Sunday 3 July 2011

Fanfic TK : Benang Merah 3

Posted by Miarosa at 15:38
Rate: 18+

Benang Merah
( By Mia )

Chapter 3 : Kecemburuan

Maya, Sakurakoji, Ayumi dan ibunya, Pak Kuronuma,pak Onodera, Mizuki ,Masumi dan ketua persatuan drama nasional sudah berkumpul di salah satu ruang pertemuan di Daito menunggu kedatangan bu Mayuko. 2 minggu yang lalu Maya dan Ayumi sudah melakukan representasi bidadari merah. Dengan wajah sendu Masumi melihat Maya dari  kejauhan.Ruangan menjadi  berisik ,satu sama lain saling berbicara.

‘’Pak Masumi, apa yang sedang Anda pandangi dari tadi?’’

‘’Ternyata kamu pak Kuronuma’’.

Pak Kuronuma duduk disamping Masumi sambil meminum kopinya.
‘’Kalau tidak salah dari tadi Anda terus memperhatikan Maya. Apa ada yang menarik dari gadis itu?’’
Deg!
Masumi terlihat gugup dan membetulkan posisi duduknya dan berusaha untuk menutupi kegugupannya di depan pak Kuronuma.
‘’Tidak ada sama sekali yang menarik’’.
‘’Hmmm...’’kata pak Kuronuma sambil tersenyum jahil kemudian meminum kopinya.
‘’Menurutmu nanti siapa yang akan terpilih?’’
‘’Aku tidak tahu. Tapi aku berharap Maya yang akan terpilih karena aku yang melatihnya selama ini.Akting bidadari merah milik Ayumi juga sangat bagus. Kalau menurutmu siapa?’’
‘’Mungkin aku juga berharap Maya akan terpilih. Akting bidadari merahnya membuatku menangis dan aktingnya begitu nyata’’.
‘’Itu pendapat pribadi atau sebagai direktur Daito?’’
Mizuki yang dari tadi memperhatikan pak Kuronuma dan Masumi merasa curiga kalau pak Kuronuma mengetahui perasaan Masumi terhadap Maya.
‘’Kedua-duanya’’.
‘’Oh. Anda benar. Akting Maya memang terlihat nyata dan alami. Mungkin karena dia sudah menemukan belahan jiwanya. Aku senang Maya dan Koji menjadi sepasang kekasih. Itu membuat akting mereka jadi lebih bagus dan alami’’.
‘’Belahan jiwakah?’’
Masumi kembali menatap Maya dari kejauhan.
‘’Aku harap Mayalah belahan jiwaku’’
Masumi terlihat iri mengenai kedekatan Maya dan Sakurakoji. Maya kemudian melihat Masumi yang sedang berbicara dengan pak Kuronuma kemudian pandangan mereka bertemu. Masumi langsung memalingkan wajahnya dan Maya terlihat sedih .
‘’Maya, ada apa?’’
Maya terkejut tiba-tiba Sakurakoji mengenggam tangannya dan juga membelai wajahnya. Masumi yang melihat itu sangat cemburu dan memandang dengan ekspresi marah. Dia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya sampai memutih menahan kemarahan dan rasa cemburunya.
‘’Tidak ada apa-apa. Aku hanya gugup saja’’.
‘’Semuanya akan baik-baik saja. Siapa pun yang memenangkannya itu tidak masalah yang penting kita sudah berusaha sebaik mungkin’’.
Maya segera melepaskan tangannya dari genggaman Sakurakoji. Wajah kecewa terlihat pada Sakurakoji karena Maya tidak ingin tangannya di pegang. Di hati Koji muncul suatu keraguan kalau Maya tidak pernah mencintainya. Mungkin Maya masih mencintai mawar ungunya yang tidak diketahui identitas sebenarnya. Tapi Koji merasa yakin kalau Maya tidak akan bertahan lama untuk mencintai orang yang tidak diketahui keberadaanya. Setidaknya Maya sudah mau menjadi kekasihnya dan mau belajar mencintainya. Kadang-kadang Koji merasa tidak merasa puas dengan cinta Maya yang diberikan kepadanya. Selama menjadi kekasih Maya, Koji belum berhasil menciumnya karena Maya selalu menolaknya dan Koji berpikir kalau Maya belum benar-benar mencintainya. Tiba-tiba pintu terbuka. Bu Mayuko dan pak Genzo masuk .
Pak Onodera dan pak Kurounuma terlihat gugup dan sudah tidak sabar lagi untuk mengetahui siapa yang nantinya akan berhak mendapatkan hak itu.
‘’Aku yakin Ayumi pasti akan memenangkan hak itu’’kata pak Onodera.
‘’Jangan  seyakin itu’’kata pak Kuronuma dengan penuh percaya diri.
Wajah pak Onodera terlihat sangat kesal dan pak Kuronuma menaggapinya dengan senyuman.Bu Mayuko mengedarkan pandangannya kepada orang-orang yang berada disini. Mereka terlihat gugup  dan gelisah.
‘’Aku akan mengumumkan siapa yang akan memenangkan hak pementasan bidadari merah sekarang. Karena aku tidak tahu kapan aku akan dapat bertahan hidup lebih lama lagi’’.
Bu Mayuko memandangi satu persatu orang-orang yang ada disini.
‘’Aku akan memberikan hak pementasan bidadari merah kepada Kitajima Maya’’.
‘’A...a...aku’’
‘’Iya. Maya kamu’’bu Mayuko tersenyum pada Maya.
Pak Kuronuma dan Masumi terlihat sangat senang. Pak Onodera terlihat sangat kecewa sekali dengan keputusan bu Mayuko.
‘’Maya, Ayumi kemarilah!’’
Maya berjalan dengan perasaan gugup. Jantungnya berdebar sangat cepat dan kakinya terasa lemas. Ini bagaikan mimpi dirinya mendapatkan hak pementasan bidadari merah.
Gubraaakkk!
Maya terjatuh tersandung kursi dan orang-orang mulai tertawa terkikik-kikik. Wajah Maya merona merah.Maya berjalan dengan menundukan kepalanya.
Ayumi dan Maya mendekati bu Mayuko dan mereka berdua tangannya digenggam oleh bu Mayuko.
‘’Akting kalian berdua sangat bagus. Itu tidak diragukan lagi. Ayumi, bidadari merah milikmu sangat bagus tapi kamu tidak benar-benar menghayati bagaimana kehilangan dan rasa sakit ketika kamu tidak dapat bersatu dengan belahan jiwamu.Sedangkan Maya dapat memerankannya dengan baik. Aku harap meskipun kamu tidak memenangkan hak pementasan bidadari merah, kamu tidak bersedih . Dan kau Maya, aku ucapkan selamat untukmu. Kamu sudah berjuang sangat keras untuk mendapatkan ini’’.
‘’Bu Mayuko’’kata mereka bersamaan.
‘’Maya , sekarang terserah dirimu kapan kamu akan mementaskan bidadari merah milikmu. Aku sekarang sudah tidak ada lagi hak itu. Semuanya sudah sepenuhnya milikmu’’.
‘’Terima kasih sudah memberikannya kepadaku dan mempercayaiku’’.
Ayumi dan Maya memeluk bu Mayuko sambil menangis. Setelah memberikan pengumuman itu bu Mayuko dan pak Genzo pulang karena kesehatan bu Mayuko kurang baik. Para wartawan sudah berkumpul di depan . Ketika bu Mayuko akan meninggalkan Daito para wartawan langsung menyerbunya. Bu Mayuko dapat lolos dari serbuan para wartawan karena Masumi memberitahu mereka akan dilangsungkan konferensi pers setengah jam lagi. Para wartawan itu akhirnya melepaskan bu Mayuko pergi.
Maya terlihat sangat gembira dan Masumi merasa sangat senang wanita yang dicintainya akhirnya mendapatkan hak pementasan bidadari merah.
‘’Mungil, aku ucapkan selamat untukkmu’’.
Masumi mengulurkan tangannya dan Maya meraih tangan itu. Masumi mengenggam tangan Maya dengan sangat erat dan kehangatan tangannya menyebar keseluruh tubuh Maya. Selama beberapa saat mereka saling menatap. Sakurakoji yang melihat itu sedikit cemburu. Koji langsung mendekati Maya dan Masumi.
‘’Maya’’.
Maya langsung melepaskan tangannya dan terlihat gugup.Masumi sedikit tidak rela Maya tadi melepaskan tangannya tapi dia sadar kalau tangan itu bukan miliknya tapi milik Sakurakoji. Masumi meninggalkan mereka berdua dan berbicara serius dengan Mizuki. Sakurakoji terus memperhatikan Masumi dan kata-kata Shiori kembali terngiang-ngiang dikepalanya.
‘’Masumi mencintai Maya.....mencintai Maya....mencintai.....mencintai...’’
‘’Pasti itu tidak benar. Mana mungkin dia mencintai Maya. Itu tidak mungkin’’.
Sakurakoji mengenggam tangan Maya dan Maya berusaha melepaskannya,tapi Koji tidak membiarkannya.Sebelum kembali ke kantor Masumi melihat Maya sekilas dan terlihat raut sedih diwajahnya. Mizuki dan Masumi masuk kedalam lift.
Mizuki tahu sekarang bossnya sedang sedih dan menderita.Perasaannya pada Maya tidak kesampaian.Lalu Mizuki melihat kearah tangan kiri Masumi. Dan dia tidak mempercayai penglihatannya. Gelang itu memancarkan sinar biru. Mizuki terus menatap gelang yang dikenakan Masumi tanpa berkedip. Lalu pintu lift terbuka.
‘’Apa tadi aku salah lihat.Gelang pak Hayami memancarkan sinar biru. Apa pak Hayami tadi menyadarinya. Apa aku yang salah lihat. Ini sangat aneh....sangat aneh’’.
Mizuki ikut masuk ke kantor Masumi sambil membawa setumpuk dokumen.
‘’Simpan saja di meja. Aku akan memeriksanya nanti setelah konferensi pers’’.
‘’Baik’’.
Mizuki terus menatap gelang Masumi, tapi gelang itu tidak lagi memancarkan sinar biru.
‘’Mizuki....Mizuki...MIZUKIIII’’
Mizuki sangat terkejut dengan teriakan pak Hayami.
‘’Kau ini kenapa?’’
‘’Ma..Maaf pak Hayami’’.
Masumi menatap Mizuki dengan pandangan heran.
‘’Apa kamu masih memerlukan sesuatu dariku?’’
‘’Ti..tidak ada hanya saja saya ingin menanyakan sesuatu pada Anda’’.
‘’Apa yang ingin kamu tanyakan’’.
‘’Gelang itu’’.
‘’Hah’’.
‘’Dari mana Anda mendapatkan gelang itu?’’
Masumi langsung menyentuh gelang itu.
‘’Kenapa kamu tanyakan itu?’’
‘’Itu karena.....aku tidak tahu apakah Anda akan percaya padaku atau tidak tapi tadi sewaktu dalam lift aku melihat gelang itu bersinar biru terang’’.
‘’Apa katamu? Itu tidak mungkin’’.
Masumi memperhatikan gelangnya dengan seksama. Lalu menyentuhnya dengan jarinya.
‘’Aku rasa juga tidak mungkin. Mungkin aku salah lihat. Mana mungkin gelang Anda memancarkan sinar biru’’.
Masumi menatap Mizuki dengan heran bercampur bingung.Dia kemudian teringat dengan nenek tua yang dijumpainya di Karuizawa di depan mansion terbakar. Nenek itu bilang kalau gelang ini adalah jimat pelindung yang akan melindungiku dari sihir jahat. Apakah gelang ini benar-benar jimat bukan hanya sekedar gelang biasa pikir Masumi. Didalam hatinya Masumi menyangkal semua tentang adanya hal-hal yang berbau sihir atau sejenisnya karena dia tidak mempercayainya sama sekali.Tapi kenyataannya gelang ini tidak bisa dilepas selama 13 tahun sampai sekarang.
‘’Mizuki, kamu percaya adanya sihir dan kutukan?’’
‘’Hah? Kenapa Anda tiba-tiba bertanya hal semacam itu?’’
‘’Katakan saja percaya atau tidak?’’
‘’Aku tidak percaya’’kata Mizuki mantap.
‘’Kau boleh pergi’’.
Mizuki meninggalkan ruangan dengan wajah bingung dan Masumi masih memandangi gelangnya dengan tatapan heran.
****
Yokohama
‘’Hah...hah...hah..hah.....’’
‘’Kenjiro ada apa? Kamu baik-baik saja?’’
‘’Aku tidak berhasil membuat Masumi Hayami melupakan ingatannya tentang Maya Kitajima’’.
‘’Tapi kenapa?’’
‘’Sepertinya ada sihir yang melindungi dirinya. Mantra yang aku ucapkan tidak mempan  dan sihirnya sangat kuat’’.
‘’Tapi Masumi tidak bisa sihir dan dia sepertinya tidak mempercayai adanya sihir. Tapi bagaimana bisa?’’
‘’Kalau itu tidak tahu. Suruh Shiori untuk mencari tahu tentang ini’’.
‘’Baiklah’’.
‘’Aku akan mencobanya sekali lagi nanti malam. Sekarang aku lelah’’.
Pak Takamiya kemudian pergi meninggalkan rumah Kenjiro Takamiya. Kenjiro adalah sepupu tertua Shiori.Di dalam mobilnya pak Takamiya terus memikirkan siapa orang yang telah melindungi Masumi.
‘’Apa mungkin salah satu orang yang berasal dari keluarga Harada. Tapi kalau itu benar kenapa meraka melakukannya? Apa hubungan mereka dengan Masumi. Aku harus mencari tahu tentang ini’’.
****
Tok...tok...tok....
Masumi yang sedang tidur terperanjat.
‘’Masuk!’’
‘’Sepertinya Anda kelihatan lelah’’.
‘’Aku memang sangat lelah dengan pekerjaanku dan juga masalah cintaku’’.
‘’Konferensi pers akan diadakan  5 menit lagi Maya dan yang lainnya sudah berkumpul’’.
‘’Aku akan kesana sekarang’’.
Maya terlihat gugup dan Koji memegang tangan Maya untuk menenangkan perasaannya. Masumi melihat pak Kuronuma,  Maya dan Koji memasuki ruang konferensi pers dan sinar blitz mengarah pada mereka. Masumi kemudian ikut masuk dan duduk dengan para wartawan. Sakurakoji memperhatikan arah tatapannya dan dia menyadari Masumi sedang menatap Maya. Itu membuat Koji merasa tidak nyaman.
Maya kemudian memberitahu hasil pertemuannya dengan bu Mayuko pada para wartawan kemudian terdengar kasak kusuk dari para wartawan dan suasana ruangan menjadi riuh sekali lagi mereka dihujani oleh sinar blitz.Setelah setengah jam melakukan konferensi pers Maya, Sakurakoji dan pak Kuronuma kembali ke ruang pertemuan untuk membicarakan masalah pementasan bidadari merah akan dilaksanakan. Disana sudah ada ketua persatuan drama nasional, Masumi dan Mizuki.Setelah melakukan perdebatan selama kurang lebih satu jam. Akhirnya diputuskan pementasan bidadari merah akan dilaksanakan 3 bulan lagi.
Maya menatap Masumi yang sedang bicara dengan Mizuki. Lalu mata mereka bertemu,tapi Masumi langsung memalingkan wajahnya dan kembali menatap Mizuki. Ada rasa sedih dan kecewa dihatinya mendapatkan sikap tidak perduli dari Masumi.Maya kemudian menundukan kepalanya.Akhirnya pertemuan pun selesai. Masumi melewati Maya dan menatapnya dingin.
‘’Aku ingin pulang.Aku lelah sekali’’.
‘’Aku akan mengantarmu pulang,tapi aku mau menemui pak Hayami terlebih dahulu di kantornya. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya. Bisakah kamu menunggu? Aku tidak akan lama’’.
‘’Baiklah’’.
Sakurakoji berjalan setengah berlari menyusuri lorong di gedung Daito menuju kantor Masumi. Suara nafasnya dapat terdengar dengan jelas. Dengan terburu-buru menekan tombol lift dan tidak lama pintu lift terbuka kemudian masuk. Setelah pintu lift terbuka lagi Koji bergegas menuju kantor Masumi.Koji berhenti berjalan karena terkejut  dengan suara teriakan Pak Masumi.Perlahan-lahan ia kembali melangkahkan kaki dan melihat pintu Kantornya terbuka sedikit.Koji mendekati pintu itu dan disana melihat Masumi sedang terlihat kesal dan marah. Lantai kantornya berserakan  dengan kertas-kertas dan ada pecahan cangkir.Mizuki berada disana sedang menenangkan Masumi.
‘’Pak Hayami, sebaiknya Anda akui saja perasaan Anda pada Maya dan katakan Anda adalah mawar ungu,pengagum rahasianya’’.
Deg!
Koji berdiri membeku ditempatnya dan wajahnya pucat mendengar Masumi adalah mawar ungu.
‘’Aku tidak bisa melakukannya. Aku takut dengan penolakannya’’.
Masumi duduk dengan memegang kepalanya dengan kedua tangan. Wajahnya terlihat kusut.
‘’Kalau begitu Anda akan selamanya menjadi pengagum rahasianya ’’.
‘’Mungkin itu lebih baik. Aku hanya bisa memperhatikan dia dan melindunginya secara diam-diam’’.
‘’Tapi Anda mencintainya, bukan?’’
‘’Saya mencintainya...sangat mencintainya.Saya mencintainya lebih dari hidupku.Saya cinta Maya....cinta dia...’’
Mizuki menatap Masumi dengan tatapan iba.
‘’Selama bertahun-tahun aku terus menunggunya sampai tumbuh dewasa dan mengatakan semua perasaanku padanya,tapi sekarang setelah dia tumbuh dewasa, saya sama sekali tidak punya keberanian untuk mengatakannya karena dia semakin membenciku dan semakin menjauh. Mungkin ini sudah takdirku untuk menjadi pengagum rahasianya untuk selamanya’’.
Mizuki hanya diam ,kemudian membereskan kantor Masumi yang berantakan. Mizuki mengerti sekarang perasaan bossnya sedang gundah.Selama bekerja dengannya dia tidak pernah tertarik pada seorang wanita yang ada dipikirannya hanya kerja dan kerja. Selalu menuruti perkataan ayahnya untuk membuat perusahaannya lebih maju sampai-sampai dia rela bertunangan dengan wanita yang tidak dicintainya.Gadis itu kemudian hadir dalam hidupnya yang 11 tahun lebih muda darinya. Gadis itu satu-satunya yang dapat merebut semua perhatian Masumi Hayami dan juga dia telah berhasil merebut hatinya.Ini untuk pertama kalinya dia menyukai seorang wanita begitu besar dan rela menggorbankan apa saja demi melindungi  gadis itu.Bagi Masumi untuk mendapatkan gadis itu hanyalah sebuah mimpi yang sulit terwujud.
‘’Maya, kamu sudah berhasil membuat pak Hayami sangat sedih dan menderita seperti ini karena cintanya padamu.Aku harap kamu segera menyadari cinta Pak Hayami padamu Maya’’.
Koji tidak mampu melangkahkan kakinya dari sana. Perasaan shock  menyelimuti dirinya dan butuh waktu untuk mencerna semua pembicaraan mereka. Degup jantungnya semakin cepat dan air mata sudah mengalir diwajahnya. Hatinya kemudian diselmuti oleh kecemburuan yang begitu besar ketika Masumi Hayami mencintai Maya.Koji berusaha untuk pergi dari sana sebelum mereka mengetahui keberadaannya. Dengan susah payah  berjalan dan langsung lari.Di dalam lift kata-kata Masumi masih terngiang-ngiang dikepalanya.Koji bersandar pada lift dan memejamkan matanya berusaha untuk menenangkan dirinya.
‘’Aku tidak percaya pak Hayami adalah mawar ungu dan diam-diam mencintai Maya. Kenapa dia harus jatuh cinta pada Maya? Kenapa?’’
Kemudian lift terbuka  dan pergi dengan cepat menemui Maya yang sedang berada dilobi. Dilihatnya Maya sedang bicara dengan pak Kuronuma dan menatapnya dengan sedih karena dia tahu Maya tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai pengagum rahasianya.
‘’Maya’’katanya lirih.
Koji berdiri dihadapan mereka masih dengan nafas memburu dan mereka menatapnya dengan wajah heran.
‘’Sakurakoji, ada apa? Wajahmu pucat. Kamu seperti sudah melihat hantu saja’’kata pak Kuronuma.
‘’Iya Koji ada apa denganmu?’’
‘’Kalian jangan khawatir. Aku baik-baik saja’’.
‘’Kamu yakin baik-baik saja. Tubuhmu gemetar’’.
‘’Tenang saja Maya. Aku baik-baik saja’’.
Maya melihat Koji dengan pandangan tidak percaya .Apa Maya sudah menegtahui identitas mawar ungu yang sebenarnya. Tidak. Dia pasti belum mengetahuinya pikir Koji.
‘’Koji, ada apa? Dari tadi kamu menatapku. Apa ada yang ingin kamu bicarakan denganku?’’
‘’Hmm..Maya..apa...apa kamu sudah mengetahui identitas mawar ungu yang sebenarnya?’’
 Maya terkejut ketika Koji mengajukan pertanyaan itu padanya. Dia diam beberapa saat sambil berpikir untuk mencari jawabannya.
‘’Be..belum. Aku belum tahu siapa dia. Memangnya kenapa kau tanyakan itu kepadaku?’’
‘’Tidak. Aku hanya ingin tahu saja. Orang itu sudah sangat baik padamu.Apa yang akan kau lakukan kalau sudah bertemu dengannya?’’
‘’Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya karena selama ini dia sudah  membantuku’’.
‘’Apa kamu mencintai mawar ungumu?’’
‘’Iya. Aku mencintainya’’kata Maya malu-malu.
‘’Maaf Koji. Aku sudah berbohong padamu. Aku sudah tahu siapa sebenarnya mawar ungu’’kata Maya dalam hati.
Deg!
Koji menjadi kesal dan cemburu. Ada rasa takut dalam dirinya, seandainya dia tahu siapa mawar ungu sebenarnya. Apa dia akan lari dalam pelukan pak Hayami. Apa lagi dia juga mencintai Maya pikirnya. Koji masih belum percaya kalau dia adalah mawar ungu yang selama ini sudah membantu dan melindunginya dan   Koji tidak mengira dia juga akan jatuh cinta padanya. Seorang direktur Daito yang dingin dan kejam bisa jatuh cinta pada Maya seorang gadis yang polos , ceroboh dan juga tidak cantik.
‘’Apakah penyebab putusnya pertunangan mereka adalah karena Maya.Hatiku pedih karena di hati Maya tidak ada cinta sedikit pun untukku. Rasanya aku ingin sekali dihatimu hanya ada aku seorang.Aku merasakan sakit disekujur tubuhku setelah aku mengetahui Maya dan pak Hayami saling mencintai. Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan. Aku sangat mencintai gadis yang berada disampingku dan aku tidak ingin ada pria lain yang memilikinya, tapi gadis ini tidak mencintaiku sama sekali.Aku merasa iri pada pak Hayami yang telah mendapatkan cintanya meskipun pak Hayami belum mengetahui kalau Maya mencintainya juga.
Aku akan berusaha membuat Maya mencintaiku. Aku akan mempertahankan cintaku padanya dan tidak akan membiarkan Maya tahu kalau pak Hayami adalah mawar ungunya. Aku juga tidak akan membiarkan dia dekat-dekat dengan Maya’’katanya dalam hati.
‘’Maya, Sakurakoji, ! Kata pak Kuronuma.
Koji dan Maya menatapnya. Pak Kuronuma terlihat senang hatinya karena keberhasilan Maya dan Koji.
‘’Aku akan mengajak kalian makan siang bersama. Aku ingin mentraktir kalian makan’’.
Koji dan Maya sangat senang.Mereka berdua diajak kerestoran sushi yang agak mewah di Tokyo.Disana mereka makan sushi sampai perut kenyang.Karena sekarang  belum ada kegiatan, mereka memutuskan untuk pulang kerumah dan mengantarkan Maya pulang.
Koji kembali kerumahnya dan mengurung diri dikamar. Berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Suasana dikamar  hening dan hanya terdengar suara kendaraan yang melewati rumahnya.Koji turun dari tempat tidurnya dan melihat ke luar jendela. Hatinya gelisah,  takut Maya akan pergi darinya dan pergi kedalam pelukan Masumi.
‘’Maya, apakah dihatimu tidak ada tempat sedikitpun untukku? Maya, Aku mencintaimu’’.
Koji kembali ketempat tidurnya berusaha untuk memejamkan mata,tapi kata-kata Masumi masih terngiang-ngiang dikepalanya .Koji menutup telinga dengan kedua tangannya, kemudian terbangun.
‘’Maya tidak boleh mengetahuinya.Tidak...tidak...dia tidak boleh mengetahuinya. Tidak boleh. Aku akan menghapus mawar ungu dari hatinya’’.
****
Jam sudah menunjukkan jam pukul 11 malam. Masumi masih ada di kantornya masih terlihat sibuk memeriksa dokumen. Cahaya bulan purnama di luar sangat terang. Didalam kantor hanya terdengar goresan pulpen dan suara jam dinding. Tiba-tiba pergelangan tangan Masumi menjadi terasa sangat hangat. Betapa terkejutnya gelangnya bersinar biru terang seperti yang dikatakan Mizuki. Masumi berusaha melepaskannya tapi gelang itu tidak mau terlepas.
‘’Masumi...’’
Masumi terkejut dan melihat kesekeliling ruangan kantornya untuk mencari asal suara itu.
‘’Masumi.....Masumi.....Masumi...’’
‘’Siapa kau? Tunjukan dirimu?’’
‘’Jangan coba melepaskan gelangmu karena itu akan sia-sia.Itu jimat pelindungmu. Sekarang ada orang yang berusaha untuk menyakitimu melalui sihir jahat’’.
‘’Siapa kau sebenarnya?’’
Suara itu menghilang dan kini hanya keheningan saja yang  menyelubungi kantornya. Masumi dengan cepat-cepat membereskan barang-barangnya dan meninggalkan kantornya.Selama dalam perjalanan terus memikirkan suara-suara yang sering kali didengar akhir-akhir ini suara seorang wanita yang entah siapa. Mobil memasuki kediaman Hayami. Terlihat rasa lelah di raut wajahnya. Dikamar Masumi langsung membaringkan dirinya tanpa mengganti pakaiannya. Rasa lelah dan kantuk sudah menyerangnya.Keesokan paginya Masumi bangun kesiangan dan sarapan sendirian.
‘’Maaf tuan Masumi, setelah selesai makan Anda disuruh menemui ayah Anda di ruang kerjanya’’.
‘’Aku akan kesana’’.
Pak Asa kemudian menemui pak Hayami kembali di ruang kerjanya.
‘’Tuan, sebentar lagi tuan Masumi akan menemui Anda’’.
‘’Terima kasih’’.
Setelah selesai makan Masumi menemui ayahnya di ruang kerja. Dilihatnya Eisuke sedang melihat ke arah keluar jendela dengan wajah melamun.
‘’Ada apa ayah memanggilku?’’
Eisuke membalikkan kursi rodanya dan menghadap Masumi.
‘’Aku sudah dengar Maya memenangkan hak pementasan bidadari merah. Aku ingin Daito yang dapat mementaskannya. Kau dan aku tidak berhasil mendapatkan hak itu dari Mayuko. Jadi Daito yang harus memenangkan tender untuk dapat mementaskan bidadari merah. Apakah kamu mengerti?’’
‘’Aku mengerti’’.
‘’Bagus. Sekarang pergilah ke kantor’’.
Masumi menghentikan langkahnya ketika akan keluar ruangan dan berbalik menghadap ayahnya yang masih melihat ke arah dirinya.
‘’Ada apa lagi Masumi?’’
‘’Apakah ayah mengenal keluarga Takamiya dengan baik?’’
‘’Kenapa kau tanyakan itu?’’
‘’Tidak. Aku hanya ingin tahu saja seperti apa keluarga calon istriku itu. Yang aku tahu mereka bermusuhan dengan keluarga Harada. Pasti ayah masih ingat dengan pembicaraan kita dengan pak Harada 13 tahun lalu’’.
‘’Aku ingat. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan kita’’.
‘’Entalah ayah. Ada orang yang mengatakan kalau keluarga Takamiya berbahaya , kalau aku menikah dengan Shiori, hidupku dalam bahaya dan menurutku keluarga itu jadi terlihat sangat misterius dan ada yang disembunyikan oleh mereka’’.
Eisuke menatap Masumi dengan bingung bercampur heran.
‘’Siapa yang mengatakannya?’’
‘’Itu tidak penting siapa yang mengatakannya padaku’’.
‘’Kalau itu aku tidak tahu. Aku tidak mengenal keluarga mereka dengan baik. Aku tidak berpikir kalau mereka sangat misterius. Jangan cari-cari alasan untuk membatalkan pernikahan kau dan Shiori. Pernikahan itu akan tetap terjadi’’.
‘’Aku tahu. Bukannya mau mencari alasan. Aku hanya ingin tahu seperti apa keluarga calon istriku. Kalau begitu aku mau pergi dulu’’.
Blam!
Masumi menutup pintu agak keras.Eisuke langsung memikirkan perkataan Masumi. Selama ini Eisuke hanya mengenal mereka adalah pengusaha terkaya di Jepang dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam perekonomian di Jepang. Tapi selain itu Eisuke tidak kenal secara detail tentang keluarga Takamiya. Hanya Takuya Harada yang sangat mengenal keluarga mereka. Eisuke lalu mengambil telepon dan menekan nomor secara terburu-buru.
‘’Pak Harada ini aku. Apa Anda punya waktu sekarang?...benarkah? ....Bisa Anda datang kerumahku sekarang? Ada yang ingin aku bicarakan....baik. Aku tunggu’’.
3 jam kemudian Pak Harada menemui Eisuke di rumahnya. Eisuke terlihat senang bisa bertemu dengannya lagi setelah 13 tahun berlalu.
‘’Ternyata Anda sudah terlihat tua pak Harada. Sekarang rambutmu sudah dipenuhi uban’’.
‘’Anda juga sudah terlihat sudah sangat tua’’.
Mereka lalu tertawa. Pak Asa datang membawa makanan kecil dan juga minuman.
‘’Aku sudah bertemu dengan Masumi. Dia tumbuh menjadi seorang yang sangat tampan dan dia juga sudah menjadi seorang direktur Daito yang sangat hebat. Anda tidak sia-sia mendidik dia’’.
‘’Tentu saja. Aku banyak berharap dari dia’’.
‘’Anda memanggilku kemari ada apa?’’
‘’Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan pada Anda’’.
Wajah Eisuke berubah jadi serius dan dengan hati-hati dia mulai bicara.
‘’Pak Harada, Masumi memberitahuku kalau Anda melarangnya untuk menikahi Shiori kenapa? Apa dia tidak cocok untuk anakku?’’
‘’Bukan begitu. Kalau dilihat dari penampilan mereka pasangan yang serasi. Tapi keluarga Takamiya yang membuatku takut. Aku takut setelah menikah dengan nona Shiori, Masumi akan mengalami hal yang buruk’’.
Eisuke melihat raut wajah pak Harada berubah ketakutan ketika membicarakan keluarga Takamiya.
‘’Bisa kamu katakan hal buruk apa?’’
‘’Mungkin Masumi akan meninggal dengan cara yang mengerikan’’.
Pak Eisuke menelan ludah berkali-kali.
‘’Apa maksud Anda?’’
‘’Keluarga mereka terkutuk sudah berlangsung selama 2oo tahun’’.
‘’Aku tidak percaya. Mana mungkin hal seperti itu ada’’.
‘’Aku tidak akan memaksa Anda untuk mempercayaiku. Aku sudah memberitahu Anda dan Masumi’’.
Eisuke menatap pak Harada dengan pandangan percaya dan tidak percaya.
‘’Bisa Anda ceritakan kenapa kalian bermusuhan?’’
‘’Ceritanya terlalu panjang dan juga kelam.Aku akan menceritakannya pada Anda nanti tidak sekarang. Carilah waktu luang untuk pertemuan kita selanjutnya. Mereka adalah penyihir jahat’’.
‘’Eh...mereka apa?’’
‘’Penyihir jahat. Sudah beberapa kali mereka mencoba memantrai Masumi,tapi mereka tidak berhasil melakukannya,karena adik perempuanku telah melindungi Masumi dari sihir jahat’’.
‘’Kenapa mereka mencoba melakukan itu pada Masumi?’’
‘’Karena mereka ingin Masumi menjadi milik mereka seutuhnya’’bisik pak Harada.
Eisuke terlihat ketakutan dan tangannya gemetar.
‘’Sebaiknya kita hentikan saja pembicaraan mengenai hal itu sekarang.Pak Harada, bagaimana kalau kita makan siang bersamaku. Anda belum mencicipi masakan koki rumah kami’’.
‘’Dengan senang hati”.
Mereka berdua pergi ke ruang makan dan makanan telah tersedia.Mereka menyantap makanan yang telah disediakan. Nafsu makan Eisuke sedikit berkurang setelah mendengar cerita pak Harada.
‘’Anda benar. Semua makanan ini sangat enak. Koki di rumah Anda sangat hebat’’.
‘’Aku senang Anda menyukai masakannya, kalau dia mendengar pasti dia akan senang’’.
Setelah selesai makan mereka kembali ke ruang tamu dan berbincang-bincang sedikit.Mereka berdua tidak membicarakan soal keluarga Takamiya karena Eisuke sudah tidak mau mendengarkannya lagi
‘’Ah....sepertinya aku harus pulang ada rapat yang harus aku hadiri.Terima kasih untuk makan siangnya’’.
‘’Maaf. Sudah menganggu waktu Anda’’.
‘’Itu tidak masalah. Aku senang bisa menemui Anda lagi. Kalau begitu saya permisi dulu’’.
Eisuke mengantar pak Harada sampai pintu depan dan tidak jauh dari rumah Hayami ada seseorang yang sedang memperhatikan.
****
Satu minggu Sejak pengumuman siapa yang mendapatkan hak pementasan bidadari merah Ayumi pergi ke Jerman untuk mengoperasi matanya yang hampir buta. Dan sejak saat itu juga Maya mendapatkan berbagai macam penawaran main film dan juga iklan.Maya datang ke Daito untuk membicarakan itu dengan sutradara Kirisawa. Maya sudah menerima film terbaru yang dikeluarkan oleh Daito yang berjudul Blue Myth. Dimana Maya akan berperan sebagai gadis yang hilang ingatan.Maya bertemu dengan Masumi di lobi sedang berbicara dengan salah satu pegawainya.Masumi melirik Maya sebentar lalu mengalihkan pandangannya kepada lawan bicaranya .
Maya masuk ke dalam ruangan pertemuan dan disana orang-orang yang terlibat dengan film terbarunya sudah berkumpul. Maya memberi salam kepada mereka. Maya duduk mendengarkan penjelasan sutradara Kirisawa.
‘’Aku tadi melihat pak Masumi dia tampak lebih kurus. Dia selalu bekerja keras dan tidak memperhatikan tubuhnya. Sepertinya dia sering melewatkan waktu makan.Hatiku senang dapat melihatnya.Hatiku selalu berdebar-debar ketika berada dekat dengannya. Andai saja pak Masumi tahu kalau aku sangat mencintainya.Apa dia akan mencintaiku juga seandainya dia tahu aku mencintainya.Sebaiknya aku lupakan saja dia. Sekarang  Koji sudah resmi jadi kekasihku walaupun aku tidak mencintainya tapi dia pantas untuk dicintai. Koji orangnya sangat baik dan aku berusaha dengan segala kemampuanku untuk mencintainya.Tapi hati dan pikiranku selalu berada pada pak Masumi dan aku sudah berusaha untuk menjauhkannya dari hati dan pikiranku, tapi tetap tidak bisa. Sepertinya pak Masumi sudah berakar dalam hati dan pikiranku.Aku sangat merindukan pak Masumi.Kalau boleh memilih aku sekarang ingin berada bersamanya.Tubuhku terasa sakit karena aku merindukannya’’kata Maya dalam hati.
‘’Bodoh...bodoh...seharusnya aku jangan memikirkan dia’’kata Maya sambil memukul-mukul kepalanya.Semua orang melihat ke arahnya
Pak Kirisawa memandang Maya dengan kesal‘’Maya Kitajima sebenarnya ada apa denganmu? Siapa yang sedang kamu pikirkan?’’
‘’Ti..tidak ada’’katanya gugup dan wajahnya berubah merah.Maya kembali mendengarkan penjelasan sutradara pak Kiriswa dengan serius dan berusaha menghilangkan Masumi dari pikirannya yang sekarang sedang memenuhi otaknya.
Masumi yang berada di kantornya sedang berdiri melamun menghadap jendela kantornya.
‘’Ah..Maya, aku begitu merindukanmu.Tubuhku rasanya sakit setiap kali aku menahan rasa rinduku padamu’’gumamnya lirih. Wajahnya yang sangat sendu menatap jalanan yang ramai.
Setelah selesai Maya selesai mengadakan pertemuan, Sakurakoji mengajak Maya jalan-jalan. Maya tidak bisa menolak ajakannya dan mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Sebenarnya Maya tidak ingin berjalan sambil bergandengan tangan karena membuatnya merasa tidak nyaman, tapi Maya tidak kuasa untuk menolaknya takut menyakiti hatinya.Koji mengajaknya nonton, membeli beberapa potong pakaian dan tidak terasa hari sudah mulai gelap.Koji mengajaknya makan malam dan mereka tiba disebuah restoran yang sangat mewah. Mereka masuk dan disambut oleh pelayan dan mengantarkan kami duduk.
Deg!
Maya melihat pak Masumi berada disana sedang makan dengan Shiori.Dihatinya timbul kecemburan dan rasa sedih. Pak Masumi belum menyadari keberadaan Maya dan Koji karena dia sedang serius berbicara dengan Shiori .Ketika  akan duduk pak Masumi melihat ke arah Maya dan wajahnya terlihat terkejut. Pandangan mereka bertemu. Maya menundukan kepala sambil memberi salam padanya. Koji juga akhirnya menyadari kalau pak Masumi ada disini.Pak Masumi kembali berbicara dengan Shiori. Aku lihat Shiori memandang Masumi dengan sangat mesra sambil memegang kedua tangannya dan hatinya terasa perih melihat keakraban mereka . Maya berusaha untuk bersikap tenang dan berusaha untuk tidak memperdulikannya.Maya jadi tidak punya selera lagi untuk makan meskipun makanan yang ada dihadapannya sekarang semuannya enak-enak.
‘’Maya, kamu kenapa dari tadi hanya mengaduk-aduk makananmu? Apa kamu sakit?’’
‘’Tidak. Aku tidak sakit hanya saja aku tidak ada nafsu makan’’.
‘’Maya’’.
‘’Sebenarnya aku tidak ingin mengecewakan Koji yang sudah membawaku makan kesini, tapi perutku menolak untuk menerima makanan’’kata Maya dalam hati.
Deg!
Maya melihat Shiori itu mengecup bibir  Masumi dan sepertinya  Masumi juga terkejut dengan yang dilakukan oleh Shiori.Maya hanya bisa memandangnya dengan perasaan sedih dan Pandangannya mulai kabur karena air matanya sudah menumpuk dikedua matanya.Shiori merasa puas yang sudah dilakukannya tadi. Dia sudah berhasil membuat Maya cemburu.
Prangg!
Maya menjatuhkan sendok keatas piring sehingga menimbulkan bunyi yang keras.Pak Masumi dan Shiori melihat Maya. Koji menatap Maya dengan tatapan heran. Hatiku terasa sangat sakit.Dadaku terasa sangat sesak.
Aku berusaha untuk menenangkan hatiku dan pikiranku. Berusaha untuk menghilangkan bayangan ciuman Shiori itu untuk Masumi. Air matanya hampir tumpah dan Maya berusaha untuk menahannya.
‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’
 ‘’Aku tidak apa-apa’’.
‘’Benar kamu tidak apa-apa?’’
‘’Iya’’.
Maya memakan makanannya sampai habis walaupun tidak ada nafsu makan sama sekali.Pak Masumi dan Shiori berdiri. Tangan Shiori itu memeluk lengan Masumi dan berlalu begitu saja dihadapan Maya dan Koji. Pandangannya sangat tajam dan dingin menusuk hatinya. Tidak lama kemudian mereka berdua pun meninggalkan restoran.
‘’Maya, wajahmu terlihat pucat. Aku akan mengantarkanmu pulang’’.
‘’Tidak perlu. Aku akan naik bus saja’’.
‘’Tapi Maya...’’
‘’Aku bilang tidak perlu’’teriak Maya.
Aku sadar aku telah berteriak padanya.
‘’Maaf. Aku tidak bermaksud berteriak’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya pun pergi meninggalkan Koji di depan restoran dan  mulai berjalan. Pikirannnya kosong dan dadanya masih terasa sesak.
‘’Ternyata aku memang tidak bisa melupakan cintaku pada pak Masumi dan aku masih sangat mencintainya. Setiap hari aku semakin mencintainya. Aku telah salah bila aku akan bisa melupakannya.Apa yang harus kulakukan sekarang’’.
Bus sudah datang Maya naik dan duduk dibelakang.Matanya mulai panas lagi dan air mata sudah membasahi wajahnya kembali.
Ckiiiitttt!!
Suara rem bus menyadarkannya dari lamunannya. Maya turun dengan langkah gontai dan menyusuri jalan-jalan menuju apartemennya. Tidak terasa telah berada didepan apartemen. Aku membuka pintu dan keadaannya sangat sepi. Maya menjatuhkan dirinya di sofa dan memejamkan matanya. Maya pun terlelap tidur.
‘’Pak Masumi...pak Masumi’’.
Aku pun terbangun dan aku melihat Rei sedang menonton TV.
‘’Kau sudah bangun. Apa suara TV sudah membangunkanmu?’’
‘’Tidak. Aku akan tidur di kamarku’’.
‘’Maya, apa kamu ada masalah lagi yang berhubungan dengan pak Hayami?’’
‘’Kenapa kamu menanyakan itu?’’
‘’Selama kamu tidur kamu mengigau memanggil-manggil pak Hayami dan juga kamu meneteskan air mata’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Iya’’.
Wajah Maya merona merah dan tersipu malu.
‘’Ketika makan malam tadi aku melihat pak Masumi makan bersama dengan nona Shiori  dan dia itu menciumnya tepat dibibirnya’’.
‘’Eh. Benarkah itu? Itu wajar. Pak Hayami adalah calon suaminya. Maya, kamu masih mencintai pak Hayami?’’
‘’Iya. Ternyata aku tidak bisa melupakan dia. Aku sudah berusaha untuk membuang pikiran dan hatiku dari dia,tapi tetap saja aku tidak bisa melakukannya. Semakin aku berusaha untuk melupakannya hatiku terasa sangat sakit. Aku tidak tahu, kalau aku akan benar-benar sangat mencintainya dan aku juga tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpa dia. Rasanyanya hidupku sekarang terasa hampa’’.
Maya tidak dapat menahan rasa kesedihannya lagi dan akhirnya menangis dalam pelukan Rei.
‘’Bagaimana dengan Koji? Dia sekarang adalah kekasihmu. Aku pikir kamu sudah dapat  melupakan dia’’.
‘’Sepertinya aku tidak pernah bisa melupakannya’’.
Maya tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan perasaannya ini.Tapi yang Maya tahu pak Masumi tidak akan pernah hilang dari hatinya.Setelah perasaannya tenang kembali  Maya masuk ke kamarnya dan membuka jendela. Angin sepoi-sepoi musim gugur membelai tubuhnya dan angin dingin masuk kedalam kamar. Keadaan disekeliling sudah gelap, sekelam perasaannya. Langit malam bagai diliputi berbagai macam rahasia yang tidak terungkap, seperti hatinya yang dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang tidak terjawab.
‘’Pak Masumi’’gumamnya lirih.
Maya tertidur dipinggir jendela sudah tidak ada tenaga untuk pindah ketempat tidur.Keesokan harinya matanya sembab dan tubuhnya terasa lemas.
Rei melihat Maya dengan cemas wajahnya terlihat pucat. Maya duduk di kursi makan dengan lesu.
 ‘’Ada apa? Apa kamu sakit?’’
Rei memegang kening Maya dan tubuhnya terasa hangat.
‘’Kamu demam. Sebaiknya kamu istirahat saja. Hari ini tidak perlu pergi ke Daito’’.
‘’Aku tidak apa-apa. Aku hanya masuk angin saja. Kemarin malam aku tidak menutup jendela kamarku’’.
‘’Sebaiknya kamu makan sekarang. Aku tidak ingin sakitmu bertambah parah’’.
Setelah selesai makan Maya pergi ke Daito untuk mengurus persiapan syuting yang akan dimulai besok.
****
Masumi berada di rumah Shiori untuk menemaninya pergi ke butik pakaian pengantin. Mereka akan mencoba pakaian mereka yang telah selesai dibuat.Masumi duduk sendirian di ruang tamu karena Shiori masih berada di kamarnya sedang bersiap-siap. Suasana rumah itu terlihat sangat sepi.Masumi melihat kesekeliling ruang tamu dan sesekali melihat ke halaman belakang rumah karena ruang tamu berhadapan langsung dengan halaman belakang rumah.Tiba-tiba Masumi melihat api dan kemudian api itu menyebar keseluruh ruangan. Masumi sangat terkejut dan berusaha menghindar dari api. Dari api itu muncul bayangan orang-orang yang menjerit tertelan oleh kobaran api. Wanita, pria dan anak-anak menjerit. Wajah-wajah mereka tampak sangat kesakitan. Salah satu pria yang berada dikobaran api menatap Masumi dengan tatapan yang menakutkan dan secepat kilat pria itu mencekik leher Masumi. Masumi merasa sesak nafas dan pria itu berusaha menariknya dalam kobaran api, tapi api malah menjauhi Masumi . Pria itu terlihat sangat marah sambil mencekik lehernya. Masumi berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangan pria itu dari lehernya.
‘’Mati kau.....’’
Tiba-tiba seekor kucing menerjang kearah Masumi dan pria itu. Tangannya terlepas dari leher Masumi. Bayangan pria itu beserta apinya menghilang begitu saja. Suasana di ruang tamu kembali seperti hening seperti tidak terjadi apa-apa. Masumi terduduk dilantai dengan nafas masih tersengal-sengal dan terbatuk-batuk sambil memegangi kedua lehernya. Masumi melihat ke arah kucing gendut berbulu oranye. Kucing itu telah menyelamatkannya pikir Masumi.
‘’Terima kasih’’sambil mengusap-usap kepala kucing itu.
‘’Meeooonng’’
Kucing itu berlari menuju halaman belakang rumah kemudian menghilang. Masumi duduk di sofa sambil menenangkan dirinya.Dia tidak tahu sebenarnya apa yang telah terjadi.Apakah itu ilusi atau nyata sama sekali tidak ada penjelasan yang dapat memuaskan keingintahuannya.Tiba-tiba bahunya ada yang memegang dan Masumi terperanjat kaget.
‘’Ah ternyata kamu Shiori’’.
‘’Kamu kenapa? Wajahmu terlihat pucat’’.
‘’Aku tidak apa-apa. Sebiaknya kita pergi’’.
Masumi tidak berkata apa-apa tentang kejadian tadi pada Shiori.Dia lebih memilih untuk melupakan kejadian tadi.
****
Maya yang berada di Daito bertemu dengan Koji di lobi. Koji terlihat sangat senang bertemu dengannya.Maya semalam sudah memutuskan jika dia nanti bertemu dengan Koji, dia akan mengatakan yang sebenarnya tentang semua perasaanya.
Maya menatap Koji dengan perasaan sedih, tapi dia harus mengatakan padanya.Karena dia sudah tidak ingin membohongi perasaanya lagi dan juga membohongi perasaannya terhadap Koji.
‘’Koji, bagaimana kabarmu?’’
‘’Baik’’
‘’Itu bagus. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu’’.
Koji menatap Maya dengan serius dan dia melihat Maya tidak seperti biasanya. Dia terlihat gugup.Maya menatap Koji dengan wajah pilu.Denagn hati-hati Maya bicara, dia tidak ingin Koji merasa salah paham.
‘’Apa yang ingin kamu katakan? Kenapa kamu diam saja?’’
‘’Maaf.Aku hanya ingin mengatakan aku tidak bisa terus bersamamu. Aku ingin kita putus’’.
Koji bagai disambar petir mendengar keputusan Maya untuk mengakhiri hubungan mereka.
‘’Apaaa...tapi kenapa? Apa aku telah melakukan suatu kesalahan padamu?’’
‘’Tidak. Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun. Maafkan aku tapi aku tidak bisa bersamamu lagi. Aku tidak mencintaimu. Aku selama ini sudah berusaha keras untuk mencintaimu , tapi hasilnya tetap tidak bisa dan itu membuat hatiku terasa sakit harus berpura-pura mencintaimu’’.
Koji menatap Maya dengan penuh kemarahan. Maya tahu kalau dirinya telah menyakiti hati Koji.
‘’Aku tidak ingin putus denganmu. Kamu adalah milikku’’.
‘’Aku mohon. Ini sudah menjadi keputusanku. Aku tahu kamu pasti akan marah padaku. Putuslah denganku! Aku tidak ingin memberikan cinta palsu untukmu. Carilah wanita yang benar-benar mencintaimu’’.
Koji pun langsung meninggalkannya tanpa berkata apa-apa. Maya duduk dan menangis.
‘’Maaf Koji....maaf.....maaf’’.
Maya merasa sangat bersalah  sudah membuatnya sangat sedih dan juga sudah menyakiti hatinya.Ketika Maya akan berdiri matanya berkunang-kunang. Pandangannya menjadi gelap. Rasanya seperti jatuh kedalam lubang yang sangat dalam dan Maya terjatuh ke lantai.
Bruukk!!
Maya  mendengar samar-samar orang-orang berteriak dan  mendengar suara pak Kirisawa berteriak-teriak memanggil namanya. Maya merasakan kedua tangan yang kokoh mengangkat tubuhnya. Maya  melihat sebuah danau dan sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Rumah itu berlantai dua dan sangat nyaman. Dihalaman rumah itu ditumbuhi oleh bunga mawar,bunga lavender, casablanca,crysant dan pohon spruce. Maya mendengar samar-samar suara pak Kirisawa memanggil-manggil namanya.
Maya mulai sadar dan pandangannya masih kabur. Lama kelamaan penglihatannya menjadi jelas. Pak Kirisawa  menatap Maya khawatir dan merasa kepalanya pusing. Maya mencoba untuk bangun dan menyadari ada di lobi .
‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’
‘’Aku tidak apa-apa’’.
‘’Maya kamu demam mungkin itu yang menyebabkan kamu pingsan. Sebaiknya kamu pulang saja. Aku akan mengirim seseorang untuk mengantarkanmu pulang’’.
‘’Terima kasih tadi Anda sudah menolongku. Aku akan pulang sendiri’’.
‘’Tidak. Aku tidak akan membiarkamu pulang sendirian dengan keadaan tubuhmu yang masih lemah’’.
Maya pun menuruti perkataan pak Kirisawa. Akhirnya Maya pulang diantar  sampai depan apartemen. Dikamar Maya berbaring ditempat tidur kemudian terlelap tidur. Dalam tidurnya Maya melihat kembali sebuah rumah kayu di tepi danau dengan taman bunga lavender. Maya duduk di ayunan dan dia tertawa senang.Lalu Maya melihat ada seseorang dibelakangnya sedang mengayun-ayunkan ayunan dan mereka tertawa bersama.Wajahnya tidak terlihat dengan jelas.
 ‘’Siapa laki-laki itu yang bersamaku itu?’’
Maya berusaha untuk melihat laki-laki itu lebih jelas, tapi kemudian Maya terbangun dikagetkan oleh suara orang bertengkar.Ternyata hari sudah sore. Maya turun dari tempat tidurnya dengan wajah yang masih mengantuk dan keluar kamar untuk mengetahui ada keributan apa.
‘’Cepat pergi dari sini’’teriak Sayaka dan menutup pintunya . Sayaka tidak memperdulikan ketukan keras dipintu.
Maya terkejut melihat pertengkaran Sayaka dengan kekasihnya. Sayaka pun terkejut melihat Maya.
‘’Maya, sedang apa kamu disini?’’
‘’Aku merasa tidak enak badan jadi aku pulang dan istirahat’’.
‘’Kamu sakit?’’
‘’Sekarang sudah baikan. Aku tidak apa-apa’’.
‘’Maaf. Sudah membangunkanmu dengan teriakanku tadi’’.
‘’Tidak apa-apa. Kamu sedang bertengkar dengannya?’’
‘’Iya. Dia sudah membohongiku. Ternyata dia mempunyai wanita lain’’.
Mata Maya terbelalak tidak percaya. Sayaka menangis dan wajahnya dibenamkan dimeja. Maya menepuk-nepuk punggungnya dan menghiburnya.Maya pun ikut menangis.Tidak dapat menahan kesedihan hatinya lagi.
Setelah kami menangis ,Maya memutuskan untuk membersihkan kamar. Maya membongkar barang-barang lamanya untuk dipilih-pilih mana yang layak dibuang atau tidak. Disudut lemari pakaian Maya menemukan sebuah   kotak sedang berwarna pink dan membuka kotak itu dan ternyata isinya adalah barang-barang berharga yang hampir  dilupakan. Maya mengeluarkan satu persatu isinya. Ada fotonya ketika  masih kecil, foto ibu dan ayahnya, buku harian dan matanya menangkap benda berkilau diantara tumpukan surat-suratnya dan Maya tercengang ketika benda itu sebuah jam saku yang diatasnya terukir huruf inisial MH. Maya memperhatikan jam itu baik-baik dan Maya merasa yakin jam ini bukan miliknya. Lalu dia teringat kembali dengan bayangan rumah kayu itu. Lalu matanya menemukan sebuah kancing seragam sekolah. Ingatan masa kecilnya melintas dikepalanya dengan cepat.
‘’Aku ingat kancing ini pemberian dari kakak kancing seragam sekolah’’
Maya mengusap-usap kancing itu dengan ibu jarinya.Lalu Maya juga teringat pria yang yang berada bersamanya saat bermain ayunan adalah kakak kancing seragam sekolah.Maya tersenyum.
‘’Apa dia masih ingat padaku ya?Kalau ada kesempatan aku ingin bertemu dengannya’’.
Maya membuka jam itu dan keluar musik yang indah mengalun. Lacie - Yuki Kajiura

Powered by mp3skull.com 

 Selama beberapa saat Maya mendengarkannya  dan entah kenapa tiba-tiba air matanya menetes kembali.
****
Masumi kembali mengantarkan Shiori pulang saat itu matahari mulai tenggelam matahari yang sudah berubah menjadi oranye mulai menyembunyikan diri di kaki langit. Shiori terlihat bahagia.Masumi membukan pintu mobil untuknya.Shiori memegang tangan Masumi mengajaknya masuk ke dalam rumah tapi Masumi melepaskan tangannya dari genggaman Shiori.
‘’Sebaiknya aku pulang. Hari sudah hampir malam. Aku harus pergi ke kantor ada barangku yang tertinggal disana’’.
‘’Hmmm..baiklah. Hati-hati di jalan’’Shiori mengecup pipi Masumi.
Masumi menunggu di samping mobilnya sampai shiori masuk kedalam rumah.
‘’Aaaarrrggghhh....’’
Burung gagak tiba-tiba hinggap di kepala Masumi dan di atap mobilnya. Masumi mengusir burung-burung itu dengan tangannya.
Gaoookkk..gaoookkk...
Masumi cepat-cepat masuk kedalm mobilnya dan memngemudikan mobilnya meninggalkan halaman rumah Takamiya dengan kecepatan tinggi.Pak Takamiya memperhatikannya dari jendela Kamarnya.Masumi berpikir ada yang tidak beres dengan rumah Shiori.Entah sejak kapan rumahnya berubah agak sedikit seram.
‘’Apa yang sedang kakek perhatikan?’’
Pak Takamiya membalikan tubuhnya dan duduk dikursi.
‘’Masumi Hayami.Dia baru saja mengantarkan Shiori pulang dan dia sekarang sudah pergi. Kenjiro, apa kamu benar-benar tidak bisa melakukan mantra pelupa pada Masumi. Aku ingin dia melupakan Maya’’.
‘’Maaf. Sayangnya tidak bisa aku sudah mencobanya berkali-kali, tapi hasil tetap tidak bisa. Dia dilindungi oleh sihir yang kuat dan aku kesulitan untuk menembusnya’’.
‘’Aku yakin salah satu dari mereka pasti yang telah melindungi Masumi’’.
‘’Mereka siapa?’’
‘’Siapa lagi kalau bukan Harada. Tapi kira-kira siapa yang telah melakukannya. Takuya Harada mungkinkah dia? ‘’
‘’Aku yakin bukan dia karena sihir yang mengelilingi Masumi termasuk dalam sihir kuno yang sangat kuat yang bisa melakukan itu adalah orang yang bisa benar-benar ahli dalam sihir itu. Salah seorang yang bisa melakukan sihir itu menurut cerita turun temurun dari keluarga kita adalah Eriko Harada’’.
‘’Bukannya dia adalah mantan kekasih Daisuke Takamiya?’’
‘’Benar’’.
Pak Takamiya menatap Kenjiro dengan heran.
‘’Menurutmu dia masih hidup?’’
‘’Yang benar saja. Mana mungkin dia masih hidup. Dia hidup di abad 19 kalaupun sekarang dia masih hidup mungkin umurnya sudah lebih dari seratus tahun.Bukannya dia sudah mati karena sakit’’.
‘’Itu menurut cerita, tapi kita tidak tahu apa dia mati karena sakit seandainya dia sembuh bagaimana?’’
‘’Kalau dia sembuh, itu tetap tidak mungkin karena itu sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu’’.
‘’Kamu benar. Aku akan menemui Shiori untuk menanyakan tentang Masumi’’.
Pak Takamiya meninggalkan Kenjiro di kamarnya sendirian. Kenjiro mendekati jendela dan menatap burung gagak yang berada dihalaman rumah.
‘’Keluarga ini sudah benar-benar terkutuk’’Kenjiro tersenyum lemah dan kemudian mendesah panjang.
Masumi tiba dikantornya ketika matahari akan mulai tenggelam sepenuhnya. Langit berubah menjadi warna oranye.Suasana dikantor sangat sepi. Mizuki mungkin sudah pulang pikirnya.Masumi masuk kedalam kantornya.
Ceekkleeekkk!
‘’Kau..’’


Bersambung

4 comments:

orchid on 3 July 2011 at 17:31 said...

Aihhhhh siapa itu?

Anonymous said...

wadawww..benar-benar FF yang tidak biasa penuh misteri kayak cerita horor....jadi ga sabar pengen liat akhirnya....
-KATARA HAYAMI-

Humaira on 3 July 2011 at 21:54 said...

say...next episode plot ceritanya dipastiin aja ya...apakah sebagai orang ketiga atau dari point of view tokoh utama...biar gak rancu getoo. but overall....two tumbs up, good job kalo kata Rianti...

Anonymous said...

makin serem aja ... tapi bkn penasaran.. nah loh... *malu ndiri...
lanjud in miaa....

--chuuby--

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting