menjadi salah satu bagian keluarga mereka, dia akan meninggal muda dengan cara mengerikan. Keluarga itu sudah benar-benar terkutuk. Mereka pantas mendapatkannya karena mereka sangat jahat di masa lalu dan mungkin juga sekarang’’.
‘’Meeeoooonggg...meeeooonggg....’’
‘’Halo Garfield!’’
Kucing itu menyurukkan tubuhnya pada kaki Takuya Harada.Lalu Eriko mengangkat kucing itu dan mendudukannya di pangkuan sambil dielus-elus.
‘’Tenang saja. Masumi tidak akan kenapa-kenapa selama dia memakai gelang pemberianku. Dia tidak akan mudah terkena mantra apa pun. Aku melakukan itu untuk menolong dirinya.Selain itu dia juga pernah menyelamatkan Garfield’’.
‘’Garfield?’’Memandang Eriko dengan wajah heran.
‘’Iya. Waktu itu Garfield hampir tenggelam di danau dan Masumi menyelamatkannya. Waktu itu aku sedang mencarinya dan aku melihat Masumi sedang berusaha menyelamatkannya dan dia berhasil, akhirnya dia tenggelam. Sewaktu aku akan menyelamatkannya datang seorang gadis kecil yang langsung menyelamatkannya dan dia selamat. Sejak saat itu aku selalu mengawasi Masumi dan keluarganya melalui mata Garfield’’.
‘’Eriko, kamu adalah salah satu onmyouji*yang hebat di keluarga kita dan mungkin kamu lebih hebat dari Abe no seimei*’’.
‘’Kau juga hebat. Oh ya, beberapa hari yang lalu aku menangkap basah Shiori menuangkan ramuan cinta pada Masumi dan aku berhasil mengagalkannya. Ternyata dia sangat mencintai Masumi, tapi cintanya membuat dia lupa diri sampai dia nekat melakukan itu. Cinta yang dimilikinya sudah berubah menyakiti dirinya sendiri’’.
‘’Masumi orang yang baik walaupun dari luar dia kelihatan dingin.Bisa kamu awasi terus mereka?’’
‘’Tentu saja.Dan mengenai gadis itu yang menyelamatkannya itu sepertinya gadis itu adalah wanita yang ditakdirkan untuknya’’.
‘’Eh. Benarkah?’’
‘’Iya. Sepertinya begitu. Aku melihat ikatan benang merah diantara mereka. Aku melihatnya melalui mantra yang aku lakukan. Usia mereka terpaut jauh. Tapi itu tidak masalah . Biar waktu yang mempertemukan mereka berdua kembali ’’.
‘’Eriko, kamu sepupuku yang hebat’’.
Mereka berdua saling menatap dan tersenyum.
*Onmyouji: spesialis dalam sihir dan ramalan.
*Abe no Seimei :Onmyouji terkenal dan dikenal sebagai Yin yang master.
Sakurakoji telah sampai di Yokohama dan sudah berada di lobi hotel Continental pada tengah Malam . Koji sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Maya. Tapi keinginannya itu harus ditunda sampai besok karena Maya mungkin sudah tidur. Koji masuk ke dalam lift menuju kamarnya. Tidak lama kemudian Shiori datang dengan salah satu pelayan dirumahnya dan menginap di hotel yang sama

>>>Bersambung<<<

5 comments:

ivoneyolanda on 7 July 2011 at 12:23 said...

Seruuuuu....ngapain sih si kenjiro ngikutin maya,gak sabar pengen klo MH sadar siapa yg dulu pernah dikasih kancing baju n jam nya itu pasti seru...m :)

Anonymous said...

mengingatkan saya sama komik-komik horor jepang jaman sekolah dulu, sayang dah pada hilang... jangan lama2 lanjutannya mbak mia, makin lama makin menarik ini...
-nadine-

Muri said...

waaah tambah penasaran aja nihhhh....ayo..ayo..lanjutannya ditunggu banget...geregetan pengen tau akhirnya..^^

Heri Pujiyastuti on 9 July 2011 at 10:13 said...

Ceritanya makin bikin penasaran....bener2 diluar dugaan...ditunggu kelanjutan kisahnya....^.~

Anonymous said...

gak sabar...nunggu Masumi sadar kalo maya adalah gadis kecil yg diberi kancing bajunya....

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting