Friday 29 July 2011

Fanfic TK : Purple Rose

Posted by Tati Diana at 10:10
*PURPLE ROSE*
(by Tati Diana)



***************
**Song : Lara Hati (by Katon Bagaskara)**


Yang tertinggal hanya gambarmu di meja kamarku
Ditemani 2 puisi tentang lara hati
Engkau adalah yang terindah sepanjang hidupku
Luka meruah semua t’lah berlalu
Yang tertinggal rinai tawamu di sudut benakku
Seperti kau masih disini larut dipelukku
Prahara menerjang kekasihku terhanyut menghilang
Kusemaikan duka kau tak pernah kembali
Reff: oh angin malam bawa laguku
Ungkapkan rindu menggebu
Ku masih tetap bertahan
Karena kenangan

“Aghhhhhhh..........aghhhhhhhhhhhhhh.....”


************





Terdengar suara suara wanita yang sedang menjerit kesakitan di sebuah kamar bersalin, di pusat kota Tokyo


“ayo, dorong terus nyonya, dorong....ya....... terus.................dorong “ suara dokter menyemangatinya


“saya tidak kuat lagi dokter. Saya tidak bisa..........”kata Maya yang terengah-engah untuk mendorong agar bayi dalam rahimnya dapat keluar.


“anda pasti bisa, nyonya. Ayo bayi anda sebentar lagi keluar....anda coba lagi nyonya!”kata dokter wanita itu kembali menguatkan


“aghhhhhhhhhhhhhhhh..............................aghhhhhhhhhhhh..!


suara Maya memecah kesunyian dan kali ini diiringi dengan tangaisan bayi yang keluar meluncur dari kedua kakinya.


“ya..bagus..Bayi laki-laki yang sehat. Selamat nyonya” kata dokter itu sambil membungkus bayi itu dengan kain bersih.


Maya hanya melihat dengan samar-samar sekelilingnya, dan tak lama kemudian dia tak sadar diri.


“tolong bersihkan yang baik ya suster”, kata dokter tersebut


“baik dokter” kata perawat tersebut.


Dengan cekatan bayi lelaki tersebut kemudian dibersihkan dan dirawat oleh seorang perawat dengan semestinya dan diletakan di sebuah tempat tidur kecil, keranjang bayi. Terlihat bayi mungil itu tampan dengan kulit yang putih dan rambut sedikit berwarna hazelnut.


Dokter wanita tersebut akhirnya keluar dan disambut dengan dua orang wanita yang menghampirinya.


“bagaimana keadaannya dokter?” kata Mizuki


“syukurlah, keduanya selamat.Bayinya telah lahir. Ibunya sedang tidur. Kalian tidak perlu cemas” jawab dokter tersebut


“bayinya laki-laki atau perempuan, dok?” tanya Rei penasaran


“dia bayi laki-laki yang tampan” kata dokter itu.”maaf saya permisi dulu, anda berdua bisa melihatnya kok. Asalkan tidak mengganggu” papar dokter itu lebih lanjut


“terima kasih dokter” jawab wanita itu bersamaan


Rei dan Mizuki akhirnya memasuki kamar bersalin itu.
Dilihatnya Maya sedang tidur dan bayinya sedang berbaring di keranjang bayi, menggeliat-geliat, menandakan kehidupannya.


“ah...lucunya bayi ini. Maya kau pasti bahagia memiliki buah hatimu” seru Rei sambil mengelus bayi mungil itu


Mizuki pun memandang bayi itu dan bergumam dengan sedih “Saya yakin jika ayahnya masih hidup dia pasti senang, dia mirip ayahnya”


Keduanya lantas duduk dalam diam.
Entah berapa lama mereka terdiam dan menunggu kedua ibu dan anak itu.hingga terdengar suara Maya.


“ah......”kata Maya sambil mengerjapkan matanya


“Maya kau sudah bangun. Hati-hati Maya, kau jangan banyak bergerak dulu. Kau baru melahirkan.”kata Rei sambil membantu Maya untuk duduk di atas tempat tidurnya


“tenang saja, Rei aku baik-baik saja” jawab Maya dengan tenang


“ooooaaaaa....oaaa..ooaa...”


Terdengar suara bayi menangis, bersamaan dengan pintu yang terbuka dan seorang suster masuk.


“nyonya, bayi anda kelihatannya lapar. Dia ingin disusui” kata suster itu sambil meraih bayi mungil itu dan menyerahkannya pada Maya.


Bayi tersebut berpindah ke pelukan Maya. Maya terlihat kikuk, memposisikan bayi itu, agar mulut bayi itu pas posisinya dengan puting payudaranya. Mulut bayi itu terlihat mencari-cari dan tak lama mulutnya menempel pada payudara ibunya dan menghisapnya. Maya sedikit meringis menahan sakit dan geli, itu adalah pengalaman pertamanya menjadi seorang ibu. Dia membelai rambut dan memandang bayi mungilnya, seakan mencari kemiripan bayi itu dengan dirinya.


Dia bahagia karena dia memiliki bayi. Putranya. Buah cintanya dengan suaminya, Masumi Hayami. Ada perasaan sedih menusuk hatinya mengingat kematian suaminya 9 bulan yang lalu. Kematian yang dia pun tak pernah membayangkannya. Ajal menjemput suaminya disaat mereka mereguk manisnya pernikahan dan tepat disaat ulang tahun Maya.


“ah, ........seandainya Masumi tidak harus menghadiri urusan bisnis dan tidak harus pergi menaiki pesawat tersebut, tentu dia akan berada di sini. Disisiku” bisik hatinya. Tak terasa air mata mengalir di pipinya


“ Maya......!” kata Mizuki dengan lembut.


“ aku merindukannya nona Mizuki. Aku ingin dia ada di sampingku dan anakku” kata Maya dengan terisak


“tenanglah Maya. Kau pasti kuat. Jika dia masih hidup, dia pasti senang kau bisa memberinya bayi laki-laki yang tampan seperti dia. Dan bayi ini pasti kuat,dia pasti bisa menggantikan ayahnya untuk menjagamu” kata Mizuki menenangkan.


“terima kasih, nona Mizuki” kata Maya


Tak lama bayi dalam pelukan ibunya itu tertidur dengan damai. Lalu Mizuki membantu Maya meletakkannya kembali di keranjang bayi.


“ oh ya, besok katanya anda bisa pulang Nyonya Maya, jika dokter telah memastikan tidak ada masalah apa-apa dengan anda” kata perawat itu


“aku sudah tak sabar mengantarmu pulang ke rumahmu Maya dan melihat tuan Hayami melihat cucu lelakinya. Dia pasti akan sangat bahagia kau memberinya penerus Daito di masa depan” kata Mizuki


“ya, aku juga berpikir begitu. Sekarang bertambah lagi keluarga Hayami” kata Rei dengan riang


**********************************************

Keesokan harinya Maya keluar dari rumah sakit itu sambil menggendong bayi dalam dekapannya. Supir dari kediaman keluarga Hayami menjemputnya di temani Mizuki dan Rei.


Tebakan Rei dan Mizuki memang tepat, Eisuke Hayami dengan antusias melihat cucu lelakinya. Walaupun kesehatannya akhir-akhir ini sedikit terganggu dia dengan bersikeras ingin menggendong cucunya. Harapannya untuk memiliki pewaris Daito terlaksana sudah. Apalagi setelah Masumi tiada. Dalam hatinya dia bersyukur, sebelum kematiannya, Masumi telah menanam benih di rahim Maya. Hingga menantunya itu hamil. Selama kehamilan Maya, Eisuke tak henti-hentinya memberikan perhatian pada Maya. Banyak kegiatan yang dikurangi Maya, karena Eisuke tak ingin kegiatan tersebut membuat Maya lelah dan mengganggu janin dalam kandungannya.


“ah..kau bayi yang tampan. Setampan ayahmu. Cepatlah besar dan bantu kakek , ya! “ kata Eisuke dengan riang


Maya hanya tersenyum melihat tingkah mertuanya itu. Keberadaan Eisuke baginya lebih seperti ayahnya sendiri. Semenjak Masumi tiada, ikatan diantara mereka semakin kuat. Apalagi Eisuke sangat perhatian sekali padanya. Sering sekali mereka berjalan-jalan di taman setiap pagi dan memberi makan ikan koi di kolam ikan belakang rumah.


Keberadaan Daito, semenjak kematian Masumi diambil alih oleh Matsuzaka, orang kepercayaan Eisuke. Dan mau tidak mau Eisuke pun terkadang harus turun tangan membuat keputusan tentang masalah Daito ataupun memeriksa keuangan Daito. Maya terkadang meminta kepada Eisuke untuk mengajarinya agar dia sedikit demi sedikit bisa membantu Daito. Tapi Eisuke lebih menginginkan Maya untuk lebih memperhatikan kandungannya.


Keberadaan bayi lelaki tersebut juga menggembirakan para pengurus rumah tangga Hayami. Tak henti-hentinya mereka ingin merasakan bagaimana menggendong bayi penerus keluarga Hayami. Maya pun tenggelam dalam aktifitasnya mengurus bayi mungilnya. Dia ingin memberikan perhatian dan memberikan ASI ekslusif untuk bayinya. Hal ini membuat dia jarang tampil di depan publik. Hanya sesekali dia tampil di dalam drama yang tidak terlalu menyita waktunya dan tampil di televisi untuk acara-acara tertentu.


*************
5 tahun kemudian


Maya terbangun di pagi hari, matanya terlihat sembab. Semalam dia menangis mengingat kenangannya bersama Masumi. Hari ini adalah genap 6 tahun Masumi pergi meninggalkannya. Dia menatap foto pengantin mereka. Tampak dalam foto Masumi sedang tersenyum bahagia memeluk dirinya. Foto yang terletak di atas meja di kamar yang dahulu adalah kamar mereka berdua. Kamar yang penuh kenangan saat Masumi selalu memperlakukan dirinya dengan penuh kasih dan mesra. Setiap malam Maya selalu larut dalam pelukan hangat lelaki itu Tapi kini kamar kenangan itu menjadi kamar yang sepi, jauh dari kehangatan dan meninggalkan kesedihan disaat sosok tampan itu hilang dari sisinya.


“ah.......Masumi aku merindukanmu. Sangat merindukanmu” kata Maya dengan sedih sambil mengusap foto lelaki itu yang sedang tersenyum


“kau tahu, kau adalah lelaki yang selalu aku cintai. Lelaki yang terindah dalam kehidupanku. Kau telah berikan aku kebahagiaan. Kau tahu anak kita, Takeshi selalu menanyakanmu. Dia selalu ingin tahu tentang siapa dirimu.” Kata Maya seakan berbicara dengan lelaki yang ada dalam foto tersebut.


“aku mencintaimu. Sangat mencintaimu” kata Maya sambil mencium foto tersebut.


Tak terasa air mata berlinangan dari sudut matanya. Maya merasakan kehilangan lelaki yang telah lama menjadi pengagum setianya. Lelaki yang senantiasa mendukungnya dibalik bayang-bayang Mawar ungu.


*****
“Mama.........mama....” teriak anak lelaki tampan berusia 5 tahun yang berlari menuruni tangga


“kau jangan lari-lari seperti itu, sayang!” kata Maya sambil membelai anaknya


“kau juga belum mengucapkan selamat pagi pada kakek” kata Maya lebih lanjut


“ah..... selamat pagi kakek!”, kata anak lelaki itu sambil mencium pipi Eisuke


“ selamat pagi juga Takeshi. Bagaimana semalam kau bermimpi indah? “ tanya Eisuke dengan sayang pada anak yang bernama Takeshi


“ aku bermimpi aneh” kata Takeshi sambil duduk di ruang makan itu


“ mimpi aneh bagaimana? “ tanya Maya sambil menyuap sarapan paginya


“ aku bermimpi lagi tentang lelaki yang wajahnya mirip ayah” kata anak itu dengan polos


“kau bilang kau bermimpi lagi. Memangnya sudah berapa kali dia hadir di mimpimu? “tanya Eisuke sambil menatap wajah anak itu yang semakin hari wajahnya semakin mirip dengan wajah anak tirinya


“ ini yang ketiga kalinya” jawab anak itu sambil meminum susunya


“ kau pasti merindukan ayahmu, ya sayang. Tapi dia pasti sudah tenang di surga” kata Maya dengan sedih sambil membelai tangan anaknya


“tapi aku senang mama, karena semalam dia bilang dia akan kembali pulang” kata Takeshi dengan riang


“Mama, apa orang yang sudah pergi ke surga bisa kembali lagi ke rumah ini?” tanya Takeshi dengan polos


Maya hanya terdiam. Eisuke pun hanya bisa menatap Maya dengan sedih. Dan dia berusaha mengalihkan pembicaraan.


“ah, lebih baik cepat selesaikan sarapanmu daripada nanti kau terlambat dan kau di hukum di sekolah” kata Eisuke


“ah...iya, hari ini Miss Dorothy di kelasku. Aku takut padanya jika kesiangan, dia selalu menatap dengan galak. Aku pergi dulu kakek” kata Takeshi sambil mencium pipi Eisuke


“Mama. Aku sayang Mama. Aku pergi dulu, ya” kali ini pipi Maya yang diciumnya.


“baik-baik ya sayang di sekolah. Jangan nakal” kata Maya sambil mencium putranya.


Sepeninggal Takeshi, Maya hanya diam melanjutkan sarapan paginya. Suara Eisuke pun akhirnya memecah kesunyian di antara mereka berdua.


“ Semakin hari, anakmu mirip Masumi ya Maya. Selain wajahnya,dia pun mewarisi bakat ayahnya. Dia pintar “ kata Eisuke


“ya, dia mirip ayahnya. Kehadirannya mengobati kerinduanku pada Masumi, ayah” jawab Maya dengan sedih sambil meletakkan sendok garpu diatas piringnya


“ semalam dia bermimpi tentang ayahnya. Dan hari ini tepat 6 tahun kematiannya, alangkah anehnya” kata Eisuke


“dia pasti merindukan ayahnya” kata Maya sedih


“Maya, apa kau pernah berpikir untuk menikah lagi dan memberi Takeshi seorang ayah?” tanya Eisuke hati-hati, sambil meneguk minumannya


Maya hanya menggeleng lemah.


“ ayah.....tidak pernah terlintas dipikiranku aku akan menggantikan Masumi dengan lelaki yang lain. Aku selalu menganggapnya dia belum mati. Dan dia selalu ada di hatiku. Aku hidup dengan kenanganku bersamanya” kata Maya sambil terisak.


“maafkan aku ,Maya. Aku hanya mengkhawatirkan kalian berdua. Disaat aku sudah tiada, aku ingin ada yang menemani kalian berdua. Dan aku berharap dia lelaki yang bisa mencintai dan menjaga kalian berdua” kata Eisuke sambil mendorong kursi rodanya. Membiarkan Maya termenung sendiri.


Maya yang masih duduk di ruang makan tersebut, dikagetkan dengan kehadiran pembantu di rumah itu.


“nyonya......maaf nyonya. Ini ada kiriman bunga untuk anda! “ kata pembantu itu sambil meletakan rangkaian bunga mawar ungu di atas meja makan tersebut.


Maya hanya terbelalak keget melihat buket bunga kenangannya bersama suaminya itu dengan tidak percaya.


“ si...siapa yang mengirimnya?” tanya Maya sambil membuka kartu pengirimnya dengan tergesa


Tapi di kartu itu tidak ada pengirimnya. Hanya kata-kata indah yang mengungkapkan kekaguman sang pengirim kepada dirinya.

Untuk kekasihku tercinta
Aku selalu menjadi pengagum setiamu



“mawar ungu”




“siapa...siapa dia.........? mungkinkah......mungkinkah .......dia masih hidup..........Ma...su...mi?.....” bisik Maya terbata-bata.


Maya hanya terduduk dan menghempaskan tubuhnya yang lelah oleh kerinduannya akan sosok pengirim Mawar ungu. Mawar ungu, mawar penuh kenangan, kenangan akan mendiang suaminya, suami yang selalu mencintainya, mencintai dengan setulus hatinya, setulus cintanya pada dirinya, Maya Kitajima.



***************
The End

8 comments:

Anonymous said...

kok "the end" ? gantung nih...gimana bisa ada mawar ungu muncul lagi kalo masumi-nya udah gak ada. bingung...no explanation at all?!? *rini*

orchid on 29 July 2011 at 14:05 said...

apaan ini, kok the end, harusnya bersambung, huaaaaaaaaaaaa, tidaaaaaaak

chuubyy on 29 July 2011 at 21:43 said...

loh loh lohhhhhhhhhh........... *dunia persilatan MM gempar dng hasil akhir ceritaa... :D

Anonymous said...

koq the end siiiii,,,,, trus yg kirim mawar ungu siapa????? Apa masumi msh hidup? Tp knp g prnh muncul selama 6th? Kmn dia? Apa dia amnesia??? Lanjutin dunk sista,,,,apa????? Apa masumi msh hidup? Tp knp g prnh muncul selama 6th? Kmn dia? Apa dia amnesia??? Lanjutin dunk sista,,,,

Anonymous said...

koq the end siiiii,,,,, trus yg kirim mawar ungu siapa????? Apa masumi msh hidup? Tp knp g prnh muncul selama 6th? Kmn dia? Apa dia amnesia??? Lanjutin dunk sista,,,,apa????? Apa masumi msh hidup? Tp knp g prnh muncul selama 6th? Kmn dia? Apa dia amnesia??? Lanjutin dunk sista,,,, (mutia na rival)

regina on 31 July 2011 at 22:26 said...

hie.... kok the end???????????????????????????

Anonymous said...

Lanjutiiiiiiiiiiiiiin.. hiks


.pazza.

Anonymous said...

iya nih.. kok gantung sih.. ahhh... ga tega deh maya hidup tanpa masumi..
hmm tapi kalo ada lanjutannya .. coba bikin ttg hijiri sama maya.. kayanya hijiri cool deh.. coz dia kan dulu penyambung maya sama mawar unggu pasti dia juga pernah ada hati ama maya cuma ga tersampaikan di ceritanya..:)
hmm.. maya mungkin ga suka ama hijiri yah...????

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting