Tuesday 29 March 2011

Fanfic TK: Just Not Yet...

Posted by Ty SakuMoto at 21:05
warning: kissing scene

JUST... NOT YET…
(by Fendira) 




Kubuka mata dan kulihat atap putih perasaan bingung menyergap pikiranku. Kuhembuskan udara yang mengisi paru-paruku kucoba kumpulkan semua kesadaran alam pikiranku hingga kudengar lagi suara...

Tok tok tok ..

Kusingkap selimut tebal yang masih menyelimuti tubuhku, akhirnya kutinggalkan tempat tidur yang nyaman itu dan kubuka pintu kamar ini. Kulihat teman-temanku tersenyum lebar melihatku. Mereka mendorongku masuk sambil tak henti-hentinya berbicara. Seseorang telah mengambilkan aku handuk, menyelempangkannya di pundakku dan menyuruhku mandi.

Selepas aku keluar dari kamar mandi semakin kulihat banyak orang dikamarku. Aku ditarik duduk di depan cermin. Seorang wanita sibuk membuka kotak kaca yang sangat indah. Kulihat begitu banyak peralatan make-up mirip punyaku yang kudapatkan dari Mawar Unguku tapi punyanya tampak lebih besar. Wanita itu tersenyum melihatku dan menyuruhku memejamkan mata. Kuikuti kehendaknya. Kupejamkan mataku dan tak lama kemudian kurasakan tangan dinginnya menyentuh wajahku.

Saat kupejamkan mataku semakin jelas kudengar suara teman-temanku yang tetap tak henti-hentinya berbicara yang terselingi suara tawa diantara mereka.

Akhirnya kudengar juga suara wanita itu memperbolehkanku membuka mata kemudian Ia memutar badanku membelakangi cermin dan menyisir rambutku, menariknya ke belakang dan mengikatnya entah apa selanjutnya yang Ia lakukan dengan rambutku. Yang kurasakan hanya tarikan-tarikan yang membuatku terkadang meringis kecil. 

Aku lihat teman-temanku yang lain telah berganti pakaian kulihat mereka semua memakai kimono bernuansa ungu, sungguh cantiknya warna itu, pikirku. Kulihat wanita lain yang berpakaian sama dengan wanita yang sedang merapikan rambutku ini membawa sebuah gaun putih berhiaskan manik-manik yang kupikir berwarna bening tapi pada saat terkena cahaya kulihat semu ungu terpancar dari manik-manik tersebut. Semakin Ia mendekatiku semakin terlihat manik-manik tersebut terbuat dari kristal dan berbentuk bunga mawar kecil-kecil. Mawar ungu kesukaanku.

Wanita yang meriasku tadi telah selesai menata rambutku kemudian Ia tersenyum lagi padaku. Ia membantu wanita yang membawa gaun itu memakaikan gaun putih di tubuhku, ukurannya sangat pas sepertinya gaun ini memang dibuat hanya untukku.Akhirnya setelah resletingnya tertutup dengan rapi, mereka membalikan tubuhku menghadap cermin. 

Kulihat diriku memakai gaun pengantin putih lengkap dengan cadarnya.

”Gaun pengantin…” batinku.

@@@

Kurasakan tangannya menggenggam tanganku begitu kuat namun lembut, kurasakan pancaran cinta yang begitu tulus dari matanya. Senyumnya membuatku tak mampu memijakkan kakiku dengan benar di lantai yang terbalut karpet ungu ini.

Ketika ia membuka cadar yang menutup wajahku, kurasakan debaran jantungku semakin kuat. Kurasakan hembusan nafasnya diwajahku menandakan wajahnya semakin mendekatiku. Kupejamkan mataku seiring dengan terpejamnya matanya. Kurasakan sentuhan hangat dibibirku, begitu lembut lebih lembut dari ice cream coklat kesukaanku, desiran di dadaku semakin menusuk kurasa. Ketika kubuka mataku kulihat senyum itu dan terdengar tepuk tangan dan sorak sorai.

Kurasakan panas di wajahku, aku malu tapi begitu bahagia.

@@@

Kududuk di tepian tempat tidur yang penuh dengan taburan mawar ungu. Kulihat seluruh kamar bernuansa ungu dan silver. Tiap sudutnya penuh bunga mawar ungu. Kamar ini lebih luas dari kamarku yang tadi, pikirku.

Pikiranku terhenti seketika, tiba-tiba kurasakan sentuhan lembut dipipiku. Kualihkan pandanganku kearah pemilik tangan itu. Senyum itu selalu ada disana, senyum yang disertai pandangan lembut yang langsung menusuk jantungku. Selalu mampu menghentikan detak jantungku, keluhku.

Sesaat kami hanya bertukar pandangan, kurasakan mataku memanas dan setetes air mata jatuh menghangatkan wajahku yang terasa telah membeku karena tatapannya. Kulihat wajahnya terhenyak kaget dan langsung menghapus air mataku, kugenggam tangannya di pipiku, kutersenyum dan Ia pun akhirnya ikut tersenyum tanda mengerti air mata ini bukanlah air mata kesedihan melainkan air mata bahagiaku, bahagiaku dapat bersamanya.

@@@

Akhirnya jepit-jepit dan ikatan yang menyiksa rambutku terlepas juga, gaun indah itupun meski enggan kulepas tapi terasa lebih nyaman menggunakan pakaian tidur hitam ini, pakaian tidur yang cukup aneh pikirku, hitam warnanya terasa halus dan dingin, cukup pendek hanya menutupi sebagian pahaku, dan bagian atas terlalu terbuka pikirku membuatku malu berhadapan dengannya.

Kutatap langit dari jendela besar kamar ini, begitu hitam pekat namun terlihat bulan sabit bersinar dengan indahnya. Sentuhan tangan itu kembali menghentikan pikiranku, memeluk erat pinggangku, pelukannya menyadarkanku bahwa pakaian ini sungguh tipis hingga membuatku berfikir pelukan ini bagaikan langsung menyentuh kulit tubuhku.

Sesaat kemudian tangannya telah memaksaku membalikan tubuhku menatapanya namun masih dalam pelukannya. Tangannya yang satu tetap memelukku dengan kuat dan yang lain menyusuri tanganku, pundakku leherku dengan jemarinya, kurasakan tubuhku gemetar kecil entah apa yang kurasakan. Apakah aku kedinginan. batinku. 

Jemari itu terus menyusuri wajahku dimulai dari mataku, hidungku, dan berhenti di bibirku. Begitu kulihat ia menundukan wajahnya dan mengecup bibirku kurasakan tubuhku melayang dan ternyata aku sungguh melayang, ia telah menggendongku tanpa melepaskan ciumannya akupun tak mau melepaskan ciumannya.

Ia merebahkan tubuhku ditempat tidur, ia menghentikan ciumannya kubuka mataku dan kulihat ia membuka pakaian atasnya, jantungku berdetak semakin cepat kupejamkan lagi mataku.

“Maya… Maya…”

Kubuka mata dan kulihat atap putih perasaan bingung menyergap pikiranku kuhembuskan udara yang mengisi paru-paruku kucoba kukumpulkan semua kesadaran alam pikiranku hingga kudengar lagi suara...

Tok tok tok ..

“Maya..Maya..bangun..cepat buka pintunya..”

“Rei..?” bisikku.

Kusingkap selimut tebal yang masih menyelimuti tubuhku, akhirnya kutinggalkan tempat tidur yang nyaman itu dan kubuka pintu kamar ini dan kulihat teman-temanku tersenyum lebar melihatku.

Kulihat sekelilingku. Kini kumengerti dan tertawa malu sendiri. Aku baru terbangun dari tidurku pagi ini dikamar Hotel dimana nanti akan diadakan pernikahanku dengan Masumi.

Yup.. Just not yet…



>>>Just Not Yet... End<<<

13 comments:

Anonymous said...

yihiiiiii.... first round! adowww..malam pertama bersama masumi. hahaha..
nice work fendira. jd melek lg nih sambil nyelesaiin kerjaan. thx..keep writing!

Bree said...

Lucu... Mantap. :)

dian said...

huaa...hampir basah...:p...
kereeeeen...d^^b

Anonymous said...

To Fendira...lam kenal yach..
Waaah... bagus-bagus sampai ikut tegang.... but just not yet.... hehehe... sip..sip...


Dwi Asih Aw

Anonymous said...

bagussss, he...he... jadi deg2an dan senyum sendiri nih.

dina ( I ♥ Topeng kaca ) on 30 March 2011 at 10:50 said...

kyahahahaha....udah siap2 merem nie aku ternyata ...just a dream

Dee Na said...

yaaaaaaaaaahh.......kok bangun dr mimpi seh....pdhl lg hot...hot...nya....

Anonymous said...

wakakakakkkkkk,,,,,,,,,,,, mantabbbssssss

Anonymous said...

dinantikan karya yang laen!!!!

Anonymous said...

hahaha.. trnyata br mimpi toch..!! :))

Anonymous said...

xixixi... lucu, nyengir sndirian *pipi memerah*



HeniHid

Ty SakuMoto on 2 June 2011 at 20:48 said...

hahaha Maya,,, Maya... kamu bikin aku ikutan malu... >.<
Masuminya sama sekali ngga bersuara dan semuaaa serba ungu :D

makasih fendira

Ty

Anonymous said...

iiiihhhh,,,fendiraaaaaa,,

bikin gregetan ajaaahhhhh,,,

_a2n_

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting