Tuesday 9 August 2011

Fanfic TK : The Jealousy of Masumi Hayami 5

Posted by Tati Diana at 05:39
Sekuel Fanfic Destiny


JEALOUSY OF MASUMI HAYAMI
(by Tati Diana)




Chapter 5 : Perdebatan


Hari-hari selanjutnya Maya mencoba untuk memperbaiki keadaan. Maya kembali bersikap biasa pada suaminya. Masumi pun senang dengan perubahan ini. Dia berpikir mungkin istrinya itu sudah mengerti alasan tindakannya selama ini dan mau berkompromi dengannya. Padahal Maya bersikap semata-mata untuk mengambil hati suaminya. Maya tahu bertengkar dengan suaminya untuk mempertahankan keinginannya akan sia-sia. Maka Maya mengambil cara lain untuk meluluhkan hati suaminya itu.


Maya sebisa mungkin terlihat semakin menurut dan memperlakukan suaminya itu lebih mesra. Tentu saja Masumi semakin senang. Dia melihat Maya menjadi sosok istri yang penurut dan semakin memperhatikan ketiga buah hatinya. Masumi melihat Maya begitu semakin perhatian akan perkembangan ketiga buah hatinya, terutama kedua anak kembar mereka, Ryu dan Ken. Hal yang sekecil apapun menjadi perhatian Maya.


Padahal Maya memperhatikan kedua anak kembarnya ini tidak lain adalah untuk mendalami karakter peran yang akan dimainkannya, Michiko dan Aiko. Dia ingin tahu bagaimana karakter dua anak kembar. Memang kedua anaknya kembar dan mamiliki raut wajah yang serupa mirip satu sama lain tapi Maya tahu keduanya memiliki karakter yang berbeda. Walaupun begitu tidak dipungkiri bahwa anak kembar memiliki ikatan yang kuat satu sama lainnya. Pernah satu ketika Maya membawa Ryu dan meninggalkan Ken di rumah, tiba-tiba Ryu demam dan ketika Maya membawanya ke rumah, pengasuh di rumahnya itu bilang bahwa Ken juga sedang demam.


Selain lebih peka memperhatikan karakter anak kembar, Maya pun sering membaca buku literatur tentang anak-anak kembar. Maya rajin datang ke perpustakaan kota ataupun membeli buku-buku yang berkaitan dengan perannya itu. Tentu saja semuanya itu dilakukan saat Masumi tidak ada di rumah, sehingga tidak membuat curiga suaminya.


Tak terasa waktu telah berjalan selama hampir 2 bulan lebih. Minggu depan adalah waktu dimulai untuk syuting. Maya semakin optimis bahwa selain dia mampu membawakan perannya dengan baik, halangan dan rintangan yang dia khawatirkan akan datang dari suaminya tidak terbukti. Maya tahu cepat atau lambat suaminya akan mengetahui keterlibatannya di film garapan Kuronuma itu. Dan ternyata dugaan Maya terbukti, dan hal itu datang lebih cepat dari dugaannya semula.


*****
Masumi memasuki kantornya pagi itu. Dia mempunyai banyak jadwal yang harus dia selesaikan terutama mempelajari beragam dokumen yang harus ditandatanganinya. Setelah beberapa jam waktu berlalu, beberapa dokumen telah selesai dia pelajari hingga matanya tertumbuk pada dokumen tentang rencana pembuatan film “cinta dan duka”. Untuk beberapa saat dia membaca laporan dalam dokumen itu tidak ada masalah baik dalam hal budget untuk pembuatan film itu ataupun biaya honor para pemain hingga biaya promosi filmnya, tapi ada hal yang membuatnya gusar saat matanya membaca nama pemeran utama di film itu. Selain ada nama Yosuke Seichi dan nama Shinichi Kudo ada nama pemeran utama yang tidak ingin dilihatnya dalam film itu. Tidak lain tidak bukan adalah nama istrinya, Maya Hayami.


Sesaat kemudian Masumi memijit nomor teleponnya dan dengan gusar dia mengucapkan instruksinya, “ Pak Yamasaki, harap temui saya. Sekarang!!” kata Masumi sambil melempar dokumen itu diatas meja kerjanya.


Masumi terlihat marah. Dia merasa kecolongan dan tidak mengetahui bahwa istrinya akan bermain film lagi. Masumi bertambah kesal karena ternyata Maya tidak membicarakan tentang hal ini sebelumnya ataupun meminta ijinnya. Walaupun Maya pernah meminta restunya agar Masumi mengijinkannya, tapi sampai saat ini Masumi belum pernah mengatakan bahwa dia setuju dan memberi ijin pada istrinya itu untuk bermain film lagi. Tak lama berselang, orang yang ditunggunya itupun tiba.


“duduklah, Yamasaki” kata Masumi sambil menatap tajam bawahannya itu


Yamasaki pun menuruti perintah Masumi.


Yamasaki terlihat sangat khawatir jika proyek film yang tengah dibawah tangung jawabnya ada yang tidak berkenan dimata bosnya itu. Tapi dia berusaha tenang karena dia merasa tidak berbuat satu kesalahan apapun. Dia selama ini tidak melaporkan kegiatannya, itu semata-mata karena memang tidak ada masalah yang berarti yang harus dia laporkan atau diskusikan dengan bosnya. Dan bukankah hal itu juga atas perintah bosnya sendiri yang telah mempercayakan sepenuhnya proyek ini padanya.


“apa ada masalah, tuan?” tanya Yamasaki saat melihat tatapan tajam Masumi padanya


“ya” jawab Masumi pendek


Yamasaki terlihat terkejut.


“mengapa tak kau laporkan padaku bahwa pemeran utamanya adalah istriku?” tanya Masumi


“eh, bukankah anda memerintahkan pada saya agar saya membuat kontrak dengan para pemain sesuai pilihan Pak Kuronuma? dan istri anda pun merupakan pilihan Pak Kuronuma. Saat saya membuat kontrak dengan istri anda pun tidak ada masalah. Istri anda nampak gembira saat menandatangani kontrak kerjasama dengan Daito. Dan anda juga bilang bahwa jika tidak ada masalah, saya tidak harus sering melaporkan proyek film ini pada anda”kata Yamasaki mengingatkan Masumi


“ya, aku memang menyuruhmu untuk mengontrak artis sesuai pilihan Kuronuma” kata Masumi sambil menghela napas panjang. Bagaimanapun itu bukanlah kesalahan Yamasaki. Bawahannya itu telah bertindak sesuai instruksinya


Seharusnya yang harus dia mintai pertanggungjawabannya adalah Ryuzo Kuronuma yang telah memilih istrinya itu sebagai pemeran utama.


Akhirnya Masumi menyuruh Yamasaki keluar dari ruangannya. Dia selanjutnya menghubungi Ryuzo Kuronuma, sang sutradara dan membuat janji pertemuan di sebuah kedai minum langganan Kuronuma.


Kuronuma telah menunggu kedatangan bos Daito itu di tempat yang mereka janjikan. Kuronuma menduga Masumi menghubunginya tentulah berhubungan dengan film yang akan digarapnya itu. Kuronuma tahu Masumi orang yang pandai dan sangat perhitungan dalam hal bisnis. Tentu saja film garapannya ini pun tidak akan lepas dari pengawasannya dan dia mungkin ingin memastikan semua hal untuk persiapan syuting film itu telah sempurna.


Akhirnya orang yang ditunggu pun tiba. Masumi nampak keluar dari mobil yang diparkirnya tidak jauh dari kedai minum tersebut. Sang pemilik kedai itu nampak bangga dan tersanjung, bahwa kedai minumnya disinggahi pria tampan perlente yang juga dikenal sebagai bos entertainment terkemuka di Jepang.


‘halo, Pak Masumi lama kita tak jumpa. Apakah pertemuan kita berhubungan dengan film yang akan kutangani?” tanya Kuronuma tanpa basa basi


Masumi menatap Kuronuma.


“ya dan aku ingin tahu apa alasan anda memilih istriku sebagai pemeran utama di film itu?” tanya Masumi


“tentu saja alasan profesional. Aku tidak menunjuk dia sebagai pemeran utama semata-mata karena dia adalah istri anda, pihak yang akan mendanai film ini. Aku memilih dia karena kualitas aktingnya yang selalu total. Selain itu Maya pun memiliki putra kembar, tentu hal ini akan memnbantunya memahami karakter anak kembar” kata Kuronuma memaparkan alasannya


‘apakah menurutmu Maya memang tepat memerankan karakter ini?” tanya Masumi


Kuronuma menatap lawan bicaranya seolah-olah Masumi meragukan pilihannya.


“apakah anda meragukan pilihanku atau meragukan kemampuan akting Maya?” Kuronuma balik bertanya


“tidak keduanya” jawab Masumi pendek


“apakah anda memilih Maya setelah anda memilih Shinichi Kudo untuk berperan dalam film ini?” tanya Masumi sambil meneguk minumannya


“jujur kuakui, aku memilih keduanya saat aku tengah mempertimbangkan siapa yang akan memerankan tokoh Aiko dan Tatsuya dengan baik. Lalu aku mempertimbangkan kualitas akting keduanya, dan bagiku mereka adalah pasangan yang cocok. Lagipula dulu kan Maya pernah lama menjadi lawan main Shinichi Kudo di drama televisi, tentu banyak fans mereka yang ingin melihat kembali akting keduanya” kata Kuronuma sambil meminum minumannya


“dan pula tidak sulit bagi mereka untuk membangun chemistry diantara mereka berdua. Hal ini akan mempermudah mereka berakting di depan kamera” lanjut Kuronuma


Entah mengapa tambahan alasan keterangan dari Kuronuma membuat Masumi semakin tidak menginginkan istrinya itu untuk menjadi lawan main Shinichi. Masumi tahu pasti ketertarikan shinichi pada istrinya dulu. Tapi Masumi tidak menyuarakannya.


“dan bagaimana dengan Yosuke Seichi?” tanya Masumi yang penasaran dengan aktor Amerika itu


“Yosuke senang saat dia tahu akan bermain dengan pemeran Bidadari Merah” kata Kuronuma.


Sesaat Kuronuma mengingat tentang Yosuke Seichi yang tertarik pada Maya. Kuronuma juga tahu kalau Masumi telah tahu bahwa aktor tampan itu tertarik pada Maya. Tapi Kuronuma hanya terdiam dan tidak ingin memperumit keadaan dengan kenekatan Yosuke yang akan mendekati Maya Hayami


“oh, jadi dia telah tahu bahwa dia akan bermain dengan siapa?” tanya Masumi memastikan


“ya, aku mempertemukan ketiganya seminggu setelah mereka menandatangani kontrak film itu. Dan aku pastikan film ini pasti akan sukses” kata Kuronuma menjelaskan


Masumi mencerna informasi yang didapatnya. Dia hanya meneguk minumannya dalam diam.


*****
Setelah pertemuannya malam itu dengan Kuronuma, Masumi pulang ke rumahnya. Nampak Maya tengah mempersiapkan makan malam. Ketiga anaknya dan Eisuke pun tengah duduk di ruang makan tersebut.


“halo papa” sapa Takeshi


“asyik papa pulang” kata Ryu


“halo, Takesehi” sapa Masumi sambil membelai rambut anak itu, kemudian Masumi menghampiri Ryu dan Ken setelah mencium keduanya dia pun ikut duduk di ruang makan itu


“tidak biasanya kau pulang lebih cepat” kata Eisuke


“apa ayah lebih menyukai aku disiksa pekerjaanku daripada aku berkumpul dengan keluargaku?” tanya Masumi


“tidak juga. Aku malah berharap kau lebih memperhatikan keluargamu. Jika banyak waktu luangmu, itu berarti sedikit masalah yang tengah dihadapi oleh Daito” kata Eisuke


“sayang, aku senang kau bisa ikut makan malam” kata Maya sambil meletakan piring di depannya


Masumi hanya menatap istrinya itu. Masumi berusaha menekan agar dirinya mampu bersabar untuk membicarakan topik yang ingin dibicarakannya dengan Maya


“aku juga senang” jawab Masumi pendek


Lalu keluarga besar itu menikmati makan malam mereka dengan bahagia. Nampak Maya yang dengan sabar membantu ketiga anaknya bersantap malam. Sedang Masumi nampak terdiam hanya memperhatikan kelima orang yang menemaninya makan malam. Setelah makan malam itu selesai Maya menyuruh ketiganya untuk belajar. Maya melihat tingkah Masumi yang diam selama di meja makan, pastilah dia memiliki masalah yang sedang dipikirkannya. Tebakan Maya memang tepat. Masumi memang memiliki masalah yang ternyata menyangkut dirinya.


***
Masumi beranjak ke kamarnya. Dia ingin lekas mandi dan akan melepas kemejanya saat Maya datang ke kamar. Kedatangan Maya tidak diacuhkannya. Maya hanya menatap Masumi dan kemudian beranjak untuk membantu suaminya itu membuka kancing kemajanya.


“sini aku bantu” kata Maya


Tapi Masumi malah menjauhinya.


“tidak usah” kata lelaki itu dengan dingin


“kau kenapa? Ada masalah?” tanya Maya


Masumi hanya mendengus kesal dan kemudian masuk ke kamar mandi setelah menyambar mantel kamar mandi miliknya. Maya hanya bengong dengan sikap suaminya itu. Maya menduga Masumi sedang banyak masalah di kantor, dan Maya bertekad akan berusaha mencari tahu alasannya.


***
Terdengar suara air yang mengalir di kamar mandi itu. Selama mandi, Masumi berusaha untuk memikirkan jalan agar Maya urung bermain dalam film itu. Masumi teringat tentang Yosuke Seichi yang menyuarakan ketertarikannya pada istrinya tempo hari dan juga teringat Shinichi Kudo yang dahulu pernah menyimpan perasaan cinta pada Maya. Dan yang semakin membuat Masumi takut keduanya adalah sosok yang tampan dan masih single. Masumi memang percaya bahwa Maya mencintainya, tapi perasaan itu bisa berubah sejalan kebersamaan mereka di lokasi syuting.


“aku harus mencegah Maya bermain di film ini.” Bisik Masumi menguatkan tekad saat dirinya keluar dari kamar mandi.


Masumi keluar dari kamar mandi dan melihat Maya yang telah berbaring di tempat tidur mereka. Masumi tetap diam sambil berganti pakaian. Dia tidak berusaha memulai topik pembicaraan dan tetap mempertahankan raut wajah yang dingin pada istrinya itu hingga dia membaringkan tubuhnya yang lelah di samping Maya.


“sayang, apa kau ada masalah?” tanya Maya yang penasaran dengan perilaku suaminya


“apa penting bagimu mengetahui keadaanku?”tanya Masumi dengan dingin sambil membaringkan tubuhnya yang lelah


“tentu saja, kau suamiku” kata Maya sambil menatap Masumi dengan heran


“betulkah, kau masih menganggapku sebagai suamimu?”jawab Masumi balik bertanya


“kau ini kenapa?” tanya Maya yang mulai kesal


“jika kau menganggap aku sebagai suamimu, setidaknya tentu kau akan memberitahuku bahwa kau akan bermain dalam film produksi Daito, jika kau tidak berniat meminta ijinku dahulu” jawab Masumi


Maya mulai paham dengan masalah Masumi.


“maafkan aku. Tapi aku pikir daripada kita bertengkar aku lebih memilih menyembunyikan hal ini padamu. aku tahu cepat atau lambat kau akan mengetahuinya dan aku berharap saat kau mengetahui hal ini, kau tidak berniat menghalangiku untuk bermain dalam film ini” kata Maya


Masumi menatap Maya dengan tajam.


“jadi benar tebakanku. Kau sudah tidak menganggap aku sebagai suamimu?”tanya Masumi dingin


“bukan begitu” kata Maya


“bukan begitu bagaimana? Semunya jelas kau tidak peduli padaku apakah aku mengijinkanmu bermain film atau tidak. Kau seakan tidak menganggapku sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab akan istri dan anak-anakku” kata Masumi sengit


“Masumi, aku mohon padamu ijinkan aku bermain film. Jika yang kau khawatirkan aku tidak akan bisa membagi waktuku untukmu dan anak-anak, aku pastikan aku akan sebisa mungkin menghindarinya. Aku akan berusaha membagi diriku untuk keluargaku.” Kata Maya berusaha membujuk Masumi


“kau seyakin itu, padahal aku tahu sendiri bagaimana kesibukan yang akan kau hadapi nanti saat syuting” kata Masumi


“jadi maumu apa?” tanya Maya kesal


“aku ingin kau membatalkan keinginanmu untuk bermain film itu”jawab Masumi


“tapi Masumi, kau berjanji padaku bahwa kau akan mempertimbangan untuk memberi aku kesempatan untuk bermain film lagi. Dan sekarang aku menagih janjimu padaku” kata Maya ngotot


“aku sudah memikirkannya dan saat ini aku belum bisa mengijinkanmu” jawab Masumi


“apa alasannya?” tanya Maya


“aku takut kau tidak bisa membagi waktumu untuk anak-anak”jawab Masumi


“Masumi, selain karena ketakutanmu bahwa aku tidak bisa membagi waktuku adakah hal lain yang kau khawatirkan?” tanya Maya


Masumi kaget mendengar pertanyaan Maya. Tapi dia berusaha menutupinya.


‘tentu saja tidak” jawab Masumi tetapi Maya mengetahui ada hal yang disembunyikan lelaki itu


“betulkah?” tanya Maya


“betul” jawab Masumi


“aku senang jika hanya itu alasannya. Aku pasti bisa tetap memperhatikan keluargaku dan aku akan bisa bermain dalam film ini” kata Maya dengan tegas


“apa sih yang membuatmu ingin tetap bermain film? Apa menyangkut masalah uang?. Apa kau masih merasa kekurangan uang ataukah kartu kredit yang kau pegang masih belum cukup?”tanya Masumi dengan tajam


Maya menggeleng. “ini bukan menyangkut masalah uang. Ini masalah keinginanku. Kau tahu Masumi setiap manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Bukan hanya uang, makanan ataupun hal biologis lainnya. Ini berhubungan dengan kebutuhanku menyalurkan keinginan dan kebutuhan untuk berkarya”jawab Maya


“tapi bukankah selama ini pun kau bermain dalam drama televisi?” tanya Masumi mengingatkan


“ya dan selama ini peran yang aku mainkan semua atas kehendakmu. Sekarang aku ingin memerankan peran sesuai keinginanku. Dan aku merasa tertantang memainkan peran ini” jawab Maya


“lalu jika aku membatalkan kontrak ini denganmu bagaimana? Tanya Masumi


Maya menatap Masumi dengan tajam.


“aku ingin tahu kau membatalkan kontrakku sebagai apa? Statusmu sebagai Bos Daito atau sebagai suamiku?” tanya Maya
“sebagai suami yang tidak ingin istrinya mengabaikan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anakku” jawab Masumi


“sudahlah, itu alasan yang belum terbukti” kata Maya


“aku yakin kau tidak mungkin berbuat konyol seperti itu. Semua orang tahu kau tipe orang yang akan melakukan apapun yang terbaik untuk Daito. Semua orang tahu kau telah mempercayakan Pak Kuronuma untuk mencari pemeran yang sesuai untuk bermain dalam film ini. Jika alasanmu membatalkan kontrakku gara-gara kau khawatir aku tidak bisa membagi waktuku dan perhatianku pada keluarga, tentu semua akan menertawakanmu. Kau pasti akan dianggap tidak profesional. Tidak bisa membedakan masalah bisnis dan keluarga. Kau membawa-bawa masalah keluarga dalam masalah bisnis” kata Maya panjang lebar


Masumi memikirkan ucapan istrinya itu, kemudian menghela napas. Bagaimanapun semua yang diungkapakan Maya semuanya adalah benar.


“ayolah Masumi. Ijinkan aku” kata Maya merajuk sambil membelai pipi suaminya


“apa restuku masih kau pertimbangkan?. Aku tahu aku ijinkan ataupun tidak kau akan keras kepala menentangku” kata Masumi pelan


“aku senang kau akhirnya mengerti” jawab Maya sambil tersenyum dan memeluk suaminya itu dengan mesra


“ahh......aku kira aku tidak punya pilihan lain. kali ini aku kalah darimu”kata Masumi seakan menyesali apa yang diucapkannya
“jadi kau mengijinkan aku?” tanya Maya memastikan


“ya, dengan terpaksa dan dengan beberapa syarat” kata Masumi
“apa syaratnya?” tanya Maya


“kau tetap tidak mengabaikan keluarga terutama anak-anak dan juga........” kata Masumi seakan ragu mengungkapkan kekhawatirannya


“dan juga apa?” tanya Maya


“berjanjilah kau tidak akan tertarik pada lawan mainmu” kata Masumi akhirnya


“hahaha..........belum apa-apa kau sudah cemburu dan takut aku berpaling darimu” kata Maya sambil tergelak


“aku serius, Maya” kata Masumi dengan wajah serius


“percayalah padaku, Masumi. Aku hanya mencintaimu. Kau suamiku dan ayah dari anak-anakku. Buang jauh-jauh rasa cemburumu itu. Jangan pernah berpikir aku akan menghianatimu.” Kata Maya mengingatkan sambil mencium pipi suaminya berusaha menghilangkan keraguan suaminya


“berhati-hatilah, Maya. Aku takut mereka mengambil kau dariku” bisik hati Masumi yang terlihat khawatir


“ayo kita tidur, sayang. Ini sudah malam” kata Maya sambil membetulkan selimut dan mematikan lampu di samping tempat tidurnya.


Maya kemudian memejamkan matanya dan serta merta menyurukkan badannya dalam pelukan hangat suami tercintanya, seakan puas bisa memenangkan perdebatan dengan Masumi malam itu. Meninggalkan Masumi yang masih terdiam dan belum memejamkan matanya. Sesaat Masumi menatap wajah mungil istrinya, mengecup keningnya dan mematikan lampu disampingnya. Berharap esok hari gundah gulana hatinya dan ketakutannya akan pergi ditelan gelapnya malam.



******


To be continue






11 comments:

Anonymous said...

Aduh Masumi...takut banget ditinggalin sama Mayaa....apa yg akan terjadi lg setelah ini...makasih Mom Tati...salam kenal...Anastasia

ivoneyolanda on 9 August 2011 at 09:21 said...

Senang sekali kel ini skrg terlihat lbh mature......mudah2an setereusnya ya...:)

aseani said...

cembokurnya masumi emang over dosis yaa....

Anonymous said...

Aku pny firasat kalo nanti mereka akan mengajukan cerai..

-Mia Hayami-

mommia kitajima on 9 August 2011 at 11:26 said...

@mia hayami : aw aw, jangan dwonk...

Anonymous said...

Itu bisa aja terjadi...Masumi kan sudah beri peringatan pd Maya kalao dia akan melakukan pembatalan kontrak sbg suami...mudah2an itu ngga terjadi deh..>.<

-Mia Hayami-

Resi said...

waaah, makin seruuuu.....

chuubyy on 9 August 2011 at 13:51 said...

ya ampun jng ceree donk..... Y_Y setiap mslh pasti bs dilakukan dng kepala dingin.. jng esmosi .. U_U.. thx mbak tati,,, lanjud :D

adirha on 10 August 2011 at 09:29 said...

dikiiiiitttttttt.....

Anonymous said...

jangankan masumi, aku juga jadi sebel banget sama si yosuke, si kudo juga! lanjut mbak tati!
nadine

regina on 15 August 2011 at 23:08 said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting