Saturday 27 August 2011

Fanfic TK : Benang Merah 12

Posted by Miarosa at 21:10
Rate : 18
Warning : kissu


Benang Merah
( By Mia Luna )

Chapter 12 : Kebakaran

Hijiri sedang duduk disebuah kafe sambil menikmati secangkir kopi panas. Dia telah kehilangan cara untuk membujuk agen penjualan rumah untuk memberitahu siapa orang yang telah membeli mansion yang berada di Karuizawa.

Beberapa menit yang lalu

Hijiri memasuki sebuah agen penjualan rumah di Karuizawa dan dia menemui manager agen penjualan rumah tersebut.

‘’Maaf pak Karato, saya tidak bisa memberitahu Anda siapa yang telah membeli mansion itu. Ini atas permintaan pembeli’’.
‘’Apakah Anda benar-benar tidak bisa memberitahu saya. Ini benar-benar sangat penting’’.
‘’Sekali lagi saya minta maaf, saya tidak bisa memenuhi keinginan Anda’’.
‘’Saya mengerti. Maaf sudah menganggu pekerjaan Anda’’.
Hijiri berbalik pergi dengan kecewa tidak mendapatkan informasi yang diinginkan.
Hijiri memandang keluar jendela sambil berpikir mencari jalan untuk mendapatkan informasi mengenai pembeli mansion putih itu.
‘’Aku tidak akan menyerah. Informasi itu akan kudapatkan. Pak Hayami sudah mempercayakannya padaku. Selama ini aku belum pernah gagal unuk mendapatkan sebuah informasi. Kali ini pun aku akan mendapatkannya’’.
Hijiri kembali meminum kopinya.Tiba-tiba terlintas dipikirannya ide yang bagus. Hijiri pun tersenyum.
*****
Tatapan Maya terus terpaku pada pria yang ada dihadapannya sekarang.Pria itu membuka kedua lengannya lebar-lebar.
‘’Masumi’’Maya berlari kearahnya dan memeluknya. Masumi mendekap Maya dengan erat.
‘’Aku merasa lega melihatmu baik-baik saja.Ketika aku mendengar ada yang meninggal di mansion yang kamu tempati. Aku langsung datang kesini’’.
‘’Sekarang aku baik-baik saja.Aku sangat merindukanmu’’.
Maya membenamkan wajahnya di dada Masumi. Masumi memeluk erat pinggang Maya dan mengangkatnya.
‘’Mana ciuman selamat datang untukku?’’
Maya mengecup lembut bibir Masumi. Wajah Rei terlihat memerah melihat kemesraan mereka, lalu meninggalkan mereka berdua. Merasa tidak puas dengan ciuman yang Maya berikan padanya, Masumi kembali mencium Maya lebih dalam dan lebih lama.Maya tersenyum malu-malu pada Masumi dan pipinya merona merah. Dia sangat senang melihat Maya tersipu seperti itu.
‘’Turunkan  dan lepaskan aku Masumi! Bagaimana kalau ada orang yang melihat kita seperti ini?’’kata Maya sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
‘’Tidak mau dan aku tidak perduli kalau ada orang yang melihat kita seperti ini.Aku sudah sangat merindukanmu dan tidak ingin melepasmu. Biarkan saja orang tahu kalau kita adalah sepasang kekasih’’.
‘’ Masumi...’’Kata Maya sambil membelai wajah Masumi dan memainkan rambut yang ada dikening Masumi.
‘’Aku berencana untuk membongkar hubungan kita ke publik. Aku tidak ingin terus-terusan bersembunyi. Aku ingin semua orang tahu kalau kamu adalah kekasihku’’.
‘’Apa kamu yakin dengan itu?’’
‘’Aku sudah memikirkannya. Sebelum aku pergi ke Amerika , aku akan mengumumkan hubungan kita’’.
‘’Amerika? Kapan dan untuk apa kamu pergi kesana?’’
‘’Aku akan pergi bulan depan dalam rangka mempromosikan bidadari merah disana dan mengurus kedatanganmu kesana.Nanti aku akan menunggumu di sana’’.
‘’Apa semuannya berjalan lancar?’’
‘’Semuanya baik .Tinggal menunggu kedatanganmu kesana’’.
‘’Masumi, aku jadi merasa gugup ketika memikirkan aku akan mementaskan bidadari merah disana. Bahasa inggrisku belum lancar’’.
‘’Jangan khawatir pasti semuanya akan berjalan dengan lancar dan aku yakin kamu akan berhasil melakukannya’’kata Masumi menyemangati Maya.
‘’Terima kasih. Hatiku sedikit merasa lega’’.
Masumi mulai mencium Maya, ketika bibirnya menyentuh ujung bibir Maya, Maya menundukkan kepalanya.
‘’Ada apa?’’tanya Masumi bingung dengan reaksi Maya.
Maya menatap Masumi lurus-lurus. Mata Masumi begitu teduh dan lembut . Dimata itu Maya mencari kebenaran.
‘’Siapa wanita itu?’’kata Maya tiba-tiba .
Masumi terlihat berpikir dan berkali-kali mengerutkan dahinya.
‘’Masumiii’’Maya sedikit berteriak.
‘’Oh maksudmu Emika yang ada dikoran bersamaku itu’’.
‘’Jadi namanya Emika’’. Ada nada cemburu dari perkataan Maya.
Masumi tersenyum dan terus menatap Maya yang sedang menatapnya dengan sedikit marah.
‘’Dia teman sewaktu di SMU.Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa’’.
Maya sekali lagi melihat mata Masumi untuk mencari kebenaran di dalamnya.Masumi melepasakan Maya dan mengambil koran di atas meja, lalu menyerahkannya pada Maya. Ia membacanya dengan cepat.
‘’Ini....’’sambil menatap Masumi.
‘’Benar. Mereka berdua telah menjadi sepasang kekasih seperti kita’’.
‘’Jadi berita ada hubungan khusus antara kamu dan dia semuanya bohong?’’
‘’Aduuhh Maya. Kenapa kamu harus percaya dengan berita –berita yang tidak benar itu’’.
‘’Maaf. Karena kalian terlihat sangat mesra’’.
‘’Mayaku sayang’’
Masumi kembali memeluk pinggang Maya dan tersenyum lembut, lalu mengecup pipinya dan kembali membawa kedalam dekapannya dan mencium kening Maya.
‘’Aku sangat bahagia bisa mengenalmu, merasakan cinta dan kasih sayangmu padaku.Kamu adalah hidupku dan kebahagiaanku. Tanpa adanya dirimu, hidupku terasa hampa’’.
Maya terharu mendengar ucapan Masumi dan memeluknya semakin erat.
*****
Di kediaman rumah Takamiya terlihat sibuk menyiapkan pertemuan seluruh anggota keluarga. Pak Takamiya terlihat sibuk memeriksa persiapan.
‘’Halo kakek!’’
‘’Kenjiro, rupanya kamu telah tiba’’,
‘’Sepertinya kakek sedang sibuk’’.
‘’Benar. Pertemuan keluarga akan segera dilaksanakan’’.
‘’Bagaimana dengan paman Keiji? Apa dia juga akan hadir?’’
‘’Aku tidak tahu. Bahkan sekarang aku tidak tahu dimana dia sekarang’’.
‘’Paman Keiji sangat pintar bersembunyi. Apa kakek tidak punya petunjuk kira-kira kemana dia akan pergi?’’
‘’Sama sekali tidak ada. Dia seperti ditelan bumi saja’’.
‘’Aku yakin dia pasti  akan datang pada acara pertemuan keluarga’’.
‘’Mungkin saja’’kata pak Takamiya dingin.
‘’Kakek tahu tidak sekarang Masumi dan Maya sudah menjadi sepasang kekasih’’.
‘’Eeeh...’’pak Takamiya terkejut dan menatap tajam Kenjio menuntut penjelasan darinya.
‘’Itu benar. Mereka sudah resmi jadi sepasang kekasih setelah Shiori meninggal. Sepertinya Masumi tidak menghormati Shiori yang barus saja meninggal. Mungkin Masumi sama sekali tidak bersedih atas meninggalnya Shiori dan dia menganggap kalau itu suatu keuntungan untuk kembali kepada Maya. Kasihan sekali Shiori pasti dia sangat menderita melihat calon suaminya bersama wanita lain’’kata Kenjiro memanas-manasi kakeknya.
Diwajah pak Takamiya terlihat sedikit raut wajah marah dan Kenjiro tersenyum senang telah berhasil membuatnya marah.
‘’Kakek, aku permisi dulu. Ada kerjaan yang harus ku kerjakan’’.
Kenjiro melesat pergi tanpa bilang apa-apa lagi kepada kakeknya.
‘’Aku ingin tahu apa yang akan diperbuat si kakek tua itu pada Masumi dan Maya. Kenapa kakek juga tidak sekalian mati saja dengan begitu hartamu akan jatuh ketanganku’’.
Setelah kematian Shiori, pak Takamiya merubah surat wasiatnya untuk memberikan hartanya pada Kenjiro.
*****
Keiji berada sendirian diapartemennya sedang duduk dikursinya sambil menegak bir. Keadaannya sudah sedikit mabuk.
‘’Sebentar lagi semuanya akan berakhir. Segala penderitaan ini akan berakhir’’.
Isi botol bir tidak keluar lagi dan Keiji menghempaskan diri ke kursi dan tatapannya menerawang ke langit dan kemudian diwajahnya terulas sebuah senyuman jahat.
Malam telah tiba mereka semua makan malam bersama dan sekaligus merayakan telah selesainya syuting Maya dan kedatangan pak Hayami.
Cheerrrrss!’’
‘’Tiiiinngg!’’terdengar bunyi gelas yang diadu kesana kemari. Senyuman merekah diwajah-wajah mereka. Lalu Maya teringat kembali kejadian kemarin sore. Setiap kali mengingatnya perutnya merasa mual.
‘’Kenapa pelayan itu harus meninggal. Padahal dia orang yang sangat baik’’.
Maya kembali mengingat pelayan itu ketika ia masih berada disana. Dia sudah melayaninya dengan baik dan sudah bersedia mendengar keluh kesahnya.
Maya hanya mengaduk-aduk makanannya dan menatap piring dengan tatapan sedih.
‘’ kamu kenapa?Apa makanannya tidak enak?’’tanya Masumi cemas.
‘’Bukan begitu. Hanya saja ingatanku tentang kematian pelayan itu masih melekat dikepalaku’’.
‘’Kamu berada ditempat dan waktu yang tidak tepat waktu itu. Aku mengerti kejadian itu tidak akan mudah kamu lupakan’’.
‘’Aku juga melihat hantu Shiori disana dan hampir membunuhku’’.
‘’Eehh..hantu Shiori. Kenapa dia ada disana?’’Masumi terlihat sedikit terkejut.
Maya lalu membuka kerah bajunya yang menutupi lehernya dan memperlihatkan pada Masumi bekas cekikan tangan dilehernya.Masumi memperhatikannya dengan teliti dan jari-jarinya menelusuri leher Maya .
‘’Apa sakit?’’
‘’Tentu saja sampai aku tidak bisa bernafas’’.
‘’Aku senang kamu masih hidup sekarang. Kalau aku tahu kamu akan menginap disana pasti akan aku larang. Maaf, aku baru tahu setelah menonton berita. Aku sudah tahu dari dulu tentang mansion itu kalau disana memang ada yang tidak beres.Kepemilikan mansion sekarang tidak diketahui siapa pemiliknya . Sepertinya mereka merahasiakannya,tapi aku akan segera mengetahuinya’’.
‘’Jangan katakan kalau kamu sedang menyelidiki siapa pemilik mansion itu’’.
‘’Itu benar. Ah, Mungil kamu jadi semakin mengenal diriku’’.
‘’Tentu saja’’kata Maya tersenyum.
‘’Kau tahu. Aku jadi semakin mencintaimu’’bisik Masumi mesra.
Seketika wajah Maya merona merah dan tersipu malu.
Hijiri yang masih berada dikafe berkali-kali melihat jam tangannya  dan melihat keluar.
‘’Kenapa orang itu belum datang juga?’’
Tidak lama pintu kafe berbunyi.
‘’Selamat datang!’’
Hijiri melihat seorang pria tinggi dan berkulit putih masuk ke dalam kafe dan matanya sepertinya sedang mencari-cari sesuatu dan dia tersenyum ketika melihat Hijiri.
‘’Kamu lama sekali’’.
‘’Maaf tadi kekasihku mencegah aku pergi , jadi aku berusaha untuk menenangkan dia dulu’’.
Hijiri hanya tersenyum mendengar alasan temannya.
‘’Apa pekerjaanku sekarang?’’
‘’Aku ingin kamu menyamar sebagai pegawai di agen penjualan rumah. Tadi sebelum aku meninggalkan agen itu aku melihat ada pengumuman pekerjaan part time. Aku ingin kamu melamar kesana.Lalu aku ingin kamu menyelidiki sesuatu disana’’.
‘’Menyelidiki apa?’’
‘’Siapa pembeli mansion putih yang ada dibukit di dekat danau. Aku  sudah berusaha menanyakannya pada manager tapi dia tidak mau memberitahuku.Aku ingin mendapatkan informasi lengkap’’.
‘’Aku akan mendapatkan informasi itu untukmu. Besok aku akan melamar ke agen rumah itu’’.
‘’Bagus’’
Mereka berdua tersenyum.
*****
Di penginapan Maya, Masumi dan Rei akan masuk ke kamar, tiba-tiba terjadi keributan.Semua orang di penginapan berhamburan keluar.Di atas bukit menjadi terang benderang dan ada asap tebal membumbung tinggi.
‘’Mansion itu terbakar lagi’’kata Masumi menatap nanar api yang menjilati seluruh masion itu.
Lidah-lidah api terus malahap mansion itu . Samar-samar terdengar suara-suara kesakitan dari mansion itu. Gelapnya malam telah berubah menjadi terang benderang di atas bukit itu. Maya menutup mulutnya. Beberapa jam lalu dia dan teman-temannya masih tinggal disana dan sekarang mansion itu telah terbakar.
‘’Ini seperti waktu itu’’.
Masumi menoleh ke arah Maya dengan tatapan bingung.
‘’Apa maksudmu?’’
‘’Ini kedua kalinya aku melihat kebakaran di mansion itu hanya saja waktu itu aku menontonnya bersama ibuku di balkon kamar hotel dan sekarang aku menyaksikannya bersama denganmu’’.
‘’Jadi 13 tahun yang lalu kamu pernah ada disini’’.
‘’Iya’’kata Maya tanpa mengalihkan pandangannya dari mansion yang terbakar.
‘’Aku juga sama denganmu ini adalah kedua kalinya aku melihat mansion itu terbakar’’.
‘’Eh....’’Maya memalingkan wajahnya ke Masumi.
‘’Aku menyaksikannya bersama dengan teman-teman sekelasku saat kami berlibur disini’’.
‘’Ternyata kita dulu berada ditempat yang sama menyaksikan kebakaran sebuah mansion. Tapi lokasinya yang berbeda’’.
‘’Saat itu kamu umur berapa mungil?’’
‘’Hmmm...7 tahun’’.
‘’Berarti kamu masih sangat kecil’’.
Masumi memandang Maya dan membayangkan Maya ketika masih berumur 7 tahun. Tanpa disadari Masumi membayangkan gadis kecil yang ditemuinya  13 tahun yang lalu.
‘’Ah, tidak mungkin dia’’
‘’Apa katamu Masumi?’’
‘’Tidak ada apa-apa’’.
Kemudian terdengar suara sirine meraung-raung dalam kegelapan malam. Beberapa mobil pemadam kebakaran menuju kesana. Hijiri dan temannya melihat kebakaran itu di tepi danau.
‘’Mansion itu terbakar. Apa masih berminat untuk tahu siapa pemilik mansion itu?’’
‘’Tentu saja. Kebakaran mansion itu tidak ada hubungan dengan informasi yang ingin aku dapatkan’’.
‘’Aku mengerti’’.
Mereka berdua masih berdiri dan menyaksikan kebakaran itu. Tidak jauh dari mansion itu seorang pria memperhatikan kebakaran itu dan dia tersenyum puas.
‘’Akhirnya mansion itu terbakar. Ha..ha..ha...ha..’’Pria itu pergi sambil tertawa karena rencana membakar mansion itu telah berhasil.
*****
Keesokan paginya Maya melihat kalau mansion itu sudah tinggal puing-puing saja. Sebagian sudah rata dengan tanah.Tiba-tiba Masumi memeluk Maya dari belakang dan mencium kepala Maya.
‘’Sebentar lagi kita akan pergi dari sini. Sayang , kamu sudah membereskan barang-barangmu?’’
‘’Sudah. Apa hantu Shiori ikut terbakar juga?’’
‘’Aku tidak tahu. Aku harap dia ikut terbakar karena aku tidak ingin hantunya menyakitimu lagi’’.
Masumi melepaskan pelukannya di pinggang Maya dengan gerak cepat dan dilihatnya wajah Masumi meringis kesakitan. Maya terlihat cemas.
‘’Ada apa? Apa yang sakit?’’
‘’Tanganku terasa panas’’.
Maya menyingkirkan tangan Masumi satunya yang sedang memegang pergelangan tangannya. Gelang itu bersinar biru terang.
‘’Gelang apa ini?’’
‘’Aku juga tidak tahu, tapi yang dikatakan oleh nenek itu ini adalah gelang pelindungku dari sihir jahat’’.
Perlahan-lahan sinar itu mulai memudar dan Masumi tidak merasa kesakitan lagi. Gelang itu kembali menjadi sangat dingin.
‘’Sekarang aku tidak apa-apa sudah tidak terasa panas lagi’’.
‘’Kenapa tidak kamu lepaskan saja?’’
Maya berusaha melepaskan gelang itu dari tangannya, tapi usahanya sia-sia. Gelangnya tidak mau terlepas.
‘’Sayang hentikan. Gelang ini tidak akan bisa dibuka kecuali oleh orang yang memasangkan gelang ini padaku 13 tahun yang lalu’’.
Maya masih menatap Masumi dengan wajah bingung, lalu Masumi mangajak Maya ke lobi penginapan dan menceritakan semuanya pada Maya.
‘’Jadi seperti itu. Apa kamu sudah bertemu dengan nenek itu lagi?’’
‘’Sayangnya belum. Aku belum pernah bertemu dengannya lagi’’.
‘’Berarti sekarang ada orang yang mencoba menyakitimu dengan sihir’’.
‘’Eh...’’
‘’Kamu bilang kalau gelangnya bersinar itu artinya sedang ada yang berbuat jahat padamu. Mungkinkah salah satu dari anggota keluarga Takamiya?’’
‘’Mungkin saja’’.
‘’Menurutmu siapa?’’
‘’Entalah. Aku tidak tahu’’.
‘’Apa Kenjiro Takamiya?’’
‘’Sayang, kenapa kamu berpikiran kalau dia yang melakukannya?’’
‘’Mungkin karena aku telah menolak cintanya. Makanya dia menyakitimu. Maaf gara-gara aku,  kamu jadi disakiti oleh mereka’’.
Masumi merangkul bahu Maya .
‘’Tidak perlu minta maaf’’.
Masumi mendekatkan wajahnya pada Maya dan mengecup bibir Maya lembut .Maya melingkarkan tangannya dileher Masumi dan tangan Masumi menjelajahi pungung Maya dengan cepat .Kemudian terdengar suara langkah kaki orang-orang turun .Maya dan Masumi segera melepaskan ciuman mereka dan di wajah keduanya terlihat rona merah di pipinya.
‘’Ah, rupanya kalian berdua ada disini’’kata Rei.
‘’Re..Rei..’’kata Maya gugup.
‘’Maaf.Apa aku telah menganggu kalian? Kalau begitu aku pergi’’.
Rei melesat pergi dan mendesah panjang sambil mengelus dadanya.
Hijiri yang baru bangun tidur berdiri di balkon kamar hotelnya sedang menerima telepon.
‘’Bagus kamu sudah diterima kerja disana. Sekarang lakukan tugasmu dengan baik. Aku menunggu kabar baik darimu’’.
Hijiri menutup teleponnya dan masuk kedalam kamar.
*****
Okinawa
‘’Maaf pak ada telepon di line satu’’
‘’Terima kasih’’
‘’Saya Yuuichi Tanaka dari agen penjualan rumah di Karuizawa. Saya ingin memberitahukan kalau mansion Anda sudah terbakar kemarin malam’’.
‘’Apaaaa...’’pria itu langsung berdiri dari tempat duduknya.
‘’Sekarang mansion itu sudah hancur’’.
‘’Bagaimana dengan orang-orang yang menyewa mansion itu?’’tanyanya cemas.
‘’Mereka baik-baik saja. Sehari sebelum terjadi kebakaran mereka sudah pergi meninggalkan mansion itu’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Sepertinya begitu karena tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu’’.
‘’Syukurlah’’pria itu terlihat lega.
‘’Terima kasih. Aku akan segera pergi kesana’’.
Pria itu menutup teleponnya.
‘’Maya  baik-baik saja. Itu sudah cukup bagiku.Maya kamu adalah milikku satu-satunya dan aku tidak boleh kehilanganmu.Aku jadi semakin tidak sabar ingin bertemu denganmu’’.
Pria itu memanggil sekretarisnya.
‘’Siapkan keberangkatkau besok siang ke Karuizawa’’.
‘’Baik pak. Apakah Anda akan menemui nona Maya disana?’’
‘’Tidak. Belum saatnya dia bertemu denganku,tapi tidak lama lagi aku yang akan menemuinya dan juga beli sebagian saham takatsu grup. Perusahaan itu  sekarang sedang dalam masalah’’.
‘’Baik pak’’.
Pria itu berjalan ke balkon kantornya dan menghirup udara segar. Terlihat pemandangan pantai yang sangat indah. Terlihat banyak orang yang berjemur di pantai dan bermain selancar air. Semilir angin meniup rambutnya.
‘’Sudah tiba saatnya aku menghancurkan mereka. Aku tidak akan pernah lupa apa yang telah mereka perbuat padaku 18 tahun yang lalu.Kini perusahaan mereka terlibat banyak hutang karena beberapa proyek mereka gagal akibat informasi rahasia yang saya sebarkan tentang usaha ilegal mereka . Maya sayang aku akan menjemputmu setelah aku membuat Takatsu grup bangkrut dan itu tidak akan lama lagi. Tidak akan lama lagi’’.
Pria itu tersenyum senang dan kembali menatap laut yang ada dihadapannya.
*****
Siang ini Maya akan kembali ke Tokyo sedangkan pak Kuronuma dan yang lainnya masih akan tinggal di Karuizawa untuk beberapa hari kedepan karena proses syuting mereka belum selesai. Setelah berpamitan Maya, Rei masuk ke dalam mobil pergi menuju stasiun kereta api.
Di dalam kereta api Maya terlihat melamun.Kenangan di Karuizawa tidak akan pernah dia lupakan baik kenangan baik maupun buruk.Masumi mengelus pipi Maya dengan jarinya.Maya menatapnya dan tersenyum.
‘’Sayang, beberapa hari lagi aku akan segera mengumumkan hubungan kita sebelum aku pergi’’.
‘’ Terserah kamu saja’’.
Masumi memeluk Maya dan mencium keningnya  dan akhirnya mereka berdua tertidur.
Sementara itu di kediaman keluaraga Takamiya.
Pak Takamiya sedang berada di ruang kerjanya dan teleponnya berbunyi.
‘’Takamiya disini!’’
‘’Saya Sonoda’’
‘’Oh kamu, ada apa?’’
‘’Sebaiknya Anda datang ke kantor telah terjadi masalah besar ini ‘’.
‘’Masalah besar apa?’’
‘’Sebaiknya Anda datang saja’’.
‘’Baik. Aku akan segera datang kesana’’.
Pak Takamiya dengan terburu-buru pergi ke kantor. Selama ini pak Takamiya  jarang pergi ke kantor dan masalah kantor dia serahkan kepada Daichi Takamiya yang tidak lain adalah adiknya. Jadi dirinya tidak mengetahui betul tentang masalah yang terjadi di perusahaannya sekarang.Diperusahaan sedang terjadi keributan semua karayawan membicarakan kalau takatsu grup perusahan terbesar akan bangkrut. Pak Takamiya yang mendengar itu  merasa marah dan kesal.
Daichi telah menunggunya di kantor dan menatap mereka tajam.
‘’Katakan padaku sebenarnya apa yang telah terjadi?’
‘’Saham kita menurun dengan drastis dalam seminggu ini’’kata Daichi.
‘’Apaaa...? Bagaimana itu bisa terjadi?Bukannya selama ini baik-baik saja’’.
‘’Ada beberapa proyek kita yang gagal dan menyebabkan kerugian yang sangat besar dan aku menjual beberapa saham kita untuk menutupi kerugian’’kata Daichi lagi.
‘’Kenapa kamu lakukan itu?’’teriaknya.
‘’Pada awalnya aku hanya menjualnya sedikit, tapi ada 10 proyek kita yang gagal akhirnya kerugian semakin besar dan perusahaan kita tidak sanggup membayarnya akhirnya saham kita di jual’’.
‘’Berapa persen lagi saham yang kita punya?’’
‘’Saham kita tinggal 20% lagi’’.
‘’Apaa..?’’
Pak Takamiya langsung terjatuh di kursi karena shock’’.
‘’Kamu tidak apa-apa?’’
‘’Kenapa semua ini bisa terjadi ?’’
‘’Aku juga tidak tahu. Ada orang yang sudah membeli sebagian saham kita’’.
‘’Siapa?’’
‘’Aku...’’kata Takuya Harada tiba-tiba.
‘’Kamuu....’’Kata pak Takamiya marah dan memegang kerah kemejanya. Mereka saling menatap penuh benci.
‘’Tapi, aku tidak membeli saham sebanyak itu. Aku hanya membelinya sekitar 10 % saja’’.
‘’Eh, apa maksudmu?Lalu siapa yang telah membeli sebagian lagi’’.
‘’Aku tidak tahu.Tadinya aku akan menghancurkanmu lewat perusahaanmu, tapi sepertinya aku kalah cepat. Sepertinya sudah ada orang yang membeli sebagian sahammu.Mungkin saja ada orang yang dendam padamu dan berusaha untuk menghancurkan perusahaanmu’’pak Harada tersenyum dikulum.
Pak Takamiya hanya terdiam. Tatapannya kosong. Usaha yang dibangunnya selama ini habis tidak bersisa.
‘’Mulai sekarang Anda bukan lagi pemilik Takatsu grup lagi’’.
Takuya Harada pergi dari kantor pak Takamiya dengan wajah tersenyum.
*****
Di sebuah taman Seorang pria sedang duduk sambil memberi makan burung.
‘’Maaf aku terlambat’’.
‘’Jadi apa kamu mau menjual sahammu padaku? Tinggal kamu seoarang yang belum menjualnya. Rekan-rekanmu sudah menjualnya.Kalau tidak salah sahammu di Takatsu grup 10 %’’.
‘’Benar’’
‘’Jadi apa keputusan Anda pak Kazuma?’’
Pria yang ada disampingnya menarik nafas dalam-dalam.
‘’Aku akan menjualnya karena Anda menawarkan harga yang sangat tinggi’’.
‘’Bagus . Kita pergi dari sini ‘’.
Mereka berdua kemudian melakukan transaksi di hotel dan akhirnya saham 10% sudah jatuh ketangannya.Kemudian pria itu mengambil Hpnya dan menghubungi seseorang.
‘’Pak saya sudah berhasil mendapatkan saham 10 % dari pak Kazuma’’.
‘’Bagus’’kata suara pria disebrang telepon.
Pria itu menutup teleponnya dan segera pergi dari hotel.

Okinawa
Pria itu tersenyum puas.
‘’Akhirnya aku telah memiliki saham di perusahaan itu sebanyak 60 %. Aku sekarang pemilik baru perusahaan itu ,tapi aku aku harus membeli 10 % saham lagi.Aku harus segera menjumpai Takuya Harada dan membujuk dia untuk mau menjual sahamnya padaku’’.
*****
Maya dan Rei telah sampai di depan apartemen mereka ketika matahari sore mulai memancarkan sinarnya.
‘’Sayang, hati-hati di jalan!’’
Maya mengecup pipi Masumi. Maya melihat kepergian Masumi sampai mobilnya menghilang dari pandangannya.Maya dan Rei mulai membereskan barang-barangnya.Maya mulai merasakan kelelahannya setelah hampir seminggu melakukan syuting dari pagi hingga malam.
Masumi kembali kerumahnya dengan perasaan senang dan Eisuke hanya menatapnya dari kejauhan.Setelah berganti pakaian Masumi mulai menyelesaikan pekerjaan kantornya di rumah yang sudah 2 hari ia tinggalkan.
Keesokan paginya Rei mengajak Maya membersihkan apartemennya agar Maya tidak terus memikirkan kejadian di Karuizawa. Rencana Rei berhasil sepanjang hari itu Maya tidak terus-terusan melamun dan bersedih .Pikirannya untuk sementara teralihkan. Siang ini Maya membantu Rei masak makan siang dan kegiatan mereka sedikit terganggu dengan kedatangan tamu.
‘’Maya, bisakah kamu bukakan pintunya?’’
Maya langsung membukakan pintu dan dia tersenyum dengan orang yang sekarang berdiri di hadapannya.
*****
Seorang pria tengah berdiri di depan mansion putih yang sudah hancur. Tatapannya sedih dan sendu.
‘’Seharusnya dulu aku tidak membeli dan membangun kembali mansion ini.Aku tidak tahu kalau pemiliknya dulu adalah Hiromasa Takamiya.Rupanya dia telah mengganti namanya menjadi Hiromasa Watanabe.Aku tidak akan pernah menjual ini kepada siapa pun dan aku juga tidak akan membangun kembali mansion mungkin akan lebih baik tetap dibiarkan seperti ini’’.
Pria itu melangkah pergi dengan menundukan kepalanya.
Bruukk!!
Pria itu dan Hijiri jatuh terduduk.
‘’Maafkan saya .Seharusnya saya tidak membaca sambil berjalan’’kata Hijiri sambil membereskan barang belanjaanya.
‘’Tidak apa-apa. Saya juga salah tidak memperhatikan jalan dengan benar’’.
Pria itu berjalan pergi.Sekretaris dan sopir telah menunggunya, lalu pergi.Hijiri kembali berjalan dan suara Hpnya berbunyi.
‘’Halo pak Hayami!’’
‘’Apa kamu sudah mendapatkan informasi yang aku inginkan?’’
‘’Sayangnya belum.Aku dan temanku sekarang sedang berusaha untuk menyelidikinya’’.
‘’Aku mengerti’’.
Masumi menutup teleponnya dan dia mengambil jasnya dan pergi dari kantor.
*****
‘’Halo Maya!’’
‘’Nona Eriko, silahkan masuk!’’
‘’Maya, siapa yang datang?’’tanya Rei dari dapur.
‘’Nona Eriko’’.
Rei kemudian menyambut kedatangannya. Mereka duduk di sofa dan Rei mengambil minuman dan kue di dapur.
‘’Apa kedatanganku menganggu kalian?’’
‘’Tidak. Aku senang Anda datang. Bagaimana kabar Anda?’’
‘’Aku baik. Aku mencemaskanmu setelah mendengar kabar di Karuizawa. Maya, kamu baik-baik saja kan?’’
Maya tersenyum dan memegang tangan Eriko.
‘’Aku baik-baik saja. Tidak perlu cemas’’.
‘’Syukurlah kalau kamu baik-baik saja’’.
‘’Apa Anda tahu kenapa mansion itu berhantu?’’
‘’Karena mnasion itu dulunya tempat tinggal keluarga Takamiya dan selama ratusan tahun disana banyak sekali kematian dari anggota keluarga mereka’’.
‘’Ternyata begitu. Disana aku melihat hantu Shiori dan dia hampir membunuhku’’.
‘’Ternyata keluarga mereka benar-benar terkutuk’’kata Rei.
‘’Maya, Rei kalian masih merahasiakan tentang elixir pada semua orang kan?’’
‘’Tentu . Kami belum mengatakan kepada siapa pun tentang itu.Iya kan Rei?’’Maya melirik Rei.’’
‘’Te..tentu saja’’.
‘’Terima kasih. Jangan sampai ada yang tahu tentang itu.Ini rahasiaku dengan Nicholas Flamel ‘’Eriko mengedipkan mata pada mereka berdua.
Tiba-tiba Maya terlihat pucat dan mengeluarkan keringat dingin.Eriko menyadari itu.
‘’Maya, apa kamu sakit?’’
Sebelum menjawab Maya meringis kesakitan. Eriko dan Rei terlihat panik.
‘’Maya, kamu kenapa?’’tanya Rei cemas.
Maya terlihat kesakitan dan membuat Eriko dan Rei tambah cemas. Eriko kemudian memeriksa tubuh Maya dan menyadari ada yang tidak beres dengan sakitnya Maya.
‘’Rei, aku rasa ada orang yang mencoba menyakiti Maya dan mungkin berusaha untuk membunuhnya’’.
‘’Apaa? Tapi bagaimana bisa?’’
‘’Maya telah diguna-guna’’
‘’Eeehh....’’
‘’Maya bertahanlah. Aku akan segera menolongmu’’kata Eriko.
Eriko mulai menolong Maya dengan kekuatan yang dimlikinya dan dengan usaha yang keras akhirnya Eriko berhasil menolongnya dan sekarang Maya sudah tidak merasa kesakitan lagi. Maya jatuh tertidur.
‘’Siapa yang telah melakukan ini pada Maya?’’
‘’Aku tahu siapa yang melakukannya. Rei, tolong jaga Maya. Ada urusan penting yang harus aku lakukan sekarang’’.
‘’Ba..baik’’.
Eriko dengan terburu-buru pergi dari apartemen Maya.
*****
Tubuh pak Takamiya terlempar dan jatuh.
‘’Sial. Sepertinya ada yang menolong Maya’’.
Di balik pintu Kenjiro sedang memperhatikan kakeknya dan dia tersenyum sinis, kemudian menutup pintunya kembali.
Pak Takamiya pergi ke kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya.Sekarang dirinya sedang dipusingkan dengan masalah perusahaannya dan sebentar lagi mereka akan mengumumkan kepemilikan yang baru dari perusahaanya. Usaha yang sudah dibangun sejak dulu sekarang hancur dalam sekejap. Orang tua Shiori pun sudah kembali.
Tok...tok...tok...
‘’Masuk!’’
‘’Maaf tuan ada tamu untuk Anda?’’
‘’Siapa?’’
‘’Saya tidak tahu.Tamu Anda seorang wanita’’.
Pak Takmiya bangun dari tempat tidurnya dibantu oleh pelayan laki-lakinya.Dengan wajah lelah dia menemui tamunya.
‘’Halo pak Takamiya!’’sapa wanita itu ramah.
‘’Anda siapa?’’
‘’Aku adalah Eriko Harada’’.
Seketika itu wajah Eisuke berubah menjadi pucat.
‘’Itu tidak mungkin. Dia sudah meninggal ratusan tahun yang lalu’’.
‘’Tidak. Aku tidak meninggal. Buktinya aku masih hidup sekarang’’.
‘’Bagaimana mungkin sampai sekarang kamu masih hidup?’’tanyanya heran.
Eriko tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada pak Takamiya.
‘’Itu rahasiaku’’.
‘’Jadi kamu yang selama ini telah melidungi Masumi’’.
‘’Itu benar’’.
Pak Takamiya menatap Eriko dengan pandangan yang tidak percaya.
‘’Aku kemari untuk memperingatkanmu jangan sakiti Maya lagi’’.
‘’Oh jadi kamu yang telah menolongnya’’.
‘’Ternyata benar dugaanku kalau Anda pelakunya’’katanya sinis.
‘’Sampai kapan kalian akan berbuat jahat pada orang?’’
‘’Itu bukan urusanmu. Sekarang pergi dari rumahku?’’kata Pak Takamiya dengan nada marah.
Eriko pergi dengan wajah marah dan pak Takamiya menatapnya dengan kebencian.
‘Bagaimana mungkin dia masih hidup dan dia tetap cantik.Waktu sepertinya telah menghentikan kehidupannya’’.
*****
Salju di Karuizawa mulai turun. Lama kelamaan turunnya salju semakin lebat.
‘’Pak Ini kopinya ‘’.
‘’Terima kasih’’.
‘’Aku dengar nona Maya sudah kembali ke Tokyo tadi siang’’.
‘’Oh begitu.Aku merubah jadwalku. Besok aku tidak pulang ke Okinawa, tapi aku akan pergi ke Tokyo’’.
‘’Tokyo? Apa Anda akan menemui nona Maya?’’
‘’Tidak. Aku akan menemui Takuya Harada. Aku sudah ada janji bertemu dengannya disana dan juga aku akan menemui seseorang disana’’.
‘’Baik. Aku akan segera mengurus perjalanan kita kesana’’.
‘’Terima kasih’’.
Sekretaris itu berbalik pergi dan pria itu  tersenyum sedang menikmati kemenangan yang sebentar lagi akan dicapainya.
‘’Tunggu aku Maya. Sebentar lagi kita akan bertemu. Sebentar lagi’’.
*****
Masumi dengan terburu-buru  pergi ke apartemen Maya.
‘’Rei, bagaimana keadaanya?’’
‘’Maya baik-baik saja. Dia ada di kamarnya sedang tidur’’.
Masumi langsung pergi ke kamarnya dan menemukan Maya terbaring lemah di tempat tidur.Masumi mendekatinya dan duduk di tepi tempat tidur.
‘’Siapa yang sudah tega melakukan ini padamu?’’kata Masumi sambil memegang tangannya dan menatapnya sedih.
Masumi mencium kening Maya, lalu turun ke hidung,kemudian ke bibir dan leher.
‘’Aku sudah tidak sabar untuk segera menjadikanmu milikku’’.
Masumi mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru tua dan dia mengeluarkan cincin itu , lalu memakaikannya di jari manis Maya.
‘’Cincin ini sungguh pas di jarimu’’.
Masumi mengelus-elus jari Maya yang sudah terpasang cincin dan tersenyum senang, lalu menciumnya.
‘’Istirhatalah sayang. Nanti aku akan menghubungimu lagi. Sekarang aku harus kembali ke kantor’’.
Perlahan-lahan Masumi pergi dari kamar Maya.
*****
Eriko pulang dengan wajah lelah dan kedatangannya disambut oleh kucing kesayangannya.
‘’Halo Garfield!’’
‘’Meeooongg’’
Eriko terkejut melihat Takuya ada di rumahnya.
‘’Takuya, kapan kamu datang?’’
‘’Baru saja. Kamu dari mana?’’
‘’Aku tadi menemui Maya’’.
Eriko kemudian menceritakan semuanya pada Takuya apa yang terjadi pada Maya dan pertemuaannya dengan Pak Takamiya.
‘’Eriko, kenapa kamu menemuinya? Aku khawatir, dia akan menyakitimu lagi’’.
‘’Jangan cemas. Dia tidak akan menyakitiku’’.
‘’Sepertinya kamu yakin sekali’’
‘’Takuya, sudah lama aku memikirkan ini’’.
‘’Memikirkan apa?’’tanyanya heran.
Eriko membisikan seseuatu kepada Takuya dan Takuya terkejut dengan rencana Eriko.
‘’Apa kamu yakin akan melakukan itu pada Maya dan Masumi?’’
‘’Iya. Aku yakin. Ini demi kebaikan mereka dan juga kita’’.
‘’Kalau itu yang terbaik menurutmu.Lakukan saja! Aku akan mendukungmu’’.
‘’Terima kasih’’.
*****
Karuizawa
Matahari sudah mulai tenggelam Keiji susah payah berjalan di tumpukan salju yang tebal.Keiji tersenyum pada orang yang telah menunggunya di dalam sebuah kafe.
‘’Sudah lama menungguku?’’
‘’Tidak. Aku baru saja datang’’.
Keiji lalu memesan secangkir kopi pada pelayan yang sedang lewat di depannya.
‘’Jadi apa yang ingin kamu bicarakan denganku?’’
‘’Charlotte, aku besok akan pergi ke Tokyo untuk menemui keluargaku disana’’.
‘’Benarkah? Itu bagus’’.
‘’Mungkin ini yang terakhir kalinya kita bertemu dan mungkin kita tidak akan bertemu lagi’’.
‘’Keiji’’
‘’Terima kasih sudah mau membantuku selama aku tinggal disini dan aku sangat senang bisa mengenalmu’’.
Charlotte tersenyum dan merasa terharu.
‘’Aku juga senang bisa bertemu denganmu walaupun hubungan kita dimasa lalu tidak baik. Aku mohon jangan melakukan perbuatan bodoh disana’’.
Keiji hanya tersenyum lemah dan meminum kopinya yang baru saja di antar oleh pelayan.
*****
Maya merasa terkejut melihat cincin berlian yang melingkar di jari manisnya.Maya cepat-cepat turun dari tempat tidurnya dan menemukan Rei yang sedang menonton TV.
‘’Maya, kamu sudah bangun?’’
‘’Rei, kamu tahu siapa yang memberikan cincin ini padaku?’’
Maya menunjukan cincinnya kepada Rei.
‘’Wow. Ini indah sekali pasti harganya sangat mahal’’.
‘’Rei, aku bertanya padamu siapa yang telah memberikan ini padaku. Bukannya malah mengagumi cincin ini’’. Maya cemberut menantap Rei.
‘’Maaf. Mungkin yang memberikannya cincin itu adalah pak Hayami’’.
‘’Masumi?’’tanyannya heran.
‘’Iya’’kata Rei tanpa mengalihkan perhatiannya dari TV.
‘’Apa Masumi tadi datang kesini?’’
‘’Benar’’.
Maya duduk disofa dan menatap cincinnya.
‘’Kenapa kamu tidak tanyakan saja padanya?’’
‘’Kamu benar Rei’’.
Maya melesat pergi ke kamarnya dan mengambil Hpnya. Maya melihat ada satu pesan masuk yang tidak bernama dengan jantung yang berdetak kencang Maya mulai membacanya.
[ Mayaku sayang, apa kamu baik-baik saja? Aku harap kamu baik-baik saja.Kamu tahu, aku benar-benar sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu  . Saat ini aku hanya memilikmu seorang dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.]
‘’Siapa sebenarnya orang yang sudah mengirimku pesan ini’’.
Maya terlihat bingung dan memikirkan orang-orang yang mungkin di kenalnya. Semakin keras Maya berpikir semakin merasa pusing. Akhirnya dia menyerah dan mengabaikan pesan itu lagi. Dihatinya pernah ada keinginan untuk menceritakannya pada Masumi tapi ia merasa akan merepotkannya dan membuatnya cemas.Maya terkejut karena Hpnya tiba-tiba berbunyi.
‘’Ukhh. Mengagetkanku saja. Siapa sih yang menelopnku?’’
Maya tersenyum ketika melihat nama Masumi di layar Hpnya.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Kamu sudah bangun. Bagaimana keadaanmu?’’
‘’Aku sudah merasa lebih baik. Terima kasih’’.
‘’Sayang, kamu suka dengan cincinya?’’
‘Eh..i..iya aku suka. Ternyata kamu yang memberikannya untukku?’’
‘’Bagus kalau kamu suka. Itu cincin pertunangan kita’’.
‘’Apaaa..?’’Maya langsung  menegakan tubuhnya.
‘’Aku berencana untuk melamarmu dalam minggu ini. Jadi bersiap-siaplah’’.
‘’Ma..masumii. Kamu serius?’’
‘’Tentu saja aku serius karena aku ingin kamu segera menjadi milikku’’.
Wajah Maya merona merah.
‘’Masumi, terima kasih. Aku mencintaimu’’.
‘’Aku juga mencintaimu. Sekarang istirahatlah. Sampai jumpa!’’
Maya tersenyum senang dan meloncat-loncat di atas tempat tidur sambil menciumi Hpnya.
Keesokan paginya Keiji telah berada di depan rumah Takamiya.
‘’Sebentar lagi semuanya akan berakhir’’.
Keiji lalu meninggalkan rumah itu dan kembali ke hotel.
*****
 Pria itu dan sekretarisnya telah sampai di stasiun Shibuya.
‘’Akhirnya aku kembali ke kota kelahiranku’’.
Pria itu memandang kesekelilingnya  dan masuk kedalam mobil yang sudah disediakan.
‘’Sebelum kita kehotel aku ingin pergi kesuatu tempat terlebih dahulu’’.
Mobil itu meluncur pergi dari stasiun Shibuya.
Sementara itu anggota keluarga Takamiya satu persatu telah tiba dan mereka sudah berkumpul untuk acara nanti malam.Pak Takamiya  sedang bicara serius dengan kenjiro dan juga orang tua Shiori mengenai masalah perusahannya. Mereka terlihat sedih.
‘’Maaf tuan ada tamu untuk Anda’’.
‘Tamu?’’tanyanya heran.
Pak Takamiya segera pergi dari ruang keluarga untuk menemui tamunya yang sudah berada diruang tamu.
‘’Apa Anda ingin bertemu denganku’’
Pria itu berbalik dan membuka kacamata hitamnya.
‘’Sudah lama kita tidak bertemu’’kata pria itu tersenyum tipis pada pak Takamiya.
Pak Takamiya terkejut dan tatapannya terpaku pada pria itu.
‘’Kamu?’’
‘’Aku senang Anda masih ingat padaku’’.
‘’Bagaimana kamu berada disini? Bukannya kamu sudah.....’’
‘’Sudah meninggal maksudmu?’’
‘’I..iya’’kata pak Takamiya gugup.
‘’Aku tidak jadi meninggal. Aku masih beruntung masih hidup sekarang. Tapi aku tidak pernah melupakan perbuatanmu padaku 18 tahun lalu. Kamu berusaha membunuhku tapi kamu gagal melakukannya’’.
Pak Takamiya jatuh terduduk dan diwajahnya terlihat rasa gugup yang besar.
‘’Waktu itu aku di keluarkan dari perusahaanmu karena aku mengetahui rahasia besar perusahaanmu. Kalian sudah melakukan bisnis ilegal dan menipu semua orang. Kamu membunuhku untuk menutup mulutku dengan cara membuatku seolah-olah aku meninggal karena kecelakaan mobil, tapi aku beruntung sebelum mobil itu meledak aku sudah keluar dari mobil dan waktu itu lukaku sangat parah. Aku harus menjalani pengobatanku yang cukup lama’’.
‘’Jadi apa maumu sekarang?’’
Pria itu tersenyum tipis dan mendekatkan wajahnya ke pak Takamiya.
‘’Balas dendam’’
Sinar mata pria itu penuh kemarahan dan benci.Kenjiro memperhatikan mereka di balik dinding ruang tamu dan menatap tajam pria yang bersama kakeknya.
‘’Siapa sebenarnya dia?Sepertinya kakek sangat ketakutan padanya’’.
Pak Takamiya berdiri dan menatap pria itu lurus-lurus.
‘’Kalau kamu ingin membunuhku. Silahkan saja!Aku sudah tidak perduli lagi. Sekarang hidupku memang sudah hancur hanya tinggal menunggu kematianku saja’’.
Pria itu kembali tersenyum.
‘’Aku tidak akan membunuhmu. Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan darahmu. Aku punya cara lebih baik dari pada harus membunuhmu. Beberapa jam lagi kamu akan tahu maksudku’’.
Pria itu meninggalkan pak Takamiya dengan perasaan puas.Pak Takamiya kembali jatuh terduduk di kursi.
‘’Kakek , siapa orang itu?’’
‘’Bukan siapa-siapa’’kata pak Takamiya dingin kemudian berdiri meninggalkan ruang tamu dan Kenjiro masih menatapnya curiga.
Maya sedang berjalan-jalan menyusuri kota Tokyo. Masumi menyuruh dirinya untuk istirahat tapi matanya tidak mau terpenjam lagi, maka Maya memutuskan berjalan-jalan di sore hari. Udara masih terasa sangat dingin . Maya masih merasakan kesedihan atas apa yang terjadi di Karuizawa.Tanpa disadari Maya dari belakangnya ada seorang pria yang berlari-lari menyusulnya dan pria itu menepuk bahu Maya.
‘’Aaaarrrgghh’’Maya terlonjak kaget.
‘’Kamu’’
*****
Masumi mengemudi dengan cepat untuk  bisa sampai di apartemen Maya. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Maya kembali dan mengajaknya makan malam.
Masumi menekan bel pintu dan Rei yang membukakan pintu.
‘’Pak Hayami silahkan masuk!’’
‘’Maya ada?’’
‘’Dia tidak ada. Dia bilang mau berjalan-jalan sebentar dan sebelum makan malam dia akan kembali’’.
‘’Aku sudah menyuruhnya untuk istirahat dan untuk tidak pergi kemana-mana’’.
‘’Aku juga sudah melarangnya , tapi Maya bersikeras untuk pergi jalan-jalan’’.
‘’Maya memang keras kepala’’.
‘’Anda benar. Pak Hayami saya mau pergi ke supermarket sebentar ada yang mau aku beli. Anda bisa menunggu Maya disini kalau Anda mau’’.
‘’Aku akan menunggunya’’.
Rei pergi mengambil mantelnya di kamar lalu beranjak pergi. Kini Masumi berada sendirian di apartemen Maya, lalu Masumi pergi ke kamar Maya dan melihat kamarnya sedikit berantakan.Masumi membereskan pakaian Maya yang berserakan di lantai.
‘’Maya kamu ini wanita atau bukan. Kenapa kamarmu berantakan sekali’’.
Tanpa sengaja Masumi menyenggol sebuah kota pink yang tersimpan di meja rias dan semua isinya berjatuhan.Masumi kembali memasukan isinya kembali ke kotak,lalu matanya melihat sebuah foto Maya ketika masih kecil. Masumi tersenyum melihat foto itu.
‘’Ternyata waktu kecil dia sangat lucu dan mengemaskan sampai sekarang juga dia tetap lucu dan mengemaskan’’.
Lalu tiba-tiba Masumi menyadari sesuatu tatapannya terpaku pada foto itu dan matanya terpana melihat foto yang dipegangnya sekarang.
‘’Ini kan gadis kecil yang aku temui di Karuizawa musim semi 13 tahun yang lalu. Maya, jangan-jangan kamu adalah gadis kecil itu’’.
Masumi masih menatap foto itu dan menatapnya tajam.
*****
‘’Koji....’’
‘’Halo Maya!’’
‘’Apa yang kamu lakukan disini?’’
‘’Aku sedang berjalan-jalan dan membeli keperluanku untuk pergi ke Amerika . Lalu apa yang kamu lakukan disini?’’
‘’Aku hanya berjalan-jalan saja untuk mengusir kebosananku’’.
Koji membawa Maya masuk ke dalam kedai kopi.
‘’Kapan kamu akan pergi?’’
‘’Besok siang. Aku menunggumu disana.’’
‘’Iya kita bertemu disana. Aku akan segera menyusulmu kesana’’.
‘’Senang bisa bertemu denganmu lagi’’.
‘’Aku juga’’jawab Maya pendek.
‘’Bagiamana syutingmu?’’
‘’Semuanya berjalan baik meskipun ada kejadian diluar dugaanku’’.
‘’Aku sudah mendengar beritanya. Pasti itu sangat mengerikan’’.
‘’Itu benar. Aku tidak mungkin melupakannya’’.
‘’Maya’’.
Maya memandangi secangkir kopi dengan tatapan sedih.
*****
Satu persatu anggota keluarga Takamiya sudah berkumpul dan 2 jam lagi acara pertemuan keluarga akan dimulai. Kenjiro pergi keluar rumah dan menaiki sebuah mobil hitam yang terpakir di halaman rumah.
‘’Kenjiro, kamu mau kemana? Sebentar lagi acara akan dimulai’’.
‘’Aku akan berjalan-jalan sebentar. Aku akan segera kembali sebelum acara dimulai’’.
Kenjiro langsung melesat pergi dan memacu kendaraannya dengan cepat.
Maya dan Koji  keluar dari kedai kopi dan terlihat bahagia di wajah mereka.Kenjiro baru saja keluar dari toko pakaian dan tidak sengaja melihat Maya dan Koji yang sedang berjalan bersama. Sejak persitiwa itu Kenjiro tidak pernah berhubungan dengan Maya lagi, tapi setelah melihat Maya yang semakin terlihat cantik , kemarahan dan kecemburuan dihatinya kembali muncul.Kenjiro masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya. Terlihat Maya berdiri berdampingan dengan Koji.
‘’Maya, aku tidak akan membiarkanmu menjadi milik Masumi Hayami atau pun pria lain. Kalau aku tidak dapat memilikimu, Masumi juga tidak akan pernah memilikimu’’.
Denagan tatapan penuh kebencian bercampur dengan kemarahan. Kenjiro melajukan kendaraannya dengan cepat dan akan menabrak Maya yang akan menyebrang.
Koji melihat ke arah mobil yang akan menabrak Maya dan Maya terlihat terkejut melihat mobil yang melaju cepat kearahnya.
‘’Mayaaaa.....aaaawwwaaasss’’ teriak Koji.
Koji mendorong Maya dengan keras dan silau lampu membutakan mata Koji.
Ckiiiitttt!Brak!Bruk!Brak!Bruk!
Koji terguling-guling beberapa kali dan mobil kenjiro pergi dengan kecepatan tinggi. Maya hanya terpaku diam melihat kejadian itu. Orang-orang yang berada disekitarnya langsung mengerumuninya.Maya dengan kaki gemetar berusaha berdiri dan berjalan mendekati koji.Matanya mulai dibasahi oleh air mata dan melihat darah mengalir dari kepala Koji. Maya menjerit tertahan. Dilihatnya tangan  Maya penuh dengan darah dan luka yang cukup besar di kedua tangannya. Maya menahan rasa sakit tubuhnya dan berusaha untuk berdiri.
Maya masih belum mempercayai apa yang terjadi tadi dan begitu shock melihat Koji di tabrak oleh mobil.Maya jatuh terduduk kembali tidak mampu berdiri yang bisa di lakukannya hanya menangis.Orang-orang berkumpul disekeliling Koji. Suaranya tidak bisa keluar tertahan ditenggorokan.Tidak lama kemudian terdengar suara ambulance dan polisi pun berdatangan ketempat kejadian.Air mata panas terus mengalir di wajahnya Dadanya terasa sangat sesak dan Maya mendengar Koji mengucapkan namanya.
‘’Maya...’’Koji tersenyum kepadanya lalu Koji tidak sadarkan diri.
Pandangan Maya menjadi kabur kemudian  jatuh pingsan.Dikepalanya masih terdengar Koji meneriakkan namanya.
*****
Kenjiro sudah memasuki halaman keluarga Takamiya dengan perasaan marah dan kesal.
‘’Sialan. Dia menolong Maya’’
Kenjiro berkali-kali memukul setir mobilnya, lalu keluar dari mobilnya. Didalam rumah anggota keluarga Takamiya sedang melihat berita. Berita itu mengatakan Takatsu grup telah bangkrut dan mengumumkan siapa pemilik barunya.
Pak Takamiya sangat terkejut ketika pria itu adalah pemiliknya sekarang. Semua anggota keluarga Takamiya menajdi ribut dan Kenjiro tidak menyangka kalau keluarganya sudah tidak mempunyai perusahaan lagi.
Keiji berada diluar rumah Takamiya sedang memandanginya untuk yang terakhir kalinya.
‘’Malam ini semuanya akan berakhir. Kutukan itu akan lenyap tertelan api’’.
Dengan diam-diam Keiji masuk kedalam rumah dengan membawa bensin ditangannya lalu dia mulai menumpahkan semua bensin kesekeliling rumah.Keiji lalu masuk kedalam rumah dan mengejutkan semua orang.
‘’Selamat malam!’’
‘’Keiji’’kata mereka bersamaan.
Keiji tersunyum pahit. Pak Takamiya langsung mendekatinya dan mencengkram bajunya.
‘’Kamu pergi kemana saja selama ini?’’
‘’Itu bukan urusanmu. Aku akan mengakhiri semua ini malam ini juga’’
‘’Apa maksudmu?’’
Keiji hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan Pak Takamiya, lalu dia mundur dan mengeluarkan pemantik api dari saku celananya.
‘’Apa yang akan kamu lakukan?’’tanya pak Takamiya cemas.
Semua orang yang berada disana terlihat ketakutan.
‘’Ha..ha..ha..ha..ha..ha. Sudah aku bilang aku akan mengakhiri segalanya’’.
Keiji lalu menjatuhkan pemantik api itu kelantai dan dalam sekejap api menyebar keseluruh ruangan.Api itu menjilati seluruh isi rumah. Mereka yang berada di dalamnya berteriak ketakutan . Semakin lama api semakin membesar mereka tidak dapat menyelamatkan diri pintu keluar sudah dikepung oleh api.
Tidak lama kemudian banyak jeritan yang terdengar dari rumah itu.
‘’Semuanya telah berakhir’’kata Keiji .
Malam ini kota Tokyo dihiasi oleh terangnya api yang membakar rumah Takamiya. Semua orang berkumpul untuk menyaksikan kebakaran itu. Tidak lama mobil pemadam kebakaran dan juga polisi berdatangan.Sementara itu dikediaman Hayami, pak Eisuke terkejut melihat berita yang ditontonnya. Dia masih belum percaya sekarang  perusahaan keluraga Takamiya telah bangkrut.
Masumi kembali membereskan barang-barang  Maya dan  dia melihat kancing seragam sekolah yang pernah dia berikan pada seorang gadis kecil .
‘’Ternyata gadis kecil itu kamu’’katanya .Diwajahnya mengembang sebuah senyuman.
Masumi di kagetkan dengan Hpnya berbunyi.
‘’Apa Anda pak Masumi Hayami?’’
‘’Benar?’’
‘’Kami dari kepolisian ingin memberitahu kalau nona Maya Kitajima baru saja mendapat kecelakaan’’.
Deg!
Tubuh Masumi terasa lemas dan hampir jatuh.



Bersambung









7 comments:

Heri Pujiyastuti on 27 August 2011 at 21:43 said...

Pertamax.....^^. Tks buat apdetannya ya Michan. Kira2 siapa ya yang beli mansion putih ÃŽÏ„Ï‹ , trus hubungannya sama Maya itu apa??. Bingung. Jangan lama2 ya Michan buat apted...plisssssSssssS

Anonymous said...

Mia...makasih panggilannya... Wah siapa ya laki2 yg mau menemui Maya???makin penasaran aja...semoga MM bs bersatu kan emang menurut kancing itu udah jodohnya ya....he...he...Anastasia

Anonymous said...

Akan terjawab next ch ^0^

-Mia L H-

mommia kitajima on 27 August 2011 at 22:09 said...

koji jgn meninggal donk
kasiyan hiks :(
sapa ya yg maw menghancurkan takamiya
kok dia kenal maya..?

DniWied11 on 27 August 2011 at 22:38 said...

Michaaannn!! we want more!! RAME SANGAD!

Anonymous said...

yang menghancurkan bisnis takamiya itu ayahnya maya kah? penasaran...
nadine

Anonymous said...

Takamiya sudah ancur.. Hip-hip Horaay!! Betul-betul! Aku juga berpikiran sama. Ayahnya Maya ya, yang nyari? Waah.. cepat apdet lagi Mia..

Happy

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting