Friday 5 August 2011

Fanfic TK : Happines 2

Posted by Tati Diana at 19:13
*Happines*
(by Tati Diana)




Chapter 2 : The Wedding Gown



Sementara itu Maya juga berusaha untuk menyembuhkan luka hatinya dengan rajin berlatih, walaupun saat latihan hanya wajah Masumi saja yang mampir di benaknya. Tapi untung suasana latihan yang menyenangkan dan juga berlangsung lama dapat mengatasi kerinduan dan kesepian akan kehadiran Masumi. Apalagi dia juga diundang oleh salah satu disainer muda terkemuka Jepang yang sedang naik daun, Shue Uemura untuk tampil sebagai model di catwalk dan memperagakan salah satu karyanya. Awalnya Maya menolak, bagaimanapun postur tubuhnya sangat jauh dari postur tubuh ideal seorang model.


“maaf, bukan aku tidak mau. Tapi daripada kehadiranku dapat merusak citra anda sebagai seorang desainer, maka aku menolak tawaran anda dan tidak mungkin tampil dalam peragaan busana karya anda” kata Maya


Uemura hanya tersenyum.


“kau salah, nona. Justru kehadiranmu akan menyemarakkan acara pagelaran karyaku. Ayolah Maya bantu aku. Kau kini artis yang sedang bersinar dan sangat terkenal, semua orang mengenalmu. Aku sangat menginginkan kerjasamamu. Lagipula acara ini juga bukan sekedar acara pagelaran peragaan busana semata, ini juga termasuk acara Charity. Berusaha membantu mencari dana untuk membantu mereka yang terkena penyakit TBC” kata Uemura


Maya hanya terdiam. Dia seakan menimbang-nimbang. Dia sebenarnya ingin membantu. Apalagi saat disebut untuk membantu penderita TBC, Maya seakan teringat almarhumah ibunya tercinta yang juga meninggal akibat penyakit itu. Tapi postur tubuhnya sangat tidak meyakinkan untuk tampil sebagai seorang model.


Uemura menatap keraguan Maya.


“please, Maya tolonglah aku” kata Uemura memohon


“tapi postur badanku?” tanya Maya ragu


“dengarkan aku. Kau tidak usah khawatir dan memikirkan tentang postur tubuhmu atau apapun yanag melekat pada dirimu. Aku hanya ingin kau menampilkan dirimu senyaman yang kau mampu. Aku tahu jika kau diatas panggung kau tampil penuh rasa percaya diri. Dan catwalk pun sama dengan panggung. Jadi anggaplah saat kau berjalan di catwalk kau sedang berakting drama” kata Uemura


Maya terdiam dan sejurus kemudian dia mengangguk. “ hmmm....baiklah” jawab Maya


“bagus!” kata Uemura sambil tersenyum


Dan disinilah dia akhirnya. Uemura memanggilnya untuk fitting pakaian yang akan dia kenakan. Maya tidak tahu pakaian seperti apa yang dia akan kenakan untuk dia peragakan di catwalk nanti. Sebenarnya jika boleh meminta, Maya lebih suka dirinya memperagakan pakaian Casual seperti pakaian kesehariannya dan bukan gaun pesta. Tapi alangkah terkejutnya dia saat dia tahu pakaian apa yang akan dia kenakan.


“i..i...ini ? ini untukku?” kata Maya terkejut


‘ya, Maya. memang itu yang akan kau kenakan di peragaan busanaku” kata Uemura


Maya menatap gaun yang ada ditangan disainer itu seakan tidak percaya jika dirinyalah yang akan mengenakan pakaian itu. Bukan pakaian casual seperti impiannya, jeans dan kaos, ataupun sebuah gaun pesta biasa. Tapi sebuah gaun yang sangat luar biasa. Sebuah gaun pengantin.


Gaun itu berwarna broken white yang dihiasi dengan taburan permata, sehingga tampak berkilauan jika terkena cahaya.


“cobalah. Aku membuatkan ini khusus untukmu” kata Uemura


Maya hanya menatap kagum pada gaun pengantin itu. Dia masih tak bergeming akan ucapan Uemura.


“Maya, cobalah..” kata Uemura


Maya akhirnya ditarik masuk ke ruang fitting room oleh asisten Uemura dan sesaat selanjutnya gaun pengantin itu menempel ketat di badan Maya. Maya menatap dirinya yang mengenakan gaun pengantin di cermin besar di ruangan itu seakan tidak percaya.


“ckckck......aku memang tidak salah. Kau memang pantas mengenakannya” kata Uemura memuji


“eh...mengapa tidak anda tawarkan pada Ayumi saja gaun ini? Aku kira dia lebih pantas untuk mengenakannya dan tampil pada penutupan acara peragaan busana anda. Bagaimanapun dia lebih cantik daripada diriku dan pasti tampil sempurna dengan gaun ini ” Kata Maya


Uemura hanya menggeleng.


“entah mengapa, saat aku akan mengadakan acara ini, dibenakku hanya hadir sosokmu. Aku melihat hal yang istimewa pada dirimu. Aku tidak tahu apa, dan aku pun tidak bisa menjelaskan alasannya padamu. Tapi aku sangat percaya pada instingku” kata Uemura


“semoga saja insting anda benar. Karena jika tidak siap-siap saja karier anda hancur” kata Maya


Uemura hanya terkikik geli.


*****
Akhirnya acara pagelaran busana itu tiba. Maya terlihat cantik dengan gaun pengantin yang akan diperagakannya. Uemura pun seakan takjup melihat gadis itu. Wajah Maya yang polos hanya di poles dengan riasan sederhana tapi menampilkan keanggunan, apalagi dengan tiara yang menempel di rambutnya. Maka tampillah Maya dengan penampilan yang sempurna. Dia tampil bak seorang peri mungil dari khayangan.


“ahh....pilihanku memang tepat. Kau sempurna Maya” kata Uemura


Maya hanya tersenyum.


“tahan dulu pujian anda, Pak Uemura dan dengarkan komentar wartawan setelah pagelaran ini. Apakah insting anda memang benar atau sebuah kesalahan” kata Maya menimpali


“berani taruhan?. Gaun pengantin yang kau kenakan ini pasti akan mencapai nilai yang gemilang. Kau tahu aku akan memberikan gaun yang kau kenakan ini pada penawar tertinggi. Dengan begitu akan semakin banyak jumlah uang yang akan kita sumbangkan pada penderita TBC” kata Uemura


“kalau begitu. Aku harus membuat anda memenangkan taruhan ini. Karena bagaimanapun aku pun ingin acara ini sukses dan bisa menghimpun dana sebanyak-banyaknya” kata Maya


“aku percaya padamu, Maya. Kau pasti bisa mensukseskan acara ini” kata Uemura sambil menepuk bahu Maya


“semoga aku bisa memenuhi harapan anda” kata Maya sambil tersenyum.


Saat mereka berbincang-bincang, sebenarnya acara telah lama berlangsung. Beberapa gaun rancangan Shue Uemura telah ditampilkan dan diperagakan para model Jepang. Hingga gaun ke 21 atau gaun terakhir yang segera siap ditampilkan dan diperagakan Maya .


Sebelum melangkah ke catwalk Maya menarik napasnya dalam-dalam. Ini hal baru baginya. Tapi dia akan menampilkan dirinya seakan-akan dia mengenakan topeng kaca yang keseribu kalinya. Topeng sosok seorang peri cantik dari khayangan.


“Inilah diriku. Seorang peri” kata Maya berbisik dalam hatinya. Seakan –akan kalimat itu adalah sebuah mantra sebelum dia tampil di catwalk.


Maya melangkah perlahan sepanjang catwalk. Kehadirannya mengundang decak kagum para penonton yang menghadiri acara peragaan busana tersebut yang diselenggarakan di sebuah hotel berbintang. Sesaat mereka kagum akan sosoknya yang mungil bagai peri cantik dari khayangan. Hingga mereka menyadari sosok Maya Kitajima yang ada di catwalk tersebut dan sedang memperagakan gaun pengantin itu. Maya dengan lihai dapat berjalan bak seorang model profesional, dan sesekali langkahnya terhenti untuk berpose dan memperlihatkan keindahan busana yang dikenakannya. Beberapa lampu dan blitz kamera terlihat mengambil foto dirinya. Dan saat hampir selesai peragaan itu, muncullah sang disainer tersebut dari balik layar, Shue Uemura.


Kehadiran disainer itu didiringi dengan tepuk tangan dan beberapa penonton yang berdiri untuk memberi sambutan akan kehadirannya. Mereka seakan-akan puas dengan pagelaran busana tersebut. Sang disainer tersenyum dan melambaikan tangan, sesaat dirinya selesai menerima karangan bunga. Kemudian dia berbalik kembali ke balik layar sambil menuntun sang peri cantik yang mungil, Maya Kitajima.


Sebenarnya diantara banyaknya penonton yang menghadiri peragaan busana itu, tampak seorang lelaki yang diam termangu seakan terbius oleh pemandangan indah yang baru saja dilihatnya. Dia melihat kecantikan peri mungil itu yang menggoda hatinya. Peri mungil yang mempesona yang juga merupakan sosok gadis yang sangat dia rindukan, Maya Kitajima.


“Pak Masumi.......apa anda akan menghadiri pesta makan malam sesudah peragaan busana ini?” tanya Mizuki yang malam itu menemani bosnya.


“ah..eh..ya tentu saja Mizuki” kata Masumi yang terjaga dari lamunannya.


Mizuki hanya tersenyum melihat tingkah bosnya. Tanpa perlu bertanya dia sudah mengerti alasan salah tingkah bosnya itu. Semua pasti karena kehadiran gadis itu. Gadis mungil sang Bidadari Merah sekaligus peri mungil dari khayangan yang baru saja menghipnotis bosnya.


*****
Pesta itu tampak meriah. Nampak para kaum sosialita elit dan kaum selebritis menghadiri peragaan busana tersebut. Sang disainer tampak disalami dan terlihat dikerubuti para wartawan yang mewawancarainya. Mereka tak hanti-hentinya memuji gaun rancangannya dan juga konsep acara itu. Mereka juga memuji penampilan Maya Kitajima dalam pagelaran itu. Seakan tak mau kalah, mereka yang tertarik untuk membeli gaun rancangannya, juga nampak mulai mengerubuti Shue Uemura. Memang semua gaun rancangan disainer tersebut nampak indah dan cantik. Tapi yang paling membuat mereka tertarik adalah gaun pengantin rancangan disainer tersebut. Beberapa orang terlihat menawar tapi belum ada yang cocok dihati disainer tersebut. Hingga dia mendapatkan sebuah nota catatan kecil yang ditulis di sebuah kertas kecil yang diberikan asistennya. Nota yang bertuliskan:


Aku harap kau tidak menjual gaun pengantin itu kepada siapapun. Aku harap gaun itu kau buat hanya untuk pengantin wanitaku yang ingin kunikahi. Aku akan membayarnya sesuai permintaanmu. Temui aku besok pukul 12 siang di gedung Daito.


Tertanda
MH


Uemura menatap tulisan dalam nota itu hingga dia menemukan sosok Masumi yang sedang tersenyum padanya. Uemura hanya mengangguk. Dia tertarik dengan tawaran bos Daito itu.


*****
Keesokan harinya Uemura nampak keluar dari mobilnya. Dia berjalan ke arah kantor bos Daito. Mizuki, sang sekretaris membantu mengantarkannya bertemu Masumi.


“tamu yang anda tunggu telah datang, Pak Masumi” kata Mizuki


Masumi yang sedang sibuk membaca dokumen dimejanya mendongakkan kepalanya dan tersenyum melihat kedatangan tamu yang ditunggunya.


“oh terima kasih, Mizuki” kata Masumi sambil menutup dokumen itu dan beranjak kearah tamunya.


Mizuki pun berlalu.


“aku senang anda tertarik dengan tawaranku. Dan aku harap tawaran harga darimu bisa aku bayar tanpa aku harus kehilangan semua aset Daito” kata Masumi


“Anda tenang saja, Pak Masumi. Harga gaun rancanganku tidak semahal itu. Walaupun jelas aku ingin menjual gaun rancanganku semahal mungkin, karena gaun yang kubuat kurencanakan untuk program amal” kata Uemura berterus terang


“mengapa kau ajak Maya Kitajima dalam acaramu?. Kau tahu postur tubuhnya bukanlah sosok ideal sebagai seorang model. Mungkin Ayumi lebih cocok” kata Masumi sambil menghisap rokoknya


“pertanyaan yang sama” kata Uemura


“eh...apa?” tanya Masumi terkejut


“ya, ini adalah pertanyaan kedua yang kudengar. Maya pun mengatakan hal yang sama padaku. Tapi aku percaya instingku. Aku merasa Maya akan cocok mengenakan karyaku untuk memenuhi imajinasiku. Dan ternyata instingku memang benar. “ kata Uemura


Masumi pun tidak dapat menampik hal itu. Insting Uemura telah terbukti benar. Headline majalah mode, surat kabar dan televisi memberikan pujian yang istimewa bagi peragaan busana Uemura, terlebih gaun pengantin yang diperagakan Maya Kitajima.


“aku akui” kata Masumi


“dan hal ini semakin terbukti dengan pujian dan ketertarikan anda, Pak Masumi” kata Uemura sambil tersenyum


“berapa harga yang kau tawarkan supaya aku bisa memiliki gaun itu?” tanya Masumi


Uemura hanya menatap Masumi.


“apa gaun itu benar untuk calon pengantin anda?” tanya Uemura


“ya” kata Masumi dengan yakin


“aku tidak tahu siapa calon pengantin anda. Tapi jika ini akan anda kenakan untuk calon pengantin anda dengan postur tubuh mirip mantan tunangan anda dahulu, Shiory Takamiya. Aku harap anda buang jauh-jauh harapan anda untuk memilikinya. Gaun itu tidak akan dapat dipakai. Dan aku membuat gaun untuk dikenakan, bukan sekedar dipajang untuk dikagumi” kata Uemura


“kau tenang saja. Aku bukan tipe orang yang mau membuang uang untuk sesuatu yang tidak berguna. Gaun itu memang untuk pengantinku” kata Masumi


“aku senang mendengarnya. Dan aku harap gaunku akan cocok dia kenakan” kata Uemura


“tentu saja. Tak usah kau ragukan. Dia sangat cocok mengenakannya” kata Masumi sambil tersenyum.


Masumi masih mengingat dengan detil bagaimana penampilan Maya yang sempurna dengan gaun itu. Dan hal itu membuat Masumi kembali memikirkan niatnya untuk menikahi Maya.


Akhirnya kesepakatan pun tercapai. Masumi menuliskan sejumlah nilai nominal dalam cek yang ditandatanganinya dan memberikannya pada Uemura.


Uemura tersenyum puas melihat jumlah uang yang tercantum dalam cek tersebut. Dia baru menyadari ternyata Masumi adalah orang yang cukup dermawan. Hal itu terbukti dari jumlah uang dalam cek tersebut yang ternyata jauh melebihi dari harga yang ditawarkan Uemura. Bos Daito tersebut menambahkan sejumlah uang untuk pembayarannya dan beralasan bahwa itu hanya sekedar menambah jumlah dana yang terkumpul untuk program amal tersebut.


“aku senang berbisnis dengan anda” kata Uemura


‘aku juga senang berbisnis denganmu dan ide cemerlangmu. Aku harap dikemudian hari bisnis kita ini bisa dilanjutkan untuk masa yang akan datang” kata Masumi


“tentu dan aku tunggu tawaran anda” kata Uemura


Akhirnya lelaki itu pamit dari hadapan Masumi setelah memastikan bahwa gaun pengantin itu akan segera dikirimkannya ke kediaman Hayami.


*****
Maya telah menyelesaikan sesi latihannya hari itu. Dia berkemas-kemas hendak pulang. Sakurakoji mengajaknya untuk pulang bersama dan Maya pun menyetujuinya. Keduanya tampak mengobrol dengan akrab sepanjang perjalanan, karena Koji hari itu tidak membawa sepeda motornya karena sedang direparasi di bengkel.


“ah, Maya apa kau tidak lapar? Bagaimana jika kita mampir dulu membeli burger?” ajak Koji saat mereka melewati sebuah restauran fastfood terkenal


“ide bagus, lagipula aku lapar” kata Maya


Keduanya lantas memasuki restaurant tersebut. Maya senang sekali ditengah kesepiannya Koji selalu menghibur hari-harinya yang sepi. Kadang terbersit dia ingin membalas perasaan cinta lelaki itu, tapi hatinya selalu menolak. Nama Masumi masih terpatri kuat dihatinya.


Maya dan Koji nampak menikmati makanan mereka tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengawasi mereka.


*****
Masih diingatnya Maya dan Koji yang berbincang akrab di restauran sambil menikmati burger. Ada kecemburuan dalam hatinya melihat pemandangan itu. Hingga Masumi memutuskan untuk berlalu dan kemudian datang ke sebuah bar untuk minum-minum, mencoba melupakan bayangan itu.


Bartender disana sangat hapal dengan kelakuan bos Daito itu. Pasti kali ini Masumi sedang kalut. Beberapa kali dia harus mengingatkan telah berapa gelas alkohol yang diteguknya. Tapi Masumi mengacuhkannya, malah terus menambah minumannya.


“minuman takkan menyelesaikan masalah anda Pak Masumi. Lebih baik anda pulang dan menyelesaikan masalah anda. Hidup anda terlalu berharga untuk dihabiskan dengan minum-minum begini” kata bartender tersebut


“hidupku.........tidak berarti tanpanya” kata Masumi sambil meminum minumannya


“kalau begitu raih kembali cinta anda. Atau anda lebih senang jika orang yang anda cintai dimiliki orang lain?” kata Bartender itu seakan memancing emosi Masumi


Ucapannya berhasil.


“aku takkan rela. Aku akan merebutnya kembali. Dia adalah kebahagianku” kata Masumi dengan geram


“tapi lebih baik anda pulang dulu. Mungkin pacar anda akan takut melihat kondisi anda saat ini” kata bartender itu


Akhirnya Masumi mendengarkan saran bartender itu dan meninggalkan bar tersebut dalam keadaan sempoyongan.


Masumi menghempaskan tubuhnya yang lelah dan sempoyongan di tempat tidurnya. Bukan hanya fisiknya saja yang lelah tapi yang lebih lelah adalah hatinya. Dia sudah sangat lelah menanggung perasaan memendam perasaan tertekannya. Bagaimanapun dia menekan perasaan cintanya, semakin meluap rasa cinta itu. Dan disaat dia ingin meraihnya kembali dan menyempurnakannya dengan sebuah pernikahan, entah mengapa semakin sulit dia menjangkaunya. Masumi menyesali sikapnya dahulu yang arogan, egois, cemburuan dan gengsinya untuk memperbaiki keadaan. Seandainya saja dahulu dia tidak memutuskan hubungan dengan Maya tentu dia masih berada di samping gadis itu.


“Maya.............Maya.......aku merindukanmu” Masumi bergumam lirih


Akhirnya dia pun tertidur tanpa sempat berganti pakaian ataupun membuka sepatunya.


*****


To be Continue

4 comments:

ivoneyolanda on 5 August 2011 at 21:12 said...

bagussssss.......gak sabar deh mau tau gimana cara MH buat ngajak Maya rujuk, gmn reaksi maya begitu tau ternyata yang beli gaunnya Masumi utk dia......ooooo so sweeeeettttt

Muree on 6 August 2011 at 06:33 said...

Kya! Kya! Ayo di update,di update! Can't wait to know how masumi get maya back.

Anonymous said...

ho...ho...ho...good preparation,masumi! Do every way you can...give no reason for maya to reject your proposal :-D Ganbatteee...!!! *rini*

Anonymous said...

Ahh..belum ada update lgkah sis...pingin tau apa yg Masumi mau lakukan u/ baikan sm Maya lagi.....

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting