Monday 6 June 2011

Fanfic TK : Destiny 8

Posted by Tati Diana at 07:56
*DESTINY*
(by Tati Diana)





Chapter 8 : Penyelidikan

Koji baru saja turun dari apartemennya sambil menggandeng mesra seorang wanita yang tengah hamil. Keduanya tampak bahagia. Koji yang hendak memasuki mobilnya, tiba-tiba berbalik arah mendengar sebuah suara yang telah lama dia kenali.




“Koji....” kata suara itu


“anda, Pak Masumi?” jawab Koji sambil memandang lelaki dihadapannya.


Dia menatap Masumi dan mengagumi bahwa lelaki ini memang masih terlihat tampan walau usianya semakin beranjak tua.
Masumi memandang Koji dan merasakan rasa sakitnya 6 tahun lalu saat mendengar kabar bahwa laki-laki ini akan menikahi kekasihnya.


“aku ingin bicara denganmu, aku harap kau ada waktu” kata Masumi yang ucapannya itu menyiratkan Koji untuk mau berbicara dengannya


“Tentang apa. Saya kira ini bukan urusan pekerjaan. apakah ini menyangkut Maya?” tanya Koji


“Ternyata kau pintar menebak. Aku memang ingin membicarakan tentang Maya” jawab Masumi


“apa yang ingin anda katakan Pak Masumi? Saya sedang memburu waktu. Saya mempunyai janji dengan dokter kandungan istriku” jawab Koji sambil matanya memandang wanita yang sedang duduk di bagian depan dalam mobil itu.


Masumi melihat sejenak ke arah pandangan Koji.
“aku heran denganmu. Dulu kau mengejar-ngejar Maya sampai hampir gila, tetapi setelah kau menikahinya, kau malah mencampakkan dirinya dan sama sekali tidak peduli pada puteramu dan bahkan kau menikahi wanita lain. Apa kau senang mempermainkan wanita?” kata Masumi dengan dingin


“Anda sebaiknya hati-hati dengan ucapan anda ,Pak Masumi. Saya mencintai Maya Kitajima. Dia wanita yang hebat. Saya melakukan segala cara agar dia mencintaiku. Dan apa yang telah saya lakukan padanya pun adalah bukti cinta saya padanya dan atas keinginannya” papar Koji yang terlihat tersinggung dengan ejekan Masumi


“oh,..dan bukti kau mencintainya adalah kau meninggalkannya dan juga puteramu?” tanya Masumi dengan tajam


Koji terdiam, mengingat perceraiannya dengan Maya.
“ya...itu saya lakukan walaupun saya tidak menginginkannya. Saya hanya ingin dia bahagia”jawab Koji dengan sedih


“mengapa kau tidak pernah menengok puteramu ataupun merawat dia?” tanya Masumi


Koji yang tahu akan kemana arah pembicaraan mereka, berniat mengakhiri pembicaraan mereka. Dan beranjak hendak membuka pintu mobilnya. Tapi tangannya dipegang Masumi. Dia menatap Koji dengan marah.


“pembicaraan kita belum selesai” kata Masumi dengan dingin


“Itu bukan urusan anda!” kata Koji dengan kesal


“itu urusanku. Apa yang menyangkut Maya adalah urusanku. Aku telah merelakan Maya denganmu. Walaupun hatiku sakit. Jadi aku ingin kau menjawab pertanyaanku ”kata Masumi sedih
Koji yang mengetahui betapa dalam cinta Masumi pada Maya dan betapa tersiksanya lelaki itu, hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus bicara apa. Tetapi sesaat kemudian mulutnya mengucapkan sesuatu.


“Jika anak itu anakku tentu aku takkan pernah meninggalkannya. Tidak akan pernah. Perpisahan kami adalah jalan terbaik “ jawab Koji dengan yakin


Masumi yang mendengar kata-kata Koji hanya terbelalak kaget.
“Maksudmu..... ?.......Takeshi bukan anakmu......? jadi benar Maya berselingkuh?” tanya Masumi


Koji hanya terdiam. Pasti Masumi sudah termakan gosip bahwa Maya berselingkuh dengan lawan mainnya, Shinichi Kudo. Tapi Koji tidak ingin menceritakan kebenaran ataupun membuka masa lalu Maya, biarlah wanita itu saja yang mengungkapkan rahasianya.


“Itu bukan kapasitasku untuk memberitahukan kepada anda siapa ayah kandung anak itu. Silakan anda tanyakan sendiri padanya. Saya permisi.”kata Koji yang meninggalkan Masumi yang terdiam mematung dan Koji segera masuk ke dalam mobilnya.


Masumi yang tersadar dari pikirannya kemudian beranjak ke arah mobilnya. Dan mobil itupun meluncur membelah jalanan kota Tokyo.

*****

Maya sedang bersiap-siap untuk meninggalkan lokasi syuting. Ini adalah hari terakhir dia berada di Tokyo, sebelum besok kembali syuting di Osaka. Maya senang jika syuting di Tokyo karena dia bisa pulang ke apartemennya dan menemani anaknya. Maya hendak melangkahkan kaki ketika Shinichi memanggilnya.


“apa kau mau pulang, Maya?” tanya Shinichi


“tentu saja. Aku harus pulang. aku ingin cepat-cepat bertemu anakku” jawab Maya sambil tersenyum


“eh..padahal aku ingin mengajakmu makan malam. Hari ini adalah hari ulang tahunku dan aku ingin merayakannya denganmu” kata Shinichi


Maya terdiam. Sudah beberapa kali Shinichi mengajaknya makan malam, tapi Maya menolaknya. Maya sebisa mungkin menolak ajakan Shinichi agar gosip kedekatan mereka tidak semakin berkembang. Tapi kali ini Maya sungguh tidak ingin membuat sahabatnya itu kecewa. Dia ingin membahagiakan Shinichi. Mungkin untuk kali ini saja, dia tidak harus menolaknya.


“baiklah. Tapi aku tidak bisa lama-lama” kata Maya


“ok, aku janji tidak akan lama dan aku jamin restauran tempat kita makan malam akan memuaskan selera makanmu.” Kata shinichi yang terlihat bahagia


“jadi apa lagi yang harus ditunggu, mari kita pergi” ajak Maya


Keduanya lalu beranjak dari tempat itu menuju restauran tempat mereka makan malam.


****

Masumi mampir ke sebuah restauran untuk bersantap malam, selepas pulang dari kantornya. Masumi sedang memasuki sebuah restauran ketika matanya menangkap 2 sosok yang dia kenali. Maya terlihat sedang berbincang-bincang akrab dengan Shinichi Kudo. Masumi memilih salah satu tempat duduk tak jauh dari keduanya dan memperhatikan keduanya. Sesekali terlihat keduanya tertawa lepas. Keberadaan Maya yang tengah berdua dengan Shinichi Kudo menyulut api cemburu yang ada dalam hatinya. Ternyata api cinta itu belum sirna dalam hatinya.
Masumi memutuskan untuk memperlihatkan dirinya di hadapan Maya. Maya harus tahu bahwa dia sudah kembali. Masumi ingin sekali segera menghampiri Maya, tapi dia menunggu saat yang tepat dan ketika dia melihat Shinichi pergi menuju toilet Masumi menghampiri Maya.


“selamat malam , mungil!”kata Masumi menghampiri meja Maya


Maya menatap lelaki yang menyapanya. Dia terkesiap kaget tidak siap untuk bertemu dengan lelaki yang pernah sangat dekat dengannya.


“se..selamat malam” jawab Maya dengan gugup


“aku harap kedatanganku tidak mengganggu acara kencanmu” sindir Masumi


“tidak..anda tidak mengganggu.” jawab Maya sambil menatap Masumi yang menurut Maya terlihat kurus dan pandangan matanya yang terlihat kesepian


“aku turut prihatin dengan pernikahanmu dan Koji.” Kata Masumi dengan pelan


“terima kasih” jawab Maya


“aku bertanya dalam hatiku apa kira-kira penyebab hancurnya pernikahanmu. Padahal dulu kau kokoh mempertahankan dirinya dan lebih memilih berpisah dariku?”kata Masumi dengan dingin.


“maafkan saya, Pak Masumi. Tapi saat ini saya tidak sedang ingin memperbincangkan masalah perceraianku. Itu bukan urusan anda”jawab Maya


“Kau salah, apapun yang berhubungan denganmu adalah urusanku. Termasuk urusan anakmu, Takeshi” kata Masumi dengan marah


Maya kaget, “apakah Masumi telah tahu tentang rahasia Takeshi?”, bisik hatinya


“Itu bukan urusan anda. Dia adalah anakku. Saya sangat menyayanginya”kata Maya


“oh, ya?...sebegitu sayangnya kau padanya sampai kau tidak bisa memberikan waktumu padanya atau memberitahukan padanya siapa ayahnya yang sesungguhnya, malah sibuk berkencan dengan lawan mainmu?” tanya Masumi dengan ekspresi cemburu


“cukup.... !, apakah anda mau kembali ke Jepang hanya untuk mencaci maki saya?” kata Maya yang terlihat marah dan matanya berkaca-kaca


“Aku mengenal Takeshi. Aku beberapa kali bertemu dan menghabiskan waktuku bersamanya. Aku tahu tentang kepedihannya. Dia butuh seorang ayah. Seorang ayah yang tidak pernah kau berikan. Kau lebih memperdulikan dirimu tapi tidak anakmu. Mungkin dulu aku salah menilaimu, Maya. Aku pikir kau gadis yang polos tapi ternyata kau seorang yang pandai mempermainkan perasaan laki-laki” sindir Masumi


“CUKUP !” teriak Maya dengan marah


“kau boleh marah tapi ini fakta. Kau dulu kekasihku tapi kau mencampakkanku dan malah menikah dengan Koji. Dan setelah menikah dengan Koji pun kau malah akrab dengan lelaki lain sehingga Koji pun tidak mau merawat anaknya. Aku pikir itu wajar, mungkin dia meragukan bahwa dia adalah ayah biologis anak itu. Mungkin kau sendiri tidak tahu dia anak siapa” papar masumi dengan sinis.


PLAKKKKKKK........!


Maya menampar pipi Masumi dengan keras. Untunglah restauran itu sedikit sepi sehingga tidak terlalu banyak orang yang melihat pertengkaran mereka, walaupun para waitress di restauran tersebut mulutnya ternganga melihat Maya yang menampar lelaki di hadapannya.


“sudah cukup. Aku tidak mau mendengar hinaanmu lagi. Tak kuijinkan kau menghina puteraku. Kau boleh manghinaku tapi tidak puteraku” kata Maya dengan marah dan matanya mulai berkaca-kaca


Masumi merasakan pipinya yang sakit ditampar oleh Maya. dan melihat sinar kemarahan dimata wanita itu. Sinar kemarahan seperti induk singa yang marah jika anaknya diganggu musuh. Maya beranjak pergi dari tempat itu sambil menahan air matanya.Tapi sebelum berlalu dari tempat itu dia berpaling pada Masumi.


“jangan pernah kau dekati puteraku lagi!” kata Maya yang kali ini berlari keluar dari restauran sambil menangis.

Shinichi yang rupanya melihat kejadian itu langsung mengejar Maya.
Masumi hanya diam mematung melihat Maya yang menangis meninggalkan restauran itu. Dia merasa menyesal akan kata-kata yang baru saja diucapkannya pada Maya. Seharusnya dia tidak menyinggung perasaannya. Tapi perasaan cemburu dan rasa sakit hatinya seakan mendorongnya untuk melakukan hal itu. Masumi tidak tahu apa sebenarnya yang mendorongnya untuk menemui wanita itu dan terlalu peduli akan masalah Takeshi, tapi segalanya telah terjadi, pertengkaran antara dirinya dan Maya terjadi karena dia tak bisa menekan emosi dan rasa cemburu dalam hatinya.


“Maya....Maya..” kata Shinichi sambil menyejajarkan dirinya dengan Maya yang berjalan cepat


“tolong tinggalkan aku, Shinichi...” kata Maya sambil berusaha menghapus air matanya, dengan cepat Maya menyetop sebuah taksi dan meninggalkan Shinichi yang terlihat kebingungan.


Sepanjang jalan Maya hanya menangis. Terasa sakit apa yang dituduhkan Masumi padanya. Padahal ketika dia melihat sosok lelaki itu dihadapannya, hatinya merasa senang melihatnya walaupun dulu kepergiannya dari hidupnya menyisakan kepedihan yang teramat dalam. Dan kini ketika dia kembali dia malah memberikan kata-kata yang sangat menusuk harga dirinya, menudingnya sebagai wanita tak bermoral dan gemar menyakiti perasaan laki-laki. Apalagi jika dia mengingat Takeshi ,puteranya yang tidak tahu apa-apa tentang siapa ayahnya dan hanya hidup berdua bersamanya.
Maya hanya melamun sepanjang perjalanan hingga dia sampai di apartemennya. Rei yang kala itu sedang menyiapkan makan malam, kaget melihat Maya yang terlihat sedih habis menangis.


“Maya ada apa?” tanya Rei


“dia...dia... datang lagi Rei” jawab Maya terbata-bata sambil tergugu menahan tangis


“dia siapa?” tanya Rei


“Koji?” tanya Rei lebih lanjut


“bukan, dia ......Pak Masumi..” jawab Maya


Rei terdiam. Telah lama Rei tahu bahwa Masumi ada di Tokyo dan sekarang sahabatnya ini pada akhirnya bertemu juga dengan kekasih Maya dahulu sekaligus ayah kandung Takeshi.


“dan dia menghinaku, dia bilang aku seorang wanita yang berselingkuh hingga tak mampu memberitahukan siapa ayah kandung anakku” kata Maya dengan sedih


“dia memang lelaki tak berperasaan. Sudah kubilang kau seharusnya tidak jatuh cinta padanya. Kau lihat sendiri dia hanya meninggalkan kepedihan bagimu dan anakmu” jawab Rei dengan marah


“kau lebih baik merahasiakan rapat-rapat tentang Takeshi, aku tidak rela jika anak semanis Takeshi mempunyai ayah sekejam Masumi Hayami” lanjut Rei yang terlihat kesal


“sampai kapan Rei aku harus merahasiakan hal ini?” tanya Maya


“selamanya. Dengar Takeshi anak yang kuat dia pasti jadi lelaki yang kuat tanpa perlu seorang ayah disisinya. Kau ibu yang kuat, Maya, aku yakin kau bisa merawatnya seorang diri” kata Rei menenangkan


“oh, ya bagaimana kencanmu dengan Shinichi?”tanya Rei berusaha mengalihkan pembicaraan.


Rei tahu Maya makan malam bersama Shinichi karena tadi Maya mengabarkan akan pulang terlambat, sehingga Maya menitipkan Takeshi pada Rei


“aku dan Shinichi tidak berkencan,. Kami hanya makan malam biasa saja untuk merayakan ulang tahunnya dan bagiku Shinichi hanya teman biasa.”jawab Maya


“sampai kapan kau menutup hatimu? Jangan katakan kau masih menyisakan rasa cintamu pada Masumi Hayami yang tak berperasaan itu setelah dia menghinamu” tanya Rei


“entahlah, Rei” jawab Maya yang sekoyong-koyong dia mengingat kebersamaannya dahulu bersama lelaki yang tadi menghinanya itu


“jangan kau sia-siakan Shinichi, aku tahu dia orang baik dan kuharap dia membawa kebahagiaan bagimu dan Takeshi” kata Rei menasehati


“sudahlah Rei, aku mau istirahat. “ kata Maya


“oh, ya Rei, besok aku harus kembali syuting di Osaka aku menitipkan Takeshi padamu dan bisakah kau pastikan siapa yang selalu mengajaknya jalan-jalan.” lanjut Maya


Dari pembicaraannya di restauran tadi bersama Masumi, Maya sebenarnya bisa menangkap bahwa lelaki yang mengajak jalan-jalan Takeshi adalah Masumi Hayami, karena Masumi bilang dia telah mengenal Takeshi, tapi Maya tidak ingin mempercayai hal itu sebelum ada bukti yang memperkuat dugaannya


“tenang saja, Maya. Aku akan pastikan siapa dia. Aku akan menjemputnya” kata Rei sambil tersenyum


“Terima kasih, Rei. Kau memang sahabatku yang paling baik. Oh ya aku mau mandi dulu” kata Maya sambil beranjak ke kamar mandi, dan tak lama setelah selesai mandi dia beranjak pergi ke kamarnya.


Maya masuk ke kamarnya. Dipandanginya anaknya itu yang tengah tertidur dengan penuh rasa sayang. Teringat kembali ucapan Masumi, bahwa dia lebih mementingkan waktunya untuk berkencan dibandingkan menghabiskan waktu bersama Takeshi dan ketidakberdayaannya memberitahukan sosok ayah bagi Takeshi.


“maafkan mama, sayang.....maafkan mama”kata Maya sambil terisak dan membelai puteranya


Lama Maya membelai Takeshi hingga dia pun tertidur disampingnya.

*************

Keesokan harinya Masumi masuk ke dalam kantornya, terlihat wajahnya tidak cerah. Setelah pembicaraannya dengan Koji dan melihat Maya yang tengah berkencan dengan Shinichi, Masumi tidak pernah menyangka jika Maya adalah wanita yang berselingkuh.


“apakah perkawinannya tidak bahagia?” bisiknya dalam hati.


Teringat kembali surat kabar yang kemarin dia baca yang memberitakan kedekatan Maya dengan lawan mainnya yang bernama Shinichi Kudo. “Apakah mereka sudah lama berhubungan?, apakah Maya mencintai lelaki itu hingga berpaling dari Koji?” serentetan pertanyaan itu memenuhi kepalanya. Untuk menjawab rasa ingin tahunya Masumi menghubungi Hijiri, diputuskannya bahwa lelaki itu harus menyelidiki tentang Shinichi Kudo.


Hijiri memang orang yang bisa diandalkan. Apapun yang diminta bosnya dia selalu bisa memberikannya, tak terkecuali tentang diri Shinichi Kudo. Hijiri membawa semua informasi tentang Shinichi disertai beberapa foto lelaki itu. Shinichi adalah aktor yang kariernya tengah melambung dia adalah lawan main Maya di serial TV 6 tahun yang lalu dan kembali disandingkan dalam serial TV baru yang sedang ditayangkan. Bagi fans Maya Kehadiran Shinichi seakan menggantikan sosok Koji yang kini lebih banyak berakting di Korea walau Koji sekarang beristrikan wanita Jepang dan tinggal di Tokyo. Shinichi pernah membina rumah tangga tapi kandas ditengah jalan. Mungkin kesamaan nasibnya dengan Maya membuat keduanya menjadi sepasang manusia yang saling membutuhkan dan memahami nasib mereka masing-masing. Kedekatannya sering dikaitkan dengan penyebab perceraian Maya dan Koji, karena saat keduanya bercerai lawan main Maya adalah Shinichi Kudo.


Informasi yang didapat Masumi dari Hijiri tiba-tiba menimbulkan rasa penasaran dalam diri Masumi untuk lebih memastikan bahwa Shinichi Kudo adalah ayah kandung Takeshi. Ada sedikit rasa cemburu mengingat kedekatan Shinichi dengan Maya dan kemungkinan Shinichi adalah ayah kandung Takeshi. Bagi Masumi, Maya dan Takeshi adalah dua orang yang pernah membangkitkan rasa cinta dalam hatinya. Hati yang telah lama gersang oleh rasa cinta dan kasih sayang. Dan rupanya sampai detik ini sosok Maya Kitajima ternyata masih bersemayam di dalam relung hatinya.


***

Malam itu Masumi berada di kamarnya. Masumi memandangi foto Shinichi kudo yang tadi diberikan Hijiri padanya di kantornya. Masumi kemudian teringat bahwa dia pernah mengambil foto Takeshi saat berjalan-jalan ke kebun binatang. Kemudian Masumi menyandingkan foto Takeshi dan foto Shinichi Kudo untuk mencari kemiripan di antara keduanya. Lama Masumi memandang foto keduanya, tapi tidak melihat adanya kemiripan antara mereka berdua.


“Apa Koji tidak mau mengakui Takeshi sebagai anaknya karena dia merasa marah sebab Maya berselingkuh?”tanya Masumi dalam hati


“tapi Koji bilang dia mencintai Maya dan dia tidak mungkin mengabaikan Takeshi jika Takeshi memang benar anaknya. Mengapa Koji bisa seyakin itu jika Takeshi bukan anaknya?” bisik Masumi


Masumi mencari-cari alasan yang membenarkan alasan Koji tapi dia tidak mendapatkannya.
Kemudian Masumi mengingat kembali ucapan seseorang yang ditemuinya di kebun binatang yang mengatakan betapa miripnya Takeshi dengannya.
Masumi kembali melihat foto dirinya dan Takeshi yang pernah diambilnya di kebun binatang waktu itu. Dia melihat betapa bahagianya kebersamaan mereka kala itu yang terlihat di foto itu. Alangkah bahagianya jika seandainya Takeshi adalah anak kandungnya. Tiba-tiba pikiran itu melintas dalam pikirannya. Sejurus kemudian Masumi mencari fotonya saat dia masih anak-anak dahulu seumur Takeshi. Dan betapa terkejutnya saat dia melihat kemiripan antara dirinya dan Takeshi.


“mungkinkah dia anakku? Apakah saat itu Maya hamil dan mengandung anakku?” pikiran itu melintas di pikiran Masumi. Apalagi jika teringat kebersamaan mereka di Villa Izu


“tapi tidak mungkin, Maya pasti memberitahukan padaku jika dia mengandung anakku dan dia tidak mungkin menikah dengan Sakura Koji dalam keadaan hamil. Maya tidak mungkin melakukan hal sekejam itu padaku” bisik hati Masumi yang menolak hal itu dalam pikirannya.


“atau apakah dia tidak tahu saat dia menikahi Koji dia sedang hamil?” bisik Masumi


“satu-satunya hal yang bisa memperjelas ini semua adalah mengetahui dengan pasti kapan Takeshi lahir dan apakah Maya melahirkan pada saat yang tepat, telah cukup usia kandungannya, tepat 9 bulan.” Pikir Masumi


Lama Masumi memikirkan hal itu hingga dia memutuskan untuk mencari kebenaran akan hal yang mengganggu pikirannya. Dia menghubungi Hijiri agar laki-laki itu membantunya memecahkan teka-teki.


“halo Hijiri, aku ingin kau menyelidiki dimana dan kapan Takeshi dilahirkan. Aku juga ingin kau memastikan apakah Maya melahirkan anak itu dalam keadaan normal, maksudku usia kandungannya memang saat yang tepat untuk melahirkan” perintah Masumi


Terdengar suara lelaki di seberang telepon dan tak lama Masumi kembali bersuara.
“baik aku segera tunggu hasil penyelidikanmu dan tolong kau cari tahu dimana aku bisa melakukan tes DNA. Aku ingin informasi secepatnya” kata Masumi
Tak lama kemudian pembicaraan telepon itu berakhir.


*****

Masumi senang sekali ketika dia tahu bahwa Maya akan kembali lagi ke Osaka untuk syuting selama 2 hari, jadi ada kesempatan bagi dirinya untuk menemui Takeshi. Tapi hari itu rupanya dia tidak beruntung, Rei ternyata menjemput Takeshi.
Maya yang khawatir dengan berita Takeshi tengah dekat dengan lelaki yang tidak dikenal, menitipkan pada Rei dan meminta Rei untuk mencari tahu tentang siapa sebenarnya lelaki yang pernah mengajak Takeshi jalan-jalan. Oleh karena itu Rei memutuskan untuk menjemput Takeshi ke sekolahnya. Rei sangat terkejut ketika Masumi berada di sekolah itu.


“ anda sedang apa disini, pak Masumi?” tanya Rei


“aku ke sini, karena aku memiliki sahabat kecil di sini. Takeshi namanya” jawab Masumi


Tiba-tiba wajah Rei memucat. Dan hal itu tidak luput dari pengamatan Masumi.


“me..mengapa anda bersahabat dengan anak kecil?” tanya Rei


“aku kira aku boleh saja bersahabat dengan siapa saja. Aku tidak membatasi usia untuk bersahabat. Jika aku nyaman dengannya, mengapa tidak?” jawab Masumi


Tidak lama kemudian Takeshi keluar dari sekolah itu.
“ah, paman dan tante Rei menjemputku?” tanya Takeshi


“iya, mamamu menyuruhku menjemputmu” jawab Rei


“dan paman bagaimana?” tanya Takeshi yang mengalihkan pandangannya pada Masumi


“tidak apa-apa, lain kali saja kita bermain kembali. Sekarang kau pulang saja bersama tante Rei.” Jawab Masumi sambil membelai kepala anak itu


“baiklah mari kita pulang” ajak Rei yang seakan tidak ingin memperpanjang percakapan dengan Masumi


“aku pulang paman” kata Takeshi sambil beranjak dari hadapan Masumi yang dituntun oleh Rei dan kemudian keduanya masuk ke mobil jemputan Takeshi


Masumi menggenggam erat beberapa helai rambut Takeshi yang tadi dicabutnya dengan tidak kentara saat dia mengusap kepala anak itu. Itu adalah spesimen yang dapat dijadikan untuk bahan tes DNA yang akan dia lakukan untuk membuktikan rasa ingin tahunya dan kecurigaannya selama ini, jika Takeshi adalah anaknya.

********


***Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).***
Identifikasi DNA dapat dimanfaatkan untuk mengetahui hubungan biologis antar individu dalam sebuah keluarga dengan cara membandingkan pola DNA individu-individu tersebut.
Setiap orang memiliki DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria. Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY).
Tes paternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis dari seorang anak. Kita semua mewarisi DNA (materi genetik) dari orang tua biologis kita. Tes paternitas membandingkan pola DNA anak dengan terduga ayah untuk memeriksa bukti pewarisan DNA yang menunjukkan kepastian adanya hubungan biologis.
Tes DNA 100% akurat bila dikerjakan dengan benar. Tes DNA ini memberikan hasil lebih dari 99.99% probabilitas paternitas bila DNA terduga ayah dan DNA anak cocok (matched). Apabila DNA terduga ayah dan anak tidak cocok (mismatched) maka terduga ayah yang di tes 100% bukanlah merupakan ayah biologis anak tersebut.
Hampir semua sampel biologis dapat dipakai untuk tes DNA, seperti buccal swab (usapan mulut pada pipi sebelah dalam), darah, rambut, walaupun lebih dipilih penggunaan darah dalam tabung (sebanyak 2ml) sebagai sumber DNA.


*** ***
Dua hari berikutnya Hijiri mendatangi kantor Masumi untuk menyerahkan informasi yang dibutuhkan bos Daito itu. Hijiri menyerahkan informasi tentang kelahiran Takeshi beserta beberapa kliping tentang berita pernikahan dan perceraian Maya dan Koji. Takeshi lahir di sebuah klinik bersalin bernama Morishita Maternity Clinic. Takeshi lahir tepat 9 bulan 10 hari, waktu yang tepat untuk melahirkan dan Maya melahirkannya dengan normal, bukan operasi caesar dibantu oleh dokter bernama Keiko Yoda. Takeshi lahir pada tanggal 11 Januari 5 tahun yang lalu, tepat 5 bulan setelah perceraian Maya dan Koji. Itu berarti Maya telah hamil ketika menikah dengan Koji. Hijiri juga melaporkan tentang perusahaan yang menyediakan jasa tes DNA. Tes DNA disana terjamin keakuratannya dan hasilnya pun bisa dengan cepat didapatkan.


Dari informasi yang didapatnya dari Hijiri, Masumi semakin memantapkan niatnya untuk melakukan DNA Paternity test (Tes paternitas DNA), Masumi mendaftarkan dirinya untuk melakukan Tes DNA disertai sampel rambut Takeshi. Masumi yakin inilah satu-satunya bukti yang bisa menguatkan dugaannya.


*****

Eisuke memandang foto-foto yang diberikan Asa padanya. Pada foto itu terlihat Masumi sedang berbicara dengan Rei dan seorang anak lelaki. Eisuke tidak begitu jelas melihat wajah anak itu. Tapi dari beberapa foto yang dilihatnya, Eisuke bisa menangkap bahwa Masumi sangat menyayangi anak itu. Asa juga melaporkan padanya bahwa anak itu bernama Takeshi dan merupakan anak kandung Maya Kitajima. Eisuke menduga mungkin Masumi masih memendam rasa cinta pada wanita itu dan berniat menikahinya. Apalagi Maya memiliki seorang anak laki-laki yang bisa dijadikan pewaris Daito kelak oleh Masumi.


Eisuke memilih menghentikan penyelidikannya dan menunggu langkah yang akan diambil oleh Masumi. Informasi yang dia dapat tentang Takeshi akan dia pegang, hingga Masumi membeberkan rencanannya


******


to be continue

11 comments:

ivoneyolanda on 6 June 2011 at 08:45 said...

waaaaaaa.....masih pengen lanjut...gimana nih hikhikshiks, seneng banget sih bikin orang greget.....part 9 jgn lama2 ya......huaaaaaaa

orchid on 6 June 2011 at 09:08 said...

parah, sangat penasaran, apa yg akan dilakukan masumi setelah tahu yg sebenarnya, segera terusannya.....

AnDr@ on 6 June 2011 at 10:11 said...

saya terbawa emosi.....pengen marah" juga...aduh bunda Taty...jgn lama" lanjutannya..

Anonymous said...

petunjuk demi petunjuk mulai terbuka
wahhhh...ga sabar
bersiap - siap bakal nguras air mata nich

=elfi=

Anonymous said...

aduuuuhhhh....kok bersambung pas bagian tegangnya siiihhh..... >_<
buruan dilanjut jeng tatiii....


Theresia

Anonymous said...

huwaaaaaaaaaaaaaaaaa................................................kenapaaaaaaaa selesaaaaaaaiiiiiii????? cepat yg ke-9!!!!!

Anonymous said...

halah mbak, pas lagi seru-serunya kok bersambung... sudah 8 chapter tp nggak ngebosenin, malah makin seru dan bikin tambah penasaran (nadine)

lucie70 on 6 June 2011 at 21:12 said...

c'est pour quand la suite ?je n'en peux plus d'attendre.

lyohana on 7 June 2011 at 11:39 said...

di tunggu update ke 9 nya ya segera....

Anonymous said...

Wah hebat, bisa selesai sampai chapter 8 dengan kualitas cerita yg luar biasa....... ditunggu lanjutannya Jeng Tati. I love it.

ANGGUN on 8 June 2011 at 13:54 said...

jeng tati....aku menunggu kelanjutanya lohhhh...kpn update lg nih..............

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting