Wednesday 27 April 2011

Fanfic TK : The Proposal

Posted by Ty SakuMoto at 14:21
Setting : Dalam cerita ini, Masumi telah memutuskan hubungannya dengan Shiori. Mereka tidak jadi menikah. Maya dan Masumi juga sudah saling mengakui perasaan mereka masing-masing dan sudah berpacaran sekitar satu tahun. (Untuk usia; Maya : 22-23 tahun sedangkan Masumi : 33-34 tahun).

Rating : T

The Proposal
(By. Natalie Choi)


Elvis Presley - Elvis Presley - Love Me Tender

Powered by mp3skull.com

Love me tender

Love me dear

Never let me go

You have made my life complete

And I love you so……


Sayup-sayup terdengar alunan lembut lagu cinta yang dulu sempat dipopulerkan oleh sang mendiang raja Rock ‘n Roll, Elvis Presley, di ruangan tersebut. Hanya cahaya tiga buah batang lilin yang berdiri tegak di atas sebuah tempat lilin mewah dan diletakkan di atas sebuah meja makan yang hanya bisa menampung dua orang  dan sinar rembulan yang menyusup masuk lewat sebuah jendela besar di salah satu sudut ruangan itulah yang menjadi penerangnya.


Masumi Hayami, Direktur Muda Daito yang tampan dan gagah, tampak berjalan mendekati seorang wanita berambut panjang yang duduk tidak begitu jauh di depannya. Pada salah satu tangannya, Ia tampak menggenggam serangkaian bunga mawar ungu yang begitu indah. Ketika akhirnya Ia sudah sampai di depan wanita tersebut, Ia pun pelan-pelan mulai berlutut di hadapannya, mengangkat kepalanya sedikit untuk memberikan sang wanita tatapan lembut penuh cinta disertai bonus sebuah senyuman maut yang menawan serta sanggup membuat hati wanita mana saja bergetar karena tersihir oleh pesonanya. Lalu akhirnya Ia menyerahkan rangkaian bunga mawar ungu tersebut kepada sang wanita dan menggenggam tangannya dengan erat namun penuh kehangatan.


“Belahan jiwaku…..”


Masumi memulai rangkaian kata-kata yang telah Ia susun satu bulan sebelumnya tersebut, tentu saja melalui berbagai macam revisi akibat masukan-masukan yang Ia dapat dari menonton film-film di televisi maupun dari dua orang kepercayaannya, yaitu sang agen 007 dan sang sekretaris supernya. Awalnya Ia memang menginginkan suatu susunan kata-kata mutiara indah yang romantis dan sedap didengar bak Shakespeare, tetapi setelah melalui berbagai macam pertimbangan akhirnya hanya inilah yang dapat dilakukannya untuk menyampaikan maksudnya kepada sang pujaan hati tercinta.


“Aku benar-benar ingin merangkai suatu rangkaian kata-kata yang indah untukmu hari ini, tapi kau tahu kan bahwa aku bukanlah seorang pria yang romantis. Aku tidak tahu bagaimana caranya menyusun kata-kata yang manis agar kau dapat terbuai sampai ke angkasa sebab aku hanyalah seorang pria dingin dan gila kerja yang sangat kesepian dan menjalani kehidupan yang hampa dan gelap tanpa arah sampai akhirnya aku bertemu denganmu. Saat itu, untuk pertama kalinya aku dapat melihat suatu cahaya bersinar di dalam duniaku yang kelam”. Masumi berhenti sesaat. Ia mengangkat sebelah tangannya untuk membelai pipi dari sang wanita yang sedang duduk dengan manisnya di depannya tersebut.


“Kekasihku, kaulah cahaya itu. Kaulah bintang yang bersinar terang di atas langit malamku yang suram. Dulu aku sama sekali tidak berani bermimpi untuk bisa mendapatkanmu, Sayangku. Bagiku hanya dengan memandangmu bersinar dengan terang di angkasa dari kejauhan saja sudah cukup, karena siapakah aku ini sehingga berani bermimpi untuk bisa merengkuh bintang di angkasa?”


“Dulu aku sangat iri sekali pada bintang-bintang lain yang silih berganti menemanimu di langit. Ingin sekali rasanya aku menjadi salah satu dari bintang-bintang tersebut. Tetapi, aku hanyalah aku, si manusia dingin dan tak berperasaan yang tidak pantas berada disana untuk menemanimu, sehingga aku hanya mampu menatap dalam diam saat bintang-bintang yang lain berebut untuk bisa bersama-sama dengan dirimu bersinar di angkasa setiap malamnya”.


“Tetapi kemudian datanglah suatu keajaiban. Bintangku itu jatuh tepat di sisiku. Kini ia tidak lagi menjadi bintang yang hanya dapat kupandang dari kejauhan saja, tetapi ia kini juga menjadi bintang yang dapat kurengkuh dan kupeluk setiap harinya”.


Lalu secara perlahan Masumi mengeluarkan sebuah kotak yang terbuat dari bahan beludru halus berwarna ungu dari dalam saku jasnya. “Bintangku, aku berharap dapat selalu memilikimu selamanya. Aku berharap agar kau dapat tetap tinggal dalam pelukanku setiap saat, karena semenjak kau jatuh ke dalam pelukanku, aku tidak ingin lagi melepaskan dirimu.”


Masumi kemudian membuka kotak perhiasan tersebut. Di dalamnya tampaklah sebuah cincin bertahtakan batu permata berwarna ungu muda yang berbentuk hati. Lalu dengan senyuman yang manis dan suara yang penuh kelembutan, Masumi akhirnya berkata ; “Sekarang aku tidak ingin lagi menjadi seseorang yang hanya bisa memandangimu dari kejauhan. Aku ingin juga menjadi seseorang yang dapat memilikimu selamanya. Aku tidak ingin lagi menjadi seorang penonton yang tak sanggup berbuat apa-apa saat bintang yang lain menemanimu bersinar. Kini aku ingin menjadi sumber daripada sinarmu tersebut. Aku ingin menjadi satu-satunya alasan yang membuatmu tetap bersinar di dalam gelapnya malam, sama seperti dirimulah yang menjadi satu-satunya alasan bagiku untuk tetap bertahan dan terjaga melawan kelamnya malam hidupku ini”.


Masumi menarik nafas perlahan untuk memantapkan hatinya mengatakan bagian terpenting dari rangkaian kata-katanya ini. “Kekasihku, belahan jiwaku tercinta, bersediakah kau menikah denganku?  Bersediakah kau memberikan kehormatan kepada si dingin yang tak berperikemanusiaan dan gila kerja ini untuk menjadi pendamping hidupmu dalam suka maupun duka, selamanya?” pintanya seraya memandang penuh harap kepada wanita yang dari tadi duduk tak bergerak sama sekali didepannya.


“Tidak.” akhirnya si wanita menjawab dengan nada yang penuh keyakinan. Tidak tersirat keraguan dimatanya maupun nada biacaranya untuk menolak pinangan dari sang direktur muda yang sukses tersebut.


Masumi mendongak kaget. Ia tampak sangat terkejut mendengar jawaban yang diterimanya.


“Kenapa?” tanyanya dengan nada setengah menuntut jawaban dari lawan bicaranya tersebut.


“Alasanya sangat sederhana, Pak Masumi. Karena saya tidak mencintai Anda. Saya pun bukanlah bintang Anda. Saya bukanlah kekasih anda. Terlebih lagi saya bukanlah belahan jiwa Anda. Saya… hanyalah sekretaris Anda yang waktu luangnya menjadi berkurang karena dengan teramat sangat terpaksa harus berpura-pura menjadi Maya dalam gladi resik  acara lamaran Anda yang menurut Anda spektakuler ini.”


Masumi berdiri dengan tampang kesal. Ia mendengus sambil menatap Mizuki, sekretaris tercintanya itu.


“Tapi kan setidaknya kau seharusnya bisa berpura-pura mengatakan ‘iya’ sebagai jawaban atas pertanyaanku tadi, Mizuki” kata Masumi jengkel.


“Lho, kenapa saya harus menjawab ‘iya’, Pak Masumi? Sepertinya anda yakin sekali bahwa Maya akan menerima lamaran anda malam ini. Jangan lupa, ada kemungkinannya juga ia akan berkata ‘tidak’ terhadap lamaran Anda nanti. Saya kan hanya mempersiapkan Anda untuk menghadapi kemungkinan terburuk saja” jawab Mizuki dengan cueknya dan membuat Masumi semakin kesal.


“Ah sudahlah. Kau memang benar-benar tahu bagaimana caranya merusak suasana hatiku, Mizuki” kata Masumi yang disambut oleh tawa Mizuki.


“Lebih baik kau cepat keluar sana. Sebentar lagi Maya akan datang”. Perintah Masumi.


“Baiklah, Pak Masumi” Mizuki kemudian membungkukan badannya kepada atasannya tersebut sebelum akhirnya ia berjalan menuju pintu keluar.


“Eh…tunggu dulu Mizuki” panggil Masumi tiba-tiba. Mizuki spontan membalikan badannya mendengar panggilan bos-nya tersebut.


“Ada apa lagi, Pak Masumi?” tanyanya.


“Bagaimana menurutmu tentang hal yang tadi kulakukan? Apakah sudah bagus?”


Mizuki tersenyum kecil sebelum akhirnya menjawab “JIkalau saya bukanlah sekretaris yang sudah lama bekerja dengan Anda dan mengetahui betapa menyebalkannya Anda, saya pasti akan menjawab ‘Iya’” jawabnya sebelum beranjak keluar dari pintu tersebut.


Masumi tersenyum senang. Jawaban dari Mizuki tadi entah mengapa membuatnya semakin bertambah yakin bahwa setelah malam ini, bintangnya tersebut akan tetap selalu berada dalam pelukannya selamanya. Perlahan ia menatap cincin pertunangan yang sudah ia pesan khusus untuk Maya. Didalam cincin tersebut terukirlah suatu tulisan yang berbunyi : I’m yours and you are mine ~MM~


Dan tampaknya keyakinan Masumi itu terbukti, karena tiga bulan kemudian Ia bersanding dengan Maya di atas pelaminan. Disaksikan oleh banyak orang mereka pun berjanji untuk saling mencintai dan setia satu sama lain sampai maut memisahkan mereka.



Love me tender

Love me true

Oh, My dreams fulfill

For my darling, I love you

And I always will


<<< The Proposal … End >>>

7 comments:

vie on 27 April 2011 at 14:51 said...

Sukaaaaa....^_________^ terhibur setelah baca betsu yg bikin kecewa kemarin

dina ( I ♥ Topeng kaca ) on 27 April 2011 at 15:15 said...

kasian Mizuki ...dibuat latihan ama masumi .....untung jawabnya tidak ...kalo iaya bisa2 kawin ma Mizuki nie

Anonymous said...

hahaha.. mantap mantap.. geli sendiri bacanya..hihi #ima

orchid on 27 April 2011 at 17:57 said...

sukaaaaa, kocakkkkkkk

Ty SakuMoto on 22 June 2011 at 00:49 said...

ya ampuuunn masumi raba2 pipinya mizuki >.<
untung latihannya bukan sama Hijiri, kalau sama Hijiri ntar ada yang denger bisa jadi skandal XD
btw, kata2 lamarannya masumi bikin aku pengen ketawa,,, huhuhu pasti malu banget deh kalo cowo musti ngucapin kata-kata seperti itu :p

Mkasih Nat <3<3

aan on 26 November 2011 at 10:00 said...

haaahhhh,,,

pantesan tuh cewek tak bergeming waktu masumi nyatain perasaannya,,,

mizuki tambah pinter aja bikin masumi keki,,qiqiqi

Anonymous said...

mateng kocakkkkkkkkkkkk

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting