Chapter 9 : Perpisahan
Sunday 11 September 2011
Fanfic Tk : JEALOUSY OF MASUMI HAYAMI
Rate : 18 +
Chapter 9 : Perpisahan
JEALOUSY OF MASUMI HAYAMI
( By Tati Diana )
Chapter 9 : Perpisahan
Maya mengepak
barang-barangnya yang tersisa di kediaman Hayami dan bersiap untuk
memindahkannya ke apartemennya. Seorang pembantu dan seorang sopir membantu
Maya berkemas-kemas. Ketiga anak Maya juga akhirnya turut pindah bersama
ibunya. Masumi tidak pernah menanyakan keinginan Takeshi dengan siapa dia ingin
tinggal, tapi melihat kedekatan puteranya dengan Maya, Masumi tak tega
memisahkan keduanya.
Semenjak perpisahannya,
berita infotainmen selalu mengawasi gerak-geriknya. Setiap kali Maya ditanya
tentang kisruh rumah tangganya dia selalu menjawab “no coment”, begitu juga
dengan suaminya. Keduanya seperti telah sepakat untuk tidak membuka diri pada
wartawan tentang masalah yang membelit rumah tangga mereka.
Telah hampir 2 minggu
Maya berpisah dari Masumi. Terkadang dia merindukan canda tawa lelaki itu. Maya
merindukan Masumi yang selalu memanjakannya. Lelaki itu kerap sekali memberikan
kejutan-kejutan romantis. Walaupun tidak dipungkiri Masumi pun memiliki sifat
keras kepala dan terkadang menyebalkan. Apalagi jika berkenaan dengan sifat
cemburunya. Dan saat ini saat lelaki itu jauh darinya Maya menebak-nebak dalam
hati, adakah Masumi mengingat dirinya ataukah hati lelaki itu telah berpindah
ke lain hati. Sampai suatu ketika Maya membaca sebuah tabloid yang memberitakan
bahwa Masumi terlihat menghadiri makan malam di sebuah restoran terkenal dengan
seorang wanita cantik. Maya tidak terlalu mengenal wanita itu. Mungkin artis
baru Daito yang akan segera dikenalkan pada publik atau mungkin juga kolega
bisnis suaminya itu. Tapi yang pasti wanita berambut pendek itu sebaya dengan
Masumi dan mereka terlihat akrab. Tiba-tiba rasa cemburu itu berbalik
menghantui dirinya. Maya tidak rela jika dia harus membagi perhatian lelaki itu
dengan wanita lain. Walaupun mereka telah hidup berpisah tapi perceraian mereka
masih dalam proses.
“apakah Masumi
mencintainya?” terbersit rasa penasaran dalam hatinya
“ting...tong.....!”
bunyi bell pintu apartemen Maya mengagetkan dirinya. Dengan enggan Maya membuka
pintu apartemennya dan nampaklah disana Yosuke sedang berdiri dengan gagahnya
“hallo Maya, aku harap
aku tidak mengganggumu” kata Yosuke berbasa-basi
“ah..tidak. kau tidak
menggangguku” kata Maya
“ aku kemari karena aku
memiliki 2 tiket pertunjukan balet dari Rusia dan aku bermaksud untuk
mengajakmu. Kau tidak keberatankan kalau pergi bersamaku malam ini?” tanya
Yosuke
Maya terlihat berpikir,
hari ini dia memang sangat kesepian. Anak-anaknya sedang tinggal di kediaman
Hayami. Memang walaupun ketiganya ikut tinggal dengannya di apartemen, tapi
ketiga anaknya terkadang rindu pada kakeknya, dan Maya tidak bisa mencegah
ketiganya untuk datang ataupun sejenak menginap disana.
“baiklah. Tapi tunggu sebentar”
kata Maya yang masuk kembali ke dalam apartemennya dan kembali dengan tas yang
kini telah tersampir di bahunya
“mari kita pergi” kata
Maya
Yosuke sangat senang
sekali kali ini ia bisa mengajak pergi wanita mungil ini. Desas-desus gosip
infotaiment yang memberitakan retaknya pasangan Hayami seakan menjadi angin
segar baginya untuk mendekati wanita berputra tiga ini. Yosuke tidak
mempermasalahkan tentang status Maya. Bagaimanapun dia mencintai Maya apa
adanya. Dimatanya Maya adalah wanita yang menarik, ceria, polos, sederhana dan
memiliki inner beauty yang akan menarik setiap lawan jenis yang pernah
mengenalnya.
Sedang dimata Maya,
Yosuke hanyalah seorang teman yang dikenalnya sebagai lawan mainnya. Kali ini
adalah kali pertama mereka pergi bersama. Maya berkenan menemaninya sekedar
menghargai niat baik lelaki itu dan tidak terbersit di benaknya menganggapnya
sebagai sebuah kencan.
Tak terasa mobil yang
dikemudikan Yosuke sampai ke sebuah gedung pertunjukan. Di luar gedung nampak
ramai orang yang akan melihat pertunjukan balet internasional itu. Maya dan
Yosuke memasuki gedung pertunjukan tersebut saat mata Maya menangkap sosok
lelaki tinggi di depannya yang sangat dihapal Maya. Masumi nampak tengah
mencari tempat duduk ditemani dengan seorang wanita yang sama dalam pemberitaan
tabloid. Sesekali terlihat keduanya berbincang dengan akrab, dan Masumi pun
terlihat tersenyum ataupun tertawa bersama wanita itu.
“ah.....kursi kita di
jajaran sana” kata Yosuke yang mengagetkan Maya
Maya mengikuti Yosuke
dari belakang. Tempat duduk mereka jauh di belakang tempat duduk Masumi dan
pasangannya. Dari tempat duduknya sekarang, Maya masih bisa mengamati keakraban
Masumi dan pasangannya.
Hingga selesainya
pertunjukan Maya terlihat tidak menikmati apa yang dilihatnya. Bukan
pertunjukannya yang kurang menarik, tapi keakraban Masumi dengan wanita itu
sangat mengganggu dan mengusik ketenangan hati Maya.
Sesaat setelah mereka
keluar dari gedung pertunjukan, Yosuke mengajak Maya untuk makan malam di
sebuah cafe yang tidak jauh dari gedung petunjukan itu. Dengan tanpa banyak
bicara Maya hanya mengikuti ajakan lelaki itu. Maya terlihat kebingungan dan
sedih dengan apa yang dilihatnya di gedung pertunjukan. Yosuke yang tidak tahu
tentang masalah Maya akhirnya menegurnya.
“apa kau baik-baik
saja?” kata Yosuke khawatir
“ah..eh...aku baik-baik
saja” kata Maya yang terlihat gugup
‘kau terlihat pucat dan
matamu basah, apa kau menangis?” tanya Yosuke yang mengamati mata Maya yang
terlihat sedikit sembab
“ah...mungkin aku masih
terpesona dan ikut terbawa perasaan dengan pertunjukan balet barusan” kata Maya
berbohong. Sebenarnya dirinya tidak bisa membendung rasa sedih melihat Masumi
hingga air matanya jatuh, bukan karena pertunjukan balet.
‘hmm...syukurlah.
pertunjukan balet tadi memang sangat menyentuh perasaan. Mereka hebat sekali
bisa mementaskannya” kata Yosuke
Sesaat kemudian
keduanya terlihat berbincang akrab ditemani dengan kudapan yang telah mereka
pesan. Sedangkan di seberang sana sepasang mata sendu melihat keduanya dengan
tatapan pilu.
***
“ah.......Masumi. maaf
ya aku lama meninggalkanmu” suara seorang wanita mengagetkannya dan
memalingkannya dari pemandangan yang dilihatnya
“ah.....tidak apa-apa”
kata Masumi sambil tersenyum saat seorang wanita duduk kembali dihadapannya.
Sesaat tadi wanita itu pergi ke sebuah toilet di sebuah cafe
“apa yang ingin kau
pesan?” tanya Masumi
‘hmm...aku pesan orange
juice saja. Aku tidak ingin yang lain. aku masih kenyang” kata wanita itu
sambil menepuk-nepuk perutnya
“kau yakin? Aku tidak
ingin kau kelaparan” tanya Masumi sambil tertawa
“hahaha.....tenang
saja, apa kau takut pemberitaan besok pagi jika sehabis pertemuan kita malam
ini aku ditemukan mati gara-gara aku kelaparan” jawab wanita itu
“ah......Nana.....Nana.
kau tetap tidak berubah” kata Masumi tertawa sambil mengeleng-gelengkan
kepalanya
“jangan panggil aku
Nana, jika aku tidak bisa membuatmu tertawa’ kata wanita itu yang ternyata
bernama Nana
“oh...ya. aku dengar
film garapan Daito akan segera di luncurkan bulan depan dan kabarnya film itu
sangat ditunggu pemirsanya. Istrimu memang hebat ya, nama besarnya menjadi
jaminan kualitas film yang dibintanginya” kata Nana memulai percakapan
“hmmm.......begitulah”
jawab Masumi dengan datar
“dan aku harus membayar
mahal kesuksesan film ini dengan hancurnya rumah tanggaku” bisik hati Masumi
Nana Nakamura melihat
ekspresi datar lawan bicaranya. Dirinya seakan membuka topik pembicaraan yang
salah. Sedikit banyak dia juga mendengar tentang kisruh rumah tangga Masumi
yang kini sedang diujung tanduk. Dan cepat-cepat dia mengalihkan topik
pembicaraan. Kelihaiannya membuka topik pembicaraan yang baru membuat Masumi kembali
ceria dan percakapan pun berjalan hingga keduanya sepakat untuk menghabiskan
liburan di sebuah Ranch di pinggiran kota.
“........ kau ajak saja
ketiga anakmu. Bukankah itu bertepatan dengan saat liburan sekolah?. Aku juga
ingin mengenal mereka semua. Aku sangat suka anak-anak” kata Nana saat keduanya
hendak berpisah
“baiklah aku akan
mengajak mereka...sampai bertemu nanti” kata Masumi
Dan kedua orang itu pun
mengakhiri pertemuan mereka malam itu.
***
Maya akhirnya sampai di
apartemennya. Saat Yosuke hendak mengantarnya masuk ke apartemennya, wanita itu
menolaknya. Dia tidak ingin ditemani Yosuke. Yosuke menangkap kondisi perasaan
Maya yang sedang tidak baik. Selama pembicaraan mereka di Cafe, Maya terlihat
sedih dan tidak terlalu antusias dengan percakapan mereka. Saat Yosuke
mengajaknya pulang, Maya langsung mengiyakan. Padahal Yosuke berharap kepergian
mereka berdua malam ini bisa menjadi awal yang baik bagi hubungan mereka berdua
dimasa depan, tapi rupanya dirinya harus lebih banyak bersabar dan mencari
peluang untuk mendapatkan hati Maya.
“baiklah, Yosuke.
Terima kasih telah mengajakku” kata Maya berbasa- basi saat dirinya sampai di
apartemen
“aku yang seharusnya
berterima kasih padamu. kau yakin tak ingin ku antar?” tanya Yosuke memastikan
Maya menggeleng “tidak
usah terima kasih” kata Maya
Dan Maya pun keluar
dari mobil Yosuke. Yosuke menatap kepergian Maya hingga wanita mungil itu telah
lepas dari pandangannya. Dengan perlahan mobil Yosuke pun meninggalkan
apartemen itu.
***
Tidak jauh dari mobil
Yosuke yang diparkir di apartemen Maya, sebenarnya Masumi pun mengawasi
keduanya. Masumi walaupun telah berpisah dengan Maya sering sekali mengawasi anak
dan istrinya tanpa sepengetahuan Maya. Ada rasa rindu menyeruak dalam dadanya
mengingat kebahagiaan mereka yang terekam dalam memori otaknya. 5 tahun membina
pernikahan dan kini tiba-tiba dalam sekejap akan benar-benar berpisah.
Sebenarnya sudah dari
tadi Masumi sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak menghampiri keduanya
saat Maya dan Yosuke tengah bersantap malam di cafe tadi. Ingin rasanya dia
meninju kembali wajah lelaki itu. Tapi dirinya sadar dengan posisinya sekarang.
Dia sudah melepaskan wanita itu untuk pergi jauh darinya dan ingin wanita itu
bahagia. walaupun Masumi bisa melihat Maya terlihat sedih dan sedikit kurus,
mungkin karena Maya lelah dengan kesibukan syutingnya yang sebentar lagi akan
berakhir.
Melihat mobil Yosuke
yang telah lama pergi dari hadapannya, Masumi pun akhirnya kembali mengendarai
mobilnya menuju kediaman Hayami.
******
Keesokan harinya,
tangan para kuli tinta beraksi kembali. Kali ini pemberitaan pasangan Hayami
yang sedang berkencan dengan pasangan masing-masing kembali diberitakan. Nampak
Masumi yang sedang keluar dari gedung pertunjukan bersama Nana Nakamura, lalu
foto disampingnya memperlihatkan Maya yang sedang bersantap malam bersama
Yosuke Seichi. Eisuke yang akan menikmati sarapan paginya merasa semakin gerah
dengan gencarnya pemberitaan anak menantunya itu.
“apa kau tidak akan
bereaksi apa-apa dengan semua pemberitaan ini?” tanya Eisuke sambil jemarinya
menunjuk foto-foto Maya dan Masumi di koran tersebut
“bereaksi seperti apa,
ayah?” tanya Masumi dengan datar
“apa kau tidak merasa
terganggu dengan semua pemberitaan ini?. Biasanya kau mudah terpancing jika
masalah pribadimu terganggu, apalagi jika menyangkut Maya” kata Eisuke berusaha
memancing reaksi anaknya
“sudahlah, ayah. Aku
tidak ingin dipusingkan dengan berita apapun. Apa yang diperbuat Maya tidak ada
lagi hubungannya denganku. Silakan saja jika dia mau berkencan dengan lelaki
manapun yang dia sukai. Aku tidak punya hak untuk mengusiknya” jawab Masumi
Eisuke hanya terdiam
mencerna ucapan anaknya, walaupun dirinya sangat yakin Masumi pastilah masih
mencintai Maya. Dia bisa melihatnya lewat ekspresi Masumi yang terlihat sedih
saat dia mengucapkan hal itu
“Menurutmu apakah
melepaskan Maya adalah jalan terbaik? Jika dia sendiri lagi, tentu akan semakin
mudah para lelaki yang mengaguminya akan berusaha untuk mendapatkan dia. Lelaki
ini contohnya” kata Eisuke sambil menujuk-nunjuk foto Yosuke Seichi
Masumi menatap foto
itu. Semakin geram hatinya melihat wajah lelaki itu. Wajah lelaki yang
menghempaskan bahtera pernikahannya. Tapi Masumi hanya memendam kemarahannya
dalam hati. Dia hanya terdiam tak bereaksi.
“dan pemberitaan media
tentang kedekatanmu dengan Nana Nakamura, apa akan kau jadikan kenyataan?”
tanya Eisuke dengan acuh. Sejujurnya Eisuke tidak ingin anak tirinya mendekati
wanita lain hanya sekedar pelarian akibat kesepiannya ditinggal Maya
“pemberitaanku dengan
Nana Nakamura, ayah tidak perlu khawatir. Kami sama-sama dewasa. Walaupun aku
belum resmi bercerai dengan Maya, aku kira aku bisa membina hubungan dengan
wanita manapun yang kusukai” jawab Masumi dengan kalem
Eisuke hanya terdiam,
hatinya merasa sedih. Harapannya melihat rumah tangga anaknya kembali bersatu
kiranya semakin jauh dari harapan. Dia hanya berharap keputusan keduanya untuk
bercerai tidak merusak kebahagiaan ketiga cucu kesayangannya.
****
Akhirnya, liburan
sekolah musim semi tiba. Semua siswa di Jepang sangat bersuka cita menyambut liburan
musim semi tiba. Tidak terkecuali dengan ketiga bocah Hayami yang bersiap-siap
akan berlibur bersama ayah mereka. Mereka sudah diberi tahu bahwa mereka akan
diajak berlibur ke sebuah Ranch di pinggiran kota selama 2 hari.
Masumi mengajak ketiga
anaknya berlibur bersama sekalian membicarakan masalah bisnisnya dengan Nana
Nakamura. Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya kedekatan mereka adalah
karena hubungan bisnis yang terjalin antara Daito dan Nara, perusahaan yang
kini dipegang oleh Nana Nakamura yang berkaitan dengan proyek pembangunan
gedung kesenian di Kobe.
Masumi tengah
duduk-duduk di beranda sambil memperhatikan ketiga anaknya yang sedang riang
gembira menaiki kuda poni. Melihat tawa riang, ketiga bocah itu, mau tak mau
membuat Masumi terkenang akan ibu ketiga anak-anaknya. Alangkah bahagianya jika
Maya pun bisa ikut berlibur bersama mereka seperti kenangan mereka 5 tahun yang
lalu.
“hai, Masumi maaf aku
terlambat” kata Nana yang membuat Masumi memalingkan wajahnya dan melupakan
kenangannya
“tenang saja. Aku baru
sampai 2 jam yang lalu.” Jawab Masumi sambil matanya tetap mengawasi ketiga
buah hatinya
“ah.......itu anak-anakmu.
Mereka sangat tampan, sama seperti dirimu” puji Nana sambil tangannya sibuk
mencari sesuatu dalam tasnya
“mama........” sapa
anak kecil berusia sekitar 7 tahun yang menghampiri keduanya
“kenalkan Masumi, ini
anakku. Namanya Usagi” kata Nana mengenalkan anak wanitanya
“hai, gadis cantik. Namaku
Masumi Hayami. Senang berkenalan denganmu” kata Masumi dengan ramah
“Namaku Usagi. aku juga
senang berkenalan dengan Paman. Mamaku sering sekali bercerita tentang Paman”
kata Usagi dengan ceria
“benarkah?” tanya
Masumi sambil mengerling pada Nana
“itu benar” kata Usagi
“aku harap mamamu
bicara yang baik-baik saja tentang aku” kata Masumi sambil terkekeh
“ tenang saja Paman.
Kata Mama, Paman selain tampan juga baik sekali” kata Usagi
‘mamamu ada-ada saja”
kata Masumi
“tapi benar, Paman
memang tampan. Aku pun jika aku sudah besar nanti pasti akan naksir Paman” kata
Usagi dengan polos
“hahahaha..................kau
ini bisa saja. Kau mirip sekali dengan mamamu. Tapi kau juga cantik, pasti jika
kau besar nanti banyak sekali laki-laki yang naksir padamu” kata Masumi
“ah......Paman bisa
saja..!” kata Usagi sambil tersenyum
“oh.....apa mereka
anak-anak Paman?” saat mata Usagi melihat ketiga bocah Hayami
“ya...mereka anak-anak
Paman. Lihat mereka tampan-tampan bukan?” tanya Masumi
“hihihi...............Paman
ini lucu, memuji anak sendiri. Tapi memang benar sih. Mereka tampan” kata Usagi
sambil matanya tetap menatap Takeshi dengan bola matanya yang indah
“sudah, kau bergabung
dengan mereka saja” kata Nana
“baiklah, Mama. Aku tak
akan mengganggu acara kencan kaliaaaannnnn......!” kata Usagi sambil berlari
dari hadapan kedua orang itu
“husss....................anak
ini...!’ kata Nana
“hahaha...................anakmu
lucu sekali, Nana” kata Masumi
“dia lucu atau
menjengkelkan? Kau harus bersiap-siap dengan tingkahnya yang sering usil dan
bandel. Aku kadang tidak kuat dengan tingkahnya. Terkadang ingin memukulnya, kalau
tidak ingat dia anak kandungku” kata Nana
“namanya juga
anak-anak. Apa kau dahulu tidak bandel juga?” tanya Masumi
“hah.......kau selalu
saja mengingatkanku pada masa kecilku” kata Nana sambil merengut
“hahhaha....setidaknya
itu mengingatkanmu, bahwa Usagi mempunyai bakat usil dan menjengkelkan dari
mamanya sendiri” kata Masumi
“hah.... Masumi kau
menjengkelkan “ kata Nana sambil memukul-mukul dada Masumi
“ampun........ampun...”
kata Masumi sambil tergelak menahan pukulan ringan yang bertubi-tubi dari Nana
Tanpa mereka sadari
liburan mereka tak luput dari jepretan foto para wartawan yang semakin merasa
senang dengan perkembangan pemberitaan pasangan Hayami.
***
Liburan
selama dua hari di Ranch, akhirnya berakhir. Kembalinya Masumi ke kediaman
Hayami di ‘hadiahi’ dengan liputan khusus liburannya dengan Nana yang tampil di
sebuah surat kabar.
Keluarga
Baru Hayami
Rupanya
wartawan mengikuti bahkan boleh dibilang menguntit apapun kegiatan mereka di
Ranch itu. Itu terbukti dengan rapinya semua foto-foto yang berhasil mereka
abadikan. Disana terlihat Masumi, Nana beserta keempat bocah sedang tertawa
ataupun bersantap malam bersama.
Masumi
tidak mau ambil pusing dengan semua pemberitaan itu. Biar saja mereka
membicarakan hubungannya ataupun berspekulasi tentang apapun. Toh sampai saat
ini dirinya belum pernah berkomentar atau melayani pertanyaan wartawan tentang
hubungannya dengan Nana Nakamura. Baginya hubungannya dengan Nana tidak
merugikan siapapun.
Tanpa
diketahui Masumi, pemberitaan dirinya yang tengah berlibur bersama Nana sangat
memukul perasaan Maya. Maya semakin yakin bahwa Nana Nakamura telah
menggantikan dirinya di hati lelaki tampan itu.
Malam
itu Maya tidak bisa memejamkan matanya. Masih diingatnya celotehan ketiga
anaknya yang bercerita tentang indahnya liburan mereka di Ranch dan betapa baik
hatinya seorang Nana Nakamura, juga tak luput dari laporan ketiga anaknya yang
masih polos itu. Mereka juga sempat melontarkan betapa sayangnya Maya harus
melewatkan kesempatan liburan bersama mereka. Maya semakin cemburu dengan semua
informasi yang didapatnya. Masumi ternyata benar-benar serius menjalin hubungan
dengan wanita itu. Semakin jelas terpampang nasib perkawinannya dengan pangeran
Daito itu. Semakin dekat perkawinannya ke jurang kehancuran, semakin dekat pula
seorang Nana Nakamura menggantikan posisi dirinya sebagai Nyonya Hayami.
*****
To
be continue
Categories
Author: Tati Diana,
Eisuke,
Fanfic: Serial,
Masumi,
Maya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
10 comments:
yahhh masih bersambunggg, pengen baca lagi ney kelanjutanna....
wienna
Yahhh disana putus disini cerai, nasib2,
comme c'est triste,j'éspère que ça ne va pas se terminer comme ça.
yaah.. kok semua ff sedih gitu sih,,,,, hiks...hiks..
Dwi Asih aw
makin runyam.. T_T
aiiiiih, emang keduanya sama2 keras kepala ya. Kl masih cinta knp ga ngomong aja sih, jd greget deeeh...
wah sedih lagi hiks...hiks...
tengkyu mbak apdetannya, ini kok makin gak karuan ya hubungan maya-masumi, ga papa sih, makin banyak konflik bikin makin deg2an, asal nantinya hepi ending aja... (ngarep)
-nadine-
Haduuuh ada apa sih dengan 2 orang Hayami ini...'Eras kepalanya ...... Tapi klo Maya sdh mulai cemburu... Bagus lah setidaknya dia harus berjuang supaya pernikahannya gak hancurrrr.....
Haduuuh ada apa sih dengan 2 orang Hayami ini...'Eras kepalanya ...... Tapi klo Maya sdh mulai cemburu... Bagus lah setidaknya dia harus berjuang supaya pernikahannya gak hancurrrr.....
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)