Thursday 28 April 2011

Everlasting Love Chapter 1

Posted by Miarosa at 07:36
Rate : 21 +
Warning: kissu,kissu
Tempat:Tokyo,Jerman.
Waktu: Maya 20 tahun memainkan bidadari merah
Everlasting Love
( by Mia )
Chapter 1
Kiel, Jerman
Bulan ini adalah bulan yang sangat dingin. Salju turun sejak pagi dan baru berhenti setengah jam lalu dan jalanan sudah di penuhi oleh salju. Orang-orang pun sudah memulai membersihkan jalanan dari salju yang sudah menumpuk banyak. Gadis itu menggigil kedinginan dan ingin segera berada di apartemennya yang hangat dan duduk di depan perapian ditemani secangkir coklat susu panas. Langit sudah mulai gelap padahal jam baru menunjukan jam 4 sore. Lampu-lampu jalan dan rumah sudah dinyalakan. Gadis itu mempercepat langkahnya dan terpeleset’’aduuuuhhh’’erang gadis itu kesakitaan.Gadis itu jatuh terduduk di jalanan yang sangat licin,lalu berusaha berdiri dengan memegang batang pohon kecil yang ada disampingnya, dan gadis itu berhasil berdiri, lalu mengusap-usap bokongnya yang sakit. Apartemennya sudah dekat hanya 20 meter lagi dari tempat gadis itu terjatuh. Gadis itu mempercepat jalannya lagi. Ketika sudah sampai di depan gedung apartemennya , gadis itu melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam,lalu tersenyum,karena gadis itu mengenali siapa pemilik mobil mewah itu. Lalu gadis itu cepat-cepat masuk.
‘’Guten Tag Fräulein!’’kata penjaga apartemen itu.
(Selamat sore nona!)
‘’Guten Tag!”kata gadis itu sambil tersenyum.
(Selamat sore!)
“Sie haben einen Gast, und wartet auf Sie im Wartezimmer”.
(Ada tamu untuk Anda, dan menunggu Anda di ruang tunggu)
“Vielen Dank”.
(Terimakasih banyak)
Gadis itu langsung menuju ruang tunggu,dan melihat seorang pria sedang duduk,kemudian tersenyum.
“Hallo Vater,hallo Andre!”
(Halo ayah ,halo Andre!)
Pria itu berdiri dan tersenyum kepada anak perempuannya. Lalu gadis itu berlari kearahnya dan memeluknya.
“Wie geht es dich? Bist du gut?’’kata pria itu.
(Apa kabar ? apakah kamu sehat?)
“Ich bin gut”.Und du?
(Saya baik,dan kamu?)
“Ich bin auch gut”kata pria itu sambil mengacak-acak rambut anak perempuannya.
(Saya juga baik)
“Warum kommt Vater hier?”
(Mengapa ayah datang kesini)
“Vater vermisst dich und holst du wieder zu Hause ab. Nächste Woche ist dein Geburtstag. Vater und Mutter haben eine Geburtagsparty vorbereitet”.
(Ayah merindukanmu dan akan menjemputmu pulang ke rumah. Minggu depan adalah hari ulang tahunmu. Ayah dan ibu sudah menyiapkan pesta ulang tahun untukmu)
“Wirklich?”
(benarkah?)
Pria itu menganggukan kepalanya.
‘’Wie ist deine Studië?’’
(Bagaimana dengan kuliahmu?)
‘’Meine Studië is gut und keine Probleme’’.
(Kuliah saya baik-baik saja dan tidak ada masalah)
‘’Gut. Bereitest du deine Sachen und wir fahren jetzt zu Hause. Mama hat auf dich gewartet.’’
(Bagus. Siapkan barang-barang kamu dan kita pergi sekarang. Mama sudah menunggu kamu di rumah)
Gadis itu pergi ke atas untuk mengambil barang-barangnya. Tak lama kemudian mereka keluar dari gedung apartemen dan sopir membukakan pintu mobil untuk mereka. Lalu mereka pun pergi.


3 tahun yang lalu di Tokyo, Jepang.
Maya dan Masumi berada di kapal Astoria. Mereka berlayar bersama, meskipun hanya semalam,tapi itu adalah pelayaran yang indah dan tidak akan terlupakan. Disanalah Maya mengungkapkan perasaan kepada Masumi Hayami untuk kesekian kalinya dan akhirnya Masumi menyadarinya.Hati Masumi berbunga-bunga,dia tidak pernah menyangka kalau Maya mencintainya.
‘’Akhirnya mimpiku selama ini menjadi kenyataan ‘’pikir Masumi.Maya dan Masumi turun dari kapal dan tanpa sepengetahuan mereka, Shiori dan Sakurakoji sudah menunggu dengan cemas di pintu keluar. Akhirnya Shiori melihat Masumi keluar, dan Shiori sangat terkejut ketika melihat Maya berada bersamanya dan mereka berpelukan.Wajah Shiori berubah jadi pucat begitu juga dengan Sakurakoji dan mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Masumi dan Maya tidak menyadari kalau mereka berdua sedang di perhatikan oleh mereka.Sakurakoji tidak mempercayai apa yang dilihatnya tadi.
‘’Maya apa yang sebenarnya sudah terjadi antara kamu dan pak Hayami di kapal itu’’kata Sakurakoji dalam hati. Sakurakoji cemburu melihat kedekatan mereka berdua. Dengan perasaan kesal Sukarakoji akhirnya pergi dari pelabuhan.
Tiba-tiba Masumi berhenti berjalan dan memegang tangan Maya lebih erat sampai Maya kesakitan.
‘’Pak Masumi, ada apa?’’
Maya melihat pak Masumi dengan wajah keheranan. Akhirnya Maya menyadari kenapa Masumi berhenti berjalan. Maya juga melihat Shiori yang sedang berdiri tidak jauh di depannya. Maya pun terkejut dan berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Masumi dengan sekuat tenaga,tapi tidak bisa terlepas karena genggamannya begitu kuat. Akhirnya Maya menyerah. Masumi berjalan lagi dengan langkah cepat dan Maya berusaha untuk menyeimbangi jalannya Masumi. Akhirnya Masumi berhenti di depan Shiori dan menatapnya dengan pandangan dingin dan marah. Shiori sangat gugup ,tubuhnya gemetaran dan kedua tangannya dengan keras mencengkeram tas kecil yang dibawanya,lalu memberikan cek yang sudah dirobeknya ketangannya.Shiori kembali terkejut dan wajahnya semakin pucat.
‘’Masumi, kenapa Maya bisa bersamamu?’’
Masumi tidak menjawab, masih menatap Shiori dengan marah. Lalu Masumi pergi begitu saja dari hadapannya. Maya hanya diam melihat kejadian itu dan sekali lagi melihat kebelakang. Shiori masih berdiri disana tidak bergerak sama sekali. Mereka berdua kemudian menuju tempat parkir,ketika Masumi membukakan pintu mobil untuk Maya, tiba-tiba saja Shiori memegang lengan Masumi dengan wajah penuh air mata.
‘’Maya, masuklah ke dalam mobil’’kata Masumi sambil menatap Shiori. Kemudian Maya masuk ke dalam mobil.Maya melihat Masumi dan Shiori masih bertatapan satu sama lain, dan sama sekali tidak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.
‘’Lepaskan tanganmu’’kata Masumi. Shiori tetap tidak melepaskan tangannya.
‘’Masumi, kamu harus menjelaskan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu bersikap seperti ini padaku?’’
‘’APA KAMU TIDAK MENDENGAR KATAKU TADI....LEPASKAN TANGANKU’’.
Maya yang duduk di bangku mobil terkejut mendengar Masumi berteriak.
Akhirnya Shiori melepaskan tangan Masumi, lalu cepat-cepat masuk kedalam mobil.Selama dalam perjalanan Maya hanya diam begitu juga dengan Masumi. Selama setengah perjalanan, mereka tidak bicara.
‘’Maya...’’panggil Masumi tiba-tiba.
Maya terkejut dan membetulkan posisi duduknya.
‘’Apakah kamu baik-baik saja?’’
‘’Iya, saya baik-baik saja. Dan Anda, apakah Anda juga baik-baik saja?’’
‘’Iya...’’ kata Masumi sambil menganggukan kepalanya.
‘’Maya, saya minta maaf atas kejadian tadi. Apa teriakanku tadi mengagetkanmu?’’
‘’Tentu saja. Itu sangat mengagetkanku.’’
Masumi tersenyum dan melihat ke arah Maya.
‘’Kalau begitu sekali lagi saya minta maaf.’’
‘’Anda tidak perlu minta maaf kepada saya,karena Anda tidak mempunyai salah kepadaku.’’
Masumi tersenyum kembali.
‘’Terimakasih Maya. Saya akan langsung mengantarkanmu pulang dan kamu harus istirahat dengan baik.’’ Maya menganggukan kepalanya.
Maya memberanikan diri untuk bertanya mengenai Shiori.
‘’Hmmm, apa yang sebenarnya terjadi antara Anda dan Shiori tadi?’’
Masumi mengenggam tangan Maya.
‘’Jangan khawatir aku akan menyelesaikan masalah ini dan kamu tidak perlu melakukan apa-apa.’’
Maya menganggukan kepalanya lagi. Tidak lama kemudian mereka tiba di depan apartemen Maya. Masumi keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Maya.Ketika Maya akan membuka pintu gedung apartemen, Masumi tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak memeluk tubuh Maya yang mungil dan tiba-tiba saja Masumi menarik Maya dalam pelukannya dan Maya dapat merasakan hangatnya tubuh Masumi. Maya membenamkan wajahnya dalam pelukan Masumi dan pelukannya semakin erat sampai-sampai Maya tidak bisa bernafas. ‘’Pak Masumi, saya tidak bisa bernafas’’. Masumi langsung melepaskan pelukannya.
‘’Maaf Maya.Tadi saya sudah kehilangan kontrol saya’’.
‘’Tidak apa-apa’’kata Maya sambil tersenyum.
‘’Sebaiknya kamu masuk sekarang’’.
Maya berada dikamarnnya sambil mengingat-ingat kejadian di pelabuhan dan dan wajah Maya kembali jadi merah,kemudian Maya menutup mukanya dengan bantal karena malu.Lalu Maya jatuh tertidur. Dalam tidurnya Maya menyebut nama Masumi berkali-kali.
Keesokon harinya Maya pergi ketempat latihan pagi-pagi sekali,ketika datang belum ada seorang pun disana. Maya latihan sendirian disana dan merasa bersalah karena kemarin dia sudah bolos latihan. Tiba-tiba dari belakang ada orang yang memanggilnya.
‘’Pagi Maya...’’
Maya membalikan tubuhnya, lalu tersenyum.
‘’Pagi ...Koji. Kamu datang pagi-pagi sekali.’’
‘’Kamu juga Maya. Datang pagi-pagi sekali.’’
Kemudian Sakurakoji teringat kembali tentang kejadian di pelabuhan kemarin, dan dia ingin sekali menanyakannya kepada Maya tentang kejadian itu. Tapi niatnya dibatalkan karena yang lainnya sudah datang,dan menyapa Maya dan Sakurakoji. Tak lama kemudian pak Kuronuma datang.
‘’Maya, bagaimana pelayaranmu kemarin? Apakah menyenangkan?’’
Maya tersenyum dan wajahnya merona merah.
‘’Sangat menyenangkan. Saya tidak akan melupakannya’’,
‘’Oh begitu. Baguslah.’’
‘’Dan Kamu, Koji, apa kamu berhasil menjemput Maya di pelabuhan?’’
‘’Eeh.....apa maksud Anda pak Kuronuma? Koji menjemput saya di pelabuhan? Tapi saya tidak melihat Koji ada disana?’’kata Maya dengan wajah kebingungan.
‘’Haahh...jadi kamu tidak bertemu dengannya di pelabuhan?’’sambil melirik ke Sakurarakoji
‘’Tidak sama sekali’’kata Maya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
Sakurakoji hanya diam,dia tidak tahu harus berkata apa.
‘’Benarkah itu?’’kata Maya yang menuntut penjelasan dari Koji.
‘’Itu benar. Saya memang pergi ke pelabuhan, tapi.....’’’
‘’Tapi apa...’’kata Maya
‘’Tapi saya tiba-tiba ada keperluan mendadak, jadi saya tidak bisa bertemu dengannu di pelabuhan.’’
‘’Maafkan aku Maya. Aku telah berbohong padamu’’kata Sakurakoji dalam hati.
‘’Oh...rupanya begitu’’. Lalu terjadi keheningan diantara mereka berdua dan pak Kuronuma menyadarinya. Kemudian pak Kuronuma mengumpulkan para pemain dan latihan pun di mulai.
****
Sementara itu di kediaman Hayami.
Masumi dan Ayahnya sedang menikamati sarapan pagi dalam diam,kemudian Masumi memecahkan keheningan dengan mulai bicara dengan ayahnya.
‘’Ayah, aku akan membatalkan pernikahan saya dengan Shiori’’.
Eisuke menghentikan kegiatan makannya,dan menatap Masumi dengan tatapan tajam.
‘’Kenapa kamu ingin membatalkannya?’’
‘’Aku sudah mencintai wanita lain, yang kupikir selama ini tidak mencintaiku,ternyata mencintaiku dan aku ingin bersamanya’’.
‘’Siapa wanita itu?’’
‘’Ayah sudah mengenalnya. Dia adalah Kitajima Maya.’’
‘’Jadi kamu mencintai wanita yang akan memerankan bidadari merah’’.
‘’Iya ayah’’kata Masumi sambil menganggukan kepalanya.
‘’Sebaiknya lupakan saja gadis itu. Kamu harus tetap menikah dengan Shiori, meskipun kamu mencintai wanita lain. Kau kan tahu kalau pernikahanmu dengan Shiori akan sangat menguntungkan perusahaaan kita.’’
Masumi tidak menyangka ayahnya akan berkata seperti itu, yang dia pikirkan hanya perusahaan saja dan sama sekali tidak memikirkan perasaaannya.
‘’Aku tidak akan menikahi Shiori. Itu sudah keputusan saya. Terserah Ayah setuju atau tidak. Selama ini saya selalu mementingkan perusahaan dan tidak memikirkan kehidupanku sendiri. Ini sudah saatnya aku memikirkan kebahagiaanku. Aku tidak ingin kehilangan Maya. Aku boleh kehilangan segalanya di dunia ini, tapi tidak dengan Maya’’.
Masumi beranjak dari tempat duduknya, dan pergi meninggalkan ayahnya sendirian di ruang makan.
‘’Ini aku. Aku akan datang terlambat ke kantor. Ada urusan yang harus saya selesaikan’’.
‘’Baik pak Hayami. Saya mengerti’’kata Mizuki.
Masumi pun kembali menelepon seseorang dengan terburu-buru.
‘’Saya Masumi Hayami, bisakah saya bertemu dengan Anda sekarang’’.
‘’Baiklah saya tunggu Anda di rumah saya. Kebetulan saya juga ingin bicara dengan Anda’’ kata seseorang di telepon itu’’.
‘’Baik. Saya akan kesana sekarang’’. Masumi menutup teleponnya dan keluar dari rumah. Sopir sudah menunggu Masumi di depan rumah dan membukakan pintu mobil .
‘’Antarkan saya ke rumah keluarga Takamiya’’.
‘’Baik tuan’’.
Masumi akhirnya tiba di rumah keluarga Takamiya. Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Masumi masuk.Pelayan itu membawa Masumi menuju ruang tamu .
‘’Silahkan tunggu di sini’’kata pelayan itu.
Pelayan itu membungkukan badan, lalu pergi. Tidak beberapa lama kemudian pak Takamiya datang. Masumi memberi salam kepadanya dan mempersilahkan Masumi duduk kembali.
‘’Maaf. Saya sudah mengganggu Anda.Saya kemari bermaksud untuk membatalkan pernikahan saya dengan Shiori’’.
‘’APAAAAAAA...’’kata pak Takamiya.
‘’Saya tidak bisa menikah dengan wanita yang tidak saya cintai. Kalau kami menikah hidup kami akan seperti ada di neraka. Kehidupan pernikahan kami pasti tidak akan bahagia. Saya tahu Shiori mencintai saya,tapi saya tidak bisa membalas perasaannya. Ini salah saya. Seharusnya saya bersikap tegas akan perasaan saya terhadap Shiori. Seharusnya saya sejak dulu tidak mengencaninya.
‘’Apakah wanita yang kamu cintai itu adalah Kitajima Maya?’’
‘’Eh, dari mana Anda tahu itu?’’
‘’Shiori sudah mengatakannya kepada saya semuanya tentang kejadian di pelabuhan itu’’.
‘’Rupanya begitu, jadi Shiori sudah menceritakan semuanya kepada Anda’’.
‘’ Jadi Masumi kamu sudah benar-benar memberikan hatimu kepada gadis itu. Saya tidak mengerti apa yang menarik dari Kitajima Maya dibandingkan dengan Shiori cucuku. Shiori cantik, punya segalanya dan dapat memberikan Anda kedudukan dan kekuasaan di dunia bisnis.Apa yang membuat Anda benar-benar sangat mencintai gadis itu?’’
‘’Maya adalah gadis biasa dan tidak bisa dibandingkan dengan Shiori yang memiliki segalanya. Saya sangat mencintai Maya. Dia cinta pertama dan terakhir saya. Maya adalah segalanya bagiku dan nyawaku. Hidupku tidak berarti tanpa dia. Meskipun Anda bertanya apa yang membuat saya mencintainya, saya tidak bisa menjelaskannya,karena saya juga tidak tahu alasan saya mencintainya.Mencintai seseorang tidak membutuhkan sebuah alasan. Itu akan terjadi begitu saja. Mungkin Shiori dapat memberiku kekuasaan,tapi saya tidak membutuhkan itu yang saya butuhkan adalah cinta dan kasih sayang dari wanita yang kucintai.Shiori tidak bisa memberikan itu semua dan saya juga tidak bisa memberikan kebahagiaan kepada Shiori. Jadi untuk kebaikan bersama, sebaiknya saya dan Shiori berpisah’’.
‘’Saya tidak menyangka sama sekali kalau kamu begitu mencintai gadis itu. Tapi keputusanmu ini akan membuat cucuku sangat sedih. Saya ingin melihat cucuku hidup bahagia dan impiannya yaitu menikah denganmu,tapi sekarang kamu sudah membuat hatinya hancur’’.
‘’Maafkan saya. Saya tidak bermaksud membuat Shiori sedih dan mungkin suatu saat akan ada pria yang benar-benar mencintainya. Oh ya, saya juga ingin bertemu dan berbicara dengannya. Apa sekarang dia ada di rumah?’’
‘’Shiori ada di rumah. Sejak kemarin dia mengurung diri dikamarnya?’’
Pak Takamiya pun mengantarkan Masumi ke kamar Shiori.
‘’Shiori, ini aku Masumi bisakah keluar kamar sebentar.Aku ingin bicara kepadamu’’. Tidak ada jawaban dari Shiori. Kemudian Masumi mendekatkan telinganya ke pintu dan mendengar suara isak tangis Shiori.
‘’Baiklah,kalau kamu tidak ingin bertemu denganku. Aku hanya ingin mengatakan Kalau saya sudah bicara dengan kakekmu untuk membatalkan pernikahan kita. Maaf aku terpaksa melakukan ini. Semoga kamu bahagia’’.
Lalu Masumi pamit kepada Tuan Takamiya. Ketika Masumi berjalan menuruni tangga,tiba-tiba pak Takamiya memanggilnya.
‘’Tunggu sebentar’’. Masumi menghentikan langkahnya.
‘’Apa keputusanmu itu sudah tidak bisa diubah lagi’’ kata pak Takamiya dari atas.
‘’Maaf. Keputusan saya sudah tidak bisa diubah lagi’’. Lalu Masumi membungkukkan badan lagi.
Masumi ke luar rumah Takamiya,lalu masuk kedalam mobilnya. Dalam perjalannya ke kantor, Masumi memikirkan banyak hal. Termasuk konferensi pers untuk mengumumkan pembatalan pernikahannya.
Sebelum menuju kantornya Masumi menyempatkan diri ke studio kids melihat Maya latihan. Maya yang melihat kedatangan Masumi,tersenyum dan berlari kearahnya. Mereka semua yang ada disana terkejut dengan keakraban mereka.Sakurakoji cemburu melihat keakraban mereka . Mereka berbicara lama sekali . Lalu Masumi pun pergi meninggalkan tempat latihan dan menuju kantornya.
‘’Maya, sepertinya kamu sekarang sangat akrab dengan Pak Hayami. Semua orang disini terkejut melihat keakraban kalian’’.
‘’Be..benarkah. Aku sama sekali tidak menyadarinya’’.
‘’Tentu saja kamu tidak menyadarinya,karena kalian berdua asyik berbicara. Seolah-olah dunia milik kalian berdua’’.
Pipi Maya memerah, dan tidak tahu harus berkata apa. Sekarang semua orang sedang memperhatikan Maya dan berbisik-bisik.
‘’Sebaiknya kamu jangan terlalu memperlihatkan keakraban kalian disini. Itu akan jadi masalah dan akan menjadi gosip. Itu tidak baik bagimu dan pak Hayami’’.
‘’Terima kasih atas nasehatmu’’.
Masumi menekan tombol lift dan lift terbuka, lalu berjalan dengan perasaan bahagia sambil bersiul dan sesekali Masumi memutarkan badannya seperti orang yang sedang berdansa.
‘’Selamat siang, Mizuki’’ kata Masumi wajah dengan penuh senyuman.Lalu mengajak Mizuki berdansa. Kemudian Masumi masuk ke kantornya.
Mizuki memandang atasannya dengan wajah bingung. ‘’Tidak seperti biasanya dia seperti itu, apa telah terjadi hal baik pada dia’’pikir Mizuki. Lalu Mizuki masuk ke kantornya dan menyerahkan beberapa dokumen kepadanya.Mizuki sudah tidak tahan untuk tidak bertanya tentang kelakuan aneh Masumi hari ini.
‘’Apa telah terjadi sesuatu yang baik pada Anda hari ini?’’
Masumi hanya tersenyum dan melihat-lihat kembali dokumen-dokumen yang ada diatas mejanya.
‘’Ini pasti mengenai Maya, bukan?’’kata Mizuki sambil memandang penuh selidik.
‘’Kamu memang sekretaris paling hebat yang pernah aku miliki. Kamu bisa tahu apa yang aku pikirkan’’.
‘’Terimakasih atas pujiannya itu. Jadi benar ini memang ada hubungannya dengan Maya? Karena hanya ada satu orang saja yang dapat membuatmu seperti ini,yaitu Kitajima Maya’’.
‘’ Rupanya saya tidak bisa menyembunyikan apa-apa darimu. Maya mencintai saya . Dia mengakuinya sewaktu kami berada di atas kapal’’.
Mizuki terkejut dengan penjelasan Masumi.
‘’Eh, benarkah? Bukannya Anda bersama Shiori?’’
‘’Saya tidak bertemu dengannya di kapal, tapi di sana aku bertemu secara kebetulan dengan Maya. Saya juga sudah membatalkan pernikahan saya dengan Shiori’’.
‘’APAAAAA....Anda membatalkan pernikahan Anda. Lalu apa Nona Shiori setuju?’’
‘’Saya belum bertemu dengannya lagi , jadi saya tidak tahu apa dia setuju atau tidak? Tapi bagaimana pun dia harus setuju dengan keputusan saya’’.
‘’Pak Hayami,saya ucapkan selamat akhirnya Anda dapat memenangkan hati Maya. Dan apakah Anda juga sudah mengatakan Kalau Anda adalah mawar ungu?’’
‘’Belum. Saya belum mengatakannya kepada Maya’’.
‘’Sebaiknya Anda segera mengatakannnya.Karena sudah tidak ada yang perlu Anda takutkan lagi. Maya sudah tidak benci Anda lagi sekarang’’.
‘’Saya akan mengatakannya kalau saya sudah siap untuk mengatakannya’’.
****
Sementara itu di rumah Takamiya. Shiori bangun dan berjalan menuju meja riasnya.’’Tidak. Saya tidak akan menyerah begitu saja. Saya tidak boleh kehilangan Masumi.Saya akan tetap mempertahankannya disisi saya.Walaupun saya harus menggunakan segala cara. Saya tidak akan menyerahkan Masumi begitu saja pada Maya. Tidak akan pernah’’kata Shiori dalam hati .Lalu Shiori mengambil sebuah cuter dari laci meja riasnya.
Masumi masih sibuk bekerja,dan tiba-tiba teleponnya berbunyi. Ternyata sebuah pesan masuk. Masumi tersenyum ketika dia tahu siapa pengirimnya,lalu Masumi membacanya.
(Pak Masumi saya mencintai Anda) walaupun hanya pesan singkat,tapi sudah membuat Masumi kegirangan setengah mati mendapat pesan cinta dari Maya. Kemudian Masumi membalas pesan Maya.
(Maya, aku juga mencintaimu dan merindukanmu. Besok luangkan waktu untukku. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu besok. Aku akan menjemputmu di apartemen)
Maya yang mendapat pesan dari Masumi sangat senang. Kemudian Maya membalasnya.
(Baiklah saya menunggu Anda. Sampai jumpa besok)
Masumi tersenyum dan menutup teleponnya, kemudian kembali bekerja dengan wajah bahagia.
Maya terus memandangi teleponnya selama beberapa menit. Lalu Maya berjalan mendekati Sakurakoji.
‘’saya ingin bicara denganmu. Bisa ikut saya sebentar ke ruang ganti’’.
Maya dan Sakurakoji pergi ke ruang ganti. Lalu Maya mengambil sesuatu dari tasnya.
‘’Saya mau mengembalikan kalung ini padamu’’ sambil meletakannya di tangan Sakurakoji.
‘’Kenapa kamu mengembalikan ini padaku? Aku kan memberikannya untukmu’’.
‘’Saya tahu, tapi saya tidak bisa menyimpannya lebih lama lagi. Sebenarnya sudah dari dulu saya ingin mengembalikannya, tapi selalu tidak ada kesempatan untuk mengembalikannya padamu. Seharusnya sudah dari dulu saya melakukan ini.Kamu juga pernah mengatakan perasaanmu padaku dan saya akan menjawabnya setelah sekarang. Maaf. Saya tidak bisa membalas perasaanmu Sakurakoji,karena saya sudah mencintai pria lain. Saya benar-benar minta maaf’’.
Sakurakoji hanya diam, dan Maya merasa bersalah karena sudah membuat Sakurakoji sedih. Lalu Maya membereskan barang-barangnya dan meninggalkan koji di ruang ganti. Ketika Maya keluar dari ruang latihannya,tiba-tiba Sakurakoji memanggilnya.
‘’Tunggu !’’
Maya membalikan badannya.
‘’Apa pria yang kamu cintai itu Pak Hayami’’.
Maya terkejut dari mana Koji tahu tentang hal itu.
‘’Iya...tapi saya mohon kamu tidak menceritakan ini kepada siapa pun. Dan dari mana kamu tahu hal itu?’’.
‘’Secara tidak sengaja aku melihatmu berpelukan dengan pak Hayami di pelabuhan dan aku pikir telah terjadi suatu hubungan khusus diantara kalian’’.
Maya terkejut, sama sekali tidak menyangka kalau Sakurakoji juga melihat mereka berpelukan.
‘’Oh begitu rupanya’’.Wajah Maya merona merah.
‘’Maya, semoga kamu bahagia dengan pak Hayami’’. Lalu Sakurakoji berlari dan meninggalkan Maya di depan pintu keluar.
Masumi yang sudah selesai bekerja, mulai memikirkan acara kencan pertama dengan Maya. Selama ini Masumi hanya kencan dengan Shiori.Masumi tidak tahu harus melakukan kencan seperti apa dengan Maya. Masumi memanggil Mizuki.
‘’ Bisa datang ke ruangan saya sebentar’’. Tak lama kemudian Mizuki datang.
‘’Ada apa pak? ‘’
‘’Besok saya ada kencan dengan Maya dan saya tidak tahu kencan seperti apa yang akan saya lakukan. Bisakah kamu sedikit memberikan masukan?’’
‘’Hahahaha.....saya tidak pernah menyangka seorang direktur Daito yang terkenal kejam dan dingin bisa kebingungan dalam melakukan kencan dengan seorang wanita. Tapi saya minta maaf, saya tidak bisa memberikan masukan mengenai kencan yang menyenangkan dan baik yang akan Anda lakukan nanti. Karena saya belum pernah melakukannya’’.
Masumi kesal karena Mizuki malah mentertawakannya.Seharusnya tadi tidak usah bertanya pada Mizuki.
‘’Kalau begitu ikut saya ke toko buku’’.
‘’Hah? Ke toko buku,tapi untuk apa kita pergi kesana?’’
‘’Tentu saja untuk membeli buku. Saya mau membeli buku panduan cara berkencan yang baik dengan seorang wanita’’.
Mizuki tertawa lagi. Sama sekali tidak menyangka bosnya akan membeli buku seperti itu.
‘’Saya tidak bisa membayangkan Anda membeli buku itu dan membacanya, karena saya selalu melihat Anda membaca buku-buku bisnis ,tapi sekarang ....hahahahaha....’’
Mizuki tertawa keras sekali.Mereka menuju tempat parkir dan Mizuki masih saja tertawa.
‘’Mau sampai kapan akan tertawa terus seperti itu?’’
Kemudian mereka masuk ke dalam mobil.Tak lama kemudian mereka berhenti di depan sebuah toko buku. Mereka pun masuk. Masumi dan Mizuki mencari-cari buku panduan cara berkencan. Akhirnya Masumi menemukan buku yang dicarinya dan menyuruh Mizuki untuk membayarnya. Mereka kemudian kembali ke dalam mobil. Sesampainya di rumah Masumi langsung membaca buku tersebut.Ketika asyik membaca buku, Hp masumi berbunyi.
‘’Selamat malam!’’
‘’Malam Masumi. Ini saya kakeknya Shiori.Maaf menganggumu malam-malam begini. Saya hanya ingin memberitahumu kalau Shiori sekarang ada di rumah sakit. Dia mencoba untuk bunuh diri’’.
‘’APPAAAAA’’.
Wajah Masumi jadi pucat dan berdiri membeku,kemudian Masumi cepat-cepat mengambil jasnya dan pergi kerumah sakit.Disana Masumi menemukan Shiori terbaring lemah dan tidak sadarkan diri.
‘’Kenapa kamu melakukan perbuatan bodoh ini?’’
Masumi memandang Shiori dengan wajah sedih dan iba.
****
Maya bangun pagi-pagi sekali dan bersiap-siap karena hari ini akan berkencan dengan Masumi untuk pertama kalinya.Rei melihat Maya sudah berdandan rapi.
‘’Maya , kamu akan pergi kesuatu tempat?’’
‘’Hari ini aku akan berkencan dengan pak Hayami’’.
Rei menatap mata dengan pandangan terkejut. Kemudian bel pintu berbunyi. Rei membukakan pintu dan mempersilahkan Masumi masuk.Masumi terkejut melihat Maya yang sudah berdandan dengan cantik. Masumi menatap Maya dari ujung kaki sampai ujung rambut,tanpa berkedip sekali pun. Maya memakai pakaian terusan berwarna pink muda dan berlengan pendek. Rambutnya ditata dengan rapi dan dibiarkan tergerai dan memakai pita warna pink .Masumi berpikir Maya sudah berubah menjadi wanita dewasa dan memliki tubuh bagus.Sekarang pasti akan ada banyak pria yang akan melirik Maya dan itu akan membuatnya tersiksa jika ada pria lain yang menyukainya. Masumi tidak berpernah berpikir cintanya pada Maya akan sedalam ini dan hatinya tidak rela kalau ada pria yang dekat dengannya. Masumi menginginkan Maya seutuhnya dan berada dalam dekapannya. Masumi tersenyum, lalu meraih tangan Maya dan mereka berdua berjalan menuju mobil. Masumi membukakan pintu untuk Maya. Selama dalam perjalanan Maya terus menatap Masumi tanpa henti.Masumi menyadari sejak tadi Maya terus menatapnya.
‘’Apa ada yang aneh denganku Maya?’’
Maya langsung berhenti menatap Masumi.
‘’Ti..tidak ada yang aneh’’.
Masumi hanya tersenyum,kemudian Masumi menggenggam tangan Maya dan Maya dapat merasakan hangatnya tangan Masumi dan kehangatan itu menjalari seluruh tubuhnya.Jantungnya berdetak semakin cepat.Apa lagi ketika Masumi menciumi tangannya. Maya dapat merasakan sentuhan bibirnya yang hangat di tangannya.Masumi melepaskan tangannya dan kembali berkonsentrasi mengemudi.
‘’Kita sudah sampai’’. Mereka berdua turun dari mobil.
‘’Kita ada dimana sekarang?’’
Kemudian Masumi meraih tangan Maya.
‘’Kita ada di depan bioskop. Kita akan nonton film’’. Kemudian mereka masuk ke gedung bioskop sambil bergandengan tangan. Ketika mereka masuk, orang-orang sudah mulai berbisik-bisik. Mungkin bagi orang-orang itu mereka merupakan pasangan yang aneh dan mereka tidak terlihat seperti sepasang kekasih.
‘’Jangan pedulikan mereka ‘’
Maya menganggukkan kepalanya.
‘’Kamu ingin nonton apa?’’kata Masumi sambil melihat-lihat daftar film.
‘’Saya ingin nonton film horor’’.
‘’Sebaiknya kita nonton film romantis saja’’.
‘’Tidak. Saya sedang tidak mau’’.
Mereka terus berdebat mngenai film yang akan mereka tonton dan antrian di belakang sudah mulai panjang. Akhirnya Masumi menyerah tidak ada gunanya lagi berdebat dengan Maya.
‘’Baiklah. Kamu mau nonton film horor apa?’’
‘’Bagaimana kalau kita nonton Let me in’’.
‘’Baiklah. Terserah padamu saja’’.
‘’Let me in untuk dua orang’’kata Masumi kepada penjual tiket.
Satu setengah jam kemudian mereka keluar dari teater. Masumi mengajak Maya makan siang dan membawa Maya ke sebuah restoran mewah. Setelah makan Masumi membawa Maya ketaman hiburan lalu ke kebun bintang dan mengajak mereka berperahu di danau. Masumi mendayung perahu sampai ketengah danau.
‘’Pemandangan di sini sangat indah bukan?’’ kata Masumi melihat-lihat pemandangan disekitarnya.
‘’Iya memang sangat indah. Apakah Anda sering datang kesini?’’
‘’Kadang-kadang saja,kalau aku punya waktu’’.
Maya menggangguk-anggukan kepalanya.
Masumi menatap Maya yang sedang menikmati pemandangan alam. Masumi ingin sekali menarik Maya dalam pelukannya dan menciumnya sekarang,tapi dia tidak mungkin bisa melakukannya di sini,karena bisa terjatuh ke danau. Masumi hanya bisa menekan keinginan hatinya untuk tidak memeluk dan mencium Maya. Masumi mendayung perahu kembali ketepian. Lalu mereka berjalan-jalan ditaman dan duduk di bangku yang menghadap ke danau.
‘’Aku sudah membatalkan pernikahanku dengan Shiori’’kata Masumi tiba-tiba.
‘’Eh...’’
‘’Aku tidak bisa menikah dengan wanita yang tidak aku cintai, ini demi kebaikan kami berdua’’.
‘’Apa mereka setuju dengan keputusan Anda?’’
‘’Mereka tidak setuju,tapi aku akan tetap membatalkannya walaupun kemarin malam dia mencoba bunuh diri. Aku hanya ingin berada bersamamu Maya’’kata Masumi sambil mengelus-elus wajah Maya dan menatapnya dengan pandangan penuh cinta.
‘’Eh,nona Takamiya mencoba bunuh diri?Tapi kenapa?’’
‘’Mungkin karena saya membatalkan pernikahanku dengannya’’.
Masumi melihat wajah khawatir pada Maya.
‘’Maya, kamu tidak perlu khawatir seperti itu. Semuanya akan baik-baik saja’’.
Kemudian Masumi menyentuh bibir Maya dan mengelusnya dengan ibu jarinya dan Masumi mulai mendekati wajah Maya. Jantung Maya berdetak lebih keras sampai-sampai dia bisa mendengar detakan jantungnya sendiri. Masumi mencium bibir Maya dengan lembut.Jantung Maya serasa berhenti seketika dan Maya dapat merasakan ciumannya yang hangat.
‘’Aku sangat mencintaimu, Maya’’bisik Masumi. Kemudian Masumi memeluk Maya dengan erat dan menatap Maya lekat-lekat dan menciumnya lagi dengan penuh gairah dan Maya membalasnya ciumannya.Bibir Masumi kini sudah benar-benar menguasai bibir Maya dan Masumi terus melumatnya tanpa henti. Sampai akhirnya mereka kehabisan nafas dan melepaskan ciumannya. Nafas mereka menjadi tersengal-sengal.
Mereka lalu berpandangan satu sama lain dan tangan Masumi masih membelai-belai wajah Maya.
‘’Pak Masumi, saya juga sangat mencintai Anda’’. Masumi tersenyum dan kembali mencium Maya. Ketika mereka berdua asyik berciuman,tiba-tiba hidung Maya keluar darah. Masumi cepat-cepat melepaskan ciumannya. Kini bibir Masumi dan Maya penuh dengan darah. Masumi panik ketika melihat hidung Maya berdarah,lalu cepat-cepat mengeluarkan saputangannya untuk membersihkan darah yang mengalir dihidungnya.Setelah hidung Maya tidak berdarah lagi, Masumi mulai membersihkan darah Maya yang ada dibibirnya.
‘’Maya, sebaiknya kita pulang saja’’.
‘’Baiklah...’’. Walaupun hati Maya tidak rela acara kencan dengan Masumi akan segera berakhir.
Lalu mereka menuju tempat parkir dan kemudian masuk kedalam mobil. Masumi masih mengkhawatirkan Maya, dia berkali-kali melihat Maya yang sedang tertidur di kursi. Lalu tangannya memegang kening Maya. Badan Maya sedikit panas. Masumi tidak kepikiran sama sekali kalau kencan pertamanya dengan Maya sampai membuat Maya sakit.Akhirnya mereka tiba di apartemen Maya dan Maya masih tertidur. Masumi tidak ingin mengganggu tidurnya, lalu dia menggendong maya dan menidurkannya di tempat tidur. Masumi memutuskan untuk menemani Maya di kamarnya dan menjaganya. Tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa Maya. Setelah mendengar penjelasan dari dokter Masumi sedikit lebih tenang, karena Maya tidak mengalami sakit serius,hanya terkena demam biasa. Semalaman Masumi menjaga Maya dan jam 4 subuh Masumi baru pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumah Masumi langsung tidur dan dibangunkan oleh suara ketukan di pintu keesokan harinya .
‘’Masuk’’
Eisuke masuk kedalam kamar Masumi.
‘’Pagi Masumi! Semalaman kamu tidak pulang. Kamu pergi kemana saja tadi malam? Aku mencarimu‘’
‘’Saya berada di apartemen Maya. Dia sedang sakit. Ada apa ayah mencari saya?’’
‘’Apa kamu sudah menemui pak Takamiya dan membatalkan pernikahanmu?’’
‘’Iya, itu benar. Aku sudah membatalkannya. Sekarang aku dan Shiori sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi’’.
‘’Ternyata kamu lebih memilih gadis itu daripada Shiori. Kamu nantinya akan menyesal’’.
‘’Tidak ayah, aku tidak akan menyesali keputusan yang sudah saya buat. Sebentar lagi aku akan mengadakan konferensi pers untuk megumumkan pembatalan pernikahanku’’.
‘’Terserah kamu saja’’.
Eisuke kemudian keluar kamar Masumi dengan wajah kesal. Eisuke masih berharap kalau Masumi mau menikahi Shiori yang dapat memberikan keuntungan pada perusahaannya.
Sebelum pergi ke kantor Masumi menyempatkan diri pergi kerumah sakit menjenguk Shiori. Shiori sangat senang dengan kedatangan Masumi,lalu kakeknya meninggalkan mereka berdua disana.
‘’Bagaimana keadaanmu , Shiori?’’
‘’Sudah lebih baik’’.
‘’Kenapa kamu melakukan perbuatan bodoh ini?’’
‘’Itu karena saya tidak ingin kehilanganmu’’.
‘’Seharusnya kamu tidak perlu melakukan perbuatan bodoh itu, hanya karena saya dan saya akan tetap membatalkan pernikahan kita’’.
Shiori mulai menangis.
‘’Apa kamu begitu mencintai gadis itu?’’
‘’Iya, saya sangat mencintainya dan kenapa kamu merobek-robek foto Maya dan ijazah Maya yang ada di villaku? Dan juga kenapa kamu mengatakan cincinmu bisa terlepas padahal cincin itu pas ditanganmu? Dan kenapa juga kamu mengatakan Maya sudah menumpahkan jus ke gaun pengantinmu, padahal dia tidak melakukannya’’. Shiori diam tidak bisa berkata apa-apa,wajahnya berubah pucat lagi.
‘’Karena kamu adalah Mawar ungu’’.
‘’Iya. Itu benar. Saya adalah mawar ungu’’.
‘’Saya lakukan itu karena saya takut kehilanganmu. Ketika saya menyadari kamu jatuh cinta pada gadis itu’’.
Masumi menatap dingin Shiori.
‘’Saya memang sudah mencintai gadis itu sebelum saya bertemu denganmu. Maaf Shiori, sepertinya hubungan kita di akhiri sampai disini saja’’.
Masumi meninggalkan Shiori yang masih menangis di kamar dan Masumi berpamitan pada pak Takamiya.
****
Maya sudah bangun dan sedang makan siang,kemudian Maya tidur kembali.
Hari sudah sore Maya sama sekali tidak menghubunginya. Masumi yang masih berada dikantornya sangat mengkhawatirkan keadaan Maya. Masumi mencoba menghubungi Maya,tetapi tidak ada jawaban,lalu sekali menelepon tidak ada jawaban juga. Dan ketiga kalinya menelepon terdengar suara perempuan yang menjawabnya dengan nada yang lesu dan tidak bersemangat.
‘’Maya,apakah itu kamu?’’
‘’Iya, ini saya’’.
‘’Suaramu berbeda,aku hampir tidak mengenalimu. Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah baikan?’’
‘’Saya masih demam, tadi siang demamku sudah turun,tapi sekarang saya kembali demam, tapi saya tidak apa-apa. Jangan khawatirkan saya’’.
Meskipun Maya berkata seperti itu, Masumi tetap saja merasa khawatir dan memutuskan menemui Maya.
‘’Baiklah. Aku mengerti. Sampai jumpa!’’
Masumi keluar dari kantornya dan langsung menuju tempat parkir.Apartemen Maya gelap gulita, Masumi menyalakan semua lampu dan kemudian pergi ke kamar Maya.Disana Maya sedang tidur nyenyak, kemudian masumi mendekatinya dan menyentuh kening Maya.’’Ternyata masih demam’’kata Masumi dalam hati. Masumi pergi ke dapur dan membuat bubur untuk Maya. Satu jam kemudian Maya terbangun dan terkejut melihat pak Masumi yang sudah berada disamping tempat tidurnya. Masumi tersenyum.
‘’Apa kamu sudah bangun?’’
Maya hanya menganggukan kepalanya saja.
‘’Aku sudah membuatkan bubur untukmu. Sekarang kamu harus makan.’’ Masumi kembali menyentuh kening Maya.
‘’Demammu belum turun. Kamu harus banyak istirahat,makan yang banyak dan minum obat’’.
Maya mau meraih mangkok bubur dari tangan Masumi,tapi Masumi malah menjauhkannya dari jangkauan tangan Maya.
‘’Aku akan menyuapimu, jadi sekarang buka mulutmu’’.
Masumi menyuapi Maya sampai bubur yang ada di mangkok habis.
‘’Sekarang minum obatmu dan tidurlah kembali’’.
Maya meminum obatnya dan berbaring lagi di tempat tidur.
‘’Saya senang Anda datang. Terimakasih’’. Kata Maya sambil tersenyum.Tidak lama kemudian Maya kembali tidur dan Masumi meperhatikan Maya yang sedang tidur.Masumi mulai membelai-belai rambut Maya,kemudian Masumi mencium pipinya,bibirnya,lehernya,hidungnya dan keningnya.Sepanjang malam itu Masumi menghujani wajah Maya dengan ciuman.
‘’Maya, kamu adalah milikku dan cepatlah sembuh!’’
Masumi menggegam tangan Maya dan menciumnya.
Tidak lama kemudian Rei datang dan terkejut melihat Masumi ada di sana.
‘’Selamat malam pak Hayami’’.
‘’Selamat malam . Saya mau pulang dulu. Maya sudah makan dan minum obat, sekarang dia sedang istirahat. Tolong jaga Maya untuk saya. Kalau ada apa-apa dengan Maya, Kamu tidak perlu ragu-ragu untuk menghubungi saya’’.
‘’Baik. Saya mengerti’’.
****
Masumi Berada di balkon kamarnya sedang menikmati udara segar sambil menghirup udara malam. Masumi melihat ke atas.’’Hari ini tidak terlihat bintang satu pun. Maya aku sudah merindukanmu lagi. Bagaimana ini padahal baru saja kita bertemu,tapi sekarang aku sudah sangat merindukanmu’’kata Masumi dalam hati. Masumi memejamkan matanya dan membayangkan wajah Maya.Rambutnya yang indah dan berkilau, matanya,hidungnya dan bibirnya yang mungil dan begitu menggoda.Kemudian Masumi tersenyum ketika mengingat mereka berciuman, hidung Maya mengeluarkan banyak darah dan ciumannya bercampur dengan darah. Masumi juga masih mengingat dengan jelas aroma tubuhnya yang wangi dan Masumi menghirupnya.Lalu Masumi masuk kekamarnya , menutup jendela pintunya,kemudian menuju tempat tidurnya.
3 hari kemudian Maya sudah sembuh dan kembali menjalani latihan. Sementara itu Masumi berada di tempat parkiran sedang memakirkan mobilnya. Setelah keluar dari mobil, tiba-tiba saja ada seseorang memukul Masumi dari belakang sampai tidak sadarkan diri. Mizuki yang baru tiba, melihat Masumi tidak sadarkan diri,lalu Mizuki mendekati Masumi dengan perasaan panik,kemudian Mizuki mengguncang-guncang tubuh Masumi.
‘’Pak Hayami....pak Hayami sadarlah’’. Mizuki terus memanggil-manggil namanya,tapi sia-sia Masumi tetap tidak sadarkan diri. Akhirnya Mizuki menelepon ambulan. Tidak lama kemudian kabar mengenai Masumi yang diserang ditempat parkir sudah tersebar luas dan para pegawai yang bekerja di Daito entertaiment membicarakannya. Maya yang sedang asyik latihan sendirian belum mengetahui kabar ini .Kemudian Rei datang ke tempat latihan Maya dengan berlari-lari.
‘’Maya, apakah kamu sudah tahu,kalau pak Hayami tadi diserang dan dipukul sampai tidak sadarkan diri oleh seseorang yang tidak dikenal’’.
Maya terkejut ketika mendengar kabar tersebut.
‘’Benarkah itu, Rei?’’kata Maya sambil menguncang-guncang tubuh Rei.
‘’Iya Maya. Itu benar. Sekarang pak Hayami sudah dibawa ke rumah sakit dekat sini, dan masih belum ada kabar,bagaimana keadaannya sekarang’’.
Maya yang panik cepat-cepat pergi ke ruang ganti dan Rei mengikuti Maya. Dengan cepat Maya mengganti pakaiannya kembali.
‘’Maya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mengganti pakaianmu lagi?’’
‘’Saya akan pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan pak Masumi?’’
‘’Tapi Maya,kamu sekarang kan harus latihan’’.
‘’Saya tahu.Saya akan pergi kesana sebentar lalu kembali lagi kesini, dan tolong katakan kalau saya akan datang terlambat’’.
Rei menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kepergiaan Maya.
Di rumah sakit Maya bertemu dengan Mizuki.
‘’Maya, apa yang kamu lakukan disini,bukannya sekarang kamu akan latihan kembali. Sebaiknya kamu jangan banyak bolos, karena sebentar lagi pementasan bidadari merah akan segera dipentaskan’’.
‘’Saya mengerti. Saya akan segera kembali ke tempat latihan setelah saya melihat pak Masumi dan bagaimana keadaannya sekarang? Apa pak Masumi baik-baik saja?’’
‘’Tenang Maya. Sekarang kamu jangan khawatir pak Hayami baik-baik saja,tidak ada luka yang serius’’.
‘’Benarkah dia baik-baik saja?’’
‘’Iya Maya’’.
‘’Bolehkah saya menemuinya?’’
‘’Tentu saja,tapi kamu jangan mengganggunya,karena sekarang pak Hayami sedang tidur’’.
‘’Baiklah. Saya mengerti’’.
Maya segera masuk kekamar dimana Masumi di rawat.Masumi sedang berbaring ,lalu Maya mendekatinya,tidak terasa air mata sudah mengalir diwajahnya,kemudian cepat-cepat dihapusnya.Maya menatap Masumi dengan tatapan sedih dan pilu.
‘’Pak Masumi,kenapa hal ini bisa terjadi kepada Anda? ‘’ kata Maya sambil membelai-belai wajah Masumi.
Mizuki masuk dan mengingatkan Maya supaya segera kembali ketempat latihan.
‘’Maya, kamu harus segera kembali. Saya akan mengantarkanmu. Kamu tidak perlu khawatir lagi . Pak Hayami baik-baik saja. Kalau ada apa-apa saya akan menghubungimu ‘’.
Maya menganggukan kepalanya,kemudian mereka berdua keluar.Maya latihan seperti biasanya, setelah selesai latihan, Maya langsung buru-buru pergi ke rumah sakit lagi untuk menemui Masumi.
Masumi tersenyum melihat kedatangan Maya.
‘’Bagaimana keadaan Anda?’’
‘’Sudah lebih baik. Kamu tidak usah mengkhawatirkan aku lagi’’kata Masumi sambil mengacak-acak rambut Maya.
‘’Pak Masumi....’’kata maya dengan wajah cemberut,kemudian merapikan kembali rambutnya.
‘’Jangan mengacak-acak rambutku, saya kan sudah susah payah merapikannya’’.
‘’Baiklah, Mayaku sayang’’.
Masumi tersenyum jahil.
‘’Apa itu...’’kata Masumi. Maya spontan melihat ke belakang dan Masumi tiba-tiba menarik tangan Maya dan menariknya ke dalam pelukannnya ,kemudian menciumya secara tiba-tiba.Masumi melepaskan ciumannya.Wajah Maya berubah jadi merah .
‘’Terima kasih sudah mau datang kesini’’.
Maya melepaskan diri dari pelukan Masumi dan duduk disampingnya dan Maya membelai-belai wajah Masumi. Maya begitu mencintai laki-laki yang berada dihadapannya sekarang.Masumi dapat merasakan sentuhan hangat setiap jari Maya di wajahnya.Kemudian Masumi mengambil tangan Maya dan dibelainya lalu diciumnya.Masumi menghapus air mata yang menetes dari mata Maya dengan lembut .
‘’Jangan menangis, kalau kamu menangis itu membuatku sedih’’.
Masumi kembali menarik Maya ke dalam pelukannya lagi dan Maya dapat merasakan detak jantung pria yang dicintainya.
Selama Masumi di rawat di rumah sakit, Maya setiap hari rajin mengunjungi Masumi dan setelah di rawat selama 3 hari, akhirnya Masumi di perbolehkan pulang.
Keesokan harinya Masumi sudah mulai bekerja kembali.
‘’Apa ada masalah di kantor selama saya tidak masuk?’’
‘’Tidak ada pak. Hanya saja pekerjaaan Anda di kantor sudah menumpuk. Sepertinya beberapa hari kedepan Anda akan sibuk. Dan bagaimana keadaan Anda sekarang?’’
‘’Saya sekarang baik-baik saja’’. Mizuki tersenyum melihat bosnya sudah kembali sehat.
‘’Oh ya, apakah kamu sudah mengetahui siapa orang yang sudah menyerang saya?’’
‘’Saya masih tidak tahu siapa pelakunya,sekarang pihak yang berwajib sedang menyelidiknya’’.
Masumi tersenyum.
‘’Baik saya mengerti’’.
Setelah selesai latihan Maya memutuskan untuk pergi menemui Masumi di kantornya.
‘’Maaf pak, Maya datang dan ingin bertemu dengan Anda’’.
‘’Eh..benarkah? Suruh dia masuk?’’
‘’Baik’’.
Masumi bangkit dari kursinya,kemudian berdiri di depan meja kerjanya.Melihat kedatangan Maya,Masumi tersenyum. Maya langsung berlari kearahnya dan memeluknya. Masumi kaget,tiba-tiba mendapatkan pelukan dari Maya dan Masumi kembali memeluknya dengan erat.
‘’Ada apa Maya? Apa kamu sakit lagi?’’
‘’Tidak ada apa-apa. Saya hanya merindukan Anda saja’’.
Masumi tersenyum.
‘’Aku juga merindukanmu. Sangaaaat merindukanmu’’.
Maya kemudian membenamkan wajahnya lagi ke dada Masumi.
‘’Nanti malam kita makan malam bersama. Bagaimana?’’
‘’Baiklah’’.
‘’Kamu mau kan menungguku sebentar lagi, saya harus menyelesaikan pekerjaanku dulu’’.
‘’Pak Masumi kapan Anda akan mengatakan kalau Anda adalah mawar ungu. Saya akan selalu menunggu Anda untuk mengatakan itu’’kata Maya dalam hati.
Maya duduk di kursi menunggu Masumi menyelesaikan pekerjaanya sambil menikmati sepiring kue kering.Setelah pekerjaan Masumi selesai,mereka pergi makan malam bersama dan Masumi membawa Maya ke restoran mewah. Masumi menyuruh Maya memesan makanan yang di sukainya. Maya memesan banyak makanan dan memakannya dengan lahap.Masumi hanya bisa tersenyum melihat nafsu makan Maya yang besar.
****
2 bulan kemudian
Akhirnya hari ini adalah hari pementasan bidadari merah. Maya sekarang berada di ruang ganti dan merasakan kegugupan menyergapnya.’’Saya akan membuat pementasan ini berhasil, saya tidak ingin mengecewakan mereka semua yang sudah mendukungku selama ini,terutama bu Mayuko dan pak Masumi’’kemudian Maya menepuk-nepuk wajahnya.Kemudian terdengar ketukan di pintu.
‘’Masuk!’’
‘’Bu Mayuko, pak Genzou.Saya senang bertemu kalian lagi’’. Maya memeluk mereka berdua.
‘’Maya, bagaimana kabarmu? Dan apa kamu sudah siap mementaskan bidadari merah?’’kata pak Genzou’’.
‘’Saya sehat dan saya sudah dari tadi siap,tapi sekarang saya jadi merasa gugup. Bu Mayuko, bagaimana keadaan Anda?’’
‘’Saya baik-baik saja, Maya. Saya ingin sekali melihat bidadari merahmu’’.
‘’Saya akan memerankannya sebaik mungkin,agar saya tidak kecewa kepada Anda’’.
Suara ketukan di pintu terdengar kembali.
‘’Apa ada nona Kitajima Maya?’’
‘’Saya sendiri. Ada apa?’’
‘’Ini ada kiriman bunga untuk Anda’’kata pengantar bunga itu.
‘’Terimakasih’’.
Maya tersenyum dan memeluk buket bunga mawar ungu itu dan menciumnya.’’Terimakasih pak Masumi’’kata Maya dalam hati.
‘’Apa itu dari penggemar setiamu?’’kata bu Mayuko.
‘’Iya..ini dari seseorang yang sangat spesial untukku’’.
‘’Saya dan pak Genzo akan kembali ke tempat duduk kami,jadi berusahalah Maya keluarkan seluruh kemampuan aktingmu itu, dan buatlah para penonton terkagum-kagum dengan bidadari merahmu’’.
Akhirnya pementasan bidadari merah selesai . Semua penonton berdiri dan bertepuk tangan. Maya sudah berhasil mementaskan bidadari merah dengan baik.Masumi cepat-cepat pergi ke ruang ganti untuk menemui Maya disana. Sesampainya disana sudah banyak orang yang berdatangan untuk mengucapkan selamat .Ketika melihat pak Hayami datang, orang-orang yang ada disana menyingkir satu persatu.
‘’Selamat atas pertunjukanmu yang sukses. Kamu sudah melakukannya dengan baik’’kata Masumi sambil berjabatan tangan.
‘’Terimakasih’’.
‘’Kamu sudah membuatku tersihir oleh bidadari merahmu selama pertunjukan’’.Tangan Masumi membelai wajah Maya.Rei,Sayaka,MinaTaiko dan anggota teater Ikakuju datang menemui Maya dan Masumi cepat-cepat melepaskan tangannya dari wajah Maya.
‘’Maya, selamat ‘’kata Rei. Anggota teater Mayuko dan Ikakuju bergiliran mengucapakan selamat dan bersalaman dengan Maya. Mereka juga memberikan salam kepada pak Hayami.Rei yang sudah mengetahui hubungan antara Maya dan Masumi merasa tidak enak hati karena sudah menganggu mereka berdua.
‘’Maaf. Apa kedatangan kami sekarang mengganggu kalian berdua?’’Kata Rei.
Masumi dan Maya langsung berpandangan.
‘’Ah tidak sama sekali’’kata Masumi dan Maya bersamaan. Anggota teater Mayuko yang lain dan Ikakuju tidak mengerti apa maksud perkataan Rei dan reaksi Maya dan Masumi.
‘’Saya permisi dulu. Saya harus kembali ke kantor saya, masih ada pekerjaan yang menungguku’’ kata Masumi.
Sekali lagi Masumi dan Maya berpandangan,dan Maya menganggukan kepalanya.Tidak lama setelah Masumi, Anggota teater Mayuko dan Ikakuju pergi,pak Takamiya dan pengawalnya datang.Maya terkejut dengan kedatangan mereka.
‘’Nona Kitajima, selamat atas pertunjukanmu’’sambil menyerahkan buket bunga kepada Maya.
‘’Terimakasih’’.
‘’Pertunjukanmu sangat bagus. Saya tidak menyangka kamu akan memerankan bidadari merah dengan sangat bagus sekali’’.
‘’Terimakasih atas pujian Anda’’.
Sore harinya di Daito entertainment diadakan pesta syukuran atas suksesnya pementasan bidadari merah. Disana banyak orang-orang penting di dunia hiburan menyalami Maya. Sekarang Maya sudah menjadi aktris terkenal. Pesta itu berlangsung dengan meriah .Maya melihat Masumi kemudian mendekatinya.
‘’Besok Anda punya waktu? Ada yang ingin saya berikan pada Anda?’’
Masumi tersenyum. ‘’Tentu saja’’.
Pesta sudah berakhir dan Masumi mengantarkan Maya pulang.
‘’Sampai jumpa besok’’kata Maya dan mencium pipi Masumi.
Masumi yang mendapatkan ciuman yang tiba-tiba dari Maya, hanya berdiri tidak bergerak,lalu menyentuh pipinya dimana Maya tadi menciumnya. Masumi kembali ke mobilnya dengan wajah senang.
****
Keesokan harinya Maya dan Masumi janjian bertemu di taman bermain.Tempat yang selalu dikunjingi Maya.Maya sedang duduk diayunan dan memperhatikan anak-anak bermain.Tiba-tiba seseorang menutup matanya. Maya kaget dan berusaha melepaskan kedua tangan yang menutupi mata Maya.
‘’Ini pasti pak Masumi ya’’kata Maya sambil berusaha untuk melepaskan kedua tangan yang menutupi tangannya.
Tidak ada jawaban dari orang itu,tapi tiba-tiba orang itu mencium leher Maya. Tubuh Maya langsung merinding karena geli.
‘’Ini ciuman balasan untukmu,karena kemarin malam kamu mencium pipiku’’kata pria itu.
Maya tersenyum. Dia mengenali suara pria itu.Masumi lalu melepaskan tangannya dari mata Maya.Kemudian Masumi duduk diayunan disamping Maya.
‘’Sebenarnya apa yang ingin kamu berikan padaku. Semalaman aku mencoba memikirkan barang apa yang ingin kamu berikan?’’
‘’Apa Anda sudah berhasil menebaknya?’’
‘’Tidak. Saya tidak bisa menebaknya’’.Maya menyerahkan sebuah tas kertas kepada Masumi. Kemudian Masumi membukanya.
‘’Terimakasih Maya, apa ini untukku?’’
‘’Iya, itu untukmu. Saya membuatnya khusus untukmu’’
‘’Syal ini bagus,dan juga sarung tangannya’’. Masumi sangat senang menerima syal dan sarung tangan buatan Maya, lalu Masumi memeluknya dan sekali lagi mengucapkan terimakasih.Kemudian mereka berjalan-jalan sebentar dengan bergandengan tangan,dan tidak terasa waktu berlalu dengan cepat.Hari sudah sore dan langit mendung.
‘’Sebaiknya kamu segera pulang sebelum hujan turun. Aku akan mengantarkanmu pulang’’.
Masumi mengantarkan Maya kembali ke apartemennya. Mereka sudah sampai didepan apartemen Maya, tapi Maya hanya diam dan tidak mau keluar dari mobil. Maya lalu meraih tangan Masumi dan menggengamnya dengan kedua tangan Maya.
‘’Pak Masumi,terima kasih sudah mau menemuiku hari ini. Saya sangat senang’’. Lalu Maya mencium bibir Masumi. Kemudian pergi keapartemenya dengan berlari. Masumi yang tiba-tiba mendapat ciuman dari Maya hatinya langsung berbunga-bunga dan hatinya penuh dengan kebahagiaan. Selama dalam perjalanan ke rumahnya, Masumi tersenyum-senyum sendiri dan tertawa. Akhirnya wanita yang diam-diam dicintainya selama 7 tahun dapat membalas perasaannya sekarang. Dulu Masumi tidak berani memikirkan untuk dicintai oleh gadis itu dan sekarang dapat menikmati cinta yang diberikan untuknya.
****
Masumi sedang sibuk mempersiapkan konferensi pers yang akan dilakukannya sekarang.
‘’Pak Hayami,para wartawan sudah berkumpul.Apa kita bisa memulainya sekarang?’’kata Mizuki.
‘’Iya,kita akan memulainya sekarang,saya tidak ingin menundanya lebih lama lagi’’.
Masumi dan Mizuki pergi ketempat konferensi pers akan dilaksanakan.
‘’Selamat siang semuanya, saya mengundang kalian kesini karena saya ingin mengumumkan sesuatu.Saya Masumi Hayami telah membatalkan pernikahan saya dengan Shiori Takamiya. Kami berdua tidak akan menikah’’.
Selesai mengatakan itu semua para wartawan saling berbisik-bisik dan suasana konferensi itu jadi ribut karena pernyataan Masumi.
‘’Kenapa Anda membatalkan pernikahan Anda dengan nona Takamiya?’’kata wartawan
‘’Sebelumnya saya minta maaf. Saya tidak bisa memberikan alasan saya membatalkan pernikahan ini,karena ini bersifat pribadi sekali’’.
‘’Bagaimana tanggapan Nona Takamiya tentang hal ini? Apakah Nona Takamiya dapat menerimanya?’’kata wartawan lainnya.
‘’Kami putus secara baik-baik dan nona Takamiya dapat menerimanya dengan baik.Saya akhiri konferensi sampai disini’’.
‘’Apakah penyebab kalian tidak jadi menikah karena ada orang ketiga?’’
‘’Saya tegaskan sekali lagi. Batalnya saya menikah dengan Shiori Takamiya bukan karena adanya orang ketiga. Karena saya sudah berpikir masak-masak kalau pernikahan ini sebuah kesalahan,jadi saya membatalkannya’’.
Masumi meninggalkan ruangan konferensi pers dengan banyak pertanyaan dari wartawan. Wartawan yang mendekati Masumi langsung dihalangi oleh petugas keamanan.
‘’Pak Hayami, Anda sudah membuat berita yang menggemparkan, pasti akan ada banyak perbincangan tentang Anda’’kata Mizuki.
*****
Dikediaman keluarga Takamiya telah berkumpul banyak wartawan yang ingin mewawancarai Shiori mengenai pembatalan pernikahannya.
‘’Kakek ,apakah saya harus keluar untuk menemui mereka?’’
‘’Tidak. Kamu tidak perlu menemui mereka,biar kakek saja yang menemui mereka. Si Masumi rupanya sudah membuat berita yang menggemparkan’’.
Pak Takmiya keluar dan menemui para wartawan.
‘’Cucu saya Shiori saat ini tidak bisa diwawancari,karena sedang sakit,dan mengenai pembatalan pernikahan cucu saya, saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Tapi mereka sudah putus secara baik-baik. Jadi saya minta kalian pergi dari sini’’.
Lalu tuan Takamiya masuk kembali kedalam rumahnya.
‘’Terimakasih kek, sudah membantuku mengusir mereka dari sini’’.
Maya yang berada di apartemennya terkejut ketika Masumi mengumumkan pembatalan pernikahanya secara resmi dihadapan semua wartawan.Apa lagi mereka menyebut-nyebut orang ketiga. Jauh di dalam lubuk hati Maya ada rasa bersalah.
‘’Pak Hayami, hari ini sudah membuat berita yang menggemparkan’’kata Rei.
‘’Iya,kamu benar. Seharusnya pak Masumi tidak perlu mengadakan konferensi pers segala’’.
‘’Pak Hayami melakukan itu karena dirimu. Dia ingin terbebas dari Shiori sehingga dia bisa mengencanimu dengan bebas dan tidak merasa terikat lagi pada wanita lain’’.
‘’Mungkin kamu benar,tapi saya merasa bersalah telah menghancurkan pernikahan Shiori,pasti dia sedang sedih’’.
‘’Tapi pak Hayami mencintaimu,dia tidak mencintai Shiori’’.
‘’Dihatiku merasa senang pak Masumi membatalkan pernikahannya,tapi disisi lain saya juga sedih’’.
‘’Maya, apa kamu akan berkencan dengan pak Hayami secara diam-diam?’’
‘’Sepertinya begitu. Itu terpaksa kami lakukan,kalau tidak ingin membuat berita mengemparkan lagi’’.
‘’Saya tidak menyangka kamu bisa jatuh cinta padanya, padahalkan dia dingin dan kejam,semua karyawannya pun takut padanya,tapi kamu malah mencintainya. Padahal dulu kamu juga benci padanya. Saya juga tidak menyangka kalau dia juga jatuh cinta padamu. Saya benar-benar tidak mengerti dengan kalian berdua’’.
Maya tersenyum pada Rei.
‘’Saya sendiri juga tidak tahu kenapa bisa jatuh cinta pada orang dingin itu’’
‘’Ya sudah, sekarang saya ada kerja sambilan. Saya pergi dulu’’.
‘’Hati-hati di jalan’’.
Tiba-tiba HP maya berdering. Maya tersenyum melihat siapa yang meneleponnya.
‘’Maya, ini saya’’.
‘’Saya tahu, itu Anda’’.
‘’Kamu sudah melihat berita itu’’.
‘’Maksud berita pembatalan pernikahan Anda?’’
‘’Iya’’
‘’Saya sudah melihatnya. Hari ini Anda akan menjadi bahan pembicaraan semua orang’’.
‘’Saya tahu. Maya, besok ada waktu? Saya ingin mengajakmu ke villa Izu’’.
Maya langsung berdiri dari sofa karena senang Masumi akan mengajaknya ke Villa.
‘’Benarkah?Baiklah. Saya besok mempunyai banyak waktu’’.
‘’Saya akan menjemputmu besok siang di apartemenmu’’.
‘’Baiklah, saya akan menunggu Anda di sini’’.
‘’Sampai jumpa besok!’’
‘’Sampai jumpa!”
Maya senang sekali , lalu dia cepat-cepat pergi ke kamarnya menyiapkan beberapa pakaian untuk di bawa kesana dan pakaian untuk dikenakannya untuk pergi kesana. Maya mengaduk-aduk seisi lemari untuk mencari pakaian yang cocok untuk dikenakannya nanti.Maya sudah tidak sabar menunggu hari esok,kemudian di membayangkan perjalannya ke villa Izu bersama dengan Masumi. Pipinya berubah merah ketika menyadari akan berduaan dengan Masumi disana.
****
Keesokan paginya Maya bangun sebelum matahari terbit.Maya tidak bisa tidur dengan nyenyak memikirkan perjalannya dengan Masumi ke villa Izu. Maya berganti pakaian dan berdandan secantik mungkin. Maya ingin terlihat cantik di depan Masumi.Maya terus menatap jam berkali-kali. Kedatangan Masumi masih masih ada 3 jam lagi.
‘’Kenapa waktu begitu lambat’’keluh Maya.
Rei yang sudah bangun terkejut melihat Maya yang sudah berdandan rapi.
‘’Kamu mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi’’.
‘’Saya mau pergi dengan pak Masumi ke villa Izu’’.
‘’Benarkah? Semoga para wartawan tidak mengetahui kepergian kalian kesana. Kalau sampai ketahuan bisa gawat’’.
‘’Saya tahu. Saya dan pak Masumi akan berhati-hati’’.
Mereka makan pagi dengan hening,yang terdengar hanya dentingan sendok dan piring. Setelah selesai makan Rei,Mina, Sayaka dan Taiko pergi. Kini hanya Maya sendirian di apartemennya menunggu kedatangan Masumi.
‘’Kenapa pak Masumi datangnnya lama sekali?’’
Tiba-tiba terdengar bunyi bel.
‘’Mungkin itu pak Masumi’’.
Maya cepat-cepat membukakan pintu.Maya terkejut ketika melihat siapa yang datang.
‘’Sakurakoji”
‘’Maya, hari ini kamu terlihat cantik. Apa kamu akan pergi?’’
‘’Iya, hari ini saya akan pergi’’.
‘’Sendirian atau bersama dengan pak Hayami?’’
‘’Saya akan pergi dengan pak Masumi’’.
Maya mempersilahkan Koji duduk.
‘’Saya datang kesini mau berpamitan denganmu, karena saya kan pergi ke Amerika’’.
‘’Benarkah? Itu bagus. Kapan kamu akan pergi?’’
‘’Saya pergi besok lusa. Maya, apa kamu mau masih berteman denganku?’’
‘’Tentu saja. Kita berteman selamanya. Semoga disana kamu mendapat kebahagiaanmu’’.
‘’Kamu juga. Semoga kamu dapat hidup bahagia dengan pak Hayami’’.
Lalu mereka berpelukan. Masumi sudah tiba di apartemen Maya dan melihat pintunya sedikit terbuka,lalu Masumi masuk. Masumi sangat terkejut melihat Maya dan Koji berpelukan dan Maya pun sangat terkejut Masumi sudah ada disini.
‘’Pak Masumi’’.
Maya cepat-cepat melepaskan pelukannya dari Koji. Wajah Masumi langsung berubah menjadi dingin dan penuh kemarahan. Masumi cepat-cepat meninggalkan apartemen Maya dan Maya berusaha mengejarnya,tapi langkah Masumi sangat cepat dan Maya tidak bisa mengejarnya untuk menjelaskannya supaya Masumi tidak salah paham dengan apa yang dilihatnya tadi.Masumi sudah naik ke mobilnya dan pergi.
‘’PAAAAKKKK MAAAASSSUUUUMMMIIII, TUNGUUUUUUU!
Maya berlari-lari untuk mengejar Masumi dan Masumi seakan tidak perduli terus menancap gas mobilnya. Maya sudah tidak bisa mengejarnya lagi dan kemudian terjatuh. Maya menangis dan wajahnya sudah di basahi oleh air matanya.
Maya menagis sejadi-jadinya, Sakurakoji mengejar Maya dan menemukan Maya sedang menangis. Koji baru menyadari kalau Maya sangat mencintai pak Hayami. Didalam hatinya Koji merasa bersalah sudah membuat hubungan mereka rusak dan sudah menimbulkan kesalahpahaman. Koji mendekati Maya dan membawa Maya kembali ke apartemennya. Disana Maya hanya menangis dan menangis.
‘’Maafkan saya. Ini salah saya’’.
‘’Ini bukan salahmu. Jadi kamu jangan minta maaf. Bisakah kamu tinggalkan saya sendirian disini. Saya sekarang ingin sendirian’’.
‘’Baiklah. Saya pergi dulu’’.
Maya masuk ke kamarnya dan menangis kembali. Masumi terus mengemudi tanpa arah tujuan. Dirinya masih diliputi oleh kemarahan. Masumi kemudian kembali terbayang Maya yang sedang memeluk Koji dengan mesra. Masumi kemudian memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan memukul-mukul setir mobil.
‘’Saya begitu bodoh karena mencintaimu Maya. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Saya sudah sangat senang akhirnya saya mendapatkan cintamu dan dapat menikmati cinta yang kamu berikan untukku, tapi sekarang kamu malah berpelukan dengan pria lain. Maya kamu benar-benar keterlaluan dan kamu sudah membuatku sakit hati’’.
Masumi kemudian menyalakan mesin mobilnya dan kembali mengemudi.Sementara itu Maya masih menangis di kamarnya. Tidak lama kemudian Rei datang dan mendengar suara tangisan Maya, lalu Rei mengetuk pintu kamar Maya.
‘’Maya, kamu kenapa? Kenapa kamu menangis? Bukannya kamu akan pergi dengan pak Hayami. Kenapa kamu masih ada disini?’’
Maya membukakan pintu dan langsung memeluk Rei dan menangis di pelukannya. Rei kaget.
‘’Apa yang terjadi Maya?’’katakan padaku.
Maya kemudian menceritakan kepada Rei tentang kejadian tadi siang. Rei berusaha menenangkan dan menghibur Maya.
‘’Sudah Maya jangan menangis lagi. Sebaiknya kamu temui pak Hayami sekarang dan jelaskan semua kesalahpahaman ini’’.
‘’Tapi saya tidak tahu di mana dia sekarang?’’
‘’Coba kamu telepon saja dia’’.
Maya kemudian menelepon Masumi, tapi Hpnya tidak aktif.
‘’Besok pergilah ke kantor pak Hayami dan temui dia disana’’.
‘’Baiklah. Saya akan menemui dia besok disana’’.
Malam sudah tiba, Maya sama sekali tidak ada selera makan. Makan malamnya tidak disentuh sama sekali, lalu pergi ke kamarnya. Sayaka, Taiko dan Mina bingung melihat sikap Maya sekarang karena mereka baru saja melihat Maya tadi pagi sangat ceria, tapi sekarang mereka melihat kesedihan diwajah Maya .
‘’Rei, sebenarnya apa yang telah terjadi?’’kata Taiko.
Sayaka dan Mina menunggu jawaban dari Rei.
‘’Dia sedang bertengkar dengan pak Hayami’’.
‘’Pak Hayami’’kata mereka bersamaan.
Lalu Rei menceritakan hubungan Maya dan pak Hayami kepada mereka, setelah mendengar cerita Rei mereka sangat terkejut.
Keesokan harinya Masumi datang ke kantor dengan wajah dingin dan seram. Mizuki merasa heran dengan sikap Masumi hari ini, karena beberapa hari yang lalu dan sampai kemarin Masumi terlihat sangat gembira,tapi sekarang dia kelihatan sangat marah.
‘’Ini dokumen-dokumen yang ada minta’’.
‘’Taruh saja di atas meja, saya akan memeriksanya nanti’’.
Masumi berdiri dan mendekati jendela dan pandangannya menerawang jauh ke langit biru.
Maya tengah bersiap-siap untuk pergi menemui Masumi.
‘’Kamu akan pergi sekarang?’’kata Rei.
‘’Iya, saya akan pergi sekarang’’.
‘’Maya, semoga kamu dapat berbaikan lagi dengannya’’.
‘’Terima kasih Rei. Saya pergi’’.
Maya kemudian pergi dan tiba-tiba Rei memanggilnya.
‘’Maya’’.
‘’Ada apa lagi?’’
‘’Tidak ada apa-apa. Hati-hati di jalan!’’
Maya menganggukan kepalanya. Rei merasakan sesuatu yang tidak enak pada Maya, tapi Rei cepat-cepat menghilangkan pikiran itu.
Maya sudah sampai di Daito dan segara menuju ke kantor Masumi.
‘’Mizuki, pak Masumi Hayami ada?’’
‘’Dia ada. Kamu ingin bertemu dengannya?’’
‘’Iya’’.
‘’Tunggu sebentar’’.
Mizuki masuk ke kantor Masumi.
‘’Pak Hayami, ada Maya di luar, dia ingin bertemu dengan Anda’’.
Masumi terkejut dan wajahnya berubah sedih.
‘’Suruh dia masuk’’.
‘’Baik’’.
Maya kemudian masuk ke kantor Masumi dengan perasaan takut. Maya Melihat Masumi sedang mengetik.
‘’Ada keperluan apa kamu kesini?’’
‘’Saya ingin menjelaskan tentang masalah kemarin’’.
‘’Tidak ada yang perlu kamu jelaskan lagi. Bagiku itu sudah cukup jelas’’.
‘’Tapi itu...’’
Masumi menatap dingin Maya dan tatapan dinginnya sangat membuat Maya sakit hati.
‘’Sudahlah Maya, kamu tidak perlu lagi menjelaskannya lagi. Kalau kamu datang kesini hanya untuk itu, sebaiknya kamu pulang saja. Saya sedang sibuk tidak ada waktu untuk mendengarkan omong kosong kamu’’.
Mata mulai berkaca-kaca dan air matanya mulai menetes. Maya cepat-cepat menghapusnya.
‘’Pak Masumi...’’
‘’Saya mohon dengarkan dulu penjelasan saya. Saya tidak akan pergi dari sini sebelum Anda mendengarkan saya’’.
Masumi menatap Maya dengan dingin dan penuh marah. Masumi berdiri dari kursinya dan mendekati Maya.
‘’Kalau kamu tidak keluar dari sini. Saya yang akan keluar dari sini’’.
Masumi mengambil jasnya dan pergi dari kantornya. Maya tidak dapat menahan lagi air matanya tumpah,akhirnya Maya menangis dan Mizuki datang untuk menghibur Maya.
‘’Maya, sudahlah. Sekarang ini susana hatinya sedang tidak bagus. Sebaiknya kamu datang lagi saja besok. Mungkin besok dia sudah lebih tenang’’.
Maya menuruti perkataan Mizuki dan pergi dari sana. Ketika Maya akan keluar dari pintu depan Daito,Maya mengurungkan niatnya untuk pergi. Maya menunggu di lobi, menunggu Masumi kembali.Tidak lama kemudian Maya melihat Masumi masuk ke dalam gedung dan Maya menghampirinya,tapi Masumi malah menatapnya dengan tatapan dingin dan tidak memperdulikan Maya. Masumi masuk ke dalam lift dan Maya menatap Masumi dengan wajah sedih dan pilu.Maya kembali duduk di lobi dan melamun.
Masumi duduk kembali di belakang meja kerjanya dan meneruskan pekerjaannya.Mizuki masuk membawa setumpukan kertas kepada Masumi dan menyimpannya di meja.
‘’Dia masih di bawah’’.
‘’Siapa?’’
‘’Maya’’.
‘’ Saya sudah menyuruh dia pulang tadi. Maaf pak Hayami,bisa saya memberikan saran. Sebaiknya Anda mendengar penjelasan gadis itu sebentar saja’’.
Masumi langsung menatap Mizuki dengan dingin.Akhirnya cepat-cepat Mizuki keluar dari kantor Masumi.
‘’Maaf Maya, sepertinya saya tidak dapat membantu’’.
Ketika hari sudah sore Maya melihat Masumi dan Mizuki keluar dari lift dan akan menuju tempat parkir. Maya cepat-cepat pergi kesana dan menunggunya,kemudian Maya melihat Masumi datang.
‘’Pak Masumi....’’
Masumi tidak memperdulikan Maya dan berjalan melewati Maya dan langsung menuju mobilnya. Maya langsung mengejar Masumi dan menghalangi Masumi untuk masuk ke dalam mobil.
‘’Maya, apa yang kamu lakukan. Cepat minggir saya mau masuk’’.
‘’Saya tidak akan membiarkan Anda masuk sebelum mendengarkan penjelasan saya’’kata Maya dengan nada galak tidak kalah dari Masumi.
‘’CEPAT MINGGIR. Saya sedang tidak ingin bicara denganmu.Saya masih sangat marah padamu,bayang-bayang kamu memeluk Sakurakoji masih melekat dalam ingatanku. Saya tidak rela melihat wanita yang kucintai memeluk pria lain, itu membuatku sakit hati.Sekarang saya tidak ingin melihatmu lagi untuk sementara waktu selama bayangan itu belum lenyap dari ingatanku’’.
Wajah Maya sudah dipenuhi oleh air mata.
‘’Jadi Anda tidak ingin melihatku lagi. Baiklah kalau itu yang Anda inginkan. Mulai sekarang Anda tidak akan melihatku lagi. Selamat tinggal Masumi Hayami’’.
Maya berlari meninggalkan tempat parkir. Ketika Maya akan keluar dari gedung Daito, Maya bertemu dengan Sakurakoji.
‘’Maya, kamu kenapa?’’
Sakurakoji melihat Maya menangis dan Maya terus pergi tidak menjawab pertanyaannya. Sakurakoji memegang tangan Maya.
‘’Tunggu!Apa kamu bertengkar dengan pak Hayami? Apakah ini mengenai kejadian itu? Saya kira kamu sudah menjelaskan padanya tentang ini’’.
‘’Saya berusaha menjelaskan kepadanya. Sepertinya dia tidak ingin mendengarkanku. Sekarang dia sudah membenciku.Jadi saya mohon lepaskan tanganmu’’.
Sakurakoji melepaskan tangan Maya dan membiarkannya pergi. Lalu Sakurakoji menunggu Masumi di pintu gerbang Daito. Tidak lama kemudian mobil Masumi datang dan Sakurakoji memberhentikan mobil Masumi.
Masumi keluar dari mobilnya dengan wajah marah.
‘’Kamu mau apa?’’
‘’Saya ingin mengatakan sesuatu kepada Anda’’.
‘’Cepat katakan. Apa yang ingin kamu katakan’’.
‘’Maya tidak pernah mencintai saya. Maya hanya mencintai Anda dan saya sudah ditolak oleh Maya. Jadi saya dan Maya tidak mempunyai hubungan apa-apa. Kami hanya berteman tidak lebih dari itu’’.
‘’Kalau kalian berteman,mengapa kalian berpelukan dengan mesra?’’
‘’Kami berpelukan sebagai seorang teman,karena kedatangan saya waktu itu untuk berpamitan dengan Maya,karena saya memutuskan untuk pergi ke Amerika. Itu hanya pelukan selamat jalan untukku tidak lebih dari itu. Maya benar-benar sangat mencintai Anda. Sekarang cari dia atau Anda akan menyesal seumur hidup Anda’’.
Masumi langsung naik ke mobilnya dan mencari Maya. Maya berjalan lunglai disepanjang jalan. Kini dirinya telah dibenci oleh Masumi. Rasanya sangat mengerikan dibenci olehnya. Maya tidak ingin Masumi membencinya karena itu membuatnya benar-benar sangat sedih dan menyakitkan
Masumi mencari-cari Maya di sepanjang jalan sambil melihat kiri kanan.Lalu Masumi menelepon ke Hpnya,tapi tidak aktif. Lalu menghubungi Rei dan Rei mengatakan Maya belum pulang.
‘’Maya , kamu ada dimana? Maafkan saya Maya. Saya yang salah’’.
Masumi dengan panik mencari Maya dan mendatangi setiap tempat yang sering dikunjungi Maya , sudah lebih dari sejam Masumi tidak dapat menemukan Maya.Lalu tiba-tiba Masumi teringat dengan satu tempat. Masumi membelokan mobilnya dan langsung menuju tempat itu.
Maya sedang duduk diayunan dan tiba-tiba ada orang yang mendekatinya dengan membawa sebuah pisau dan Maya pun terperanjat ketakutan.
Masumi mendatangi taman bermain dan mencari Maya disana dengan wajah lelah.
‘’MAYAAAAA......MAYAAAAA...KAMU DIMANA?’’
Masumi lalu duduk diayunan dimana Maya biasa duduk. Tidak terasa air mata menetes dan Masumi cepat-cepat menghapusnya.
‘’Maya sebenarnya kamu ada dimana? Saya ingin bertemu denganmu. Saya merindukanmu. Maya, maafkan saya’’.
****
Keesokan harinya telepon di kantor Masumi berdering.
‘’Ini saya Hijiri.Sekarang sebaiknya Anda menyalakan televisi’’.
Lalu Masumi menyalakan televisi dan disana dia melihat sebuah berita kecelakaan pesawat tujuan Okinawa. Disitu diperlihatkan daftar-daftar korban orang yang meninggal dan Nama Kitjima Maya ada di dalam daftar itu.Seakan-akan bumi berputar-putar dan runtuh menimpa Masumi,dia tidak mempercayai apa yang didengar dan dilihatnya di televisi itu.
‘’TIIIIDDDAAAAKKK’’. Mizuki kaget mendengar teriakan Masumi,lalu segera masuk kekantornya,dan menemukan pak Hayami duduk di lantai disamping sofa. Tubuhnya bersandar pada sofa itu dan menangis.
‘’Pak Hayami , apa yang terjadi?’’
Masumi mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke televisi.Mizuki lalu melihat berita kecelakan pesawat itu dan melihat nama Maya ada dalam daftar itu. Dia tidak mempercayai kalau Maya adalah salah satu korban yang meninggal.
‘’Pasti sebuah kesalahan,belum tentu itu Maya, saya akan mencari kebenarannya sekarang juga’’.
Masumi hanya duduk diam dan menangis.Bagi Masumi sekarang dunia sudah berhenti berputar dan jantungnya seolah-olah berhenti berdetak. Pandangan Masumi kosong dan tubuhnya kelihatan sudah seperti orang yang kehilangan jiwanya.Berita kecelakaan pesawat yang melibatkan Kitajima Maya sudah tersebar luas di Daito entertainment pada hari itu juga. Rei,Sayaka,Mina,Taiko dan anggota teater Ikakuju sangat terkejut mendengar berita itu. Mereka menangis atas kepergiaan Maya yang secara tiba-tiba.Mereka masih belum mempercayai kalau Maya sudah meninggal.Eisuke Hayami pun tidak kalah terkejutnya ketika Maya diberitakan meninggal.
‘’Pasti anak itu akan sangat sedih ditinggalkan oleh wanita yang dicintainya’’.
****
‘’Genzou...Genzou....’’
‘’Ada apa ?’’
‘’Kita pergi ke Tokyo sekarang juga?’’
‘’Memangnya ada apa ?’’.
‘’Maya meninggal’’.
‘’Apaaaa...ini tidak mungkin’’.
‘’Tapi kenapa Maya bisa meninggal?’’
‘’Maya mengalami kecelakaan pesawat. Kita harus segera kesana untuk mengetahui kebenarannya’’.
****
Shiori yang melihat berita itu malah tertawa.’’Maya sudah meninggal dan Masumi akan segera kembali padaku dan menjadi miliku’’kata Shiori dalam hati,dan senyuman licik menghiasi wajahnya.
Masumi masih duduk di sofa dan melamun.Mizuki yang melihat keadaan Masumi seperti itu merasa iba ,dia belum pernah melihatnya seperti ini.
‘’Pak Hayami ,saya sudah mendapatkan informasi tentang kecelakaaan pesawat itu,ternyata memang benar nama Maya tercantum di daftar orang yang meninggal dan jenazahnya sudah ditemukan dan untuk memastikannya kita disuruh mengenali jenazahnya. Saya juga sudah menghubungi Rei dan teman-temannya untuk ikut mengenali jenazah yang kemungkinan itu adalah jenazah Maya. Pak Hayami, saya tahu dan mengerti perasaan Anda sekarang, pasti Anda tidak bisa menerima ini,tapi Anda harus menerima kenyataaan ini’’.
‘’Ini tidak benar.Saya tidak akan pernah mempercayainya,saya akan menganggap dia masih hidup di suatu tempat’’.
‘’Sebaiknya sekarang Anda ikut saya’’. Mizuki menarik-narik tangan Masumi.
Akhirnya Mizuki berhasil membuat Masumi ikut dengannya.Rei,sayaka,Mina dan Taiko sudah berada di ruang jenazah . Masumi dan Mizuki juga sudah berada disana. Kemudian mereka membuka kain yang menutupi jenazah itu. Mereka sangat terkejut jenazah itu hitam karena hangus terbakar dan sudah tidak bisa dikenali lagi.Masumi sudah tidak sanggup lagi melihat jenazah wanita yang sangat dicintainya seperti itu.Tiba-tiba saja Masumi jatuh pingsan dan mereka membawa Masumi ke ruang rawat. Lalu Rei melihat gelang dan jam tangan di tangan jenazah itu.
‘’Saya mengenali gelang dan jam tangan ini. Ini milik Maya’’kata Rei.
Semua orang berpandangan satu sama lain.
‘’Benarkah itu, Rei’’kata Mizuki.
‘’Iya. Tidak salah lagi. Saya yakin,karena jam tangan itu adalah hadiah ulang tahun dari saya’’.
Mereka kemudian menangis lagi karena mereka sudah mengenali jenazah itu adalah Maya.
****
‘’What’s going on here? Why many Journalist here?’’kata pria itu ketika akan masuk dari pintu depan rumah sakit’’
‘’A famous young actress has died and her corpse were brought here.I heard, she was one of aircraft accidents’’kata pengawal pria itu.
‘’Really? Who is her name?’’
‘’Kitajima Maya.’’
‘’Oohh’’
Masumi yang sudah sadar dari pingsannya keluar dari kamar.Masumi berjalan lunglai dan melamun. Dia berkali-kali menabrak orang ketika berjalan.
Bruuuukkkk....Masumi terjatuh dan pria yang bertabrakan dengan Masumi ikut terjatuh juga.
‘’Are you okay, sir?’’kata pengawal itu.
‘’I’m fine’’kata pria itu.
Lalu pria itu melihat Masumi yang masih duduk di lantai.
‘’Sir, are you okay?’’kata pria itu.
‘’o..oh, I’m fine. Sorry. I already bumped you. It was my fault because I was not looking at the people around me’’kata Masumi.
‘’It’s Okay. I understand. You should be more careful,when you are walking’’kata pria itu sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Masumi berdiri.
‘’Thank you’’kata Masumi.
Pria itu dan pengawalnya pergi dan Masumi memperhatikan mereka beberapa saat,kemudian Mizuki memanggilnya.
‘’Ternyata Anda ada disini. Saya mencari Anda kemana-mana. Mereka menunggu Anda disana.Ada apa pak?’’
‘’Ah tidak ada apa-apa. Hanya saja tadi....sudalah,ayo kita pergi’’kata Masumi yang masih memperhatikan mereka berdua yang sudah berjalan jauh.
Mizuki membawa Masumi ke ruangan lain dan disana sudah ada bu Mayuko ,pak Genzo ,Ayumi dan pak Kuronuma. Tidak lama kemudian seorang polisi membawa barang-barang Maya dan polisi itu mengeluarkan semua barang yang ada di dalam tas.
‘’Ini barang-barang nona Kitajima Maya’’kata polisi itu.
Mereka lalu meihat-lihat barang itu dan mereka menyakini kalau semua itu milik Maya dan mereka juga melihat kartu identitas yang ada didompetnya. Mereka semakin yakin kalau jenazah itu Maya.Masumi lalu berjalan ke arah meja itu,kemudian mengambil Hp Maya dan melihat isi Hpnya. Disana Masumi melihat banyak pesan yang dikirimkan olehnya.
‘’Bolehkan saya menyimpan Hp ini’’.
Semua orang yang ada di ruangan itu menatap Masumi dengan wajah bingung.
‘’Tentu saja.Anda boleh menyimpannya’’kata Rei.
Lalu Masumi duduk di kursi paling sudut diruangan itu dan melihat-lihat Hp Maya dengan wajah sedih. Mizuki yang melihatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Karena orang yang paling terpukul atas kematian Maya adalah Masumi.
*****
Mizuki mengantarkan Masumi pulang kerumahnya.
‘’Ini salahku Mizuki. Saya yang menyebabkan Maya meninggal’’.
‘’Ini bukan kesalahan Anda. Ini kecelakaan’’.
‘’Saya pernah mengatakan pada Maya, tidak ingin melihatnya lagi,dan sekarang kata-kaya saya menjadi kenyataan dan saya tidak akan bisa melihat dia lagi untuk selamanya’’.
Air mata mulai mengalir di wajah Masumi dan Mizuki merasa kasihan padanya karena selama dia bekerja dengan Masumi, Mizuki belum pernah melihatnya seperti ini.
‘’Kenapa Maya pergi ke Okinawa? Apakah dia ingin kabur kesana, supaya tidak dapat bertemu denganku lagi?’’
‘’Entalah pak Hayami, saya benar-benar tidak tahu tentang itu. Kemungkinan besar seperti itu’’.
‘’Seharusnya saya tidak memarahi Maya dan menyuruhnya pergi dariku. Sekarang dia benar-benar pergi dariku untuk selamanya.Ini hukuman untukku’’.
Karena lelah Masumi jatuh tertidur dalam perjalanan pulang.
‘’Pak Hayami....pak Hayami....’’Mizuki memanggilnya berkali-kali.
‘’O..oh ya, ada apa?’’
‘’Kita sudah sampai di rumah Anda? Sebaiknya sekarang Anda istirahat. Pasti Anda sudah sangat lelah sekali’’.
Masumi turun dari mobilnya dengan wajah lelah dan kusut. Ayahnya yang melihat kedatangannya ke rumah, memanggilnya,tapi Masumi tidak menghiraukannya dan langsung pergi ke kamarnya.
‘’Sebaiknya Anda biarkan saja dulu. Dia sudah sangat lelah dan sudah mengalami kejadian buruk hari ini. Saya rasa dia perlu sendirian untuk menenangkan pikirannya’’kata Mizuki.
‘’Apa Kitajima Maya benar-benar sudah meninggal?’’kata Eisuke.
‘’Iya. Maya sudah meninggal. Kami baru saja memastikannya. Meskipun kami tidak mempercayainya’’.
‘’Besok adalah hari pemakaman Maya dan sudah dipastikan kami akan sangat sibuk besok’’.
‘’Jadi pemakamannya besok ya. Pasti Masumi sekarang benar-benar sedih. Aku belum pernah melihat Masumi yang seperti itu.Sekarang aku baru mengerti,kalau Masumi benar-benar mencintai gadis itu, setelah melihat Masumi pulang tadi dengan wajah muram. Gadis itu gadis yang baik dan juga ceria’’.
‘’Apa Anda mengenalnya?’’
‘’Bisa dikatakan iya dan juga tidak. Aku pernah beberapa kali bicara dengannya,tapi dia tidak tahu siapa aku. Aku bertemu dengannya secara kebetulan’’.
‘’Oh, begitu rupanya. Kalau begitu saya mau pulang dulu. Saya juga sudah sangat lelah’’.
‘’Terimakasih atas bantuanmu hari ini’’.
‘’Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat malam!’’
*****
Hari ini upacara pemakaman Maya akan dimulai. Banyak orang yang datang untuk mengucapkan belasungkawa. Ayumi ,bu Mayuko dan pak Genzou datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Maya. Shiori dan kakeknya pun datang.
Pak Takamiya melihat Masumi berdiri dipojok ruangan.Pandangannya kosong seperti seolah-olah nyawanya telah keluar dari tubuhnya.
‘’Masumi, saya turut berduka cita atas meninggalnya Maya.Ini seperti mimpi saja, gadis itu sudah meninggal’’.
‘’Terima kasih atas kedatangan Anda’’.
Satu jam kemudian acara pemakaman Maya dimulai. Pemakaman berlangsung dengan khidmat dan lancar. Masumi hanya diam dan tidak mengeluarkan air mata. Hati Mizuki miris ketika melihat Masumi seperti itu.
“Selamat tinggal,Maya!Kata Rei sambil meletakan bunga diatas kuburan Maya.
Lalu Masumi mendekati makam Maya dan meletakan bunga mawar ungu disana.
‘’Selamat tinggal,kekasihku! Aku akan selalu mencintaimu sampai aku mati nanti.
‘’Pak Hayami,apakah Anda adalah bunga mawar ungu?’’kata Rei tiba-tiba.
‘’Da..darimana kamu tahu?’’
‘’Jadi itu benar Anda adalah mawar ungu?’’
‘’Iya..’’
‘’Tadi saya melihat Anda meletakan bunga mawar ungu di makam Maya,jadi saya pikir Anda adalah mawar ungu. Apa Maya tahu kalau Anda adalah mawar ungu?’’
‘’Tidak. Sayangnya belum mengetahuinya. Saya belum sempat untuk mengatakannya’’.
‘’Oh begitu’’.
Masumi sekali lagi memandangi kuburan Maya dan mencium batu nisan Maya.Ketika Masumi akan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba saja Masumi jatuh pingsan. Orang-orang yang ada disekitarnya jadi panik.
‘’Masukan dia ke mobil!’’Perintah Eisuke.
Beberapa menit kemudian Masumi akhirnya sadar dan Eisuke langsung membawanya kerumah.
‘’Masumi, sebaiknya hari ini kamu istirahat saja. Kondisi badanmu sekarang kurang bagus, dan besok kamu tidak perlu bekerja dulu. Ambilah cuti sebentar untuk menenangkan perasaan dan pikiranmu. Setelah kamu tenang,kamu dapat pergi bekerja lagi’’.
‘’Terimakasih, ayah’’.
Begitu sampai di kamar , Masumi langsung melemparkan dirinya ketempat tidur.
‘’Maya,kenapa kamu meninggalkan aku seperti ini?Aku merindukanmu’’.Kemudian Masumi jatuh tertidur sambil meneteskan air mata.
Keseokan harinya Masumi mengemas pakaiannya ke dalam koper. Masumi memutuskan untuk tinggal beberapa hari di villanya di pulau Izu dengan hatinya yang hancur berantakan.



Bersambung

6 comments:

orchid on 28 April 2011 at 08:31 said...

sendu sendu ini, sukaaaaaaa

Anonymous said...

hayooo... ini pengarangnya dari Kiel yakk?? Hehehehe... aber ja, eine tolle Arbeit! ^^

dina ( I ♥ Topeng kaca ) on 28 April 2011 at 09:48 said...

>< lanjutttttttttttttttttttttttttt

Anonymous said...

ceritanya cukup menarik...

boleh kasih saran... untuk penggunaan kata saya atau aku kurang pas soalnya dalam satu kalimat si tokoh menggunakan kata AKU dalam awal kalimat dan menggunakan kata SAYA juga masih di kalimat yg sama... contoh : "Ayah, aku akan membatalkan pernikahan saya dengan Shiori". atau yang ini

"Aku tidak akan menikahi Shiori. Itu sudah keputusan saya. Terserah Ayah setuju atau tidak. Selama ini saya selalu mementingkan perusahaan dan tidak memikirkan kehidupanku sendiri. Ini sudah saatnya aku memikirkan kebahagiaanku. Aku tidak ingin kehilangan Maya. Aku boleh kehilangan segalanya di dunia ini, tapi tidak dengan Maya".

maaf sebelumnya atas kritik dan saran ini... semoga cukup membantu untuk kedepannya... :) tetap semangat...

#WANTED#

Anonymous said...

i love it so much...suka banget. alur ceritanya...buat yg bikin story atupun mungkin ada yg edit2..., yg paling disukai dari cerita ini karena memenuhi harapan para reader yg ingin story ini berakhir happy ending( pada awal sampai tengah cerita), tapi pada akhir story,hampir sama polanya...MM blm bisa bertemu happyly ever after.rada kuciwa siiiih. mungkin ini hanya tebing cerita....masih berharap story yg ini akan berakhir baik....sesuai expectasi readers..
tq sensei

EmmaGP on 29 April 2011 at 14:53 said...

ceritanya bagus! meski aq pinginnya happy ending, sih! tp gak apa2/ lain kali bisa bikin yg versi masumi & maya honeymoon di bali gak? Japanese byk yg suka ke bali, kan? hehehe..!

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting