Wednesday 29 June 2011

Fanfik TK : The Jealousy of Masumi Hayami

Posted by Tati Diana at 16:41
Sekuel Fanfic Destiny


Maya telah menikah dengan Masumi Hayami dan memiliki 3 anak lelaki. Takeshi berusia 10 tahun
Ryutaro dan Kenishiro (putera kembar) berusia 4 tahun




JEALOUSY OF MASUMI HAYAMI
(by Tati Diana)






Chapter 1 : Rosemary


Pesawat Japan Airlines mendarat di Bandar Udara Narita, Tokyo. Serombongan penumpang langsung menghambur keluar dari dalam pesawat dan bergegas menuju pintu keluar. Seorang lelaki tampan berusia 30 tahun tampak sedang menelepon seseorang.


“ya, ini aku Yosuke Seichi aku sudah sampai di Tokyo..........ya, baiklah. Aku akan menunggu” kata lelaki yang rupanya bernama Yosuke itu


Yosuke menghembuskan nafas panjang. Dia memandang sekeliling di area kedatangan Bandara seakan mencari sosok yang akan menjemputnya. Ini adalah kali pertama dia kembali lagi ke negara leluhur ayahnya setelah selama 10 tahun hidup di negara Paman Sam. Yosuke Seichi adalah lelaki blasteran Jepang dan Amerika. Ayahnya adalah seorang ilmuwan yang berkuliah di Harvard University bertemu dan menikahi wanita Amerika yang berprofesi sebagai artis panggung Broadway. Rupanya bakat artis sang mama lebih mendominasi dirinya dan menjadikan dia tertarik untuk mengasah bakat aktingnya hingga akhirnya memilih bidang seni peran sebagai profesinya.


Rupanya walaupun dia lama menghabiskan hidupnya di Amerika, tetapi kecintaannya pada negara ayahnya tidak diragukan. Ibunya yang meninggal saat Yosuke berusia 3 tahun menjadikan dia harus dirawat oleh nenek tercintanya di Jepang dan mendidiknya dengan tradisi Jepang yang sangat kental. Sehingga tidak aneh, walaupun dia lama meninggalkan Jepang, Yosuke tidak canggung dan tetap fasih berbicara bahasa Jepang. Hanya karena dia harus mengambil kuliah akting di Amerika akhirnya dia harus pergi ke negara asal ibunya dan tinggal selama 10 tahun untuk menjajaki profesinya di sana.


Kini dia kembali ke Jepang untuk mencari peluang peruntungannya di negara asal ayahnya dan mendapatkan kontrak pertama dari Daito, salah satu perusahaan entertainment Jepang yang sangat terkenal dan tidak diragukan lagi eksistensinya.


“maaf apakah anda Yosuke Seichi?” tanya sebuah suara lelaki paruh baya


“ya benar, aku Yosuke Seichi” jawab Yosuke dengan ramah


“ah, maafkan atas keterlambatan saya. Seharusnya anda tidak perlu lama menunggu. Tolong dimaafkan” kata lelaki tersebut sambil beberapa kali membungkukkan badannya


“tidak apa” jawab Yosuke menenangkan


“mari saya antarkan anda ke hotel, tempat anda menginap” kata lelaki tersebut yang rupanya adalah seorang sopir untuk menjemput Yosuke


Keduanya berjalan beriringan menuju sebuah mobil yang terparkir di luar bandara tersebut.


***

Maya sedang berjalan santai di sebuah lorong super Market, sesekali dia berhenti untuk mengambil barang kebutuhannya di rak-rak di sepanjang lorong super market tersebut. Dia membaca produk-produk yang akan diambilnya, memeriksa kandungan isinya dan tanggal kadaluwarsa yang tertera pada kemasan barang tersebut.


“mama aku ingin ini” teriak anak lelaki yang berusia 4 tahun yang dia dudukkan di depan troli belanjaannya


“aduh, Ryu. Di rumah kan masih banyak. Bagaimana kalau kita beli ini?” tanya Maya


“tidak mau!” anak itu menolak pilihan ibunya


Maya hanya memandang anak lelakinya. Lama-lama dia hapal akan sifat keras kepala anaknya yang menurutnya merupakan sifat warisan dari suaminya.


“baiklah” akhirnya Maya mengalah dan mengambil barang yang diminta anaknya tersebut.


Setelah cukup banyak belanjaan yang dibutuhkannya memenuhi troli belanjaan, Maya mendorong troli tersebut menuju kasir. Untunglah hari itu tidak terlalu banyak orang yang berbelanja sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk mengantri. Akhirnya selesai juga transaksi di kasir tersebut dan Maya bergegas mendorong troli tersebut ke arah mobil yang diparkir sopirnya. Sopir tersebut membantu majikannya memasukkan barang-barang ke mobil dan Maya menggendong Ryu masuk ke dalam mobil.


Mobil akan melaju ketika Maya berteriak.” Stop, pak !”


“maaf, ada yang aku lupakan. Aku harus kembali lagi ke dalam. Tunggu disini saja, ya Pak. Aku sebentar kok. Dan tolong jaga Ryu sebentar” kata Maya sambil bergegas keluar dari mobil


Maya setengah berlari untuk masuk kembali ke super market tersebut. Maya tidak memperhatikan sekelilingnya dan “brukkk....” Maya bertabrakkan dengan seorang lelaki.


“maaf....” kata Maya


“tidak apa-apa” jawab lelaki tersebut


Akhirnya Maya berjalan cepat ke arah lorong super market dan mencari barang yang dicarinya. Maya mencari barang tersebut di area bumbu-bumbu masak. Lama Maya mondar-mandir mencari barang yang dicarinya. Sampai seseorang menghampirinya. Ternyata lelaki yang tadi ditabraknya.


“maaf jika saya boleh membantu barang apa yang sedang anda cari?” tanya lelaki itu dengan sopan


‘ah..eh.....anu....saya sedang mencari bumbu masak namanya Rosemary tapi saya tidak menemukannya” kata Maya


Maya tidak terlalu paham dengan bumbu asing yang bernama Rosemary itu. Bumbu yang sering dipakai dalam hidangan masakan mediterania tersebut. Tapi Maya berniat mencarinya karena dia berniat untuk memasak sesuatu menggunakan bumbu tersebut.


Setelah menikah dengan Masumi Hayami, dan melahirkan dua putera kembar mereka Ryutaro dan Kenishiro, Maya mengurangi aktifitasnya dalam berakting dan lebih disibukkan mengurusi masalah rumah tangga dan mengurusi ketiga buah hatinya. Hanya sesekali Maya tampil di televisi, sebagai bintang tamu dalam salah satu drama televisi, tampil di salah satu drama lepas yang tidak menyita waktu syuting, tampil di acara talk show, atau menjadi bintang iklan. Ada beberapa iklan produk yang Maya bintangi. Dari produk minuman ringan, krim kecantikan, produk perlengkapan bayi dan anak-anak hingga produk rumah tangga. Untuk mengatasi kejenuhannya Maya mengambil kursus memasak dan sesekali mempraktekan ilmu yang di dapatnya di rumah. Dan inilah salah satu buktinya, Maya berusaha mencari bumbu dapur yang bernama Rosemary.


***

Rosemary : tanaman bernama latin Rosmarinus officinalis merupakan tanaman yang daunnya sering dipakai dalam hidangan makanan mediterania. Daun tanaman ini berwarna hijau tua. Bentuk daunnya runcing seperti daun cemara dengan bau tajam yang khas. Sejak zaman dahulu daun Rosemary dimanfaatkan sebagai obat herbal karena zat-zat positif yang terkandung di dalamnya. Ada beberapa khasiat dan manfaat daun Rosemary : 1) meningkatkan daya ingat 2) mengatasi kembung, 3) menyehatkan kulit kepala, 4) meregangkan otot dan 5) mencegah penyakit kanker. Rosemary yang ditambahkan pada steak atau makanan yang dibakar dapat mengurangi level zat karsinogen (pemicu kanker) pada makanan yang dibakar hingga 92 % karena kandungan zat antioksidan di dalamnya.


***
“ah.. anda rupanya senang memasak” tebak lelaki tersebut


“ah tidak juga, saya hanya sedang ingin mempraktekan ilmu yang saya dapat” kata Maya merendah sambil matanya tetap mencari barang tersebut


“ah..ini dia” kata lelaki tersebut setelah menemukan barang yang dicari Maya


“ah...akhirnya” kata Maya dengan senang.


Lelaki didepannya menatap Maya. Dia merasakan kebahagiaan memandang wajah wanita cantik dihadapannya. Dia menerka pasti wanita ini berusia kira-kira 25 tahunan. Wajah gadis mungil ini begitu sederhana tapi mempesona.


“terima kasih, anda telah menolongku “ kata Maya tersenyum cerah


“sama-sama. Saya senang membantu anda” kata lelaki tersebut


“oh, maaf saya harus cepat-cepat. Sopirku menungguku. Sekali lagi terima kasih. “ kata Maya sambil sedikit berlari beranjak dari hadapan lelaki itu.


Lelaki itu hanya menatap kepergian wanita yang telah ditolongnya itu dan berharap bahwa sang waktu akan kembali mempertemukan mereka.


*****

“ah.......” kata Masumi sambil menyeka mulutnya saat hidangan makan malam habis dilahapnya


Maya hanya menatap wajah suaminya kemudian bertanya, “menurutmu bagaimana masakanku? Enak?” tanya Maya penasaran


Masumi hanya tersenyum misterius sambil menatap wajah istri mungilnya.


“Masumiii.......!” teriak Maya yang jengkel dengan sikap yang diperlihatkan suaminya


“sempurna....!” kata Masumi dengan keras “lama-lama mungkin aku akan memiliki koki baru di rumah ini, semakin hari kau semakin pandai memasak” lanjut Masumi


“terima kasih pujiannya” jawab Maya sambil tertawa bahagia


“oh..ya Masumi bagaimana jika aku bermain film lagi?” tanya Maya sedikit merajuk


Masumi hanya terdiam. Jujur dari lubuk hatinya, dia lebih menyukai Maya untuk tinggal di rumah dan mengurusi urusan rumah tangga daripada harus berakting. Setelah menikahi Maya, Masumi berpikir lebih baik Maya tidak berakting lagi, selain karena menyita waktu , Masumi masih belum bisa merelakan istrinya itu untuk beradu peran dengan lawan mainnya, terutama jika beradegan percintaan. Beberapa drama televisi yang Maya bintangi banyak menampilkan Maya sebagai bintang tamu sehingga tidak terlalu menyita waktu dan beberapa adegan dalam drama-drama tersebut juga telah diketahui naskahnya oleh Masumi, tanpa sepengetahuan Maya.


“apa kau telah memikirkannya baik-baik ? Apa kau tahu konsekwensinya? Kau harus menghabiskan waktumu di lokasi syuting” Masumi balik bertanya


“iya...walaupun waktuku nanti banyak tersita tapi aku kira aku tetap bisa membagi waktuku untuk merawat dirimu dan anak-anak” kata Maya beralasan


Lama Masumi terdiam seakan menimbang-nimbang, “aku akan memikirkannya” kata Masumi pendek


“aku harap kau mau mengabulkannya” jawab Maya sambil beranjak ke arah Masumi dan merangkul pundak suaminya dari belakang dan mencium kepala lelaki tersebut.


Masumi hanya terdiam dan menikmati kemesraan yang diberikan istrinya tersebut.


***

Yosuke menikmati guyuran air yang memancar dari shower di kamar mandi hotel berbintang 5 tersebut. Segala kepenatan dari penerbangan yang dilaluinya dari Los Angeles hingga Tokyo seakan perlahan hilang dan berganti dengan kesegaran. Yosuke akhirnya keluar dari kamar mandi tersebut dan membungkus tubuhnya dengan mantel mandi berwarna hijau muda. Dia kemudian mengambil minuman ringan dari dalam kulkas dan sedikit makanan ringan yang tadi di belinya di super market. Kemudian dia menyalakan televisi dan duduk di atas sebuah sofa empuk disudut kamar tersebut.


Minuman yang diteguknya hampir membuatnya tersedak, ketika dia melihat wajah yang dikenalnya muncul di layar televisi. Wajah mungil tersebut hadir dalam iklan minuman ringan yang sama yang sedang diteguknya.


Wajah Yosuke tiba-tiba merona mengingat pertemuannya dengan wanita itu di super market tadi dan timbul niatnya dalam hati untuk mencari keberadaan tentang wanita yang telah mengusik ketentraman hatinya itu.


****

Keesokan harinya, Maya disibukkan dengan aktifitasnya setelah menyiapkan pakaian untuk Masumi, Maya kemudian membantu ketiga puteranya untuk pergi sekolah. Takeshi yang berusia 10 tahun tidak terlalu merepotkan tapi kedua putera kembarnya, Ryu dan Ken keduanya perlu ketelatenan untuk merawatnya walaupun ada dua pengasuh yang membantunya.


Ketiga anak lelaki itu turun bersama ibunya menuju meja makan dimana Eisuke dan Masumi telah duduk disana. Eisuke menatap bangga ketiga cucunya. Dia bahagia sekali di usianya yang telah senja Masumi memberikannya 3 jagoan cilik yang kelak akan menggantikannya mengurusi Daito.


“ayo Takeshi, makan yang banyak “ kata Eisuke menatap cucu sulungnya yang terlihat bergairah untuk sarapan


“aku ingin itu, mama” kata Ryu


“mama aku ingin disuapi” teriak Ken


“aduh, hati-hati sayang, nanti tumpah” kata Maya menegur Ryu yang hampir saja menumpahkan supnya


“itu punyaku” kata Ken sambil merebut gelas yang akan diambil Ryu


“tidak, ini punyaku” kata Ryu tidak mau kalah


“mama itu punyaku kan?” tanya Ken seakan mencari dukungan ibunya


Maya tidak tahu menjawab apa. Kedua anak kembarnya itu walaupun sudah diberi peralatan atau properti dengan warna dan bentuk yang sama agar keduanya tidak berebutan, tetap saja kejadian seperti ini kerap kali terjadi


“bukan, itu punya Ryu” kata Maya akhirnya


“tapi aku mau yang itu” kata Ken merajuk


“ini punyamu sayang, bukan yang itu” kata Maya menenangkan


Tapi tetap saja anak itu tidak mau mengalah dan berakhir dengan pertengkaran antara kedua anak kembar itu dan keduanya menangis. Pada akhirnya tangis keduanya berubah menjadi keceriaan setelah Eisuke berjanji akan mengajak mereka menikmati es krim siang nanti.


Masumi hanya memandangi keributan yang ditimbulkan ketiga puteranya. Setiap pagi dia menikmati kegaduhan dan keceriaan ketiga buah hatinya, seakan semuanya itu adalah obat penenang sebelum dia berjibaku dengan masalah Daito.


Setelah semuanya selesai sarapan, Masumi bersiap hendak berangkat diantar sopirnya sedangkan ketiga puteranya diantar sopir yang lain menuju sekolah mereka masing-masing.


“aku pergi dulu sayang” kata Masumi sambil mencium kening Maya


“hati-hati di jalan dan semoga harimu menyenangkan” jawab Maya


“papa berangkat dulu” kata Masumi sambil memeluk dan mencium ketiga putera kesayangannya


“ya papa” kata Takeshi


ketiga anak tersebut melambaikan tangannya saat mobil Masumi bergerak maju keluar dari halaman rumah itu.


“ayo kalian cepat berangkat nanti terlambat” kata Maya meyuruh ketiga puteranya agar cepat masuk ke dalam mobil.


Satu persatu mereka masuk ke mobil dan akhirnya Maya melepas kepergian ketiga puteranya itu saat mobil tersebut meninggalkan rumah kediaman Hayami menuju sekolah mereka masing-masing.

***

Masumi sampai di kantornya. Seperti biasa sekretaris andalannya Mizuki, telah berada di kantornya lebih awal.


“ apa jadwalku hari ini, Mizuki?” tanya Masumi


“anda mempunyai jadwal menghadiri rapat pagi ini dan nanti siang anda akan bertemu dengan Yosuke Seichi, bintang baru dari Amerika itu” papar Mizuki


“ah, ya bintang baru itu. Aku harap kontrak Daito dengannya akan membawa keuntungan bagi Daito” Kata Masumi dengan yakin


“saya harap begitu. Saya dengar dia aktor yang cukup terkenal. Beberapa rumah produksi yang ada di Jepang telah berusaha untuk mengontraknya dan semuanya dia tolak. Hanya baru kali ini dia menerima tawaran yang di berikan Daito padanya. Anda memang hebat Pak Masumi. Anda pintar menggaet Yosuke untuk menerima tawaran Daito” kata Mizuki


“ah, Mizuki pintar sekali kau memujiku. Kau tahu aku tidak menjanjikan apapun padanya, tapi aku tahu seseorang pasti akan bekerja sama dengan perusahaan yang dia nilai baik untuk mendongkrak popularitasnya sebagai seorang aktor ataupun artis. Jadi mungkin nama besar Daitolah yang membuatnya tertarik untuk bergabung dengan kita” kata Masumi


“oh, ya apakah anda telah menetapkan siapa pemeran utama wanita yang akan memerankan film tersebut?” tanya Mizuki


“entahlah, aku belum tahu. Bukan kapasitasku untuk menentukan siapa pemeran utama wanita yang tepat untuk mendampingi Yosuke Seichi, tapi sutradaranya. Bagiku Ryuzo Kuronuma pasti tahu artis mana yang tepat untuk memerankannya” jawab Masumi


“dan bila istri anda sebagai pemeran utamanya, apakah anda setuju?” tanya Mizuki


Masumi langsung menghentikan kegiatannya yang sedang membaca dokumen dihadapannya ketika menyadari pertanyaan Mizuki.


“terus terang aku tidak menyukainya. Aku lebih meyukai Maya yang sekarang, dia lebih bisa mengurusi rumah tangga kami dan ketiga puteraku. Kau tahu sendiri Ryu dan Ken masih kecil. Jika dia harus berakting di film ini, anak-anakku pasti akan terabaikan” jawab Masumi


“tapi bukan berarti anda harus menutupi kesempatan dia untuk berakting, Pak Masumi. Semua penggemarnya pasti mengharapkan istri anda tampil lagi. Saya juga rindu melihat akting istri anda. Terakhir dia main film kan sewaktu dia belum menikah dengan anda, waktu itu dia bermain dengan aktor Shinichi Kudo. Walau sekarang istri anda kadang tampil di Televisi tapi itu kan hanya sesekali dan jarang sekali. Apa Maya tidak berniat lagi main film?” tanya Mizuki


Masumi mengingat percakapan bersama Maya tadi malam. Istrinya itu mengungkapkan keinginannya untuk main film lagi dan dia berjanji akan memikirkannya.


“dia memang menginginkannya, tapi belum aku ijinkan” jawab Masumi


“jadi urusan kariernya sekarang harus seijin anda, Pak Masumi?” tanya Mizuki


“tentu saja, Mizuki. Aku suaminya” jawab Masumi dengan tegas
Mizuki menatap bosnya dan melihat bahwa Masumi masih sama seperti lelaki yang dulu dikenalnya jika menyangkut Maya, terlalu protektif dan pencemburu.


Mizuki akhirnya pamit dan keluar dari ruang kerja Masumi. Mizuki tidak menyetujui sikap bosnya itu yang dinilainya sangat egois dan tidak memberikan kesempatan pada Maya untuk berkembang.


***

Yosuke keluar dari mobil yang mengantarnya menuju sebuah restauran di pusat kota Tokyo. Beberapa orang wanita yang berpapasan dengannya merasa takjup dengan ketampanan lelaki itu. Yosuke memang tampan, mata birunya dan rambut coklatnya yang ikal yang merupakan warisan dari ibunya berpadu dengan kulitnya yang putih dan hidungnya yang mancung, warisan ketampanan ayahnya membuat lelaki itu tampak semakin indah. Selain tampan, Yosuke rupanya seorang yang ahli dalam hal fashion, pakaian santai yang dikenakannya cukup sesuai untuk postur tubuhnya yang tinggi.


Yosuke akhirnya menghampiri meja yang telah diberitahukan oleh resepsionis dimana dia telah ditunggu oleh Ryuzo Kuronuma.


“maaf, apakah aku terlambat?” tanya Yosuke


“tidak, aku juga baru saja sampai” jawab Kuronuma


“oh, ya sebentar lagi Masumi Hayami akan bergabung bersama kita, tadi dia menghubungiku katanya dia masih dalam perjalanan, dia baru selesai rapat. Kau tahu sendiri kan dia orang sibuk” lanjut Kuronuma


Seorang pelayan menghampiri mereka berdua dan akhirnya keduanya memutuskan untuk memesan minuman sambil menunggu kedatangan Masumi Hayami.


Akhirnya setelah menunggu hampir 10 menit, lelaki itu datang bersama pak Yamaguchi. Dia adalah direktur eksekutif salah satu stasiun televisi yang mempunyai jaringan terbesar di Jepang.


“maaf kami terlambat” kata Masumi


“tidak aku paham dengan kesibukan anda berdua, Pak Masumi, Pak Yamaguchi” kata Kuronuma


“perkenalkan ini Yosuke Seichi” kata Kuronuma


“Yosuke Seichi , senang berkenalan dengan anda” kata Yosuke dengan ramah


“Masumi Hayami, aku juga senang berkenalan dengan anda” kata Masumi


Masumi menatap lelaki tampan dihadapannya untuk sesaat dan mengakui ketampanannya. Dia berharap akting lelaki itu sama indahnya dengan penampilannya.


Akhirnya keempatnya terlihat sibuk berbicara tentang persiapan dan produksi film tersebut yang direncanakan akan segera dirilis pertengahan tahun ini. Awalnya pembicaraan mereka sangat formal dan serius hingga beralih ke topik sederhana tentang masalah pribadi Yosuke.


“apa saat kau berniat akan pindah ke Jepang, tidak ada gadis yang menangisimu?” tanya Kuronuma


“iya, apa pacarmu tidak keberatan kau tinggalkan?” tanya Yamaguchi


“syukurlah aku tidak mempunyai tunangan ataupun pacar yang menghalangiku” jawab Yosuke


“jangan katakan kau seorang gay dan tak tertarik pada wanita” kata Masumi menimpali


“hahahah...anda pintar sekali bercanda. Jangan takut aku masih normal. Aku masih tertarik pada makhluk indah bernama wanita” kata Yosuke


“tapi aku tak percaya jika kau tak memiliki pacar” kata Kuronuma


Yosuke hanya mengangkat bahunya “itu kenyataannya, aku masih sendiri” kata Yosuke


“apa di Amerika tidak ada wanita yang menarik hatimu ? Apa kau tidak menyukai wanita barat?” tanya Yamaguchi


“entahlah, belum ada yang bisa menarik hatiku” kata Yosuke


Sesaat senyum tersungging dibibir Yosuke dan rona wajahnya terlihat ceria. Dan semuanya tertangkap oleh ketiga lelaki yang menjadi lawan bicaranya.


“tapi kulihat telah ada wanita yang menarik hatimu saat ini?” tanya Masumi


“anda pintar menebak rupanya” kata Yosuke


“apa kami boleh tahu tipe wanita seperti apa yang menarik hatimu?” tanya Kuronuma penasaran


“terus terang aku belum mengenalnya, aku hanya bertemu dengannya sekali di super market kemarin. Tapi aku tidak bisa melupakan wajahnya yang mungil dan ceria” jawab Yosuke


“oh, rupanya kau jatuh cinta pada pandangan pertama” kata Masumi


“begitulah cinta. Entahlah......, tapi aku benar-benar menyukainya” kata Yosuke


“hah......ternyata ada juga yang mengalami cinta pada pandangan pertama. Aku jadi ingin melihat wajah gadis itu” kata Yamaguchi


“ya, gadis yang telah meruntuhkan hati seorang Yosuke Seichi” kata Kuronuma


“aku kira mungkin dia wanita yang cukup terkenal di Jepang, tadi pagi pun aku masih melihat dia tampil dalam iklan di televisi: kata Yosuke


“tapi banyak sekali iklan di televisi, iklan yang mana?” tanya Yamaguchi


“aku kira anda semua pasti pernah melihatnya kok, dia sering tampil di Televisi dia memerankan produk minuman ringan P***** S**** ” kata Yosuke menyebutkan salah satu produk minuman ringan yang terkenal di Jepang itu


Masumi yang sedang meneguk minumannya langsung tersedak akan informasi yang didengarnya. Pak Kuronuma pun tak kalah terkejut. Pastilah wanita yang telah merebut hati Yosuke adalah Maya Hayami, istri dari lelaki yang kini hadir diantara mereka semua.


Masumi nampak terdiam. Melihat sikap Masumi, Yamaguchi dan Kuronuma hanya mengatupkan mulutnya, tak berniat memberitahu pemuda itu tentang siapa sebenarnya wanita yang diinginkannya. Mereka berdua hanya berharap agar pemuda itu segera tahu siapa Maya Hayami sebenarnya dan menjauhkan perasaan tertariknya pada wanita itu. Yosuke harus tahu Maya milik siapa jika dia tidak ingin berhadapan dengan seorang Masumi Hayami.


****
to be continue 

12 comments:

Fagustina on 29 June 2011 at 17:59 said...

haaaaaaaahhhhhhhhhh bersambuuunnnnnnnnnnngggg kereeenn sukaaaaaaaa next chapter A S A P G P L

Widiya on 29 June 2011 at 18:21 said...

hahahaha seperti biasa bersambung............
ceritanya bagus......idenya keren.......

jangan lama-lama ya lanjutannya Tati yang baik........^^

Anonymous said...

Kerennnnn..... lanjudkan...

orchid on 29 June 2011 at 20:30 said...

seperti biasa ya, lanjiut

Anonymous said...

Wow wooowwwww......... hati2 masumi keselek P***** S****. Seruuuuuuuuuuuuuu lanjutkaaannnn plisssss.. :-)

lisa on 30 June 2011 at 10:49 said...

muantap habizzzzzzzzzzzz ^o^
lanjutan nya please......... ^__^

Nalani Karamy on 30 June 2011 at 14:35 said...

keren....lanjot...suka....ada saingan nih Masumi kebayang deh seperti apa Masumi kedepan

Anonymous said...

un rival pour masumi c'est cooooooooool la suite svp

Anonymous said...

mba tati bagus ceritanya, ga sabar lanjutannya
-nadine-

Sari said...

Trims ceritanya mba Tati. Membuat aku senyum2 sendiri di depan komputer :) Ku tunggu lanjutannya,mba ...

Heri Pujiyastuti on 4 July 2011 at 14:58 said...

lanjut...

Resi said...

baguuuus,ga sabar pengen baca lanjutannya

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting