Monday 27 June 2011

Fanfic TK : Benang Merah Ch. 2

Posted by Miarosa at 19:36
Benang Merah
( By Mia )

Chapter 2 : Kutukan



Masumi duduk melamun di kursi mobilnya dan dia tidak mendengar kata-kata sopirnya.

‘’Pak Hayami....pak Hayami....’’

Kemudian Masumi tersadar dari lamunannya.

‘’A..ada apa?’’
‘’Kita sudah sampai di rumah Takamiya’’.
Masumi melihat kesekelilingnya dan baru menyadari sudah masuk halaman rumah Takamiya,kemudian Masumi keluar dari mobilnya dan langsung masuk kedalam.Shiori menyambut Masumi dengan senang. Wajahnya berseri-seri dan langsung membawa Masumi ke ruang keluarga. Disana sudah ada beberapa gaun pengantin dan dimeja sudah terdapat berbagai macam gambar gaun pengantin. Shiori begitu antusias membicarakan gaun pengantin  seperti apa yang akan di pakainya nanti sedangkan Masumi hanya menjawab iya saja setiap kali menjawab pertanyaan Shiori. Pikiran Masumi sedang melayang. Shiori menyadari dari tadi Masumi tidak memperhatikannya dan itu membuat Shiori marah.
‘’MASUMIIII’’
Masumi kaget dengan teriakan Shiori.
‘’Maaf. Tadi saya tidak memperhatikan’’.
‘’Sudahlah sepertinya sekarang pikiran dan hatimu tidak berada disini,tapi berada ditempat lain’’.
‘’Maaf’’.
Masumi memandang Shiori dengan tatapan sedih.
 ‘’Shiori, apakah kita memang harus menikah? Kamu sudah tahu kalau saya tidak mencintaimu. Mungkin saya tidak akan dapat membuatmu bahagia’’.
Shiori menggelengkan kepalanya, memeluk lengannya dan kepalanya bersandar di bahu Masumi.
‘’Asal ada kamu disisiku, itu sudah cukup bagiku. Saya mencintaimu. Saya akan berusaha membuatmu mencintaiku’’.
‘’Shiori’’.
****
Matahari sudah tenggelam, Masumi merindukan Maya dan memutuskan untuk melihat dia diapartemennya. Dirinya sudah puas  dengan hanya melihatnya dari kejauhan. walaupun dia tidak bisa memeluknya atau pun menciumnya terang-terngan.Masumi memarkirkan mobilnya agak jauh dari apartemennya dan  berdiri dibelakang tiang listrik yang berada disamping apartemennya. Dari sini Masumi dapat melihat jendela  dengan jelas. Maya turun dari motor Sakurakoji dan mereka saling berpelukan. Masumi mengepalkan tangannya menahan rasa cemburunya yang sudah menyebar keseluruh tubuhnya .Dirinya merasa sangat kesal pada Sakurakoji karena dia telah berani-beraninya memeluk Maya, tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena Maya saat ini bukan siapa-siapanya dirinya.  Masumi pulang  kerumah dengan keadaan setengah mabuk .Eisuke memandang Masumi dengan tatapan galak, tapi Masumi tidak menghiraukannya dan langsung pergi kekamarnya. Masumi membuka  laci meja di samping tempat tidurnya.Dari laci itu dia mengambil selembar foto . Setiap kali Masumi menatap foto Maya wajahnya terlihat pilu dan tergurat rasa sakit.Bayang-bayang mereka berpelukan  dengan mesra masih melekat dikepalanya dan Maya juga terlihat sangat senang berada dalam pelukannya.
‘’Maya, apa kamu mencintainya? Kalau kamu mencintainya aku akan merelakanmu pergi dari sisiku kalau itu membuat hidupmu bahagia. Asal melihat hidupmu bahagia aku akan merasa senang.
Kadang-kadang aku menyesali keputusanku untuk bertunangan dengan Shiori dan melepaskan cintaku pada Maya demi memenuhi keinginan ayahku.Seharusnya aku dulu memilih untuk memperjuangkan kebahagianku dan berusaha membuat Maya mencintaiku. Kini semuanya sudah terlambat hati gadis itu sudah terpaut pada pria lain’’.
2 bulan yang lalu
‘’Ayah, aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu.Bisa kita pergi ke ruang kerja’’.
Mereka berdua pergi ke ruang kerja dan Masumi kemudian menutup pintu karena dirinya tidak ingin pembicaraan dengan ayahnya diganggu.
‘’Apa yang ingin kamu bicarakan ?’’
Masumi menatap  ayahnya lekat-lekat kemudian mengambil napas panjang.
‘’Ayah, apa aku harus menikahi Shiori?’’
‘’Kau ini bicara apa? Tentu saja kamu harus menikahinya
‘’ Aku tidak mencintainya.Aku bersedia menikahinya karena demi Daito. Itu artinya aku menikah dengannya hanya berdasarkan bisnis.Tidak ada cinta di dalamnya’’.
‘’Sejak kapan kamu memikirkan masalah cinta? Atau jangan-jangan kamu sedang jatuh cinta pada seseorang, benar begitu?’’
‘’Itu benar’’.
‘’HA....HA...HA....HA...HA...HA...HA...aku tidak percaya kamu telah jatuh cinta.Orang sedinginmu ternyata bisa juga jatuh cinta.Siapa wanita yang telah berhasil merebut dan meluluhkan hatimu?’’
‘’Kitajima Maya’’.
‘’Maya? Kamu jatuh cinta pada pemeran bidadari merah. Yang benar saja’’.
‘’ Aku sudah mencintainya selama bertahun-tahun’’.
‘’Kalau tidak salah dia membencimu, bukan? Itu artinya cintamu tidak berbalas.Dengar Masumi, sebaiknya kamu lupakan saja dia. Kamu jangan terpesona olehnya.Lupakan saja cintamu yang tidak jelas dan tidak ada harapan sama sekali. Cinta adalah sebuah ilusi. Sekalinya kamu masuk tidak mudah untuk keluar lagi.Kamu akan terperangkap di dalamnya’’.
‘’Mungkin perkataan ayah memang benar’’.
‘’Masumi, Kamu harus tetap menikah dengan Shiori dan pernikahan itu harus terjadi.Kalau kamu berani-berani membatalkan pernikahan itu , aku akan menghancurkan Maya’’.
Masumi menatap ayahnya dengan tatapan marah dan darahnya mendidih ketika ayahnya mengancam akan menyakiti Maya, lalu Masumi mendekatkan wajahnya padan ayahnya.
‘’Jangan pernah menyakiti dan menyentuh Maya sehelai rambut pun, kalau itu sampai terjadi Anda akan menyesal dan akan membayar mahal.Aku bisa menghancurkan Daito dalam sekejap’’.
Masumi lalu pergi meninggalkan ruangan dan menutup pintu dengan perasaan kesal dan marah.
‘’Apa benar ayah akan benar-benar menghancurkan Maya bila aku tetap berada bersamanya. Bila itu sampai terjadi aku akan menghancurkan Daito dan tidak akan memaafkannya’’.
 ‘’Maya’’gumamnya lirih.
Akhirnya Masumi jatuh tertidur sambil memegangi foto Maya.
****
Keesokan harinya Masumi pergi ke kantor pagi-pagi sekali dan keadaan kantor masih sepi. Mizuki belum datang. Jalanan sekitar kantor pun belum terlalu ramai.Sesekali dia melihat tangan kirinya dan kadang-kadang Masumi merasakan rasa hangat dari gelang yang dipakainya belasan tahun yang lalu.Sampai sekarang hatinya selalu terus menyangkal tentang keberadaan sihir atau semacamnya,tapi tidak ada penjelasan yang masuk akal mengenai gelang yang dipakainya tidak bisa lepas sama sekali.
Masumi bersandar pada kursinya dan memikirkan perkataan ayahnya 2 bulan yang lalu . Setiap kali memikirkan pembicaraan dengannya 2 bulan yang lalu benar-benar sudah membuatnya kesal.Setiap kali Masumi mendengar Maya jatuh cinta dengan pria lain, itu membuatnya cemburu dan rasa sakit tidak tertahankan.
‘’Mungil...cintaku...’’gumamnya lirih.
Tidak terasa matahari sudah bersinar terang dan  sudah mulai terdengar kebisingan dijalan.Masumi mendekati jendela orang-orang sudah banyak yang berlalu lalang.
Deg!
Matanya melihat tubuh mungil yang sedang memasuki gedung Daito.Dia memakai pakaian terusan berwarna pink muda sebatas lutut dan dia kelihatan sangat cantik.
‘’Maya seandainya kamu tahu betapa aku sangat mencintaimu. Sayangnya kamu sekarang sudah menjadi kekasih orang lain dan itu sangat menyakitkan hatiku.
Aku mencoba merasakan kehadiranmu dan menyentuhmu hanya dalam bayanganku saja hanya itu yang dapat aku lakukan ketika rasa rinduku padamu mulai menyerangku.Senyummu mampu mencairkan kebekuan hatiku dan bagiku cintamu seperti matahari yang selalu menyinari hatiku.Aku benar-benar ingin menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupmu dan menjadikan aku sebagai seseorang yang kamu pikirkan setiap hari setiap menit dan setiap detiknya dan juga sebagai alasanmu untuk selalu tersenyum.
Meskipun kamu mencintai pria lain aku akan tetap memperhatikanmu dan melindungi secara diam-diam hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang’’.
Masumi dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka dan langsung menoleh kebelakang dan melihat Mizuki ada disana.
‘’Ternyata kamu. Kamu sudah membuatku terkejut saja’’.
‘’Maaf. Aku tidak tahu kalau Anda sudah datang. Apa Anda datang kesini pagi-pagi?’’
‘’Iya’’.
‘’Saya baru saja mau menyimpan ini di meja Anda’’.
‘’Apa itu?’’
‘’Ini undangan pesta ulang tahun dari tuan Masaharu Igarashi yang diadakan di Yokohama tepatnya di hotel Continental’’.
Mizuki menyerahkan undangan itu padanya dan aku melihat undangan itu dengan tidak bersemangat.
‘’Apa Anda akan datang pada pesta ulang tahunnya?’’
‘’Aku akan datang. Dia sudah banyak membantuku dan aku sudah berhutang budi kepadanya. Tanpa dia aku mungkin tidak akan  berada disini ‘’.
‘’Sepertinya orang ini sangat berarti bagi Anda. Saya akan mengosongkan semua jadwal pada saat Anda pergi ke Yokohama’’.
Masumi duduk dikursi sambil memandangi undangan pesta dari Masaharu Igarashi.
‘’Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya ternyata dia masih ingat kepadaku. Terakhir aku bertemu dengannya 13 tahun yang lalu di Karuizawa. Apa dia masih seperti yang dulu baik hati, ramah dan juga lembut. Apa aku akan masih dapat mengenali dia ketika aku bertemu dengannya lagi’’.
Setelah membereskan semua pekerjaan dikantornya, Masumi memutuskan untuk pergi makan siang. Langkahnya terhenti ketika melihat Maya masuk.
‘’ Jantungku masih saja berdebar-debar ketika aku melihatnya.Apa aku akan bisa melupakan dia begitu saja. Sepertinya ini akan sulit sekali’’.
Maya melihatku dan pandangan kami bertemu. Tatapannya sangat tajam dan langsung membuatku jantung berdebar semakin cepat dan Maya tersipu malu.
‘’Aaahh....Aku begitu merindukannya dan ingin sekali memeluknya. Tapi aku tidak bisa melakukan itu meskipun hatiku sangat menginginkannya.Selamat tinggal Maya! Selamat tinggal cintaku!’’katanya dalam hati.
Masumi melangkahkan kakinya dan langkahnya terasa berat. Matahari bersinar dengan terang dan sangat menyilaukan matanya dan udara yang sangat dingin  menembus tubuhnya.Dengan sekuat tenaga Masumi berusaha untuk tidak menumpahkan air matanya.
‘’ Mulai sekarang aku akan membunuh perasaan cintaku pada Maya dan musim gugur akan menjadi hidupku yang menyedihkan karena aku akan menikahi wanita yang tidak aku cintai’’.
****
Di kediaman keluarga Takamiya tengah disibukan dengan acara pernikahan Shiori.Pak Takamiya ikut merasa senang dengan pernikahan cucu kesayangannya.Shiori berada di kamarnya sedang memilih pakaian untuk dikenakan makan malam dengan Masumi.
‘’Halo Shiori, kamu hari ini terlihat sangat senang’’
‘’Kami akan makan malam’’.
‘’Shiori’’.
‘’Apa?’’
‘’Kamu sudah menceritakan pada Masumi tentang sejarah keluarga kita’’.
Shiori langsung menatap kakeknya dengan tatapan marah.
‘’Kakek jangan coba-coba bilang padanya tentang keluarga kita. Aku tidak ingin Masumi mengetahuinya setidaknya sampai kami sudah menikah. Saat itu aku akan memberitahukannya. Pokoknya sebelum Masumi jadi suamiku kakek atau siapa pun dilarang memberitahu tentang keluarga kita sebenarnya. Kalau Masumi sampai tahu, pernikahan ini akan batal’’teriak Shiori.
‘’Baiklah. Kakek akan tutup mulut sampai pernikahanmu dan Masumi terjadi’’.
‘’Terima kasih. Sekarang yang jadi masalahku adalah gadis itu’’.
‘’Gadis itu?’’
‘’Kitajima Maya’’.
‘’Ada apa dengannya?’’
‘’Dia adalah salah satu penghalang antara aku dan Masumi. Meskipun sekarang dia sudah resmi menjadi kekasih Sakurakoji tetap saja dia masih merupakan ancaman untukku’’.
‘’Seharusnya kamu tidak perlu menganggap dia sebagai ancaman karena dia sudah mempunyai seorang pria disisinya’’.
‘’Aku tahu, tapi Masumi mencintainya. Hatinya sudah diberikan kepada Maya. Aku sudah berusaha untuk merebut hatinya, tapi kenyataanya aku tidak berhasil mendapatkan hatinya. Masumi Hayami tidak benar-benar mencintaiku. Masumi masih berusaha mendekati Maya. Kalau keluarga Hayami sampai mengetahui rahasia keluarga kita, habislah kita. Aku tidak ingin kehilangan Masumi’’.
‘’Kakek akan memberitahu seluruh anggota keluarga kita untuk menjaga rahasia dari Masumi sampai dia menjadi suamimu’’.
‘’Terima kasih kakek. Aku tidak ingin Masumi merasa takut dengan kutukan keluarga kita yang sudah dijatuhkan sejak 200 tahun yang lalu oleh klan Harada pada kita. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu sehingga keluarga kita terkena kutukan yang mengerikan seperti ini. Setiap orang yang berhubungan dengan keluarga kita pasti mati dengan cara yang mengerikan. Suatu saat pasti aku juga kena’’.
‘’Maaf. Gara-gara permusuhan di masa lalu. Kamu juga ikut menanggungnya’’kata pak Takamiya sedih.
Pak Takamiya memeluk Shiori dengan penuh kasih sayang.
****
 Masumi dan Shiori sudah tiba di restoran Tokyo Bay. Suasana restoran ini sangat romantis. Mereka makan di luar ruangan yang diterangi oleh cahaya lilin. Dilangit bulan purnama bersinar dengan terang sehingga di luar tidak terlalu gelap dan juga di restoran ini ada musik yang mengalun dengan indah.
‘’Shiori, kamu baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat’’.
Shiori mengenggam tangan Masumi yang berada diatas meja.
‘’Aku tidak ada apa-apa. Sungguh’’.
Tidak lama kemudian makan malam tiba. Ketika mereka akan  menyantap makan malam Sakurakoji dan Maya datang dan mereka duduk tidak jauh dari Shiori dan Masumi duduk.
‘’Masumi, sepertinya itu Maya dan Sakurakoji’’.
‘’Iya kamu benar’’.
Shiori melihat kecemburuan dalam diri Masumi dan Maya menyadari keberadaan mereka disini. Sakurakoji menyadari perubahan raut wajah Maya.
‘’Masumi, bagaimana kalau kita menyapa mereka?’’
‘’Baiklah’’.
Masumi menuruti perkataan Shiori dan mendekatinya.
‘’Halo Maya’’sapa Shiori.
Sakurakoji terkejut melihat pak Hayami dan tunangannya ada disini.Masumi menatap Maya dengan pandangan pilu. Wanita yang dicintainya berada begitu dekat dengannya, tapi dia tidak bisa menjangkaunya karena Maya begitu sangat jauh untuk dia raih.
‘’Ha..halo!’’
‘’Bagaimana kabarmu?’’
‘’Aku baik. Terima kasih’’.
‘’Mungil, bagaimana kalau kita makan bersama-sama?’’
‘’Itu...’’
‘’Terima kasih pak Hayami atas tawaran Anda, tapi aku dan Maya sedang merayakan hari jadi kami. Hari ini tepatnya  satu tahun kami sudah menjadi sepasang kekasih’’.
Diwajah Masumi tersirat kesedihan. Betapa beruntungnya Koji mendapatkan cinta Maya.Shiori terus melirik ke arah Masumi dan menyadari Masumi  cemburu . Maya juga tidak luput dari perhatian Shiori.
‘’Shiori, sebaiknya kita kembali ke meja kita. Kita tidak boleh menganggu mereka’’.
‘’Baik. Kamu benar sayang. Sebaiknya kita jangan menganggu mereka’’.
Maya terus meperhatikan Masumi. Di hatinya terasa sangat sakit melihat Masumi dan Shiori begitu sangat akrab.
‘’Maya,ada apa?’’
‘’Sebaiknya kita cari restoran yang lain saja’’.
‘’Tapi memangnya kenapa?’’
Wajah Maya terlihat sangat sedih.
‘’Ayo Maya katakan ada apa?’’
Maya mulai meneteskan air matanya dan itu membuat Sakurakoji khawatir.
‘’Maaf aku mau pergi ke toilet’’.
Shiori yang sejak dari tadi memperhatikan Maya semakin yakin kalau Maya juga mencintai Masumi
 ‘’Masumi, aku mau pergi ke toilet’’.
‘’Baiklah. Jangan lama-lama. Cepat kembali’’.
Shiori melihat Maya  sedang membasuh wajahnya.
‘’Maya’’
‘’Nona Shiori’’.
‘’Aku belum mengucapkan selamat padamu. Kamu dan Sakurakoji sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Semoga hubungan kalian berdua lancar’’.
‘’Terima kasih’’.
‘’Sekarang aku dan Masumi sedang sibuk mempersiapkan pernikahan kami. Aku ingin kamu datang pada pernikahan kami. Apa kamu sudah tahu kalau pernikahanku dengan Masumi di percepat’’.
Maya terkejut  dan wajahnya kembali muram.
‘’Maya, apa kamu mencintai Masumi?’’
‘’Kenapa Anda mangatakan itu? Tidak aku tidak mencintainya’’.
‘’Benarkah? Tapi sepertinya hatimu tidak bicara seperti itu. Kamu sebenarnya mencintai Masumi kan? Tapi aku tidak akan membiarkan kamu memilikinya karena Masumi adalah milikku. Jangan coba-coba kamu merebutnya dariku’’.
‘’Iya. Aku memang mencintainya, tapi tenang saja nona Shiori aku tidak akan merebut pak Masumi dari Anda karena pak Masumi tidak mencintaiku’’.
‘’Bagus. Pegang ucapanmu tadi’’.
Shiori meninggalkan Maya di toilet dan  Maya menangis terisak-isak. Tidak dapat menahan kepedihan hatinya.
‘’Shiori, sebaiknya kita pulang’’.
‘’Tapi Masumi inikan belum larut malam. Aku masih ingin disini bersama denganmu’’.
‘’Besok aku ada rapat penting, jadi aku harus bangun pagi-pagi. Sebaiknya kita pulang saja’’.
‘’Baiklah’’.
‘’Maaf Shiori, aku sebenarnya ingin cepat-cepat pergi dari sini. Aku sudah tidak tahan melihat kebersamaan Maya dan Sakurakoji lebih lama lagi’’.
Shiori masuk kedalam mobil dan meluncur pergi dari tempat parkir restoran Masumi masih berdiri disana memandang kepergian Shiori.
‘’Masumi apakah kamu masih mencintai Maya. Kenapa dihatimu tidak ada aku sedikit pun’’.
Cahya bulan bersinar begitu terang menarangi gelapnya malam.
Masumi kemudian menuju tempat parkir dan pergi dari retsoran dengan kecepatan tinggi.
****
Maya pulang  dengan bersimbah air mata karena selama perjalanan pulang Maya terus menangis. Rei mengkhawatirkannya dan menatap tajam Sakurakoji.
‘’Koji, apa yang terjadi?’’
‘’Aku tidak tahu. Maya, terus menangis sejak kami memulai makan malam’’.
‘’Apa telah terjadi sesuatu di restoran tempat kalian makan?’’
‘’Tidak ada. Kami hanya bertemu dengan pak Hayami dan tunangannya’’.
‘’Pak Hayami’’kata Rei dengan wajah curiga.
‘’Sebaiknya aku pulang saja. Kalau terjadi sesuatu pada Maya, bisakah kamu menghubungiku?’’
‘’Tentu saja’’.
Rei mengantar Sakurakoji sampai pintu depan, kemudian dia melihat ke arah pintu kamar Maya .
‘’Maya menangis pasti ada hubungannya dengan pak Hayami. Aku yakin itu’’.
****
Masumi dalam perjalanan pulang menuju kerumahnya. Dia terlihat sangat kesal.
‘’Masumi......’’
Masumi terkejut ada orang yang memanggil namanya dan langsung memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
‘’Masumi....’’
Suara itu terdengar lagi dan bernada rendah seperti tertahan di tenggorokan.Masumi mencari-cari asal suara itu, tapi tidak ditemukan.Ketika Masumi akan menjalankan lagi mobilnya, suara itu terdengar lagi.
‘’Jangan menikah dengan Shiori Takamiya. Kau harus menjauh dari  mereka kalau tidak ingin hidupmu berakhir dengan cara yang mengerikan. Kamu harus menjauhi keluarga Takamiya dari sekarang’’.
‘’Siapa kamu? Tunjukkan dirimu!’’
Suara itu tidak terdengar lagi yang sekarang terdengar hanya suara mobil yang lalu lalang.Masumi menjadi merinding dan segera menjalankan mobilnya.
‘’Itu tidak mungkin hantu. Aku tidak mempercayainya. Tidak percaya.Hahahaa.....pasti aku sudah gila bisa mendengar suara-suara aneh. Pasti karena aku kelelahan saja. Yang kubutuhkan sekarang hanya istirahat’’.
 Pagi harinya Masumi datang ke kantor dengan wajah lesu dan ada lingkaran hitam di matanya.
‘’Mizuki, batalkan semua janjiku hari ini, juga termasuk rapat hari ini.Ganti besok saja’’.
Mizuki melihat bossnya terlihat sangat lesu daan juga pucat.
‘’Anda kenapa? Kalau sakit sebaiknya pulang saja. Jangan memaksakan diri untuk bekerja’’.
‘’Aku tidak apa-apa.Jangan khawatir. Sekarang tinggalkan aku sendiri’’.
‘’Baik’’.
Blam!
Masumi duduk di sofa dan terlihat mengantuk. Semalaman Masumi tidak bisa tidur setelah mendengar suara-suara aneh yang memperingatkannya untuk menjauh dari keluarga Takamiya.Suara-suara itu terus terngiang-ngiang di kepalanya dan juga mimpi aneh yang dialaminya tadi malam.Mimpi sebuah kebakaran hebat yang menghabisi seluruh desa pada zaman Edo. Seolah-olah dirinya merasa berada disana menyaksikan kebakaran itu. Baginya mimpi itu  seperti nyata dan seperti dalam adegan sebuah film.
****
 Sakurakoji keluar dari rumahnya untuk membuang sampah dan dia sangat terkejut di depan rumah sudah ada Shiori yang sedang menunggunya.
‘’Apa yang sedang Anda lakukan disini?’’
‘’Aku datang untuk menemuimu. Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Bisa kamu ikut aku sebentar?’’
‘’Ba...baik’’.
Sakurakoji dan Shiori memasuki mobil. Di dalam mobil keduanya terdiam. Koji terlihat tegang dan juga gugup. Setengah jam kemudian mobil sudah berada disebuah gerbang rumah yang sangat tinggi. Gerbang itu terbuka  dan mobil masuk. Terlihat sebuah halaman rumah yang sangat besar dan juga rumah Takamiya yang sangat mewah. Mobil berhenti tepat didepan pintu masuk. Beberapa pelayan menyambut kedatangan mereka Shiori membawa Koji ke sebuah taman dihalaman belakang rumah dan  disuruh duduk dikursi dekat kolam ikan. Didepan ada meja yang sudah terhidang berbagai macam kue . Shiori duduk didepan Koji.Dia sangat cantik dan anggun. Tunangan pak Hayami memang benar-benar sangat cantik pikir Koji.
‘’Apa yang ingin Anda bicara denganku?’’
‘’Ini mengenai Kitajima Maya’’.
‘’Ada apa dengannya?’’
‘’Sepertinya calon suamiku mencintai Maya’’.
‘’Apaaa...itu tidak mungkin. Kenapa Anda bisa berpendapat seperti itu?’’
‘’Masumi selalu memperhatikan Maya dan memperlakukan dia dengan baik. Aku juga melihat tatapannya saat sedang melihat Maya. Tatapannya sangat lembut dan ada cinta didalamnya. Tapi setiap kali aku menanyakannya kepada Masumi dia hanya mengatakan tertarik kepada Maya hanya sebagai aktris telur emas Daito tidak lebih dari itu. Meskipun dia mengatakan itu aku tetap saja curiga aku yakin Masumi menaruh perasaan pada Maya’’.
‘’Aku masih belum percaya kalau pak Hayami mencintai Maya. Kenapa Anda mengatakan semua ini padaku?’’
‘’Aku ingin kamu menjaga baik-baik kekasihmu itu. Jangan sampai Masumi berhasil merebut Maya darimu. Pasti kamu tidak mau itu terjadi bukan?’’
‘’Aku masih belum percaya kalau pak Hayami mencintai Maya. Kalau begitu kenapa dia menikahi Anda?’’
‘’Itu karena ada perjanjian bisnis diantara keluarga kami. Masumi sama sekali tidak pernah mencintaiku, tapi aku mencintainya. Aku tidak ingin kehilangan dia. Kamu juga sangat mencintai Maya bukan? Jadi jangan biarkan Maya berada dekat-dekat dengan Masumi. Apa kamu mengerti?’’
‘’I..iya aku mengerti’’.
‘’Bagus. Silahkan makan kue-kue ini. Rasanya sangat enak’’.
Koji mulai memakan kue-kue itu ditemani oleh Shiori yang berkali-kali tersenyum kepadanya.Pandangan Sakurakoji melihat keseluruh rumah Takamiya yang mewah, tapi dia merasakan ada sesuatu yang lain dari rumah Shiori.Ada susana yang mencekam yang menyelimuti rumah Takamiya.Suara burung gagak mulai terdengar dengan keras dan samar-samar Koji mendengar suara jeritan seseorang yang terbawa oleh angin berhembus.
‘’Nona Shiori, apakah Anda dengar itu?’’
‘’Dengar apa?’’
‘’Suara jeritan seseorang’’.
Shiori terlihat gugup dan dia kembali meminum teh lemon hangatnya kembali dan tangannya gemetar ketika menyimpan cangkir di meja.
‘’A..aku tidak mendengar apa-apa. Mungkin itu hanya suara angin. Akhir-akhir ini angin selalu bertiup dengan kencang dan mungkin itu hanya perasaanmu saja’’.
‘’Mungkin juga’’.
Burung gagak kembali berdatangan dan kali ini jumlahnya agak banyak .
Goaaak...goaaakkk...gooaakkk...
‘’Aneh. Kenapa disini banyak burung gagak’’.
‘’Kalau itu aku tidak tahu’’.
Koji menjadi merinding mendengar suara burung gagak dan dia berpamitan pulang pada Shiori . Sakurakoji berdiri dan pergi menuju pintu keluar tanpa bicara sepatah katapun. Mobil dan sopir sudah menunggu untuk mengantarkannya pulang. Mobil melaju dengan kencang dan tidak terasa telah sampai di depan rumah. Hari sudah sore Koji masuk kekamarnya dan memikirkan pembicaraannya dengan Shiori dan tidak percaya Pak Hayami mencintai Maya.Di hatinya timbul ketakutan yang mengerikan bagaimana kalau Maya juga mencintai pak Hayami.
‘’Maya, tidak mungkin mencintai pak Hayami karena dia membencinya. Dia yang sudah menyebabkan ibunya meninggal. Orang yang ada di hati Maya adalah mawar ungu. Maya mencintai mawar ungu’’.
Shiori langsung pergi ke ruang bawah tanah dan menemui pamannya yang sudah menjadi setengah gila karena dia tidak dapat lagi menahan kutukan keluarganya. Setiap hari hidupnya diikuti oleh rasa takut .
‘’Halo paman Keiji!’’
‘’Shiori lepaskan paman dari sini. Aku tidak ingin berada di penjara bawah tanah’’.
‘’Maaf. Paman aku tidak bisa melapaskan paman karena aku tidak ingin semua orang tahu kegilaan paman ini. Aku menyesal istri dan anak paman mati gara-gara kutukan keluarga kita’’.
Shiori semakin mendekatkan diri pada tralis penjara dan memegang tralis itu kuat-kuat.
‘’Dengar aku paman Keiji, hentikan jeritan paman itu aku tidak ingin mendengarnya lagi. Aku tidak ingin calon suamiku mendengar jeritanmu itu’’kata Shiori marah.
Keiji mendekati Shiori dan menatapnya galak.
‘’Apakah kamu takut calon suami tahu kutukan keluarga kita. Kamu harus ingat kau tidak akan terhindar dari kutukan ini karena kau salah satu anggota klan Takamiya. Aku jadi merasa kasihan dengan calon suamimu. Dia tidak tahu apa-apa tentang keluarga calon istrinya’’.
‘’Lalu bagaimana dengan paman? Bukannya kita berdua juga melakukan hal yang sama. Paman tidak pernah memberitahu istrimu tentang keluarga kita. Baru setelah kalian menikah paman baru memberitahunya’’.
‘’Sekarang aku menyesalinya. Kutukan ini membuat aku jadi gila.Kau sendiri bisa lihat aku’’.
‘’Aku tidak ingin seperti paman. Aku akan berusaha menghindari kutukan ini’’.
‘’Tidak ada seorang pun yang berhasil menghindari kutukan ini selama kamu masih menjadi anggota keluarga Takamiya termasuk orang tuamu dan kakek’’.
‘’Hentikan! Cukup! Aku tidak ingin mendengarnya lagi’’Shiori memegangi kedua tangannya.
Keiji tertawa terbahak-bahak.Hahahahahaha.....
‘’Sebentar lagi kau juga akan terkena kutukan itu’’
Shiori meninggalkan paman Keiji yang masih sedang memandanginya dengan tatapan marah.
****
Masumi sedang sibuk membaca beberapa proposal dan juga dokumen-dokumen yang sudah menumpuk di mejanya, bahkan dia melupakan makan siangnya.
Tok...tok...
‘’Ada apa?’’
‘’Maaf pak. Ada orang yang ingin menemui Anda’’.
‘’Siapa?’’
‘’Pak Takuya Harada’’.
Masumi kelihatan bingung dan akhirnya dia mengenali pak Harada yang dijumpainya 13 tahun lalu.
‘’Suruh dia masuk!’’
Mizuki mempersilahkan pak Harada masuk.
‘’Masumi, senang bisa melihatmu lagi. Apa aku menganggumu?’’
‘’Aku juga senang bisa bertemu dengan Anda lagi. Pekerjaanku hampir selesai jadi tidak menganggu sama sekali’’.
Masumi mempersilahkan pak Harada duduk , kemudian Mizuki datang membawa dua cangkir kopi.
‘’Aku hampir tidak mengenalimu. Sekarang kamu sudah menjadi direktur Daito yang sukses. Sesuai dengan dugaanku 13 tahun yang lalu. Aku senang kamu baik-baik saja’’.
‘’Aku juga hampir tidak mengenali Anda’’
‘’Aku sudah tua dan rambutku sudah beruban. Kamu tumbuh menjadi pria tampan dan sukses. Bagaimana kabar ayahmu?’’
‘’Dia baik-baik saja’’.
‘’Pasti dia sudah bertambah sangat tua, bukan?’’
‘’Iya’’.
‘’Ha..ha..ha..ha..’’
Masumi meminum kopinya dan menatap pak Harada.
‘’Selama ini Anda tinggal dimana? Aku tidak pernah mendengar kabar dari Anda’’.
‘’Selama ini aku tinggal di Amerika sambil mengurus beberapa bisnisku disana’’.
Pak Harada menatap Masumi dan tiba-tiba raut wajahnya berubah jadi khawatir.
‘’Aku dengar kamu bertunangan dengan Shiori Takamiya, apa itu benar?’’
‘’Iya. Sebentar  lagi kami akan menikah’’.
‘’Apa kamu mencintainya?’’
‘’Kenapa Anda tanyakan itu ?’’
‘’Kalau kamu tidak mencintainya sebaiknya kamu jangan menikahinya. Aku tidak ingin kamu  hidupmu berakhir dengan cara yang mengerikan. Keluarga Takamiya tidak baik untukmu’’.
Masumi langsung tersadar perkataan pak Harada sama dengan suara-suara yang memperingatkannya akan keluarga Takamiya.
‘’Tidak baik bagaimana?’’
‘’Pokoknya tidak baik. Keluargaku sangat mengenal keluarga Takamiya. Apa kamu masih ingat permusuhan diantara keluarga kami’’.
‘’Iya aku ingat, tapi apa hubungannya denganku?’’
‘’Maaf. Aku tidak bisa menjelaskan secara detail padamu, tapi yang jelas mereka akan membawamu ke dunia yang gelap dan kalau pun ingin nyawamu selamat’’.
‘’Pak Harada sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga kalian?’’
‘’Aku tidak bisa mengatakannya padamu. Ini terlalu mengerikan untuk diceritakan’’.
Masumi melihat wajah pak Harada yang sangat ketakutan dan juga dia kelihatan sangat gugup. Pak Harada memain-mainkan jari-jarinya dipangkuannya.
‘’Aku sebenarnya tidak mencintai Shiori?’’kata Masumi tiba-tiba
‘’Benarkah? Syukurlah! Lebih baik kamu tidak usah menjadi salah satu bagian kelurga mereka, kalau sekedar partner bisinis tidak masalah’’.
‘’Tapi maaf. Sepertinya aku tidak bisa membatalkan pernikahanku dengan Shiori’’.
Wajah pak Harada mulai mengeras lagi.
‘’Masumi, kamu tidak tahu apa yang telah kamu lakukan sekarang. Jangan menikahinya. Aku mohon jangan menjadi salah satu dari mereka. Aku ingin kamu tetap hidup’’.
‘’Maaf pak Harada, tapi ini sudah menjadi keputusanku’’.
‘’Masumi’’.
Pak Harada menatap Masumi dengan pandangan memohon.Masumi sama sekali tidak mengerti kenapa pak Harada bersikeras melarangnya untuk menikahi Shiori.
‘’Anda jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Shiori wanita yang baik’’.
‘’Apa kamu yakin dia wanita yang baik? Yang aku tahu semua anggota keluarga mereka tidak ada yang baik’’.
Masumi jadi bertambah bingung dengan perkataannya. Sebenarnya apa yang ingin dia coba katakan.
‘’Masumi, sebaiknya aku pulang. Aku datang kesini hanya untuk memperingatkanmu supaya tidak menikahi Shiori Takamiya. Sepertinya kamu tidak mendengarkan perkataanku. Aku harap kamu tidak kenapa-kenapa. Aku permisi dulu.Maaf sudah menyita waktumu’’.
Pak Harada berdiri dengan wajah lesu dan Masumi mengantarkannya sampai pintu.
‘’Masumi, berjanjilah. Kamu akan baik-baik saja, karena...karena aku tidak ingin melihat lagi banyak kematian yang disebabkan oleh keluarga Takamiya’’.
Pak Harada pergi meninggalkan kantor Masumi dengan banyak pertanyaan yang ingin diketahui oleh Masumi.
****
Angin musim gugur berhembus, udara di luar sangat dingin. Maya dan Rei duduk mengelilingi kotatsu* agar kaki mereka tetap hangat.Didepan Maya ada segelas coklat panas dan uapnya masih mengepul. Mereka sedang menonton drama di televisi. Sesekali Maya tertawa ketika menonton drama dan Rei melihat Maya sudah merasa lebih baik setelah semalaman menangis.Tapi meskipun begitu Rei tetap khawatir.Maya tidak pernah bercerita apa pun tentang permasalahannya kepada siapa pun. Maya lebih suka menyimpan masalahnya sendiri daripada menceritakannya pada orang lain.
*Kotatsu adalah sejenis meja lengkap dengan selimut dan penghangat dirumah-rumah pada cuaca dingin.
‘’Maya, kalau kamu ada masalah kamu tidak perlu segan-segan menceritakannya padaku. Mungkin aku dapat membantumu’’.
‘’Terima kasih Rei, tapi sekarang aku sudah tidak apa-apa’’.
Rei tidak percaya kalau Maya baik-baik saja pasti sekarang dia sedang mengalami masalah.Rei mulai mencurigai Maya mempunyai perasaan khusus pada Masumi.Rei meminum coklat panasnya sambil menatapnya, kemudian menyimpan cangkirnya di meja sambil digenggam dengan kedua tangannya.
‘’Ma....maya’’.
‘’Hmmm....’’
‘’Kamu telah jatuh cinta pada pak Hayami, bukan?’’
Deg!
‘’Rei....ka...kamu...bagaimana?’’Maya menundukan kepalanya.
‘’Jadi itu benar’’kata Rei tanpa mengalihkan perhatiannya dari televisi sambil meminum coklatnya lagi.
‘’Ta...tapi bagaimana kau tahu itu? Siapa yang memberitahumu itu?’’
‘’Tidak ada seorang pun yang memberitahuku. Maya, kau sahabatku kita sudah tinggal bersama lama sekali, jadi aku bisa tahu sifatmu dengan baik. Aku selalu memperhatikanmu setiap kali kau memandang pak Hayami. Aku melihat binar-binar cinta dimatamu dan setiap kali pak Hayami berada bersama dengan tunangannya dimatamu terpancar kesedihan. Kau ingat tidak waktu kamu membaca koran yang isinya pengumuman pernikahan mereka kamu menangis dengan tiba-tiba lalu mengurung diri di kamar’’.
‘’Aku ingat’’kata Maya sambil tertunduk sedih.
Rei menggeser duduknya mendekati Maya dan mengenggam tangan Maya.
‘’Maya, aku tidak tahu kenapa kamu bisa jatuh cinta pak Hayami karena yang selama ini aku tahu kamu benci padanya.Aku juga tidak tahu sejak kapan kebencianmu kepadanya berubah menjadi cinta. Kau harus lupakan dia karena cintamu padanya tidak akan mungkin terwujud’’.
‘’Aku tahu’’disela isak tangis Maya.
‘’Apa Koji tahu hal ini?’’
‘’Dia tidak tahu sama sekali’’.
‘’Bagus. Kalau dia tahu pasti dia akan sangat sedih sekali. Koji sangat baik. Jadi jaga hubungan baik kalian selama ini’’.
‘’Reiiiiiii’’Maya memeluk Rei dan menangis di pelukannya.
‘’Sudah jangan menangis. Nanti matamu bertambah bengkak. Bukannya besok bu Mayuko akan mengumumkan siapa yang berhak mementaskan bidadari merah. Jadi gunakan hari libur yang diberikan pak Kuronuma hari ini dengan baik jangan sampai kamu sakit. Sekarang sudah memasuki musim dingin’’.
‘’Baik’’.
Maya melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya dan Rei mengusap-usap kepala Maya.
Masumi duduk melamun di kantornya sambil memandangi jendela. Dia tenggelam dengan pikirannya. Setiap kata yang diucapkan pak Harada selalu terngiang-ngiang dikepalanya. Dia menyebut banyak kematian dan itu membuat tubuh Masumi merinding.
‘’Aaarrgghh....aku benar-benar tidak tahu ada rahasia apa diantara kedua keluarga itu. Mereka terlihat misterius. Permusuhan yang sudah berlangsung 2 abad. Apa itu tidak salah? Sebenarnya permusuhan seperti apa?’’
Rasa ingin tahu Masumi yang besar bertekad untuk menyelidikinya. Dia ingin tahu misteri apa yang disimpan oleh pak Harada dan juga keluarga calon istrinya.
‘’Hijiri ini aku. Aku ingin kamu menyelidiki tentang sejarah keluarga pak Harada dan juga keluarga Takamiya. Aku ingin kamu mendapatkan informasi tentang mereka secara detail. Aku tidak perduli kalau harus memakan waktu yang lama’’.
‘’Baik pak Hayami. Akan segera saya lakukan’’.
Masumi menutup teleponnya dan kembali melamun sambil memandangi gelang yang ada ditangannya.
‘’Aku ingin sekali bertemu dengan nenek itu? Atau jangan-jangan nenek itu sudah meninggal’’Masumi terlihat menjadi lesu lagi.
****
Pak Takamiya berada di kamar tidurnya dan duduk disofa dekat jendela sambil melihat-lihat foto album keluarga yang sudah lama dan juga buku yang berisi mengenai seluruh anggota keluarga Takamiya dari 2 abad yang lalu.Matanya sendu menatap semua daftar nama dan foto dalam buku itu. Jari-jarinya menelusuri buku itu. Hatinya merasa perih melihat nasib keluarganya yang begitu gelap dan suram.Satu-persatu anggota keluarganya mati dengan cara yang mengerikan.Mungkin juga dirinya dan Shiori akan bernasib sama seperti anggota keluarga Takamiya yang lain pikirnya.
‘’Ini semua gara-gara kamu Daisuke Takamiya. Seandainya kamu tidak melakukan perbuatan yang sangat jahat dan kejam di Zamanmu mungkin keluarga kita tidak akan mati dengan cara yang mengerikan. Keluarga ini sudah benar-benar terkutuk.Kamu sudah membuat hampir seluruh keluarga ini mati dengan tidak wajar. Semua ini karena hatimu dipenuhi oleh kebencian dan dendammu pada keluarga Harada’’.
Pak Takamiya menutup buku itu dan mulai meneteskan air mata. Lalu dia berjalan mendekati lemari pakaiannya dan membuka box besi dari dalam lemari pakaiannya. Dia mengeluarkan sebuah tas kecil berbahan kain beludru berwarna coklat tua dan juga sebuah buku tebal tua yang sampulnya berwarna abu-abu tua dan memiliki tulisan dengan tinta berwarna emas mengkilat. Buku itu terkunci, lalu pak Takamiya membuka tas kecil dan dia mengeluarkan sebuah kalung berbentuk matahari yang sisi-sisinya dikelilingi oleh batu safir berwarna biru. Kalung itu terasa sangat hangat ditangannya. Kalung itu juga adalah kunci buku yang sedang dipegang olehnya. Untaian huruf emas yang ada disampul buku depan membentuk huruf Collectio Veterum Magia. Pak Hayami membuka buku itu . Kertas buku itu berwarna emas mengkilat dengan tulisan berwarna perak mengkilat. Dengan mata berbinar pak Takamiya melihat-lihat isi buku itu. Sudah hampir 5 tahun dia tidak pernah membuka buku itu. Buku itu adalah warisan dari leluhurnya dan umur buku itu sudah ratusan tahun.
‘’Masyarakat umum tidak boleh mengetahui rahasia keluarga Takamiya. Aku akan menjaga rahasia ini semampuku. Aku ingin melindungi keluargaku’’tekad pak Takamiya.

Bersambung.

3 comments:

orchid on 28 June 2011 at 11:46 said...

Memang sedikit aneh, berbau mistis, wow, teruskan lagi

Heri Pujiyastuti on 28 June 2011 at 15:02 said...

Bagus buanget....Lain daripada yang lain...
Sukaaaa.....

Anonymous said...

bagus, menarik, rasanya spt gnk versi horor nih...
-nadine-

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting