Thursday 9 June 2011

Fanfic TK : Destiny 9

Posted by Tati Diana at 17:29
*DESTINY*
(by Tati Diana)



Chapter 9 : Tragedi


*Beberapa hari kemudian


Seorang lelaki tampak memasuki sebuah rumah mewah yang besar. Dari pakaian yang dikenakannya dia terlihat sebagai sosok yang mapan dan sukses. Wajahnya sedikit tampan walaupun tatapan matanya sedikit menyiratkan kekasaran. Dia tampak marah, sudah beberapa kali dia mengajak artis pujaannya untuk pergi berkencan, tetapi selalu ditolaknya. Bahkan karangan bunga maupun hadiah-hadiah yang dikirimkannya pun sering dikembalikan kepadanya . Artis pujaan yang beberapa malam ini, wajah cantiknya menghiasi mimpinya dan seringkali hadir di beberapa surat kabar. Perasaan cintanya pada artis itu berubah menjadi kebencian. Harga dirinya sebagai seorang laki-laki terluka. Dia, Tatsuya Kato yang mapan di bisnis property, terkenal pandai merayu dan berkencan dengan para artis yang tengah naik daun dan tidak pernah seorangpun menolak ajakan kencannya. Dan kini tiba-tiba segala kehebatannya dalam mengumbar pesona ketampanannya dan kemapanannya dihempaskan begitu saja oleh artis yang satu itu, Maya Kitajima. Tatsuya ingin sekali meruntuhkan hati wanita itu, memang dia dengar artis itu tengah dekat dengan Shinichi Kudo tapi baginya itu bukan penghalang. Toh selama ini juga Tatsuya pernah beberapa kali berkencan dengan artis yang mempunyai suami dan tidak pernah ada masalah. Apalagi seorang Maya Kitajima yang seorang janda, pasti lebih mudah. Tetapi ternyata anggapannya salah, dia tidak mudah ditaklukan. Dia masih ingat betul bagaimana wanita itu menolaknya, dan itu membakar amarahnya.




Tak lama dia menelepon anak buahnya dan memberinya sebuah instruksi yang harus segera mereka laksanakan.


“jangan terlalu banyak orang yang terlibat. Ingat semuanya harus rapi. Aku tidak mau ada keributan. Pokoknya kau harus hati-hati. Culik dan sekap dia di pergudangan. Kau jangan coba-coba menyakitinya. Dia bagianku” kata Tatsuya menutup teleponnya


“kau boleh saja menolakku dengan arogan, Maya. Tapi aku bisa pastikan kau pasti akan jatuh ke pelukanku cepat atau lambat, suka atau tidak suka kau pasti kudapatkan” desisnya sambil menenggak minuman keras, terlihat matanya memerah menahan marah


***

Maya yang hari itu tengah syuting di Tokyo akhirnya dapat menyelesaikan syutingnya. Dia hendak keluar dari studio tempat dia syuting dan beranjak ke arah jalan raya hendak menyetop sebuah taksi ketika ada seseorang yang mengajaknya berbincang-bincang, tapi ketika dia berbincang-dengan lelaki itu tiba-tiba dia merasakan ada seseorang yang menyumpal mulut dan hidungnya dari belakang dengan sapu tangan dan kemudian Maya jatuh terkulai, tidak ingat apa-apa lagi.


Maya tersadar dari pingsannya. Dia mengerjapkan matanya dan tidak mengenali sekelilingnya. Yang dia tahu dia berada di ruangan yang kelihatan gelap. Tembok di ruangan itu banyak terkelupas dan lantainya terlihat kotor. Maya berjalan ke arah pintu dan berniat membukanya tapi pintu itu terkunci rapat. Maya akhirnya menggedor-gedor pintu itu, dan berusaha memanggil-manggil agar ada orang yang mau membuka pintu itu. Tapi usahanya sia-sia. Hanya kesunyian yang menjawab teriakannya.


“Tolong buka pintu....! tolong.....buka !....buka!” teriak Maya


“apa salahku?...hiks..hiks.........” air mata mulai membasahi pipinya


Apalagi ketika dia mengingat puteranya yang jauh darinya. Lama Maya menangis dalam diam, sambil berusaha berpikir bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari ruangan itu. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan tampaklah disana lelaki yang berwajah garang.


“ternyata anda sudah sadar Maya.....! kata lelaki itu dengan sinis


“tolong keluarkan aku. Aku tidak mau berada di sini” kata Maya penuh permohonan


“ Oh......artis cantik seperti anda memohon padaku. Mimpi apa aku semalam ?” kata lelaki itu menyeringai jahat sambil menyentuh dagu Maya


Maya berpaling dari laki-laki itu. Sedikit takut dengan kehadirannya.


“apa maumu?” tanya Maya


“......aku tidak mau apa-apa darimu. Aku hanya menyekapmu karena ada yang membayarku dan dia sangat menginginkanmu. Bosku. Sebentar lagi dia pasti tiba disini “ kata lelaki itu


Terdengar langkah kaki yang datang ke arah ruangan tersebut. Lelaki yang sangat Maya kenali. Lelaki yang telah berulang kali mengajaknya berkencan dan selalu dia tolak.


“Tolong keluarkan aku dari sini ! ..tolonglah.....Tatsuya.! kata Maya pada lelaki itu


“....ckckck......aku senang sekali melihatmu memohon padaku. Sangat menyenangkan sekali” kata lelaki itu yang ternyata bernama Tatsuya sambil memeluk Maya dengan kasar


“lepaskan aku!. ....lepaskan!” teriak Maya


“mengapa kau selalu menolakku, Maya ? apakah Shinichi lebih baik dariku? ” tanyaTatsuya dengan marah sambil mendorong Maya hingga wanita itu terjatuh


“dengarkan aku baik-baik. Tidak ada seorang wanita pun yang pernah menolakku. Kau tahu, penolakkanmu sangat arogan sekali” kata Tatsuya sambil memegang dagu Maya dan memandang wajah Maya dengan penuh kebencian


“sampai kapanpun aku tidak sudi menjadi pasanganmu!” teriak Maya dengan marah


“aku ingin tahu apakah kau masih mau menolakku jika aku bertindak kurang ajar padamu?" tanya Tatsuya sambil menyeringai buas dan membelai wajah Maya


cihhhh..........!” Maya memalingkan wajahnya


“ha..ha..ha....... aku suka gayamu jika sedang marah. Pantas saja banyak lelaki yang tergila-gila padamu” kata Tatsuya


“Baiklah kau boleh menolakku sekarang, tapi aku tahu cara yang efektif dan lebih aku sukai agar kau jatuh ke pelukanku. Aku ingin pembalasan yang sempurna” kata Tatsuya sambil berbisik pada Maya


“Kotaro, jaga wanita ini baik-baik. Kurung lagi dia. Aku ingin tahu apakah dia masih bersikap sama jika aku menyentuh anak lelakinya” lanjut Tatsuya


Mata Maya terbeliak kaget.


“Kau kaget?......ha...ha...ha...aku tahu cara ini pasti akan berhasil” Tatsuya tertawa renyah sambil beranjak keluar dari ruangan itu


“kau memang bajingan...... Bajingan...... Jangan pernah kau sentuh puteraku!” teriak Maya sambil menangis


“Takeshi....Takeshi.......hiks.......hiks.......”Maya terus menangisi dan takut membayangkan apa yang akan terjadi pada puteranya.


Lama sekali Maya menangisi nasib dirinya dan ketakutannya akan nasib puteranya. Dia berusaha mendobrak dan mencari cara agar dapat keluar dari ruangan itu, tetapi sia-sia.


***********************

Mobil yang keluar dari apartemen Maya berjalan menyusuri jalanan kota Tokyo, siang itu sopir pribadi Maya, Hiragawa berniat untuk menjemput putera majikannya. Sopir itu berdendang dengan riang sepanjang jalan, lagu yang sedang diputar rupanya adalah lagu yang dihapalnya dan termasuk lagu favoritnya. Tiba-tiba dia merasakan keganjilan pada mobil yang dikendarainya. Lalu dia keluar dan memeriksa ban mobilnya, ternyata ban mobil itu kempes. Sebatang paku menancap pada ban mobil itu.


“hah....bagaimana ini. Bagaimana aku bisa menjemput Takeshi?” batin Hiragawa.


Hiragawa melihat jamnya dan dia tahu dia akan terlambat jika dia membetulkan dahulu mobilnya. Apalagi mobilnya ini jauh dari tempat service mobil. Maka dia memutuskan untuk naik Taksi. Tapi entah mengapa Taksi yang melewati jalanan itu selalu penuh. Hingga cukup memakan waktu lama bagi dirinya untuk akhirnya menaiki sebuah taksi dan mengantarkannya ke sekolah Takeshi.


***

Takeshi menanti mobil jemputannya. Tidak biasanya dia harus menunggu mobil jemputannya. Sekolah itu hampir sepi, hingga ada sebuah mobil berwarna hitam yang menghampirinya. Seorang lelaki kemudian turun dari mobil tersebut dan menghampirinya.


“halo Takeshi. Kau pasti menunggu lama mobil jembutanmu ya?”tanya lelaki itu


“eh...paman siapa?” tanya Takeshi dengan takut. Dia tidak mengenal laki-laki itu


“aku teman mamamu. Dia tadi datang ke rumahku dan dia bilang agar aku menjemputmu disini, karena sopirmu tak bisa menjemputmu. Ayo mamamu menunggumu di rumahku” bujuk lelaki itu


“benarkah mamaku bilang begitu?” tanya Takeshi sambil memandang lelaki itu


“iya, Mamamu Maya Kitajima kan?” tanya lelaki itu seramah mungkin


‘iya benar” jawab Takeshi polos


“jadi tunggu apa lagi? Ayo masuk ke mobil. Kita temui mamamu” ajak lelaki itu


Walaupun dengan sedikit enggan, akhirnya Takeshi mengikuti ajakan lelaki itu. Keduanya masuk ke dalam mobil tersebut meninggalkan halaman sekolah itu.

*****

Taksi yang dinaiki oleh Hiragawa hampir sampai menuju gerbang sekolah itu, ketika Hiragawa melihat Takeshi yang sedang masuk ke dalam sebuah mobil berwarna hitam bersama seorang laki-laki dan kemudian mobil hitam itu berlalu dari halaman sekolah itu. Hatinya takut jika lelaki tersebut mempunyai niat yang jahat pada putra majikannya. Dia memutuskan untuk tetap di dalam taksi dan menyuruh sopir taksi tersebut untuk membuntuti mobil hitam di depannya dengan jarak aman, agar tidak diketahui bahwa taksi tersebut sedang mengikutinya.


Mobil itu ternyata melaju menjauhi pusat kota Tokyo. Sambil mengikuti mobil itu, Hiragawa mencatat plat nomor mobil tersebut. Tidak berapa lama mobil hitam itu sampai di sebuah komplek pergudangan yang sepi. Terlihat lelaki itu keluar dari mobil sambil menggendong Takeshi yang meronta-ronta dan kemudian masuk ke dalam salah satu gudang dan menutupnya. Hiragawa yang mengetahui bahwa nasib Takeshi dalam bahaya, kemudian menyuruh taksi tersebut untuk mengantarnya kembali ke pusat kota Tokyo. Dia takut untuk menghubungi polisi, jika dia menghubungi polisi dikhawatirkan urusannya makin runyam.


“cepatlah...cepat.....antarkan aku menuju gedung Daito” kata Hiragawa pada supir taksi itu dengan panik.


Hiragawa masih mengingat pesan Masumi bahwa jika ada apa-apa dengan Takeshi, dia tidak boleh sungkan-sungkan untuk datang padanya. Perjalanan menuju Daito terasa sangat lama bagi Hiragawa. Nampak napasnya turun naik seakan oksigen yang dihirupnya tidak mencukupi rongga dadanya.


Akhirnya taksi tersebut sampai di gedung Daito. Hiragawa menghampiri satpam yang sedang bertugas di pos jaga di kantor tersebut dan mengabarkan bahwa dia sangat ingin sekali bertemu Masumi Hayami. Satpam tersebut kemudian menelepon respsionis dan menyambungkannya dengan kantor Masumi Hayami.


“hallo..” kata Masumi


“maaf, ada seseorang yang katanya ingin sekali bertemu anda, Pak Masumi, namanya Hiragawa. Dia bilang dia sopir yang sering menjemput Takeshi di sekolah”papar satpam tersebut


“baik, suruh dia datang ke tempatku” jawab Masumi


Dengan berlari Hiragawa menuju kantor Masumi dan masuk dengan terengah - engah. Masumi yang melihat keadaan tamunya ini sedang panik menduga ada sesuatu yang tidak beres.


“maaf..tuan, saya datang kemari karena saya tidak tahu harus menghubungi siapa. HP nyonya Maya pun tidak aktif, padahal biasanya dia menelepon untuk menanyakan puteranya. Saya takut menghubungi polisi karena dikhawatirkan akan membahayakan tuan Takeshi.” Papar Hiragawa yang berbicara dengan cepat seakan dikejar waktu


“ada apa dengan Takeshi?” tanya Masumi dengan khawatir


“Saya kira dia diculik tuan. Saya tadi mengikuti mobil yang membawanya. Tapi saya takut untuk bertindak, karena saya pikir jika saya menyelamatkan seorang diri dan disana banyak penjaganya saya akan kalah”jawab Hiragawa


“Kalau begitu kau sudah tahu kemana mereka membawa Takeshi?” tanya Masumi sambil menyambar jasnya


“iya tuan” jawab Hiragawa


“Kalau begitu antarkan aku kesana “kata Masumi dengan cepat


Selama di lift Hiragawa menjelaskan tempat dimana Takeshi dibawa. Masumi yang telah paham posisi Takeshi kemudian menghubungi Hijiri dan menyuruhnya untuk membantu dirinya menyelamatkan Takeshi.

***

Takeshi yang digendong lelaki yang menjemputnya meronta-ronta agar dia bisa lepas dari lelaki itu. Dia tahu bahwa lelaki itu membohonginya.


“Paman jahat. Paman bohong!” teriak Takeshi sambil memukul dada lelaki itu


“Diam kau bocah. Mamamu ada disini” kata lelaki itu dengan kesal


Akhirnya lelaki itu membawanya ke sebuah ruangan dimana Maya sedang duduk meringkuk. Maya yang mengetahui suara puteranya tiba-tiba kaget.


“Takeshi....Takeshi ..ini mama “ kata Maya setelah melihat anaknya berada di ruangannya


“mama..aku takut..” kata Takeshi sambil menghampiri Maya


Maya membelai wajah puteranya dan memeluknya, berusaha menenangkan.


“ada mama. jangan takut. Kita akan selamat, sayang” bujuk Maya sambil menenangkan dirinya sendiri


“wah..wah..akhirnya ibu dan anak berkumpul bersama” kata Tatsuya yang kemudian muncul kembali di ruangan itu


“aku akan membiarkan kalian sedikit bernapas lega. Aku akan membiarkan kalian untuk menikmati kebersamaan kalian. Manfaatkanlah Maya” kata Tatsuya sambil berlalu dari ruangan itu dan menguncinya kembali


“aku takut, mama” kata Takeshi sambil memeluk ibunya


“tenanglah, sayang. Ada mama disini” jawab Maya menenangkan anaknya


Lama Takeshi menangis hingga akhirnya anak itu tertidur. Maya mencoba menenangkan dirinya, dia tahu tidak ada yang bisa diperbuatnya kecuali mengharapkan sebuah keajaiban yang datang untuk menolongnya


****

Setelah beberapa lama, tiba-tiba pintu itu terbuka kembali dan Tatsuya muncul kembali bersama anak buahnya. Takeshi yang mendengar suara pintu terbuka ikut terbangun kaget.


“sayang sekali kebersamaan kalian mungkin sebentar lagi tinggal kenangan, Maya “ lanjut Tatsuya yang kemudian tangannya menarik Takeshi ke arahnya


“lepaskan aku..lepaskan!” kata Takeshi meronta tapi dia kalah kuat dari Tatsuya


“lepaskan dia. Aku mohon...!”kata Maya memohon sambil berlinang air mata


“.....ckckkk.....aku senang melihatmu, Maya.....memohon-mohon padaku” kata Tatsuya sambil tertawa


“jangan sakiti Takeshi, dia tidak tahu apa-apa, dia tidak bersalah”kata Maya dengan gugup melihat anaknya yang terlihat ketakutan dalam genggaman Tatsuya


“baiklah, aku tidak akan menyiksanya secara fisik. Aku ingin memperlihatkan sesuatu padanya. Aku ingin dia melihat ibunya bermesraan dengan seorang laki-laki di hadapannya” kata Tatsuya sambil tertawa


“Kotaro, pegang anak ini!” perintah Tatsuya sambil mendorong Takeshi kearah Kotaro


“kau......apa yang kau lakukan?.....lepaskan ....lepaskan aku.....! kata Maya sambil meronta-ronta melepaskan diri dari Tatsuya yang mencengkeramnya


“kau akan merasakan penderitaanmu, Maya. Kesombonganmu karena menolakku” kata Tatsuya dengan marah


“tidak...lepaskan aku..! teriak Maya sambil menjerit dan menangis


“mama.......mama......”Takeshi menangis melihat Tatsuya menyakiti ibunya


“diam kau bocah”kata Kotaro yang kali ini nampak kesal dan mengeluarkan pisau lipatnya untuk menakuti Takeshi


“Kotaro jika anak itu bertingkah bunuh saja dia!” kata Tatsuya sambil melemparkan tubuh Maya ke lantai


“lepaskan...lepaskan aku...”teriak Maya. Tiba-tiba Maya merasa ketakutan, dia kehabisan tenaga untuk melawan, dia tahu dia tidak akan selamat. Air mata membasahi wajahnya


“menangislah..menangislah...sayang, tidak akan ada yang mendengar tangisanmu” kata Tatsuya sambil membelai wajah Maya dan berusaha mengoyak pakaiannya


Brakkkk...!


Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Keempat orang di ruangan itu kaget ketika Masumi bersama Hijiri datang ke ruangan itu.
Hijiri menghampiri Kotaro, tapi Kotaro memegang pisau dan mengarahkan pisau itu dileher Takeshi, sehingga Hijiri harus berhati-hati agar anak itu tidak terluka. Perlahan Kotaro menggiring Takeshi agar keluar dari ruangan tersebut. Hijiri mengikuti keduanya.


Takeshi merasakan pisau yang diletakan di lehernya, dia menangis ketakutan, tapi Kotaro terus menariknya dari belakang menjauh dari ruangan itu dan menjadikan Takeshi sebagai tameng dari serangan Hijiri. Hijiri tidak bisa berbuat apa-apa hanya mengikuti langkah mereka, Hijiri takut jika dia melakukan sesuatu malah akan membuat Kotaro menyakiti Takeshi


Sedangkan Masumi menyerang Tatsuya yang berusaha memperkosa Maya. Masumi yang mengetahui ada lelaki lain yang berniat menyentuh dan menyakiti wanita yang pernah sangat dicintainya itu tampak murka.


“lepaskan dia” teriak Masumi yang sambil meninju wajah Tatsuya.


Masumi marah sekali melihat Maya yang akan diperkosa Tatsuya. Tatsuya yang tidak siap akan serangan itu kemudian jatuh terhuyung. Tapi dia bangkit dan dengan sengit membalas serangan Masumi. Mereka berdua berkelahi. Dengan khawatir Maya melihat perkelahian mereka dan bergerak menjauh ke sudut ruangan. Tampaknya Tatsuya jago berkelahi, beberapa kali dia bisa menghindar dari pukulan Masumi tapi tidak dengan Masumi.
Masumi terdesak di sisi tembok dan beberapa kali menerima tendangan Tatsuya. Maya yang panik kemudian berusaha membantu Masumi dengan meninju Tatsuya, tapi tubuhnya terlalu kecil untuk berhadapan dengan Tatsuya. Disaat panik melihat Masumi yang mulutnya telah mengeluarkan sedikit darah, Maya mengambil kursi yang ada di ruangan tersebut dan membenturkannya ke kepala Tatsuya. Tubuh Tatsuya akhirnya jatuh terhuyung. Seakan tidak puas dengan apa yang telah dilakukannya dan takut Tatsuya akan mampu membalas serangannya, Maya memukul Tatsuya dengan ujung kaki kursi yang tadi telah patah. Maya kemudian menghampiri Masumi, memastikan lelaki itu baik- baik saja.


“anda baik-baik saja, pak Masumi” kata Maya sambil memandang Masumi


“hmm...aku baik-baik saja. Terima kasih telah membantuku” kata Masumi


“saya yang seharusnya mengucapkan terima kasih” jawab Maya


“Sudahlah mari kita selamatkan Takeshi”kata Masumi


Tapi sebelum keduanya beranjak dari ruangan tersebut, tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang menjerit dari luar ruangan tersebut. Keduanya keluar dari ruangan tersebut dengan panik.
Maya melihat Kotaro pingsan dan Hijiri yang berlari kearah Takeshi yang berbaring terluka karena pisau lipat yang menembus perut Takeshi.


“Takeshi.....Takeshi....” kata Maya sambil menangis mengguncang-guncang tubuh Takeshi yang pingsan


Masumi yang melihat hal itu menggendong tubuh Takeshi dan membawanya cepat menuju mobil.


“ Cepat kita harus membawanya ke rumah sakit” kata Masumi dengan panik


Ketiganya berlari ke arah mobil mereka. Mobil Masumi yang kali ini dikendarai oleh Hiragawa bergerak cepat menuju rumah sakit Tokyo. Memang saat perkelahian tadi Masumi menyuruh Hiragawa untuk berjaga-jaga diluar jika sesuatu terjadi. Sepanjang perjalanan mereka, Maya tidak berhenti menangis meratapi nasib yang menimpa puteranya.


“hiks...mengapa jadi begini....hiks...hiks..” Maya menangis tersedu-sedu


Masumi menatap wanita yang duduk disampingnya dengan pandangan sendu penuh cinta, seakan turut merasakan kepedihan wanita yang sangat dicintainya


“tenanglah Maya, dia pasti kuat. Dia akan bertahan” kata Masumi seakan menguatkan dirinya


Sesungguhnya Masumi pun takut jika Takeshi tidak bisa selamat. Dia berharap nyawa Takeshi masih bisa diselamatkan. Perjalanan yang mereka tempuh seakan lama sekali. Sepanjang jalanpun berkali-kali Maya meratapi nasibnya yang tidak bisa menjaga Takeshi dan menyebabkan anaknya itu terluka.


Akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit. Takeshi akhirnya dibawa ke ruang unit gawat darurat. Maya terduduk dengan berlinangan air mata di salah satu sofa di ruang tunggu itu, sedangkan Masumi terlihat mondar-mandir dan nampak kepanikan diwajahnya, menanti kepastian nasib Takeshi. Kemudian Masumi menghubungi sekretarisnya dan memberitahukan kepada Mizuki agar dia membawakan beberapa potong pakaian di rumahnya. Dia tidak ingin beranjak dari rumah sakit itu walaupun keadaan dirinya sendiri sangat berantakan setelah perkelahian itu. Masumi menyuruh Mizuki membawakan pakaian agar Masumi bisa berganti pakaian yang pantas.


*************************

Hijiri yang masih ditempat kejadian membereskan semua urusannya dengan Tatsuya Kato dan memastikan orang itu tidak berbuat macam-macam lagi pada Maya Kitajima, jika dia tidak ingin bisnisnya hancur. Tatsuya Kato rupanya mengenal betul nama besar Hayami, selain karena kedekatannya dengan para politisi, Hayami juga mempunyai beragam bisnis yang berkembang pesat yang bisa meluluhlantakan bisnis propertinya. Kini dia tidak bisa berkutik lagi selain menjauhi Maya Kitajima.


***************************


to be continue

7 comments:

Anonymous said...

oh my god !!!

when I saw the title 'Tragedi', I feel worry

lucie70 on 9 June 2011 at 21:10 said...

comme ce triste,j'éspère que takeshi va être sauvé
snif!!!!la suiteeeeeee

degg said...

oh no.....
tragedy again...
I hope MM will be happy....

ANGGUN on 10 June 2011 at 11:49 said...

LANUTKAN LG DONGG.......UDAH PENASARAN BGT NIH.,.......

Anonymous said...

Wah...semoga lanjutannya menggembirakan ya...lanjutannya jangan lama - lama ya.... nice work....Tq

lyohana on 10 June 2011 at 13:41 said...

lanjut lagi plisssssssssss

ivoneyolanda on 13 June 2011 at 18:06 said...

kapan ya lanjutannya.........jgn lama2 ya bubun....

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting