Monday 22 August 2011
Fanfic TK : Benang Merah 11
Rate : 18+
Benang Merah
( By Mia Luna )
Chapter 11 : Mansion putih
Angin bulan
Januari berhembus dengan membawa butiran salju.Maya berjalan memasuki gedung
Daito untuk menemui pak Kuronuma untuk membahas syuting film yang akan dilaksanakan di Karuizawa. Pak
Kuronuma sedang memberikan beberapa pengarahan kepada beberapa pemain yang
terlibat dalam pembuatan film ini.Pak Kurounuma melihat kedatangan Maya dan
menyuruhnya duduk.
‘’Besok lusa kamu
sudah mulai syuting. Kita akan berangkat ke Karuizawa besok pagi. Kamu akan pergi bersama-sama
denganku kesana. Apa kamu sudah memutuskan akan membawa siapa untuk membantumu
dan menemanimu disana?’’
‘’Iya. Aku
mengajak Rei untuk membantuku disana. Masumi sudah menyetujuinya’’.
Pak Kuronuma
tersenyum dikulum.
‘’Masumi?Sekarang
kamu sudah memanggilnya dengan Masumi. Berarti hubungan kalian sudah semakin
dekat’’.
‘’Ah
itu...itu’’kata Maya gugup.
‘’Kamu tidak
perlu menyembunyikan hubungan kalian. Sudah lama aku mencurigai kalau kalian
mempunyai hubungan yang sangat khusus. Di depan orang kamu jangan memanggilnya
dengan nama Masumi. Itu akan menimbulkan kecurigaan’’.
‘Baik’’Maya
menundukkan kepalanya.
‘’Pak Masumi
begitu mencemaskanmu sampai-sampai dia menyarankanmu untuk membawa seseorang
yang kamu kenal untuk menemanimu ke
Karuizawa’’.
Pipi Maya merona
merah.
‘’Mungkin kamu
sudah membaca jadwal kegiatan selama kita ada disana’’.
‘’Aku sudah
membacanya’’.
‘’Bagus. Dengar
Maya selama kamu syuting aku ingin kamu menjaga kesehatanmu. Kamu tahukan cuaca
sekarang tidak begitu baik’’.
‘’Aku mengerti’’.
‘’Sekarang
pulanglah dan istirahat karena besok kita akan pergi’’.
‘’Baik’’
Maya melesat
pergi. Ada rasa sedih dihati Maya selama syuting di Karuizawa dirinya tidak
akan dapat bertemu dengan Masumi.
Tiiing!
Pintu lift
terbuka. Masumi keluar dari lift diikuti oleh Mizuki dari belakang. Maya berhenti
berjalan memandangi kekasihnya. Ingin sekali Maya berlari dan memeluknya,tapi
dia harus bisa menahan keinginannya itu.
‘’Masumi. Lihat aku. Ayo lihat kesini. Aku ada disini
sayang’’.
Masumi terus
berjalan tidak menyadari keberadaan Maya disana. Maya hanya memandang
kepergiaan Masumi dengan tatapan sedih.
*****
Emika tengah
mempersiapkan acara peragaan busana yang
akan dilaksanakan sore ini.Emika melihat Jin sedang duduk dikursi tamu. Dia
melambaikan tangannya pada Emika.
‘’Rupanya kamu
sudah datang’’
Emika duduk
disampingnya dan tersenyum manis pada Jin.Emika merasa sangat beruntung ada dua
pria tampan yang selalu memperhatikannya.
‘’Bagaiamana
persiapannya?’’
‘’Semuanya
lancar’’.
‘’Semoga peragaan
busanamu sukses dan berjalan lancar’’.
‘’Terima kasih. Aku
tidak mengerti kenapa kamu dan Masumi tidak mau menjadi modelku. Padahal kalian
sangat cocok jadi model’’.
‘’Karena kami
berdua tidak ada bakat untuk menjadi model’’
‘’Ah kau ini.
Siapa tahu kalian mempunyai bakat terpendam sebagai model. Apa Masumi akan
datang?’’
‘’Kamu
benar-benar ingin dia datang?’’
‘’Tentu saja. Aku
akan sangat senang jika dia datanag. Aku tahu dia sedang sangat sibuk dengan
pekerjaannya’’
Emika jadi
terlihat sedih dan Jin berusaha untuk menghiburnya.
‘’Masumi akan
datang. Beberapa menit yang lalu dia menghubungiku. Dia bilang akan datang.
Sekarang dia harus pergi kesekolah. Dia mendapatkan tawaran sebagai guru
matematika untuk sementara selama satu minggu sampai guru ekonomi mereka sedang
berbulan madu’’.
‘’Masumi?
Guru?’’kata Emika tercengang.
‘’Coba tebak dia
akan menagajar dimana?’’
‘’Aku tidak tahu.
Memangnya dimana?’’
‘’Disekolah kita
dulu’’.
‘’Eh. Benakah?
Itu sulit dipercaya. Hayami Masumi menjadi guru. Aku tidak dapat
membayangkannya’’.
‘’Aku juga
berpikir seperti itu’’.
Mereka berdua
salaing pandang atas keterkejutan mereka.
Masumi sudah
memyanggupi tawaran kepala sekolah yang diberikan kepadanya. Setelah pulang
dari kencan Masumi langsung memberitahu kepala sekolah kalau dia menerima
tawaran sebagai guru. Masumi berhasil mengosongkan jadwal tiap hari setiap 2
jam untuk diisi sebagai guru matematika, walaupun harus memaksa Mizuki sedikit
untuk merubah jadwalnya. Mizuki masih saja menatapnya kesal.
Mobil Masumi
memasuki halaman sekolah dan kedatangannya disambut oleh para guru lainnya.
‘’Pak Hayami,
terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengajar disini’’.
‘’Sama-sama pak
Shimizu’’.
Ketempanan dan
pesona Masumi menyebar keseluruh ruangan guru. Guru-guru wanita muda terpesona
melihat Masumi dan beberapa diantara mereka tidak mengedipkan mata.
‘’Aaahhh...dia tampan
sekali. Aku tidak mengira dia mantan murid disini’’kata seoorang guru wanita.
Pak Sekolah
menyadari kalau guru –guru disini terus menatap Masumi dan tidak mendengar bel
masuk telah dibunyikan.
‘’Ehmm...ehmm...ehmm...bel
sudah bunyi. Masuk ke kelas masing-masing’’.
Para guru bubar
dan bersiap-siap untuk mengajar.Mizuki hanya tersenyum disamping Masumi.
Ketampanan Masumi memang tidak bisa ditolak oleh wanita manapun pikir Mizuki.
‘’Pak Hayami,
selama Anda mengajar saya akan tinggal disini saja’’.
‘’Baik’’
Masumi terlihat
gugup. Ini pertama kalinya dia akan menjadi guru.
‘’Pak Hayami,
selama Anda mengajar nanti, Anda harus memasang wajah ramah jangan memasang
wajah dingin seperti dikantor bisa-bisa murid-murid akan merasa ketakutan dan
melarikan diri dari pelajaran Anda. Apa Anda mengerti?’’kata Mizuki setengah
berbisik.
‘’Aku tahu. Aku
jadi tidak yakin, apa aku akan menjadi guru yang baik’’.
‘’Anda harus
percaya diri’’.
Sementara itu
dikelas 3 A murid-murid masih ribut dan tiba-tiba pintu terbuka. Seorang murid
perempuan masuk dengan nafas tersengal-sengal.
‘’Dengar...dengar...ada
guru matematika baru yang akan mengajar . Aku baru saja melihatnya di ruang
guru. Dia tampan sekali. Coba kalian tebak siapa guru baru kita’’.
Semua murid yang
ada dikelasnya mengelengkan kepalanya.
‘’Dia Masumi
Hayami. Direktur Daito’’.
‘’Eeeeeeeehhhhh......’’kata
mereka bersamaan.Lalu di kelas terjadi keributan.
Tidak lama
kemudian Masumi dan pak Yamaguchi masuk ke kelas 3 A.Susana kelas jadi
hening.Pak Yamguchi lalu memperkenalkan Masumi kepada murid-murid.Semua murid
perempuan menatap Masumi dan membuatnya sedikit gerah mendapat tatapan
mereka.Setenang mungkin Masumi menyapa mereka.
Selama pelajaran
berlangsung Masumi berusaha memasang wajah ramahnya wajah paling ramahnya yang
diperlihatkan pada orang.Selama pelajaran berlangsung banyak murid perempuan
tidak memperhatikan dan mendengarkan penjelasannya.
Mereka hanya memperhatikan dirinya bukan pelajarannya dan sedikit membuat
Masumi kesal.Masumi ingin sekali memarahi mereka, tapi kemudian teringat
kata-kata Mizuki untuk bersikap ramah dan baik.Jadi selama pelajaran Masumi memasang
wajah ramahnya dan selalu tersenyum manis dengan kedua tangan dibelakang tubuh
dengan terkepal kuat menahan rasa kesalnya.Itu malah membuat murid wanita terus
menatapnya dengan tatapan terpesona.
Akhirnya bel pun
berbunyi dan pelajaran pun usai. Masumi bernafas lega ,lalu meninggalkan kelas,
setelah itu murid-murid kembali menjadi ribut.Masumi masuk ke ruang guru dengan
wajah sedikit lelah.
‘’Pak Hayami,
bagaimana pertama kalinya menjadi guru?’’
‘’Entalah yang
aku rasakan sekarang sepertinya mereka tidak memperhatikan pelajaranku malah
mereka memperhatikan diriku’’.
‘’Itu wajar
karena Anda tampan’’kata Mizuki sambil tertawa terkekeh.
Masumi menatap
kesal Mizuki.Mereka pun langsung pergi dari sekolah karena Masumi akan
menghadiri peragaan busana Emika.Matahari sore mulai memancarkan sinarnya dan
sudah mulai tenggelam diufuk barat.
‘’Maya akan pergi
ke Karuizawa besok dengan pak Kuronuma. Apa Anda akan mengantar kepergian
mereka?’’
‘’Tidak’’tanpa
mengalihkan perhatiannya dari kaca mobil.
Mizuki menatap
Masumi dan mengira-ngira apa yang sedang dipikirkan oleh bossnya.Mobil berhenti
disebuah agen model paling elit di Tokyo.Masumi dan Mizuki masuk dan disana Jin
sudah duduk.Tamu yang lain juga suda berdatangan.
‘’Halo Jin!’’
‘’Masumi...’’
‘’Sudah lama kamu
ada disini?’’
‘’Sejak siang aku
sudah berada disini. Bagaiamana hari
pertamamu sebagai guru?’’
‘’Tidak begitu
baik. Murid-muridku tidak memperhatikan pelajaran yang aku berikan’’.
Jin tertawa
sambil memegangi perutnya dan menepuk-nepuk bahunya.Hp Masumi berbunyi dan
kemudian melihat pesan masuk dari Maya. Wajahnya berubah jadi lembut dan
senyuman tipis mengambang di wajahnya.Dengan cepat Masumi membalas pesan dari
Maya.Jin yang tadi memperhatikan Masumi merasa sedikit heran dengan perubahan
wajahnya. Selama dia berteman dengan Masumi, Jin belum pernah melihat wajah
Masumi selembut itu.
‘’Pesan dari
siapa? Sepertinya kamu sangat senang menerima pesan itu’’.
‘’Dari orang yang
sangat penting dalam hidupku’’.
Lampu mulai
diredupkan dan musik sudah mulai terdengar. Acara peragaan busana pun di mulai.
*****
Maya tersenyum
senang mendapat undangan makan malam dari Masumi. Maya kembali melihat pesannya
lagi.
[Mungil sayang,
bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama?’’]
Maya segera
melesat pergi ke kamarnya untuk mencari pakaian yang akan dikenakannya untuk
makan malam dengan Masumi.Di dalam kamar Maya mengeluh tidak mempunyai pakaian
yang lebih bagus lagi.
‘’Sepertinya
mulai sekarang aku harus membeli pakaian yang bagus. Oh Masumi, selama aku
menjadi kekasihmu. Kamu berhasil membuat aku mengacak-acak seluruh isi lemari
pakaianku’’.
Maya mencoba
semua pakaian bagus yang dia punya. Dia tidak ingin memakai pakaian yang sama
pada saat kencan pertamanya.Akhirnya Maya mengajak Rei ke Mall untuk membeli
pakaian baru.Disana Maya terlihat begitu bersemangat memilih pakaian. Rei hanya
mendesah panjang.
‘’Maya pililah
salah satu pakaian disini dan kita pulang. Sudah dari tadi kamu terus memilih
tapi tidak satu pun ada yang kau beli. Maya, Masumi akan mencintaimu apa pun
yang akan kamu pakai nanti’’kata Rei kesal.
Akhirnya
memutuskan membeli sebuah gaun berwarna pink muda. Maya bertabrakan dengan Koji
ketika akan menuju ke kasir.
‘’Maya...’’
‘’Koji...’’
Setelah membayar
pakaiannya, Maya, Rei dan Koji pergi kesebuah kafe dan mereka berbicara disana.
‘’Aku dengar kamu
akan menjadi bintang tamu di film yang disutradarai oleh pak Kuronuma’’.
‘’Itu benar. Dan
bagaimana denganmu sekarang?’’
‘’Aku sedang
sibuk menjalani beberapa syuting iklan dan juga latihan drama dan bagaimana hubunganmu dengan pak
Hayami sekarang?’’
‘’Baik’’Maya
tersipu malu dan wajahnya merona merah.
‘’Apa pria itu
menganggumu lagi?’’
‘’Pria itu? Oh
maksudmu Kenjiro Takamiya?’’
‘’Benar’’
‘’Aku belum
mendengar kabarnya lagi sejak peristiwa itu’’.
‘’Aku harap dia
tidak menganggumu lagi. Sejujurnya sejak aku melihat dia aku langsung tidak
menyukainya’’.
‘’Aku juga
sependapat dengan Koji. Sejak pertama aku melihatnya ada rasa tidak suka dalam
dirinya’’kata Rei tiba-tiba.
‘’Maya, aku
berencana akan pergi ke Amerika minggu depan. Pak Masumi mengirimku kesana. Katanya disana aku akan mementaskan
sebuah drama dari Daito, sambil menunggu pementasan bidadari merah kita
disana’’.
‘’Benarkah? Itu
bagus’’.
‘’Aku akan
menunggumu disana. Pasti akan sangat menyenangkan kita dapat mementaskan
bidadari merah disana. Aku sudah tidak sabar lagi’’.
‘’Aku juga’’.
Koji lalu melihat
jam tangannya.
‘’Sepertinya aku
harus pergi sekarang masih ada syuting iklan yang harus aku lakukan. Maya
senang bisa bertemu kamu lagi disini. Kamu jadi semakin tambah cantik pantas
pak Hayami tergila-gila padamu’’Koji tersenyum nakal pada Maya. Maya hanya
menunduk malu dan rona merah dipipinya muncul.
‘’Aku juga mau
pulang. Sampai Jumpa Koji!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Koji meningalkan
kafe dan Maya memandanginya.
‘’Aku harap Koji
akan menemukan wanita yang benar-benar mencintainya’’kata Maya tanpa
mengalihkan pandangannya dari Koji.
*****
Setelah peragaan
busana selesai Masumi membeli salah satu rancangan busana Emika untuk diberikan
pada Maya.Kemudian Masumi pergi dengan terburu-buru untuk makan malam dengan
Maya.
‘’Jin, aku pulang
duluan. Malam ini aku ada janji makan malam. Sampaikan salamku padanya’’.
‘’Baik’’.
Masumi dan Mizuki
kemudian berbalik pergi. Lalu Emika menyapa Jin.
‘’Halo Jin!’’
‘’Peragaan busana
tadi sungguh luar biasa. Kamu memang perancang sangat hebat’’.
‘’Masumi mana?’’
‘’Masumi sudah
pergi. Baru saja. Dia bilang malam ini ada janji makan malam’’.
Emika terlihat
sedih dan kecewa tidak sempat bertemu atau pun berbicara padanya.
‘’Oh ya, tadi
Masumi membeli salah satu gaun hasil rancanganmu’’.
‘’Benarkah?’’kata
Emika sedikit terkejut.
‘’Sepertinya gaun
itu akan diberikan pada seseorang’’.
‘’Menurutmu
siapa?’’tanya Emika penuh rasa ingin tahu. Dihatinya timbul rasa cemas Masumi
sedang menyukai seorang wanita.
‘’Jin, apakah Masumi
sedang menyukai seorang wanita?’’terlihat rasa cemas di wajahnya.
‘’Aku tidak tahu.
Aku rasa Masumi belum menyukai seorang wanita sejak kematian tunagannya’’Jin
berusaha menghibur Emika.
Tapi di hati Jin
merasakan Masumi sedang menyukai seorang wanita ketika dilihatnya Masumi
membelikan satu pot penuh bunga Mawar dan sekarang membelikan sebuah gaun .
Hanya saja Jin belum tahu siapa wanita itu dan Jin merasa kasihan pada Emika.
*****
Masumi menjemput
Maya di apartemennya setelah mengantarkan Mizuki pulang kerumahnya.Malam ini
Maya terlihat sangat cantik dengan gaun barunya.Masumi menawari lengannya pada
Maya. Terlihat wajah bahagia dari mereka berdua.
Masumi membawa
Maya kesebuah restoran mewah yang sangat romantis.Disana mereka berdansa.
Restoran itu tidak begitu ramai sehingga mereka berdua tidak perlu takut akan
ada orang yang mengenali mereka.
‘’Maya, aku pasti
akan merindukanmu selama kamu ada disana’’.
‘’Aku juga’’
Sambil berdansa
Masumi mendekatkan wajahnya pada Maya dan mengecup pipi Maya. Seketika itu rona
merah muncul diwajahnya dan Masumi senang melihat Maya merona merah seperti
itu.Masumi semakin kencang memeluk pinggangnya.
‘’Selama kamu
disana kamu harus menjaga jarak dengan pria. Apa kamu mengerti?’’
‘’Apa kamu
cemburu?’’
Maya menatap
Masumi dan tersenyum.
‘’Kamu tidak
perlu menjawabnya. Aku sudah tahu jawabannya’’kata Maya.
Masumi memencet
hidung Maya dengan gemas.
‘’Kamu harus
hati-hati ketika ada disana. Berjanjilah padaku!’’
‘’Aku berjanji’’.
‘’Bagus. Aku
sangat senang kamu menuruti perkataanku. Kamu boleh menghubungiku kapan saja
kamu mau’’.
‘’Baik’’Kata Maya
sambil tersenyum.
Masumi berdansa
sambil memeluk Maya semakin erat. Tidak jauh dari sana Kenjiro yang sedang
makan malam dengan teman wanitanya melihat kemesraan mereka berdua dan menatap
mereka dengan mata penuh kebencian.
*****
Pagi-pagi sekali
Maya dan Rei sudah ada distasiun kereta api.Pak Kuronuma dan beberapa kru film
sudah berada disana sambil menunggu kedatangan kru film yang lain. Sebagian kru
film sudah tiba di Karuizawa kemarin sore.Setelah semuanya berkumpul mereka
masuk ke dalam kereta. Maya duduk paling depan bersama Rei.
Ini kedua kalinya
bagi Maya pergi ke Karuizawa.Pertama kali datang bersama dengan ibunya dan
perlahan tetesan air mata keluar dari matanya.
‘’Maya, kamu
kenapa?’’
‘’Tidak ada
apa-apa hanya saja aku teringat dengan ibuku’’.
Maya tersenyum
lemah kemudian matanya menerawang keluar jendela kereta api sambil menopangkan
dagunya dengan tangannya di jendela kereta api.2 jam kemudian Maya dan
rombongan telah sampai di Karuizawa. Mereka dijemput oleh satu bis kecil.Tidak
lama kemudian bis itu mulai berbelok dan jalanan mulai menanjak.Bis berhenti
disebuah mansion mewah berwarna putih. Mereka keluar dari bis dan memandang
mansion megah di depan mereka. Maya, Rei dan para kru lainnya menatap Mansion
itu dengan tatapan terkejut.
‘’Indah
sekali’kata salah satu kru film.
‘’Pak Kuronuma,
kenapa kita kesini’’tanya Maya tanpa mengalihkan perhatiannya dari mansion.
‘’Kita akan
menginap disini’’kata pak Kuronuma tersenyum simpul dan mulai masuk ke halaman
depan mansion yang kemudian diikuti oleh Maya, Rei dan para kru film.Pintu
depan mansion terbuka dan dibalik pintu muncul seorang pelayan wanita yang
sudah tua.Mereka tercengang melihat kemewahan mansion dan mata mereka memandang
kesekelilingnya. Pelayan itu mengantarkan mereka ke kamar masing-masing. Maya
sekamar dengan Rei. Kamar mereka begitu luas sehingga Maya tidak berani tidur
sendiri.
‘’Kamar ini
sangat bagus dan luas kamar ini lebih dari luas apartemen kita’’.
‘’Kau benar.
Tempat tidur ini empuk sekali’’.
Maya
loncat-loncat di atas tempat tidur, sedangkan Rei membereskan barang-barangnya.
‘’Oh ya, aku
harus memberitahu Masumi kalau aku sudah sampai’’.
Maya mengeluarkan
Hpnya dari saku celana dan dengan cepat mengirim pesan kepada Masumi yang
isinya dirinya telah sampai di Karuizawa.Mereka berdua berjalan berkeliling di
mansion. Mereka melihat para kru film sedang bercengkrama di ruang tamu lantai
bawah.Tiba-tiba saja Rei merasakan ada yang tidak beres dengan mansion ini.
Bulu kuduk Rei merinding.
‘’Maya, apa kamu
merasakan ada hal yang aneh dengan mansion ini?’’kata Rei sambil melihat
keseluruh ruangan yang ada disekitarnya sambil memeluk badannya.
‘’Tidak ada yang
aneh’’.
‘’Siapa pemilik
mansion ini ya?’’
‘’Aku tidak tahu.
Tapi hebat juga kita bisa menyewa mansion mewah ini pasti harganya sangat
mahal’’.
‘’Tidak
juga’’kata pak Kuronuma tiba-tiba dari arah belakang mereka.
‘’Maksud Anda
harga sewa mansion ini sangat murah?’’tanya Rei.
‘’Benar. Tadinya
kita akan menginap di hotel karena hotel sudah penuh dan tidak bisa menampung
kita makanya aku menyewa mansion ini. Tadinya aku kira harganya sangat mahal
ternyata sangat murah. Akhirnya aku menyewanya selama seminggu’’.
‘’Mansion ini
sangat bagus, tapi entah kenapa aku merasakan kalau disini ada yang tidak beres
dan membuatku merinding’’ kata Rei.
Perkataan Rei
membuat Maya ketakutan.
‘’Sekarang cuaca
di luar cerah jika kalian ingin jalan-jalan diluar’’kata pak Kuronuma sambil
menuruni tangga.
‘’Rei , aku ingin
jalan-jalan sebentar’’.
‘’Apa perlu
kutemani ? ‘’
‘’Tidak perlu.
Aku akan segera kembali’’.
‘’Hati-hati di
jalan! Aku akan tidur sebentar’’.
Maya menuruni
tangga satu-satu dan pintu utama terbuka dengan lebar. Sinar matahari masuk
kedalam rungan kemudian sinar itu perlahan-lahan menghilang seiiring Maya kembali
menutup pintu.Diluar matahari bersinar dengan terang, tapi udara masih terasa
sangat dingin. Maya membuka pintu gerbang rumah, lalu mulai menuruni bukit.
Maya melihat beberapa burung gagak sedang bertengger di pohon dan kabel
listrik.Akhirnya Maya berada di tengah kota, semua orang memandanginya dan
berbisik-bisik setelah dia menuruni bukit.
Maya merasa
bingung dengan tatapan bisik-bisik orang disekitarnya.Lalu salah seorang wanita
setengah baya mendekati Maya.
‘’Apa Anda
tinggal di mansion itu?’’
‘’Iya. Memangnya
kenapa?’’
Wajah wanita itu
berubah pucat dan memegang lengan Maya dan tangannya gemetar.
‘’Sebaiknya kamu
pergi dari mansion itu’’.
‘’Memangnya
kenapa?’’tanya Maya heran.
‘’Mansion itu
berhantu dan beberapa hari yang lalu istri dan anak penyewa mansion itu
meninggal. Suaminya sangat sedih dan dia pergi dari sini dan selama
berbulan-bulan tidak ada yang mau menyewanya, akhirnya mansion itu disewakan dengan
harga yang sangat murah’’.
Tubuh Maya
gemetar mendengar cerita wanita ini.
‘’Suaminya
menemukan menemukan jasad istri dan anaknya hanya tulangnya saja sedangkan
daging mereka meleleh ’’kata wanita itu melanjutkan ceritanya.
‘’A..ap..apa
cerita itu benar?’’Maya menelan ludahnya berkali-kali.
‘’Itu benar.
Makanya aku menceritakan semua ini kepada Anda nona, sebaiknya Anda dan
teman-teman Anda pergi dari sana sebelum ada korban jatuh.Seandainya mansion
itu tidak dibangun lagi pasti tidak akan ada lagi korban yang jatuh.
Seketika ingatan
Maya kembali ke masa lalu dimana pada saat itu Maya kecil sedang menyaksikan
kobaran api dari mansion bersama ibunya dibalkon kamar hotelnya.Iya mansion itu
pernah terbakar 13 tahun lalu pikirnya.Lalu Maya melihat ke arah bukit dengan
tatapan takut dan cemas.
‘’Terima kasih
atas peringatan Anda, tapi kami sekarang tidak mungkin meninggalkan mansion
itu.Kami sedang ada pekerjaan disini’’.
Wanita itu
melepaskan lengan Maya dan berlalu pergi. Maya berjalan kembali menyusuri jalan
sambil menikmati musim dingin di Karuizawa. Tempat ini tidak banyak berubah
ketika terakhir kali datang kesini dengan ibunya pikir Maya. Kemudian tiba-tiba
Maya teringat dengan keluarga Takamiya yang mempunyai kutukan mati dengan cara
terbakar.Maya kemudian melihat sekilas mansion yang masih terlihat
jelas.Mansion itu berdiri dengan kokoh di atas bukit.
‘’Apakah pemilik
mansion itu dulunya keluarga Takamiya?’’
Maya mengerutkan
dahinya lebih dalam untuk memikirkan kemunginan itu.Tidak terasa dia sudah
berada di tepi danau.Danau itu membeku dan sekarang digunakan untuk main ice
skating.Terlihat banyak orang yang bermain ice skating disana.Maya hanya
memperhatikan kegembiraan orang-orang itu.Maya duduk di bawah pohon sakura yang
sekarang dipenuhi oleh salju yang menumpuk.
˾
‘’Kamu tidak apa-apa?’’̚ Terdengar
samar-samar seorang pria. Maya menoleh ke bawah pohon Sakura.Maya melihat
seorang pemuda tampan mendekati dirinya yang masih kecil.Kemudian Maya melihat
pemuda itu mengobati lukanya dan tersenyum manis kepadanya.Membelikannya es
krim dan bermain ayunan disebuah halaman rumah yang saat itu dipenuhi oleh
bunga.Maya memandangi danau yang sekarang telah membeku. Dia teringat dengan
pemuda yang hampir tenggelam.
‘’Nona. Anda
tidak bermain ice skating?’’kata suara yang berasal dari belakang Maya.
Maya terkejut dan
berbalik badan. Dilihatnya seorang pria tua tersenyum padanya.Maya pun
membalasnya lagi dengan senyuman.Dilihatnya kalung Maya yang berliontin peri ,
pria itu mengerutkan dahinya.
‘’Sepertinya aku pernah melihat kalung itu, tapi
dimana ya?’’katanya dalam hati.
‘’Tidak. Aku
tidak bisa main ice skating. Aku lebih baik melihatnya saja’’.
‘’Apa kamu turis
disini?’’
‘’Iya. Aku ada
disini karena sedang ada pekerjaan’’.
‘’Boleh aku tanya
sesuatu?’’
‘’Tentu saja.
Silahkan!’’
‘’Apa benar
mansion yang berdiri di bukit itu berhantu?’’tanya Maya sambil menunjukkan
dengan jarinya.
‘’Hmmm...bagaimana
ya? Ada yang mempercayainya dan ada juga yang tidak. Mansion itu sudah menelan
banyak korban .Aku rasa mansion itu
menyimpan kejahatan dan sebuah kutukan di masa lalu. Aku juga tidak mengerti
kenapa mansion itu harus dibangun kembali.Aku dengar mansion itu akan segera
dijual oleh pemiliknya yang baru.Tapi aku rasa akan sulit untuk menemukan
pembelinya’’.Maya menatap mansion itu dari kejauhan.’’Temanku juga merasa kalau
ada yang aneh dengan mansion itu’’.
Maya melihat jam
tangannya.
‘’Aku harus
segera kembali pasti teman-temanku mencemaskanku.Aku sudah terlalu lama pergi’’Maya
tersenyum pada pria tua itu.
‘’Semoga
pekerjaan Anda disini berjalan lancar’’.
‘’Terima kasih’’
Maya berbalik
pergi tanpa menoleh lagi ke belakang sedangkan pria tua itu tetap memperhatikan
punggung Maya dengan tatapan cemas.Lalu tiba-tiba pria itu melihat bayangan
seorang gadis kecil dalam diri Maya.
‘’Jangan-jangan
wanita tadi adalah.....’’
Pria tua itu
membuka mulutnya seperti akan berteriak memanggilnya, tapi Maya sudah pergi
menjauh. Pria tua itu ingin sekali mengejar Maya kalau saja kakinya tidak gips.
‘’Pak Odaki,
rupanya ada disini. Aku mencari-cari dan memanggilmu di rumah ternyata ada di
sini’’.
‘’Maaf
nyonya.Tadi saya sedang berbicara dengan seorang wanita muda disini’’.
‘’Siapa?’’
‘’Saya juga tidak
tahu. Dia hanya turis disini’’.
‘’Aku dan Kenichi
akan pergi berbelanja jika suamiku menanyakan kami’’.
‘’Baik nyonya
Igarashi’’.
Pak Odaki masuk
kedalam rumah dengan kaki pincang dan berjalan dengan menggunakan penyangga.
Pak Odaki 3 hari yang lalu terjatuh dari tangga rumah dan kakinya patah
sehingga kakinya harus memakai gips untuk beberapa hari kedepan.Lalu pak Odaki
teringat dengan Masumi Hayami jika dia bertemu dengan wanita yang
menyelamatkannya.Segera dia menghubungi Masumi. Saat ini Masumi sedang sibuk
mempersiapkan keberangkatan Maya untuk melakukan pementasan bidadari merah di
Amerika bahkan tadi siang Masumi sudah melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi
ini.Kemudian telepon di kantornya berdering.
‘’Hayami
disini’’tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen yang sedang dibacanya.
‘’Saya Taro
Odaki. Apakah Anda masih ingat?’’
‘’Ah Anda. Saya
ingat’’.
‘’Pak Hayami,
tadi saya baru saja bertemu dengan wanita yang menyelamatkan Anda 13 tahun
lalu’’.
Masumi langsung
berdiri.
‘’Benarkah?
Dimana?’’
‘’Benar pak
Hayami. Aku baru saja bicara dengannya beberapa menit yang lalu. Dia ada di
Karuizawa karena ada urusan pekerjaan di sini.Tapi sayangnya saya tidak sempat
menanyakan namanya. Saya baru sadar dan teringat kalau wanita yang baru saja
saya ajak bicara adalah wanita yang sudah menyelamatkan Anda’’.
Masumi kembali
terduduk dan ada terlihat raut kecewa di
wajahnya.
‘’Jadi begitu.
Jika Anda bertemu dengannya lagi, tolong tanyakan namanya dan juga dimana dia tinggal’’.
‘’Baik Pak
Hayami’’.
Masumi menutup
teleponnya sambil menghela nafas.
‘’Dia ada di
Karuizawa’’.
Masumi kembali
memeriksa dokumen yang masih berserakan di mejanya.
*****
Malam telah tiba
suasana di ruang depan mansion terlihat sangat ramai. Maya hanya duduk diam
dikursi. Mereka tidak tahu apa-apa tentang apa yang telah terjadi disini. Maya
merasa takut dan tubuhnya gemetar.
‘’Maya, ada
apa?’’tanya Rei.
‘’Rei,mansion ini
berhantu’’.
‘’Apa maksudmu?’’
‘’Aku mendengar
cerita dari penduduk disini kalau mansion ini berhantu. Istri dan anak penyewa
mansion ini meninggal, makannya pemiliknya menyewakan dengan harga yang sangat
murah, bahkan kabarnya mansion ini akan segera di jual’’.
‘’Benarkah?Pantas
saja dari tadi aku merasa ada yng tidak beres disini’’.
Mereka berdua
merinding dan memeluk dirinya sendiri.
Setelah makan
malam selesai Maya dan Rei pergi ke kamar untuk beristirahat. Suasana di dalam
mansion semakin menyeramkan ketika malam semakin larut.Malam ini Maya tidak
bisa tidur sedangkan Rei sudah terlelap tidur.Ketika Maya akan memejamkan
matanya samar-samar mendengar suara orang berjalan dan suara tawa anak-anak
padahal disini tidak ada anak-anak. Tubuh Maya semakin merinding lalu Maya
menyembunyikan diri dalam selimut.Maya tidak bisa tidur kali ini, dia mendengar
musik waltz mengalun.Dilihatnya yang masih terlelap tidur.Maya mencoba
memejamkan matanya dan menghitung domba berkali-kali.Jam sudah menunjukan jam 2
pagi.Akhirnya Maya dapat tidur . Keesokan paginya Maya bangun kesiangan dan
matanya sedikit ada lingkaran hitam.
‘’Kau kenapa?’’
‘’Semalaman aku
tidak bisa tidur. Aku mendengar banyak suara di mansion ini. Ada suara musik
dan suara anak-anak’’.
‘’Aku tidak
mendengar apa-apa’’.
‘Tentu saja tidak
dengar karena kamu tidurnya sangat nyenyak’’.
Maya pergi ke
kamar mandi dan setelah berganti pakaian. Di ruang makan sudah berkumpul untuk
makan pagi. Tidak lama kemudian pelayan membawa sup dan bau harumnya menguar
keseluruh ruangan.Mereka pergi ke ke Prince snow resort untuk syuting
disana.Selama setengah hari melakukan pengambilan gambar disana . Disela-sela
istirahatnya Maya dan Rei bermain ski walaupun mereka sering terjatuh.Ketika
matahari sudah mulai tenggelam mereka kembali ke mansion dan makan malam telah
disediakan.
Di ruang makan
terdengar canda tawa mereka. Maya pergi ke kamar lebih awal dan duduk di meja
rias membersihkan wajahnya.Maya dikejutkan oleh suara ketukan dipintu.
‘’Masuk!’’
‘’Nona Kitajima
ini air minum Anda’’.
‘’Terima kasih’’.
Pelayan wanita
membungkuk pada Maya lalu menutup kamarnya lagi.Maya naik ke tempat tidur dan
ketika akan memejamkan matanya, Maya melihat Shiori . Maya bangun terduduk,
jantungnya berdegup dengan kencang.
‘’Nona Shiori...’’
Wajahnya yang
cantik terlihat buruk, kulit wajahnya mengelupas dan hitam karena gosong.
Shiori semakin mendekati Maya dan Maya semakin mundur ketakutan. Maya ingin
berteriak , tapi suaranya tidak bisa keluar seperti tertahan di tenggorokan.
Shiori sudah menaiki tempat tidur dan menatap Maya penuh kemarahan dan juga
kebencian.
‘’Pergi dari
sini...pergi dari sini’’teriak Maya sambil melemparkan bantalnya ke arah
Shiori.
Maya merasa ingin
muntah melihat wajah Shiori dan kedua
tangannya terjulur ke arah leher Maya dalam sekejam Shiori sudah mencekiknya.
Maya memberontak dan berusaha melepaskan tangan Shiori darinya. Nafasnya sudah
terasa sesak dan cekikan Shiori semakin erat. Maya sudah hampir kehilangan
nafasnya. Tiba-tiba Rei membuka pintu dan Shiori menghilang dari hadapannya.
Uhuuuukk...uhuuukkk
Maya
terbatu-batuk kecil .
‘’Maya, kamu
tidak apa-apa?’’
‘’Apa tadi kamu
melihat nona Shiori?’’
‘’Nona Shiori?
Apa maksudmu? Aku tidak melihat siapa-siapa disini’’.
‘’Tadi nona
Shiori mencekik leherku’’.
‘’Apaa?Maya kamu
jangan bercanda. Itu tidak lucu’’sambil memandang galak Maya.
‘’Aku tidak
bercanda, Itu benar. Tadi nona Shiori ada disini’’.
‘’Tapi Maya dia
sudah meninggal mana mungkin dia ada disini mungkin itu hanya halusianasimu
saja’’.
‘’Entalah Rei
tapi itu terasa nyata bagiku’’
‘’Sebaiknya
sekarang kita tidur jangan membicarakan itu lagi’’.
‘’Rei, pasti kamu
tidak percaya padaku’’Kata Maya cemberut.
‘’Kamu benar. Aku
tidak percaya padamu’’.
‘’Huuuuhh...’’Maya
langsung menarik selimutnya sampai kepala.Maya sudah tertidur, tapi lagi-lagi
dia dibangunkan oleh suara yang berada di mansion ini. Maya turun dari tempat
tidurnya dan berjalan menuju pintu kamar.Maya membuka pintu kamar pelan-pelan
dan kepalanya melihat keluar kamar. Sepanjang lorong kamar gelap diikejauhan
hanya ada seberkas cahaya lampu dan suasana sangat hening sekali sehingga Maya
dapat mendengar suara sekecil apa pun. Pertama Maya mendengar jeritan dan
kemudian mendengar suara tangisan. Tidak lama kemudian mendengar suara orang
tertawa dan suara musik mengalun. Maya merinding. Tiba-tiba saja dia melihat
sebuah bayangan transparan menghilang di balik tembok. Tubuh Maya membeku di
tempat dan menutup mulutnya.Matanya terpana melihat bayangan transparan yang
menembus tembok.
Tidak lama
seorang pelayan pria lewat dengan membawa setumpuk handuk dan tiba-tiba saja
bayangan transparan itu berubah jadi sebuah gumpalan asap putih dan menyerang
si pelayan itu dan asap itu membawa pergi pelayan dengan cara diseret.Maya
tidak bisa bergerak. Kakinya bergemetar hebat dan tubuhnya menjadi lemas dan
hampir terjatuh dengan sigap tangannya memegang tembok agar tidak terjatuh.Maya
ingin sekali berteriak tapi suaranya tidak mau keluar.Maya hanya melihat
mulutnya terbuka tertutup tapi tidak ada suara sedikit pun yang keluar.
Bruuukkk!
Maya pingsan di
depan pintu kamar. Suara jatuh tubuh Maya membuat Rei terbangun. Rei terkejut
mendapati Maya pingsan di dekat pintu.
‘’Mayaaa...’’
Rei cepat-cepat
menghambur mendekati Maya dan berusaha untuk menyadarkan Maya.Rei pergi ke
kamar pak Kuronuma yang berada tiga kamar dari kamar Maya dan Rei.Pak Kuronuma
membaringkan Maya di tempat tidur.
‘’Maya
bangun....ayo bangun’’kata pak Kuronuma sambil menepuk-nepuk pipinya.
Akhirnya Maya
sadar dan melihat pak Kuronuma menatapnya cemas.
‘’Pak Kuronuma...’’
‘’Syukurlah kamu
sudah sadar. Apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa pingsan?’’
‘’Kalau aku
ceritakan apa kalian akan percaya kepadaku?’’
‘’Kami akan
mencoba mempercayai ceritamu’’kata pak Kuronuma.
Rei menganggukan
kepalanya. Lalu Maya menceritakan semuanya pada mereka berdua. Rei dan pak
Kuronuma memperlihatkan raut wajah yang tidak percaya.
‘’Kalau dilihat
dari ekspresi kalian pasti kalian tidak percaya padaku’’kata Maya dengan wajah
cemberut.
‘’Sebaiknya kita
tidur lagi ini masih malam. Kita bicarakan ini besok saja’’,
Pak Kuronuma
berbalik pergi dan menutup pintu.Rei naik ketempat tidurnya.
‘’Rei, bolehkah
aku tidur satu tempat tidur denganmu
malam ini?’’
‘’Baiklah Maya.
Kamu boleh tidur denganku malam ini’’.
‘’Terima kasih’’
Maya langsung
naik ketempat tidur Rei.
*****
Masumi berada di
kamarnya dan dia berbaring ditempat tidur sambil memandangi Hpnya. Dia merasa
ragu-ragu untuk menelepon Maya. Karena kalau sudah mendengar suaranya dia akan
tambah merindukannya.Masumi sudah menyuruhnya untuk tidak meneleponnya atau pun
mengirimkan pesan, tapi rasa rindu sudah mulai menyerang Masumi .
‘’Maya, aku
merindukanmu. Saat ini aku ingin memelukmu, membelaimu dan menciummu’’kata
Masumi sambil membayangkan wajah Maya.
Masumi kembali
melihat Hpnya kemudian membukanya. Masumi mulai mengetik sebuah pesan, tapi
pesan itu dibatalkan untu di kirim.
‘’Ah Maya sudah
dua hari kamu jauh dariku , tapi rasanya aku sudah tidak bertemu denganmu
selama puluhan tahun.Aaaarrggghh.....’’Masumi bangun dan duduk di tempat tidurnya sambil mengacak-acak
rambutnya.
‘’Mungil, kamu
sudah membuatku gila dengan rasa rinduku padamu. Kalau terus seperti bisa-bisa
aku benar-benar gila karena merindukanmu. Aku ingin sekali menyusulmu kesana
tapi jadwal kerjaku begitu padat aku tidak bisa pergi menyusulmu kesana’’.
Masumi kembali
berbaring dan memjamkan matanya berusaha untuk tidur.
*****
‘’Pagi
Charlotte!’’
‘’Pagi sayang!
Sarapan sudah siap’’.
‘’Kenichi mana?’’
‘’Ada di kamar
mandi sedang mencucui tangannya’’.
Tidak lama
Kenichi muncul dan segera menempati tempat duduknya.Mereka makan pagi dengan
tenang.
‘’Omletmu sangat
enak. Kamu memang pintar membuat omlet’’puji pak Igarashi.
‘’Terima
kasih’’rona merah muncul di pipinya.
‘’Oh ya, apa kamu
sudah bertemu lagi dengan wanita yang menyelamatkan Ken’’
‘’Sayangnya
belum. Aku menyesal tidak menanyakan namanya’’.
‘’Mungkin kita
belum saatnya bertemu dengannya’’.
‘’Apa yang akan
kamu lakukan setelah bertemu dengannya?’’
‘’Aku akan
mengucapkan terima kasih dan akan memberikannya sebuah hadiah untuknya’’.
‘’Hadiah? Hadiah
apa?’’
Lalu pak Harada
membisikannya ke telinga istrinya.
‘’Apa kamu yakin
akan memberikannya pada wanita itu?’’
‘’Iya aku sangat
yakin. Apa kamu setuju dengan hadiah itu?’’
Charlotte
tersenyum manis kepada suaminya.
‘’Aku setuju.
Hadiah itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan nyawa kenichi’’.
‘’Aku senang
kalau kamu setuju. Sekarang yang kita lakukan tinggal mencari wanita muda
itu’’.
Mereka berdua
saling pandang dan tersenyum.
Pak Takamiya
sedang marah-marah dikantornya karena tidak ada seorang pun orang suruhannya
yang dapat menemukan Keiji.
‘’Dimana
sebenarnya kamu bersembunyi?’’
Bruuukkk!pak
Takamiya memukul mejanya dengan kerasa.
Wajahnya telah
memerah karena marah.
*****
Maya sedang duduk
membaca naskah sambil memakan kue kering. Diwajahnya terlihat rasa lelah. Rasa
lelah yang disebabkan oleh kejadian di mansion bukan karena proses syuting.
Maya tidak tahu apakah dirinya akan sanggup tinggal lebih lama lagi di mansion
setelah dirinya melihat hantu.Hari sudah menjelang sore saat tiba di mansion
Maya jadi penakut. Maya harus selalu diantar-antar kemana pun Maya akan pergi
di dalam mansion. Seperti saat ini Rei mengantar Maya pergi ke toilet.Saat
makan malam Maya tidak banyak bersuara seperti biasanya.Makanannya hanya
ditatap saja dan juga diaduk-aduk tidak dimakan sedikit pun.
Sementara itu
Masumi sedang bersiap-siap menghadiri pesta ulang tahun Emika disalah satu
hotel terkenal di Tokyo. Masumi datang bersama Mizuki. Ruang pesta sudah
terlihat sangat ramai. Emika sibuk menyapa para tamu. Senyuman senang merekah di
wajahnya ketika Masumi datang.
‘’Halo Masumi!’’
‘’Halo! Ini
hadiah untukmu. Semoga kamu menyukainya’’.
‘’Boleh aku
membukanya?’’
‘’Tentu saja’’.
Emika membuka
hadiahnya dan dia tersenyum senang. Masumi memberikannya sebuah gelang berlian.
‘’Terima kasih
Masumi . Aku sangat menyukainya’’.
Masumi tersenyum
manis dan membuat jantung Emika berdebar semakin cepat.
‘’Masumi, aku akan selalu menyukai apa pun yang kamu
berikan’’
Jin yang
melihatnya dari kejauhan merasa tidak percaya diri memberikan hadiahnya pada
Emika. Akhirnya hadiah itu tidak diberikan kepada Emika dan disimpan kembali
dalam saku jasnya. Jin tersenyum pilu memandang keakraban mereka berdua.
‘’Mereka adalah
pasangan yang sangat serasi’’Jin menegak minumannya dengan sekali tegak.
Pesta ulang tahun
Emika dimulai. Emika memanjatkan doa sebelum meniup lilinya.Dengan wajah ceria
mulai meniup lilinnya dan kemudian terdengar suara tepukan tangan yang suaranya
membahana keseluruh ruangan pesta.
Jin mengajak
Emika berdansa, setelah puas berdansa Jin menyerahkannya pada Masumi. Jantung
Emika berdetak sangat cepat. Dia tidak pernah sedekat ini dengan Masumi
sebelumnya. Wajahnya merona merah. Emika dapat merasakan hembusan nafas Masumi
diwajahnya. Emika sudah dibuat terpesona oleh Masumi dan semakin membulatkan
tekad untuk menyatakan cintanya sekali lagi pada Masumi.
Emika mengajak
Masumi agak menjauh dari tamu-tamunya.
‘’Masumi ada yang
ingin aku katakan kepadamu’’
‘’Apa yang ingin
kamu sampaikan?’’
Emika menarik
nafas dalam-dalam dan menenangkan kegugupannya dan menadang lurus-lurus Masumi.
Jantungnya berdetak kencang. Keringat dingin mulai keluar dari pri-pori
kulitnya.
‘’Masumi, aku
mencintaimu. Aku ingin menjadi kekasihmu. Tolong berikan aku kesempatan untuk
mencintaimu dan membahagiakanmu’’.
Masumi tersenyum
dan menatapnya lurus-lurus.
‘’Maaf. Kali ini
juga aku tidak bisa menerima cintamu. Aku senang aku bisa dicintai olehmu. Aku
hanya menganggapmu sebagai adik perempuanku’’.
Emika terlihat
sedih dan kecewa berat dan mulai menitikan air mata.
‘’Apa kamu masih
belum melupakan tunanganmu yang sudah meninggal?’’
‘’Emika
sepertinya aku harus menjelaskan sesuatu padamu’’.
‘’Sebenarnya aku
tidak pernah mencintai tunanganku’’
Emika
membelalakan matanya.
‘’Saat itu
dihatiku sudah ada wanita yang aku cintai. Aku sudah diam-diam mencintainya
selama 7 tahun. Aku kira dia tidak akan membalas perasaanku, makanya aku
bersedia dijodohkan dengan Shiori, tapi ternyata dia mempunyai perasaan
denganku. Bagiku bisa mendapatkan cintanya merupakan hal terindah dalam hidupku.
Aku tidak bisa hidup tanpa dia’’.
‘’Pasti kamu
sangat mencintainya’’
‘’Iya aku sangat
mencintainya’’.
‘’Pasti dia
wanita yang sangat cantik.
‘’Benar. Dia
sangat cantik’’
‘’Sepertinya kali
ini juga aku harus menerima penolakanmu lagi’’.
‘’Maaf sudah
membuatmu sedih.Kamu tahu diluar sana ada pria yang sangat mencintaimu’’.
‘’Siapa?’’tanyannya
terkejut.
Masumi sedikit
mendekatkan wajahnya pada Emika.
‘’Jin’’setengah
berbisik.
‘’Jin?’’
‘’Iya sampai
sekarang dia masih mencintaimu. Kenapa kamu tidak belajar mencintainya. Dia
selalu setia menunggumu. Dia benar-benar mencintaimu’’.
‘’Kenapa kamu
bisa seyakin itu kalau Jin masih sangat mencintaiku’’.
‘’Karena aku
sahabat baiknya’’kata Masumi tersenyum simpul.
‘’Aku akan
memikirkannya karena aku baru saja patah hati’’.
‘’Jangan sampai
kamu menyesal memutuskan untuk tidak menerima cinta Jin’’.
‘’Aku tahu’’.
Masumi berdiri
dan melihat kesekeliling ruangan mencari Mizuki. Mizuki tengah asyik menikmati
hidangan yang disediakan.
‘’Emika,
sepertinya aku harus segera pulang. Besok aku masih banyak pekerjaan’’.
‘’Baiklah. Terima
kasih sudah meluangkan waktu untuk memenuhi undanganku’’.
‘’Iya. Hati-hati
dijalan!’’Masumi berjalan meninggalkan pesta ulang tahunnya. Emika menatap
punggung Masumi dengan wajah sedih. Air mata telah mengalir di pipinya.
*****
Maya terlihat
lesu sejak kejadian malam. Apa lagi ketika melihat Shiori yang sangat
mengerikan. Maya tidak bisa menghilangkan bayangan Shiori dari kepalanya.Maya
tenggelam dalam lamunannya.Disaat-saat seperti ini Maya merindukan Masumi.
‘’Maya...’’
‘’Ah Rei ternyata
kamu. Kamu membuatku kaget saja’’.
‘’Maya
semangatlah!Lupakan kejadian tadi malam mungkin itu hanya halusinasimu saja’’.
‘’Halusinansiku?
Aku rasa tidak. Bagaimana kalian menjelaskan pelayan yang telah hilang. Sekarang
polisi sedang mencarinya. Pelayan itu telah di culik oleh hantu’’kata Maya
marah karena tidak ada yang mau mempercayainya.
‘’Entalah Maya,
aku tidak percaya hal seperti itu’’.
Maya melirik Rei
dengan kesal dan kembali melanjutkan membaca naskah.
*****
Okinawa
Seorang pria
sedang duduk di balik meja kerjanya sedang mengetik.Lalu masuk seorang wanita
yang tidak lain adalah sekretarisnya.
‘’Apa kamu sudah
menemukan pembeli untuk mansionku di Karuizawa?’’
‘’Maaf tuan masih
belum ada pembelinya walaupun kita sudah memasang harga murah. Sepertinya tidak
ada orang yang berminat membeli mansion berhantu itu’’.
‘’Mungkin kamu
benar.Tidak ada orang yang mau membelinya.Aku menyesal telah membelinya karena
tidak tahu sejarah mansion itu’’.
‘’Lalu sekarang
bagaiamana tuan. Apa tuan masih akan tetap menjualnya?Saya dengar salah satu
pelayan Anda di mansion itu menghilang’’.
‘’Entalah. Aku
jadi masih merasa ragu kalau ada orang yang membelinya pasti orang itu akan
menjadi korban selanjutnya.Sampai sekarang pelayan itu belum ditemukan.Sekarang
kamu boleh pergi’’.
Sekretaris itu
masih berdiri menatap atasannya.
‘’Apa ada yang
ingin kamu sampaikan lagi?’’
‘’Nona Maya
Kitajima dan teman-temannya sekarang menyewa mansion itu pak’’.
Pria itu langsung
berhenti menulis.
‘’Apaaaa...? Apa
itu benar?’’
‘’Benar. Mereka
menyewa mansion itu ‘’.
Wajah pria itu
menjadi pucat.
‘’Permisi !’’
Sekretaris itu
berbalik pergi dan menutup pintu.
‘’Maya, aku harap
kamu baik-baik saja sampai perjumpaan kita yang tidak akan lama lagi’’.
*****
Emika masih
berbaring ditempat tidurnya dengan mata sembab.Dia tenggelam dalam lamunannya
dan memikirkan perkataan Masumi. Hp disampingnya berbunyi dan terlihat nama
Jin di layar Hp.
‘’Halo!’’Emika
menjawab dengan lesu.
‘’Siang
Emika!Bisakah kita makan siang bersama hari ini?’’
Sesaat Emika
terlihat bimbang.
‘’Baiklah’’.
‘’Terima kasih . Setengah
jam lagi aku akan menjemputmu di rumah’’.
Setengah jam
kemudian Jin datang dan dia tersenyum lembut pada Emika .
‘’Kamu sudah
siap?’’
Emika menanggukan
kepalanya dan mereka berdua naik ke dalam mobil. Beberapa menit kemudian mereka
tiba disebuah restoran Italia.
‘’Terima kasih
sudah meluangkan waktu untuk makan siang bersamaku mungkin untuk yang terakhir
kalinya’’.
Emika berhenti
makan spaghettinya dan menatap Jin.
‘’Besok aku akan
kembali ke Amerika’’.
‘’Oh...’’kata
Emika sambil mengaduk-aduk spaghettinya.
‘’Aku harap kamu
baik-baik saja dan Masumi’’.
‘’Masumi sudah
menolakku’’Emika tersenyum pahit.
‘’Eehh...Aku kira
Masumi tidak menolakmu’’kata Jin sedikit terkejut.
‘’Kenapa kamu
berpikiran seperti itu?’’
‘’Tunggu disini!
Aku akan segera kembali’’.
Jin berdiri dan
pergi. Emika terlihat bingung.Tidak lama kemudian Jin kembali dan menyerahkan
koran kepada Emika.Lalu Emika membaca headline koran tersebut.Matanya terpana
melihat fotonya dan Masumi. Difoto itu Masumi sedang menghapus air matanya tapi
difoto ini terlihat Masumi sedang membelai wajahnya dan judul berita itu :
DIREKTUR DAITO DENGAN WANITA BARUNYA.
‘’Apa-apa ini.
Berita ini tidak benar.Wartawan itu benar-benar keteraluan sekali.Dia hanya
membantuku menghapus air mataku. Aku menangis karena Masumi sudah menolakku
untuk kedua kalinya. Aku harus meluruskan berita ini’’.
‘’Benarkah yang
tadi kamu katakan?’’
‘’Tentu saja. Apa
kamu tidak percaya?’’Emika membanting korannya ke atas meja.
‘’Kenapa Masumi
menolakmu? Aku kira dia akan menerimamu’’.
‘’Karena dia
telah mencintai wanita lain’’.
‘’Jadi
begitu’’kata Jin tanpa ekspresi.
‘’Aku akan
menemui Masumi sekarang untuk membicarakan berita ini’’.
Emika berdiri,
tapi Jin menahannya dengan memegang lengan Emika.
‘’Sebaiknya kamu
temui dia besok siang saja karena dia sekarang pasti sedang mengajar’’.
‘’Kamu benar, Jin
, kau mau mengantarku ke Daito?’’
‘’Tentu’’. Jin
kembali memakan pizzanya.
*****
Masumi berada di
kelas 3 A sedang menulis di mejanya sedangkan para murid sedang mengerjakan
soal yang diberikan Masumi kepada mereka. Masumi menyadari sesekali beberapa
murid menatapnya.Bel berakhirnya pelajaran telah berbunyi dan para murid mulai
menyerahkan pekerjaannya pada Masumi.Di ruang guru semua mata menatap Masumi
dan membuatnya sedikit terganggu. Tapi Masumi berusaha untuk tidak
memperdulikannya. Cepat-cepat Masumi membereskan barangnya dan pergi
meninggalkan ruang guru. Sopir telah menunggunya di depan sekolah. Di dalam
mobil Masumi mendesah panjang.
Sementara itu di
ruang guru.
‘’Aaaahhh...ternyata
pak Hayami sudah mempunyai kekasih lagi. Sungguh beruntung wanita itu’’keluh
salah satu guru wanita.
‘’Benar. Aku
sudah mati-matian berdandan sangat cantik di hadapannya, tapi ternyata itu tidak
membuatnya tertarik padaku.
Para guru pria
hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat para guru wanita memebicarakan
Masumi. Di kelas 3 A para murid wanita terlihat lesu. Guru mereka yang tampan
telah memiliki kekasih.Sehingga pelajaran selanjutnya mereka terlihat tidak
bersemangat.
‘’Masumi , ternyata pengaruhmu sangat besar disini
sampai-sampai muridku juga terkena imbasnya’’kata pak Yamaguchi sambil mendesah
panjang.
*****
Maya ,Rei dan teman-teman yang lain sedang
menonton Tv. Rei senang Maya dapat tertawa ketika meonton drama komedi yang
sekarang sedang ditayangkan, tapi Rei terlihat cemas mengenai gosip Masumi dengan seorang wanita sampai saat ini
Maya belum mengetahuinya.Malam sudah semakin larut masing-masing sudah mulai
memasuki kamar begitu juga Maya dan Rei. Maya terlihat takut. Ketika semua
orang sudah tidur Maya masih belum tidur. Suasana kamar sudah sangat
hening.Tiba-tiba terdengar suara-suara aneh lagi.Tubuh Maya mulai gemetaran
lagi. Karena penasaran Maya turun dari tempat tidurnya dan pelan-pelan membuka
pintu.Suara jantungnya yang bertalu-talu dapat terdengar ditelinganya.Telapak
tangannya basah karena keringat.Maya melongokkan kepala keluar kamar,Diluar
kamar gelap.Maya melihat ke kiri dan ke kanan.Tiba...tiba....Mata Maya terpana
apa yang sedang dilihatnya.Ada kabut yang berkumpul pertama-tama sedikit
kemudian menjadi banyak kemudian kabut membentuk wajah-wajah yang hitam karena
hangus terbakar, wajah-wajah yang tidak terbentuk lagi dengan kulit yang
mengelupas dan yang terlihat hanya daging merah yang mengeluarkan tetes-tetes
darah dan wajah-wajah tanpa mata. Tidak jauh dari sana hantu Shiori
menyeringai. Mereka bergerak mendekatinya dan Maya tidak bisa bergerak sama
sekali otaknya tidak menuruti keingannya untuk bergerak. Maya hanya mengelengkan
kepalanya.
‘’Jangan
mendekat...jangan mendekat....’’
Tangan-tangan
berkerut, panjang, bengkok dan memiliki kuku yang panjang mulai menyentu wajah
Maya. Maya merinding dan bergidik ketakutan.Maya tidak bisa berbuat apa-apa.
‘’Maya, mati kau’’kata suara-suara itu.
Tangan-tangan itu
sudah menyentuh lehernya.Maya merasakan denyut nadinya di pangkal leher dan
juga pelipisnya.
‘’TIIIIIIDAAAAAAAAAAAKKKKKKKK’’’
*****
Ting....tong...ting...tong...
‘’Charlotte....’’
‘’Malam Keiji!’’
‘’Malam!’’
‘’Aku bawakan
makan malam untukmu. Bagaimana kabarmu sekarang?’’
‘’Sudah lebih
baik. Aku sudah mengambil keputusan yang benar untuk kabur dari rumah
Takamiya’’.
‘’Aku tidak tahu
kejahatan apa yang telah kamu perbuat di masa lalu sehingga mendapatkan
kutukan’’.
‘’Keluargaku
sudah melakukan kejahatan yang tidak termaafkan. Terima kasih sudah menolongku
dan memberikan tempat tinggal untukku disini’’.
‘’Aku mau
menolongmu karena kamu adalah mantan kekasihku. Sampai kapan kamu akan terus
bersembunyi?’’
‘’Minggu depan
akan diadakan pertemuan seluruh keluarga dan aku akan pergi kesana dan
menjalankan rencanaku untuk mengakhiri kutukan dan penderitaan keluargaku
selama turun-temurun’’.
Tatapan Charlotte
terpaku pada wajah Keiji.
‘’Apa yang akan
kamu rencanakan’’? tanyanya cemas.
‘’Maaf .Aku tidak
bisa mengatakannya padamu’’.
‘’Baiklah. Aku
tidak akan memaksamu untuk mengatakannya padamu, tapi aku minta kamu jangan
melakukan perbuatan bodoh’’.
Keiji hanya
tersenyum dan menatap tajam Charlotte.
*****
Teriakan Maya
menggema keseluruh mansion dan membangunkan semua orang. Lampu-lamou mulai
dinyalakan dan mereka melihat pemandangan yang aneh di depan matanya. Ada rasa
takut dan terkejut.Secepat kilat bayangan wajah-wajah itu menghilang.Pak
Kuronuma mendekati Maya yang sudah terjatuh terduduk dan wajahnya sudah penuh
dengan air mata.
‘’Maya, kamu
tidak apa-apa?’’
Maya hanya diam
dan hanya menangis.Pak Kuronuma menuntun Maya kembali masuk ke kamarnya dan
membaringkannya di tempat tidur.
‘’Maya, maaf
sebelumnya aku tidak mempercayaimu’’.
‘’Aku juga’’kata
Rei.
‘’Kami semua
melihatnya, jadi kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa pada mereka. Seharusnya
aku tidak menyewa tempat ini. Maaf. Aku tidak tahu sejarah mansion ini.
Sebenarnya aku sudah mendengar desas-desus tentang mansion ini sebelum aku
menyewanya. Karena aku tidak percaya hantu maka aku menyewa mansion ini karena
harganya sangat murah dan bisa menampung
banyak orang.
‘’Anda jangan
minta maaf padaku’’.
‘’Terima kasih
Maya’’.
Maya tersenyum
lembut pada pak Kuronuma.
Keesokan siangnya
di lokasi syuting dihalaman sebuah villa yang letaknya tidak jauh dari hutan,
Maya sedang asyik menikmati pemandangan disekitarnya. Ia duduk di atas sebuah
batu yang dingin yang disekelilingnya masih ada sisa-sia salju.Matanya kembali
ke arah mansion dan ekspresi wajahnya menjadi sedih bercampur takut.Lalu
pikirannya beralih pada Masumi. Selama 4 hari Maya belum mendengar kabar
sedikit pun darinya dan hatinya sudah mulai merindukannya lagi.
‘’Ternyata kamu
ada disini. Pak Kuronuma mencarimu’’.
‘’Baik’’.
Maya berdiri dan
membersihkan pakaiannya.Pak Kuronuma sedang memberikan pengarahan pada para
pemain lain.
‘’Anda
mencariku?’’
‘’Maya, bisakah
kamu membelikan kami minuman sambil menunggu giliranmu syuting’’.
‘’Baiklah’’.
Maya ditemani Rei
pergi ke supermarket terdekat. Rei sedang sibuk memasukan beberapa botol
minuman ke dalam keranjang sedangkan Maya melihat-lihat beberapa majalah dan
koran.Tanpa sengaja Maya melihat Masumi dikoran dengan seorang wanita dengan
cepat Maya mengambilnya dan membacanya. Ia sangat terkejut dan tangannya
gemetar. Rei menyadari Maya sedang membaca berita tentang Masumi.
‘’Sebaiknya kamu
jangan percaya pada berita itu’’.
‘’Tapi
ini...’’Mata Maya mulai berkaca-kaca.
‘’Mungkin wanita
itu hanya kenalannya saja’’kata Rei berusaha meyakinkan Maya.
Maya kembali
menyimpan koran itu dan wajahnya terlihta sedih.
‘’Sudah jangan
kamu pikirkan. Aku yakin wanita itu tidak ada hubungan apa-apa dengan pak
Hayami’’.
‘’Rei, aku ingin
sekali mempercayainya, tapi aku tidak seyakin kamu’’.
Maya dan Rei keluar
dari supermarket dan Rei merasa ada orang yang sedang mengawasi mereka.
******
Jin sedang
mengemasi barang-barangnya. Malam ini dia akan pulang ke Amerika.Tiba-tiba
terdengar bel dipintu apartemennya.Dilihatnya dari layar monitor Emika sedang
berdiri. Jin tersenyum dan mempersilahkan Emika masuk. Setelah pintu dibuka
Emika langsung menarik lengan Jin.
‘’Emika, apa yang
kamu lakukan?’’
‘’Kamu harus ikut
aku’’
‘’Kemana?’’
‘’Menemui Masumi.Bukannya
kamu sudah berjanji untuk menemuinya.’’
Jin dan Emika masuk
kedalam mobil pergi ke Daito dan disana ada cukup banyak wartawan.Mobil
berhenti di depan gedung ketika Emika keluar mobil sinar blitz dari kamera
langsung mengarah kepadanya dan juga Jin yang mengikuti Emika dari belakang.
Emika langsung
menghadap para wartawan .
‘’Aku dan Masumi
Hayami tidak ada hubungan apa-apa’’katanya tiba-tiba.
Jin hanya terpaku
berdiri mendengar pernyataan Emika pada wartawan. Saat ini dirinya tidak tahu
apa yang sedang dipikirkan oleh Emika.
‘’Berita yang
sekarang beredar mengenai diriku dan Pak Hayami semuanya tidak benar karena
kekasihku sekarang bukan Masumi Hayami, tapi pria yang ada disampingku
sekarang’’kata Emika sambil menunjuk Jin.Jin terkejut dan tidak bisa berkata
apa-apa.
‘’Eeehh...’’kata
para wartawan itu.
Para wartwan
langsung memfoto Jin dan Emika tersenyum dikulum.
‘’Apakah itu
benar?’’tanya wartawan pada Jin.
‘’Eh...itu..itu...’’Jin
terlihat gugup dan tiba-tiba.....
Cuuuupp!!
Emika mencium
bibir Jin. Jin hanya membelalakkan matanya dan sinar biltz foto mengarah kepada
mereka berdua.
Mizuki mengetuk
pintu kantor Masumi dan memberitahunya kalau di bawah teman-temannya sedang
melakukan wawancara.Masumi segera pergi kebawah dan dilihatnya kedua sahabatnya
tersenyum ceria di hadapan para wartawan dan Masumi juga mendengarkan perkataan
Emika kalau dia dan Jin adalah sepasang kekasih.
‘’Saya rasa mulai
sekarang semuanya akan baik-baik saja’’kata Mizki tanpa mengalihkan
pandangannya kepada Emika dan Jin yang sedang difoto oleh para wartawan.
Emika melihat
Masumi dan tersenyum,lalu Masumi memberikan isyarat kepada Emika untuk
menemuinya di kantor.Tidak lama mereka berdua datang ke kantor Masumi dan Emika
menjelaskan semuanya pada Masumi. Masumi turut senang mendengarnya. Jin
terlihat sangat bahagia Emika mau menerima cintanya setelah bertahun-tahun
menantinya.
‘’Masumi, maaf
selama ini aku sudah merepotkanmu. Sekarang aku menyadari pria yang selama ini
memperhatikanku dan mencintaiku adalah Jin. Itu karena perkataanmu pada malam
pesta ulang tahunku. Terima kasih’’.
‘’Kamu tidak perlu
berterima kasih padaku’’.
Emika pergi ke
toilet untuk merapikan diri dan Masumi mendekati Jin yang dari tadi terus
tersenyum.
‘’Jin, selamat
untukmu. Akhirnya dia mau mencintaimu’’.
‘’Hari seperti
mimpi saja bagiku. Tapi hari aku harus
segera pulang ke Amerika. Aku tidak percaya disaat-saat terakhir aku berada di
Jepang Emika malah menyatakan cintanya padaku. Lalu bagaimana denganmu? Siapa
wanita yang sudah berhasil merebut hatimu?’’
Masumi tersenyum.
‘’Kamu sudah tahu
siapa dia’’.
‘’Eh..’’Jin
menatap Masumi bingung.
Lalu membisikkan
sebuah nama ke telinga Jin.
‘’Maya
Kitajima..” bisik Masumi.
Jin terlihat
terkejut.
‘’Dia...?’’
Masumi
menganggukan kepalanya.
‘’Hubunganku
dengannya masih dirahasiakan’’.
Emika masuk dan
melihat Masumi dan Jin sedang berbicara.
‘’Apa yang kalian
bicarakan?’’
‘’Ah tidak ada
hal yang penting’’kata Masumi gugup.
Emika menatap
tajam.
‘’Ya sudah kalau
kalian tidak ingin memberitahukannya padaku’’.Emika memasang wajah cemberut.
Jin berdiri dan
berpamitan pada Masumi.
‘’Masumi, aku
harus segera pulang. Aku belum selesai membereskan barang-barangku. Kita
bertemu lagi di Amerika’’.
‘’Hati-hati di
jalan!’’
Jin dan Masumi
saling berpelukan.Lalu Jin membisikan seseutau pada Masumi.
‘’Kalau kalian
menikah jangan lupa mengundangku’’.
Seketika wajah
Masumi langsung memerah.Emika hanya menatap mereka bingung.
‘’Aku pergi dulu.
Sampai jumpa!’’
‘’Sampai jumpa!’’
Emika dan Jin
berbalik pergi dan suasana di kantornya menjadi hening kembali.Wajah Masumi
masih merah.
‘’Menikah dengan
Maya adalah hal pertama yang ingin aku lakukan’’.
Masumi kembali
bekerja dan berkutat lagi dengan pekerjaannya yang masih banyak.
*****
Keiji sedang
berjalan-jalan dan matanya menatap mansion putih yang bediri dengan kokoh di
atas bukit.
‘’Aku tidak
mengira akan kembali melihat mansion itu lagi. Segala kejahatan keluargaku
bermula dari mansion itu. Aku merasa kasihan
dengan orang-orang yang sekarang tinggal disana’’.
Terlihat guratan
sedih dan pilu diwajahnya.
‘’Aku harus
mengakhiri semuanya. Benar aku harus mengakhiri semuanya supaya keluargaku tidak
menderita karena kutukan ini’’.
Keiji kembali
berjalan dan pikirannya disibukan dengan rencana-rencananya akan dilakukan
minggu depan saat ada pertemuan keluarga.
Matahari mulai
terbenam mereka kembali ke mansion. Maya memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan
di halaman.Matanya melihat keseluruh mansion yang begitu tinggi. Tiba-tiba Maya
melihat seseorang berdiri dipinggir jendela
di lantai paling atas.Maya memicingkan matanya.
‘’Haaaaaa....bukankah
dia pelayan yang hilang itu’’
Lalu orang itu
jatuh dari pinggir jendela.
‘’TIIIDDDDAAAAKKK!’’jerit
Maya.
Tubuhnya
menghantam batu dibawahnya.Dengan tubuhnya yang gemetar Maya menghampiri tubuh pelayan itu dan
menjatuhkan diri disampingnya dengan wajah yang bersimbah air mata.Pelayan itu
mengerang. Pelayan itu mengeluarkan banyak darah. Darahnya mengalir seperti
aliran sungai dan membentuk genangan darah di teras mansion. Maya membalikan
badannya yang telengkup dan Maya menjerit tertahan. Wajahnya sudah tidak
berbentuk lagi yang ada hanya lah segumpal daging penuh dengan darah.Salah satu
matanya melesak kedalam tengkorak kepalanya mata yang satunya telah terlepas
yang ada hanyalah lubang gelap dan
tulang-tulang yang patah menyembul keluar dari kulit dan dagingnya.
Maya hanya
menatapnya terpana. Tidak lama orang-orang berdatangan dan mereka terkejut
dengan apa yang dilihatnya.
‘’Panggil polisi
dan ambulance ‘’kata pak Kuronuma.
Maya merasa mual
dan ingin muntah dan mulut pelayan itu mengeluarkan darah yang berbuih dan tubuhnya sudah tidak
lagi bergerak.Maya menangis.Rei membantu Maya berdiri dengan kaki yang masih
gemetaran.Kaki dan tangannya berlumuran darah dari pelayan itu.
‘’Maya, sebaiknya
kamu membersihkan diri dulu’’
Tanpa berkata
apa-apa Maya menuruti perkataan Rei.Pak Kuronuma dan lainnya menunggu kedatangan
polisi dan ambulance.Tidak lama kemudian polisi datang dan miminta keterangan
dari mereka.Maya sudah membersihkan dirinya dan duduk dengan tatapan kosong.
Rei sangat mencemaskan Maya.
Tok...tok...tok...
‘’Masuk!’’kata
Rei.
Pak Kuronuma
masuk dan mendekati Maya.
‘’Kamu tidak
apa-apa Maya?’’
Maya hanya diam
seolah-olah tidak mendengar perkataan pak Kuronuma.Rei membaringkan Maya di
tempat tidur . Rei dan pak Kuronuma keluar dari kamar.
‘’Sepertinya
keadaan Maya tidak mungkin untuk memberikan keterangan pada polisi’’.
‘’Sepertinya
tidak mungkin. Sebaiknya mereka menanyakannya besok saja. Maya sekarang butuh
istirahat’’.
‘’Ini salahku
seharusnya aku tidak menyewa mansion ini. Sekarang kita berkemas-kemas’’.
‘’Eh..’’
‘’Kita akan
mencari penginapan lain. Aku juga tidak ingin berada di mansion ini lebih lama
lagi’’.
‘’Aku juga.
Mansion ini sudah mulai membuatku ketakutan. Aku akan bersiap-siap untuk
pergi’’.
‘’Setengah jam
lagi kita berkumpul di ruang depan’’
‘’Baik’’.
Rei segera masuk
kamar dan membereskan barang-barangnya dan juga barang-barang Maya.Setelah
semuanya selesai Rei membangunkan Maya . Mereka berdua menuruni tangga. Semua
orang sudah berkumpul dan bersiap untuk pergi.Pintu utama Mansion terbuka nagin
dingin bertipun dengan kencang da masuk ke dalam mansion. Sekali lagi Maya
menatap mansion yang kini sudah berada dibelakangnya.Kini mansion itu gelap dan
terlihat lebih menyeramkan.
Terlalu banyak
kematian di dalam mansion itu.Maya mendengar suara sayup-sayup dari mansion
itu.Akhirnya mereka tiba disebuah penginapan yang tidak jauh dari mansion itu
berada.Keesokan paginya Maya terbangun oleh suara kokok ayam. Maya meregangkan
tubuhnya. Selama 4 hari Maya belum pernah tidur senyenyak malam kemarin.Maya
membuka tirai jendela. Sinar matahari menyeruak masuk ke dalam kamar. Rei
terbangun dan mengucek-ngucek matanya.
‘’Pagi!’’
‘’Pagi Rei!’’
‘’Aku senang
melihatmu tersenyum kembali.Apa kamu sudah merasa lebih baik?’’
Maya menganggukan
kepalanya.Setelah selesai berganti pakaian turun kebawah. Aroma kopi menyebar
keseluruh ruang makan penginapan.
Mereka makan pagi
dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Ketika akan berangkat syuting
polisi datang untuk meminta keterangan dari Maya. Lalu Maya menceritakan
semuanya pada polisi setelah merasa puas dengan keterangan yang di dapat dari
Maya, polisi itu pergi.
Hari ini adalah
hari terakhir syuting Maya. Rei dengan setia menemani Maya di lokasi syuting
seperti biasa. Tidak terasa proses pengambilan gambar selesai.Maya dan Rei
kembali ke penginapan untuk beristirahat. Maya membuka pintu masuk dan dia
berdiri terpaku, matanya menatap penuh kerinduan pada orang yang tengah berdiri
di lobi penginapan.
Bersambung
Categories
Author: Mia Luna,
Fanfic: Serial,
Kuronuma,
Masumi,
Maya,
Mizuki,
Rei,
Sakurakoji
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
ceritanya semakin bagus sis, tp masumi kok sempet2nya jadi guru ya??? sebagai direktur daito bukannya dia sudah sangat sibuk sekali...
(nadine)
aaaaa masumi akhirnya nyamperin maya juga duhhh senangnya....... dasar shiomay dah mati aja masih juga jahat......
Nadine : jd guru cuma seminggu.Itu jg cuma 2 jam ,krn ada permintaan dr guru kesayangannya dulu, jd dia terima^^,walaupun dia sangat sibuk...
-Mia H-
Kyaaaaa.....Jeng Mia....Syeremm...untung siang2 bacanya...Kira2 siapa ya yang beli Mansion.Tambah penasaran. Jangan lama2 yach apdetnya. Pengen tau kelanjutan Maya ketemu Masumi...
kurang sereemm miaaa,,, >_< *baca sambil ditemeni ma black cat ku.. **
masumi datangg?? oreeeeeeeeee..... lanjuddddd :D
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)