Tuesday 9 August 2011

Fanfic TK : Benang Merah 9

Posted by Miarosa at 18:58
Rate : 18 +
Warning : Kissu


Benang Merah
( By Mia Luna )

Chapter 9 : Kenangan di Karuizawa

Kenjiro jatuh terduduk di tengah-tengah lingkaran sihir yang banyak berisi simbol-simbol sihir. Keringat dingin keluar dari tubuhnya dan nafasnya tersengal-sengal.Tangannya dikepalkan dilantai.
‘’Masumi Hayami, siapa orang yang telah melindungimu, kenapa kamu susah sekali ditembus oleh sihir?’’
Kenjiro berdiri dan duduk dikursi sambil mengatur nafasnya kembali.Pintu kayu tiba-tiba terbuka.
Krriiiieeett!
‘’Kakek...’’
‘’Apa yang sedang kamu lakukan?’’
‘’Tidak sedang melakukan apa-apa.Hanya sedikit latihan melakukan sihir.Permisi’’.
Kenjiro berdiri lalu meninggalkan Eisuke. Eisuke memandangi kepergian Kenjiro dengan wajah heran.
‘’Ada apa dengan dia?’’
****
Masumi mendekati Emika lalu bersalaman dengannya.
‘’Halo Masumi! Bagaimana kabarmu?’’
‘’Aku baik dan kamu?’’
‘’Aku baik. Kita tidak bertemu selama 13 tahun. Kamu sudah banyak berubah’’.
‘’Kau juga  sudah banyak berubah. Kamu tambah cantik’’puji Masumi.
Emika tersipu malu mendapatkan pujian dari Masumi.Ia kembali duduk dan Masumi juga duduk di samping Emika.Mizuki datang membawakan minuman dan kue.
‘’Kapan kamu datang?’’
‘’Kemarin sore. Aku ada peragaan busana disini. Aku mengundangmu untuk datang. Jin juga akan datang’’.
‘’Kamu sudah bertemu dengannya?’’
‘’Iya. Dia yang menjemputku di bandara’’.
Jantung Emika berdetak kencang . Selama 13 tahun dia sudah lama tidak sedekat dan berbicara dengan Masumi seperti ini. Dia semakin tampan pikir Emika.
‘’Pantas saja. Sampai kapan kamu akan berada disini?’’
Emika tampak berpikir sejenak.’’Aku tidak tahu berapa lama aku akan tinggal mungkin sampai urusanku disini selesai’’.
‘’Aku senang akhirnya dapat bertemu denganmu lagi’’.
‘’Aku juga’’Emika menatap Masumi malu-malu.
Emika meminum tehnya sambil melihat ke arah Masumi.
‘’Aku sudah dengar dari Jin tentang tunanganmu  meninggal karena terbakar’’.
‘’Ternyata Jin sudah cerita padamu’’
‘’Aku turut berduka cita untukmu pasti kamu sangat kehilangan dia’’.
‘’Terima kasih’’Masumi tersenyum lemah.
Tok...tok...tok..
Mizuki masuk sambil membawa setumpuk dokumen dan menyimpannya di meja kerjanya.
‘’Maaf pak Hayami, saya hanya ingin mengingatkan sudah waktunya kita pergi ke bioskop’’.
‘’Baik. Aku mengerti’’.
‘’Kamu akan pergi menonton?’’
‘’Iya. Hari ini ada penayangan perdana film blue myth dari salah satu aktris daito.Jin juga akan ikut menontonnya’’.
‘’Apa aku boleh ikut?’’
‘’Boleh,tapi mungkin kamu tidak akan bisa masuk karena tiket sudah terjual habis’’.
Emika terlihat kecewa.
‘’Sayang sekali. Aku akan menonton besok saja.Kamu akan pergi sekarang?’’
‘’Iya.Maaf. Aku hari ini hanya bisa berbicara denganmu sebentar. Nanti aku akan menghubungimu lagi. Terima kasih sudah mau menemuiku’’.
Emika mengulurkan tangannya dan tersenyum manis pada Masumi. Di luar Mizuki melihat tamu Masumi sudah pergi, lalu Mizuki masuk ke kantor .
‘’Apa kita bisa pergi sekarang?’’
‘’Tentu. Ayo.’’
Masumi menutup pintu kantornya.
Emika berada dalam Taxi dan dia duduk melamun sambil melihat pemandangan diluar jendela mobil sambil menopangkan dagunya dipinggir jendela. Emika sedang mengingat pertemuaannya dengan Masumi untuk pertama kalinya sejak berpisah 13 tahun lalu.
‘’Masumi, apa boleh aku mencintaimu lagi. Aku tahu sekarang ini kamu masih sedih kehilangan tunanganmu. Aku ingin mengisi posisi yang kosong itu.Aaah...mungkin ini akan sulit, tapi aku sudah memutuskan untuk dapat meraih cintamu’’.
*****
Hari sudah siang Maya sibuk mencari pakaian yang akan dikenakannya untuk menonton filmnya yang baru yang akan diputar hari ini.Rei sudah kesal menunggu Maya yang dari tadi tidak keluar dari kamar. Lalu Rei mengetuk pintu kamar keras-keras.
‘’Maya , apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu lama sekali? Sebentar lagi filmu akan ditayangkan. Jadi cepatlah berpakaian’’.
‘’Aku tahu. Aku sedang mencari pakaian yang pantas yang akan kupakai hari ini’’.
‘’Kamu sudah satu jam berada dalam kamar. Kalau kamu tidak keluar dari kamar juga, aku akan pergi duluan dengan Sayaka,Mina dan juga Taiko. Aku hitung sampai 10. 1....2....3...4...5..
‘’Tu..tunggu Rei ‘’
‘’6...7...’’
‘’Aku akan segera keluar’’
‘’8...9...10’’
Gubraaakkk!
‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’
Rei cepat-cepat membuka pintu  kamar dan dilihatnya Maya sedang duduk sambil memegangi jari kakinya dan beberapa kosmetik yang ada di meja rias jatuh ke lantai.
‘’Kau tidak apa-apa?’’
‘’Kakiku tersandung meja rias’’.
Maya meringis kesakitan.’’Aduduuuuhhh...’’.
‘’Aku bantu kamu berdiri’’.
Maya berjalan terpincang –pincang sambil memegang lengan Rei.Mereka berlima keluar dari apartemen dan sudah ada sebuah mobil sedan hitam menunggu mereka. Sopir itu tersenyum ramah dan membukakan pintu untuk mereka. Maya , Rei, Sayaka, Mina dan Taiko  saling pandang. Mereka berlima terlihat bingung dan heran.
‘’Aku disuruh pak Hayami untuk menjemput kalian’’katanya ramah.
Akhirnya mereka mulai mengerti dan masuk ke dalam mobil. Didepan bioskop sudah terlihat sangat ramai para penonton sudah berdatangan dan juga para wartawan sudah berkumpul.Para wartawan itu memfoto Masumi berkali-kali ketika keluar dari mobilnya.Mizuki berjalan dibelakangnya. Mizuki dapat mendengar bisik-bisik dari orang-orang sekitar tentang bossnya terutama para wanita.
Mobil yang membawa Maya dan teman-temannya memasuki halaman belakang bioskop karena di depan banyak wartawan. Maya dan teman-temannya masuk. Sebelum keluar dari mobil Maya memakai wig rambut panjang dan kacamata hitam, supaya tidak ada orang yang mengenalinya. Masumi sedang berbicara dengan Mizuki di salah satu tempat duduk yang ada disalah satu ruangan dibioskop.Maya mendekati mereka berdua.
‘’Selamat siang Pak Masumi, nona Mizuki’’.
Pada awalnya Masumi tidak mengenali wanita yang telah menyapanya dan menatap bingung wanita yang sudah berdiri di hadapannya. Lalu Maya membuka kacamata hitamnya.
‘’Ini aku Maya’’.
‘’Mungil’’kata Masumi terkejut.
‘’Penyamaranku berhasil bahkan pak Masumi dan nona Mizuki tidak mengenaliku’’.
‘’Maya, kamu sungguh berbeda dengan penampilan seperti ini. Mereka tidak akan mengira kalau kamu adalah Maya’’kata Mizuki sambil menatap Maya dari ujung kaki sampai ujung rambut.
‘’Yang dikatakan Mizuki benar. Kamu terlihat berbeda. Kamu seperti wanita yang benar-benar sudah dewasa’’.
‘’Memangnya kalau tanpa penyamaran aku bukan wanita dewasa’’kata Maya cemberut.
Masumi tertawa pelan sambil menutup mulutnya.Maya hanya menatap Masumi yang sedang mentertawakannya. Sayaka, Mina dan Taiko melihat dengan heran dengan sikap Masumi dan Maya karena mereka bertiga masih belum mengetahui hubungan mereka berdua.
Jin baru saja memasuki gedung bisokop dan dia juga tidak luput dari perhatian para wanita muda.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Jin’’
Masumi memeluk Jin dan memperkenalkannya pada Maya dan Jin terkejut setelah mengatakan wanita yang ada disamping Masumi adalah Maya. Jin juga dikenalkan pada teman-temannya Maya.Rei dan Sayaka kemudian pergi membeli minuman dan juga popcorn.
‘’Ternyata yang mau menonton film banyak juga’’.
‘’Tentu saja karena tokoh utamanya adalah orang yang mementaskan bidadari merah’’kata Masumi sambil melirik Maya yang masih cemberut.
‘’Apa Anda benar-benar sahabat pak Masumi?’’tanya Maya tiba-tiba pada Jin.
‘’Kenapa? Aku dan Masumi adalah sahabat sejak kami masih duduk di bangku SMU’’.
‘’Tidak apa-apa hanya saja aku tidak percaya Anda mau jadi sahabatnya karena pak Masumi itu orangnya dingin dan juga tidak berperasaan’’.
Masumi menatap Maya kesal dan ia senang melihat raut kesal wajah Masumi.
‘’Masumi yang aku kenal ini tidak seperti itu. Dia orang yang sangat baik’’Jin langsung merangkul bahu Masumi.
Terdengar sebuah pengumuman kalau teater film sudah dibuka. Satu persatu penonton mulai masuk. Maya, Masumi dan teman-temannya juga mulai masuk dan  mulai duduk dikursi masing-masing. Maya duduk disamping kiri Masumi sedangkan Jin disamping kanan Masumi. Mizuki dan teman-teman Maya duduk dibelakang mereka.Tidak lama kemudian film di mulai. Selama pertunjukan film Masumi tidak mengalihkan pandangannya pada layar dan Maya merasakan Masumi mulai memegang tangannya dengan sangat erat.Selama 2 jam akhirnya film berakhir dan Masumi menyuruh Maya untuk segera pulang sebelum wartawan mengendus keberadaannya di bioskop. Maya dan teman-temannya pulang lewat pintu belakang dan Maya menemukan satu buket mawar ungu di dalam mobil dan langsung mengambilnya lalu menciumi bunga itu.
‘’Film tadi benar-benar sangat bagus. Aktrismu itu benar-benar luar biasa. Aktingnya sangat bagus’’.
Masumi tersenyum.
‘’Tentu saja karena dia adalah milikku’’.Tanpa sadar Masumi mengatakan itu.
Jin langsung menatapnya terkejut.Masumi pun menyadari kalau dia salah bicara.
‘’Maksudku dia adalah milik Daito’’.
Jin menganggukan kepalanya dan mengikuti Masumi keluar dari bioskop.
‘’Sepertinya kita berpisah disini. Sampai jumpa!’’
Masumi dan Mizuki masuk ke dalam mobil.
‘’Apa rencana Anda selanjutnya pada Maya?’’tanya Mizuki.
‘’Aku akan membawanya Ke Amerika untuk mementaskan Bidadari merah disana. Semua pihak sudah setuju dan Maya juga sudah setuju’’.
‘’Itu bagus. Kapan itu akan dilaksanakan?’’
‘’Mungkin tahu depan akhir musim semi’’.
Masumi menyandarkan tubuhnya dikursi mobil dan memejamkan matanya lalu mendesah panjang.
‘’Apakah wanita yang tadi datang itu adalah teman Anda?’’tanya Mizuki sambil berkonsentrasi dalam mengemudi.
‘’Maksudmu Toyama Emika?’’
‘’Oh jadi itu namanya’’.
‘’Dia teman SMUku. Kami bertiga, aku, Jin dan Emika bersahabat’’.
‘’Sepertinya dia menyukai Anda’’.
‘’Aku tahu. Dia memang menyukaiku sejak kami sekolah, tapi aku sudah menolak perasaanya’’.
Mizuki diam dan tiba-tiba.....
Ckiiiiittt!
Tubuh Masumi terdorong ke depan dan kepalanya membentur belakang kursi pengemudi.
‘’Ada apa Mizuki? Kenapa kamu tidak hati-hati?’’
‘’Maaf pak Hayami. Di depan ada kucing yang lewat’’.
‘’Kucing?’’tanya Masumi heran.
‘’Iya pak. Kucing gendut berbulu oranye’’.
‘’Garfield...’’
‘’Eh. Apa yang Anda katakan?’’
Masumi keluar dari mobil tanpa menjawab pertanyaan Mizuki dan melihat Garfield yang sedang berjalan santai.Lalu Masumi membawa Garfield masuk ke dalam mobilnya.
‘’Kenapa Anda membawa masuk kucing itu?’’tanya Mizuki heran.
‘’Aku kenal kucing ini. Kucing ini penyelamat hidup Maya dan aku tahu siapa pemilik kucing ini’’.
‘’Benarkah? Kalau begitu kucing itu adalah bukan kucing biasa’’.
‘’Tentu saja bukan kucing biasa karena umurnya sudah 100 tahun’’.
‘’Eeeehhh...’’
Mizuki terlihat terkejut dan melihat Masumi sedang mengelus-elus kucing itu di pangkuannya.
‘’Pasti Anda bercandakan?’’
‘’Aku tidak bercanda. Umur kucing ini sudah 100 tahun karena pemiliknya adalah seorang penyihir’’kata Masumi setengah berbisik pada Mizuki.
‘’Penyihir? Bukannya Anda tidak percaya itu’’.
‘’Tapi sekarang aku percaya’’.
Mizuki masih menatap bossnya heran dan memandangnya dengan penuh selidik.
‘’Sebaiknya kita pergi dari sini. Kita pergi ke rumah Harada Eriko untuk mengembalikan kucing ini’’.
‘’Baik pak Hayami terserah Anda saja’’.
Mizuki segera menghidupkan mesin mobil dan pergi menuju rumah Eriko. Setelah sampai Masumi langsung menyerahkan Garfield kepadanya.
‘’Pak Hayami, Anda tidak masuk dulu?Kebetulan Anda datang kesini. Ada yang ingin saya katakan pada Anda’’.
Masumi akhirnya masuk diikuti oleh Mizuki dari belakang.
‘’Oh ya kenalkan ini sekretarisku Mizuki’’.
‘’Senang berkenalan dengan Anda nona Mizuki’’.
‘’Saya juga nona Harada’’.Mereka berdua bersalaman dan Eriko menyuruh mereka duduk.
‘’Pak Hayami sebaiknya saya menunggu di mobil saja’’kata Mizuki.
‘’Baiklah’’Mizuki pun pergi meninggalkan mereka berdua.
‘’Maaf sudah menganggu waktu Anda.Saya janji ini hanya sebentar saja. Aku akan langsung saja mengatakannya pada Anda. 13 tahun yang lalu Anda pernah menyelamatkan Garfield di danau tanpa bantuan Anda mungkin kucing saya sudah mati tenggelam meskipun kucingku selalu meminum ramuan elixir tapi kalau tenggelam tetap akan mati dan juga mengenai seorang gadis yang sudah menyelamatkanmu waktu itu.Gadis itu sudah berada sangat dekat dengan Anda hanya tinggal menunggu waktu saja kalian berdua akan bertemu. Maaf. Secara diam-diam aku meramalmu dan aku tidak akan mengatakan semua ramalanku pada Anda kalau Anda tidak ingin mendengarkannya’’.
‘’Ternyata kucing itu adalah Garfield karena kucing ini kita saling mengenal.Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan gadis itu sudah lama aku menantikannya’’.
‘’Hanya itu saja yang saya ingin bicarakan dengan Anda. Sekali lagi terima kasih’’.
‘’Kalau begitu saya permisi dulu’’.
Masumi  beranjak dari  kursinya dan kepergiannya diantar oleh Eriko sampai depan rumah.
 ‘’Oh ya, terima kasih sudah mengantarkan Garfield’’.Masumi  masuk kedalam mobil meninggalkan rumah Eriko.
*****
Keesokan paginya Emika sedang olah raga di rumahnya dan telepon rumahnya berbunyi.
‘’Emika, ini aku Masumi’’.
‘’Masumi...’’
Wajah Emika terlihat gembira menerima telepon dari Masumi.
‘’Aku mau mengajakmu makan siang hari ini. Apa kamu bisa?’’
‘’Tentu...tentu saja aku bisa. Aku akan datang’’kata Emika bersemangat.
‘’Baiklah. Aku tunggu di restoran golden rush jam 12.30. Sampai jumpa!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Wajah Emika berseri-seri lalu menciumi gagang telepon.Cepat-cepat Emika pergi ke kamarnya dan memilih-milih pakaian untuk dikenakannya saat makan siang bersama Masumi nanti. Emika ingin terlihat cantik saat bertemu dengan pria pujaan hatinya.Waktu makan siang pun tiba dan Emika pergi ke restoran itu lebih awal  sedangkan Masumi masih berada dalam perjalanan menuju kesana.
Maya dan Rei berencana pergi ke restoran, tapi wartawan masih banyak berkumpul. Film Maya sangat sukses dan sekali lagi Maya menjadi semakin terkenal dan bersinar. Hampir semua media massa membicarakannya.Maya dan Rei keluar dari apartemen dan wartawan langsung menyerbunya. Rei sempat kewalahan menghalangi para wartawan. Maya akhirnya dapat terlepas dari mereka setelah memberikan wawancara sebentar kepada mereka.Ketika Maya berjalan hampir semua orang melirik kepadanya. Ada yang minta foto bersama dan meminta tanda tangannya.
Mereka berdua masuk ke supermarket dan  mereka membeli banyak makanan. Dalam perjalanan pulang Maya melihat mobil pembersih salju sedang membersihkan jalan dari tumpukan salju yang cukup tebal. Sekarang jalanan sudah mulai terlihat bersih tapi salju semakin menumpuk di pinggir jalan.Uap panas dari hidung kedua sahabat itu terlihat sangat jelas.Maya berjalan sambil bersenandung ria, kemudian salju turun sangat lebat membuat pandangan tidak begitu jelas. Maya dan Rei mempercepat langkahnya supaya cepat sampai di apartemen.Maya menghentikan langkahnya dan matanya mulai memerah.
‘’Pak Masumi...’’katanya lirih.
Maya menghapus air matanya yang sudah mulai mengalir dari kedua matanya.
‘’Maya, kamu kenapa?’’tanya Rei cemas.
‘’Aku tidak apa-apa. Sungguh. Rei ayo kita pergi dari sini’’.
Sepanjang perjalanan Maya mengeluarkan air matanya, lalu  cepat-cepat dihapusnya lagi. Rei yang melihat itu merasa cemas.Pasti telah terjadi sesuatu dan apa yang telah dilihat Maya sampai membuatnya menangis pikir Rei.Beberapa menit kemudian mereka telah tiba di apartemen dan Maya duduk dengan wajah sedih dan butiran air mata kembali jatuh.
Rei membereskan barang belanjaan sambil sesekali melihat ke arah Maya yang sedang menangis dan Rei sudah merasa gemas karena Maya terus menangis.Rei mendekati Maya dan menatapnya tajam.
‘’Sekarang katakan kenapa dari tadi kamu menangis terus’’
Maya hanya diam dan menangis semakin keras.Kepalanya di benamkan diatas meja. Rei menepuk-nepuk pundaknya.
‘’Sudah Maya jangan menangis. Aku tidak tahu apa yang membuatmu menangis kalau kamu tidak mau menceritakannya padaku, aku tidak akan memaksamu’’.
Maya pergi ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur sambil menangis.
‘’Pak Masumi....kenapa?’’
Maya mengambil jam sakunya dan mendengarkan musik yang keluar dari jam sakunya. Maya pun jatuh tertidur.
*****
Jin menunggu Emika di depan rumahnya dengan membawa satu buket mawar putih dan duduk di kursi sambil memikirkan Emika. Jin tahu mungkin Emika akan kembali mengejar cinta masa lalunya yang bisa dia lakukan sekarang hanya menjadi sahabatnya dan berharap suatu saat nanti Emika akan mencintainya. Jin mendengar suara mobil terpakir di depan rumahnya dan melihat Emika turun dari mobil. Dia terkejut Masumi ada di dalam mobil itu. Ada rasa kecewa dan cemburu melihat Emika bersama Masumi. Apa lagi setelah melihat senyum manis dan wajah yang terlihat sangat senang ketika Emika ada bersamanya membuat Jin harus mengalah demi kebahagiaannya.Dia tidak ingin menjadi orang yang egois dan tidak ingin merusak persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Dia lebih memilih untuk merelakan cintanya demi kebahagiaan wanita yang dicintainya. Jin langsung kembali ke tempat duduk . Emika membuka pintu pagar rumahnya dan terkejut melihat Jin berada disana yang sedang menunggunya.
‘’Jin, sudah lama menungguku?’’
‘’Tidak. Aku baru saja tiba. Ini bunga untukmu’’.
‘’Terima kasih. Ayo masuk’’.
Jin duduk di ruang tamu sementara itu Emika pergi ke dapur dan membawa minuman untuk Jin.
‘’Kamu dari mana?’’
‘’Aku baru pulang makan siang bersama Masumi. Dia mengundangku makan siang’’.
‘’Oh’’katanya singkat.
Jin meminum kopi yang disediakan Emika.
‘’Hmmm...kopi buatanmu sangat enak’’puji Jin.
Emika tersipu malu.
‘’Terima kasih’’.
‘’Jadi kamu sudah bertemu dengan Masumi. Bagaimana menurutmu Masumi sekarang? Apa dia jadi semakin tampan?’’ Selidik Jin.
‘’Iya. Dia semakin tampan , tapi dia sekarang tidak sedingin dulu. Dia sekarang sedikit lebih ramah’’.
‘’Mungkin perubahan sikapnya sejak dia memiliki kekasih dan bertunangan. Aku merasa kasihan kepadanya. Pasti dia sangat sedih telah kehilangan kekasihnya’’.
‘’Kamu benar’’.
Diwajah mereka berdua tergurat rasa sedih untuk sahabatnya.
‘’Jin....apa aku masih ada kesempatan untuk mendapatkan cintanya?’’
‘’Mungkin saja. Saat ini dia masih belum memiliki kekasih lagi dan sudah banyak wanita yang mengejarnya sekarang. Sebaiknya kamu bertindak cepat sebelum ada wanita yang berhasil menjadi kekasihnya’’.
‘’Kamu benar.Kali ini aku akan mendapatkan cintanya, sekarang aku tidak ingin menyerah seperti dulu’’.
‘’Barjuanglah!’’Jin tersenyum pahit dan mulai sekarang dia berpikir harus membuang hatinya dan melupakan Emika untuk kebahagiaannya.
*****
Hari sudah sore Masumi sedang bersiap-siap untuk pulang. Mizuki sudah pulang terlebih dahulu. Dalam perjalanan pulang Masumi melewati  toko bunga dan membeli mawar ungu satu pot besar.Masumi sudah berencana akan mengatakan pada Maya kalau dia adalah mawar ungu. Jin melihat Masumi keluar dari toko bunga sambil membawa satu pot besar mawar ungu terlebih lagi Masumi menciumi bunga itu dengan tatapan penuh cinta dan membuat Jin semakin heran.
Jin mengikuti mobil Masumi karena merasa penasaran bunga itu akan diberikan pada siapa. Masumi berhenti didepan apartemen Maya dan masuk. Jin memandang heran pada apartemen yang ada di depannya.
‘’Ini apartemen siapa?’’
Jin keluar dari mobilnya dan mendekati apartemen itu. Masumi menekan bel pintu dan Rei terkejut dengan kedatangan Masumi.
‘’Apakah Maya ada?’’
‘’Ada, tapi sekarang dia sedang tidur’’.
Rei kemudian menyuruhnya masuk dan melihat bunga yang dibawa Masumi.
‘’Apa bunga itu untuk Maya?’’
‘’Iya. Siapa lagi? Ini dari pengagum rahasianya.Padahal aku ingin memberikannya secara langsung kepadanya’’.
‘’Jangan-jangan Anda adalah mawar ungu?’’tanya Rei terkejut.
‘’Benar.Tapi tolong rahasiakan dulu pada Maya. Aku ingin mengatakannya langsung pada Maya’’.
‘’Baik.Simpan saja bunga itu dikamarnya, tapi hati-hati jangan sampai membangunkannya’’kata Rei memperingatkannya.
‘’Baiklah. Aku akan menyimpannya di kamar’’.
Masumi pelan-pelan membuka kamar Maya dan dilihatnya sedang tidur nyenyak sambil memeluk boneka teddy bear.Pot bunga diletakannya pelan-pelan di samping lemari pakaiannya.Matanya melihat Maya yang sedang tertidur nyenyak. Masumi duduk di pinggir tempat tidur dan memandanginya. Tangan kanannya membelai Maya dan tangan satunya mengenggam erat tangannya. Masumi kemudian tergoda oleh bibir mungil Maya dan tanpa ragu langsung menciumnya dengan penuh semangat. Masumi menciumnya lagi dan lagi seakan-akan tidak pernah puas. Maya mengeliat sedikit dan membuat Masumi panik kalau dia akan terbangun,Hatinya merasa lega Maya tidak terbangun. Rei merasa heran kenapa Masumi tidak keluar juga dari kamar. Perlahan-lahan Rei mendekati kamar Maya dan tidak percaya apa yang dilihatnya. Rei langsung menutup mulutnya dan berjalan pelan-pelan menjauhi kamar.Masumi masih saja terus menciumi bibir Maya dan menghujani wajah Maya oleh ciumannya.
‘’Maya...cintaku...hidupku’’disela-sela ciumannya dan Masumi terus melumat bibir Maya.
Rei mengelus-elus dadanya dan pipinya merona merah melihat Masumi menciumi Maya. Semenatara itu Jin terus menunggu di mobil sampai Masumi keluar dari apartemen itu.
‘’Siapa sebenarnya yang kamu temui disana. Apakah kekasihmu? Tidak..tidak...Masumi belum mempunyai kekasih sejak tunangannya meninggal. Mungkin dia hanya mengunjungi temannya’’.
Masumi keluar dari kamar Maya dengan wajah yang berseri-seri.
‘’Tolong jaga dia untukku. Besok aku akan pergi ke Karuizawa selama beberapa hari dan jangan katakan dulu kalau aku yang membawakan bunga itu untuknya karena aku ingin mengatakannya pada Maya dengan mulutku sendiri’’.
‘’Ba..baik’’.
Jin melihat Masumi keluar  dengan wajahnya tersenyum senang dan masuk ke dalam mobil.Sesaat Jin melihat apartemen yang ada di depannya sebelum dia pergi.
Maya terbangun dari tidurnya dan diluar sudah sore.Matanya terbelalak kaget melihat ada satu pot besar mawar ungu. Maya turun dari tempat tidurnya dan menyentuh bunga itu, lalu menciuminya. Rei sedang menonton TV  sambil memakan pop corn.
‘’Kamu sudah bangun?’’
‘’Apa tadi ada yang datang? Aku melihat bunga mawar ungu di kamar’’.
‘’Pengantar bunga tadi datang memberikan itu padamu’’.
‘’Oh...’’jawabnya pendek.
‘’Maya, pak Hayami bilang padaku selama beberapa hari dia akan pergi ke Karuizawa’’.
‘’Oh...’’katanya lesu.
‘’Kamu kenapa? Kamu kelihatan tidak bersemangat’’.
‘’Rei, apa pak Masumi benar-benar mencintaiku?’’
‘’Kenapa kamu tanyakan itu? Apa telah terjadi sesuatu diantara kalian?’’
‘’Tidak hanya saja aku tidak merasa yakin kalau pak Masumi mencintaiku karena dia belum juga memintaku sebagai kekasihnya’’.
‘’Aku sangat yakin pak Hayami sangat mencintaimu’’.Rei sambil mengingat kejadian tadi dimana Masumi terus menciumi Maya. Seketika wajah Rei merona merah.
‘’Kamu begitu yakin sekali’’.
‘’Maya, apa kamu meragukan cinta pak Hayami padamu?’’
‘’Sejujurnya iya karena tadi siang aku melihat dia dengan seorang wanita cantik keluar dari sebuah restoran dan wanita itu mengecup pipi Masumi’’mata Maya kembali merah dan berkaca-kaca.
‘’Jadi itu sebabnya tadi kamu menangis. Aduh Maya, mungkin saja itu hanya temannya saja’’.
‘’Kalau mereka berteman kenapa wanita itu berani menciumnya?’’
‘’Sudahlah Maya jangan bahas itu lagi. Itu akan membuatmu bertambah sedih. Kamu harus percaya pada pak Hayami. Dia tidak akan selingkuh. Aku percaya itu’’.
‘’Rei, kenapa kamu jadi membela pak Masumi? ‘’kata Maya cemberut.
‘’Aku tidak membelanya hanya saja aku percaya pada cintanya pak Hayami padamu’’.
Rei terlihat gugup dan berusaha untuk menghindari tatapan Maya.
‘’Ya sudah’’kata Maya yang masih cemberut.
*****
Keesokan paginya Mizuki sudah tiba di rumah Masumi.
‘’Pagi Mizuki!’’kata Eisuke ramah.
‘’Pagi pak Hayami! Bagaiamana keadaan Anda?’’
‘’Baik. Tolong jaga Masumi disana. Aku takut dia akan tenggelam lagi disana’’.
‘’Tenggelam?’’tanya Mizuki heran.
‘’Benar. Ketika dia berusia 18 tahun, dia pernah tenggelam di danau gara-gara menyelamatkan seekor kucing. Anak itu bodoh sekali mengorbankan nyawa hanya untuk seekor kucing. Untung saja ada seorang gadis kecil yang menyelamatkannya. Aku sangat berhutang budi kepadanya. Mungkin sekarang dia sudah besar. Aku ingin sekali bertemu dengan gadis itu dan mengucapkan terima kasih kepadanya’’.
‘’Rupanya ada cerita seperti itu’’.
Masumi menuruni tangga dengan cepat diikuti oleh pak Asa dengan membawa barang-barang Masumi.
‘’Kalau kucing itu tidak aku tolong mungkin akan mati tenggelam dan tidak akan bisa menyelamatkan nyawa Maya. Aku tidak pernah menyesal sudah menyelamatkan Garfield kalau tidak ada Garfield mungkin Maya sekarang.....’’Masumi tidak meneruskan kata-katanya dan wajahnya berubah sendu ketika akan mengatakan Maya sudah meninggal.
‘’Pak Hayami, sebaiknya kita berangkat. Kalau kita tidak ingin ketinggalan kereta’’kata Mizuki mencairkan suasana.
‘’Kamu benar. Ayo kita pergi! Ayah aku pergi dulu’’.
Masumi dan Mizuki masuk ke dalam mobil. Liburan musim dingin di Karuizawa akan dimulai .
*****
Masumi tertidur nyenyak di kereta api sedangkan Mizuki sibuk mengetik.Masumi melihat seorang gadis kecil memakai pita kuning menatapnya  khawatir. Gadis kecil itu mengigil kedinginan.
‘’Iya, saat itu aku baru saja mengalami suatu musibah yang hampir merenggut nyawaku. Seandainya gadis kecil itu tidak ada disana mungkin tidak akan ada orang yang menyelamatkanku. Gadis itu sudah menolongku. Sekarang aku ingat dengan jelas. Gadis kecil itu tersenyum manis kepadaku’’.
‘’Pak Hayami...pak Hayami’’
Masumi kaget dengan suara Mizuki dan akhirnya terbangun.
‘’Ada apa? Kenapa kamu mengangguku tidur?’’tanya Masumi kesal dengan matanya yang masih mengantuk.
‘’Kita sudah sampai. Maaf kalau saya sudah mengganggu Anda. Saya bisa saja meninggalkan Anda disini karena saya kasihan pada Anda makanya saya membangunkan Anda pak Hayami’’.
Masumi menatap Mizuki dengan pandangan kesal dan pergi dengan marah.
‘’Kenapa dia marah padaku padahal aku hanya memberitahu kalau sudah sampai’’keluh Mizuki.Mizuki menatap bossnya dengan kesal dan mendesah panjang .
*****
Emika sedang berada disalah satu agency model terkenal di Tokyo untuk mempersiapkan peragaan busananya.Dari pagi hingga siang terlihat sibuk mempersiapkan pakaian rancangannya untuk diperagakan beberapa hari lagi.Emika bisa beristirahat sebentar setelah jam makan siang tiba. Di dalam ruang pribadinya telah disiapkan makan siang.Dia mengeluarkan sebuah foto lama dari dompetnya.
‘’Masumi Hayami, aku merindukanmu. Sekarang kamu sedang apa?’’
Emika mengambil Hpnya dari tas menekan nomor Masumi dengan cepat.Tidak lama kemudian terdengar suara Masumi .
‘’Masumi, ini aku. Sekarang kamu ada dimana? Bagaimana kalau kita makan siang bersama?’’
‘’Maaf Emika sekarang ini aku tidak sedang berada di Tokyo. Aku sekarang ada di Karuizawa’’.
‘’Eh, apa yang sedang kamu lakukan disana?’’
‘’Aku ada kerjaan disini. Aku sedang menangani proyek konser musik disini’’.
‘’Aku mengerti. Lain kali saja.Sampai jumpa!’’
Emika terlihat kecewa, tapi kekecewaannya tidak berlangsung lama karena Jin datang mengunjunginya dan menemaninya makan siang.
*****
Setelah menyimpan semua barangnya di kamar hotel. Masumi mulai berjalan-jalan kaki menikmati pemandangan disekitarnya. Terakhir dia datang kesini ketika  berumur 18 tahun bersama dengan teman-teman sekelasnya. Waktu itu mereka sedang mengadakan study tour. Masumi melihat lagi sebuah danau yang hampir saja merenggut nyawanya.Danau itu tidak berubah masih seperti dulu. Masumi pun melihat rumah kayu itu dan segera mendekatinya. Selama beberapa saat dia menatap rumah itu dan duduk diayunan sambil mengingat masa lalunya disini. Rumah ini tidak ada yang berubah sama sekali pikirnya.Kemudian Masumi teringat dengan gadis kecil yang pernah di berinya kancing seragam sekolahnya dan juga gadis yang telah ditolongnya karena terluka. Samar-samar Masumi mendengar suara tawa dari gadis kecil itu.
‘’Bukankah Anda adalah pemuda yang hampir tenggelam di danau ini’’.
Masumi pun menoleh kearah suara itu.
‘’Ternyata benar. Anda adalah pemuda itu’’.
‘’Apa Anda mengenalku?’’
‘’Tentu saja. Aku dan pak Igarashi menolong Anda dan gadis kecil itu ketika Anda hampir tenggelam’’.
‘’Maaf. Aku sudah lupa tentang Anda’’.
‘’Tidak apa-apa. Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama. Anda sekarang sudah tumbuh sangat besar’’.
‘’Aku tidak mengira Anda masih ingat padaku’’.
‘’Tentu saja. Meskipun sekarang Anda bukan lagi seorang pemuda, tapi aku masih dapat mengenali wajah Anda. Dulu aku melihat Anda selalu menyendiri ditepi danau dan wajah Anda selalu kelihatan sedih. Tidak seperti teman-teman Anda yang lainnya begitu bergembira dan bersemangat, sedangkan Anda tidak’’.
Masumi kembali menatap danau itu dan mereka berdua kemudian duduk di sebuah kursi panjang di depan rumah kayu.
‘’Anda memang benar. Aku memang tidak menikmati liburanku waktu itu. Aku datang kesini lagi untuk mengenang masa remajaku dengan teman-temanku dan aku juga ada pekerjaan disini.Nama Anda siapa?’’
‘’Aku Odaki Taro.Pengurus rumah ini’’.
‘’ Namaku...’’
‘’Masumi Hayami, bukan?’’
‘’Ternyata Anda masih mengingat namaku’’.
‘’Aku tidak akan pernah lupa dengan pemuda tampan yang hampir tenggelam di danau ini. Sekarang Anda sudah tumbuh menjadi pria tampan. Pasti banyak wanita yang mengejarmu’’.
Masumi hanya bisa tersenyum.
‘’Pak Odaki, apa Anda tahu gadis kecil yang menolongku waktu itu?’’
‘’Sayangnya aku tidak tahu. Tapi gadis itu sungguh berani langsung melompat ke danau untuk menolong Anda padahal usianya masih kecil mungkin ada sekitar 7 tahunan’’.
‘’Apa dia pernah datang kemari lagi?’’
‘’Sepertinya tidak. Apa Anda benar-benar ingin bertemu dengannya?’’
‘’Iya. Aku ingin bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih kepadanya’’.
‘’Mungkin sekarang gadis itu sudah tumbuh dewasa’’.
‘’Iya. Anda benar. Mungkin dia sudah melupakannya’’.
‘’Aku sering melihat Anda membuka jam saku dan terdengar alunan musik dari dalamnya. Ketika Anda mendengarkannya aku lihat Anda tersenyum dan aku senang bisa melihat Anda tersenyum’’.
‘’Jam itu pemberian ibuku dan sayangnya jam itu sudah hilang. Mungkin jatuh kedalam danau’’.
‘’Kalau begitu sayang sekali’’.
‘’Iya benar-benar sangat disayangkan.Pak Odaki, jika  suatu saat nanti Anda bertemu dengan gadis kecil yang sudah menolongku, bisakah Anda segera menghubungiku? Ini kartu namaku’’.
‘’Tentu saja. Aku akan menghubungi Anda’’.
‘’Terima kasih’’.
‘’Oh ya kalau tidak salah waktu itu ada seorang anak laki-laki kecil sekitar 7 tahunan yang juga melihat kejadian itu. Dialah yang telah memanggil aku dan pak Igarashi kalau ada orang yang hampir tenggelam. Berkat anak itu kami jadi tahu kalau Anda hampir tenggelam di danau itu’’.
‘’Siapa dia?’’
‘’Aku tidak tahu siapa dia. Aku tidak menanyakan namanya’’.
Hari sudah hampir malam lampu-lampu rumah  dan jalan sudah dinyalakan. Masumi berpamitan pada pak Odaki untuk pulang. Keadaan disekliling sudah agak sepi. Udara pun menjadi semakin dingin. Masumi masuk ke kamar hotel dan melihat kearah luar jendela memandangi langit yang sudah gelap dan tidak ada bintang satu pun .
‘’Sebenarnya kamu dimana gadis kecil? Aku ingin bertemu dan mengucapkan terima kasih padamu.Aku harap suatu hari nanti kita dapat bertemu’’.
Maya duduk dipinggir jendela kamarnya sambil memandang langit yang gelap.
‘’Pak Masumi...wanita itu siapa?’’
Pandangannya menerawang ke langit yang gelap seolah-olah mencari jawaban atas pertanyaannya tadi.
*****
Eriko duduk di depan perapian yang menyala sambil merajut pakaian dan Garfield tidur nyenyak di sampingnya, kemudian Eriko dikagetkan oleh ketukan yang keras di pintu.
‘’Takuya, ada apa denganmu?’’tanya Eriko cemas.
Takuya terlihat sangat lemas dan berkeringat banyak. Tubuhnya terlihat lemas sehingga susah berdiri kemudian Eriko menuntunnya masuk kedalam dan mendudukannya di kursi. Nafasnya masih memburu.
‘’Minumlah!’’Eriko memberikan segelas air mineral padanya.
‘’Terima kasih’’.
‘’Sekarang katakan apa yanng terjadi?’’
‘’Orang itu berusaha untuk menyakitiku dengan sihirnya’’.
‘’Siapa?’’.
‘’  Kakeknya Shiori. Dia berusaha menyakitiku melalui voodoo. Aku berusaha melawannya dan akhirnya aku bisa mengagalkannya. Eriko, aku ingin menggunakan jimat buatanmu untuk melindungiku dari sihir jahat mereka’’.
‘’Ba..baiklah’’.
Cepat-cepat Eriko memasangkan jimat pelindung berupa cincin yang dipasangkan pada jari Takuya.
‘’Terima kasih’’.
‘’Mereka sungguh jahat. Kejahatan mereka akan terus berlanjut sampai keluarga mereka berakhir. Kutukan Keiichi akan selalu mengikuti mereka di mana pun mereka berada’’.
‘’Sepertinya permusuhan antara keluarga kita dan mereka tidak akan pernah berakhir’’.
‘’Kita harus lebih berhati-hati lagi pada mereka’’.
Eriko dan Takuya saling pandang dan terlihat rasa cemas diwajah mereka berdua.
*****
Kakek Shiori terlihat sangat kekelahan di salah satu ruangan di bawah tanah rumahnya.
‘’Takuya Harada memang seorang onmyouji hebat. Pantas saja mereka dapat memberikan kutukan yang sangat kuat pada keluargaku’’.
Pak Takamiya melihat boneka jeraminya yang telah dipasangi oleh foto Takuya yang berada di tangan kanannya. Boneka jerami itu sudah dipenuhi paku, lalu pak Takamiya membakar boneka itu karena sudah tidak berguna lagi.
Keiiji terus mengerang di penjaranya dan pak Takamiya terlihat sangat kesal dengannya. Dilihatnya seorang pelayan membawakan makan malam untuknya. Pak Takamiya segera naik keatas dan membiarkan pelayannya memberikan makan malam untuk Keiji.
‘’Selamat malam tuan. Ini makan malam Anda’’.
Pelayan laki-laki itu membukakan pintu penjaranya dan tiba-tiba Keiiji memukul pelayan itu sampai pingsan. Keiji keluar dari penjara dan memutuskan untuk meninggalkan rumah Takamiya. Dia ingin bersembunyi disuatu tempat.Keiji berjalan perlahan-lahan dan mengendap-endap di dalam rumah.Keadaan rumah sudah mulai sepi dan gelap. Akhirnya Keiji berhasil kabur dari rumah Takamiya.Sudah lama dia tidak menghirup udara segar  dan bebas seakan-akan jiwanya melayang menikmati kebebasannya.Dia memperhatikan keadaan sekelilingnya yang sudah banyak berubah.
*****
Keesokan paginya Kenjiro datang ke apartemen Maya dengan membawa satu buket mawar merah. Maya heran dengan kedatanganya  dan Rei juga menatapnya heran. Mereka berdua saling pandang.
‘’Boleh aku masuk?’’
‘’Oh, tentu saja’’.
‘’Maaf sudah menganggu kalian pagi-pagi begini. Aku ingin bicara dengan Maya’’kata Kenjiro sambil melirik Maya.
Rei masuk ke kamar meninggalkan Maya dan Kenjiro.
‘’Apa yang ingin kamu bicarakan?’’
‘’Ini masalah waktu itu’’.
Maya mengerenyitkan keningnya.
‘’Masalah yang mana? ‘’tanya Maya bingung.
‘’Masalah pernyataan cintaku padamu dan kamu menolakku’’.
‘’Oh yang itu’’.
‘’Aku kesini untuk kembali menyatakan cintaku dan aku harap kamu mau menerima perasaanku. Maya, aku mencintaimu’’.
‘’Maaf Kenjiro, aku masih tetap tidak bisa menerima perasaanmu. Tolong mengertilah!’’
‘’Jadi kamu masih tetap menolakku?’’
‘’Iya’’jawabnya singkat.
‘’Baiklah. Aku mengerti. Ini untukmu Maya’’.
Kenjiro memberikan sebuah botol kecil berisi cairan.
‘’Apa ini?’’tanya Maya sambil memperhatikan botol kecil yang ada ditangannya.
‘’Buka saja, nanti kamu akan tahu’’.
Maya membuka botol itu dan dari botol itu tercium aroma harum. Otak Maya terasa pusing dan kemudian perasaannya melayang. Kenjiro yang melihatnya tersenyum jahat.Rei memperhatikan Maya dan Kenjiro dari balik dinding ruang tamu. Rei menyembulkan kepalanya dari balik dinding untuk melihat mereka lebih jelas lagi. Rei menyadari ada yang tidak beres dengan Maya setelah Maya membuka botol yang berisi cairan bening .Rei kemudian mencari akal supaya Maya melepaskan botol itu.Rei kembali ke kamarnya dan  dia mengambil petasan dari dalam kardus yang disimpan di lemari dinding.
DUUAAARRRR!
Maya dan Kenjiro terlonjak kaget dan botol itu jatuh dari tangan Maya dan isinya tumpah.Kesadaran Maya kembali dan Kenjiro terlihat sangat kesal karena rencana membuat Maya jatuh cinta padanya menggunakan ramuan cinta amortentia gagal total.Dia pergi dari apartemen Maya dengan perasaan kesal dan juga marah.Maya langsung masuk kamar asal suara tadi berasal.
‘’Rei, apa yang telah kamu lakukan? Kenapa menyalakan petasan di dalam kamar?’’
‘’Maaf Maya, aku terpaksa melakukannya karena tadi kamu terlihat aneh ketika membuka botol yang diberikan oleh pria itu’’.
‘’Aku juga merasakan hal aneh ketika membuka botol itu. Pikiranku seperti melayang.Rei terima kasih sudah menolongku’’.
‘’Aku tahu dari awal pria itu memang jahat dan mempunyai rencana jahat untukmu. Keluarga Takamiya memang jahat. Mereka semua  jahat. Makanya sejak awal bertemu dengan dia aku merasa tidak suka padanya. Maya, kamu harus hati-hati dengan dia’’.
‘’Aku tahu itu’’kata Maya cemas.
Kenjiro mengemudiakan mobilnya dengan cepat. Wajahnya terlihat merah karena marah. Mobilnya diparkirkan di pinggir jalan dengan tiba-tiba. Kenjiro memukul-mukul setir mobil.
‘’Sial. Hampir saja aku berhasil tadi, sekarang rencanaku gagal. Tapi lihat saja nanti Maya, aku akan tetap tidak menyerah untuk mendapatkanmu. Kamu adalah wanita pertama yang sulit aku taklukkan’’.
Kenjiro menyalakan mesin mobilnya lagi dan mengemudi dengan cepat.
*****
Masumi mendapat telepon dari pak Igarashi untuk segera menemuinya di villa dan dia memberikan alamatnya pada Masumi.Mizuki telah selesai sarapan pagi dan bersiap untuk menemani bossnya pergi menemui  temannya.Masumi mencari alamat yang diberikan pak Igarashi kepadanya dan alamat itu mengarah ke sebuah danau yang sekarang telah membeku dan dan itu dijadikan sebagai arena ice skating banyak orang yang melakuan ice skating disana. Alamat itu mengarah pada rumah kayu dipinggir danau.
‘’Aku tidak tahu kalau rumah ini milik pak Igarashi’’kata Masumi pada Mizuki.
Masumi menekan bel pintu dan dari dalam keluar pak Igarashi yang tersenyum ramah pada Masumi dan Mizuki. Mereka berdua dipersilahkan masuk. Ini pertama kalinya Masumi melihat isi rumah ini karena selama ini dia hanya dapat melihat rumah ini dari luar saja.
‘’Rumah yang sangat nyaman. Aku menyukai rumah ini’’.
‘’Terima kasih. Ini adalah villaku’’.
‘’Jadi Anda pemiliknya. Aku dengar villa ini sudah banyak orang yang menginginkannya termasuk diriku. Apa Anda mau menjualnya padaku?Aku akan membelinya dengan harga tinggi’’.
‘’Maaf Masumi. Villa ini tidak bisa aku jual’’.
‘’Aku mengerti.Aku hanya bertanya saja.’’.
‘’Aku sudah menyiapkan makan siang untuk kita. Bagaimana kalau sekarang kita makan siang dulu’’.
Masumi dan Mizuki berdiri dan langsung memasuki ruang makan. Hidangan lezat sudah tersaji di meja makan. Mereka menyantap makan malam dan terdengar suara canda tawa di ruang makan itu.
*****
Maya sedang menikmati makan pagi bersama dengan teman-temannya,kemudian terdengar suara telepon berdering. Rei bangkit dari kursinya dan menerima telepon.Tidak lama kemudian Rei menghampiri Maya .
‘’Maya, ada telepon dari pak Kuronuma?’’
‘’Ada apa dia pagi-pagi meneleponku ?’’
Dengan rasa penasaran Maya cepat berdiri dan menerima telepon.
‘’Pagi Pak Kuronuma!’’
‘’Ah, pagi Maya! Bisakah siang ini kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu’’.
‘’Baiklah. Hari ini aku tidak ada kegiatan sama sekali’’.
‘’Aku tunggu kamu di kafe dekat taman bermain satu jam lagi’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya menutup teleponnya dan kembali makan.
‘’Maya, apa yang diinginkan pak Kuronuma darimu?’’
‘’Aku tidak tahu Rei. Dia menyuruhku untuk menemuinya satu jam lagi’’.
‘’Mungkin ada tawaran syuting lagi’’kata Sayaka.
Maya mengangkat kedua bahunya ,lalu menghabiskan makan paginya dengan cepat.
*****
Masumi menghirup udara segar pagi hari.Kemarin malam tidurnya tidak begitu nyenyak karena terdengar suara-suara aneh dari kejauhan seperti yang dialaminya 13 tahun lalu ketika berlibur di Karuizawa.Mizuki juga terlihat masih mengantuk.
‘’Pagi pak Hayami!’’
‘’Pagi!’’
‘’Semalam saya mendengar suara-suara aneh. Apa Anda juga mendengarnya?’’
‘’Iya. Aku rasa suara itu berasal dari atas bukit. Mungkin itu suara hantu’’Masumi mencoba menakuti Mizuki karena dia tahu Mizuki sangat takut dengan hantu dan perkiraannya benar wajah Mizuki terlihat pucat.
‘’Ha..hantu yang benar saja?’’
Masumi mendekatkan wajahnya pada Mizuki.
‘’Kamu tahu mansion yang ada di atas bukit ?’’
‘’Tidak tahu. Memangnya ada apa dengan mansion itu?’’
‘’Kata-kata orang disini mansion itu berhantu’’Masumi tersenyum nakal pada Mizuki.
Mizuki terlihat merinding dan memeluk tubuhnya semakin erat.
‘’Pak Hayami!’’
‘’Pak Odaki, kita bertemu lagi’’kata Masumi ramah.
Pak Odaki melihat ke arah wanita yang ada di belakang Masumi.
‘’Oh ya kenalkan ini Saeko Mizuki, sekretarisku’’.
Mizuki bersalaman dengan pak Odaki.Kemudian pak Igarashi muncul dari balik pintu memanggil Masumi dan Mizuki untuk makan pagi.Setelah makan pagi Mizuki dan Masumi pergi ke sebuah lapangan besar dimana konser musik akan dilaksanakan. Disana Masumi tampak sibuk berbicara dengan panitia konser dan Masumi juga melihat sejauh mana persiapannya. Aya Kinomoto penyanyi terkenal di bawah naungan Daito saat ini akan mengadakan konser disini dan tiket sudah terjual jauh-jauh hari. Sponsor konser ini tidak lain adalah Masaharu Igarashi yang juga penggemarnya. Tidak lama pak Igarashi tiba di tempat konser  dan tersenyum ramah pada Masumi.
‘’Bagaimana persiapannya?’’
‘’Berjalan baik. Semoga konser musik besok sore berjalan dengan lancar dan semoga besok salju tidak turun’’.
Masumi dan pak Igarashi berjalan berkeliling serta memantau persiapan konser.
*****
Maya keluar dari apartemenya dengan mengenakan mantel biru tua tebal dan syal tebal berwana biru cerah.
Sruk...sruk...sruk...ketika berjalan menginjak salju yang tebal dan kedua tangannya di masukkan kedalam saku mantelnya. Pipi Maya terlihat memerah. Maya merinding kedinginan ketika angin bertiup.Maya masuk kedalam sebuah kafe dan terdengar bunyi bel ketika Maya membukakan pintu.
‘’Selamat datang!’’kata pelayan.
Maya melihat kesekeliling kafe untuk mencari pak Kuronuma dan Maya menemukannya sedang membaca koran sambil meminum kopinya. Maya mendekatinya kemudian duduk di depannya.
‘’Kamu sudah datang’’.
Lalu pelayan datang dan Maya memesan capucino panas.
‘’Apa yang ingin Anda bicarakan?’’
‘’Aku ingin mengundangmu menjadi bintang tamu dalam film yang sedang aku kerjakan’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Iya Maya. Ini naskah filmnya’’.
Maya membaca judul  naskah itu Eternal Winter, lalu Maya membaca sekilas dan Maya menyukai ceritanya. Film ini bercerita seorang gadis yang kehilangan ingatan yang berusaha untuk mencari jati diri yang sebenarnya. Maya mendapatkan peran sebagai seorang sahabat dari gadis yang hilang ingatan bernama Marie.
‘’Pak Hayami sudah menyetujuinya. Kamu mau terima atau tidak? Aku merasa kamu cocok memerankan sahabat dari Marie ini’’.
Maya menutup naskahnya dan meminum capucinonya.
‘’Aku menerimanya’’
‘’Bagus’’Pak Kuronuma tersenyum simpul sambil meminum kopinya.
‘’Kapan aku mulai syuting?’’
‘’Minggu depan di Karuizawa’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya membaca dan membolak-balik nasakahnya dengan sangat antusias.
*****
Masumi berjalan-jalan sendirian di Karuizawa sambil mengingat liburan musim dengan teman-temannya dulu.Dia berjalan sekitar danau dan melihat pohon sakura yang sekarang ditutupi oleh salju.Masumi tersenyum sambil menatap pohon itu karena dia melihat bayangan seorang gadis kecil yang sedang menangis dan Masumi melihat dirinya yang masih muda mendekati gadis kecil itu dan menuntunnya duduk dikursi dan melihat dirinya sedang mengobati gadis kecil itu. Masumi tersenyum hangat dan lembut.Ada rasa rindu dalam hatinya pada gadis kecil itu. Lalu Masumi mengikuti bayangan dirinya dan gadis kecil itu pergi ke sebuah toko es krim.Masumi duduk disana sambil menikmati es krim dan melihat bayangannya sendiri memakan es krim dan Masumi dapat mendengar canda tawa dirinya dan gadis kecil itu.Kemudian bayangan itu menghilang  dan Masumi pergi ke hotel dimana dia dan teman-temannya pernah menginap. Dari belakang hotel di melihat ke atas bukit dan disana terlihat sebuah mansion berwarna putih yang sekarang sudah berdiri dengan megah lagi Tidak terlihat kalau dulu mansion itu pernah terbakar. ‘’Aku tidak percaya mereka membangun mansion itu walaupun harus mengorbankan banyak orang yang membuatnya’’.
Masumi pergi ke mansion putih ingin melihatnya lebih dekat. Akhirnya Masumi sampai di depan Mansion  dan sekarang mansion itu lebih megah daripada sebelumnya. Disekitar mansion itu terlihat sangat sepi dan seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Hanya terdengar burung gagak yang berterbangan. Suasananya jadi sedikit seram.Disini juga dia bertemu dengan seorang nenek yang memasang gelang kepadanya. Masumi berharap bisa bertemu dengannya lagi dan melepaskan gelangnya.
Masumi berdiri membeku dan matanya tidak berkedip melihat sosok seseorang dibalik jendela mansion itu. Bukannya mansion ini tidak berpenghuni .Lalu siapa orang yang ada dibalik jendela itu pikirnya.Suara burung gagak bersuara dengan keras mengagetkannya. Masumi akhirnya pergi dengan berlari menuruni bukit.
****
Maya berjalan menyusuri jalan-jalan  kecil untuk pulang. Ditengah perjalanan dia melihat seorang anak kecil sedang mengambil bolanya di tengah jalan dan dari arah belakang ada mobil yang melaju kencang. Mata Maya terbelalak kaget dan langsung berlari ke arah anak itu.
Ckiiiiiittt!!!
BRUUUKKK!!
Maya dan anak itu terjatuh ke trotoar jalan.Anak kecil itu menangis dengan sangat keras. Ibu anak itu langsung mendekati mereka berdua dan pengemudi itu langsung melarikan diri.
‘’Kenchan, kamu tidak apa-apa’’
Anak kecil itu menganggukan kepalanya dan ibunya sibuk memeriksa keadaan anaknya.Lalu ibu anak itu melihat Maya yang sudah duduk di trotoar jalan dengan luka gores didahi , kedua lengan dan kedua kakinya.
‘’Anda tidak apa-apa nona?’’
‘’Aku tidak apa-apa’’.
‘’Sebaiknya kita pergi kerumah sakit untuk mengobati luka Anda dan juga luka anakku’’.
Mereka bertiga tiba di rumah sakit .Maya dan anak kecil itu segera diobati.
‘’Aku ucapkan terima kasih karena sudah menolong anakku’’.
‘’Iya. Sama-sama’’.
Wanita itu tersenyum ramah dan hangat. Dia wanita yang sangat cantik sekali dan bahasa Jepangnya bagus pikirnya. Ibu anak itu adalah orang asing berambut pirang dan memiliki hidung mancung.Setelah mendapatkan pengobatan Maya kemudian berpamitan pada ibu anak itu.
‘’Nona, tungguuuu!’’
Maya tidak mendengar suara wanita itu karena ia sudah masuk ke dalam taxi dan taxi itu berjalan dengan cepat.
*****
Hari sudah menjelang sore, Masumi kembali ke rumah.
‘’Anda dari mana saja?’’tanya Mizuki kesal.
‘’Aku baru selesai berjalan-jalan mengenang masa laluku di sini. Ada apa kamu terlihat kesal?’’
Mizuki langsung memberikan setumpuk dokumen kepada Masumi dan Masumi melihat kesal Mizuki.
‘’Kita kesini bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk bekerja’’kata Mizuki memperingatkan.
Mizuki berlalu begitu saja dari hadapan Masumi.
‘’Ada apa dengan dia’’gerutu Masumi.
Dia masuk ke dalam kamarnya menyimpan dokumennya dan dia melihat hpnya. Dia ingin sekali menelepon Maya dan ingin mendengar suaranya.Selama beberapa saat Masumi terus memandangi Hpnya.Akhirnya tombol angka 1 pun ditekan. Terdengar suara nada sambung.Maya melihat layar Hpnya tertera nama Masumi dengan wajah yang masih kesal Maya mematikan Hpnya.
‘’Maya...Maya....tuuuuuttt....tuuuuutttt...’’Masumi menatap Hpnya dengan wajah bingung bercampur heran.
‘’Ada apa dengannya?’’
Masumi kembali meneleponnya tapi yang terdengar hanya suara mailbox.Akhirnya Masumi menyerah untuk tidak meneleponnya lagi walaupun dia sangat merindukan dan ingin mendengarkan suaranya.
‘’Mungil, sekarang aku dapat merasakan bagaimana rasanya hidup tanpamu disisiku sekarang, bagaimana rasanya hidup jauh darimu. Baru beberapa hari tidak bertemu denganmu, aku sudah sangat merindukanmu seperti orang gila’’keluhnya.
*****
‘’Aku pulang’’kata Maya dengan nada lesu.
‘’Maya, apa yang terjadi denganmu? Kenapa tubuhmu penuh dengan luka seperti ini?’’tanya Rei cemas.
‘’Tadi aku sedikit mengalami kecelakaan, tapi sekarang aku baik-baik saja. Maaf sudah mencemaskanku’’.
‘’Kecelakaan apa? Apa ada yang terluka parah?’’
‘’Aku tidak mengalami luka parah hanya luka gores saja’’.
Maya menceritakan semuanya pada Rei apa yang sudah terjadi lalu Rei menghembuskan nafas lega karena Maya akhirnya baik-baik saja. Kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Maya, Rei tidak tahu bagaimana harus mempertanggung jawabkannya pada Masumi karena Rei sudah berjanji untuk menjaga Maya.
‘’Sekarang ganti pakaian. Kita akan segera makan malam’’.
Maya menganggukan kepalanya kemudian pergi menuju kamarnya.Mereka berdua  makan malam dengan tenang.
Saat makan malam pak Igarashi terlihat murung membuat Masumi dan Mizuki cemas.
‘’Pak Igarashi, ada apa?Kelihatannya Anda malam ini terlihat sedih’’.
‘’Istriku baru meneleponku dan dia memberikan kabar yang membuatku cemas dan sedih’’.
‘’Memangnya kabar apa?’’
‘’Anak laki-lakiku hampir tertabrak mobil’’.
Masumi dan Mizuki terkejut mendengarnya.
‘’Lalu bagaimana keadaannya sekarang?’’tanya Masumi cemas.
‘’Anakku tidak apa-apa hanya luka gores saja.Untung ada seorang wanita muda yang menyelamatkannya kalau tidak mungkin anakku sudah...sudah meninggal’’katanya dengan nada sedih.
Masumi dan Mizuki terlihat lega.
‘’Mereka akan datang kesini besok. Aku akan memperkenalkan istri dan anakku kepada kalian berdua’’.
‘’Aku ingin sekali bertemu dengan istri dan anak Anda. Aku dengar istri Anda orang inggris’’.
‘’Itu benar. Dia satu-satunya wanita yang merebut hatiku’’kata pak Igarashi tersipu malu.
Masumi tersenyum simpul .
‘’Pak Igarashi, ini tentang mansion putih di atas bukit. Apakah mansion itu ada penghuninya?’’
‘’Iya. Mansion itu sekarang ada penghuninya. Mereka baru menempati mansion itu seminggu yang lalu, tapi mereka jarang terlihat dan jarang keluar dari mansion itu.Mereka adalah pelayan rumah itu. Aku tidak tahu apakah pemilik mansion yang baru itu tinggal disana atau tidak’’.
‘’Aku pikir tidak ada penghuninya karena aku baru saja berjalan-jalan di sana dan aku melihat seseorang di dalam mansion itu. Aku kira hantu dan membuatku ketakutan’’.
‘’Masumi, kamu berani sekali pergi kesana sendirian. Penduduk disini saja tidak ada yang berani pergi kesana. Sejak mansion itu dibangun sering terdengar kembali suara jeritan seseorang pasti kalian berdua mendengarnya kemarin malam bukan?’’
Masumi dan Mizuki menganggukan kepalanya bersamaan.
 ‘’Apakah mansion itu seram dan ada hantunya?’’tanya Mizuki dengan wajah penuh keingin tahuan.
‘’Aku juga tidak tahu apakah ada hantunya atau tidak. Ku akui mansion itu memang terlihat seram dan sepertinya bangunan itu menyimpan banyak rahasia kelam’’.
‘’Aku tidak mengerti kenapa ada orang yang mau tinggal dirumah itu’’.
‘’Mungkin mansion itu harganya murah sehingga banyak orang yang tergiur untuk membelinya . Orang-orang yang tidak tahu sejarah mansion itu mungkin akan langsung membelinya’’.
Masumi melihat jam tangannya.
‘’Sebaiknya aku pergi tidur . Ini sudah malam’’.
‘’Saya juga mau tidur’’kata Mizuki kemudian.
‘’Baiklah’’.Pak Igarashi memanggil pelayannya untuk membereskan meja makan dan mereka bertiga pergi ke kamar masing-masing.
*****
Sementara itu di kediaman keluarga Takamiya.
Pak Takamiya berdiri dengan ekspresi marah sambil memegang beberapa laporan mengenai kondisi perusahaannya sekarang. Laporan-laporan itu  mengatakan kalau perusahannya mengalami kerugian besar. Beberapa proyek yang sudah dijalankan dan belum dijalankan tiba-tiba dibatalkan. Hal itu dipicu oleh gosip yang beredar di sekitar masyarakat kalau perusahaannya melakukan bisnis ilegal dan sekarang mereka tengah diselidiki oleh pihak yang berwajib. Beberapa hari yang lalu hampir semua media massa memberitakan kalau Takatsu grup sedang melakukan bisnis terlarang dan para wartawan yang meliput berita itu mengatakan kalau mereka mempunyai informasi dari orang yang terpacaya dan mereka juga mengklaim mempunyai bukti.Pak Takamiya sudah mengatakan pada publik kalau itu hanya gosip saja. Tapi gosip itu tidak juga berhenti sampai sekarang sehingga mempengaruhi perusahaannya sampai mengalami kerugian yang sangat besar.
‘’Kalau begini caranya tidak ada cara lain . Kita harus menjual saham kita untuk menutup kerugian ini’’.
‘’Tapi apa tidak ada cara lain?’’tanya Daichi Takamiya. Dia adalah adik kakeknya Shiori.
‘’Tidak ada cara lain. Kita tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk menutupi kerugian ini. Satu-satunya cara sekarang yaitu dengan menjual beberapa saham kita’’.
‘’Apakah keadaannya sudah parah?’’
‘’Iya. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi, makanya kita harus segera memperbaikinya’’.
‘’Sebenarnya siapa yang sudah membocorkan rahasia perusahaan kita ?’’
‘’Aku benar-benar tidak tahu Daichi. Aku sama sekali tidak ada gambaran siapa yang sudah menyebarkan rahasia perusahaan kita’’.
Wajah Daichi langsung mengeras seperti teringat akan sesuatu yang mengejutkannya.
‘’Ada apa Daichi, apa kamu tahu siapa kira-kira orang itu?’’
‘’Aku hanya mengingat seseorang yaitu dia’’.
‘’Dia siapa?’’
‘’Orang yang sudah kita singkirkan beberapa tahun yang lalu. Mungkin saja dia’’.
‘’Itu tidak mungkin. Dia sudah meninggal, jadi tidak mungkin dia masih hidup’’.
Pak Takamiya mendekatkan wajahnya ke Daichi da setengah berbisik kepadanya.
‘’Kita sudah meyingkirkan dia dan tidak akan mungkin selamat dari kecelakaan itu’’.
‘’Bagiamana kalau ternyata dia masih hidup?’’
‘’Aku tidak akan mempercayai hal itu. Tidak akan pernah’’.
‘’Itu terserah kamu saja. Selama ini tidak ada seorang pun yang mengetahu rahasia kita kecuali orang itu’’.

Besok paginya Masumi bangun dengan tubuh dan wajah segar dan bersiap-siap untuk menhadiri konser musik. Setelah menyelesaikan makan pagi, mereka bertiga masuk kedalam mobil dan pergi menuju tempat konser.Disana persiapan sudah selesai. Masumi dan pak Igarashi terlihat puas dengan panggungnya.Tidak terasa hari sudah siang para penyanyi yang akan memeriahkan konser Aya Kinomoto telah berdatangan.Istri dan anak pak Igarashi pun sudah datang.
‘’Masumi, nona Mizuki, kenalkan ini Charlotte dan Kenichi’’.
Masumi dan Mizuki bersalaman dengan istrinya, kemudian mereka duduk di kursi yang sudah disediakan.Cuaca di luar sangat dingin, tapi cuaca dingin tidak menghalangi mereka untuk datang menyaksikan konser musik idola kesayangan mereka.Para penonton sudah mulai berdatangan dan duduk .Lama-kelamaan kursi penonton sudah terisi penuh. Acara konser musik pun dimulai. Selama kurang lebih 2 jam mereka ikut bernyanyi dan menari dengan idola mereka.Tidak terasa konser musik pun berakhir. Terlihat rasa senang dan puas terlihat diwajah para penonton. Masumi dan pak Igarashi juga terlihat senang. Mereka pulang ke rumah dengan wajah penuh kegembiraan.
Selama seminggu Masumi dan Mizuki menikmati liburan di Karuizawa dan tidak terasa besok siang harus kembali ke Tokyo dan mulai bekerja. Pak Igarashi membuat pesta barbeque di malam terakhir Masumi dan Mizuki di Karuizawa.Suasana di villa menjadi lebih ramai. Kepulan asap daging bakar menyebar keseluruh halaman villa.
Maya sedang menonton Tv sambil merajut syal untuk Masumi. Hari sudah menjelang malam teman-temannya belum pulang. Maya  sendirian di rumah.Pintu bel berbunyi berkali-kali. Maya membukakan pintu.
‘’Kamu’’
‘’Selamat malam Maya!’’Kenjiro menatap dingin Maya dan membuatnya ketakutan Maya melangkah mundur dan Kenjiro masuk.
‘’Ada apa malam-malam begini kamu datang?’’
‘’Maya, menikahlah denganku!’’
Maya terkejut dengan lamaran Kenjiro yang tiba-tiba.
‘’Aku sudah mengatakan padamu kalau aku tidak mencintaimu. Berapa kali aku harus mengatakan itu supaya kamu mengerti’’.
‘’Aku tidak mau mengerti karena aku ingin memilikimu.Aku mencintaimu Maya’’.
‘’Maaf. Aku tidak bisa’’.
Maya melangkah mundur ketika Kenjiro mendekatinya. Jantungnya berdetak kencang karena takut. Malam ini Kenjiro terlihat beda. Kenjiro sudah merasa sangat kesal dan tidak dapat menahan diri untuk membuat Maya jatuh ke dalam pelukannya.Maya mencium bau alkohol dari mulut Kenjiro.
‘’ kamu mabuk’’.
‘’Maya, menikahlah denganku! ‘’
‘’Maaf. Aku tidak bisa menikah denganmu’’.
‘’Apa kamu masih mencintai pak Hayami?’’
‘’Aku memang mencintai pak Masumi’’.
‘’Aku tidak akan menyerahkanmu padanya’’.
Kenjiro mendorong tubuh Maya sampai bersandar pada tembok dan  memegangi kedua tangannya dan mencengkramnya dengan sangat kuat. Maya mengerang kesakitan.
‘’Lepaskan aku....lepaskan....lepaskan’’.
Kenjiro tidak memperdulikan teriakannya. Maya terus berusaha melepaskan diri darinya dan berusaha mencium Maya, tapi Maya memberontak.Tangan kanannya terlepas dan menampar Kenjiro dengan keras.
PLAAAKKKK!!!
 Wajahnya sudah dipenuhi oleh air mata dan Kenjiro masih menatapnya dengan pandangan marah dan benci.
 ‘’Kenapa kamu melakukan ini padaku. Kamu jahat, aku telah salah menilaimu.Sekarang pergi dari sini. Aku tidak ingin melihatmu lagi’’teriaknya.
Kenjiro kembali memegang tangan Maya dengan kuat dan menyeretnya ke kamar.Dengan sekuat tenaga dan mendorong Maya ketempat tidur sambil memegang kedua tangan Maya dengan kuat. Kenjiro mulai merobek pakaian Maya dengan kasar.Maya menangis dan tidak berdaya.
‘’Pak Masumi, tolong aku!’’batin Maya.

Okinawa
Seorang pria sedang duduk di balkon kantornya yang menghadap le laut sambil membaca sebuah majalah bisnis.
 ‘’Maaf pak . Kapan Kita akan pergi ke Tokyo?’’kata sekretarisnya.
‘’Aku belum mengetahuinya kapan. Aku akan memantau semuanya dari sini. Setidaknya sekarang aku sudah lebih dekat dan sudah berada satu negara dengan Mayaku. Kalau saatnya sudah tiba aku akan pergi kesana. Sekarang terus saja pantau keadaan perusahaan Takatsu grup. Aku yakin mereka sedang dalam masalah. Perusahaan mereka sekarang sedang mengalami kerugian besar. Aku ingin lihat apa yang akan mereka lakukan untuk  mentupi kerugian mereka’’.
‘’Baik pak. Saya permisi dulu’’.
Sekretaris itu pun berlalu pergi dan pria itu kembali menikmati makan siangnya.

Bersambung

7 comments:

Puji Aditya on 9 August 2011 at 20:21 said...

SUUKAAAA...... WALOPUN CERITANYA MASIH BINGUNG N MBULET... ^^

Anonymous said...

michan, baguuuuus bangeet
tapi masih belum ketebak ni gmana akhirnya, sepertinya masih panjang y ceritanya
duuuuh masumi cepetan pulang dong, maya lagi dlam bahaya tuh

-bella-

ivoneyolanda on 9 August 2011 at 23:45 said...

Haduuuuh Kenjiro kurang hajar......Tolong somebody tolong Maya.... Masumi cepeeeet....

Siapa ya org yg di okinawa...hemmm makin penasaran....... ty Mia....updatenya jgn lama2 ya,,, :P

mommia kitajima on 10 August 2011 at 00:03 said...

sepertinya masih lama tamatnya michan ^_^
senang sekali apdetannya buanyak
jgn lama2 ya michan apdetannya
waaAAaaa jgn smp terjadi apa2 sama maya yah
mudah2an masumi lsg muncul di apart maya
*berharap sangad*

-mia-

Anonymous said...

emika...kenjiro....dua"nya nambah ribet aja tuch...Mia makasih updatenya...jgn lama" ya lanjutannya....

indah~~

chuubyy on 10 August 2011 at 10:29 said...

wah wah wah..... makin seru alur ceritanya ni... makin ada titik temu ceritanya ..XD
tp msh binun yg di okinawa sapa... masumi kan di karuizawa... waduh.... miaa...??

orchid on 11 August 2011 at 15:22 said...

disana tegang disini tegang, ada apa sih sebenarnya????? apa ini tema minggu ini, kelam semua, muram, xixixixi,

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting