JEALOUSY OF MASUMI HAYAMI(by Tati Diana)
Chapter 4 : Cinta dan Duka
Beberapa hari selanjutnya seperti biasa aktifitas kembali berjalan normal. Pemberitaan tentang Maya bisa diredam. Saat para wartawan memburunya untuk mendapatkan klarifikasi tentang pemberitaan dirinya dan Shinichi, Maya berterus terang tentang apa yang terjadi sesuai dengan kronologis kejadian sebenarnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi dan begitu juga dengan Shinichi, dia menyangkal tuduhan bahwa mereka kembali terlibat cinta seperti gosip yang dahulu dihembuskan mass media. Akhirnya gosip itupun berlalu berganti dengan gosip-gosip lainnya.
Setelah kepergian suami dan ketiga puteranya, Maya menghabiskan waktunya untuk menikmati beberapa acara televisi yang menyiarkan program wanita berisi informasi kecantikan dan kuliner. Setelah mulai bosan Maya menghampiri taman yang ditanami beragam aneka bunga dan bunga yang hampir dia rawat adalah bunga mawar ungu. Bunga yang penuh kenangan dan telah mengisi separuh hidupnya. Maya memotong beberapa kuntum mawar tersebut untuk selanjutnya dia susun dalam jambangan besar berisi air dan meletakkannya di sudut kamarnya.
Maya beranjak ke ruang kerja suaminya untuk mengambil majalah yang biasanya dia baca. Memang terkadang dia membaca majalah-majalah kesukaannya itu di ruang kerja suaminya. Maya kerap kali menemani Masumi bekerja di ruang kerja tersebut hingga larut malam. Bagaimanapun dia merasa tidak enak jika harus meninggalkan suaminya sendirian. Sebenarnya Masumi tidak pernah memaksanya untuk menemaninya, malahan dia lebih suka jika Maya tidur terlebih dahulu, tapi Maya menolaknya. Bagaimanapun Maya tidak ingin kehilangan waktu berharga bersama suaminya itu, walaupun hanya sekedar menemaninya saja di ruang kerja itu sambil membaca majalah. Jika pekerjaan Masumi telah selesai barulah keduanya beranjak ke kamar tempat peraduan mereka atau jika Maya tertidur di sofa di ruang kerja tersebut, Masumi akan menggendong istrinya itu dan menidurkannya di kamar.
Maya terlihat mencari-cari majalah tersebut saat dia melihat meja kerja Masumi yang berantakan. Dia hendak membereskan beberapa kertas yang berserakan diatas meja di ruang kerja itu, saat tangannya meraih beberapa kertas yang tertutupi dokumen. Maya membaca isinya, ternyata semuanya adalah beberapa tawaran yang ditujukan untuk dirinya. Maya baru mengetahui bahwa ternyata selama ini ada beberapa tawaran film dan drama yang tidak pernah Masumi beritahukan padanya. Raut wajah Maya terlihat kesal dan memutuskan untuk pergi menuju Daito menemui Masumi.
***
“selamat siang, Maya” sapa Mizuki
“selamat siang, nona Mizuki” sahut Maya “ aku ingin bertemu suamiku” lanjut Maya
“apa dia ada?” tanyanya kemudian
“Pak Masumi sedang rapat, Maya. Tapi sebentar lagi saya kira, dia akan segera kembali” kata Mizuki sambil memandang jam yang melingkar di pergelangan tangannya
‘baiklah, aku akan menunggunya” kata Maya
Maya kemudian duduk di Sofa yang ada di ruangan Masumi. Dia mengisi waktu dengan membaca majalah dan surat kabar yang ada di dekatnya. Mizuki pun telah menyuguhinya minuman teh hangat untuknya. Tak terasa 15 menit dia menunggu, Masumi pun tiba di kantornya.
“halo sayang, aku tidak mengira kunjunganmu kemari hari ini” kata Masumi sambil berniat mencium Maya.
Ciuman Masumi belum sempat mendarat di pipi istrinya, Maya malah menghindari suaminya dan menatap tajam suaminya. Masumi terlihat heran dengan perilaku istrinya itu.
“ada apa sayang?” tanya Masumi heran
“apa ini?” tanya Maya dengan marah
Masumi hanya memandang kertas yang dijatuhkan Maya di atas meja kerjanya. Tanpa perlu membacanya dia tahu apa isinya.
“sejak kapan kau mengutak-atik meja kerjaku?” Masumi balik bertanya
“aku kira aku tidak merusak dokumenmu, tuan. Aku hanya berniat membereskannya. Dan coba lihat apa yang kudapat, semuanya adalah surat tawaran kontrak untukku tapi tak pernah kau informasikan padaku” kata Maya kesal
Masumi menghela napas.
“Maya, semua kontrak itu tidak perlu aku informasikan padamu karena aku tahu itu semua tidak layak untukmu” kata Masumi beralasan
“begitukah? Kau mengambil keputusan sendiri tanpa mendengar pertimbanganku terlebih dahulu” tanya Maya dengan marah
“ya. Itu alasannya” jawab Masumi pendek
“sejak kapan kau berhak mengaturku dan menentukan drama atau film apa yang aku bintangi, tuan Hayami?” tanya Maya marah
“Sejak kau berstatus menjadi istriku. Aku suamimu. Aku berhak mengatur istriku. Aku ingin yang terbaik untukmu” kata Masumi dengan tegas
“terbaik? Terbaik untukku? Aku kira kau mengaturku karena kau terlalu egois, tuan Hayami” teriak Maya dengan marah
“aku berhak mengaturmu. Aku tidak ingin kau tampil dalam drama ataupun film yang tidak sesuai untukmu. Semua naskahnya jelek” kata Masumi
“Apakah aku pernah mengijinkanmu untuk menilai naskah yang akan kumainkan?, kau tahu aku telah menelepon pihak-pihak yang menawariku kontrak tersebut. Aku mendatangi kantornya sebelum datang kemari, melihat naskahnya dan bagiku semuanya mempunyai naskah yang bagus. Tidak ada alasan untukku untuk menolaknya” kata Maya
“kau memang tidak pernah mengijinkanku, tapi aku lebih tahu darimu. Film ataupun drama mana yang bermutu dan tidak. Pada naskah-naskah itu ada beberapa adegan yang tidak layak untukmu” jawab Masumi
“bisa kau terangkan padaku pada naskah drama“badai pasti berlalu” ini adegan apa yang menurutmu aku tidak pantas memainkannya?” tanya Maya sambil melempar naskah tersebut ke meja suaminya
“kau tahu, didalamnya ada tokoh utama bernama Yura yang harus beradegan mesra di kamarnya dengan Toru, kekasihnya. Kau pikir aku akan membiarkanmu untuk bermesraan dengan lawan mainmu?” tanya Masumi kesal
“tapi itu hanya sebuah adegan drama, Masumi. Kau juga bergelut dibidang entertainment tapi tetap tidak mengerti profesi artis yang hanya sekedar memerankan peran yang dibawakannya. Peran itu hanya main-main. Hanya di atas panggung ataupun sebuah film” kata Maya
“dan apakah kau bisa menjamin bahwa kau tidak terbawa perasaan saat memerankan adegan tersebut?. Aku tahu sendiri, jika kau memainkan sebuah peran kau hampir kehilangan kesadaran siapa dirimu yang sesungguhnya. Kau terlalu menjiwai aktingmu” kata Masumi sengit
“boleh, aku bertanya, tuan. Apakah selama ini peran yang aku mainkan di televisi setelah aku menikah denganmu adalah atas sepengetahuanmu?” tanya Maya
“tentu saja. Aku harus tahu naskah skenario film tersebut. Aku harus tahu istriku akan memerankan adegan seperti apa” kata Masumi dengan tegas
“jadi apakah setiap peran yang akan aku mainkan, kau harus menyeleksi peranku?” tanya Maya
“ya, pasti. Semua harus atas seijinku” jawab Masumi dengan tegas
“Dan jika aku menolaknya?” tantang Maya
“aku pastikan hal itu harus kau terima. Suka atau tidak suka kau harus menerimanya” jawab Masumi
“tapi maaf tuan Masumi, aku tidak menerimanya. Dan aku ingin katakan bahwa aku telah menerima tawaran untuk bermain dalam drama‘badai pasti berlalu’”, kata Maya dengan angkuh
Masumi hanya dingin menatap Maya dan sejurus kemudian dia menekan nomor telepon dari handphonenya.
“maaf, tuan Takashima, istriku mengatakan bahwa dia telah menerima tawaran kontrak anda. Apa benar?” tanya Masumi
Terdengar sahutan dari lawan bicara Masumi.
“Jadi istriku telah menerima tawaran tersebut secara lisan tapi belum menandatangani kontraknya? Tapi maaf, aku kira istriku tadi belum benar-benar mempertimbangkan tawaran anda, dia belum merundingkannya denganku dan sekarang dia telah berubah pikiran untuk menerima tawaran kontrak tersebut” kata Masumi
Maya yang mendengar perkataan Masumi terlihat marah, amarah yang lama ditahannya tiba-tiba membuat dia ingin menangis. Sekarang air mata itu tidak terbendung lagi dan mendesak keluar.
Terdengar lagi suara di seberang telepon.
“ya, ya...tuan Takashima. Kontraknya telah istriku batalkan. Terima kasih atas pengertiannya. Selamat siang” Masumi menutup sambungan teleponnya.
Maya sudah tidak ingin lagi mendengarkan percakapan suaminya, dia langsung membanting pintu kantor Masumi dan berlari keluar.
***
Maya memutuskan untuk pergi mengunjungi sahabatnya Rei. Rei yang telah menikah dengan seorang pemain baket profesional dan kini tinggal di sebuah apartemen mewah di Tokyo.
“ada apa Maya?” tanya Rei mengetahui kesedihan dalam diri sahabatnya
Dan meluncurlah semua cerita dari mulut Maya, tentang perilaku Masumi.
“hah...... Maya dari dahulu aku memang tidak terlalu setuju jika kau menikah dengannya tapi kau telah memutuskan menikah dengannya, jadi menurutku sekarang kau harus pandai-pandai menghadapinya. Kau kan telah mengenal sifatnya yang menyebalkan itu” kata Rei mengingatkan
“lalu kini apa yang ingin kau lakukan?” tanya Rei
“entahlah, Rei. aku bingung’ kata Maya
‘hah......Masumi Hayami memang kekanak-kanakan bagaimana mungkin dia masih belum bisa mengatasi rasa cemburunya. Jika aku jadi kau, jika terus-terusan diperlakukan seperti ini aku akan lebih memilih pergi dari sisinya, biar dia tahu rasa” kata Rei kesal
Maya hanya diam mendengar ucapan Rei. Bagi Maya meninggalkan Masumi adalah hal yang jauh dari pikirannya. Bagaimanapun dia harus memikirkan nasib ketiga buah hatinya, bukan hanya sekedar menuruti rasa egois dan perasaan hatinya.
Keduanya terdiam,dan kemudian anak-anak Rei datang menghampiri keduanya. Celotehan lucu keduanya mengaburkan masalah Maya.
***
Maya hanya menatap jengkel Masumi yang tertidur pulas di sampingnya. Dia jengkel karena Masumi tidak berbicara sepatah katapun padanya atau mengklarifikasi tindakannya. Bahkan kata maafpun tidak.
Kebiasaan Maya yang biasa menyiapkan pakaian untuknya setiap pagi, kali ini tidak dilaksanakannya. Maya seperti membuat perang dingin diantara mereka semakin memanas. Masumi tidak mengeluh, walaupun kebiasaan Maya mengurusinya itu dirasanya sangat membantunya.
Ternyata perang dingin diantara mereka tak terasa telah berjalan selama seminggu dan kali ini tidak ada tanda-tanda mulai mereda, malah mungkin bisa bertambah semakin memanas. Hal ini dikarenakan masalah yang ditimbulkan oleh rencana Ryuzo Kuronuma.
*****
* Electra Complex (lawan Oedipus Complex): Psikoanalisa yang digunakan untuk menggambarkan konflik psikoseksual tentang perasaan romantis seorang gadis yang mencintai ayah kandungnya dan perasaan marah / persaingan terhadap ibunya. Electra Complex berasal dari karakter mitologi Yunani, abad ke lima sebelum Masehi. Electra digambarkan bersekongkol dengan Orestes, saudara lelakinya untuk membunuh ibu kandung mereka, Clytemnestra dan kekasih gelap ibunya (ayah tiri mereka), Aegisthus untuk membalas dendam atas kematian ayah kandung mereka Raja dari Mycenae atau Argos yang bernama Agamemnon yang dibunuh oleh Aegisthus.
*****
Setelah lama berfikir akhirnya Kuronuma memegang dua lembar foto yang ada dalam genggamannya. Dua kandidat pilihannya yang dia harapkan bisa memberikan kualitas akting prima sesuai harapannya. Dia telah menetapkan akan memberikan peran Tatsuya pada Shinichi Kudo dan peran Michiko/ Aiko akan diberikannya pada artis yang dahulu pernah dia arahkan dalam Bidadari merah, yaitu Maya Hayami.
Kuronuma memilih Shinichi Kudo karena Kuronuma tahu keandalannya berakting, sedangkan pilihannya terhadap Maya didasarkan selain karena Maya artis yang tidak diragukan lagi kualitas dan totalitas aktingnya, Maya pun memiliki dua anak kembar, sehingga pastilah dia mengetahui karakter dua anak kembar dan juga pernah bermain bersama Shinichi, sehingga akan mudah untuk membangun chemistry diantara mereka berdua sebagai sepasang kekasih.
Keesokan harinya Ryuzo Kuronuma mematangkan rencananya untuk memasangkan ketiganya dalam film arahannya. Ryuzo Kuronuma akhirnya memutar nomor telepon kantor Daito. Dia menelepon Yamasaki, pihak Daito yang telah ditunjuk oleh Masumi Hayami, pimpinan tertinggi Daito tersebut untuk menangani film tersebut.
“hallo tuan Yamasaki, aku telah memilih aktor dan artis untuk pemeran utama film ‘Cinta dan Duka’,” kata Kuronuma di telepon
Terdengar sahutan di seberang telepon. “ ya..ya...masalah kontrak mereka aku serahkan pada pihak Daito. Aku tidak mempunyai wewenang. Tugasku hanya memilih pemainnya saja, sesuai keinginan Masumi Hayami yang dia percayakan padaku dan mengarahkan mereka saja saat syuting”kata Kuronuma
Terdengar lagi sahutan di sana.
“baiklah, terima kasih atas kerjasamanya” kata Kuronuma menutup pembicaraannya
*****
“selamat pagi, Tuan” sapa Yamasaki saat memasuki ruangan bosnya itu yang diantar Mizuki
“oh, selamat pagi, Yamasaki” jawab Masumi sambil menutup dokumen di hadapannya
“bagaimana perkembangan proyek yang kau tangani?” tanya Masumi
“saya kemari akan melaporkan bahwa Pak Kuronuma telah menelepon saya dan mengabarkan bahwa dia telah mempunyai pilihan untuk pemeran utama film “ cinta dan duka”. Dia mengatakan bahwa anda telah mempercayakan padanya untuk memilih pemeran utama tersebut, apa benar?” tanya Yamasaki
“ya, itu memang benar. Aku percaya pada Ryuzo Kuronuma, dia pasti tidak akan salah memilih pemain. Aku percaya pada kemampuannya dan juga caranya men-direct pemain” kata Masumi
“jadi apakah saya bisa melanjutkan proyek ini untuk selanjutnya membuat kontrak dengan artis dan aktor pilihan dia?” tanya Yamasaki
Masumi memandang bawahannya itu. Yamasaki telah lama bekerja untuk Daito. Dia dikenal sangat berhati-hati dalam bertindak, apa-apa yang akan dilakukannya sering sekali meminta ijinnya dahulu. Kadang Masumi beruntung dengan cara kerjanya itu, dia selalu bertindak dengan ijin dan sepengetahuannya, tapi kali ini Masumi harus mengajarinya agar bawahannya ini berani mengambil keputusan sendiri tanpa harus dibayang-bayangi perintahnya.
“ya, kau bisa memulai untuk menghubungi mereka dan membuat kontrak dengan mereka. Ikuti saja pilihan Kuronuma. Aku percaya padanya.”kata Masumi
“baiklah, Tuan. Saya akan segera membuat kontrak dengan mereka” kata Yamasaki
“bagus. Aku percaya akan kemampuanmu. Kau tidak perlu terus-terusan menghubungiku setiap kali kau akan bertindak, aku telah mempercayakan proyek film ini padamu. Lakukan saja sebaik yang bisa kau lakukan. Kau bisa melaporkan kembali padaku saat film ini sudah selesai dibuat atau jika kau menemui masalah. Kau telah lama bekerja di Daito dan ini juga bukan proyek pertamamu. Kau tahu selama ini aku puas dengan cara kerjamu, kau bisa kuandalkan. Jadi tidak ada alasan aku tidak mempercayaimu” kata Masumi panjang lebar
Yamasaki tersenyum malu atas sanjungan bosnya.
“terima kasih, tuan. Saya tidak akan mengecewakan anda” kata Yamasaki
Akhirnya Yamasaki keluar dari ruangan bosnya itu.
*****
Adapun kontrak dengan Maya Hayami, wanita itu juga menyetujui untuk turut bermain dalam film tersebut. Sebelum pihak Daito secara resmi menghubunginya, Pak Kuronuma telah berbicara secara pribadi dengan Maya tentang film garapannya itu dan memberinya naskah film tersebut. Setelah membaca naskah itu Maya sangat antusias sekali untuk memerankan tokoh gadis kembar itu. Dia merasa tertantang memerankan tokoh Michiko dan Aiko yang memiliki karakter yang bersebrangan. Maya sudah tidak memikirkan lagi tentang bagaimana sikap suaminya itu jika dia tahu istrinya turut bermain dalam film produksi Daito. Satu hal yang disyukurinya bahwa proyek film tersebut ditangani oleh bawahan suaminya, sehingga Masumi pastilah tidak terlalu tahu tentang kontrak yang dibuatnya bersama Daito. Walaupun akhirnya nanti Masumi tahu keterlibatannya di film itu, Maya yakin Masumi tidak akan membatalkan kontraknya. Jika dia berani melakukan hal itu Maya berani bersumpah bahwa dia akan melawan.
Untuk sementara dia tidak akan memberitahukan hal ini. Maya akan diam dan melakukan pendalaman karakter yang akan dimainkannya. Dia memiliki cukup waktu selama 3 bulan untuk melakukan hal itu. Maya akan membaca buku-buku pendukung tentang karakternya dan karena Maya pun memiliki 2 anak kembar, dia hanya perlu sedikit lebih jeli memperhatikan karakter kedua anak kembarnya itu.
*****
Kuronuma dan Shinichi nampak telah menunggu dua orang yang akan bergabung. Keduanya terlihat akrab berbicara di sebuah Cafe. Tak lama kemudian Yosuke datang bergabung. Shinichi menatap Yosuke saat keduanya berjabat tangan saat dikenalkan Pak Kuronuma, dan Shinichi mengagumi ketampanannya. Entah mengapa Shinichi merasakan akan ada persaingan antara dirinya dan Yosuke di film ini. Persaingan untuk merebut perhatian Maya Hayami. Dan dugaannya terbukti benar.
Maya muncul dan bergabung dengan ketiga lelaki itu. Dia mengenakan gaun terusan sederhana bermotif bunga-bunga berwarna biru cerah. Dia terlihat anggun dan lembut dengan riasan sederhana. Mata kedua lelaki lawan mainnya tidak lepas menatap sosok mungilnya. Kuronuma yang ada diantara mereka seakan diacuhkannya.
“ah.., apa aku terlambat?” tanya Maya dengan khawatir
“jangan khawatir, kau tidak terlambat, Maya” kata Kuronuma
“oh, ya mari kuperkenalkan lawan mainmu” kata pak Kuronuma
“Yosuke Seichi” kata Yosuke sambil mengulurkan tangannya pada Maya
Maya melongo melihat wajah lelaki yang pernah ditabraknya di super market saat mencari Rosemary. “ anda...?” tanya Maya
“iya kita pernah bertemu saat di super market” kata Yosuke menyambung ucapan Maya
“ya... benar, aku ingat. Aku Maya Hayami. Senang berkenalan dengan anda” kata Maya sambil tersenyum dan menyambut uluran tangan Yosuke
Lama Yosuke menatap wajah mungil wanita itu, hingga lupa melepaskan tangan Maya yang masih dalam genggamannya.
“hmm......hmmmm” Pak Kuronuma berdehem untuk menyadarkan Yosuke
“ah...eh...” kata Yosuke yang gugup dan langsung melepaskan tangan Maya
Maya hanya tersenyum melihat Yosuke yang salah tingkah
“ah..kau Shinichi. Aku senang saat diberitahu kau akan jadi lawan mainku” kata Maya mengalihkan perhatiannya pada lelaki yang juga ada di sana
Shinichi hanya tersenyum. Dia senang dengan perhatian Maya padanya.
“aku juga senang bermain lagi bersamamu. Apalagi aku berperan sebagai kekasihmu” kata Shinichi
Yosuke yang melihat keakraban diantara Shinichi dan Maya terlihat tidak suka. Apalagi beberapa hari yang lalu, Yosuke sempat juga membaca salah satu headline yang mengabarkan tentang kemesraan mereka disertai gambar Maya yang sedang dipeluk oleh Shinichi. Yosuke kemudian berusaha menarik perhatian Maya.
“aku senang bisa mempunyai kesempatan bermain film dengan pemeran Bidadari Merah yang agung” kata Yosuke
Maya hanya tersenyum “ terima kasih atas pujiannya. Aku juga senang bisa bermain dengan aktor Amerika” kata Maya sedikit memuji. Sebelumnya Maya memang diberitahu bahwa dia akan dipasangkan dengan lawan main aktor Amerika
Akhirnya semuanya beralih pada topik tentang proyek film ‘Cinta dan Duka’. Semuanya serius berbicara walau tatapan kedua lawan main Maya tertangkap oleh Kuronuma tidak lepas mengagumi sosok Maya Hayami. Kuronuma hanya mendesah pelan, berharap pilihannya bukanlah sebuah kesalahan ataupun membawa sebuah bencana bagi siapa saja yang ada diantara mereka semua. Selama hampir satu setengah jam pembicaraan itu berlangsung, hingga Maya dan Shinichi akhirnya pamit pulang.
Yosuke memandang penuh kekaguman pada wanita yang kini berlalu dari hadapannya. Akhirnya harapannya untuk mengenal lebih dekat sosok Maya Hayami akan terlaksana. Selama di lokasi syuting dia pasti bisa lebih dekat mengenalnya. Sosok wanita yang selama ini didambanya.
Pandangan Yosuke Seichi tidak luput dari perhatian Ryuzo Kuronuma. Dia telah tahu dengan rasa ketertarikan Yosuke pada Maya. Kuronuma tahu bahwa rasa cinta dan perasaan tertarik adalah hak individu, dia tidak punya hak untuk melarangnya. Tapi dia juga punya hak untuk memperingatkan Yosuke agar tidak mengganggu Maya. Bagaimanapun Kuronuma tahu pasti perasaan Masumi, suami Maya yang pasti akan keberatan jika istrinya digoda lelaki lain. Apalagi Bos Daito itu sering cemburu pada istrinya. Maka saat Yosuke akan pulang, Kuronuma mengajaknya bicara sambil minum di sebuah bar.
“aku tahu tentang rasa tertarikmu pada Maya” kata Kuronuma memulai pembicaraan
“tapi aku juga ingin kau bisa menekan rasa ketertarikanmu padanya. Ingat dia wanita bersuami. Kau jangan menggodanya” kata Kuronuma memperingatkan
“apa anda menduga saya akan bisa menggoda dan menaklukannya?” tanya Yosuke
Kuronuma menatap wajah lelaki yang duduk di sampingnya itu. Sesaat dia mengagumi ketampanannya. Wanita manapun bisa tergoda pada Yosuke
“aku tidak tahu. Setahuku Maya sangat mencintai suaminya. Dan bagiku Masumi Hayami sosok yang tidak mudah kau kalahkan. Dia memiliki pesona yang nyaris sama denganmu atau bahkan melampaui pesonamu” jawab Kuronuma
“kalau begitu anda tidak harus khawatir jika Maya akan tertarik padaku kan?” kata Yosuke sambil menyeringai
Kuronuma tidak menyukai seringai di wajah tampan Yosuke. Seakan-akan melecehkan peringatannya.
“aku tidak main-main. Aku tahu siapa Masumi Hayami. Aku hanya memperingatkanmu dengan siapa kau akan berhadapan jika kau berani menggoda Maya” kata Kuronuma dengan tegas
Yosuke hanya menatap tajam lawan bicaranya.
“dan akan kukatakan pada anda, Pak Kuronuma, siapa diriku yang sebenarnya. Aku tidak takut pada siapapun. Ini tentang perasaanku. Aku hanya akan memperhatikan perasaanku dan perasaan wanita yang aku cintai. Orang lain tidak aku pikirkan. Jika aku mencintai Maya dan jika Mayapun mencintaiku. Maka aku hanya akan memikirkan tentang perasaanku dan perasaannya, perasaan Masumi Hayami tidak akan kupikirkan. Bagiku setiap orang berhak untuk menggapai kebahagiannya.” Kata Yosuke
“ternyata kau lelaki egois’ kata Kuronuma
Yosuke hanya tersenyum.
“Aku tidak egois. Tapi terserah jika anda berpikir begitu tentang diriku. Bagiku perasaan cinta hanya berhubungan antara 2 orang yang saling mencintai dan mengasihi, yang lain tidak berhak ikut campur.”kata Yosuke
“hah....ternyata susah juga menasehatimu” kata Kuronuma
“Pak Kuronuma, saya hanya akan menuruti anda sepanjang itu berhubungan dengan profesionalitas kita dalam bekerja, hal lain yang berhubungan dengan masalah pribadiku aku harap anda tidak usah ikut campur” kata Yosuke
“ah......baiklah, aku tidak akan ikut campur. Tapi jangan salahkan aku jika suatu hari kau kena batunya. Ingat, aku telah memperingatkanmu” kata Kuronuma
“ya dan aku mengucapkan terima kasih untuk itu’ kata Yosuke sambil tersenyum dengan tulus
Kuronuma kembali meneguk minumannya. Entah mengapa perasaannya semakin resah. Dia seakan memberi ruang dan kesempatan pada Yosuke untuk menggoda dan menaklukan Maya.
“jika Masumi mengetahui hal ini. Habislah aku” gumam Kuronuma
Yosuke hanya melirik sutradara di sampingnya. Dia tersenyum, merasa beruntung bahwa sutradara itu memasangkan dirinya bersama Maya Hayami. Apalagi sebagai pasangan kekasih, tentu lebih mudah baginya untuk menarik hati Maya. Hanya satu yang ditakutkannya, Shinichi Kudo juga rupanya tertarik pada Maya. Jadi bukan Masumi Hayami saja lawannya tapi juga Shinichi Kudo. Shinichi Kudo lawan sekaligus teman di lokasi syuting.
“Mari kita lihat siapa yang bisa meluluhkan hati Maya” bisik hati Yosuke.
Sejurus kemudian Yosuke kembali tersenyum menatap hari-hari yang akan disongsongnya, sesaat sebelum dia meneguk kembali minuman dalam gelas genggamannya.
******
8 comments:
awww... cinta segi empat di mulai... treteng teng,,,, help masumii... grrr
Seruuuuuuu, ini sih masumi harus naruh maya di menara yg dikelilingi kawat berduri, trs ditaruh para tentara penjaga. supaya jangan ada cowok yg naksir maya lagi. ^^ blm pergi 1, udah datang lagi yg lain. kasian juga sih sm masumi.
Yosuke berani menantang Masumi...untuk mendapatkan hati Maya...padahal tau tu maya dah ada yang punya...nekattttttttttt....bakal perang hebat ini....sist Tati makasih ya updatenya....tetap dinanti kelanjutan perang para pria ganteng ini...xixixi....
waduh kayaknya babak ribut2 baru mau dimulai nih......
Masumi bakalan kebakaran jenggot abis nih...... Maya musti bener2 dewasa klo gak bisa api lawan api nih gawattt siaga 1....
wow seruuuuuuuuuuuuuuuuu cinta segi 4 ....
hayooh Masumi jgn mau kalah...
siaga satu perang dunia akan segera berlangsung...XD
ck,ck,ck... yang satu posesif dan obsesif, yang satu lagi ndableg dan kurang peka sama keadaan, pasangan yang aneh!!
padahal maya kan udah berkali-kali main cinta-cintaan diatas panggung, misalnya bukit badai & bidadari merah, dan ngga pernah tergiur cinlok, tapi kok masumi masih gak percayaan juga ya, terlalu...
asyiiiiik, pasti seru nih. Ga tanggung2, masumi lawan 2 org sekaligus. Kyk koji n satomi xixixi. Lanjutkaaaan.....
ihhh sebel sama yosukenya!!!!!
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)