Warning : Kissu
Tuesday 9 August 2011
Fanfic TK : Benang Merah 9
Rate : 18 +
Warning : Kissu
Warning : Kissu
Benang Merah
( By Mia Luna )
Chapter 9 : Kenangan di Karuizawa
Kenjiro jatuh
terduduk di tengah-tengah lingkaran sihir yang banyak berisi simbol-simbol
sihir. Keringat dingin keluar dari tubuhnya dan nafasnya
tersengal-sengal.Tangannya dikepalkan dilantai.
‘’Masumi Hayami,
siapa orang yang telah melindungimu, kenapa kamu susah sekali ditembus oleh
sihir?’’
Kenjiro berdiri
dan duduk dikursi sambil mengatur nafasnya kembali.Pintu kayu tiba-tiba
terbuka.
Krriiiieeett!
‘’Kakek...’’
‘’Apa yang sedang
kamu lakukan?’’
‘’Tidak sedang
melakukan apa-apa.Hanya sedikit latihan melakukan sihir.Permisi’’.
Kenjiro berdiri
lalu meninggalkan Eisuke. Eisuke memandangi kepergian Kenjiro dengan wajah
heran.
‘’Ada apa dengan
dia?’’
****
Masumi mendekati
Emika lalu bersalaman dengannya.
‘’Halo Masumi!
Bagaimana kabarmu?’’
‘’Aku baik dan
kamu?’’
‘’Aku baik. Kita
tidak bertemu selama 13 tahun. Kamu sudah banyak berubah’’.
‘’Kau juga sudah banyak berubah. Kamu tambah cantik’’puji
Masumi.
Emika tersipu
malu mendapatkan pujian dari Masumi.Ia kembali duduk dan Masumi juga duduk di
samping Emika.Mizuki datang membawakan minuman dan kue.
‘’Kapan kamu
datang?’’
‘’Kemarin sore.
Aku ada peragaan busana disini. Aku mengundangmu untuk datang. Jin juga akan
datang’’.
‘’Kamu sudah
bertemu dengannya?’’
‘’Iya. Dia yang
menjemputku di bandara’’.
Jantung Emika
berdetak kencang . Selama 13 tahun dia sudah lama tidak sedekat dan berbicara dengan
Masumi seperti ini. Dia semakin tampan pikir Emika.
‘’Pantas saja.
Sampai kapan kamu akan berada disini?’’
Emika tampak
berpikir sejenak.’’Aku tidak tahu berapa lama aku akan tinggal mungkin sampai
urusanku disini selesai’’.
‘’Aku senang
akhirnya dapat bertemu denganmu lagi’’.
‘’Aku juga’’Emika
menatap Masumi malu-malu.
Emika meminum
tehnya sambil melihat ke arah Masumi.
‘’Aku sudah
dengar dari Jin tentang tunanganmu meninggal karena terbakar’’.
‘’Ternyata Jin
sudah cerita padamu’’
‘’Aku turut
berduka cita untukmu pasti kamu sangat kehilangan dia’’.
‘’Terima
kasih’’Masumi tersenyum lemah.
Tok...tok...tok..
Mizuki masuk
sambil membawa setumpuk dokumen dan menyimpannya di meja kerjanya.
‘’Maaf pak
Hayami, saya hanya ingin mengingatkan sudah waktunya kita pergi ke bioskop’’.
‘’Baik. Aku
mengerti’’.
‘’Kamu akan pergi
menonton?’’
‘’Iya. Hari ini
ada penayangan perdana film blue myth dari salah satu aktris daito.Jin juga
akan ikut menontonnya’’.
‘’Apa aku boleh
ikut?’’
‘’Boleh,tapi
mungkin kamu tidak akan bisa masuk karena tiket sudah terjual habis’’.
Emika terlihat
kecewa.
‘’Sayang sekali.
Aku akan menonton besok saja.Kamu akan pergi sekarang?’’
‘’Iya.Maaf. Aku
hari ini hanya bisa berbicara denganmu sebentar. Nanti aku akan menghubungimu
lagi. Terima kasih sudah mau menemuiku’’.
Emika mengulurkan
tangannya dan tersenyum manis pada Masumi. Di luar Mizuki melihat tamu Masumi
sudah pergi, lalu Mizuki masuk ke kantor .
‘’Apa kita bisa
pergi sekarang?’’
‘’Tentu. Ayo.’’
Masumi menutup
pintu kantornya.
Emika berada
dalam Taxi dan dia duduk melamun sambil melihat pemandangan diluar jendela
mobil sambil menopangkan dagunya dipinggir jendela. Emika sedang mengingat
pertemuaannya dengan Masumi untuk pertama kalinya sejak berpisah 13 tahun lalu.
‘’Masumi, apa boleh aku mencintaimu lagi. Aku tahu sekarang
ini kamu masih sedih kehilangan tunanganmu. Aku ingin mengisi posisi yang
kosong itu.Aaah...mungkin ini akan sulit, tapi aku sudah memutuskan untuk dapat
meraih cintamu’’.
*****
Hari sudah siang
Maya sibuk mencari pakaian yang akan dikenakannya untuk menonton filmnya yang
baru yang akan diputar hari ini.Rei sudah kesal menunggu Maya yang dari tadi
tidak keluar dari kamar. Lalu Rei mengetuk pintu kamar keras-keras.
‘’Maya , apa yang
sedang kamu lakukan? Kenapa kamu lama sekali? Sebentar lagi filmu akan
ditayangkan. Jadi cepatlah berpakaian’’.
‘’Aku tahu. Aku
sedang mencari pakaian yang pantas yang akan kupakai hari ini’’.
‘’Kamu sudah satu
jam berada dalam kamar. Kalau kamu tidak keluar dari kamar juga, aku akan pergi
duluan dengan Sayaka,Mina dan juga Taiko. Aku hitung sampai 10.
1....2....3...4...5..
‘’Tu..tunggu Rei
‘’
‘’6...7...’’
‘’Aku akan segera
keluar’’
‘’8...9...10’’
Gubraaakkk!
‘’Maya, kamu
tidak apa-apa?’’
Rei cepat-cepat
membuka pintu kamar dan dilihatnya Maya
sedang duduk sambil memegangi jari kakinya dan beberapa kosmetik yang ada di
meja rias jatuh ke lantai.
‘’Kau tidak
apa-apa?’’
‘’Kakiku
tersandung meja rias’’.
Maya meringis
kesakitan.’’Aduduuuuhhh...’’.
‘’Aku bantu kamu
berdiri’’.
Maya berjalan
terpincang –pincang sambil memegang lengan Rei.Mereka berlima keluar dari
apartemen dan sudah ada sebuah mobil sedan hitam menunggu mereka. Sopir itu
tersenyum ramah dan membukakan pintu untuk mereka. Maya , Rei, Sayaka, Mina dan
Taiko saling pandang. Mereka berlima terlihat
bingung dan heran.
‘’Aku disuruh pak
Hayami untuk menjemput kalian’’katanya ramah.
Akhirnya mereka
mulai mengerti dan masuk ke dalam mobil. Didepan bioskop sudah terlihat sangat
ramai para penonton sudah berdatangan dan juga para wartawan sudah
berkumpul.Para wartawan itu memfoto Masumi berkali-kali ketika keluar dari
mobilnya.Mizuki berjalan dibelakangnya. Mizuki dapat mendengar bisik-bisik dari
orang-orang sekitar tentang bossnya terutama para wanita.
Mobil yang
membawa Maya dan teman-temannya memasuki halaman belakang bioskop karena di
depan banyak wartawan. Maya dan teman-temannya masuk. Sebelum keluar dari mobil
Maya memakai wig rambut panjang dan kacamata hitam, supaya tidak ada orang yang
mengenalinya. Masumi sedang berbicara dengan Mizuki di salah satu tempat duduk
yang ada disalah satu ruangan dibioskop.Maya mendekati mereka berdua.
‘’Selamat siang
Pak Masumi, nona Mizuki’’.
Pada awalnya
Masumi tidak mengenali wanita yang telah menyapanya dan menatap bingung wanita
yang sudah berdiri di hadapannya. Lalu Maya membuka kacamata hitamnya.
‘’Ini aku Maya’’.
‘’Mungil’’kata
Masumi terkejut.
‘’Penyamaranku
berhasil bahkan pak Masumi dan nona Mizuki tidak mengenaliku’’.
‘’Maya, kamu
sungguh berbeda dengan penampilan seperti ini. Mereka tidak akan mengira kalau
kamu adalah Maya’’kata Mizuki sambil menatap Maya dari ujung kaki sampai ujung
rambut.
‘’Yang dikatakan
Mizuki benar. Kamu terlihat berbeda. Kamu seperti wanita yang benar-benar sudah
dewasa’’.
‘’Memangnya kalau
tanpa penyamaran aku bukan wanita dewasa’’kata Maya cemberut.
Masumi tertawa
pelan sambil menutup mulutnya.Maya hanya menatap Masumi yang sedang
mentertawakannya. Sayaka, Mina dan Taiko melihat dengan heran dengan sikap
Masumi dan Maya karena mereka bertiga masih belum mengetahui hubungan mereka
berdua.
Jin baru saja
memasuki gedung bisokop dan dia juga tidak luput dari perhatian para wanita
muda.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Jin’’
Masumi memeluk
Jin dan memperkenalkannya pada Maya dan Jin terkejut setelah mengatakan wanita
yang ada disamping Masumi adalah Maya. Jin juga dikenalkan pada teman-temannya
Maya.Rei dan Sayaka kemudian pergi membeli minuman dan juga popcorn.
‘’Ternyata yang
mau menonton film banyak juga’’.
‘’Tentu saja
karena tokoh utamanya adalah orang yang mementaskan bidadari merah’’kata Masumi
sambil melirik Maya yang masih cemberut.
‘’Apa Anda
benar-benar sahabat pak Masumi?’’tanya Maya tiba-tiba pada Jin.
‘’Kenapa? Aku dan
Masumi adalah sahabat sejak kami masih duduk di bangku SMU’’.
‘’Tidak apa-apa
hanya saja aku tidak percaya Anda mau jadi sahabatnya karena pak Masumi itu
orangnya dingin dan juga tidak berperasaan’’.
Masumi menatap
Maya kesal dan ia senang melihat raut kesal wajah Masumi.
‘’Masumi yang aku
kenal ini tidak seperti itu. Dia orang yang sangat baik’’Jin langsung merangkul
bahu Masumi.
Terdengar sebuah
pengumuman kalau teater film sudah dibuka. Satu persatu penonton mulai masuk.
Maya, Masumi dan teman-temannya juga mulai masuk dan mulai duduk dikursi masing-masing. Maya duduk
disamping kiri Masumi sedangkan Jin disamping kanan Masumi. Mizuki dan teman-teman
Maya duduk dibelakang mereka.Tidak lama kemudian film di mulai. Selama
pertunjukan film Masumi tidak mengalihkan pandangannya pada layar dan Maya
merasakan Masumi mulai memegang tangannya dengan sangat erat.Selama 2 jam
akhirnya film berakhir dan Masumi menyuruh Maya untuk segera pulang sebelum
wartawan mengendus keberadaannya di bioskop. Maya dan teman-temannya pulang
lewat pintu belakang dan Maya menemukan satu buket mawar ungu di dalam mobil
dan langsung mengambilnya lalu menciumi bunga itu.
‘’Film tadi
benar-benar sangat bagus. Aktrismu itu benar-benar luar biasa. Aktingnya sangat
bagus’’.
Masumi tersenyum.
‘’Tentu saja
karena dia adalah milikku’’.Tanpa sadar Masumi mengatakan itu.
Jin langsung
menatapnya terkejut.Masumi pun menyadari kalau dia salah bicara.
‘’Maksudku dia
adalah milik Daito’’.
Jin menganggukan
kepalanya dan mengikuti Masumi keluar dari bioskop.
‘’Sepertinya kita
berpisah disini. Sampai jumpa!’’
Masumi dan Mizuki
masuk ke dalam mobil.
‘’Apa rencana
Anda selanjutnya pada Maya?’’tanya Mizuki.
‘’Aku akan
membawanya Ke Amerika untuk mementaskan Bidadari merah disana. Semua pihak
sudah setuju dan Maya juga sudah setuju’’.
‘’Itu bagus.
Kapan itu akan dilaksanakan?’’
‘’Mungkin tahu
depan akhir musim semi’’.
Masumi
menyandarkan tubuhnya dikursi mobil dan memejamkan matanya lalu mendesah
panjang.
‘’Apakah wanita
yang tadi datang itu adalah teman Anda?’’tanya Mizuki sambil berkonsentrasi
dalam mengemudi.
‘’Maksudmu Toyama
Emika?’’
‘’Oh jadi itu
namanya’’.
‘’Dia teman
SMUku. Kami bertiga, aku, Jin dan Emika bersahabat’’.
‘’Sepertinya dia
menyukai Anda’’.
‘’Aku tahu. Dia
memang menyukaiku sejak kami sekolah, tapi aku sudah menolak perasaanya’’.
Mizuki diam dan
tiba-tiba.....
Ckiiiiittt!
Tubuh Masumi
terdorong ke depan dan kepalanya membentur belakang kursi pengemudi.
‘’Ada apa Mizuki?
Kenapa kamu tidak hati-hati?’’
‘’Maaf pak
Hayami. Di depan ada kucing yang lewat’’.
‘’Kucing?’’tanya
Masumi heran.
‘’Iya pak. Kucing
gendut berbulu oranye’’.
‘’Garfield...’’
‘’Eh. Apa yang
Anda katakan?’’
Masumi keluar
dari mobil tanpa menjawab pertanyaan Mizuki dan melihat Garfield yang sedang
berjalan santai.Lalu Masumi membawa Garfield masuk ke dalam mobilnya.
‘’Kenapa Anda
membawa masuk kucing itu?’’tanya Mizuki heran.
‘’Aku kenal
kucing ini. Kucing ini penyelamat hidup Maya dan aku tahu siapa pemilik kucing
ini’’.
‘’Benarkah? Kalau
begitu kucing itu adalah bukan kucing biasa’’.
‘’Tentu saja
bukan kucing biasa karena umurnya sudah 100 tahun’’.
‘’Eeeehhh...’’
Mizuki terlihat
terkejut dan melihat Masumi sedang mengelus-elus kucing itu di pangkuannya.
‘’Pasti Anda
bercandakan?’’
‘’Aku tidak
bercanda. Umur kucing ini sudah 100 tahun karena pemiliknya adalah seorang
penyihir’’kata Masumi setengah berbisik pada Mizuki.
‘’Penyihir?
Bukannya Anda tidak percaya itu’’.
‘’Tapi sekarang
aku percaya’’.
Mizuki masih
menatap bossnya heran dan memandangnya dengan penuh selidik.
‘’Sebaiknya kita
pergi dari sini. Kita pergi ke rumah Harada Eriko untuk mengembalikan kucing
ini’’.
‘’Baik pak Hayami
terserah Anda saja’’.
Mizuki segera menghidupkan
mesin mobil dan pergi menuju rumah Eriko. Setelah sampai Masumi langsung
menyerahkan Garfield kepadanya.
‘’Pak Hayami,
Anda tidak masuk dulu?Kebetulan Anda datang kesini. Ada yang ingin saya katakan
pada Anda’’.
Masumi akhirnya
masuk diikuti oleh Mizuki dari belakang.
‘’Oh ya kenalkan
ini sekretarisku Mizuki’’.
‘’Senang
berkenalan dengan Anda nona Mizuki’’.
‘’Saya juga nona
Harada’’.Mereka berdua bersalaman dan Eriko menyuruh mereka duduk.
‘’Pak Hayami
sebaiknya saya menunggu di mobil saja’’kata Mizuki.
‘’Baiklah’’Mizuki
pun pergi meninggalkan mereka berdua.
‘’Maaf sudah
menganggu waktu Anda.Saya janji ini hanya sebentar saja. Aku akan langsung saja
mengatakannya pada Anda. 13 tahun yang lalu Anda pernah menyelamatkan Garfield
di danau tanpa bantuan Anda mungkin kucing saya sudah mati tenggelam meskipun
kucingku selalu meminum ramuan elixir tapi kalau tenggelam tetap akan mati dan
juga mengenai seorang gadis yang sudah menyelamatkanmu waktu itu.Gadis itu
sudah berada sangat dekat dengan Anda hanya tinggal menunggu waktu saja kalian
berdua akan bertemu. Maaf. Secara diam-diam aku meramalmu dan aku tidak akan
mengatakan semua ramalanku pada Anda kalau Anda tidak ingin mendengarkannya’’.
‘’Ternyata kucing
itu adalah Garfield karena kucing ini kita saling mengenal.Aku sudah tidak
sabar ingin bertemu dengan gadis itu sudah lama aku menantikannya’’.
‘’Hanya itu saja
yang saya ingin bicarakan dengan Anda. Sekali lagi terima kasih’’.
‘’Kalau begitu
saya permisi dulu’’.
Masumi beranjak dari
kursinya dan kepergiannya diantar oleh Eriko sampai depan rumah.
‘’Oh ya, terima kasih sudah mengantarkan Garfield’’.Masumi
masuk kedalam mobil meninggalkan rumah
Eriko.
*****
Keesokan paginya Emika
sedang olah raga di rumahnya dan telepon rumahnya berbunyi.
‘’Emika, ini aku
Masumi’’.
‘’Masumi...’’
Wajah Emika
terlihat gembira menerima telepon dari Masumi.
‘’Aku mau
mengajakmu makan siang hari ini. Apa kamu bisa?’’
‘’Tentu...tentu
saja aku bisa. Aku akan datang’’kata Emika bersemangat.
‘’Baiklah. Aku
tunggu di restoran golden rush jam 12.30. Sampai jumpa!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Wajah Emika
berseri-seri lalu menciumi gagang telepon.Cepat-cepat Emika pergi ke kamarnya
dan memilih-milih pakaian untuk dikenakannya saat makan siang bersama Masumi
nanti. Emika ingin terlihat cantik saat bertemu dengan pria pujaan
hatinya.Waktu makan siang pun tiba dan Emika pergi ke restoran itu lebih awal sedangkan Masumi masih berada dalam perjalanan
menuju kesana.
Maya dan Rei
berencana pergi ke restoran, tapi wartawan masih banyak berkumpul. Film Maya
sangat sukses dan sekali lagi Maya menjadi semakin terkenal dan bersinar.
Hampir semua media massa membicarakannya.Maya dan Rei keluar dari apartemen dan
wartawan langsung menyerbunya. Rei sempat kewalahan menghalangi para wartawan.
Maya akhirnya dapat terlepas dari mereka setelah memberikan wawancara sebentar
kepada mereka.Ketika Maya berjalan hampir semua orang melirik kepadanya. Ada
yang minta foto bersama dan meminta tanda tangannya.
Mereka berdua
masuk ke supermarket dan mereka membeli
banyak makanan. Dalam perjalanan pulang Maya melihat mobil pembersih salju
sedang membersihkan jalan dari tumpukan salju yang cukup tebal. Sekarang jalanan
sudah mulai terlihat bersih tapi salju semakin menumpuk di pinggir jalan.Uap
panas dari hidung kedua sahabat itu terlihat sangat jelas.Maya berjalan sambil
bersenandung ria, kemudian salju turun sangat lebat membuat pandangan tidak
begitu jelas. Maya dan Rei mempercepat langkahnya supaya cepat sampai di
apartemen.Maya menghentikan langkahnya dan matanya mulai memerah.
‘’Pak
Masumi...’’katanya lirih.
Maya menghapus
air matanya yang sudah mulai mengalir dari kedua matanya.
‘’Maya, kamu
kenapa?’’tanya Rei cemas.
‘’Aku tidak
apa-apa. Sungguh. Rei ayo kita pergi dari sini’’.
Sepanjang
perjalanan Maya mengeluarkan air matanya, lalu
cepat-cepat dihapusnya lagi. Rei yang melihat itu merasa cemas.Pasti
telah terjadi sesuatu dan apa yang telah dilihat Maya sampai membuatnya
menangis pikir Rei.Beberapa menit kemudian mereka telah tiba di apartemen dan
Maya duduk dengan wajah sedih dan butiran air mata kembali jatuh.
Rei membereskan
barang belanjaan sambil sesekali melihat ke arah Maya yang sedang menangis dan
Rei sudah merasa gemas karena Maya terus menangis.Rei mendekati Maya dan
menatapnya tajam.
‘’Sekarang
katakan kenapa dari tadi kamu menangis terus’’
Maya hanya diam
dan menangis semakin keras.Kepalanya di benamkan diatas meja. Rei menepuk-nepuk
pundaknya.
‘’Sudah Maya
jangan menangis. Aku tidak tahu apa yang membuatmu menangis kalau kamu tidak
mau menceritakannya padaku, aku tidak akan memaksamu’’.
Maya pergi ke
kamarnya dan berbaring di tempat tidur sambil menangis.
‘’Pak
Masumi....kenapa?’’
Maya mengambil
jam sakunya dan mendengarkan musik yang keluar dari jam sakunya. Maya pun jatuh
tertidur.
*****
Jin menunggu Emika
di depan rumahnya dengan membawa satu buket mawar putih dan duduk di kursi
sambil memikirkan Emika. Jin tahu mungkin Emika akan kembali mengejar cinta
masa lalunya yang bisa dia lakukan sekarang hanya menjadi sahabatnya dan
berharap suatu saat nanti Emika akan mencintainya. Jin mendengar suara mobil
terpakir di depan rumahnya dan melihat Emika turun dari mobil. Dia terkejut
Masumi ada di dalam mobil itu. Ada rasa kecewa dan cemburu melihat Emika
bersama Masumi. Apa lagi setelah melihat senyum manis dan wajah yang terlihat
sangat senang ketika Emika ada bersamanya membuat Jin harus mengalah demi
kebahagiaannya.Dia tidak ingin menjadi orang yang egois dan tidak ingin merusak
persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Dia lebih memilih untuk
merelakan cintanya demi kebahagiaan wanita yang dicintainya. Jin langsung
kembali ke tempat duduk . Emika membuka pintu pagar rumahnya dan terkejut
melihat Jin berada disana yang sedang menunggunya.
‘’Jin, sudah lama
menungguku?’’
‘’Tidak. Aku baru
saja tiba. Ini bunga untukmu’’.
‘’Terima kasih.
Ayo masuk’’.
Jin duduk di
ruang tamu sementara itu Emika pergi ke dapur dan membawa minuman untuk Jin.
‘’Kamu dari
mana?’’
‘’Aku baru pulang
makan siang bersama Masumi. Dia mengundangku makan siang’’.
‘’Oh’’katanya
singkat.
Jin meminum kopi
yang disediakan Emika.
‘’Hmmm...kopi
buatanmu sangat enak’’puji Jin.
Emika tersipu malu.
‘’Terima kasih’’.
‘’Jadi kamu sudah
bertemu dengan Masumi. Bagaimana menurutmu Masumi sekarang? Apa dia jadi
semakin tampan?’’ Selidik Jin.
‘’Iya. Dia
semakin tampan , tapi dia sekarang tidak sedingin dulu. Dia sekarang sedikit
lebih ramah’’.
‘’Mungkin
perubahan sikapnya sejak dia memiliki kekasih dan bertunangan. Aku merasa
kasihan kepadanya. Pasti dia sangat sedih telah kehilangan kekasihnya’’.
‘’Kamu benar’’.
Diwajah mereka
berdua tergurat rasa sedih untuk sahabatnya.
‘’Jin....apa aku
masih ada kesempatan untuk mendapatkan cintanya?’’
‘’Mungkin saja.
Saat ini dia masih belum memiliki kekasih lagi dan sudah banyak wanita yang
mengejarnya sekarang. Sebaiknya kamu bertindak cepat sebelum ada wanita yang
berhasil menjadi kekasihnya’’.
‘’Kamu benar.Kali
ini aku akan mendapatkan cintanya, sekarang aku tidak ingin menyerah seperti
dulu’’.
‘’Barjuanglah!’’Jin
tersenyum pahit dan mulai sekarang dia berpikir harus membuang hatinya dan
melupakan Emika untuk kebahagiaannya.
*****
Hari sudah sore
Masumi sedang bersiap-siap untuk pulang. Mizuki sudah pulang terlebih dahulu.
Dalam perjalanan pulang Masumi melewati toko bunga dan membeli mawar ungu satu pot
besar.Masumi sudah berencana akan mengatakan pada Maya kalau dia adalah mawar
ungu. Jin melihat Masumi keluar dari toko bunga sambil membawa satu pot besar
mawar ungu terlebih lagi Masumi menciumi bunga itu dengan tatapan penuh cinta dan
membuat Jin semakin heran.
Jin mengikuti
mobil Masumi karena merasa penasaran bunga itu akan diberikan pada siapa.
Masumi berhenti didepan apartemen Maya dan masuk. Jin memandang heran pada
apartemen yang ada di depannya.
‘’Ini apartemen
siapa?’’
Jin keluar dari
mobilnya dan mendekati apartemen itu. Masumi menekan bel pintu dan Rei terkejut
dengan kedatangan Masumi.
‘’Apakah Maya
ada?’’
‘’Ada, tapi
sekarang dia sedang tidur’’.
Rei kemudian
menyuruhnya masuk dan melihat bunga yang dibawa Masumi.
‘’Apa bunga itu
untuk Maya?’’
‘’Iya. Siapa
lagi? Ini dari pengagum rahasianya.Padahal aku ingin memberikannya secara
langsung kepadanya’’.
‘’Jangan-jangan
Anda adalah mawar ungu?’’tanya Rei terkejut.
‘’Benar.Tapi
tolong rahasiakan dulu pada Maya. Aku ingin mengatakannya langsung pada Maya’’.
‘’Baik.Simpan
saja bunga itu dikamarnya, tapi hati-hati jangan sampai membangunkannya’’kata
Rei memperingatkannya.
‘’Baiklah. Aku
akan menyimpannya di kamar’’.
Masumi
pelan-pelan membuka kamar Maya dan dilihatnya sedang tidur nyenyak sambil
memeluk boneka teddy bear.Pot bunga diletakannya pelan-pelan di samping lemari
pakaiannya.Matanya melihat Maya yang sedang tertidur nyenyak. Masumi duduk di
pinggir tempat tidur dan memandanginya. Tangan kanannya membelai Maya dan
tangan satunya mengenggam erat tangannya. Masumi kemudian tergoda oleh bibir
mungil Maya dan tanpa ragu langsung menciumnya dengan penuh semangat. Masumi
menciumnya lagi dan lagi seakan-akan tidak pernah puas. Maya mengeliat sedikit
dan membuat Masumi panik kalau dia akan terbangun,Hatinya merasa lega Maya
tidak terbangun. Rei merasa heran kenapa Masumi tidak keluar juga dari kamar.
Perlahan-lahan Rei mendekati kamar Maya dan tidak percaya apa yang dilihatnya.
Rei langsung menutup mulutnya dan berjalan pelan-pelan menjauhi kamar.Masumi
masih saja terus menciumi bibir Maya dan menghujani wajah Maya oleh ciumannya.
‘’Maya...cintaku...hidupku’’disela-sela
ciumannya dan Masumi terus melumat bibir Maya.
Rei mengelus-elus
dadanya dan pipinya merona merah melihat Masumi menciumi Maya. Semenatara itu Jin
terus menunggu di mobil sampai Masumi keluar dari apartemen itu.
‘’Siapa
sebenarnya yang kamu temui disana. Apakah kekasihmu? Tidak..tidak...Masumi
belum mempunyai kekasih sejak tunangannya meninggal. Mungkin dia hanya
mengunjungi temannya’’.
Masumi keluar
dari kamar Maya dengan wajah yang berseri-seri.
‘’Tolong jaga dia
untukku. Besok aku akan pergi ke Karuizawa selama beberapa hari dan jangan
katakan dulu kalau aku yang membawakan bunga itu untuknya karena aku ingin
mengatakannya pada Maya dengan mulutku sendiri’’.
‘’Ba..baik’’.
Jin melihat
Masumi keluar dengan wajahnya tersenyum
senang dan masuk ke dalam mobil.Sesaat Jin melihat apartemen yang ada di
depannya sebelum dia pergi.
Maya terbangun
dari tidurnya dan diluar sudah sore.Matanya terbelalak kaget melihat ada satu
pot besar mawar ungu. Maya turun dari tempat tidurnya dan menyentuh bunga itu,
lalu menciuminya. Rei sedang menonton TV
sambil memakan pop corn.
‘’Kamu sudah
bangun?’’
‘’Apa tadi ada
yang datang? Aku melihat bunga mawar ungu di kamar’’.
‘’Pengantar bunga
tadi datang memberikan itu padamu’’.
‘’Oh...’’jawabnya
pendek.
‘’Maya, pak
Hayami bilang padaku selama beberapa hari dia akan pergi ke Karuizawa’’.
‘’Oh...’’katanya
lesu.
‘’Kamu kenapa?
Kamu kelihatan tidak bersemangat’’.
‘’Rei, apa pak
Masumi benar-benar mencintaiku?’’
‘’Kenapa kamu
tanyakan itu? Apa telah terjadi sesuatu diantara kalian?’’
‘’Tidak hanya
saja aku tidak merasa yakin kalau pak Masumi mencintaiku karena dia belum juga
memintaku sebagai kekasihnya’’.
‘’Aku sangat
yakin pak Hayami sangat mencintaimu’’.Rei sambil mengingat kejadian tadi dimana
Masumi terus menciumi Maya. Seketika wajah Rei merona merah.
‘’Kamu begitu
yakin sekali’’.
‘’Maya, apa kamu
meragukan cinta pak Hayami padamu?’’
‘’Sejujurnya iya
karena tadi siang aku melihat dia dengan seorang wanita cantik keluar dari
sebuah restoran dan wanita itu mengecup pipi Masumi’’mata Maya kembali merah
dan berkaca-kaca.
‘’Jadi itu
sebabnya tadi kamu menangis. Aduh Maya, mungkin saja itu hanya temannya saja’’.
‘’Kalau mereka
berteman kenapa wanita itu berani menciumnya?’’
‘’Sudahlah Maya
jangan bahas itu lagi. Itu akan membuatmu bertambah sedih. Kamu harus percaya
pada pak Hayami. Dia tidak akan selingkuh. Aku percaya itu’’.
‘’Rei, kenapa
kamu jadi membela pak Masumi? ‘’kata Maya cemberut.
‘’Aku tidak
membelanya hanya saja aku percaya pada cintanya pak Hayami padamu’’.
Rei terlihat
gugup dan berusaha untuk menghindari tatapan Maya.
‘’Ya sudah’’kata
Maya yang masih cemberut.
*****
Keesokan paginya
Mizuki sudah tiba di rumah Masumi.
‘’Pagi
Mizuki!’’kata Eisuke ramah.
‘’Pagi pak
Hayami! Bagaiamana keadaan Anda?’’
‘’Baik. Tolong
jaga Masumi disana. Aku takut dia akan tenggelam lagi disana’’.
‘’Tenggelam?’’tanya
Mizuki heran.
‘’Benar. Ketika
dia berusia 18 tahun, dia pernah tenggelam di danau gara-gara menyelamatkan
seekor kucing. Anak itu bodoh sekali mengorbankan nyawa hanya untuk seekor
kucing. Untung saja ada seorang gadis kecil yang menyelamatkannya. Aku sangat
berhutang budi kepadanya. Mungkin sekarang dia sudah besar. Aku ingin sekali
bertemu dengan gadis itu dan mengucapkan terima kasih kepadanya’’.
‘’Rupanya ada
cerita seperti itu’’.
Masumi menuruni
tangga dengan cepat diikuti oleh pak Asa dengan membawa barang-barang Masumi.
‘’Kalau kucing
itu tidak aku tolong mungkin akan mati tenggelam dan tidak akan bisa
menyelamatkan nyawa Maya. Aku tidak pernah menyesal sudah menyelamatkan
Garfield kalau tidak ada Garfield mungkin Maya sekarang.....’’Masumi tidak
meneruskan kata-katanya dan wajahnya berubah sendu ketika akan mengatakan Maya sudah
meninggal.
‘’Pak Hayami,
sebaiknya kita berangkat. Kalau kita tidak ingin ketinggalan kereta’’kata
Mizuki mencairkan suasana.
‘’Kamu benar. Ayo
kita pergi! Ayah aku pergi dulu’’.
Masumi dan Mizuki
masuk ke dalam mobil. Liburan musim dingin di Karuizawa akan dimulai .
*****
Masumi tertidur
nyenyak di kereta api sedangkan Mizuki sibuk mengetik.Masumi melihat seorang
gadis kecil memakai pita kuning menatapnya khawatir. Gadis kecil itu mengigil kedinginan.
‘’Iya, saat itu
aku baru saja mengalami suatu musibah yang hampir merenggut nyawaku. Seandainya
gadis kecil itu tidak ada disana mungkin tidak akan ada orang yang
menyelamatkanku. Gadis itu sudah menolongku. Sekarang aku ingat dengan jelas. Gadis
kecil itu tersenyum manis kepadaku’’.
‘’Pak
Hayami...pak Hayami’’
Masumi kaget
dengan suara Mizuki dan akhirnya terbangun.
‘’Ada apa? Kenapa
kamu mengangguku tidur?’’tanya Masumi kesal dengan matanya yang masih
mengantuk.
‘’Kita sudah
sampai. Maaf kalau saya sudah mengganggu Anda. Saya bisa saja meninggalkan Anda
disini karena saya kasihan pada Anda makanya saya membangunkan Anda pak
Hayami’’.
Masumi menatap
Mizuki dengan pandangan kesal dan pergi dengan marah.
‘’Kenapa dia
marah padaku padahal aku hanya memberitahu kalau sudah sampai’’keluh
Mizuki.Mizuki menatap bossnya dengan kesal dan mendesah panjang .
*****
Emika sedang
berada disalah satu agency model terkenal di Tokyo untuk mempersiapkan peragaan
busananya.Dari pagi hingga siang terlihat sibuk mempersiapkan pakaian rancangannya
untuk diperagakan beberapa hari lagi.Emika bisa beristirahat sebentar setelah
jam makan siang tiba. Di dalam ruang pribadinya telah disiapkan makan siang.Dia
mengeluarkan sebuah foto lama dari dompetnya.
‘’Masumi Hayami,
aku merindukanmu. Sekarang kamu sedang apa?’’
Emika mengambil
Hpnya dari tas menekan nomor Masumi dengan cepat.Tidak lama kemudian terdengar
suara Masumi .
‘’Masumi, ini
aku. Sekarang kamu ada dimana? Bagaimana kalau kita makan siang bersama?’’
‘’Maaf Emika
sekarang ini aku tidak sedang berada di Tokyo. Aku sekarang ada di Karuizawa’’.
‘’Eh, apa yang
sedang kamu lakukan disana?’’
‘’Aku ada kerjaan
disini. Aku sedang menangani proyek konser musik disini’’.
‘’Aku mengerti.
Lain kali saja.Sampai jumpa!’’
Emika terlihat
kecewa, tapi kekecewaannya tidak berlangsung lama karena Jin datang
mengunjunginya dan menemaninya makan siang.
*****
Setelah menyimpan
semua barangnya di kamar hotel. Masumi mulai berjalan-jalan kaki menikmati
pemandangan disekitarnya. Terakhir dia datang kesini ketika berumur 18 tahun bersama dengan teman-teman
sekelasnya. Waktu itu mereka sedang mengadakan study tour. Masumi melihat lagi sebuah
danau yang hampir saja merenggut nyawanya.Danau itu tidak berubah masih seperti
dulu. Masumi pun melihat rumah kayu itu dan segera mendekatinya. Selama
beberapa saat dia menatap rumah itu dan duduk diayunan sambil mengingat masa
lalunya disini. Rumah ini tidak ada yang berubah sama sekali pikirnya.Kemudian
Masumi teringat dengan gadis kecil yang pernah di berinya kancing seragam
sekolahnya dan juga gadis yang telah ditolongnya karena terluka. Samar-samar
Masumi mendengar suara tawa dari gadis kecil itu.
‘’Bukankah Anda
adalah pemuda yang hampir tenggelam di danau ini’’.
Masumi pun
menoleh kearah suara itu.
‘’Ternyata benar.
Anda adalah pemuda itu’’.
‘’Apa Anda
mengenalku?’’
‘’Tentu saja. Aku
dan pak Igarashi menolong Anda dan gadis kecil itu ketika Anda hampir
tenggelam’’.
‘’Maaf. Aku sudah
lupa tentang Anda’’.
‘’Tidak apa-apa.
Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama. Anda sekarang sudah tumbuh sangat
besar’’.
‘’Aku tidak
mengira Anda masih ingat padaku’’.
‘’Tentu saja.
Meskipun sekarang Anda bukan lagi seorang pemuda, tapi aku masih dapat
mengenali wajah Anda. Dulu aku melihat Anda selalu menyendiri ditepi danau dan
wajah Anda selalu kelihatan sedih. Tidak seperti teman-teman Anda yang lainnya
begitu bergembira dan bersemangat, sedangkan Anda tidak’’.
Masumi kembali
menatap danau itu dan mereka berdua kemudian duduk di sebuah kursi panjang di
depan rumah kayu.
‘’Anda memang
benar. Aku memang tidak menikmati liburanku waktu itu. Aku datang kesini lagi
untuk mengenang masa remajaku dengan teman-temanku dan aku juga ada pekerjaan
disini.Nama Anda siapa?’’
‘’Aku Odaki
Taro.Pengurus rumah ini’’.
‘’ Namaku...’’
‘’Masumi Hayami,
bukan?’’
‘’Ternyata Anda
masih mengingat namaku’’.
‘’Aku tidak akan pernah
lupa dengan pemuda tampan yang hampir tenggelam di danau ini. Sekarang Anda
sudah tumbuh menjadi pria tampan. Pasti banyak wanita yang mengejarmu’’.
Masumi hanya bisa
tersenyum.
‘’Pak Odaki, apa
Anda tahu gadis kecil yang menolongku waktu itu?’’
‘’Sayangnya aku
tidak tahu. Tapi gadis itu sungguh berani langsung melompat ke danau untuk
menolong Anda padahal usianya masih kecil mungkin ada sekitar 7 tahunan’’.
‘’Apa dia pernah
datang kemari lagi?’’
‘’Sepertinya
tidak. Apa Anda benar-benar ingin bertemu dengannya?’’
‘’Iya. Aku ingin
bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih kepadanya’’.
‘’Mungkin
sekarang gadis itu sudah tumbuh dewasa’’.
‘’Iya. Anda
benar. Mungkin dia sudah melupakannya’’.
‘’Aku sering
melihat Anda membuka jam saku dan terdengar alunan musik dari dalamnya. Ketika
Anda mendengarkannya aku lihat Anda tersenyum dan aku senang bisa melihat Anda
tersenyum’’.
‘’Jam itu
pemberian ibuku dan sayangnya jam itu sudah hilang. Mungkin jatuh kedalam
danau’’.
‘’Kalau begitu
sayang sekali’’.
‘’Iya benar-benar
sangat disayangkan.Pak Odaki, jika suatu
saat nanti Anda bertemu dengan gadis kecil yang sudah menolongku, bisakah Anda
segera menghubungiku? Ini kartu namaku’’.
‘’Tentu saja. Aku
akan menghubungi Anda’’.
‘’Terima kasih’’.
‘’Oh ya kalau
tidak salah waktu itu ada seorang anak laki-laki kecil sekitar 7 tahunan yang
juga melihat kejadian itu. Dialah yang telah memanggil aku dan pak Igarashi
kalau ada orang yang hampir tenggelam. Berkat anak itu kami jadi tahu kalau
Anda hampir tenggelam di danau itu’’.
‘’Siapa dia?’’
‘’Aku tidak tahu
siapa dia. Aku tidak menanyakan namanya’’.
Hari sudah hampir
malam lampu-lampu rumah dan jalan sudah
dinyalakan. Masumi berpamitan pada pak Odaki untuk pulang. Keadaan disekliling
sudah agak sepi. Udara pun menjadi semakin dingin. Masumi masuk ke kamar hotel
dan melihat kearah luar jendela memandangi langit yang sudah gelap dan tidak
ada bintang satu pun .
‘’Sebenarnya kamu
dimana gadis kecil? Aku ingin bertemu dan mengucapkan terima kasih padamu.Aku
harap suatu hari nanti kita dapat bertemu’’.
Maya duduk
dipinggir jendela kamarnya sambil memandang langit yang gelap.
‘’Pak
Masumi...wanita itu siapa?’’
Pandangannya menerawang
ke langit yang gelap seolah-olah mencari jawaban atas pertanyaannya tadi.
*****
Eriko duduk di
depan perapian yang menyala sambil merajut pakaian dan Garfield tidur nyenyak
di sampingnya, kemudian Eriko dikagetkan oleh ketukan yang keras di pintu.
‘’Takuya, ada apa
denganmu?’’tanya Eriko cemas.
Takuya terlihat
sangat lemas dan berkeringat banyak. Tubuhnya terlihat lemas sehingga susah
berdiri kemudian Eriko menuntunnya masuk kedalam dan mendudukannya di kursi.
Nafasnya masih memburu.
‘’Minumlah!’’Eriko
memberikan segelas air mineral padanya.
‘’Terima kasih’’.
‘’Sekarang
katakan apa yanng terjadi?’’
‘’Orang itu
berusaha untuk menyakitiku dengan sihirnya’’.
‘’Siapa?’’.
‘’ Kakeknya Shiori. Dia berusaha menyakitiku
melalui voodoo. Aku berusaha melawannya dan akhirnya aku bisa mengagalkannya.
Eriko, aku ingin menggunakan jimat buatanmu untuk melindungiku dari sihir jahat
mereka’’.
‘’Ba..baiklah’’.
Cepat-cepat Eriko
memasangkan jimat pelindung berupa cincin yang dipasangkan pada jari Takuya.
‘’Terima kasih’’.
‘’Mereka sungguh
jahat. Kejahatan mereka akan terus berlanjut sampai keluarga mereka berakhir.
Kutukan Keiichi akan selalu mengikuti mereka di mana pun mereka berada’’.
‘’Sepertinya
permusuhan antara keluarga kita dan mereka tidak akan pernah berakhir’’.
‘’Kita harus
lebih berhati-hati lagi pada mereka’’.
Eriko dan Takuya
saling pandang dan terlihat rasa cemas diwajah mereka berdua.
*****
Kakek Shiori
terlihat sangat kekelahan di salah satu ruangan di bawah tanah rumahnya.
‘’Takuya Harada
memang seorang onmyouji hebat. Pantas saja mereka dapat memberikan kutukan yang
sangat kuat pada keluargaku’’.
Pak Takamiya
melihat boneka jeraminya yang telah dipasangi oleh foto Takuya yang berada di
tangan kanannya. Boneka jerami itu sudah dipenuhi paku, lalu pak Takamiya
membakar boneka itu karena sudah tidak berguna lagi.
Keiiji terus
mengerang di penjaranya dan pak Takamiya terlihat sangat kesal dengannya.
Dilihatnya seorang pelayan membawakan makan malam untuknya. Pak Takamiya segera
naik keatas dan membiarkan pelayannya memberikan makan malam untuk Keiji.
‘’Selamat malam
tuan. Ini makan malam Anda’’.
Pelayan laki-laki
itu membukakan pintu penjaranya dan tiba-tiba Keiiji memukul pelayan itu sampai
pingsan. Keiji keluar dari penjara dan memutuskan untuk meninggalkan rumah
Takamiya. Dia ingin bersembunyi disuatu tempat.Keiji berjalan perlahan-lahan dan
mengendap-endap di dalam rumah.Keadaan rumah sudah mulai sepi dan gelap.
Akhirnya Keiji berhasil kabur dari rumah Takamiya.Sudah lama dia tidak
menghirup udara segar dan bebas
seakan-akan jiwanya melayang menikmati kebebasannya.Dia memperhatikan keadaan
sekelilingnya yang sudah banyak berubah.
*****
Keesokan paginya
Kenjiro datang ke apartemen Maya dengan membawa satu buket mawar merah. Maya
heran dengan kedatanganya dan Rei juga
menatapnya heran. Mereka berdua saling pandang.
‘’Boleh aku
masuk?’’
‘’Oh, tentu
saja’’.
‘’Maaf sudah
menganggu kalian pagi-pagi begini. Aku ingin bicara dengan Maya’’kata Kenjiro
sambil melirik Maya.
Rei masuk ke
kamar meninggalkan Maya dan Kenjiro.
‘’Apa yang ingin
kamu bicarakan?’’
‘’Ini masalah
waktu itu’’.
Maya mengerenyitkan
keningnya.
‘’Masalah yang
mana? ‘’tanya Maya bingung.
‘’Masalah
pernyataan cintaku padamu dan kamu menolakku’’.
‘’Oh yang itu’’.
‘’Aku kesini
untuk kembali menyatakan cintaku dan aku harap kamu mau menerima perasaanku.
Maya, aku mencintaimu’’.
‘’Maaf Kenjiro,
aku masih tetap tidak bisa menerima perasaanmu. Tolong mengertilah!’’
‘’Jadi kamu masih
tetap menolakku?’’
‘’Iya’’jawabnya
singkat.
‘’Baiklah. Aku
mengerti. Ini untukmu Maya’’.
Kenjiro
memberikan sebuah botol kecil berisi cairan.
‘’Apa ini?’’tanya
Maya sambil memperhatikan botol kecil yang ada ditangannya.
‘’Buka saja,
nanti kamu akan tahu’’.
Maya membuka
botol itu dan dari botol itu tercium aroma harum. Otak Maya terasa pusing dan
kemudian perasaannya melayang. Kenjiro yang melihatnya tersenyum jahat.Rei
memperhatikan Maya dan Kenjiro dari balik dinding ruang tamu. Rei menyembulkan
kepalanya dari balik dinding untuk melihat mereka lebih jelas lagi. Rei
menyadari ada yang tidak beres dengan Maya setelah Maya membuka botol yang
berisi cairan bening .Rei kemudian mencari akal supaya Maya melepaskan botol
itu.Rei kembali ke kamarnya dan dia
mengambil petasan dari dalam kardus yang disimpan di lemari dinding.
DUUAAARRRR!
Maya dan Kenjiro
terlonjak kaget dan botol itu jatuh dari tangan Maya dan isinya tumpah.Kesadaran
Maya kembali dan Kenjiro terlihat sangat kesal karena rencana membuat Maya
jatuh cinta padanya menggunakan ramuan cinta amortentia gagal total.Dia pergi
dari apartemen Maya dengan perasaan kesal dan juga marah.Maya langsung masuk
kamar asal suara tadi berasal.
‘’Rei, apa yang
telah kamu lakukan? Kenapa menyalakan petasan di dalam kamar?’’
‘’Maaf Maya, aku
terpaksa melakukannya karena tadi kamu terlihat aneh ketika membuka botol yang
diberikan oleh pria itu’’.
‘’Aku juga
merasakan hal aneh ketika membuka botol itu. Pikiranku seperti melayang.Rei
terima kasih sudah menolongku’’.
‘’Aku tahu dari
awal pria itu memang jahat dan mempunyai rencana jahat untukmu. Keluarga
Takamiya memang jahat. Mereka semua jahat. Makanya sejak awal bertemu dengan dia
aku merasa tidak suka padanya. Maya, kamu harus hati-hati dengan dia’’.
‘’Aku tahu
itu’’kata Maya cemas.
Kenjiro
mengemudiakan mobilnya dengan cepat. Wajahnya terlihat merah karena marah.
Mobilnya diparkirkan di pinggir jalan dengan tiba-tiba. Kenjiro memukul-mukul
setir mobil.
‘’Sial. Hampir
saja aku berhasil tadi, sekarang rencanaku gagal. Tapi lihat saja nanti Maya, aku
akan tetap tidak menyerah untuk mendapatkanmu. Kamu adalah wanita pertama yang
sulit aku taklukkan’’.
Kenjiro
menyalakan mesin mobilnya lagi dan mengemudi dengan cepat.
*****
Masumi mendapat
telepon dari pak Igarashi untuk segera menemuinya di villa dan dia memberikan
alamatnya pada Masumi.Mizuki telah selesai sarapan pagi dan bersiap untuk
menemani bossnya pergi menemui
temannya.Masumi mencari alamat yang diberikan pak Igarashi kepadanya dan
alamat itu mengarah ke sebuah danau yang sekarang telah membeku dan dan itu
dijadikan sebagai arena ice skating banyak orang yang melakuan ice skating
disana. Alamat itu mengarah pada rumah kayu dipinggir danau.
‘’Aku tidak tahu
kalau rumah ini milik pak Igarashi’’kata Masumi pada Mizuki.
Masumi menekan
bel pintu dan dari dalam keluar pak Igarashi yang tersenyum ramah pada Masumi
dan Mizuki. Mereka berdua dipersilahkan masuk. Ini pertama kalinya Masumi
melihat isi rumah ini karena selama ini dia hanya dapat melihat rumah ini dari
luar saja.
‘’Rumah yang
sangat nyaman. Aku menyukai rumah ini’’.
‘’Terima kasih.
Ini adalah villaku’’.
‘’Jadi Anda
pemiliknya. Aku dengar villa ini sudah banyak orang yang menginginkannya
termasuk diriku. Apa Anda mau menjualnya padaku?Aku akan membelinya dengan
harga tinggi’’.
‘’Maaf Masumi.
Villa ini tidak bisa aku jual’’.
‘’Aku mengerti.Aku
hanya bertanya saja.’’.
‘’Aku sudah
menyiapkan makan siang untuk kita. Bagaimana kalau sekarang kita makan siang
dulu’’.
Masumi dan Mizuki
berdiri dan langsung memasuki ruang makan. Hidangan lezat sudah tersaji di meja
makan. Mereka menyantap makan malam dan terdengar suara canda tawa di ruang
makan itu.
*****
Maya sedang
menikmati makan pagi bersama dengan teman-temannya,kemudian terdengar suara
telepon berdering. Rei bangkit dari kursinya dan menerima telepon.Tidak lama
kemudian Rei menghampiri Maya .
‘’Maya, ada
telepon dari pak Kuronuma?’’
‘’Ada apa dia
pagi-pagi meneleponku ?’’
Dengan rasa
penasaran Maya cepat berdiri dan menerima telepon.
‘’Pagi Pak
Kuronuma!’’
‘’Ah, pagi Maya!
Bisakah siang ini kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu’’.
‘’Baiklah. Hari
ini aku tidak ada kegiatan sama sekali’’.
‘’Aku tunggu kamu
di kafe dekat taman bermain satu jam lagi’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya menutup
teleponnya dan kembali makan.
‘’Maya, apa yang
diinginkan pak Kuronuma darimu?’’
‘’Aku tidak tahu
Rei. Dia menyuruhku untuk menemuinya satu jam lagi’’.
‘’Mungkin ada
tawaran syuting lagi’’kata Sayaka.
Maya mengangkat
kedua bahunya ,lalu menghabiskan makan paginya dengan cepat.
*****
Masumi menghirup
udara segar pagi hari.Kemarin malam tidurnya tidak begitu nyenyak karena
terdengar suara-suara aneh dari kejauhan seperti yang dialaminya 13 tahun lalu
ketika berlibur di Karuizawa.Mizuki juga terlihat masih mengantuk.
‘’Pagi pak
Hayami!’’
‘’Pagi!’’
‘’Semalam saya
mendengar suara-suara aneh. Apa Anda juga mendengarnya?’’
‘’Iya. Aku rasa
suara itu berasal dari atas bukit. Mungkin itu suara hantu’’Masumi mencoba
menakuti Mizuki karena dia tahu Mizuki sangat takut dengan hantu dan
perkiraannya benar wajah Mizuki terlihat pucat.
‘’Ha..hantu yang
benar saja?’’
Masumi
mendekatkan wajahnya pada Mizuki.
‘’Kamu tahu
mansion yang ada di atas bukit ?’’
‘’Tidak tahu.
Memangnya ada apa dengan mansion itu?’’
‘’Kata-kata orang
disini mansion itu berhantu’’Masumi tersenyum nakal pada Mizuki.
Mizuki terlihat
merinding dan memeluk tubuhnya semakin erat.
‘’Pak Hayami!’’
‘’Pak Odaki, kita
bertemu lagi’’kata Masumi ramah.
Pak Odaki melihat
ke arah wanita yang ada di belakang Masumi.
‘’Oh ya kenalkan
ini Saeko Mizuki, sekretarisku’’.
Mizuki bersalaman
dengan pak Odaki.Kemudian pak Igarashi muncul dari balik pintu memanggil Masumi
dan Mizuki untuk makan pagi.Setelah makan pagi Mizuki dan Masumi pergi ke
sebuah lapangan besar dimana konser musik akan dilaksanakan. Disana Masumi
tampak sibuk berbicara dengan panitia konser dan Masumi juga melihat sejauh
mana persiapannya. Aya Kinomoto penyanyi terkenal di bawah naungan Daito saat
ini akan mengadakan konser disini dan tiket sudah terjual jauh-jauh hari.
Sponsor konser ini tidak lain adalah Masaharu Igarashi yang juga penggemarnya.
Tidak lama pak Igarashi tiba di tempat konser
dan tersenyum ramah pada Masumi.
‘’Bagaimana
persiapannya?’’
‘’Berjalan baik.
Semoga konser musik besok sore berjalan dengan lancar dan semoga besok salju
tidak turun’’.
Masumi dan pak
Igarashi berjalan berkeliling serta memantau persiapan konser.
*****
Maya keluar dari
apartemenya dengan mengenakan mantel biru tua tebal dan syal tebal berwana biru
cerah.
Sruk...sruk...sruk...ketika
berjalan menginjak salju yang tebal dan kedua tangannya di masukkan kedalam
saku mantelnya. Pipi Maya terlihat memerah. Maya merinding kedinginan ketika
angin bertiup.Maya masuk kedalam sebuah kafe dan terdengar bunyi bel ketika
Maya membukakan pintu.
‘’Selamat
datang!’’kata pelayan.
Maya melihat
kesekeliling kafe untuk mencari pak Kuronuma dan Maya menemukannya sedang
membaca koran sambil meminum kopinya. Maya mendekatinya kemudian duduk di
depannya.
‘’Kamu sudah
datang’’.
Lalu pelayan
datang dan Maya memesan capucino panas.
‘’Apa yang ingin
Anda bicarakan?’’
‘’Aku ingin
mengundangmu menjadi bintang tamu dalam film yang sedang aku kerjakan’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Iya Maya. Ini
naskah filmnya’’.
Maya membaca
judul naskah itu Eternal Winter, lalu
Maya membaca sekilas dan Maya menyukai ceritanya. Film ini bercerita seorang
gadis yang kehilangan ingatan yang berusaha untuk mencari jati diri yang
sebenarnya. Maya mendapatkan peran sebagai seorang sahabat dari gadis yang
hilang ingatan bernama Marie.
‘’Pak Hayami
sudah menyetujuinya. Kamu mau terima atau tidak? Aku merasa kamu cocok
memerankan sahabat dari Marie ini’’.
Maya menutup
naskahnya dan meminum capucinonya.
‘’Aku
menerimanya’’
‘’Bagus’’Pak
Kuronuma tersenyum simpul sambil meminum kopinya.
‘’Kapan aku mulai
syuting?’’
‘’Minggu depan di
Karuizawa’’.
‘’Aku mengerti’’.
Maya membaca dan
membolak-balik nasakahnya dengan sangat antusias.
*****
Masumi
berjalan-jalan sendirian di Karuizawa sambil mengingat liburan musim dengan
teman-temannya dulu.Dia berjalan sekitar danau dan melihat pohon sakura yang
sekarang ditutupi oleh salju.Masumi tersenyum sambil menatap pohon itu karena
dia melihat bayangan seorang gadis kecil yang sedang menangis dan Masumi
melihat dirinya yang masih muda mendekati gadis kecil itu dan menuntunnya duduk
dikursi dan melihat dirinya sedang mengobati gadis kecil itu. Masumi tersenyum
hangat dan lembut.Ada rasa rindu dalam hatinya pada gadis kecil itu. Lalu
Masumi mengikuti bayangan dirinya dan gadis kecil itu pergi ke sebuah toko es
krim.Masumi duduk disana sambil menikmati es krim dan melihat bayangannya
sendiri memakan es krim dan Masumi dapat mendengar canda tawa dirinya dan gadis
kecil itu.Kemudian bayangan itu menghilang
dan Masumi pergi ke hotel dimana dia dan teman-temannya pernah menginap.
Dari belakang hotel di melihat ke atas bukit dan disana terlihat sebuah mansion
berwarna putih yang sekarang sudah berdiri dengan megah lagi Tidak terlihat
kalau dulu mansion itu pernah terbakar. ‘’Aku
tidak percaya mereka membangun mansion itu walaupun harus mengorbankan banyak
orang yang membuatnya’’.
Masumi pergi ke
mansion putih ingin melihatnya lebih dekat. Akhirnya Masumi sampai di depan
Mansion dan sekarang mansion itu lebih
megah daripada sebelumnya. Disekitar mansion itu terlihat sangat sepi dan
seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Hanya terdengar burung gagak yang
berterbangan. Suasananya jadi sedikit seram.Disini juga dia bertemu dengan
seorang nenek yang memasang gelang kepadanya. Masumi berharap bisa bertemu
dengannya lagi dan melepaskan gelangnya.
Masumi berdiri
membeku dan matanya tidak berkedip melihat sosok seseorang dibalik jendela
mansion itu. Bukannya mansion ini tidak berpenghuni .Lalu siapa orang yang ada
dibalik jendela itu pikirnya.Suara burung gagak bersuara dengan keras
mengagetkannya. Masumi akhirnya pergi dengan berlari menuruni bukit.
****
Maya berjalan
menyusuri jalan-jalan kecil untuk
pulang. Ditengah perjalanan dia melihat seorang anak kecil sedang mengambil
bolanya di tengah jalan dan dari arah belakang ada mobil yang melaju kencang.
Mata Maya terbelalak kaget dan langsung berlari ke arah anak itu.
Ckiiiiiittt!!!
BRUUUKKK!!
Maya dan anak itu
terjatuh ke trotoar jalan.Anak kecil itu menangis dengan sangat keras. Ibu anak
itu langsung mendekati mereka berdua dan pengemudi itu langsung melarikan diri.
‘’Kenchan, kamu
tidak apa-apa’’
Anak kecil itu
menganggukan kepalanya dan ibunya sibuk memeriksa keadaan anaknya.Lalu ibu anak
itu melihat Maya yang sudah duduk di trotoar jalan dengan luka gores didahi ,
kedua lengan dan kedua kakinya.
‘’Anda tidak
apa-apa nona?’’
‘’Aku tidak
apa-apa’’.
‘’Sebaiknya kita
pergi kerumah sakit untuk mengobati luka Anda dan juga luka anakku’’.
Mereka bertiga
tiba di rumah sakit .Maya dan anak kecil itu segera diobati.
‘’Aku ucapkan
terima kasih karena sudah menolong anakku’’.
‘’Iya.
Sama-sama’’.
Wanita itu
tersenyum ramah dan hangat. Dia wanita yang sangat cantik sekali dan bahasa
Jepangnya bagus pikirnya. Ibu anak itu adalah orang asing berambut pirang dan
memiliki hidung mancung.Setelah mendapatkan pengobatan Maya kemudian berpamitan
pada ibu anak itu.
‘’Nona, tungguuuu!’’
Maya tidak
mendengar suara wanita itu karena ia sudah masuk ke dalam taxi dan taxi itu
berjalan dengan cepat.
*****
Hari sudah
menjelang sore, Masumi kembali ke rumah.
‘’Anda dari mana
saja?’’tanya Mizuki kesal.
‘’Aku baru
selesai berjalan-jalan mengenang masa laluku di sini. Ada apa kamu terlihat
kesal?’’
Mizuki langsung
memberikan setumpuk dokumen kepada Masumi dan Masumi melihat kesal Mizuki.
‘’Kita kesini
bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk bekerja’’kata Mizuki memperingatkan.
Mizuki berlalu
begitu saja dari hadapan Masumi.
‘’Ada apa dengan
dia’’gerutu Masumi.
Dia masuk ke
dalam kamarnya menyimpan dokumennya dan dia melihat hpnya. Dia ingin sekali
menelepon Maya dan ingin mendengar suaranya.Selama beberapa saat Masumi terus
memandangi Hpnya.Akhirnya tombol angka 1 pun ditekan. Terdengar suara nada
sambung.Maya melihat layar Hpnya tertera nama Masumi dengan wajah yang masih
kesal Maya mematikan Hpnya.
‘’Maya...Maya....tuuuuuttt....tuuuuutttt...’’Masumi
menatap Hpnya dengan wajah bingung bercampur heran.
‘’Ada apa
dengannya?’’
Masumi kembali
meneleponnya tapi yang terdengar hanya suara mailbox.Akhirnya Masumi menyerah
untuk tidak meneleponnya lagi walaupun dia sangat merindukan dan ingin
mendengarkan suaranya.
‘’Mungil,
sekarang aku dapat merasakan bagaimana rasanya hidup tanpamu disisiku sekarang,
bagaimana rasanya hidup jauh darimu. Baru beberapa hari tidak bertemu denganmu,
aku sudah sangat merindukanmu seperti orang gila’’keluhnya.
*****
‘’Aku
pulang’’kata Maya dengan nada lesu.
‘’Maya, apa yang
terjadi denganmu? Kenapa tubuhmu penuh dengan luka seperti ini?’’tanya Rei
cemas.
‘’Tadi aku
sedikit mengalami kecelakaan, tapi sekarang aku baik-baik saja. Maaf sudah
mencemaskanku’’.
‘’Kecelakaan apa?
Apa ada yang terluka parah?’’
‘’Aku tidak
mengalami luka parah hanya luka gores saja’’.
Maya menceritakan
semuanya pada Rei apa yang sudah terjadi lalu Rei menghembuskan nafas lega
karena Maya akhirnya baik-baik saja. Kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada
Maya, Rei tidak tahu bagaimana harus mempertanggung jawabkannya pada Masumi
karena Rei sudah berjanji untuk menjaga Maya.
‘’Sekarang ganti
pakaian. Kita akan segera makan malam’’.
Maya menganggukan
kepalanya kemudian pergi menuju kamarnya.Mereka berdua makan malam dengan tenang.
Saat makan malam
pak Igarashi terlihat murung membuat Masumi dan Mizuki cemas.
‘’Pak Igarashi,
ada apa?Kelihatannya Anda malam ini terlihat sedih’’.
‘’Istriku baru
meneleponku dan dia memberikan kabar yang membuatku cemas dan sedih’’.
‘’Memangnya kabar
apa?’’
‘’Anak
laki-lakiku hampir tertabrak mobil’’.
Masumi dan Mizuki
terkejut mendengarnya.
‘’Lalu bagaimana
keadaannya sekarang?’’tanya Masumi cemas.
‘’Anakku tidak
apa-apa hanya luka gores saja.Untung ada seorang wanita muda yang
menyelamatkannya kalau tidak mungkin anakku sudah...sudah meninggal’’katanya
dengan nada sedih.
Masumi dan Mizuki
terlihat lega.
‘’Mereka akan
datang kesini besok. Aku akan memperkenalkan istri dan anakku kepada kalian
berdua’’.
‘’Aku ingin
sekali bertemu dengan istri dan anak Anda. Aku dengar istri Anda orang
inggris’’.
‘’Itu benar. Dia
satu-satunya wanita yang merebut hatiku’’kata pak Igarashi tersipu malu.
Masumi tersenyum
simpul .
‘’Pak Igarashi,
ini tentang mansion putih di atas bukit. Apakah mansion itu ada penghuninya?’’
‘’Iya. Mansion
itu sekarang ada penghuninya. Mereka baru menempati mansion itu seminggu yang
lalu, tapi mereka jarang terlihat dan jarang keluar dari mansion itu.Mereka
adalah pelayan rumah itu. Aku tidak tahu apakah pemilik mansion yang baru itu
tinggal disana atau tidak’’.
‘’Aku pikir tidak
ada penghuninya karena aku baru saja berjalan-jalan di sana dan aku melihat
seseorang di dalam mansion itu. Aku kira hantu dan membuatku ketakutan’’.
‘’Masumi, kamu
berani sekali pergi kesana sendirian. Penduduk disini saja tidak ada yang
berani pergi kesana. Sejak mansion itu dibangun sering terdengar kembali suara
jeritan seseorang pasti kalian berdua mendengarnya kemarin malam bukan?’’
Masumi dan Mizuki
menganggukan kepalanya bersamaan.
‘’Apakah mansion itu seram dan ada
hantunya?’’tanya Mizuki dengan wajah penuh keingin tahuan.
‘’Aku juga tidak
tahu apakah ada hantunya atau tidak. Ku akui mansion itu memang terlihat seram
dan sepertinya bangunan itu menyimpan banyak rahasia kelam’’.
‘’Aku tidak
mengerti kenapa ada orang yang mau tinggal dirumah itu’’.
‘’Mungkin mansion
itu harganya murah sehingga banyak orang yang tergiur untuk membelinya . Orang-orang
yang tidak tahu sejarah mansion itu mungkin akan langsung membelinya’’.
Masumi melihat
jam tangannya.
‘’Sebaiknya aku
pergi tidur . Ini sudah malam’’.
‘’Saya juga mau
tidur’’kata Mizuki kemudian.
‘’Baiklah’’.Pak
Igarashi memanggil pelayannya untuk membereskan meja makan dan mereka bertiga
pergi ke kamar masing-masing.
*****
Sementara itu di
kediaman keluarga Takamiya.
Pak Takamiya
berdiri dengan ekspresi marah sambil memegang beberapa laporan mengenai kondisi
perusahaannya sekarang. Laporan-laporan itu
mengatakan kalau perusahannya mengalami kerugian besar. Beberapa proyek
yang sudah dijalankan dan belum dijalankan tiba-tiba dibatalkan. Hal itu dipicu
oleh gosip yang beredar di sekitar masyarakat kalau perusahaannya melakukan
bisnis ilegal dan sekarang mereka tengah diselidiki oleh pihak yang berwajib.
Beberapa hari yang lalu hampir semua media massa memberitakan kalau Takatsu
grup sedang melakukan bisnis terlarang dan para wartawan yang meliput berita
itu mengatakan kalau mereka mempunyai informasi dari orang yang terpacaya dan
mereka juga mengklaim mempunyai bukti.Pak Takamiya sudah mengatakan pada publik
kalau itu hanya gosip saja. Tapi gosip itu tidak juga berhenti sampai sekarang
sehingga mempengaruhi perusahaannya sampai mengalami kerugian yang sangat
besar.
‘’Kalau begini
caranya tidak ada cara lain . Kita harus menjual saham kita untuk menutup
kerugian ini’’.
‘’Tapi apa tidak
ada cara lain?’’tanya Daichi Takamiya. Dia adalah adik kakeknya Shiori.
‘’Tidak ada cara
lain. Kita tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk menutupi kerugian ini.
Satu-satunya cara sekarang yaitu dengan menjual beberapa saham kita’’.
‘’Apakah
keadaannya sudah parah?’’
‘’Iya. Kita tidak
bisa membiarkan ini terus terjadi, makanya kita harus segera memperbaikinya’’.
‘’Sebenarnya
siapa yang sudah membocorkan rahasia perusahaan kita ?’’
‘’Aku benar-benar
tidak tahu Daichi. Aku sama sekali tidak ada gambaran siapa yang sudah
menyebarkan rahasia perusahaan kita’’.
Wajah Daichi
langsung mengeras seperti teringat akan sesuatu yang mengejutkannya.
‘’Ada apa Daichi,
apa kamu tahu siapa kira-kira orang itu?’’
‘’Aku hanya
mengingat seseorang yaitu dia’’.
‘’Dia siapa?’’
‘’Orang yang
sudah kita singkirkan beberapa tahun yang lalu. Mungkin saja dia’’.
‘’Itu tidak
mungkin. Dia sudah meninggal, jadi tidak mungkin dia masih hidup’’.
Pak Takamiya
mendekatkan wajahnya ke Daichi da setengah berbisik kepadanya.
‘’Kita sudah
meyingkirkan dia dan tidak akan mungkin selamat dari kecelakaan itu’’.
‘’Bagiamana kalau
ternyata dia masih hidup?’’
‘’Aku tidak akan
mempercayai hal itu. Tidak akan pernah’’.
‘’Itu terserah
kamu saja. Selama ini tidak ada seorang pun yang mengetahu rahasia kita kecuali
orang itu’’.
Besok paginya
Masumi bangun dengan tubuh dan wajah segar dan bersiap-siap untuk menhadiri
konser musik. Setelah menyelesaikan makan pagi, mereka bertiga masuk kedalam
mobil dan pergi menuju tempat konser.Disana persiapan sudah selesai. Masumi dan
pak Igarashi terlihat puas dengan panggungnya.Tidak terasa hari sudah siang
para penyanyi yang akan memeriahkan konser Aya Kinomoto telah berdatangan.Istri
dan anak pak Igarashi pun sudah datang.
‘’Masumi, nona
Mizuki, kenalkan ini Charlotte dan Kenichi’’.
Masumi dan Mizuki
bersalaman dengan istrinya, kemudian mereka duduk di kursi yang sudah
disediakan.Cuaca di luar sangat dingin, tapi cuaca dingin tidak menghalangi
mereka untuk datang menyaksikan konser musik idola kesayangan mereka.Para
penonton sudah mulai berdatangan dan duduk .Lama-kelamaan kursi penonton sudah
terisi penuh. Acara konser musik pun dimulai. Selama kurang lebih 2 jam mereka
ikut bernyanyi dan menari dengan idola mereka.Tidak terasa konser musik pun
berakhir. Terlihat rasa senang dan puas terlihat diwajah para penonton. Masumi
dan pak Igarashi juga terlihat senang. Mereka pulang ke rumah dengan wajah
penuh kegembiraan.
Selama seminggu
Masumi dan Mizuki menikmati liburan di Karuizawa dan tidak terasa besok siang
harus kembali ke Tokyo dan mulai bekerja. Pak Igarashi membuat pesta barbeque
di malam terakhir Masumi dan Mizuki di Karuizawa.Suasana di villa menjadi lebih
ramai. Kepulan asap daging bakar menyebar keseluruh halaman villa.
Maya sedang
menonton Tv sambil merajut syal untuk Masumi. Hari sudah menjelang malam
teman-temannya belum pulang. Maya sendirian di rumah.Pintu bel berbunyi
berkali-kali. Maya membukakan pintu.
‘’Kamu’’
‘’Selamat malam
Maya!’’Kenjiro menatap dingin Maya dan membuatnya ketakutan Maya melangkah
mundur dan Kenjiro masuk.
‘’Ada apa
malam-malam begini kamu datang?’’
‘’Maya,
menikahlah denganku!’’
Maya terkejut
dengan lamaran Kenjiro yang tiba-tiba.
‘’Aku sudah
mengatakan padamu kalau aku tidak mencintaimu. Berapa kali aku harus mengatakan
itu supaya kamu mengerti’’.
‘’Aku tidak mau
mengerti karena aku ingin memilikimu.Aku mencintaimu Maya’’.
‘’Maaf. Aku tidak
bisa’’.
Maya melangkah
mundur ketika Kenjiro mendekatinya. Jantungnya berdetak kencang karena takut.
Malam ini Kenjiro terlihat beda. Kenjiro sudah merasa sangat kesal dan tidak
dapat menahan diri untuk membuat Maya jatuh ke dalam pelukannya.Maya mencium
bau alkohol dari mulut Kenjiro.
‘’ kamu mabuk’’.
‘’Maya,
menikahlah denganku! ‘’
‘’Maaf. Aku tidak
bisa menikah denganmu’’.
‘’Apa kamu masih mencintai
pak Hayami?’’
‘’Aku memang
mencintai pak Masumi’’.
‘’Aku tidak akan
menyerahkanmu padanya’’.
Kenjiro mendorong
tubuh Maya sampai bersandar pada tembok dan memegangi kedua tangannya dan mencengkramnya
dengan sangat kuat. Maya mengerang kesakitan.
‘’Lepaskan
aku....lepaskan....lepaskan’’.
Kenjiro tidak
memperdulikan teriakannya. Maya terus berusaha melepaskan diri darinya dan
berusaha mencium Maya, tapi Maya memberontak.Tangan kanannya terlepas dan menampar
Kenjiro dengan keras.
PLAAAKKKK!!!
Wajahnya sudah dipenuhi oleh air mata dan Kenjiro
masih menatapnya dengan pandangan marah dan benci.
‘’Kenapa kamu melakukan ini padaku. Kamu jahat,
aku telah salah menilaimu.Sekarang pergi dari sini. Aku tidak ingin melihatmu
lagi’’teriaknya.
Kenjiro kembali
memegang tangan Maya dengan kuat dan menyeretnya ke kamar.Dengan sekuat tenaga
dan mendorong Maya ketempat tidur sambil memegang kedua tangan Maya dengan
kuat. Kenjiro mulai merobek pakaian Maya dengan kasar.Maya menangis dan tidak
berdaya.
‘’Pak Masumi, tolong aku!’’batin Maya.
Okinawa
Seorang pria
sedang duduk di balkon kantornya yang menghadap le laut sambil membaca sebuah
majalah bisnis.
‘’Maaf pak . Kapan Kita akan pergi ke Tokyo?’’kata
sekretarisnya.
‘’Aku belum
mengetahuinya kapan. Aku akan memantau semuanya dari sini. Setidaknya sekarang
aku sudah lebih dekat dan sudah berada satu negara dengan Mayaku. Kalau saatnya
sudah tiba aku akan pergi kesana. Sekarang terus saja pantau keadaan perusahaan
Takatsu grup. Aku yakin mereka sedang dalam masalah. Perusahaan mereka sekarang
sedang mengalami kerugian besar. Aku ingin lihat apa yang akan mereka lakukan
untuk mentupi kerugian mereka’’.
‘’Baik pak. Saya
permisi dulu’’.
Sekretaris itu
pun berlalu pergi dan pria itu kembali menikmati makan siangnya.
Bersambung
Categories
Author: Mia Luna,
Fanfic: Serial,
Masumi,
Maya,
Mizuki,
Rei
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
7 comments:
SUUKAAAA...... WALOPUN CERITANYA MASIH BINGUNG N MBULET... ^^
michan, baguuuuus bangeet
tapi masih belum ketebak ni gmana akhirnya, sepertinya masih panjang y ceritanya
duuuuh masumi cepetan pulang dong, maya lagi dlam bahaya tuh
-bella-
Haduuuuh Kenjiro kurang hajar......Tolong somebody tolong Maya.... Masumi cepeeeet....
Siapa ya org yg di okinawa...hemmm makin penasaran....... ty Mia....updatenya jgn lama2 ya,,, :P
sepertinya masih lama tamatnya michan ^_^
senang sekali apdetannya buanyak
jgn lama2 ya michan apdetannya
waaAAaaa jgn smp terjadi apa2 sama maya yah
mudah2an masumi lsg muncul di apart maya
*berharap sangad*
-mia-
emika...kenjiro....dua"nya nambah ribet aja tuch...Mia makasih updatenya...jgn lama" ya lanjutannya....
indah~~
wah wah wah..... makin seru alur ceritanya ni... makin ada titik temu ceritanya ..XD
tp msh binun yg di okinawa sapa... masumi kan di karuizawa... waduh.... miaa...??
disana tegang disini tegang, ada apa sih sebenarnya????? apa ini tema minggu ini, kelam semua, muram, xixixixi,
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)