Monday 22 August 2011

Fanfic TK : Benang Merah 11

Posted by Miarosa at 13:09
Rate : 18+


Benang Merah
( By Mia Luna )

Chapter 11 : Mansion putih

Angin bulan Januari berhembus dengan membawa butiran salju.Maya berjalan memasuki gedung Daito untuk menemui pak Kuronuma untuk membahas syuting film  yang akan dilaksanakan di Karuizawa. Pak Kuronuma sedang memberikan beberapa pengarahan kepada beberapa pemain yang terlibat dalam pembuatan film ini.Pak Kurounuma melihat kedatangan Maya dan menyuruhnya duduk.
‘’Besok lusa kamu sudah mulai syuting. Kita akan berangkat ke Karuizawa  besok pagi. Kamu akan pergi bersama-sama denganku kesana. Apa kamu sudah memutuskan akan membawa siapa untuk membantumu dan menemanimu disana?’’
‘’Iya. Aku mengajak Rei untuk membantuku disana. Masumi sudah menyetujuinya’’.
Pak Kuronuma tersenyum dikulum.
‘’Masumi?Sekarang kamu sudah memanggilnya dengan Masumi. Berarti hubungan kalian sudah semakin dekat’’.
‘’Ah itu...itu’’kata Maya gugup.
‘’Kamu tidak perlu menyembunyikan hubungan kalian. Sudah lama aku mencurigai kalau kalian mempunyai hubungan yang sangat khusus. Di depan orang kamu jangan memanggilnya dengan nama Masumi. Itu akan menimbulkan kecurigaan’’.
‘Baik’’Maya menundukkan kepalanya.
‘’Pak Masumi begitu mencemaskanmu sampai-sampai dia menyarankanmu untuk membawa seseorang yang  kamu kenal untuk menemanimu ke Karuizawa’’.
Pipi Maya merona merah.
‘’Mungkin kamu sudah membaca jadwal kegiatan selama kita ada disana’’.
‘’Aku sudah membacanya’’.
‘’Bagus. Dengar Maya selama kamu syuting aku ingin kamu menjaga kesehatanmu. Kamu tahukan cuaca sekarang tidak begitu baik’’.
‘’Aku mengerti’’.
‘’Sekarang pulanglah dan istirahat karena besok kita akan pergi’’.
‘’Baik’’
Maya melesat pergi. Ada rasa sedih dihati Maya selama syuting di Karuizawa dirinya tidak akan dapat bertemu dengan Masumi.
Tiiing!
Pintu lift terbuka. Masumi keluar dari lift diikuti oleh Mizuki dari belakang. Maya berhenti berjalan memandangi kekasihnya. Ingin sekali Maya berlari dan memeluknya,tapi dia harus bisa menahan keinginannya itu.
‘’Masumi. Lihat aku. Ayo lihat kesini. Aku ada disini sayang’’.
Masumi terus berjalan tidak menyadari keberadaan Maya disana. Maya hanya memandang kepergiaan Masumi dengan tatapan sedih.
*****
Emika tengah mempersiapkan  acara peragaan busana yang akan dilaksanakan sore ini.Emika melihat Jin sedang duduk dikursi tamu. Dia melambaikan tangannya pada Emika.
‘’Rupanya kamu sudah datang’’
Emika duduk disampingnya dan tersenyum manis pada Jin.Emika merasa sangat beruntung ada dua pria tampan yang selalu memperhatikannya.
‘’Bagaiamana persiapannya?’’
‘’Semuanya lancar’’.
‘’Semoga peragaan busanamu sukses dan berjalan lancar’’.
‘’Terima kasih. Aku tidak mengerti kenapa kamu dan Masumi tidak mau menjadi modelku. Padahal kalian sangat cocok jadi model’’.
‘’Karena kami berdua tidak ada bakat untuk menjadi model’’
‘’Ah kau ini. Siapa tahu kalian mempunyai bakat terpendam sebagai model. Apa Masumi akan datang?’’
‘’Kamu benar-benar ingin dia datang?’’
‘’Tentu saja. Aku akan sangat senang jika dia datanag. Aku tahu dia sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya’’
Emika jadi terlihat sedih dan Jin berusaha untuk menghiburnya.
‘’Masumi akan datang. Beberapa menit yang lalu dia menghubungiku. Dia bilang akan datang. Sekarang dia harus pergi kesekolah. Dia mendapatkan tawaran sebagai guru matematika untuk sementara selama satu minggu sampai guru ekonomi mereka sedang berbulan madu’’.
‘’Masumi? Guru?’’kata Emika tercengang.
‘’Coba tebak dia akan menagajar dimana?’’
‘’Aku tidak tahu. Memangnya dimana?’’
‘’Disekolah kita dulu’’.
‘’Eh. Benakah? Itu sulit dipercaya. Hayami Masumi menjadi guru. Aku tidak dapat membayangkannya’’.
‘’Aku juga berpikir seperti itu’’.
Mereka berdua salaing pandang atas keterkejutan mereka.
Masumi sudah memyanggupi tawaran kepala sekolah yang diberikan kepadanya. Setelah pulang dari kencan Masumi langsung memberitahu kepala sekolah kalau dia menerima tawaran sebagai guru. Masumi berhasil mengosongkan jadwal tiap hari setiap 2 jam untuk diisi sebagai guru matematika, walaupun harus memaksa Mizuki sedikit untuk merubah jadwalnya. Mizuki masih saja menatapnya kesal.
Mobil Masumi memasuki halaman sekolah dan kedatangannya disambut oleh para guru lainnya.
‘’Pak Hayami, terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengajar disini’’.
‘’Sama-sama pak Shimizu’’.
Ketempanan dan pesona Masumi menyebar keseluruh ruangan guru. Guru-guru wanita muda terpesona melihat Masumi dan beberapa diantara mereka tidak mengedipkan mata.
‘’Aaahhh...dia tampan sekali. Aku tidak mengira dia mantan murid disini’’kata seoorang guru wanita.
Pak Sekolah menyadari kalau guru –guru disini terus menatap Masumi dan tidak mendengar bel masuk telah dibunyikan.
‘’Ehmm...ehmm...ehmm...bel sudah bunyi. Masuk ke kelas masing-masing’’.
Para guru bubar dan bersiap-siap untuk mengajar.Mizuki hanya tersenyum disamping Masumi. Ketampanan Masumi memang tidak bisa ditolak oleh wanita manapun pikir Mizuki.
‘’Pak Hayami, selama Anda mengajar saya akan tinggal disini saja’’.
‘’Baik’’
Masumi terlihat gugup. Ini pertama kalinya dia akan menjadi guru.
‘’Pak Hayami, selama Anda mengajar nanti, Anda harus memasang wajah ramah jangan memasang wajah dingin seperti dikantor bisa-bisa murid-murid akan merasa ketakutan dan melarikan diri dari pelajaran Anda. Apa Anda mengerti?’’kata Mizuki setengah berbisik.
‘’Aku tahu. Aku jadi tidak yakin, apa aku akan menjadi guru yang baik’’.
‘’Anda harus percaya diri’’.
Sementara itu dikelas 3 A murid-murid masih ribut dan tiba-tiba pintu terbuka. Seorang murid perempuan masuk dengan nafas tersengal-sengal.
‘’Dengar...dengar...ada guru matematika baru yang akan mengajar . Aku baru saja melihatnya di ruang guru. Dia tampan sekali. Coba kalian tebak siapa guru baru kita’’.
Semua murid yang ada dikelasnya mengelengkan kepalanya.
‘’Dia Masumi Hayami. Direktur Daito’’.
‘’Eeeeeeeehhhhh......’’kata mereka bersamaan.Lalu di kelas terjadi keributan.
Tidak lama kemudian Masumi dan pak Yamaguchi masuk ke kelas 3 A.Susana kelas jadi hening.Pak Yamguchi lalu memperkenalkan Masumi kepada murid-murid.Semua murid perempuan menatap Masumi dan membuatnya sedikit gerah mendapat tatapan mereka.Setenang mungkin Masumi menyapa mereka.
Selama pelajaran berlangsung Masumi berusaha memasang wajah ramahnya wajah paling ramahnya yang diperlihatkan pada orang.Selama pelajaran berlangsung banyak murid perempuan tidak memperhatikan  dan mendengarkan penjelasannya. Mereka hanya memperhatikan dirinya bukan pelajarannya dan sedikit membuat Masumi kesal.Masumi ingin sekali memarahi mereka, tapi kemudian teringat kata-kata Mizuki untuk bersikap ramah dan baik.Jadi selama pelajaran Masumi memasang wajah ramahnya dan selalu tersenyum manis dengan kedua tangan dibelakang tubuh dengan terkepal kuat menahan rasa kesalnya.Itu malah membuat murid wanita terus menatapnya dengan tatapan terpesona.
Akhirnya bel pun berbunyi dan pelajaran pun usai. Masumi bernafas lega ,lalu meninggalkan kelas, setelah itu murid-murid kembali menjadi ribut.Masumi masuk ke ruang guru dengan wajah sedikit lelah.
‘’Pak Hayami, bagaimana pertama kalinya menjadi guru?’’
‘’Entalah yang aku rasakan sekarang sepertinya mereka tidak memperhatikan pelajaranku malah mereka memperhatikan diriku’’.
‘’Itu wajar karena Anda tampan’’kata Mizuki sambil tertawa terkekeh.
Masumi menatap kesal Mizuki.Mereka pun langsung pergi dari sekolah karena Masumi akan menghadiri peragaan busana Emika.Matahari sore mulai memancarkan sinarnya dan sudah mulai tenggelam diufuk barat.
‘’Maya akan pergi ke Karuizawa besok dengan pak Kuronuma. Apa Anda akan mengantar kepergian mereka?’’
‘’Tidak’’tanpa mengalihkan perhatiannya dari kaca mobil.
Mizuki menatap Masumi dan mengira-ngira apa yang sedang dipikirkan oleh bossnya.Mobil berhenti disebuah agen model paling elit di Tokyo.Masumi dan Mizuki masuk dan disana Jin sudah duduk.Tamu yang lain juga suda berdatangan.
‘’Halo Jin!’’
‘’Masumi...’’
‘’Sudah lama kamu ada disini?’’
‘’Sejak siang aku sudah berada disini. Bagaiamana  hari pertamamu sebagai guru?’’
‘’Tidak begitu baik. Murid-muridku tidak memperhatikan pelajaran yang aku berikan’’.
Jin tertawa sambil memegangi perutnya dan menepuk-nepuk bahunya.Hp Masumi berbunyi dan kemudian melihat pesan masuk dari Maya. Wajahnya berubah jadi lembut dan senyuman tipis mengambang di wajahnya.Dengan cepat Masumi membalas pesan dari Maya.Jin yang tadi memperhatikan Masumi merasa sedikit heran dengan perubahan wajahnya. Selama dia berteman dengan Masumi, Jin belum pernah melihat wajah Masumi selembut itu.
‘’Pesan dari siapa? Sepertinya kamu sangat senang menerima pesan itu’’.
‘’Dari orang yang sangat penting dalam hidupku’’.
Lampu mulai diredupkan dan musik sudah mulai terdengar. Acara peragaan busana pun di mulai.
*****
Maya tersenyum senang mendapat undangan makan malam dari Masumi. Maya kembali melihat pesannya lagi.
[Mungil sayang, bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama?’’]
Maya segera melesat pergi ke kamarnya untuk mencari pakaian yang akan dikenakannya untuk makan malam dengan Masumi.Di dalam kamar Maya mengeluh tidak mempunyai pakaian yang lebih bagus lagi.
‘’Sepertinya mulai sekarang aku harus membeli pakaian yang bagus. Oh Masumi, selama aku menjadi kekasihmu. Kamu berhasil membuat aku mengacak-acak seluruh isi lemari pakaianku’’.
Maya mencoba semua pakaian bagus yang dia punya. Dia tidak ingin memakai pakaian yang sama pada saat kencan pertamanya.Akhirnya Maya mengajak Rei ke Mall untuk membeli pakaian baru.Disana Maya terlihat begitu bersemangat memilih pakaian. Rei hanya mendesah panjang.
‘’Maya pililah salah satu pakaian disini dan kita pulang. Sudah dari tadi kamu terus memilih tapi tidak satu pun ada yang kau beli. Maya, Masumi akan mencintaimu apa pun yang akan kamu pakai nanti’’kata Rei kesal.
Akhirnya memutuskan membeli sebuah gaun berwarna pink muda. Maya bertabrakan dengan Koji ketika akan menuju ke kasir.
‘’Maya...’’
‘’Koji...’’
Setelah membayar pakaiannya, Maya, Rei dan Koji pergi kesebuah kafe dan mereka berbicara disana.
‘’Aku dengar kamu akan menjadi bintang tamu di film yang disutradarai oleh pak Kuronuma’’.
‘’Itu benar. Dan bagaimana denganmu sekarang?’’
‘’Aku sedang sibuk menjalani beberapa syuting iklan dan juga latihan  drama dan bagaimana hubunganmu dengan pak Hayami sekarang?’’
‘’Baik’’Maya tersipu malu dan wajahnya merona merah.
‘’Apa pria itu menganggumu lagi?’’
‘’Pria itu? Oh maksudmu Kenjiro Takamiya?’’
‘’Benar’’
‘’Aku belum mendengar kabarnya lagi sejak peristiwa itu’’.
‘’Aku harap dia tidak menganggumu lagi. Sejujurnya sejak aku melihat dia aku langsung tidak menyukainya’’.
‘’Aku juga sependapat dengan Koji. Sejak pertama aku melihatnya ada rasa tidak suka dalam dirinya’’kata Rei tiba-tiba.
‘’Maya, aku berencana akan pergi ke Amerika minggu depan. Pak Masumi mengirimku  kesana. Katanya disana aku akan mementaskan sebuah drama dari Daito, sambil menunggu pementasan bidadari merah kita disana’’.
‘’Benarkah? Itu bagus’’.
‘’Aku akan menunggumu disana. Pasti akan sangat menyenangkan kita dapat mementaskan bidadari merah disana. Aku sudah tidak sabar lagi’’.
‘’Aku juga’’.
Koji lalu melihat jam tangannya.
‘’Sepertinya aku harus pergi sekarang masih ada syuting iklan yang harus aku lakukan. Maya senang bisa bertemu kamu lagi disini. Kamu jadi semakin tambah cantik pantas pak Hayami tergila-gila padamu’’Koji tersenyum nakal pada Maya. Maya hanya menunduk malu dan rona merah dipipinya muncul.
‘’Aku juga mau pulang. Sampai Jumpa Koji!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Koji meningalkan kafe dan Maya memandanginya.
‘’Aku harap Koji akan menemukan wanita yang benar-benar mencintainya’’kata Maya tanpa mengalihkan pandangannya dari Koji.
*****
Setelah peragaan busana selesai Masumi membeli salah satu rancangan busana Emika untuk diberikan pada Maya.Kemudian Masumi pergi dengan terburu-buru untuk makan malam dengan Maya.
‘’Jin, aku pulang duluan. Malam ini aku ada janji makan malam. Sampaikan salamku padanya’’.
‘’Baik’’.
Masumi dan Mizuki kemudian berbalik pergi. Lalu Emika menyapa Jin.
‘’Halo Jin!’’
‘’Peragaan busana tadi sungguh luar biasa. Kamu memang perancang sangat hebat’’.
‘’Masumi mana?’’
‘’Masumi sudah pergi. Baru saja. Dia bilang malam ini ada janji makan malam’’.
Emika terlihat sedih dan kecewa tidak sempat bertemu atau pun berbicara padanya.

‘’Oh ya, tadi Masumi membeli salah satu gaun hasil rancanganmu’’.
‘’Benarkah?’’kata Emika sedikit terkejut.
‘’Sepertinya gaun itu akan diberikan pada seseorang’’.
‘’Menurutmu siapa?’’tanya Emika penuh rasa ingin tahu. Dihatinya timbul rasa cemas Masumi sedang menyukai seorang wanita.
‘’Jin, apakah Masumi sedang menyukai seorang wanita?’’terlihat rasa cemas di wajahnya.
‘’Aku tidak tahu. Aku rasa Masumi belum menyukai seorang wanita sejak kematian tunagannya’’Jin berusaha menghibur Emika.
Tapi di hati Jin merasakan Masumi sedang menyukai seorang wanita ketika dilihatnya Masumi membelikan satu pot penuh bunga Mawar dan sekarang membelikan sebuah gaun . Hanya saja Jin belum tahu siapa wanita itu dan Jin merasa kasihan pada Emika.
*****
Masumi menjemput Maya di apartemennya setelah mengantarkan Mizuki pulang kerumahnya.Malam ini Maya terlihat sangat cantik dengan gaun barunya.Masumi menawari lengannya pada Maya. Terlihat wajah bahagia dari mereka berdua.
Masumi membawa Maya kesebuah restoran mewah yang sangat romantis.Disana mereka berdansa. Restoran itu tidak begitu ramai sehingga mereka berdua tidak perlu takut akan ada orang yang mengenali mereka.
‘’Maya, aku pasti akan merindukanmu selama kamu ada disana’’.
‘’Aku juga’’
Sambil berdansa Masumi mendekatkan wajahnya pada Maya dan mengecup pipi Maya. Seketika itu rona merah muncul diwajahnya dan Masumi senang melihat Maya merona merah seperti itu.Masumi semakin kencang memeluk pinggangnya.
‘’Selama kamu disana kamu harus menjaga jarak dengan pria. Apa kamu mengerti?’’
‘’Apa kamu cemburu?’’
Maya menatap Masumi dan tersenyum.
‘’Kamu tidak perlu menjawabnya. Aku sudah tahu jawabannya’’kata Maya.
Masumi memencet hidung Maya dengan gemas.
‘’Kamu harus hati-hati ketika ada disana. Berjanjilah padaku!’’
‘’Aku berjanji’’.
‘’Bagus. Aku sangat senang kamu menuruti perkataanku. Kamu boleh menghubungiku kapan saja kamu mau’’.
‘’Baik’’Kata Maya sambil tersenyum.
Masumi berdansa sambil memeluk Maya semakin erat. Tidak jauh dari sana Kenjiro yang sedang makan malam dengan teman wanitanya melihat kemesraan mereka berdua dan menatap mereka dengan mata penuh kebencian.
*****
Pagi-pagi sekali Maya dan Rei sudah ada distasiun kereta api.Pak Kuronuma dan beberapa kru film sudah berada disana sambil menunggu kedatangan kru film yang lain. Sebagian kru film sudah tiba di Karuizawa kemarin sore.Setelah semuanya berkumpul mereka masuk ke dalam kereta. Maya duduk paling depan bersama Rei.
Ini kedua kalinya bagi Maya pergi ke Karuizawa.Pertama kali datang bersama dengan ibunya dan perlahan tetesan air mata keluar dari matanya.
‘’Maya, kamu kenapa?’’
‘’Tidak ada apa-apa hanya saja aku teringat dengan ibuku’’.
Maya tersenyum lemah kemudian matanya menerawang keluar jendela kereta api sambil menopangkan dagunya dengan tangannya di jendela kereta api.2 jam kemudian Maya dan rombongan telah sampai di Karuizawa. Mereka dijemput oleh satu bis kecil.Tidak lama kemudian bis itu mulai berbelok dan jalanan mulai menanjak.Bis berhenti disebuah mansion mewah berwarna putih. Mereka keluar dari bis dan memandang mansion megah di depan mereka. Maya, Rei dan para kru lainnya menatap Mansion itu dengan tatapan terkejut.
‘’Indah sekali’kata salah satu kru film.
‘’Pak Kuronuma, kenapa kita kesini’’tanya Maya tanpa mengalihkan perhatiannya dari mansion.
‘’Kita akan menginap disini’’kata pak Kuronuma tersenyum simpul dan mulai masuk ke halaman depan mansion yang kemudian diikuti oleh Maya, Rei dan para kru film.Pintu depan mansion terbuka dan dibalik pintu muncul seorang pelayan wanita yang sudah tua.Mereka tercengang melihat kemewahan mansion dan mata mereka memandang kesekelilingnya. Pelayan itu mengantarkan mereka ke kamar masing-masing. Maya sekamar dengan Rei. Kamar mereka begitu luas sehingga Maya tidak berani tidur sendiri.
‘’Kamar ini sangat bagus dan luas kamar ini lebih dari luas apartemen kita’’.
‘’Kau benar. Tempat tidur ini empuk sekali’’.
Maya loncat-loncat di atas tempat tidur, sedangkan Rei membereskan barang-barangnya.
‘’Oh ya, aku harus memberitahu Masumi kalau aku sudah sampai’’.
Maya mengeluarkan Hpnya dari saku celana dan dengan cepat mengirim pesan kepada Masumi yang isinya dirinya telah sampai di Karuizawa.Mereka berdua berjalan berkeliling di mansion. Mereka melihat para kru film sedang bercengkrama di ruang tamu lantai bawah.Tiba-tiba saja Rei merasakan ada yang tidak beres dengan mansion ini. Bulu kuduk Rei merinding.
‘’Maya, apa kamu merasakan ada hal yang aneh dengan mansion ini?’’kata Rei sambil melihat keseluruh ruangan yang ada disekitarnya sambil memeluk badannya.
‘’Tidak ada yang aneh’’.
‘’Siapa pemilik mansion ini ya?’’
‘’Aku tidak tahu. Tapi hebat juga kita bisa menyewa mansion mewah ini pasti harganya sangat mahal’’.
‘’Tidak juga’’kata pak Kuronuma tiba-tiba dari arah belakang mereka.
‘’Maksud Anda harga sewa mansion ini sangat murah?’’tanya Rei.
‘’Benar. Tadinya kita akan menginap di hotel karena hotel sudah penuh dan tidak bisa menampung kita makanya aku menyewa mansion ini. Tadinya aku kira harganya sangat mahal ternyata sangat murah. Akhirnya aku menyewanya selama seminggu’’.
‘’Mansion ini sangat bagus, tapi entah kenapa aku merasakan kalau disini ada yang tidak beres dan membuatku merinding’’ kata Rei.
Perkataan Rei membuat Maya ketakutan.
‘’Sekarang cuaca di luar cerah jika kalian ingin jalan-jalan diluar’’kata pak Kuronuma sambil menuruni tangga.
‘’Rei , aku ingin jalan-jalan sebentar’’.
‘’Apa perlu kutemani ? ‘’
‘’Tidak perlu. Aku akan segera kembali’’.
‘’Hati-hati di jalan! Aku akan tidur sebentar’’.
Maya menuruni tangga satu-satu dan pintu utama terbuka dengan lebar. Sinar matahari masuk kedalam rungan kemudian sinar itu perlahan-lahan menghilang seiiring Maya kembali menutup pintu.Diluar matahari bersinar dengan terang, tapi udara masih terasa sangat dingin. Maya membuka pintu gerbang rumah, lalu mulai menuruni bukit. Maya melihat beberapa burung gagak sedang bertengger di pohon dan kabel listrik.Akhirnya Maya berada di tengah kota, semua orang memandanginya dan berbisik-bisik setelah dia menuruni bukit.
Maya merasa bingung dengan tatapan bisik-bisik orang disekitarnya.Lalu salah seorang wanita setengah baya mendekati Maya.
‘’Apa Anda tinggal di mansion itu?’’
‘’Iya. Memangnya kenapa?’’
Wajah wanita itu berubah pucat dan memegang lengan Maya dan tangannya gemetar.
‘’Sebaiknya kamu pergi dari mansion itu’’.
‘’Memangnya kenapa?’’tanya Maya heran.
‘’Mansion itu berhantu dan beberapa hari yang lalu istri dan anak penyewa mansion itu meninggal. Suaminya sangat sedih dan dia pergi dari sini dan selama berbulan-bulan tidak ada yang mau menyewanya, akhirnya mansion itu disewakan dengan harga yang sangat murah’’.
Tubuh Maya gemetar mendengar cerita wanita ini.
‘’Suaminya menemukan menemukan jasad istri dan anaknya hanya tulangnya saja sedangkan daging mereka meleleh ’’kata wanita itu melanjutkan ceritanya.
‘’A..ap..apa cerita itu benar?’’Maya menelan ludahnya berkali-kali.
‘’Itu benar. Makanya aku menceritakan semua ini kepada Anda nona, sebaiknya Anda dan teman-teman Anda pergi dari sana sebelum ada korban jatuh.Seandainya mansion itu tidak dibangun lagi pasti tidak akan ada lagi korban yang jatuh.
Seketika ingatan Maya kembali ke masa lalu dimana pada saat itu Maya kecil sedang menyaksikan kobaran api dari mansion bersama ibunya dibalkon kamar hotelnya.Iya mansion itu pernah terbakar 13 tahun lalu pikirnya.Lalu Maya melihat ke arah bukit dengan tatapan takut dan cemas.
‘’Terima kasih atas peringatan Anda, tapi kami sekarang tidak mungkin meninggalkan mansion itu.Kami sedang ada pekerjaan disini’’.
Wanita itu melepaskan lengan Maya dan berlalu pergi. Maya berjalan kembali menyusuri jalan sambil menikmati musim dingin di Karuizawa. Tempat ini tidak banyak berubah ketika terakhir kali datang kesini dengan ibunya pikir Maya. Kemudian tiba-tiba Maya teringat dengan keluarga Takamiya yang mempunyai kutukan mati dengan cara terbakar.Maya kemudian melihat sekilas mansion yang masih terlihat jelas.Mansion itu berdiri dengan kokoh di atas bukit.
‘’Apakah pemilik mansion itu dulunya keluarga Takamiya?’’
Maya mengerutkan dahinya lebih dalam untuk memikirkan kemunginan itu.Tidak terasa dia sudah berada di tepi danau.Danau itu membeku dan sekarang digunakan untuk main ice skating.Terlihat banyak orang yang bermain ice skating disana.Maya hanya memperhatikan kegembiraan orang-orang itu.Maya duduk di bawah pohon sakura yang sekarang dipenuhi oleh salju yang menumpuk.
˾ ‘’Kamu tidak apa-apa?’’̚ Terdengar samar-samar seorang pria. Maya menoleh ke bawah pohon Sakura.Maya melihat seorang pemuda tampan mendekati dirinya yang masih kecil.Kemudian Maya melihat pemuda itu mengobati lukanya dan tersenyum manis kepadanya.Membelikannya es krim dan bermain ayunan disebuah halaman rumah yang saat itu dipenuhi oleh bunga.Maya memandangi danau yang sekarang telah membeku. Dia teringat dengan pemuda yang hampir tenggelam.
‘’Nona. Anda tidak bermain ice skating?’’kata suara yang berasal dari belakang Maya.
Maya terkejut dan berbalik badan. Dilihatnya seorang pria tua tersenyum padanya.Maya pun membalasnya lagi dengan senyuman.Dilihatnya kalung Maya yang berliontin peri , pria itu mengerutkan dahinya.
‘’Sepertinya aku pernah melihat kalung itu, tapi dimana ya?’’katanya dalam hati.
‘’Tidak. Aku tidak bisa main ice skating. Aku lebih baik melihatnya saja’’.
‘’Apa kamu turis disini?’’
‘’Iya. Aku ada disini karena sedang ada pekerjaan’’.
‘’Boleh aku tanya sesuatu?’’
‘’Tentu saja. Silahkan!’’
‘’Apa benar mansion yang berdiri di bukit itu berhantu?’’tanya Maya sambil menunjukkan dengan jarinya.
‘’Hmmm...bagaimana ya? Ada yang mempercayainya dan ada juga yang tidak. Mansion itu sudah menelan banyak korban  .Aku rasa mansion itu menyimpan kejahatan dan sebuah kutukan di masa lalu. Aku juga tidak mengerti kenapa mansion itu harus dibangun kembali.Aku dengar mansion itu akan segera dijual oleh pemiliknya yang baru.Tapi aku rasa akan sulit untuk menemukan pembelinya’’.Maya menatap mansion itu dari kejauhan.’’Temanku juga merasa kalau ada yang aneh dengan mansion itu’’.
Maya melihat jam tangannya.
‘’Aku harus segera kembali pasti teman-temanku mencemaskanku.Aku sudah terlalu lama pergi’’Maya tersenyum pada pria tua itu.
‘’Semoga pekerjaan Anda disini berjalan lancar’’.
‘’Terima kasih’’
Maya berbalik pergi tanpa menoleh lagi ke belakang sedangkan pria tua itu tetap memperhatikan punggung Maya dengan tatapan cemas.Lalu tiba-tiba pria itu melihat bayangan seorang gadis kecil dalam diri Maya.
‘’Jangan-jangan wanita tadi adalah.....’’
Pria tua itu membuka mulutnya seperti akan berteriak memanggilnya, tapi Maya sudah pergi menjauh. Pria tua itu ingin sekali mengejar Maya kalau saja kakinya tidak gips.
‘’Pak Odaki, rupanya ada disini. Aku mencari-cari dan memanggilmu di rumah ternyata ada di sini’’.
‘’Maaf nyonya.Tadi saya sedang berbicara dengan seorang wanita muda disini’’.
‘’Siapa?’’
‘’Saya juga tidak tahu. Dia hanya turis disini’’.
‘’Aku dan Kenichi akan pergi berbelanja jika suamiku menanyakan kami’’.
‘’Baik nyonya Igarashi’’.
Pak Odaki masuk kedalam rumah dengan kaki pincang dan berjalan dengan menggunakan penyangga. Pak Odaki 3 hari yang lalu terjatuh dari tangga rumah dan kakinya patah sehingga kakinya harus memakai gips untuk beberapa hari kedepan.Lalu pak Odaki teringat dengan Masumi Hayami jika dia bertemu dengan wanita yang menyelamatkannya.Segera dia menghubungi Masumi. Saat ini Masumi sedang sibuk mempersiapkan keberangkatan Maya untuk melakukan pementasan bidadari merah di Amerika bahkan tadi siang Masumi sudah melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi ini.Kemudian telepon di kantornya berdering.
‘’Hayami disini’’tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen yang sedang dibacanya.
‘’Saya Taro Odaki. Apakah Anda masih ingat?’’
‘’Ah Anda. Saya ingat’’.
‘’Pak Hayami, tadi saya baru saja bertemu dengan wanita yang menyelamatkan Anda 13 tahun lalu’’.
Masumi langsung berdiri.
‘’Benarkah? Dimana?’’
‘’Benar pak Hayami. Aku baru saja bicara dengannya beberapa menit yang lalu. Dia ada di Karuizawa karena ada urusan pekerjaan di sini.Tapi sayangnya saya tidak sempat menanyakan namanya. Saya baru sadar dan teringat kalau wanita yang baru saja saya ajak bicara adalah wanita yang sudah menyelamatkan Anda’’.
Masumi kembali terduduk dan ada  terlihat raut kecewa di wajahnya.
‘’Jadi begitu. Jika Anda bertemu dengannya lagi, tolong tanyakan namanya dan juga dimana  dia tinggal’’.
‘’Baik Pak Hayami’’.
Masumi menutup teleponnya sambil menghela nafas.
‘’Dia ada di Karuizawa’’.
Masumi kembali memeriksa dokumen yang masih berserakan di mejanya.
*****
Malam telah tiba suasana di ruang depan mansion terlihat sangat ramai. Maya hanya duduk diam dikursi. Mereka tidak tahu apa-apa tentang apa yang telah terjadi disini. Maya merasa takut dan tubuhnya gemetar.
‘’Maya, ada apa?’’tanya Rei.
‘’Rei,mansion ini berhantu’’.
‘’Apa maksudmu?’’
‘’Aku mendengar cerita dari penduduk disini kalau mansion ini berhantu. Istri dan anak penyewa mansion ini meninggal, makannya pemiliknya menyewakan dengan harga yang sangat murah, bahkan kabarnya mansion ini akan segera di jual’’.
‘’Benarkah?Pantas saja dari tadi aku merasa ada yng tidak beres disini’’.
Mereka berdua merinding dan memeluk dirinya sendiri.
Setelah makan malam selesai Maya dan Rei pergi ke kamar untuk beristirahat. Suasana di dalam mansion semakin menyeramkan ketika malam semakin larut.Malam ini Maya tidak bisa tidur sedangkan Rei sudah terlelap tidur.Ketika Maya akan memejamkan matanya samar-samar mendengar suara orang berjalan dan suara tawa anak-anak padahal disini tidak ada anak-anak. Tubuh Maya semakin merinding lalu Maya menyembunyikan diri dalam selimut.Maya tidak bisa tidur kali ini, dia mendengar musik waltz mengalun.Dilihatnya yang masih terlelap tidur.Maya mencoba memejamkan matanya dan menghitung domba berkali-kali.Jam sudah menunjukan jam 2 pagi.Akhirnya Maya dapat tidur . Keesokan paginya Maya bangun kesiangan dan matanya sedikit ada lingkaran hitam.
‘’Kau kenapa?’’
‘’Semalaman aku tidak bisa tidur. Aku mendengar banyak suara di mansion ini. Ada suara musik dan suara anak-anak’’.
‘’Aku tidak mendengar apa-apa’’.
‘Tentu saja tidak dengar karena kamu tidurnya sangat nyenyak’’.
Maya pergi ke kamar mandi dan setelah berganti pakaian. Di ruang makan sudah berkumpul untuk makan pagi. Tidak lama kemudian pelayan membawa sup dan bau harumnya menguar keseluruh ruangan.Mereka pergi ke ke Prince snow resort untuk syuting disana.Selama setengah hari melakukan pengambilan gambar disana . Disela-sela istirahatnya Maya dan Rei bermain ski walaupun mereka sering terjatuh.Ketika matahari sudah mulai tenggelam mereka kembali ke mansion dan makan malam telah disediakan.
Di ruang makan terdengar canda tawa mereka. Maya pergi ke kamar lebih awal dan duduk di meja rias membersihkan wajahnya.Maya dikejutkan oleh suara ketukan dipintu.
‘’Masuk!’’
‘’Nona Kitajima ini air minum Anda’’.
‘’Terima kasih’’.
Pelayan wanita membungkuk pada Maya lalu menutup kamarnya lagi.Maya naik ke tempat tidur dan ketika akan memejamkan matanya, Maya melihat Shiori . Maya bangun terduduk, jantungnya berdegup dengan kencang.
‘’Nona Shiori...’’
Wajahnya yang cantik terlihat buruk, kulit wajahnya mengelupas dan hitam karena gosong. Shiori semakin mendekati Maya dan Maya semakin mundur ketakutan. Maya ingin berteriak , tapi suaranya tidak bisa keluar seperti tertahan di tenggorokan. Shiori sudah menaiki tempat tidur dan menatap Maya penuh kemarahan dan juga kebencian.
‘’Pergi dari sini...pergi dari sini’’teriak Maya sambil melemparkan bantalnya ke arah Shiori.
Maya merasa ingin muntah melihat wajah Shiori  dan kedua tangannya terjulur ke arah leher Maya dalam sekejam Shiori sudah mencekiknya. Maya memberontak dan berusaha melepaskan tangan Shiori darinya. Nafasnya sudah terasa sesak dan cekikan Shiori semakin erat. Maya sudah hampir kehilangan nafasnya. Tiba-tiba Rei membuka pintu dan Shiori menghilang dari hadapannya.
Uhuuuukk...uhuuukkk
Maya terbatu-batuk kecil .
‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’
‘’Apa tadi kamu melihat nona Shiori?’’
‘’Nona Shiori? Apa maksudmu? Aku tidak melihat siapa-siapa disini’’.
‘’Tadi nona Shiori mencekik leherku’’.
‘’Apaa?Maya kamu jangan bercanda. Itu tidak lucu’’sambil memandang galak Maya.
‘’Aku tidak bercanda, Itu benar. Tadi nona Shiori ada disini’’.
‘’Tapi Maya dia sudah meninggal mana mungkin dia ada disini mungkin itu hanya halusianasimu saja’’.
‘’Entalah Rei tapi itu terasa nyata bagiku’’
‘’Sebaiknya sekarang kita tidur jangan membicarakan itu lagi’’.
‘’Rei, pasti kamu tidak percaya padaku’’Kata Maya cemberut.
‘’Kamu benar. Aku tidak percaya padamu’’.
‘’Huuuuhh...’’Maya langsung menarik selimutnya sampai kepala.Maya sudah tertidur, tapi lagi-lagi dia dibangunkan oleh suara yang berada di mansion ini. Maya turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu kamar.Maya membuka pintu kamar pelan-pelan dan kepalanya melihat keluar kamar. Sepanjang lorong kamar gelap diikejauhan hanya ada seberkas cahaya lampu dan suasana sangat hening sekali sehingga Maya dapat mendengar suara sekecil apa pun. Pertama Maya mendengar jeritan dan kemudian mendengar suara tangisan. Tidak lama kemudian mendengar suara orang tertawa dan suara musik mengalun. Maya merinding. Tiba-tiba saja dia melihat sebuah bayangan transparan menghilang di balik tembok. Tubuh Maya membeku di tempat dan menutup mulutnya.Matanya terpana melihat bayangan transparan yang menembus tembok.
Tidak lama seorang pelayan pria lewat dengan membawa setumpuk handuk dan tiba-tiba saja bayangan transparan itu berubah jadi sebuah gumpalan asap putih dan menyerang si pelayan itu dan asap itu membawa pergi pelayan dengan cara diseret.Maya tidak bisa bergerak. Kakinya bergemetar hebat dan tubuhnya menjadi lemas dan hampir terjatuh dengan sigap tangannya memegang tembok agar tidak terjatuh.Maya ingin sekali berteriak tapi suaranya tidak mau keluar.Maya hanya melihat mulutnya terbuka tertutup tapi tidak ada suara sedikit pun yang keluar.
Bruuukkk!
Maya pingsan di depan pintu kamar. Suara jatuh tubuh Maya membuat Rei terbangun. Rei terkejut mendapati Maya pingsan di dekat pintu.
‘’Mayaaa...’’
Rei cepat-cepat menghambur mendekati Maya dan berusaha untuk menyadarkan Maya.Rei pergi ke kamar pak Kuronuma yang berada tiga kamar dari kamar Maya dan Rei.Pak Kuronuma membaringkan Maya di tempat tidur.
‘’Maya bangun....ayo bangun’’kata pak Kuronuma sambil menepuk-nepuk pipinya.
Akhirnya Maya sadar dan melihat pak Kuronuma menatapnya cemas.
‘’Pak Kuronuma...’’
‘’Syukurlah kamu sudah sadar. Apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa pingsan?’’
‘’Kalau aku ceritakan apa kalian akan percaya kepadaku?’’
‘’Kami akan mencoba mempercayai ceritamu’’kata pak Kuronuma.
Rei menganggukan kepalanya. Lalu Maya menceritakan semuanya pada mereka berdua. Rei dan pak Kuronuma memperlihatkan raut wajah yang tidak percaya.
‘’Kalau dilihat dari ekspresi kalian pasti kalian tidak percaya padaku’’kata Maya dengan wajah cemberut.
‘’Sebaiknya kita tidur lagi ini masih malam. Kita bicarakan ini besok saja’’,
Pak Kuronuma berbalik pergi dan menutup pintu.Rei naik ketempat tidurnya.
‘’Rei, bolehkah aku tidur satu  tempat tidur denganmu malam ini?’’
‘’Baiklah Maya. Kamu boleh tidur denganku malam ini’’.
‘’Terima kasih’’
Maya langsung naik ketempat tidur Rei.
*****
Masumi berada di kamarnya dan dia berbaring ditempat tidur sambil memandangi Hpnya. Dia merasa ragu-ragu untuk menelepon Maya. Karena kalau sudah mendengar suaranya dia akan tambah merindukannya.Masumi sudah menyuruhnya untuk tidak meneleponnya atau pun mengirimkan pesan, tapi rasa rindu sudah mulai menyerang Masumi .
‘’Maya, aku merindukanmu. Saat ini aku ingin memelukmu, membelaimu dan menciummu’’kata Masumi sambil membayangkan wajah Maya.
Masumi kembali melihat Hpnya kemudian membukanya. Masumi mulai mengetik sebuah pesan, tapi pesan itu dibatalkan untu di kirim.
‘’Ah Maya sudah dua hari kamu jauh dariku , tapi rasanya aku sudah tidak bertemu denganmu selama puluhan tahun.Aaaarrggghh.....’’Masumi bangun dan duduk  di tempat tidurnya sambil mengacak-acak rambutnya.
‘’Mungil, kamu sudah membuatku gila dengan rasa rinduku padamu. Kalau terus seperti bisa-bisa aku benar-benar gila karena merindukanmu. Aku ingin sekali menyusulmu kesana tapi jadwal kerjaku begitu padat aku tidak bisa pergi menyusulmu kesana’’.
Masumi kembali berbaring dan memjamkan matanya berusaha untuk tidur.
*****
‘’Pagi Charlotte!’’
‘’Pagi sayang! Sarapan sudah siap’’.
‘’Kenichi mana?’’
‘’Ada di kamar mandi sedang mencucui tangannya’’.
Tidak lama Kenichi muncul dan segera menempati tempat duduknya.Mereka makan pagi dengan tenang.
‘’Omletmu sangat enak. Kamu memang pintar membuat omlet’’puji pak Igarashi.
‘’Terima kasih’’rona merah muncul di pipinya.
‘’Oh ya, apa kamu sudah bertemu lagi dengan wanita yang menyelamatkan Ken’’
‘’Sayangnya belum. Aku menyesal tidak menanyakan namanya’’.
‘’Mungkin kita belum saatnya bertemu dengannya’’.
‘’Apa yang akan kamu lakukan setelah bertemu dengannya?’’
‘’Aku akan mengucapkan terima kasih dan akan memberikannya sebuah hadiah untuknya’’.
‘’Hadiah? Hadiah apa?’’
Lalu pak Harada membisikannya ke telinga istrinya.
‘’Apa kamu yakin akan memberikannya pada wanita itu?’’
‘’Iya aku sangat yakin. Apa kamu setuju dengan hadiah itu?’’
Charlotte tersenyum manis kepada suaminya.
‘’Aku setuju. Hadiah itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan nyawa kenichi’’.
‘’Aku senang kalau kamu setuju. Sekarang yang kita lakukan tinggal mencari wanita muda itu’’.
Mereka berdua saling pandang dan tersenyum.
Pak Takamiya sedang marah-marah dikantornya karena tidak ada seorang pun orang suruhannya yang dapat menemukan Keiji.
‘’Dimana sebenarnya kamu bersembunyi?’’
Bruuukkk!pak Takamiya memukul mejanya dengan kerasa.
Wajahnya telah memerah karena marah.
*****
Maya sedang duduk membaca naskah sambil memakan kue kering. Diwajahnya terlihat rasa lelah. Rasa lelah yang disebabkan oleh kejadian di mansion bukan karena proses syuting. Maya tidak tahu apakah dirinya akan sanggup tinggal lebih lama lagi di mansion setelah dirinya melihat hantu.Hari sudah menjelang sore saat tiba di mansion Maya jadi penakut. Maya harus selalu diantar-antar kemana pun Maya akan pergi di dalam mansion. Seperti saat ini Rei mengantar Maya pergi ke toilet.Saat makan malam Maya tidak banyak bersuara seperti biasanya.Makanannya hanya ditatap saja dan juga diaduk-aduk tidak dimakan sedikit pun.
Sementara itu Masumi sedang bersiap-siap menghadiri pesta ulang tahun Emika disalah satu hotel terkenal di Tokyo. Masumi datang bersama Mizuki. Ruang pesta sudah terlihat sangat ramai. Emika sibuk menyapa para tamu. Senyuman senang merekah di wajahnya ketika Masumi datang.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Halo! Ini hadiah untukmu. Semoga kamu menyukainya’’.
‘’Boleh aku membukanya?’’
‘’Tentu saja’’.
Emika membuka hadiahnya dan dia tersenyum senang. Masumi memberikannya sebuah gelang berlian.
‘’Terima kasih Masumi . Aku sangat menyukainya’’.
Masumi tersenyum manis dan membuat jantung Emika berdebar semakin cepat.
‘’Masumi, aku akan selalu menyukai apa pun yang kamu berikan’’
Jin yang melihatnya dari kejauhan merasa tidak percaya diri memberikan hadiahnya pada Emika. Akhirnya hadiah itu tidak diberikan kepada Emika dan disimpan kembali dalam saku jasnya. Jin tersenyum pilu memandang keakraban mereka berdua.
‘’Mereka adalah pasangan yang sangat serasi’’Jin menegak minumannya dengan sekali tegak.
Pesta ulang tahun Emika dimulai. Emika memanjatkan doa sebelum meniup lilinya.Dengan wajah ceria mulai meniup lilinnya dan kemudian terdengar suara tepukan tangan yang suaranya membahana keseluruh ruangan pesta.
Jin mengajak Emika berdansa, setelah puas berdansa Jin menyerahkannya pada Masumi. Jantung Emika berdetak sangat cepat. Dia tidak pernah sedekat ini dengan Masumi sebelumnya. Wajahnya merona merah. Emika dapat merasakan hembusan nafas Masumi diwajahnya. Emika sudah dibuat terpesona oleh Masumi dan semakin membulatkan tekad untuk menyatakan cintanya sekali lagi pada Masumi.
Emika mengajak Masumi agak menjauh dari tamu-tamunya.
‘’Masumi ada yang ingin aku katakan kepadamu’’
‘’Apa yang ingin kamu sampaikan?’’
Emika menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan kegugupannya dan menadang lurus-lurus Masumi. Jantungnya berdetak kencang. Keringat dingin mulai keluar dari pri-pori kulitnya.
‘’Masumi, aku mencintaimu. Aku ingin menjadi kekasihmu. Tolong berikan aku kesempatan untuk mencintaimu dan membahagiakanmu’’.
Masumi tersenyum dan menatapnya lurus-lurus.
‘’Maaf. Kali ini juga aku tidak bisa menerima cintamu. Aku senang aku bisa dicintai olehmu. Aku hanya menganggapmu sebagai adik perempuanku’’.
Emika terlihat sedih dan kecewa berat dan mulai menitikan air mata.
‘’Apa kamu masih belum melupakan tunanganmu yang sudah meninggal?’’
‘’Emika sepertinya aku harus menjelaskan sesuatu padamu’’.
‘’Sebenarnya aku tidak pernah mencintai tunanganku’’
Emika membelalakan matanya.
‘’Saat itu dihatiku sudah ada wanita yang aku cintai. Aku sudah diam-diam mencintainya selama 7 tahun. Aku kira dia tidak akan membalas perasaanku, makanya aku bersedia dijodohkan dengan Shiori, tapi ternyata dia mempunyai perasaan denganku. Bagiku bisa mendapatkan cintanya merupakan hal terindah dalam hidupku. Aku tidak bisa hidup tanpa dia’’.
‘’Pasti kamu sangat mencintainya’’
‘’Iya aku sangat mencintainya’’.
‘’Pasti dia wanita yang sangat cantik.
‘’Benar. Dia sangat cantik’’
‘’Sepertinya kali ini juga aku harus menerima penolakanmu lagi’’.
‘’Maaf sudah membuatmu sedih.Kamu tahu diluar sana ada pria yang sangat mencintaimu’’.
‘’Siapa?’’tanyannya terkejut.
Masumi sedikit mendekatkan wajahnya pada Emika.
‘’Jin’’setengah berbisik.
‘’Jin?’’
‘’Iya sampai sekarang dia masih mencintaimu. Kenapa kamu tidak belajar mencintainya. Dia selalu setia menunggumu. Dia benar-benar mencintaimu’’.
‘’Kenapa kamu bisa seyakin itu kalau Jin masih sangat mencintaiku’’.
‘’Karena aku sahabat baiknya’’kata Masumi tersenyum simpul.
‘’Aku akan memikirkannya karena aku baru saja patah hati’’.
‘’Jangan sampai kamu menyesal memutuskan untuk tidak menerima cinta Jin’’.
‘’Aku tahu’’.
Masumi berdiri dan melihat kesekeliling ruangan mencari Mizuki. Mizuki tengah asyik menikmati hidangan yang disediakan.
‘’Emika, sepertinya aku harus segera pulang. Besok aku masih banyak pekerjaan’’.
‘’Baiklah. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk memenuhi undanganku’’.
‘’Iya. Hati-hati dijalan!’’Masumi berjalan meninggalkan pesta ulang tahunnya. Emika menatap punggung Masumi dengan wajah sedih. Air mata telah mengalir di pipinya.
*****
Maya terlihat lesu sejak kejadian malam. Apa lagi ketika melihat Shiori yang sangat mengerikan. Maya tidak bisa menghilangkan bayangan Shiori dari kepalanya.Maya tenggelam dalam lamunannya.Disaat-saat seperti ini Maya merindukan Masumi.
‘’Maya...’’
‘’Ah Rei ternyata kamu. Kamu membuatku kaget saja’’.
‘’Maya semangatlah!Lupakan kejadian tadi malam mungkin itu hanya halusinasimu saja’’.
‘’Halusinansiku? Aku rasa tidak. Bagaimana kalian menjelaskan pelayan yang telah hilang. Sekarang polisi sedang mencarinya. Pelayan itu telah di culik oleh hantu’’kata Maya marah karena tidak ada yang mau mempercayainya.
‘’Entalah Maya, aku tidak percaya hal seperti itu’’.
Maya melirik Rei dengan kesal dan kembali melanjutkan membaca naskah.
*****
Okinawa
Seorang pria sedang duduk di balik meja kerjanya sedang mengetik.Lalu masuk seorang wanita yang tidak lain adalah sekretarisnya.
‘’Apa kamu sudah menemukan pembeli untuk mansionku di Karuizawa?’’
‘’Maaf tuan masih belum ada pembelinya walaupun kita sudah memasang harga murah. Sepertinya tidak ada orang yang berminat membeli mansion berhantu itu’’.
‘’Mungkin kamu benar.Tidak ada orang yang mau membelinya.Aku menyesal telah membelinya karena tidak tahu sejarah mansion itu’’.
‘’Lalu sekarang bagaiamana tuan. Apa tuan masih akan tetap menjualnya?Saya dengar salah satu pelayan Anda di mansion itu menghilang’’.
‘’Entalah. Aku jadi masih merasa ragu kalau ada orang yang membelinya pasti orang itu akan menjadi korban selanjutnya.Sampai sekarang pelayan itu belum ditemukan.Sekarang kamu boleh pergi’’.
Sekretaris itu masih berdiri menatap atasannya.
‘’Apa ada yang ingin kamu sampaikan lagi?’’
‘’Nona Maya Kitajima dan teman-temannya sekarang menyewa mansion itu pak’’.
Pria itu langsung berhenti menulis.
‘’Apaaaa...? Apa itu benar?’’
‘’Benar. Mereka menyewa mansion itu ‘’.
Wajah pria itu menjadi pucat.
‘’Permisi !’’
Sekretaris itu berbalik pergi dan menutup pintu.
‘’Maya, aku harap kamu baik-baik saja sampai perjumpaan kita yang tidak akan lama lagi’’.
*****
Emika masih berbaring ditempat tidurnya dengan mata sembab.Dia tenggelam dalam lamunannya dan memikirkan perkataan  Masumi.      Hp disampingnya berbunyi dan terlihat nama Jin di layar Hp.
‘’Halo!’’Emika menjawab dengan lesu.
‘’Siang Emika!Bisakah kita makan siang bersama hari ini?’’
Sesaat Emika terlihat bimbang.
‘’Baiklah’’.
‘’Terima kasih . Setengah jam lagi aku akan menjemputmu di rumah’’.
Setengah jam kemudian Jin datang dan dia tersenyum lembut pada Emika .
‘’Kamu sudah siap?’’
Emika menanggukan kepalanya dan mereka berdua naik ke dalam mobil. Beberapa menit kemudian mereka tiba disebuah restoran Italia.
‘’Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk makan siang bersamaku mungkin untuk yang terakhir kalinya’’.
Emika berhenti makan spaghettinya dan menatap Jin.
‘’Besok aku akan kembali ke Amerika’’.
‘’Oh...’’kata Emika sambil mengaduk-aduk spaghettinya.
‘’Aku harap kamu baik-baik saja dan Masumi’’.
‘’Masumi sudah menolakku’’Emika tersenyum pahit.
‘’Eehh...Aku kira Masumi tidak menolakmu’’kata Jin sedikit terkejut.
‘’Kenapa kamu berpikiran seperti itu?’’
‘’Tunggu disini! Aku akan segera kembali’’.
Jin berdiri dan pergi. Emika terlihat bingung.Tidak lama kemudian Jin kembali dan menyerahkan koran kepada Emika.Lalu Emika membaca headline koran tersebut.Matanya terpana melihat fotonya dan Masumi. Difoto itu Masumi sedang menghapus air matanya tapi difoto ini terlihat Masumi sedang membelai wajahnya dan judul berita itu : DIREKTUR DAITO DENGAN WANITA BARUNYA.
‘’Apa-apa ini. Berita ini tidak benar.Wartawan itu benar-benar keteraluan sekali.Dia hanya membantuku menghapus air mataku. Aku menangis karena Masumi sudah menolakku untuk kedua kalinya. Aku harus meluruskan berita ini’’.
‘’Benarkah yang tadi kamu katakan?’’
‘’Tentu saja. Apa kamu tidak percaya?’’Emika membanting korannya ke atas meja.
‘’Kenapa Masumi menolakmu? Aku kira dia akan menerimamu’’.
‘’Karena dia telah mencintai wanita lain’’.
‘’Jadi begitu’’kata Jin tanpa ekspresi.
‘’Aku akan menemui Masumi sekarang untuk membicarakan berita ini’’.
Emika berdiri, tapi Jin menahannya dengan memegang lengan Emika.
‘’Sebaiknya kamu temui dia besok siang saja karena dia sekarang pasti sedang mengajar’’.
‘’Kamu benar, Jin , kau mau mengantarku ke Daito?’’
‘’Tentu’’. Jin kembali memakan pizzanya.
*****
Masumi berada di kelas 3 A sedang menulis di mejanya sedangkan para murid sedang mengerjakan soal yang diberikan Masumi kepada mereka. Masumi menyadari sesekali beberapa murid menatapnya.Bel berakhirnya pelajaran telah berbunyi dan para murid mulai menyerahkan pekerjaannya pada Masumi.Di ruang guru semua mata menatap Masumi dan membuatnya sedikit terganggu. Tapi Masumi berusaha untuk tidak memperdulikannya. Cepat-cepat Masumi membereskan barangnya dan pergi meninggalkan ruang guru. Sopir telah menunggunya di depan sekolah. Di dalam mobil Masumi mendesah panjang.
Sementara itu di ruang guru.
‘’Aaaahhh...ternyata pak Hayami sudah mempunyai kekasih lagi. Sungguh beruntung wanita itu’’keluh salah satu guru wanita.
‘’Benar. Aku sudah mati-matian berdandan sangat cantik di hadapannya, tapi ternyata itu tidak membuatnya tertarik padaku.
Para guru pria hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat para guru wanita memebicarakan Masumi. Di kelas 3 A para murid wanita terlihat lesu. Guru mereka yang tampan telah memiliki kekasih.Sehingga pelajaran selanjutnya mereka terlihat tidak bersemangat.
‘’Masumi , ternyata pengaruhmu sangat besar disini sampai-sampai muridku juga terkena imbasnya’’kata pak Yamaguchi sambil mendesah panjang.
*****
Maya  ,Rei dan teman-teman yang lain sedang menonton Tv. Rei senang Maya dapat tertawa ketika meonton drama komedi yang sekarang sedang ditayangkan, tapi Rei terlihat cemas mengenai gosip  Masumi dengan seorang wanita sampai saat ini Maya belum mengetahuinya.Malam sudah semakin larut masing-masing sudah mulai memasuki kamar begitu juga Maya dan Rei. Maya terlihat takut. Ketika semua orang sudah tidur Maya masih belum tidur. Suasana kamar sudah sangat hening.Tiba-tiba terdengar suara-suara aneh lagi.Tubuh Maya mulai gemetaran lagi. Karena penasaran Maya turun dari tempat tidurnya dan pelan-pelan membuka pintu.Suara jantungnya yang bertalu-talu dapat terdengar ditelinganya.Telapak tangannya basah karena keringat.Maya melongokkan kepala keluar kamar,Diluar kamar gelap.Maya melihat ke kiri dan ke kanan.Tiba...tiba....Mata Maya terpana apa yang sedang dilihatnya.Ada kabut yang berkumpul pertama-tama sedikit kemudian menjadi banyak kemudian kabut membentuk wajah-wajah yang hitam karena hangus terbakar, wajah-wajah yang tidak terbentuk lagi dengan kulit yang mengelupas dan yang terlihat hanya daging merah yang mengeluarkan tetes-tetes darah dan wajah-wajah tanpa mata. Tidak jauh dari sana hantu Shiori menyeringai. Mereka bergerak mendekatinya dan Maya tidak bisa bergerak sama sekali otaknya tidak menuruti keingannya untuk bergerak. Maya hanya mengelengkan kepalanya.
‘’Jangan mendekat...jangan mendekat....’’
Tangan-tangan berkerut, panjang, bengkok dan memiliki kuku yang panjang mulai menyentu wajah Maya. Maya merinding dan bergidik ketakutan.Maya tidak bisa berbuat apa-apa.
‘’Maya, mati kau’’kata suara-suara itu.
Tangan-tangan itu sudah menyentuh lehernya.Maya merasakan denyut nadinya di pangkal leher dan juga pelipisnya.
‘’TIIIIIIDAAAAAAAAAAAKKKKKKKK’’’
*****
Ting....tong...ting...tong...
‘’Charlotte....’’
‘’Malam Keiji!’’
‘’Malam!’’
‘’Aku bawakan makan malam untukmu. Bagaimana kabarmu sekarang?’’
‘’Sudah lebih baik. Aku sudah mengambil keputusan yang benar untuk kabur dari rumah Takamiya’’.
‘’Aku tidak tahu kejahatan apa yang telah kamu perbuat di masa lalu sehingga mendapatkan kutukan’’.
‘’Keluargaku sudah melakukan kejahatan yang tidak termaafkan. Terima kasih sudah menolongku dan memberikan tempat tinggal untukku disini’’.
‘’Aku mau menolongmu karena kamu adalah mantan kekasihku. Sampai kapan kamu akan terus bersembunyi?’’
‘’Minggu depan akan diadakan pertemuan seluruh keluarga dan aku akan pergi kesana dan menjalankan rencanaku untuk mengakhiri kutukan dan penderitaan keluargaku selama turun-temurun’’.
Tatapan Charlotte terpaku pada wajah Keiji.
‘’Apa yang akan kamu rencanakan’’? tanyanya cemas.
‘’Maaf .Aku tidak bisa mengatakannya padamu’’.
‘’Baiklah. Aku tidak akan memaksamu untuk mengatakannya padamu, tapi aku minta kamu jangan melakukan perbuatan bodoh’’.
Keiji hanya tersenyum dan menatap tajam Charlotte.
*****
Teriakan Maya menggema keseluruh mansion dan membangunkan semua orang. Lampu-lamou mulai dinyalakan dan mereka melihat pemandangan yang aneh di depan matanya. Ada rasa takut dan terkejut.Secepat kilat bayangan wajah-wajah itu menghilang.Pak Kuronuma mendekati Maya yang sudah terjatuh terduduk dan wajahnya sudah penuh dengan air mata.
‘’Maya, kamu tidak apa-apa?’’
Maya hanya diam dan hanya menangis.Pak Kuronuma menuntun Maya kembali masuk ke kamarnya dan membaringkannya di tempat tidur.
‘’Maya, maaf sebelumnya aku tidak mempercayaimu’’.
‘’Aku juga’’kata Rei.
‘’Kami semua melihatnya, jadi kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa pada mereka. Seharusnya aku tidak menyewa tempat ini. Maaf. Aku tidak tahu sejarah mansion ini. Sebenarnya aku sudah mendengar desas-desus tentang mansion ini sebelum aku menyewanya. Karena aku tidak percaya hantu maka aku menyewa mansion ini karena harganya sangat murah  dan bisa menampung banyak orang.
‘’Anda jangan minta maaf padaku’’.
‘’Terima kasih Maya’’.
Maya tersenyum lembut pada pak Kuronuma.
Keesokan siangnya di lokasi syuting dihalaman sebuah villa yang letaknya tidak jauh dari hutan, Maya sedang asyik menikmati pemandangan disekitarnya. Ia duduk di atas sebuah batu yang dingin yang disekelilingnya masih ada sisa-sia salju.Matanya kembali ke arah mansion dan ekspresi wajahnya menjadi sedih bercampur takut.Lalu pikirannya beralih pada Masumi. Selama 4 hari Maya belum mendengar kabar sedikit pun darinya dan hatinya sudah mulai merindukannya lagi.
‘’Ternyata kamu ada disini. Pak Kuronuma mencarimu’’.
‘’Baik’’.
Maya berdiri dan membersihkan pakaiannya.Pak Kuronuma sedang memberikan pengarahan pada para pemain lain.
‘’Anda mencariku?’’
‘’Maya, bisakah kamu membelikan kami minuman sambil menunggu giliranmu syuting’’.
‘’Baiklah’’.
Maya ditemani Rei pergi ke supermarket terdekat. Rei sedang sibuk memasukan beberapa botol minuman ke dalam keranjang sedangkan Maya melihat-lihat beberapa majalah dan koran.Tanpa sengaja Maya melihat Masumi dikoran dengan seorang wanita dengan cepat Maya mengambilnya dan membacanya. Ia sangat terkejut dan tangannya gemetar. Rei menyadari Maya sedang membaca berita tentang Masumi.
‘’Sebaiknya kamu jangan percaya pada berita itu’’.
‘’Tapi ini...’’Mata Maya mulai berkaca-kaca.
‘’Mungkin wanita itu hanya kenalannya saja’’kata Rei berusaha meyakinkan Maya.
Maya kembali menyimpan koran itu dan wajahnya terlihta sedih.
‘’Sudah jangan kamu pikirkan. Aku yakin wanita itu tidak ada hubungan apa-apa dengan pak Hayami’’.
‘’Rei, aku ingin sekali mempercayainya, tapi aku tidak seyakin kamu’’.
Maya dan Rei keluar dari supermarket dan Rei merasa ada orang yang sedang mengawasi mereka.
******
Jin sedang mengemasi barang-barangnya. Malam ini dia akan pulang ke Amerika.Tiba-tiba terdengar bel dipintu apartemennya.Dilihatnya dari layar monitor Emika sedang berdiri. Jin tersenyum dan mempersilahkan Emika masuk. Setelah pintu dibuka Emika langsung menarik lengan Jin.
‘’Emika, apa yang kamu lakukan?’’
‘’Kamu harus ikut aku’’
‘’Kemana?’’
‘’Menemui Masumi.Bukannya kamu sudah berjanji untuk menemuinya.’’
Jin dan Emika masuk kedalam mobil pergi ke Daito dan disana ada cukup banyak wartawan.Mobil berhenti di depan gedung ketika Emika keluar mobil sinar blitz dari kamera langsung mengarah kepadanya dan juga Jin yang mengikuti Emika dari belakang.
Emika langsung menghadap para wartawan .
‘’Aku dan Masumi Hayami tidak ada hubungan apa-apa’’katanya tiba-tiba.
Jin hanya terpaku berdiri mendengar pernyataan Emika pada wartawan. Saat ini dirinya tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Emika.
‘’Berita yang sekarang beredar mengenai diriku dan Pak Hayami semuanya tidak benar karena kekasihku sekarang bukan Masumi Hayami, tapi pria yang ada disampingku sekarang’’kata Emika sambil menunjuk Jin.Jin terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.
‘’Eeehh...’’kata para wartawan itu.
Para wartwan langsung memfoto Jin dan Emika tersenyum dikulum.
‘’Apakah itu benar?’’tanya wartawan pada Jin.
‘’Eh...itu..itu...’’Jin terlihat gugup dan tiba-tiba.....
Cuuuupp!!
Emika mencium bibir Jin. Jin hanya membelalakkan matanya dan sinar biltz foto mengarah kepada mereka berdua.
Mizuki mengetuk pintu kantor Masumi dan memberitahunya kalau di bawah teman-temannya sedang melakukan wawancara.Masumi segera pergi kebawah dan dilihatnya kedua sahabatnya tersenyum ceria di hadapan para wartawan dan Masumi juga mendengarkan perkataan Emika kalau dia dan Jin adalah sepasang kekasih.
‘’Saya rasa mulai sekarang semuanya akan baik-baik saja’’kata Mizki tanpa mengalihkan pandangannya kepada Emika dan Jin yang sedang difoto oleh para wartawan.
Emika melihat Masumi dan tersenyum,lalu Masumi memberikan isyarat kepada Emika untuk menemuinya di kantor.Tidak lama mereka berdua datang ke kantor Masumi dan Emika menjelaskan semuanya pada Masumi. Masumi turut senang mendengarnya. Jin terlihat sangat bahagia Emika mau menerima cintanya setelah bertahun-tahun menantinya.
‘’Masumi, maaf selama ini aku sudah merepotkanmu. Sekarang aku menyadari pria yang selama ini memperhatikanku dan mencintaiku adalah Jin. Itu karena perkataanmu pada malam pesta ulang tahunku. Terima kasih’’.
‘’Kamu tidak perlu berterima kasih padaku’’.
Emika pergi ke toilet untuk merapikan diri dan Masumi mendekati Jin yang dari tadi terus tersenyum.
‘’Jin, selamat untukmu. Akhirnya dia mau mencintaimu’’.
‘’Hari seperti mimpi saja  bagiku. Tapi hari aku harus segera pulang ke Amerika. Aku tidak percaya disaat-saat terakhir aku berada di Jepang Emika malah menyatakan cintanya padaku. Lalu bagaimana denganmu? Siapa wanita yang sudah berhasil merebut hatimu?’’
Masumi tersenyum.
‘’Kamu sudah tahu siapa dia’’.
‘’Eh..’’Jin menatap Masumi bingung.
Lalu membisikkan sebuah nama ke telinga Jin.
‘’Maya Kitajima..” bisik Masumi.
Jin terlihat terkejut.
‘’Dia...?’’
Masumi menganggukan kepalanya.
‘’Hubunganku dengannya masih dirahasiakan’’.
Emika masuk dan melihat Masumi dan Jin sedang berbicara.
‘’Apa yang kalian bicarakan?’’
‘’Ah tidak ada hal yang penting’’kata Masumi gugup.
Emika menatap tajam.
‘’Ya sudah kalau kalian tidak ingin memberitahukannya padaku’’.Emika memasang wajah cemberut.
Jin berdiri dan berpamitan pada Masumi.
‘’Masumi, aku harus segera pulang. Aku belum selesai membereskan barang-barangku. Kita bertemu lagi di Amerika’’.
‘’Hati-hati di jalan!’’
Jin dan Masumi saling berpelukan.Lalu Jin membisikan seseutau pada Masumi.
‘’Kalau kalian menikah jangan lupa mengundangku’’.
Seketika wajah Masumi langsung memerah.Emika hanya menatap mereka bingung.
‘’Aku pergi dulu. Sampai jumpa!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Emika dan Jin berbalik pergi dan suasana di kantornya menjadi hening kembali.Wajah Masumi masih merah.
‘’Menikah dengan Maya adalah hal pertama yang ingin aku lakukan’’.
Masumi kembali bekerja dan berkutat lagi dengan pekerjaannya yang masih banyak.
*****
Keiji sedang berjalan-jalan dan matanya menatap mansion putih yang bediri dengan kokoh di atas bukit.
‘’Aku tidak mengira akan kembali melihat mansion itu lagi. Segala kejahatan keluargaku bermula dari mansion itu. Aku merasa kasihan  dengan orang-orang yang sekarang tinggal disana’’.
Terlihat guratan sedih dan pilu diwajahnya.
‘’Aku harus mengakhiri semuanya. Benar aku harus mengakhiri semuanya supaya keluargaku tidak menderita karena kutukan ini’’.
Keiji kembali berjalan dan pikirannya disibukan dengan rencana-rencananya akan dilakukan minggu depan saat ada pertemuan keluarga.
Matahari mulai terbenam mereka kembali ke mansion. Maya memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan di halaman.Matanya melihat keseluruh mansion yang begitu tinggi. Tiba-tiba Maya melihat seseorang berdiri dipinggir jendela  di lantai paling atas.Maya memicingkan matanya.
‘’Haaaaaa....bukankah dia pelayan yang hilang itu’’
Lalu orang itu jatuh dari pinggir jendela.
‘’TIIIDDDDAAAAKKK!’’jerit Maya.
Tubuhnya menghantam batu dibawahnya.Dengan tubuhnya yang gemetar  Maya menghampiri tubuh pelayan itu dan menjatuhkan diri disampingnya dengan wajah yang bersimbah air mata.Pelayan itu mengerang. Pelayan itu mengeluarkan banyak darah. Darahnya mengalir seperti aliran sungai dan membentuk genangan darah di teras mansion. Maya membalikan badannya yang telengkup dan Maya menjerit tertahan. Wajahnya sudah tidak berbentuk lagi yang ada hanya lah segumpal daging penuh dengan darah.Salah satu matanya melesak kedalam tengkorak kepalanya mata yang satunya telah terlepas yang ada hanyalah lubang gelap  dan tulang-tulang yang patah menyembul keluar dari kulit dan dagingnya.
Maya hanya menatapnya terpana. Tidak lama orang-orang berdatangan dan mereka terkejut dengan apa yang dilihatnya.
‘’Panggil polisi dan ambulance ‘’kata pak Kuronuma.
Maya merasa mual dan ingin muntah dan mulut pelayan itu mengeluarkan  darah yang berbuih dan tubuhnya sudah tidak lagi bergerak.Maya menangis.Rei membantu Maya berdiri dengan kaki yang masih gemetaran.Kaki dan tangannya berlumuran darah dari pelayan itu.
‘’Maya, sebaiknya kamu membersihkan diri dulu’’
Tanpa berkata apa-apa Maya menuruti perkataan Rei.Pak Kuronuma dan lainnya menunggu kedatangan polisi dan ambulance.Tidak lama kemudian polisi datang dan miminta keterangan dari mereka.Maya sudah membersihkan dirinya dan duduk dengan tatapan kosong. Rei sangat mencemaskan Maya.
Tok...tok...tok...
‘’Masuk!’’kata Rei.
Pak Kuronuma masuk  dan mendekati Maya.
‘’Kamu tidak apa-apa Maya?’’
Maya hanya diam seolah-olah tidak mendengar perkataan pak Kuronuma.Rei membaringkan Maya di tempat tidur . Rei dan pak Kuronuma keluar dari kamar.
‘’Sepertinya keadaan Maya tidak mungkin untuk memberikan keterangan pada polisi’’.
‘’Sepertinya tidak mungkin. Sebaiknya mereka menanyakannya besok saja. Maya sekarang butuh istirahat’’.
‘’Ini salahku seharusnya aku tidak menyewa mansion ini. Sekarang kita berkemas-kemas’’.
‘’Eh..’’
‘’Kita akan mencari penginapan lain. Aku juga tidak ingin berada di mansion ini lebih lama lagi’’.
‘’Aku juga. Mansion ini sudah mulai membuatku ketakutan. Aku akan bersiap-siap untuk pergi’’.
‘’Setengah jam lagi kita berkumpul di ruang depan’’
‘’Baik’’.
Rei segera masuk kamar dan membereskan barang-barangnya dan juga barang-barang Maya.Setelah semuanya selesai Rei membangunkan Maya . Mereka berdua menuruni tangga. Semua orang sudah berkumpul dan bersiap untuk pergi.Pintu utama Mansion terbuka nagin dingin bertipun dengan kencang da masuk ke dalam mansion. Sekali lagi Maya menatap mansion yang kini sudah berada dibelakangnya.Kini mansion itu gelap dan terlihat lebih menyeramkan.
Terlalu banyak kematian di dalam mansion itu.Maya mendengar suara sayup-sayup dari mansion itu.Akhirnya mereka tiba disebuah penginapan yang tidak jauh dari mansion itu berada.Keesokan paginya Maya terbangun oleh suara kokok ayam. Maya meregangkan tubuhnya. Selama 4 hari Maya belum pernah tidur senyenyak malam kemarin.Maya membuka tirai jendela. Sinar matahari menyeruak masuk ke dalam kamar. Rei terbangun dan mengucek-ngucek matanya.
‘’Pagi!’’
‘’Pagi Rei!’’
‘’Aku senang melihatmu tersenyum kembali.Apa kamu sudah merasa lebih baik?’’
Maya menganggukan kepalanya.Setelah selesai berganti pakaian turun kebawah. Aroma kopi menyebar keseluruh ruang makan penginapan.
Mereka makan pagi dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Ketika akan berangkat syuting polisi datang untuk meminta keterangan dari Maya. Lalu Maya menceritakan semuanya pada polisi setelah merasa puas dengan keterangan yang di dapat dari Maya, polisi itu pergi.
Hari ini adalah hari terakhir syuting Maya. Rei dengan setia menemani Maya di lokasi syuting seperti biasa. Tidak terasa proses pengambilan gambar selesai.Maya dan Rei kembali ke penginapan untuk beristirahat. Maya membuka pintu masuk dan dia berdiri terpaku, matanya menatap penuh kerinduan pada orang yang tengah berdiri di lobi penginapan.

Bersambung

5 comments:

Anonymous said...

ceritanya semakin bagus sis, tp masumi kok sempet2nya jadi guru ya??? sebagai direktur daito bukannya dia sudah sangat sibuk sekali...
(nadine)

ivoneyolanda on 22 August 2011 at 14:09 said...

aaaaa masumi akhirnya nyamperin maya juga duhhh senangnya....... dasar shiomay dah mati aja masih juga jahat......

Anonymous said...

Nadine : jd guru cuma seminggu.Itu jg cuma 2 jam ,krn ada permintaan dr guru kesayangannya dulu, jd dia terima^^,walaupun dia sangat sibuk...
-Mia H-

Heri Pujiyastuti on 22 August 2011 at 15:21 said...

Kyaaaaa.....Jeng Mia....Syeremm...untung siang2 bacanya...Kira2 siapa ya yang beli Mansion.Tambah penasaran. Jangan lama2 yach apdetnya. Pengen tau kelanjutan Maya ketemu Masumi...

chuubyy on 22 August 2011 at 19:33 said...

kurang sereemm miaaa,,, >_< *baca sambil ditemeni ma black cat ku.. **

masumi datangg?? oreeeeeeeeee..... lanjuddddd :D

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting