Friday 16 December 2011
Fanfic TK : Red Carpet
RED CARPET
Pagelaran penganugerahan penghargaan bagi insan entertainment
seluruh Jepang akan digelar malam ini. Semua orang sedang sibuk mempersiapkan
dirinya agar tampil menarik dan mempesona untuk tampil di depan kamera
televisi. Pagelaran ini secara tidak langsung merupakan ajang pamer bagi para
artis untuk menampilkan sisi terbaik dari kecantikan yang mereka miliki. Kalau
masalah pertarungan dalam hal teknik berakting sudah mereka buktikan dalam film
ataupun drama yang mereka mainkan, kini saatnya pertarungan untuk memamerkan
kecantikan ataupun keglamoran pakaian dan perhiasan yang mereka kenakan.
Kehadiran para artis di Red Carpet menjadi pemandangan yang
sangat ditunggu oleh para jurnalis baik media cetak maupun televisi. Artis yang
turun dari kendaraan yang mereka naiki, langsung diserbu dan diberondong dengan
pertanyaan. Kilatan blitz dari kamera wartawan seakan terus membidik artis dan
aktor yang sedari tadi telah berdatangan. Terlihat hadir disana Ayumi Himekawa,
dia mengenakan pakaian warna kuning keemasan yang memperlihatkan keanggunannya
bak seorang puteri istana. Dia hadir ditemani tunangannya seorang forografer
Perancis, Peter Hamil.
“nona Ayumi, bagaimana kabar tentang pernikahan anda, apakah
benar akan dilaksanakan tahun depan?”
tanya wartawan dari Asahi Shinbun.
“apakah anda yakin anda akan memenangkan salah satu piala
malam ini, nona Ayumi?” tanya wartawan yang lain.
Ayumi hanya membalas rentetan pertanyaan itu dengan senyuman
dan menjawab pendek “Kita lihat saja nanti!”
Tak lama hadir juga artis Madoka Enjoji, artis yang dikenal
sebagai pemeran Isadora itu hadir dengan mengenakan pakaian berwarna biru laut.
Pakaian cerah yang dikenakannya tidak membuat wajah artis itu terlihat cerah,
mungkin gosip tentang pernikahannya yang diambang kehancuran karena
perselingkuhan suaminya membuat moodnya sedang jelek. Lagipula dia merasa
karier keartisannya sepertinya juga turut memudar.
“apakah anda benar-benar akan
bercerai?” tanya wartawan berambut kribo.
Madoka tidak menjawab, dia bergegas pergi dan beranjak dari
tempat itu. Apalagi dia melihat kedatangan artis yang ada di belakangnya.
Muka artis itu semakin ciut, melihat kedatangan artis yang
menurut Madoka adalah artis yang sangat beruntung. Selain karier keartisannya
yang semakin meroket, artis itu juga ditemani lelaki yang membuat iri artis
manapun. Maya Kitajima, artis yang secara tidak langsung pernah menjadi
saingannya, kehadiran artis tersebut di pentas drama Isadora, membuat Madoka dibayang-bayangi
dan dibanding-bandingkan dengan Isadora yang dipentaskan artis tersebut.
Apalagi setelah dia memenangkan hak pementasan Bidadari merah dan menikah
dengan Masumi Hayami. Siapapun pasti kenal Maya Kitajima yang kini berganti
nama menjadi Maya Hayami..
“Maya...Maya...bagaimana perasaan anda menjadi salah satu
kandidat terkuat pemenang artis terbaik tahun ini?” tanya wartawati berrambut
pendek sebahu.
“Apakah pernikahan anda dengan tuan Hayami, membatasi karier
seni peran anda?” tanya wartawan senior Majalah selebritis.
“kabarnya anda sedang mengandung?”
tanya wartawan lainnya.
Maya yang dulu dikenal sebagai artis yang pemalu dan mudah gugup,
kini rupanya telah terbiasa dengan beragam pertanyaan wartawan. Maya berusaha
sebaik mungkin untuk tidak mengecewakan ataupun mempermalukan dirinya di depan kamera
ataupun wartawan yang menguntitnya. Selain sekarang dia telah menjadi artis
terkenal dengan bayaran termahal, nama Hayami yang kini disandang dibelakang
namanya turut mendorong Maya untuk menjaga citra dirinya. Dia tak mau Masumi
Hayami yang kini menjadi suaminya, ikut merasa malu atau tercemar namanya
gara-gara kelakuan buruk istrinya.
Maya yang malam itu hadir dengan gaun panjang berwarna merah
marun dengan hiasan pita lebar di pinggangnya menjawab pertanyaan wartawan
dengan tersenyum.
“Saya senang sekali. Saya hanya berusaha tampil sebaik
mungkin. Dan siapapun yang memenangkan piala kali ini, pastilah sudah memenuhi
kriteria para juri festival. Masalah pernikahan saya, suami saya tidak
membatasi karier keartisan saya. Saya cukup beruntung mempunyai pasangan yang
juga berkiprah di bidang entertainmen, sehingga mengerti profesi saya.” Jawab Maya
panjang lebar sambil mengarahkan tatapan mesra pada suami yang ada di
sampingnya.
“Gosip tentang kehamilan anda ?” tanya wartawan yang rupanya
masih penasaran.
“ ya, kami sedang menantikan anak kami yang pertama” ucapnya
menutup wawancara sambil beranjak pergi menggandeng suaminya.
Rentetan kehadiran artis berikutnya juga tak luput dari
berondongan pertanyaan wartawan. Seakan kehadiran para artis tersebut merupakan
berkah bagi para wartawan , untuk menerbitkan berita para artis tersebut di
koran-koran ataupun majalah yang mereka terbitkan. Pastilah para wartawan itu
akan giat mencari berita para artis yang kini sedang hangat diberitakan, tak
terkecuali, Sakura koji.
“apakah benar gosip kedekatan anda dengan nona Naomi
Matsuyama?” tanya wartawan.
“kabarnya pihak Keluarga Naomi tidak merestui jika anaknya
jatuh cinta kepada seorang aktor?
“apakah anda siap menjadi anggota keluarga Matsuyama yang
terkenal itu?”
“Apakah anda akan menikah dengan nona Naomi?”
Berondongan pertanyaan para wartawan membuat jengah Sakurakoji,
yang malam itu datang dengan setelan jas yang menampakkan sosok tampannya Dia memilih untuk tersenyum dan tak berniat
menjawab pertanyaan yang menurut dia hanya gosip yang selalu ditiupkan pihak
rumah produksi untuk mendongkrak rating drama yang diperankannya dan segera
akan ditayangkan di televisi. Lagipula kedekatannya dengan Naomi, telah dimulai
dari dulu. Itu hanya sekedar persahabatan antara seorang lelaki dan perempuan.
Kalaupun akhirnya nanti dia jatuh cinta dan memilih Naomi menjadi pasangannya
itu urusannya. Dia tidak mau membaginya dengan wartawan, tidak mau menjadikan
sesuatu yang belum tentu terjadi sebagai konsumsi publik.
“No comment!” jawabnya kalem.
Semakin malam para artis semakin surut kehadirannya dan
tampaknya semua artis telah menempati tempat duduk yang telah disiapkan oleh
para Panitia perhelatan akbar tersebut.
Acara tersebut dibawakan oleh 2 MC yang kini sedang menanjak
namanya. Suzuki Matsuzaka dan Hideaki Yamamoto. Kedua MC tersebut pandai
membawakan acara sehingga para selebritis yang hadir tidak merasa jemu dan
acara yang ditonton oleh ribuan pemirsa televisi tidak membosankan. Apalagi
acara tersebut juga di selingi dengan beberapa penampilan artis yang membawakan
beberapa lagu yang cukup menghibur. Sehingga tidak terasa sudah beberapa piala
yang telah dianugrahkan dan berpindah ke tangan para juara yang berkiprah di
bidang seni peran itu.
“Untuk kategori pemeran wanita terfavorit, jatuh
kepada.......Ayumi Himekawa dalam Rapunzel!”seru si pembaca nominasi .
Tepukan bergemuruh terdengar di ruangan besar itu,Ayumi
mendapat ucapan pertama kali dari Hammil, tunangannya. Ayumi dengan
kecantikannya yang memukau melangkah ke panggung, dan sedikit memberikan pidato
singkat yang intinya dia berterima kasih kepada para fans dan pemilihnya.
“kini saatnya penganugrahan piala untuk pemeran wanita
terbaik. Dan nominasinya adalah:
“Ayumi Himekawa dalam Rapunzel, Maya Hayami dalam The King
and I dan Kirara Aoyama dalam Sunrise”
“dan pemenangnya adalah:
“Maya Hayami dalam The King and I”
Terdengar tepuk tangan bergemuruh dan membahana di gedung
itu. Maya yang berdiri di hadiahi kecupan dipipi oleh suaminya. Dengan anggun
dia melangkah ke panggung untuk menerima pialanya. Setelah sampai di panggung
dia menerima piala yang kesekian kali diterimanya.
Setelah mengatur nafasnya , dia memberikan sambutan.
“Saya persembahkan piala ini untuk semua yang telah membantu
saya. Semua Kru dan pemain karena saya tak kan mungkin menerima piala ini.
Teristimewa piala ini saya persembahkan untuk suami saya, Masumi Hayami.
Seseorang yang selalu mendukung saya. Aku selalu mencintaimu.” Maya menutup pidatonya
sambil mengangkat piala itu dan memberi tatapan mesra pada suami yang
dicintainya.
Terdengar riuh tepuk tangan kembali.
*******
Setelah acara tersebut, para artis dan selebritis tersebut menghadiri
acara pesta yang diadakan dengan meriah. Semua yang menjadi pemenang di malam
perhelatan tersebut menjadi tokoh yang sangat penting dan tidak lepas dari
ucapan selamat dan berondongan pertanyaan dari para wartawan. Mereka berharap
penghargaan yang mereka raih saat ini dapat mereka rebut dimasa depan.
“anda memang hebat, Maya. Piala ini kembali menunjukkan
kualitas akting anda yang memang tidak diragukan lagi. Selamat untuk anda!”
kata pengamat seni yang usianya berkisar 54 tahun.
“terima kasih” kata Maya.
“apakah kehamilan anda, akan mengganggu aktifitas anda untuk
tampil di pentas drama?” tanya tamu yang lain.
“mungkin saja. Dan aku kira kini waktunya untukku
beristirahat sejenak. Aku ingin menikmati peran baruku sebagai seorang istri
yang sedang menantikan calon bayi dan juga peran sebagai seorang ibu nantinya”
jawab Maya.
“ Ahh...itu berarti kami harus menunggu penampilanmu. Kuharap
suamimu tak menghalangi langkahmu nanti, Maya” kata Utako Himekawa yang juga nampak
hadir dengan keanggunannya.
“tenang saja. Aku tidak akan menghalangi kariernya. Karena
aku adalah salah satu penggemarnya. Aku juga ingin melihat istriku tampil
kembali” sahut Masumi sambil mengerling mesra istrinya.
“Ahh........pasangan Hayami yang sempurna. Sang istri seorang
artis terkenal dan sang suami produser terkenal. Aku tidak sabar melihat anak
kalian nanti tumbuh besar. Kira-kira nanti mengikuti bakat siapa ya? Mengikuti
ayahnya sebagai raja entertaiment atau mengikuti ibunya sebagai artis besar
sang Bidadari merah?”seloroh Pak Himekawa.
“Bagiku tak peduli dia mengikuti jejak siapa. Sepanjang dia
profesional di bidangnya. Kami berdua pasti mendukungnya” jawab Maya dengan
kalem.
“Itu baru orangtua yang bijak” kata pak Himekawa
Saat mendekati tengah malam, barulah perhelatan besar itu
berakhir. Para tamu pun satu persatu meninggalkan tempat acara.
***
“Hufff...................”Masumi merebahkan dirinya yang
penat di tempat tidurnya. Dasi dan jas yang dikenakannya telah dia sampirkan di
samping kursi dikamarnya.
“Apa kau tak berganti pakaian dulu?” suara Maya
mengingatkannya.
“Hah..malas sekali.” Sahut Masumi sambil bangun dari tempat
tidurnya.
Maya, istrinya kini sedang bersiap-siap untuk tidur dengan
gaun tidur merah muda yang memperlihatkan perutnya yang mulai membuncit.
Kehamilannya yang menginjak bulan ketiga sedikit merepotkannya, apalagi dia
masih merasakan mual-mual di pagi hari yang membuat dirinya tak nafsu makan.
Terdengar suara air mengalir, Masumi yang sedang di kamar
mandi rupanya sedang membersihkan dirinya sebelum pergi tidur. Tak berselang
lama pria jangkung itu kembali ke kamar dan berganti pakaian.
“Ahh........semakin hari kau semakin bersinar, Maya” kata
Masumi sambil merebahkan dirinya di samping istrinya sambil menatap mesra wajah
mungil itu.
“dan itu juga karenamu, tuan Hayami” sahut Maya sambil
tersenyum
“karenaku?”tanya Masumi.
Maya mengangguk.” Apa kau tidak tahu bahwa aku tak mungkin
berada di posisiku sekarang jika bukan karena dukunganmu selama ini. Saat aku
terpuruk kau tetap menyemangatiku. Kau masih memberiku kesempatan padaku untuk
berakting di saat yang lain tak mempercayaiku” jawab Maya.
“Aku memang memberimu jalannya, tapi kau juga yang dengan
gigih berjuang, Maya. Aku selalau kagum dengan usahamu” sahut Masumi sambil membelai
pipi Maya.
“Dan aku kagum dengan kesetiaanmu padaku. Kau selalu setia
menjadi pengagumku, Mawar Ungu” sahut Maya.
“Aku akan setia padamu. Sampai kapanpun. Sampai takdir maut
memisahkan kita” bisik Masumi.
“Terima kasih. Aku takkan pernah mengecewakanmu. Aku akan
memerankan peranku dengan sebaik-baiknya. Berperan sebagai istrimu, pendampingmu,ibu
dari anak-anakmu dan artis yang kau kagumi. Aku akan melakukannya hanya
untukmu. Aku akan melakukannya agar kau selalu bangga padaku” jawab Maya.
“Terima kasih, Maya. Bidadariku, kekasihku, belahan jiwaku.”
Bisik Masumi sambil merengkuh tubuh mungil istrinya yang kemudian terlelap
dalam buaian pelukannya.
*****the End*****
Categories
Author: Tati Diana,
Masumi,
Maya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
11 comments:
ahhhhh
andai saja jalan hidup MM sperti ini
so hepiiiii...
bagusssssss.....
evita
Wuiiih bahagianyaaaa.........
senenng, maya bisa bahagia....
-khalida-
so swiitt ^~^
Happy ever after yeaaayyyyyyyyyyy
hope 4 u two,,,
happily ever after,,
ah... sampai maut memisahkan... andai saja langsung kayak gini aja ni MM... pasti hepiii hepiii... ^^
Oh my my god.. Very good.. Srasaa diriku bersama masumi aja.. Qiqiiqi... Tambah.. Kok ga mpe maya melahirkan jeng tati.. Huu huu hhuuu
amin, amin... MM akhirnya hidup berbahagia bersama
akhirnya apdet lagi mbak, terimakasih, ditunggu apdetannya yg lain
-nadine-
My favorit
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)