###
"Ow... I'm sorry sir,really, i.." katanya terpotong saat menyadari orang yang ditabraknya malah tersenyum.
"you didn't hurt?" tanya masumi membantu orang itu berdiri sambil tersenyum menatapnya.
"ya, fine, excuse me..." jawab orang itu gugup dan segera berlari meninggalkan masumi.
"hahaha, kenapa ya rasanya aku jadi merindukan gadis mungilku" gumam masumi sambil tersenyum menatap gadis kecil tadi hingga menghilang melewati pintu.
"excuse me, sir" terdengar suara dari arah kanannya. Masumi menoleh.
"Ryuga" ucap masumi girang.
"maaf aku terlambat" sapa orang tadi.
"tidak juga, aku baru sampai" balas masumi sambil menjabat tangan ryuga.
"siapa gadis tadi?" tanya ryuga.
"apa?" tanya masumi heran.
"masumi,,,, dia menabrakmu dan kau malah tersenyum manis, lalu dia lari dan kau menatapnya sampai menghilang lalu bergumam merindukan gadis mungil, maksudmu apa?" terang ryuga sambil geleng-geleng kepala.
masumi tersenyum "tidak, hanya teringat saja, nanti kau juga akan merasakannya"
"hahaha, kau betul juga" ryuga melanjutkan mengajak ke tempat yang sudah dipesannya, sebuah ruangan VIP.
"bagaimana ayahmu?" tanya masumi.
"sudah bisa berjalan, untunglah dulu cepat ketahuan, jadi bisa segera tertangani, seandainya saya tidak memaksanya ke dokter, mungkin ayahku tidak tertolong" terang ryuga.
"ya ya" angguk masumi.
"selama hidupnya beliau tidak pernah terlihat sakit" lanjut ryuga.
"beliau bisa menyembunyikannya dengan baik, mungkin karena khawatir dengan kondisi keuangan kami. Tapi untunglah saya bertemu denganmu, kau sangat baik, bahkan untuk orang yang baru kau kenal" ryuga menerawang.
"hahaha, aku rasa aku yang beruntung" masumi menggeleng.
"siapa yang menyangka, perusahaan tempat kau bekerja sekarang, yang begitu sulit untuk ditembus, dengan bantuanmu aku bisa mendapatkan kontrak ini" lanjut masumi.
Ryuga tertawa sambil mengangguk "ya ya, aku juga tidak yang menyangka"
"jadi persiapan pernikahanmu? tanya masumi
"sekitar 90%, kau bisa datangkan?" tanya ryuga.
"pasti, aku tidak akan melewatkannya" jawab masumi
"jadi masumi, sebentar lagi mereka sampai" ryuga menjelaskan sambil berjalan mendekati meja didalam ruangan vip itu.
##
"daito won't disappoint you" kata masumi yang menjabat tangan orang didepannya.
Setelah mereka berpamitan, masumi memeriksa hpnya, sepertinya ada email yang masuk, pikir masumi. Dia lalu memeriksanya yang ternyata dari kuronuma. masumi merasa jantungnya tiba-tiba berdebar setelah membaca email yang masuk dihpnya 4 jam yang lalu.
"maaf mengganggumu, aku terjebak tidak bisa masuk ke kamarku, tadi waktu aku keluar, aku lupa membawa kuncinya, dan aku tidak bisa turun karena liftnya membutuhkan kunci itu juga kan, aku tidak melihat ada telepon diluar sini. Oh iya, yang paling membuatku khawatir, setelah aku makan, aku tadi menelpon kamar maya dan hpnya, dia tidak menjawabnya, jadi aku bergegas keluar dan lupa membawa kunciku. aku menekan belnya tapi tidak ada respon. Atau maya sedang bersamamu?" isi email kuronuma.
Segera masumi mencoba mencari nomor hp maya dan menghubunginya. Terdengar nada sambung, tetapi tak kunjung diangkat. Sambil terus mengulangi panggilan, masumi berlari ke arah lift dan masuk. "Apa maya sedang tidak ada di kamar dan lupa membawa ponsel?" pikir masumi sambil mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah karena detak jantungnya semakin cepat. "atau dia sedang perawatan di spa?" gumam masumi melihat jam dilift sambil mengusap keringat diwajah dan lehernya.
Begitu pintu lift terbuka masumi berlari keluar dan berteriak "pak kuronuma, pak kuronuma" masumi berlari mendekati kuronuma yang saat ini berdiri didepan pintu kamar maya.
"dari tadi aku menekan bel tapi tidak ada respon" terang kuronuma dengan memandang masumi lalu menatap bel yang ditekannya.
masumi mengeluarkan kartunya "tik tik" masumi membuka pintunya.
"maya, maya" teriak masumi bergegas masuk ketika pintu terbuka.
Masumi melihat maya tidur dalam posisi bersandar disebuah sofa. Dia lalu berlari mendekatinya diikuti kuronuma.
Masumi lalu berlutut dihadapan maya dan mengatur nafasnya. Masumi memegang kedua tangan maya dan tersentak karena tangan maya begitu dingin.
##
Masumi memegang kedua pipi maya, dia masih terlihat bernafas.
"maya...maya..." panggil masumi dengan suara bergetar.
Maya tidak merespon, lalu masumi memegang pundak maya dan mengguncangnya.
"maya....maya...maya..." masumi mengguncang tubuh maya.
masumi lalu berdiri dan menggendong tubuh maya.
"pak kuronuma kita ke rumah sakit" kata masumi tanpa melihat ke kuronuma dan bergegas ke pintu keluar.
Kuronuma bergegas mengikuti masumi dan tak lupa ia mengambil kunci pintu berbentuk kartu itu.
Kuronuma memasukkan kartu dan pintu lift terbuka. Merek masuk dan kuronuma menekan tombol lift ke lobby. Kuronuma memperhatikan wajah masumi yang terengah-engah dan bajunya basah oleh keringat. Kuronuma tahu kalau masumi pasti sangat khawatir dan memilih diam tidak membuka pembicaraan.
"dia hanya pingsan, hanya anemia, jetlag, yah, jetlag, pasti, tidak apa-apa, ayolah masumi, tenanglah, kau tahu mayamu ini sangat kuat, jadi pasti tidak akan ada apa-apa, tenang... tenang" kata masumi dalam hati sambil menatap maya dan mulai mengatur nafasnya.
Pintu lift terbuka dan masumi berlari menuju pintu keluar. Disana telah menunggu sebuah mobil limosin yang memang diperuntukkan untuk tamu khusus. Masumi masuk dan berkata pada supir untuk membawanya ke rumah sakit yang terbaik.
masumi memeluk erat maya, sambil memejamkan matanya. "maya, ada apa ini, kenapa bisa...." masumi bertanya-tanya dalam hati.
"dia tidak akan apa-apa masumi" kata kuronuma yang dibalas dengan anggukan masumi.
"tanggal berapa hari ini pak kuronuma?" tanya masumi sambil tetap memejamkan matanya.
"kenapa memangnya?" tanya kuronuma keheranan.
"kalian berdua tidak sedang mengerjaiku kan, tolonglah...?" jawab masumi yang tetap memejamkan matanya dengan suara serak.
"hah" jawab kuronuma dengan heran namun akhirnya dia mengerti maksud masumi.
"andaikan iya masumi, tapi sayangnya tidak, maafkan aku" lanjut kuronuma dengan mendesah.
masumi mendesah dan mengetatkan pelukannya pada tubuh maya dipangkuannya.
##
Masumi menunggu di depan pintu kamar ICCU sambil duduk dan menundukkan kepalanya dan menggenggam tangannya. "dia itu kuat, mayamu itu kuat masumi" gumam masumi mengulangi kata-kata itu sambil memejamkan matanya dan mengeratkan genggaman tangannya.
Masumi terkadang merasa melayang, tidak tiahu ada dimana lalu tiba-tiba ia merasakan pundaknya ditepuk. Dia menengadah dan mendapati pak kuronuma disampingnya dan sedang menatap ke pintu ICCU. Masumi menoleh ke arah pintu yang terbuka dan tak lama dokter keluar dengan tersenyum. Mereka berdiri dan menghampiri dokter tersebut. Bersamaan dengan mereka datang juga seorang pria membawa amplop dan diserahkan ke dokter. Dokter itu manggut-manggut membaca isi amplop dan kembali menatap masumi.
(untuk kenyamanan pembaca, selanjutnya saya sudah menerjemahkan untuk anda, ^^)
"Bagaimana?"tanya masumi
"hm, dia sudah sadar, sel darah putihnya sangat rendah, tentu saja ini menjadi sangat bermasalah karena sepertinya dia belum makan, karena itu dia saya bantu infus dan segera dia harus transfusi, dan dia butuh darah segar"
"tidak masalah, ambil saja darahku, golongan darah kami sama" kata masumi.
"baiklah, sebelumnya satu hal lagi, selamat istri anda hamil, diperkirakan 3 minggu” kata dokter itu.
“selamat masumi” kata kuronuma. Masumi tersenyum terpaksa tanpa memandang kuronuma, ia masih menatap dokter itu yang sepertinya masih ingin melanjutkan perkataannya.
“dan hal ini juga yang akan mempersulit kami untuk melakukan transfusi, jadi sebelumnya anda harus menandatangani surat pernyataan" dokter itu menjelaskan lalu menyerahkan kertas. Masumi lalu membacanya, dia tertegun sejenak, perasaan bahagia, cemas, bingung bercampur didalam dirinyanya. Dengan menarik nafas ia lalu langsung membubuhkan tanda tangannya dan menyerahkannya kembali ke dokter tersebut.
"ini bukan kejahatan kan pak kuronuma? hanya 3 minggu, dia pasti bisa mengerti cintaku pada ibunya yang teramat sangat. Maya juga akan memaafkanku kan pak kuronuma? Tanya masumi dengan nada serak tanpa melihat kuronuma yang terdengar tidak membutuhkan jawaban. Kuronuma hanya mengangguk dan membuang nafas.
##
"baiklah, kami akan memeriksa sel darah putih anda " kata dokter itu setelah melihat masumi keluar tempat darahnya diambil.
“aku boleh menengoknya sebentar kan?” Tanya masumi kepada dokter itu yang dibalas dengan anggukan. “tapi istri anda masih lemah” sambung dokter itu dibalas dengan anggukan mengerti masumi.
Masumi memasuki kamar ICCU. Maya tersenyum melihat masumi.
masumi berlutut disamping tempat tidur maya dan melihat masker menutup mulut dan hidung maya. Ia lalu membelai pipi maya, "maya…" panggil masumi dan maya tersenyum.
Masumi mendekatkan wajahnya ke maya dan berbisik "kau berhutang padaku maya, dan kau harus membayarnya lengkap dengan bunga-bunganya, bagaimana, hm" bisik masumi mencoba tersenyum.
Maya memandang masumi dengan keheranan. Masumi lalu menunjuk bibirnya.
maya tersenyum kecil. Lalu maya memalingkan wajahnya lalu kembali menatap masumi dan menggeleng sambil tersenyum manis.
masumi memalingkan wajahnya sebentar, membuang nafas putus asa, lalu kembali menatap maya dan tersenyum "dasar, seandainya aku sanggup membuka maskermu, kau dengan terpaksa harus membayarnya maya" lanjut masumi serius yang dibalas dengan maya terkikik.
"kau tidak sedang berakting kan,, maya?" tanya masumi. Maya tersenyum lalu mengangkat kedua bahunya lalu menggeleng.
Masumi tersenyum dan menatap maya serius..
"maya....aku.....cintaaaaaa sekali,,,,, sangat sangat cinta" kata masumi menegaskan. Maya memegang tangan masumi yang sedari tadi membelai pipinya dan mengangguk dengan mata berkaca-kaca.
"sudah waktunya pak masumi, maaf" kata dokter. Masumi menoleh dan tersenyum lalu kembali menatap maya, maya membelai pipi masumi dan tersenyum.
"maya...." kata masumi balas tersenyum, mengecup tangan maya dan keningnya. Masumi berdiri lalu berbalik meninggalkan ruangan ICCU itu dengan berhenti sebentar didepan dokter.
"tolonglah dokter" kata masumi dibalas anggukan dokter itu dan kemudian dia menuju pintu keluar.
"makanlah masumi" kata kuronuma menyodorkan bungkusan burger disamping masumi yang tengah duduk dengan posisi menyandarkan diri ke kursi.
"terimakasih, nanti saja" tolak masumi.
"kalau kau tidak sanggup mengunyahnya, telan saja langsung, aku mau keluar sebentar merokok dulu, atau kau mau ikut?" tanya kuronuma lagi.
"tidak, terima kasih" tolak masumi lagi.
Kuronuma pun berbalik meninggalkan masumi.
##
masumi duduk bersandar sambil terus menatap pintu kamar ICCU.
"masih belum selesai ya" kata kuronuma menghampiri dan duduk disebelah masumi.
Masumi hanya menggeleng. kuronuma melihat jam tangannya, menunjukkan pukul 5 am. Tak lama pintu terbuka, mereka berdiri dan menghampiri.
Dokter membuka maskernya dan menghela nafas.
"sudah selesai" kata dokter itu.
"lalu?" tanya masumi.
"sepertinya dia tertidur sekarang, dia pasti kelelahan menahan rasa sakitnya, beruntung semangatnya sangat kuat" lanjut dokter itu.
"aku tahu" balas masumi mengangguk.
"tadi sebelum dia tertidur dia berkata akan segera melunasi hutangnya. Aku pikir anda harus melunasi hutang istri anda pak masumi" kata dokter itu serius.
Masumi tersenyum "iya, segera dokter"
kuronuma menatap masumi dengan keheranan.
"pak kuronuma, rasanya aku mau ke toilet" kata masumi meringis dan berbalik lalu berlari. kuronuma tertawa dan menggelengkan kepalanya.
##
masumi menatap maya yang sedang tertidur dengan selang berada dibawah hidungnya.
"aku bisa saja menciummu sekarang, tapi itu baru bunganya dan sepertinya itu terlalu baik" Bisik masumi. Dia akhirnya menyandarkan badannya dikursi disamping tempat tidur maya, sambil melipat kedua tangannya diatas perutnya dia pun memejamkan mata.
#
Maya membuka matanya, awalnya terlihat kabur, lalu kemudian mulai terlihat jelas. Dia menoleh ke arah masumi yang terlihat pulas dikursi disamping tempat tidurnya menghadapnya.
Maya tersenyum dan dengan pelan bangun dari tempat tidurnya karena kepalanya masih terasa berat, sehingga saat ini dia duduk ditepi tempat tidurnya berhadapan dengan masumi yang sedang duduk tertidur. Maya mengamati dengan seksama wajah masumi yang terlihat pulas.
"aku akan melunasi hutangku dengan caraku suamiku tercinta, hihihi" bisik maya lalu meraih hp dimeja samping tempat tidurnya.
Maya beranjak dari tempat tidurnya mendekati masumi. Ketika wajah mereka sudah dekat, maya menoleh ke hp sehingga posisinya pas. Maya lalu mencium masumi bersamaan dengan tangannya mengklik tombol hp itu. Maya mundur dengan pelan dan duduk lalu memperhatikan hasil jepretannya dihp masumi dengan menyeringai puas. Dia lalu memasangnya jadi wallpaper, meletakkannya kembali dimeja dan merebahkan dirinya. maya tersenyum menatap masumi. "dia pasti sangat lelah sampai tidak menyadari perbuatanku" pikir maya sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 am.
##
masumi menggeliat dan membuka matanya. Dia tidak mendapati maya ditempat tidurnya."maya...maya..." teriak masumi setelah berdiri dan mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan. Pintu ter buka dan maya muncul dari balik pintu itu dan tersenyum "maaf aku tidak membangunkanmu, karena kulihat kau pulas sekali" kata maya mendekati tempat tidurnya.
"kau itu..." kata masumi dengan geram.
Maya tertawa kecil dan duduk dipinggiran tempat tidur sambil membawa infusnya. Masumi masih berdiri didepannya dan menahan tubuhnya yang hendak berbaring.
"sepertinya kau sudah sehat" kata masumi sambil menunduk.
"uhuk" maya terbatuk dan menghentikan masumi yang mendekatkan wajahnya.
"kau lupa kalau kau punya hutang padaku" bisik masumi.
"iya tentu saja, tapi bisakah kau periksa hpmu, tadi dia berbunyi" kata maya. Masumi menoleh meraih hpnya. Ketika dia membukanya, dilihatnya foto itu. Dia lalu tersenyum dan kembali menatap maya.
"bagaimana? Lunas sudah. Sekarang aku mau tidur ya" kata maya merebahkan diri.
Tiba-tiba saja wajah masumi sudah ada dihadapannya. Maya tersentak "apa yang kau... " kata maya terbata-bata.
"itu baru bunganya istriku sayang" bisik masumi dengan tersenyum.
"tapi ini dirumah sakit" bisik maya lagi.
"tenang saja aku sudah mengunci pintunya" bisik masumi.
"tapi rasanya, uhuk, uhuk, nanti kau bagaimana?" lanjut maya berpura-pura batuk.
"aku sudah minta disuntik imun" kata masumi.
"tapi.. tapi..." kata maya
"cerewet" kata masumi dan langsung mengecup bibir maya. Maya tersenyum dan mereka kembali berciuman.
"maya…” bisik masumi diwajah maya.
“iya…” jawab maya.
“ kau hamil" bisik masumi.
“ehek…ehek..” tiba-tiba maya tersedak.
“kenapa maya…” Tanya masumi khawatir.
“ti…ti…dak apa-apa, hanya… sedikit… kaget” lanjut maya. “ha…ha…mil? Tanya maya masih dengan ekspresi kaget.
“iya” jawab masumi heran.
Maya memperbaiki posisinya menjadi duduk di atas tempat tidur dan memandang perutnya sambil mengelusnya. “benarkah, waaaah” katanya lalu memandang masumi yang duduk ditepi tempat tidur.
"ah iya" kata maya girang dan memberikan ciuman ke masumi "itu bonus anda" kata maya lalu kembali pada posisi duduknya tadi.
Masumi merasakan nafasnya tertahan sebentar, lalu menghembuskannya perlahan.
“aku mau laki-laki ya masumi, soalnya biar dia bisa melindungiku” kata maya sambil menepuk kedua tangannya pelan.
“haaah” kata masumi heran.
“iya, karena kau pasti sibuk dengan pekerjaanmu, tidak akan sempat menemaniku” lanjut maya sambil tersenyum menatap masumi.
“tidak-tidak, aku tidak setuju, perempuan saja, lebih lucu” tolak masumi
“aku suka dengan gadis mungil” kata masumi menatap ke plafond sambil melirik maya.
“huh” kata maya cemberut “sebel” lanjut maya sambil memalingkan wajahnya dan melipat kedua tangannya didepan dadanya.
“ckckck” masumi menarik wajah maya hingga berpaling menghadapnya. “tapi aku cinta dengan mungilku yang ini, satu-satunya didunia” bisik masumi lalu mencium maya.
“jadi, bagaimana kalau sekalian dua saja, satu laki-laki dan satu perempuan” bisik masumi.
“ehek.. apa” kaget maya.
<<< Melayang ... The End >>>
11 comments:
MM sayang2an sepanjang jalan...bikin tersipu2 bacanya...
*padahal bacanya dalam hati*...apalagi Kuronuma yg jadi saksi bisu...wkwkwkwk...
lanjuuut Riiiii
^^b -dian-
sukaaaaaaa, lanjutkennnnnnn riri...^^
Tina
waaa mesranyyyaaaaaa , kasian kan kuronuma jadi kambing congek ...teruskan mbak RIRIIIII
Hehehe mesra sekali MM...lanjutkan RIRI
Wid Dya
luv it....menebar kemesraan setelah pernikahan 4 ever....ga sabar nunggu kelanjutannya mba riri :) Lam kenal ya ~_^
Balas Nuntut!!!
LANJUTKAnnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!!!!!
Hmmmm maya kenapa?????
ihihihi...eehehehhhe....ehemeheeme.....*senyum2 sendirian....
-winda-
maya hamillllll!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
iya kan???????????
Udah Bacaaa....
Sooo sweet!
Bagus Riri aku sukaa. Hayo hayo nyumbang lagi ya <3
kyaa pengen jadi Mayaaa... Aku iriiii XDD
TY^^
hohoho...keyen oi!
Buat semua salam kenal
Buat penulisnya : Good Job!
ini bacanya nyuri2 sambil kerja, jadinya agak malu nih karena suka senyum-senyum dan tersipu-sipu sendiri
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)