Wednesday 6 April 2011

Fanfic TK : Melayang 2

Posted by Ty SakuMoto at 21:11


MELAYANG 2
(by Riri)



Maya sedang duduk ditemani eisuke hayami dan tentu saja pak asa duduk disampingnya juga ada seorang pelayan yang sedang menuju ke arah mereka. Mereka sedang menikmati suasana sore di taman belakang kediaman hayami dengan terlihat meja yang dipenuhi cangkir dan piring-piring yang berisi kue dan buah-buahan beserta kulit-kulitnya.

'siapa ya?' maya menoleh ke arah hpnya di atas meja dan meraihnya. 

Dia melihat foto masumi muncul dengan modus video call. Maya berpikir sebentar, menarik nafas dan menghembuskannya pelan lalu menekan tombol menerima dan setelah itu muncullah dilayar hpnya wajah masumi yang tersenyum manis (astaga maya, beruntungnya dirimu dalam khayalanku, ckckck ^^), dan masumi pun menyapa 'hai sayang, aku kangen nih, kangen berat'

'hah' kata maya melongo dan tadi setelah sapaan masumi, terdengar cekikikan pelayan didepannya yang sedang membereskan meja dan maya menebak pasti saat ini ayah mertuanya dan paman asa sedang menahan tawa mereka.

'ada apa? Kau baik kan?' masumi terlihat khawatir melihat maya yang melongo dan memandangnya tak berkedip.

'aku? Oh, aku baik, sehat, sehat sekali' sambil nyengir dan maya menghembus nafas lagi dengan pelan 'ada apa?'

'kau yakin? kau bersama siapa sekarang?' masumi masih terlihat khawatir.

'ada ayah, paman asa, dan bibi.' maya mengalihkan pandangannya pada orang-orang yang ia sebutkan.

'coba kulihat mereka?'

'hah?' maya bingung.

'aku mau melihat mereka'

'maunya apa sih' pikir maya. 

Maya lalu mengarahkan layar hpnya pada ketiga orang itu dan dengan tanpa aba-aba, mereka menyeringai dengan kompak hingga membuat maya membelalakkan mata melihat mereka.

'cukup' kata masumi.

maya lalu menghadapkan layar hpnya kembali dan melihat masumi sedang tersenyum kembali.

'ada apa sih?' maya bingung.

'tidak, kau kelihatan cantik...... sayang' masumi masih tersenyum.

'te..terima kasih' maya mendengar cekikikan bibi pelayannya, 'oh iya.... ada apa sih kau menelpon?'

'ah......... iya.......' masumi terdiam lalu menatap maya 'sebentar ya, hm.....apa 
ya.......ah...iya....tidak.....tidak....' masumi masih menatap maya sambil tersenyum.

maya menatap masumi dengan alis berkerut sambil berpikir 'dia ini kenapa sih, memangnya dia lagi kurang kerjaan apa, pasti ayah dan yang lain sedang, hah, mereka..... pergi' maya melihat paman asa dan eisuke pergi menjauh 'dan kenapa juga aku malah gugup begini'

'permisi nyonya, ada yang mencari anda?

Maya kaget lalu mengarahkan pandangannya pada orang yang menyapanya. 'laki-laki atau perempuan bibi? tanya masumi '3 perempuan tuan'

'o iya, mereka sudah datang rupanya' maya terlihat gembira 'antar mereka kesini bibi' maya lalu kembali menatap layar hpnya 'dan anda tuan? apa masih ada yang mau disampaikan? karena aku harus menyambut tamuku' tanya maya dengan mata berkedip-kedip sambil tersenyum.

masumi lalu tersenyum 'suruh mereka menunggu dulu, aku belum selesai mengingat, ini hal penting, mereka baru bisa menemuimu kalau ..... itupun kalau aku sudah selesai mengingat' kata masumi acuh.

'masumi' maya merengek

'hm' masumi menanggapi dingin dengan tetap memandangnya.

'masumi' maya melotot

'apa?' masumi memasang wajah tidak bersalah.

'masumi' maya mulai geram

'kau sedang hamil sayang, jangan pasang tampang begitu?' kata masumi sambil tersenyum.

'kau sendiri? memangnya kau pikir, kau sedang apa sekarang?' maya mengalihkan wajahnya dari layar hp.

'aku' masumi memasang wajah bingung.

'iya' kata maya kembali menatap layar hpnya.

'aku kenapa?' tanya masumi.

'baiklah, karena tidak ada apa-apa, aku matikan ya?' kata maya.

'tunggu, iya, iya, maaf maaf, aku ingat, aku mau bilang, kalau aku tidak jadi pulang hari ini karena proyek disini sepertinya ada masalah dan aku tidak tahu kapan bisa pulang, bisa cepat bisa juga lambat, tapi kau tenang saja yang pasti aku pulang, jadi kau...'

'jangan terlalu merindukanku' potong maya 'kau tahu, aku sampai hafal' maya menatap layar hpnya yang ada wajah masumi dengan gemas. 'tadi pagi dan tadi siang sudah kau bilang'

'wah-wah, kelihatannya kau merindukanku setengah mati ya, makanya marah-marah begini, ckckck, begitulah risikonya punya suami seperti aku ini sayang, jam kerja tidak menentu....' kata masumi terpotong karena melihat maya kembali menatapnya dengan tatapan tajam 'dan hanya bisa memandangmu begini....sayang' lanjut masumi yang membuat tatapan maya berubah sendu 'masumi' kata maya dalam hati.

'jadi....' lanjut masumi. Maya merasa tiba-tiba ingin menangis.

'bisakah kau berakting dan memasang wajah ceria, wajahmu sekarang jelek' kata masumi yang membuat maya tiba-tiba jengkel 

'apa kau baru sadar sekarang?' maya mengalihkan wajahnya dari layar hp dan berkata dalam hati 'jelek katanya, huh'

'maya, maya, yuhuu, halo, hei, maya, maya' masumi terhenti karena maya memalingkan wajahnya kembali dengan tersenyum 'tunggu sebentar' maya memalingkan wajahnya ke arah perempuan-perempuan dari kejauhan dan melambaikan tangan memanggil mereka ke arahnya.

'apa yang..' kata masumi terpotong karena maya menjelaskan tanpa melihat ke layar hpnya 'itu rei, sayaka dan mina'

'memangnya mereka tidak bisa menunggu? Kita belum selesai ini' kata masumi merajuk. Maya lalu kembali menatap layar hpnya 'kau bilang aku jelek, ya sudah, tidak usah lihat lagi' kata maya sesungut.

'kapan aku bilang begitu?' masumi mengerutkan dahinya dan membuat maya memasang wajah pasrah 'kau bilang sibuk, lalu sekarang ini, kau sedang apa?' kata maya menatapnya remeh.

'aku....oh... tadi baru selesai rapat, rasanya lelah sekali, jadi kuputuskan rehat sebentar dan...' masumi mengangkat kedua alisnya berkali-kali.

'apa' kata maya masih memandangnya remeh.

'ckckck, jelek sekali' masumi menggeleng berkali-kali membuat maya kesal.

'masumi' kata maya menatap masumi sambil menggertakkan giginya 

'iya sayang' kata masumi menatap maya, maya lalu menarik nafas dalam dan menghembuskannya lewat mulut perlahan lalu tersenyum menatap masumi 'masumi' 

masumi terpana menatap wajah maya 

'mereka sudah mendekat' lanjut maya dengan wajah tersenyum 

'aku tahu' kata masumi masih terpana 

'lalu' kata maya lagi 

'hm' kata masumi 

'masumi' maya mulai mengurangi senyumnya 

'ya sayang' kata masumi masih belum tersadar 

'aku mencintaimu' kata maya menambah senyumnya 

'iya...eh' kata masumi tersadar 'tunggu...' masumi tidak sempat menyelesaikan kata-katanya karena maya sudah menghilang dari layar hpnya. 

Masumi menatap layar hpnya tidak berkedip. Tidak lama berselang, muncul wajah maya 

'maya, aku...' kalimat masumi terpotong karena menyadari wajah maya itu adalah wallpapernya.

Masumi menggeleng lalu akhirnya menatap foto maya 'juga mencintaimu' masumi tersenyum lalu berdiri dari sofa dan menuju pintu.

'semua sudah ada diruangan pak, menunggu anda,' kata mizuki. Masumi mengangguk 'tentu, tentu saja'.
 
>>>
 
'kami tidak mengganggumu kan maya?' tanya rei.

Maya tersenyum 'tidak, tentu saja tidak.'




>>>

Tok, tok, tok 

'nyonya maaf mengganggu'
 
maya menggosok matanya dan mengatur nafas. Ia lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu dan membukanya 'ada apa bi?'

'maaf nyonya, ada tamu'

'hah? tamu?' maya mencari jam dinding dan mendapati jarumnya menunjukkan pukul 6. Maya kembali menatap pelayannya dengan bengong 'siapa bi?'

'dia tidak mau menyebutkan namanya nyonya'

'apa perempuan?'

Pelayan itu menggeleng 'laki-laki'

'hah' maya mengusap wajahnya.

'atau saya suruh pulang saja nyonya?

'jangan-jangan, saya berbenah dulu, mungkin sekitar 1 jam, layani dulu ya bi' pelayan itu mengangguk dan pamit. Maya menutup pintu dan menuju kamar mandinya.

>>>

ketika maya keluar dari kamar mandi, maya mendengar pintunya diketuk 'ya, tunggu sebentar' dan begitu pintu dibuka 'ini sarapan anda nyonya' kata pelayan 'hah, aku tidak minta sarapanku dibawa kesini bi'

'tapi aku yang meminta' kata masumi yang muncul tiba-tiba dan membuat maya menatapnya tak berkedip 'ya ya ya, aku tahu kau terkejut dan pasti sangat bahagia, terimakasih' kata masumi sekonyong-konyong masuk menuju sofa dan duduk disana. 'letakkan disini saja bi' perintahnya kemudian.

'dan kau duduk disini' kata masumi ke arah maya sambil menunjuk tempat disampingnya tapi maya masih berdiri didekat pintu menatapnya dengan ekspresi jengkel.

'ada apa?' tanya masumi dengan wajah bingung.

'ada apa ada apa, keluarlah, aku mau pakaian dulu' kata maya masih berdiri dan memegang pintu yang terbuka.

'tidak, aku kan suamimu' kata masumi sambil mencomot anggur.

'hah' maya memasang wajah melongo. Ketika pelayan tadi mau keluar 'eh iya bi, apa tamunya masih ada? pelayan itu tersenyum dan memalingkan wajahnya ke arah masumi. Masumi lalu tersenyum menyeringai. 'ah, jangan bilang kau mengusirnya' kata maya memelototi masumi. 'aku, untuk apa, kau kan istriku sekarang' masumi lalu mengambil gelas dan meminumnya.

'bi, tuan tidak mengusirnya kan?' tanya maya.

'bi, buatkan saya susu juga ya' kata masumi menyela.

'bi' kata maya gemas karena si bibi ini kelihatan gugup.

'saya permisi dulu nyonya' pelayan itu berlalu dengan lincahnya (padahal usianya sekitar 60 an lho ^^)

maya sejenak terpaku memandang pelayan itu lalu berbalik ke arah masumi yang sedang mengupas apel. 'mau?' masumi menawarkan apel. 'tidak' maya menatap masumi jengkel dan masumi menatap apelnya dan kembali berkonsentrasi mengupasnya. maya menuju lemari dan mengambil pakaian lalu menuju kamar mandi. 'kau mau kemana?' tanya masumi heran. 'kamar mandilah' kata maya tanpa memandang masumi. Masumi tersenyum dan menggeleng.

>>>

'huh, dasar, dia pikir dia itu siapa, mengusir orang seenaknya, awas saja' kata maya sambil merapikan pakaiannya.

'ah, tapi aku senang dia pulang' maya tersenyum didepan cermin. 

Dia lalu mengusap perutnya 'kau juga rindukan? seperti ibu' maya kembali menatap cermin sambil mengelus perutnya 'tapi apa yang bisa dirindukan dari aku ya?' maya memandang dirinya dengan posisi samping secara bergantian dan menghembuskan nafas perlahan. 'aku merindukanmu maya' kata maya didepan cermin solah-olah menirukan gaya masumi 'benarkah, ah masumi kau bisa saja' kata maya 'ah, jawaban macam apa itu' 'aku juga merindukanmu masumi' 'ah, tidak-tidak' 'aku tahu' 'heeh, kenapa aku ini, memangnya kami ini apa' maya lalu kembali menatap cermin 'tapi kenapa aku jadi gugup ya' 'ah, bingung' 'keluar saja deh'.

'eh, masumi mana?' maya melihat masumi sudah tidak ada disofa. 

Maya lalu berjalan mendekati sofa dan menoleh ke balkon dimana dia melihat masumi 

'oh, lagi terima telpon' pikir maya. 

Maya lalu menoleh ke meja dekat tempat tidurnya dan berjalan mendekatinya. 

Dia lalu mengangkatnya 'iya dok, oh iya, tidak apa-apa, iya, sampai jumpa' maya meletakkan hpnya kembali dan tersentak karena masumi sudah melingkarkan tangannya ditubuhnya sambil tetap berbicara ditelpon 'oke, urus saja' kata masumi menyelesaikan pembicaraannya dan meletakkan hpnya disamping hp maya. 

Masumi lalu melingkarkan tangan yang satunya ke maya 

'siapa tadi?' tanya masumi yang kini memeluk dari samping maya sambil memiringkan wajahnya sedikit menunduk menatap maya 

'siapa tadi?' tanya masumi lagi. 

Maya menatap masumi dengan gugup 

'dokter' jawab maya.

'ada apa dengannya? tanya masumi. 

'katanya ada urusan mendadak, jadi jadwal cek up diundur sore' jawab maya masih gugup. 

'oh' masumi lalu menegakkan kepalanya kembali, memeluk maya erat lalu melepaskannya dan menuntun maya ke sofa. 

Mereka lalu duduk berdampingan. Masumi mengambilkan gelas berisi susu dan memberikannya ke maya.

'terima kasih' kata maya dan meminumnya. 

'pelan-pelan' kata masumi menatap maya yang sedang meneguk dengan sedikit tergesa.

'huh, dasar' pikir maya sambil mengatur tegukannya. 

Maya meletakkan gelasnya dan kaget karena pipi masumi sudah menempel diperutnya 

'apa kabarmu, tidak terlalu menyulitkan ibumu kan? kata masumi masih menempelkan pipinya dan mengusap perut maya. 

Maya memperhatikan tindakan masumi sambil tersenyum. Masih dengan posisi yang sama, masumi meraih tangan maya dan bersama-sama mengelus perutnya. Masumi bisa merasakan gerakan calon bayi seakan merespon setiap kata-katanya 

'nah sekarang giliran ibumu ya, kuharapkan kerjasamamu, jangan mengganggu' masumi merasakan sang bayi bergerak lalu terdiam. 

'terimakasih' kata masumi tersenyum, ia lalu mengangkat wajahnya menatap maya lalu tersenyum manis 'aku merindukanmu maya'

'hah'

0,0



<<< Melayang 2 ... END >>> 

10 comments:

Anonymous said...

hahhhhhhhhhh tambahhhhhhhhhhhh....peace Riri

tina

Ty SakuMoto on 7 April 2011 at 01:10 said...

masuminya so sweet dan mayanya lucuuu <3
itu mayanya udah hamil berapa bulan Ri? hihihi
lucu ni aku ngebayangin mayanya hamil >.<
makasih riri... ditunggu yang lainnya <3

Anonymous said...

kya.................. ga sabar nunggu kelanjutannya : Melayang 3.. .hihihiihiihihihii
mantapp Jeng Riri.. lanjutkan!!!
-Lina-

Bree said...

Weeeiiiiii.. Masumi-nya tetap nakal.. Aseeeeeeeekkkkkkk...

Anonymous said...

riri....... ting*ting*

Bulat

Theresia on 7 April 2011 at 21:47 said...

hohoho...itu kejadian pagi kan ^_^
masumi nya nakaaaalllll.....tapi lucu bgt....
ditunggu lanjutannya..... ^^

orchid on 8 April 2011 at 11:16 said...

mungkin 7 bulanan ty, hehehe (sok tahu neh), soalnya rencana saya mau nemenin periksa ke dokter (akakak)

Anonymous said...

lanjut~lanjut~ *guling-gulingan*

Anonymous said...

jadi ky org gila senyum" sndiri dpn komputer.. hihihi..
lanjutkan sist.. :))

Ty^^ said...

Hihihi.... so sweett Riri,,, lols..
aku paling suka yang Mayanya bercermin, hahaha lucu banget.
Tapi aku sempet bingung pas Maya tiba2 terima telepon, kan disitu dia bilang masumi lagi nerima telp tapi ke sininya jadi maya yang abis nelpon >.<

Haaa,,, lucu aku liat pasangan ini, Love it!!!

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting