“Bisakah kau berhenti memandangi cincin itu sebentar?” ujar Masumi saat keduanya sudah mulai berkendara lagi. “Aku sepertinya mulai cemburu pada cincin itu,” rajuknya, seraya sesekali menoleh kepada Maya.
Maya terkikik senang.
“Cincinnya baguuss sekali, tidak bosan-bosan aku memandangnya,” kata gadis itu sambil terus menatap cincinnya.
“Aku senang kalau kau suka,” kata Masumi.
“Suka sekali! Aku tidak pernah melihat cincin seperti ini, cincin apa ini namanya?” tanya Maya, menoleh kepada Masumi.
“Cincin orbit,” terang Masumi. “Aku pesan khusus untukmu. Kau lihat batu berbentuk hati berwarna ungu itu?”
“Hm! Iya...” Maya mengangguk, mengamati batu tersebut.
“Itu adalah batu ametis, batu kelahiran bagi mereka yang lahir di bulan februari,” Masumi memaparkan. “Karena itu aku memilihnya. Karena kau lahir di bulan februari bukan?”
Wajah gadis itu berbinar.
“Iya~” serunya, tersenyum riang, kembali menoleh kepada Masumi. “Terima kasih, Pak Masumi,” ucap gadis itu lembut.
“Oya, Anda sudah lama menyimpan cincin ini?” tanya Maya. “Lalu filmnya, kapan Anda membuatnya?”
“Sudah cukup lama, sejak kita pulang dari Izu. Selama itu juga aku mencoba membuat videonya. Aku selalu meyakinkan diriku sendiri, hari itu pasti tiba. Hari dimana aku akan melamarmu,” ucap pria itu, suaranya sedikit bergetar terbawa perasaannya.
“Pak Masumi...” gumam Maya, berterima kasih.
“Maya, maaf jika caraku melamar tidak sesuai keinginanmu,” Masumi tertawa kecil. “Aku memikirkannya semalam saat kau masih tidur. Akhirnya aku meminta Hijiri menyiapkan tempatnya dan mengambil filmnya di Izu. Aku ingin sekali membuat semuanya lebih sempurna, mungkin lebih romantis, tapi aku tidak mau menunggu lagi. Kau sendiri yang bilang aku harus melakukan apa pun yang ingin kulakukan.”
Maya tertawa kecil.
“Bagiku semuanya sudah sempurna, Pak Masumi. Sangat sempurna,” katanya lembut. “Karena laki-laki yang melakukan semua ini untukku adalah kau, Pak Masumi. Aku tidak bisa lagi memikirkan yang lebih sempurna dari ini.” Wajah gadis itu merona.
Masumi tersenyum. Tersanjung.
“Maya, bukankah menurutmu, kita sekarang harus mulai membicarakan pernikahan kita?” tanya Masumi.
“Pe, pernikahan?” Maya seakan-akan baru tersadar.
“Iya... Pernikahan. Apa kau mau bertunangan seumur hidup?” canda Masumi.
Maya terkekeh.
“Mhh... Terserah Pak Masumi saja,” ujar Maya perlahan.
“Masa terserah aku terus? Yang mau menikah kan aku dan kau Maya.”
“Ya... maksudku, bagaimana Pak Masumi saja, kapan kira-kira waktu yang tepat. Aku tidak keberatan kapan pun Anda mau. Tidak dirayakan juga tidak apa-apa,” tutur gadis itu.
Masumi tersenyum lebar.
“Kalau sekarang aku tiba-tiba membawamu ke catatan sipil bagaimana?”
“Eh?” Sebentar gadis itu tertegun. “Siapa takut?” jawabnya dengan berani.
Masumi tertawa.
“Tidak, Sayang. Setidaknya, untuk pernikahanmu, aku ingin orang-orang yang dekat denganmu hadir untuk menyaksikannya. Aku tidak boleh terlalu egois kan?” kata Masumi.
Maya tertawa kecil dan mengangguk-angguk.
“Nanti saja setelah pementasan Bidadari Merah, bagaimana? Sekarang kau hanya harus memikirkan pementasanmu yang tinggal beberapa hari lagi saja,” tutur Masumi.
“Iya,” jawab Maya, perlahan.
Kembali dipandanginya cincin yang sekarang terpasang di jemarinya. Senyuman bahagia terlukis semakin lebar di wajahnya.
“Pak Masumi,” Maya tertegun, tiba-tiba teringat sesuatu. “Bagaimana dengan Shiori? Apa dia...” gadis itu terdengar simpati.
Masumi menelan ludahnya tidak kentara.
“Tadi Hijiri mengatakan, Shiori, sangat terpukul atas apa yang terjadi kepada dia dan bayinya, juga Hino,” Masumi memberi jeda, juga merasa prihatin. “Kesehatan jiwanya terganggu. Pihak keluarga Takamiya ingin merahasiakannya dan akan mengirim Shiori ke rumah sakit di luar negeri,” terang Masumi dengan getir.
“Sedih sekali, mendengarnya,” ucap Maya prihatin. “Aku, sungguh-sungguh berharap Shiori bisa sembuh, dan bisa merasa bahagia,” doanya.
“Iya, Maya...” gumam Masumi perlahan. “Aku juga...” ucapnya tulus.
=//=
Masumi memarkirkan mobilnya, lantas menggenggam tangan Maya.
“Cuacanya sedang bagus,” kata Masumi, mengamati langit sore itu.
“Iya, tapi sedikit dingin,” ujar Maya, merapatkan kedua tangannya di dada.
“Dingin?” tanya Masumi, melingkarkan tangannya di pundak Maya.
Maya tersenyum tipis.
“Tidak lagi,” gumamnya malu-malu.
Masumi tertawa kecil dan mengeratkan dekapannya.
Sekian lama keduanya berjalan seraya mengamati pemandangan di sekitar. Bunga-bunga plum merah yang terlihat cantik di sekeliling mereka, seakan menyambut kembali keduanya setelah sekian lama. Semakin jauh ke dalam, kabut di lembah itu terasa semakin pekat.
“Hebat,” ujar Masumi takjub. “Sepertinya tidak ada yang berubah. Waktu seakan-akan terhenti di sini,” pria itu berbicara seakan terhipnotis sekelilingnya.
“Benar,” gumam Maya, menyetujui. “Ah, di sana!” gadis itu sedikit mengangkat kepalanya yang bersandar kepada Masumi semenjak tadi.
Perlahan-lahan sebuah pohon plum terungkap dari balik kabut. Anggun dan cantik seperti yang pernah mereka lihat.
Eh?!
Masumi tertegun, saat Maya melepaskan diri darinya.
“Ma, Maya...?”
Seakan-akan sesuatu memanggilnya, gadis itu melangkah mendekati ke arah pohon itu. Mengikuti perasaannya, Maya berjalan lebih cepat, ke balik kabut.
“Ma, Maya?!” Kejar Masumi, yang sudah tidak bisa lagi melihat gadis mungilnya.
Dia kemana...?
Kabut itu terasa semakin merah dan pekat bagi Masumi, menyembunyikan Maya dari pandangannya.
“Maya...?” panggilnya sekali lagi.
Pohon plum itu kembali terlihat.
“Maya..?” Masumi tertegun, masih mencari kekasihnya.
Tiba-tiba tatapannya terpasung pada sesosok bayangan wanita yang samar-samar muncul di samping pohon saat kabut semakin tipis, membairkan mata Masumi menangkap lebih banyak.
Eh?!
Bidadari merah?!!!
Masumi terenyak, memandang sosok wanita itu tidak percaya.
Gadis itu, Maya. Dia diam saja di sana.
Masumi terpaku, kehilangan kata-kata.
Perlahan tubuh gadis itu bergerak, bergoyang sesuai angin. Aneh sekali, gerak tubuhnya tidak terlihat seperti makhluk hidup.
Masumi hanya sanggup mematung. Menunggu.
Kemudian tubuh gadis itu bergerak semakin keras, sepertinya angin mendorong tubuh gadis itu semakin kuat. Tangannya bergerak dengan gemulai, lantas tubuhnya, kakinya, berputar, melambai. Maya mulai menari. Mimiknya terlihat putus asa, terganggu. Gerakan tubuhnya sudah tidak memperlihatkan air, dia terlihat seperti bara api yang menggelora sebelum kemudian dia memutar tubuhnya dengan gemulai dan menari dengan cantik lantas terdiam, bergeming. Hening.
Hoooooo..........
HOOOooo.........
HOOOOOO.........
Suara yang terdengar mistis mulai bergema di lembah tersebut. Masumi bisa merasakan tubuhnya meremang.
“Siapa? Siapakah yang memanggilku...” mata Bidadari itu bergerak perlahan.
Tapi dia tidak melihat lembah yang ada di hadapannya. Dia melihat sesuatu yang lain, yang lebih luas.
Itu bukan suara Maya...
Masumi meyakini.
Maya bergerak dengan anggun, menoleh ke sebelah kanan, mencari.
“Apakah gaung si hutan?” matanya mengitari ke arah berlawanan. “Atau kesenyapan malam?”
Wajahnya perlahan mengeras, gerak tubuh yang anggun itu kembali muncul, Bidadari Merah terhenyak ke belakang, seakan-akan bersandar kepada sesuatu yang tidak kasat mata.
“Tidak...” wajahnya berubah dingin. “Ini bau darah...” desisnya.
Masumi bisa merasakan suhu udara di sekelilingnya seakan-akan turun beberapa derajat.
“Hmm....” Mata Bidadari itu masih mencari tahu, menelisik lebih jauh lantas pandangannya jatuh pada suatu titik. “Aku bisa melihat dua pusaran saling bertabrakan. Pusaran merah, dan putih. Dua gasing yang saling bertabrakan.” Wajahnya perlahan memucat. “Dua gasing yang melambangkan langit dan bumi.”
Bidadari itu kembali bergerak, dengan anggun dan gemulai. Semakin lama mimiknya semakin ekspresif namun sosoknya terasa semakin agung dan jauh.
“Keduanya terus berputar...” dia mendesis, “saling bertabrakan, menghancurkan setiap benda di sekelilingnya,” alisnya bertaut, tidak menghendaki hal itu terjadi dan seakan-akan ingin menghentikannya.
Bidadari itu mulai berputar, perlahan, dengan tangannya bergerak sebentar menekuk sebentar terentang.
“Keduanya semakin lama semakin kuat berputar!” Seperti dikendalikan sesuatu yang lain, tubuh gadis itu berputar semakin kuat dengan seimbang. “Hati sang dewa menjadi gundah, api pertempuran telah lahir!!” Putarannya semakin cepat, “Dua gasing menjadi sumber kebencian dan kesedihan yang semakin meluas!! Satu persatu bola nyawa lenyap!!” Suara Bidadari itu semakin melengking tinggi.
“Hooooooooooooo....~!!!” Kembali suara mistis itu terdengar, namun kali ini terasa menyayat. “Hooooo.......~” dan gerakan memutar tubuh gadis itu semakin perlahan.
Sejenak wajahnya kembali tanpa ekspresi.
“Aku tidak mengerti...” Lirihnya. “Mengapa manusia berlaga? Mengadu jiwa dan mengalirkan darah?” dia prihatin. “Tak terdengarkah suara langit...? Tak terdengarkah suara bumi...? Tak terdengarkah nyanyian dewa yang telah menyatukan langit dan bumi serta menumbuhkan jiwa di dalamnya?” Dia mulai terdengar kecewa. “Mengapa mereka tidak sadar bahwa manusialah yang memanggil iblis ke dunia ini. Maksud buruk manusialah yang menjadi jalan masuk bagi iblis di hatinya.” Perlahan kemarahan terdengar dari suaranya. “Bodoh!! Padahal mereka memiliki bentuk yang sempurna, tapi mereka tidak menyadarinya. Itu membuat mereka tidak menghargai sang pencipta yang telah menciptakan langit dan bumi.”
Bidadari merah mulai kembali terlihat penuh kasih, menceritakan bagaimana belas kasih dewa yang menaungi bumi ini. Mengarahkan pandangannya ke bawah.
“Pepohonan adalah jiwa yang tumbuh berkat belas kasih sang dewa bumi yang dimunculkan di permukaan. Di sini tempat dewa bersemayam dan pohon plum ini wujud kami.” Maya mengangkat kedua tangannya perlahan ke atas, begitu juga pandangannya. “Kekuatan kami berputar-putar naik ke langit, menumbuhkan semua makhluk darat dan makhluk air. Makhluk berakar dan menjalar, yang terbang dan berjalan, yang terbang dan berjalan, yang berenang.” suaranya melembut namun wajahnya mulai kembali tanpa ekspresi manusiawi, seperti roh halus, yang tatapannya membius dan melumpuhkan siapa pun yang melihatnya. “Tumbuhlah sedikit demi sedikit. Bertambahlah, beranaklah, sebar kebahagiaan, dan mekarlah bunga plum sepanjang tahun.”
“Hooooooo......” kembali suara mistis itu terdengar, saat Bidadari merah dengan gemulai, perlahan menggerakkan tubuhnya begitu cantik seperti menari.
Kemudian berhenti, dengan wajah tertelungkup di atas lututnya, bertumpu pada kedua lengannya yang saling menumpuk.
Maya mengangkat wajahnya. Sejenak ekspresinya risau, mencari. Dia menemukan Masumi, lantas tersenyum.
Deg!
Masumi menahan nafasnya. Dia tahu gadis yang begitu cantik itu, yang tersenyum kepadanya, bukan Maya.
“Hari itu, saat pertama aku melihatmu di lembah, Akoya langsung tahu bahwa kau adalah belah jiwaku yang terpisah,” gadis itu berucap sambil perlahan berdiri.
“Ketika dunia ini masih kacau, sang dewa melahirkan anak yang diturunkannya ke dunia. Pada saat itu jiwanya terbagi dua, gelap dan terang. Masing-masing bersemayam dalam tubuh yang berbeda,” sambil memandang Masumi dengan lembut, Akoya berucap.
“Bila gelap dan terang itu bisa bertemu kembali, maka saat itu manusia bisa berubah menjadi dewa, untuk melahirkan kembali jiwa-jiwa yang baru. Dan pada saat itulah akan muncul sebuah kekuatan ajaib.” Dia tersenyum penuh kasih.
Masumi kembali berasakan jantungnya yang memacu semakin keras saat mendengar pernyataan cinta itu.
“Kekuatan yang mempersatukan jiwa yang satu lagi. Umur, status dan kedudukan sama sekali tak ada hubungannya. Bila keduanya bersua, mereka akan langsung saling tertarik. Satu jiwa tidak akan berhenti merindukan jiwa pasangannya. Mereka ingin segera menjadi satu jiwa. Keduanya seperti gila, merindukan satu sama lain dan ingin segera bersatu. Itulah cinta...” Gadis itu menjulurkan kedua tangannya kepada Masumi, seakan-akan memintanya mendekat.
“Tidak peduli nama dan masa lalu, hanya ingin bertemu untuk hidup bersatu, hanya itu yang dituju. Buanglah nama dan masa lalumu, dan jadikanlah Akoya milikmu, wahai Kekasihku...” Ucapannya terdengar sahdu dan memohon.
“Akoya...” gumam Masumi tidak sadar, takjub.
Ssssrrtttt.....
Eh?!!
Baik Maya dan Masumi, tiba-tiba merasakan kembali apa yang pernah mereka rasakan dahulu. Jiwa yang terpisah dari raga. Keduanya saling mendekat, saling tertarik, lantas saling memeluk.
Pak Masumi...!!!!
Maya...!!!
Kehangatan tubuh dua kekasih itu saling menyeimbangkan. Raut wajah keduanya tampak bahagia dan berseri.
Sekejap, sebentar saja. Jiwa mereka lantas saling menembus satu sama lain.
“Maya..?!” Seru Masumi setelah kembali tersadar.
“Pak Masumi...” Maya tertegun, memandangi pria di seberangnya tidak berkedip.
Masumi berjalan, memutar untuk menghampiri Maya. Awalnya perlahan, lantas semakin cepat. Begitupun dengan gadis itu, kakinya melangkah menuju semakin dekat pada Masumi. Keduanya tidak saling melepaskan pandangan masing-masing.
“Maya!” Panggil Masumi lagi, seraya mengitari sungai dan mendekati Maya.
“Pak Masumi...” Gadis itu tersenyum lebar melihat kekasihnya menghampiri.
Masumi menyentuh wajah Maya saat keduanya sudah semakin dekat. Pria itu lantas memeluknya.
“A, aku...” gadis itu merasa gamang. “Tadi, entah apa yang terjadi. Tiba-tiba saja aku merasa ada sesuatu yang memanggilku dan sesuatu dalam diriku terasa menggeliat ingin keluar saat melihat pohon ini... A, aku,” gadis itu sedikit terbata. “Ingin segara menjadi Bidadari merah...” Maya menengadahkan wajahnya, menatap Masumi. “Untuk Pak Masumi.”
“Maya...” pria itu menatapnya lembut. “Kau luar biasa, aku tidak sabar ingin melihatnya,” kata Masumi, terharu.
“Pak Masumi, apa Anda tadi merasakannya?” tanya Maya ragu-ragu.
Eh?
Masumi tertegun.
“Tadi, sesaat, jiwaku dan jiwa Pak Masumi, terasa bersatu.” Kata Maya. “Rasanya sangat hangat, seperti Pak Masumi sungguh-sungguh memelukku,” wajah gadis itu merona.
“Maya...” desis Masumi tidak percaya. “Jadi, kau juga...”
“Eh? Pak masumi merasakannya?!” mata gadis itu berkilau antusias.
“Iya, aku merasakannya, kupikir itu hanya khayalanku saja, karena dulu...” pria itu terdiam
Dulu... Mungkinkah dulu juga, bukan mimpi?
“Dulu?” tanya Maya, meminta pria itu menyelesaikan kalimatnya.
“Dulu, aku pernah merasakan hal yang sama. Setelah pementasan Bidadari Merah Bu Mayuko, di sini. Rasanya tepat sama, seperti tadi,” Jantung pria itu masih terasa berdebar, merasakan pengalaman magis itu sekali lagi. Saat jiwanya dan jiwa kekasihnya saling bertaut, bersatu. “Aku dan kau... Kupikir itu mimpi, karena aku...”
“Bukan...” sanggah Maya, menengadahkan wajahnya dan tersenyum. “Kupikir saat itu hanya aku yang merasakannya karena aku begitu merindukan dan mencintai Pak Masumi,” suara gadis itu terdengar bergetar karena haru.
“Maya...” Masumi mendekapnya semakin kuat. Tersenyum.
Ternyata hati kami, telah terhubung sejak lama...
=//=
Hari mulai menjelang malam saat keduanya kembali mencapai mobil Masumi. Keduanya sangat bahagia. Ada perasaan hangat yang menjalari hati mereka. Seakan-akan mereka baru saja kembali dari sebuah tempat yang sangat khusus bagi mereka.
Keduanya berkendara sebentar, kemudian turun di padang rumput tempat mereka pernah memandangi langit dengan sejuta bintang bersama-sama.
“Pemberhentian terakhir kita?” Tanya Masumi sambil tersenyum dan membuka sabuk pengamannya.
“Ung!” Maya mengangguk, dengan tidak sabar mengintip langit dari kaca jendela mobilnya.
Berlainan dengan lembah plum yang berkabut merah, langit malam itu terlihat sangat bersih dan cemerlang.
Sambil bergandengan tangan keduanya mulai berjalan di atas rerumputan.
“Langitnya masih penuh bintaaang~!!” Seru Maya takjub.
Keduanya kini duduk di atas padang rumput. Kembali mengenang kejadian bertahun-tahun yang lalu.
“Saat itu aku sedang mencari ayah yang menghilang, dan perasaan gundahku lenyap begitu saja saat melihatmu ada di sini,” Masumi menoleh kepada kekasihnya dan tersenyum.
Maya balas tersenyum.
“Hm...” gadis itu mengangguk pelan. “Saat itu juga masih ada Bu Mayuko,” gumamnya sendu.
Maya menengadahkan kepalanya, menatap langit. Kembali teringat Ibu kandung dan Ibu gurunya tercinta. Dua wanita yang sangat dia cintai dalam hidupnya, dan dia yakin sekarang keduanya sedang mengamatinya sambil tersenyum.
“Waktu jadi terasa berjalan sangat cepat,” ujar Masumi. “Masih di tempat yang sama, di bawah naungan langit yang sama, suasananya pun masih terasa sama—“
“Hanya lebih dingin,” sambar Maya.
Masumi tertawa kecil.
“Iya, lebih dingin,” Masumi setuju. “Tapi sebenarnya, sudah banyak yang berubah. Sudah banyak yang terjadi,” gumam Masumi. “Jika menengok lagi ke belakang, dulu aku tidak akan pernah mengira, akan bisa memandang lagi bintang-bintang ini sebagai sepasang kekasih denganmu, Maya,” kata Masumi seraya tersenyum lembut kepada kekasihnya tersebut.
Maya merasakan wajahnya merona karena tatapan Masumi.
Bruk!
Maya membaringkan dirinya di atas hamparan rerumputan, menopang kepalanya dengan kedua tangannya.
“Pak Masumi tahu tidak?” gadis itu bertanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.
“Hm...?” Masumi menoleh kepada Maya.
“Aku pernah bermimpi indah mengenai Pak Masumi dan aku di sini,” ucap Maya, malu-malu. “Saat itu, dalam mimpiku, kita sedang berada di padang rumput ini… memandangi bintang. Terbaring seperti ini,” katanya menerawang, mengingat kembali mimpinya. “Lalu kita saling berpegangan tangan… terus mengamati langit dan bintang-bintang,” Maya menoleh kepada Masumi.
Pria itu lantas ikut terbaring, dan menarik tangan Maya, menggenggamnya.
Deg!
Maya tertegun. Rasa hangat yang dirasakan tangannya dari genggaman Masumi menyebar ke seluruh tubuhnya.
“Lalu?” tanya Masumi lembut, “kemudian apa yang terjadi dalam mimpimu?”
Maya tersenyum kemalu-maluan. “Setelah itu, Anda menatapku dengan sangat lembut, dan Anda bilang—“
“Maya… aku sangat mencintaimu…” potong Masumi, mengucapkannya setulus hati.
Eh?!
Maya mengamati Masumi dengan terkejut. Wajah Maya yang sudah merah, mulai terlihat merona malu-malu.
“Lalu aku bangun dan mendekatimu…” Masumi mengucapkan sekaligus melakukan apa yang dikatakannya, tersenyum jahil kepada kekasihnya yang terlihat bingung karena tebakannya sangat tepat.
Sekarang wajah pria itu berada di atas Maya.
“Lalu apa selanjutnya?” tanya Masumi dengan tenang.
“Lalu... Anda…” gadis itu berucap dengan gugup, tatapannya beralih dari mata menuju bibir kekasihnya.
Masumi menciumnya, dengan latar sejuta bintang di belakangnya. Gadis itu lalu memejamkan matanya.
“Pak Masumi...” desah Maya perlahan, saat dirasakannya Masumi menyingkirkan poni di dahinya setelah bibir keduanya terpisah.
Pria itu hanya tersenyum seraya memandang Maya penuh cinta.
“Bagaimana Anda bisa tahu... bahwa aku—“
“Saat itu kau sedang mabuk,” terang Masumi cepat, berbisik. “Kau menceritakan mimpimu yang kau bilang sangat indah,” pria itu tertawa kecil. “Dan memanggilku Danna-sama,” imbuhnya.
Maya ikut tertawa, masih merasa malu. “Sepertinya aku tidak boleh mabuk lagi... Atau aku tidak akan punya rahasia lagi,” keluh Maya.
Masumi tersenyum lebar.
“Memangnya kau masih punya rahasia lagi?” tanya Masumi, sangsi.
“Tentu saja,” ujar Maya, sombong. “Apa Pak Masumi tidak pernah mendengar bahwa hati wanita itu lebih dalam dari lautan?”
“Hmmph...” Masumi tidak kuasa menahan tawanya.
“Pak Masumi!!!” Hardik Maya.
“Hahaha... maaf, maaf...” Masumi berguling kembali ke tempatnya. “Kalau begitu aku akan perlahan-lahan menyelaminya sampai bisa menyentuh dasarnya,” dia kembali menoleh kepada Maya dan tersenyum.
“Hihihi...” Maya terkikik.
Keduanya mulai mengamati bintang-bintang itu kembali dan membicarakannya. Sekali-kali terdengar tawa dari mereka yang saling menggoda, kalau bukan Masumi yang menggoda kekasihnya itu, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
“Pak Masumi...” panggil Maya perlahan.
“Iya?” Pria itu menoleh.
Maya menatap kekasihnya penuh cinta, lalu tersenyum tipis.
“Terima kasih, Anda sudah membuat mimpiku menjadi kenyataan,” ucap gadis itu haru. “Bukan hanya mimpiku malam itu,” ujarnya. “Tapi semua impian yang pernah kumiliki, bahkan sesuatu yang tidak berani aku bayangkan akan terjadi dalam hidupku, Pak Masumi...” akhirnya gadis itu tidak kuasa menahan air mata kebahagiaan yang menetes menyusuri wajahnya.
Masumi menjulurkan tangannya, meminta gadis itu mendekat.
Maya mendekatinya dan Masumi segera mendekapnya dengan hangat.
“Aku, tahu, aku sudah sangat sering menyakitimu, Maya. Walaupun aku tidak bermaksud demikian, kenyataan aku pernah menyakiti hati dan perasaanmu tidak dapat diubah,” ucap Masumi, lirih. “Karena itu, ijinkanlah aku menebus semuanya kepadamu, semua luka yang pernah kusebabkan, akan aku sembuhkan dengan kebahagiaan yang bisa kuberikan untukmu.”
Maya menengadahkan wajahnya.
“Tapi Pak Masumi sudah memberikan kebahagiaan yang banyak sekali, bahkan aku sudah tidak ingat lagi dengan rasa sakit yang Pak Masumi maksud,” gumam Maya.
“Benarkah?” tanya Masumi perlahan.
Maya mengangguk.
“Mungkin, seperti ini, perasaan bahagia putri-putri atau gadis beruntung di dalam dongeng yang bertemu pangerannya,” Maya terkekeh.
“Kalau di sini, aku yang beruntung,” kata Masumi.
Maya memandang pria itu yeng terdengar begitu tulus dengan semua perkataannya.
“Aku sangat beruntung, karena di kehidupan ini aku sudah berhasil menemukan belahan jiwaku,” pria itu tersenyum lembut.
“Jika memandangi langit,” Masumi kembali menengadahkan wajahnya memandangi langit bertaburan bintang-bintang.
Maya ikut memandanginya.
“Semesta ini, tidak terbatas. Dan kita hanyalah sebuah titik kecil dalam kehidupan di dunia ini. Hanya satu dari miliaran orang di dunia. Dari sekian banyaknya makhluk hidup yang diciptakan Tuhan, aku sungguh beruntung, karena ditakdirkan sebagai salah satu yang dapat menemukan belahan jiwaku di kehidupan ini,” Masumi membelai lembut kepala kekasihnya yang masih dia dekap di dadanya.
“Pak Masumi...” Maya mengamati pria itu dengan haru.
“Aku, tidak ingin menjadi pangeran untuk Cinderella atau Putri Salju, apalagi menjadi seorang Romeo untuk Juliet,” Masumi tertawa kecil. “Tidak juga menjadi Isshin bagi seorang Akoya,” Masumi tersenyum.
“Aku ingin menjadi seorang Masumi Hayami bagi Maya Kitajima. Memiliki kisah kita sendiri untuk diceritakan kepada anak-anak kita nanti,” pria itu tersenyum lembut. “Dan sebagai Masumi Hayami, aku akan berusaha membahagiakan Maya Kitajima dengan sebaik-baiknya,” pria itu menyentuh pipi calon isterinya.
“Pak Masumi...” Maya menyentuh telapak kekasihnya, lalu mengangguk. “Maya Kitajima setuju...” dia tersenyum lebar sebagaimana kekasihnya.
Keduanya lantas tertawa bahagia dengan wajah berseri-seri. Masumi menghapus air mata gadis itu.
“Ayo,” Masumi menjauhkan tubuh keduanya dan mulai bangkit. “Sudah waktunya kita kembali,” dia mengulurkan tangannya.
Maya menerimanya dan berseru kegirangan saat Masumi menariknya sampai terbangun.
“Kyaa~!” serunya riang, saat tubuhnya sempoyongan dan tidak sengaja menabrak Masumi.
Keduanya kemudian tergelak.
“Pak Masumi, aku mau naik di punggungmu,” pinta Maya.
“Hah?” Masumi tertegun.
“Pak Masumi...” gadis itu memelas.
“Aduh... Maya...” keluh Masumi, namun akhirnya memberikan punggungnya juga.
Maya segera menaikinya dengan riang.
“Ukh, kau jadi ringan, Sayang,” ujar Masumi spontan.
“Salahmu! Aku jadi malas makan belakangan,” Maya menyalahkan Masumi seraya membenamkan wajahnya di bahu pria itu.
“Oya?” Masumi tertegun. “Kalau begitu aku akan menebusnya dengan memberimu banyak makanan sesampainya di Tokyo!” ujar Masumi.
“Yaaa~y!!” Maya berseru.
“Ayo, kembali ke Tokyo!” Seru masumi sambil mulai melangkah.
“Yaaay~!!!” Maya menyahuti seraya mengacungkan tinjunya.
“Makan yang banyak!!” Seru pria itu lagi.
“Yaaay~!!” Maya kembali menanggapi dengan serupa.
“Mementaskan Bidadari Merah!!”
“Yaaay~”
“Menikaaah!!!”
“Yaa~y!!”
“Apa lagi, Sayang?” tanya Masumi.
“Ummmh...” sebentar Maya berpikir. “Membangun rumaah~!” Seru Maya.
“Yaa~y!!” sekarang Masumi yang berseru menanggapi tanpa mengacungkan tangan.
“Apa lagi ya?” Gumam Maya, bingung.
“Melahirkan Makoto!!” Seru Maya.
“Yaa— eh?!” Maya tertegun. “Dari mana Anda tahu?!” tanya gadis itu sangat terkejut, mengangkat wajahnya dari bahu Masumi.
Pria itu tergelak.
“Pak Masumi..~” gadis itu merajuk, dengan wajah merah padam.
Pria itu masih saja tertawa.
“Kau mengatakannya saat setengah sadar di hutan kemarin malam,” terang Masumi.
Maya bisa merasakan wajahnya yang memanas.
“Hhh... Pak Masumi,” gadis itu menumbukkan dahinya pada bahu Masumi yang terasa pejal. “Anda sudah mencapai dasar hatiku dengan sangat cepat,” keluhnya.
Pria itu kembali terbahak.
“Kenapa kau ingin memberinya nama Makoto*?” tanya Masumi.
*) Makoto artinya ketulusan.
“Agar dia punya ketulusan hati seperti Pak Masumi,” ucap Maya perlahan.
Pria itu tertegun.
Maya...
Pria itu tersentuh.
“Mamoru*?” tanya Masumi.
*) Mamoru artinya pelindung.
Maya menyandarkan dagunya di bahu Masumi, menoleh memandangi sisi wajah pria itu yang seperti biasa terlihat tampan malam ini.
“Agar dia nanti, bisa melindungi orang yang dicintainya seperti Pak Masumi,” gumam gadis itu, tersenyum.
Masumi kembali tertegun, melirik pada gadis di punggungnya.
“Ternyata aku begitu baik di matamu, ya...” Masumi berseloroh bangga.
Maya tertawa, kembali mengangkat wajahnya.
“Yah, habis, kalau bukan aku, siapa lagi yang mau memuji Pak Masumi,” ledek gadis itu.
“Hei!!” Hardik Masumi.
Gadis itu masih tergelak dan Masumi senang sekali mendengarnya.
“Eh, tunggu dulu,” potong Masumi, menyadari sesuatu. “Apa itu berarti, jika aku ingin memberi nama, kita harus punya lebih dari tiga orang anak?”
Maya tertegun.
“Hmmm.... mungkin...” gadis itu menggumam, berpikir. “Pak Masumi memangnya, mau kasih nama siapa?” tanya Maya.
“Hm... Entahlah,” ucap Masumi ringan. “Aku belum memikirkannya,” ujarnya terus terang.
“Uh, payah!” ejek Maya.
“Eh! Berani ya, menyebutku payah!” Masumi mendorongkan kepalanya ke belakang, bermaksud membentur kepala Maya.
Gadis itu kembali tergelak sambil menghindari kepala kekasihnya.
“Manami, bagaimana?” Tanya Masumi.
“Ah, nama yang—“ Maya tertegun. “Kenapa mau dinamai Manami?” Selidik Maya, cemburu. “Jangan-jangan Pak Masumi, pernah menyukai gadis bernama Manami...” selidiknya.
“Eh? Tidak...” sanggah Masumi.
“Bohong!!”
“Tidak....”
“Benar ya...?” rajuk Maya.
Pria itu tertawa.
“Baiklah, Manami tidak apa-apa,” Maya menyetujui.
“Bisa dilanjutkan, tadi sampai mana?” Masumi mengingat. “oh, melahirkan Makoto!”
“Yaaa~y!!” Maya kembali mengepalkan tangannya mengarah ke depan.
“Mamoru!!”
“Yaaa~y!!”
“Mayu!!”
“Yaaa~y!!”
“Manami!!”
“Yaaa~y!!”
Kryuuuuuuuu~k!!!!
Tiba-tiba perut Maya kembali bersuara.
“Hahaha....” Masumi terbahak. “Kau sudah lapar Sayang?”
“Iya...” gumam Maya perlahan, malu.
“Hahaha... kalau begitu, sebelum kembali ke Tokyo, memerankan Bidadari Merah, menikah dan sebagainya, sebaiknya kita makan dulu,” usul Masumi.
“Yaaa~y!!!” kekasihnya menyambut gembira.
Keduanya kembali tergelak dan bercanda.
Dari kejauhan, mobil Masumi yang akan membawa mereka kembali ke Tokyo sudah mulai tampak.
Pak Masumi...
Aku sangat bahagia, karena takdir mempersatukan kita di kehidupan ini. Terima kasih, karena kau tidak pernah lelah atau menyerah mencari, sampai kau menemukanku...
Itu adalah suara hati Maya yang tidak disuarakannya, namun gadis itu yakin, Masumi pasti mengetahuinya. Karena mereka bukan hanya sepasang kekasih, namun juga belahan jiwa.
Maya dan Masumi.
=//=
<<< Finally Found You Ch. 14 ... End >>>
,,**,,**,, Dear My beloved Readers <3
Terima kasih banyaaak buat yang udah mengikuti ceritanya sampai sejauh ini. Aku bener-bener terharu, ada kalian yang dengan sabarnya mengikuti cerita ini, kasih masukan, saran dan kritik, atau komen-komen ngga penting (hehehe...)
Yang pasti, semuuuuaaaanyaaa itu sangat berarti buat aku.
Mungkin, ada yang mengikuti cerita ini dari awal dan dengan setia mengikuti setiap apdetannya sampai sini. Ada yang pernah mengikuti terus berhenti, terus lanjut lagi sampai di sini. Atau yang baru tahu dan merapel cerita ini sampai akhirnya tamat juga. Atau ada juga yang pernah mengikuti terus berhenti (kalau itu udah pasti ngga akan baca sampe sini ya, hehehe), aku sangaatt berterima kasih <3<3
Pas cerita ini keluar (udah 8 bulanan) sampai sekarang tamat. Pasti udah banyak banget kejadian ya. Ada yang dulu lajang, sekarang udah nikah (lirik2 seseorang), ada yang dulu sedang hamil, sekarang baby-nya udah digendong. Ada yang mungkin dulu single sekarang double, atau malah sebaliknya. Hehehe...
Yang pasti, keinginan aku tuh ngga muluk. Maunya, pas kalian baca lagi cerita ini, juga bisa mengembalikan beberapa kenangan yang sempat terjadi dalam hidup pembaca aku selama ngikutin cerita ini. Aku sangat berharap kalian menikmati ceritanya, dan benar-benar berterima kasih sama semua dukungannya buat aku penulis tak bernama yang belom berpengalaman dan pastinya banyak kelemahan di sana-sini :)
Jadi, buat kalian yang udah membaca sampai sejauh ini, tolong tinggalkan jejak kaki alis komen di sini ya, walaupun belum pernah komen sekalipun sebelumnya. Jadi aku tahu, siapa-siapa yang sudah begitu mendukung aku selama ini. Thank you darlings <3<3<3
*ps: Buat FFY akan ada 1 chapter terakhir : FFY-the Ending.
Menceritakan pementasan BM dan hal-hal lain yang perlu diketahui. hahaha
Tapi chapter ini akan keluar agak lama, kepotong dulu 'I am You' :)
262 comments:
«Oldest ‹Older 201 – 262 of 262 Newer› Newest»aq ngikutin ffy mulai bulan mei-juni kali ya, pas pertama kali aq join
aq suka sm critanya and alurnya and gaya ceritanya and romance nya
suka suka suka deh pokoke
walo ga sampe mereka nikah, tp seneng banget mereka dah berhasil melewati berbagai rintangan utk menemukan kebahagiaan mereka
im looking forward for ffy - the ending
sampe mereka merit yah Ty sayang
lum puas rasanya kl blum kejadian beneran mereka merit
cepet apdet i am you yah cintaahhhh...
^^ <3 <3 <3
wokeh Ty , kyknya ini komen pertama gw pake akun asli di FFY(seinget gw ya) .biasanya anonim .n gw udh ngikutin dr pertama .hahahaha ...
* peluk2 Ty * well done sista ^^
ending yg manis .ending yg bikin gw ngebayangin how the future will be for them . n ngebayanginnya dgn senyum yg lebar .pdhal kerjaan dikantor menumpuk .hihihihi ....
walopun gw pencinta SE tp utk ending FFY ini gw ksh jempol dah ^^ .mengalir ...mengalir ...n mengalir ....
i'm looking forward for your other great story ^^
* kisses *
Betty Petroazzass / Pet
Tyy.. Arigatooooo.... FFY nya bener-bener keren. Gak bosan aku bolak-balik bacanya... Tetap berkarya ya say, I'am You nya jangan lama-lama..he..he.. LOP YU PULL deh.. MUaahhh...!! ♥♥♥
-Happy-
akhirna HE juga..:)....
TY jejakku udah banyak yg dulu2....wkwkwkwkw....itu special FFY isinya pementasan BM ama hal-hal lain yg perlu diketahui...apaan tuh bikin penasaran...:PPP
-Katara Hayami Nam Gil-
akhirna HE jg :)...
yaaaaaayyy akhirnya tamat jugaaaa XD
agak sedih sih udah tamat tapi seneng juga coz MM akhirnya bersatu. hehehehe
tengkyuuuuuuu yaaaaa mbak ty, karena FF nya sangat menghibur.
sekarang lanjuuuuutt i am you yaaa mbak XD
o ya mbak, chapter tambahannya request yg bulan madu dong. pleeeeaaaseeee. hehehe
-bella-
kisah cinta di dunia per-komikan bertambah lagih
masumi hayami and maya kitajima ^^
kisah tentang belahan jiwa
yaaaay, kebahagiaannya terasa slow motion di akunya, terharuuuu, hikz *pinjam saputangan* masumininya jg bakal ngangenin, hikz, waaaaa, nama anaknya depannya M semua, well done ty,
Ty....makasih banyaaakkk, akhirnya FFY selesai juga,begitu terharu melihat mereka akhirnya bahagia,bener2 cerita yg luar biasa indah dan mengagumkan,bahkan sampai sekarang msh belum bs melupakan ungkapan cinta masumi pd maya waktu di Yokohama,benar2 indah. sekali lagi terima kasih banyak Ty.
akhhh gak gak gak gak kuat tatapan mata Danna samaa~~
akhirnya end jg FFY tp ngerasa agak2 ga rela jg nih tamat...XDD
setuju2 sm sis Fera, cerita yg luar bisa, mengagumkan dan sanggup mengaduk2 emosi pembaca dr senang, sedih, kesel sampe ikutan dag dig dug bikin penasaran menanti kelanjutan ceritanya sampe maen tebak2an wakakakakaka
Makasih banyak Ty darlinkss maapkeun jika ada koment2 yg kurang berkenan
ai loph yu dah :)
Aduh ty..so sweet deh maya masumi. Aku suka wkt di lembah plum.
Sedih juga ya udh tamat. Berasa sepi. Aku akan selalu menantikan karya2mu Ty. Ntr ceritain pas maya masumi nikah ya.Thx again Ty.
APPPUUAAAA?!?!??!?!?!?!?!?!??!??? DASAAAARRR TY!!!!!
ga di F ga di blog tetep bakar2iiiiii ==;
nyari temen senasip buat di todong yhaa??????
rhooaaarrrrrr!!!!!! XDD
btw, the ending... it's sooooo... T~T
bikin aye pingin honeymun lagiihhhhh. so romantiiccc T~T
tulung yhaaa... jgn berhenti berkaryaaa!!
ability sekeren ini GA BOLEH ILAANG!!! KUDU RAJIN UPDATEEE!!!! XDDD
*kabur ahhhhh*
kekkonnnnnnnnnnnnnnnn
kareshiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
keinginan yang sederhana tapi susah sekali
tanggung jawab mbak ty
mksh bnyk ty darling..
kami tggu karya2mu slnjutnya y..
smoga g bosen ma koment2 n tagihan2 kt bwt update_annnya..*DC mode on..
arigatou gozaimasu..
:**
*mata berkaca2* akhirnyaaaa...they find their way for each other *terharu..hiks..hiks..* reading this story from 1st chapter until the end make my imagination fly high to the sky...my emotion involve on the story...sadness,anger,happinesss.. campur aduk. Mmmuuaaccchhhh...well done, neng Ty! Don't taste your talent,okay?! Keep writing...and I'll always be a faithfull reader *kadang2 aja kok ngerangkap jadi DC...no worries...hehehehe*
*mata berkaca - kaca* akhirnyaaaa...they find their way to each other *terharu..hiks..hiks..* read this story since the 1st chapter until the last chapter now always make my imagination fly high to the sky...my emotions involve deeply in this story...sadness,anger, happiness...campur aduk! Well done,neng Ty! Don't waste your talent...keep writing! And I'll always be a faithfull reader *kadang2 aja kok nyambi jadi DC...no worries...hehehehehehe*
ty...........................<3 u
muaacchhhhhh suka FFYmu.........:))
Ya ampun Ty.... aku beneran nangis... serasa TK beneran yang tamat (tapi klo yg beneran, kita harus tumpengan ya rame2)!
Terharu banget akhirnya ada lagi cerita yang bisa mempengaruhi sampe segininya... belum lagi memori hunting apdetan, ngejar rapelan waktu lagi kerja (sumpeh, yg ini jangan ditiru yaa ... tp maklum deh, sering magabut jadi gini), belum lagi ekspresi2 ajaib yang keluar selama baca ini, dari mulai kencannya Paman Raksasa dan Ratu Liliput sampe endingnya sekarang ini...
Ty, thanks for your great talent, thanks for your stories, thanks for sharing them with us!
MUAHMUAHMUAH!!
*ayo sekarang kita tagih sis Mary! MWAAHAHAHAAAA (devilish)
Tyyyyyy....terusin smp balik tokyo dong...trus gmn reaksi org2 pas tau mrk b2 lg... trus...trus nikah...rus..trus honeymoon... ay ty....msh kurang....pngen banyak lg...
Ty,makasih updatenya.romantis sekali.jadi iri sama MM.aku hanya bisa bilang dari eternal rainbow ini aku tahu banyak yang suka TK dan aku bisa dapat teman dari sini.tetap semangat berkarya,Ty.aku tunggu cerita selanjutnya.Lifang/Gabriella
dari awal sampe akhir suka banget ma ceritanya Ty... dari jalan cerita ny, masalah kedokteran, masalah hukum, detail2 ny aq suka banget, banyak jempol deh buat Ty...
Semangat ya Ty... ditunggu karya2 selanjutny...
^_^
Kata2 yg paling menyentuh buat gua & bikin gua cengeng adalah waktu masumi bilang dia gak mau jadi pangeran, romeo ataupun isshin ... tapi dia hanya mau jadi seorang masumi hayami buat seorang maya kitajima * God! suddenly I wish there's someone real like masumi hayami * They really will have their own story...cerita ttg masumi hayami & maya kitajima...yg bakal gua warisin buat anak cucu gua ntar :) -rini-
Tyyyyyyyyyyyyyyyyyyy, aku baca bag terakhir FFY penuh perjuangan nih. Br setengah baca, eeeeh mati lampu. Berdoa sangat mdh2n cpt nyala lagih.
Ternyataaa, Allah mendengar doaku.
Akhirnyaaaaa, FFY tamat jugaaaa.
Bahagia bangeeeet MM akhirnya bersatu, tp sediiiiiiiiiiiih krn hrs berpisah dg MASUMIMINI xixixi.
Makasih ya ty, dah bikin ff yg bikin aku bahagia, sedih, senyum, ngakak, sebel, cemberut, gregetan, merinding, merona, pokoknya serasa masuk di cerita ini.
Ur the best one pokoknyah.
HATUR NUHUUUUUUUN.
I LOVE U PULL TY SAKUMOTO, MMMMMMMUACH.....
Yaaayyyy~
Akhirnyaa HE... Ty makaci bgd.. Aku suka endingnya... Hik hik ¤msh ga rela lw ini udah mli berakhir¤
Apakah msh ad sekuelnya ??? ¤malak ty mulu de¤ ... Sukaa ty <3 ku menunggu cerita2 diri mu selanjutnya.. Thx ty <3 u pull >_<
two thumbs up sis Ty. love to read your story. menyentuh bgt ceritanya. can't wait for another story. Tetep semangat yaaa... =)
Hai, Ty ^^
Thanks for your hard work. Like this chapter so much. Kalo biasanya gw mengalami a 'laughing session' khusus malam ini berganti jadi a 'smiling session' saking banyaknya romantisme yang ditebar di chapter terakhir ini XDD
Cuman waktu baca yang bagian ini :
“Itu adalah batu ametis, batu kelahiran bagi mereka yang lahir di bulan februari,” Masumi memaparkan. “Karena itu aku memilihnya. Karena kau lahir di bulan februari bukan?”
jujur aja, gw langsung menjerit OH NOOOOOOOOOOOOOO(dalam hati seeh soalnya kan ud midnite hehehehehe )bukannya apa2, cmn cincin pertunangan yang dikasih Masumi ke Shiori juga dipilih menurut hari kelahirannya si loony itu, jadi yaaa rasanya gw agak agak gak rela kalo Masumi ngasih cincin pertunangan ke Maya ngikut2 jejaknya si loony. Sorry nih bukannya bermaksud complain, cmn maunya gw Masumi ngasih cincin yang lebih special ke Maya (pokoknya anything better dari yang pernah dia kasih ke Shiori ~walaaaaaaah, kebangetan egoisnya saiah~)
Anyway, thanks bwt apdetnya n juga lagunya ( ud lama bener ga denger nih lagu Dreams come True :) ) Ditunggu juga yaa chapter penutupnya !
Eugeunia
as usual you're Ty Sakumoto
I don't know how talented you are as a writer
but the truth is, I always waiting for your other "Finally Found You" stories
keep on doing the great job Nocturnal Reciter ^^
~the dream catcher~
Ty... makasih juga udah bkn hari2 makin berwarna, makin indah dengan hadir nya FFY ini. Rasa nya tak ingin berakhir ... it's so nice story, sangat menyentuh dan sangat menghanyutkan, sangat menggembirakan. Dua jari gak ckp untuk mu. Keep making good story ya ty... selalu menunggu mu
Jiahhhhhhhhhhhhhhhhh.... akhirnya selesai jugakkkkk.... mengingat perjuangan mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir... *meneteskan air mata haru
Thank you banget buat Ty Sakumoto yang udah berjuang buat memuaskan dahaga para FFTK Lovers... nyahahahhaha.. ditunggu ya cerita-cerita selanjutnya
aduh, perutnya maya tuh ya, selalu protes disaat yang tidak tepat!! ty, endingnya dibikin sampai MM ke pelaminan kan??? kayaknya sih itu bisa jadi penutup yang bagus stelah penantian dan penderitaan panjang mereka... dah gitu (kalo bisa nihhhh) banyakin ilustrasi gambarnya ya, bagus lho!! (makasih sis mary regina!)
-nadine-
A good storyy...Yaaay.....Dearest Ty Sakumoto...terimakasih u/ FF TKnya...juga untuk blog Eternal Rainbow...aku agak lupa sejak kapan aku mengikuti blog ini...pertama jadi silent reader setelah itu baru berani taruh komen anyway mengikuti FFY tidak membosankan walau cukup panjang...ceritanya menarik,dan menyentuh...ada romancenya....ada juga segi actionnya (udah kayak baca conan aja )Kedewasaan karakter Masumi dan Maya juta terasa....ada kemajuan dalam hubungan mereka...suka sekali waktu diselipkan perkembangan Maya dalam pendalaman akting BM...jadi cerita ndak cuma hanya cinta entah segi berapa antar tokoh 2 di atas....so finally Thank you...also u/ sis Mary dengan ilustrasinya...waktu ilustrasi di masukin ke FFY jadi semakin nyata/berkesan...Ditunggu FFY Endingnya...
ty... bagusss!!!! senangnya akhirnya tamat :)
dulu gregetan, ga sabaran nungguin apdetan tiap hari ngecek buka blog ampe begadang2 nungguin,,, akhirnya HE jg...tengkiu so much ya neng Ty :)
ditunggu kisah mamoru,mayu,manami,makoto,,, hehehe
-mn-
Dear Ty,
Thanks ya udah memberi warna selama 8 bulan ini, impian terdalam kita ttg Maya Masumi kayaknya udah tersampaikan semua lewat tulisanmu. Sumpah...tiap kali baca, langsung kepikiran, "this could be genius or insane", don't know how to say it. Sangat detail, karakter mereka yang bisa kamu ceritain dengan sempurna lewat tulisan, *biasanya sih kita kan cuman liat lewat gambar aja yah?*, trus ending yg bener2 kita 'mupeng' banget selama ini. Soalnya agak pesimis sih, aku rasa bagi Suzue Miuchi mungkin ending yg paling ideal adalah mereka berdua ga bersatu *just my tought*
Okay Ty, good luck yaa keep on rock 'n roll & tetep ditunggu karya2nya. Muah.
-fike-
P.S =>> oiya buat Masumi, gw lahir Februari juga lhoo ^-^
Waaaaa....Ty tamatnya di 1 spesial chapter ya???
btw, ak sk pesan sponsornya: "Jangan lupa beli komik Topeng Kaca, dan sering-sering todong Regina bikinin ilustrasi ya..."
sooo....gmn kl di sp chapter ntar ada pic MM married ty? biar krasa bgt gituuuu ..... ^^
*theresia*
abis baca ulang Note TY
jadi sedih, seperti note untuk perpisahan aja
tapi kata - katanya buat hatiqu terenyuh hiks...hiks...hiks
;P
haruuuuuh....*menangis haru,antara happy MM dah HE tapi ga rela FFY tamat..:p...
Tyyyy... jangan berhenti menulis yaaaaaa...
Sukaaaa bgt ma gaya tulisan Tyyyy...
makasih banyak karena seiring dgn FFY,my real life terus berlangsung dan sering kali FFY brighten up my day!.. klo lg bete or sedih, blog Ty tempat dian tenggelam dan kembali ceria walau kadang klo pas update-annya sedih jg jd bikin tambah gloomy :D... klo lg seneng trus baca jg bikin tambah semangaaat...
Maaf ditengah2 FFY abis baca ga bisa tulis komen coz ada "cyber roam" dikantor... tapi aps terakhir2 dah bisa komen lg...
*duuuh, panjang amat yaaak?
pokokeeeee... I luph u full dah Tyyyyy...
c u on 30 oct 2011 ya..I can't hardly wait!!!
haruuuuuh....*menangis haru,antara happy MM dah HE tapi ga rela FFY tamat..:p...
Tyyyy... jangan berhenti menulis yaaaaaa...
Sukaaaa bgt ma gaya tulisan Tyyyy...
makasih banyak karena seiring dgn FFY,my real life terus berlangsung dan sering kali FFY brighten up my day!.. klo lg bete or sedih, blog Ty tempat dian tenggelam dan kembali ceria walau kadang klo pas update-annya sedih jg jd bikin tambah gloomy :D... klo lg seneng trus baca jg bikin tambah semangaaat...
Maaf ditengah2 FFY abis baca ga bisa tulis komen coz ada "cyber roam" dikantor... tapi aps terakhir2 dah bisa komen lg...
*duuuh, panjang amat yaaak?
pokokeeeee... I luph u full dah Tyyyyy...
c u on 30 oct 2011 ya..I can't hardly wait!!!
So, this is the end Ty????, Wow!!!! This is it!!! I like the ending so much!!! Setelah mengikuti kisah ini mulai dari saat Maya kembali ke jepang dari Paris, Masumi keracunan, perjalanan menuju pernyataan cinta yang mendebarkan di Yokohama dan peristiwa2 lain, akhirnya nyampe juga di the end. Dijamin deh Ty, aku masih ingat detail ceritanya, heheheh...anyway Thanks a lot, Domo arigatou gozaimasu, Xie xie, Syukron katsiro..apalagi yaa?? itu... Terimakasih!!! xixixixi. Your story really make my days!!! Tetap berkarya ya Ty, aku tunggu kisah2 yang lain, Ganbatte kudasai!!!!! --Tumpeng dikirim kemana Tyyy????--
sepertinya ada perasaan tidak rela ketika tahu ffy berakhir, hiks...hiks...ty lanjutin dung ketika mereka akhirnya bener2 menikah n menghadapi MP alias malam pertama wk...wk...pengen tahu gimana reaksi si manusia mininya Masumi
eva
ehm...tyyy makasih banget ceritanya top markotop, ditunggu endingnya
tamat ya...??!!! kuraaaaang....., msh pengen baca maya masumi yg mesra2an, tapi masih ada chapter terakhir FFY ya..., syukurlaaaahh...!!! biarpun lama tetep dinanti lho Ty...
Bravoooo..., andaikn difilmkan ya...
sukaaa bangetttt.............
akhirna HE jg :)
Neng Ty, terima kasih banyak ya FFY akhirnya tamat....meskipun sedih ga rela ,kan selama ini tiap hari selalu ada yg ditunggu dg tidak sabar ttg kisah kasih Maya n Masumi versinya Neng Ty (nunggu BM-nya Muichi sensei ga selesai2 sih...) Moga2 Neng Ty na sehat selalu jadi bisa terus nulis...bisa cpetan upload FFY the ending-nya ya :p -khalida-
baca episode terakhir FFY penuh perjuangan nih, krn bbrp kl mati lampu.
Akhirnyaaaaaaaaaa, seneng bt FFY happy ending,tp sedih banget krn hrs pisah sm MASUMINI.
Makasih ya ty, dah bikin aku senang, sedih, ngakak, cemberut, gregetan, sebel, blushing2, mupeng, pokoknya campur aduk deh.
Ini salah satu karya terbaikmu menurut aku. Gaya bahasanya aku suka banget, mendekati Miuchi sensei menurut aku hehe. Mdh2n bs menghasilkan karya2 yg lebih baik lagih.
I LOVE U PULL deh.
TYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY~~~
makasih buat FFYnya sayaaaaaaaang ^_______^
for made my great day with the update :))
KEREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEN bangeeeeet..
makasiiiiih sudah buat aku berseri-seri~ nangiiiis~ tahan napas~ senyam senyum~ ngakak~
karna baca Masumi Mayanya ^__________^
a miLLions thumbs for you dear :*:*:*:*
teruuuus berkarya yaaa sayaaaaaaang :*:*:*:*
karanganmu bener bener kereeeeeeeeeeeeen~~~
:))
aah~ aku akan merindukan FFY hiks~ <3<3<3
I LOVEEEEEEEEEEEEE YOU MASUMI HAYAMI <3<3<3
I LOVE YOU TYYYYYYYYY :P
oyaaaaaaa~
sist Mary !!!!
gambaaaar masuminya cakeeeeeeep :)) thanks for the masumi pics too ^______________6
LOVE HIM :*:*:*:*:* <3<3<3
-PAZZA- <3
Entah sudah berapa kali aku baca ulang, sama sekali ga bosan... suka.. good job ty.. makasih bgt udah ngebuat hati TK LOvers semua berbunga2.. Love U Darlink Ty Sakumoto
_iien fachrie_
ehm...ceritanya sip...ditunggu endingnya ty..
Ty........
ditunggu ya last chapternya .....
Gilaaa boow.. kereen abiiss.. di bela2in baca tengah malam biar ga keganggu bocah & ayahnya bocah.. hehee.. Setengah ga rela udah tamat.. hick
mbak ty....aku ngikutin dari awal..sampai sekarang..ceritanya bagus dan menarik sehingga tidak sabar untuk melihat kelanjutanya...semoga suksess.....selalu....
Ah tyseeeeeeeeeeen bis baca lgi,, gak da bosan2nya euy,, Sempet sedih juga FFY tamat,, q dh terperosok cinta ma FF yg satu ini,,^_^ semuanya dapat humorna, konflikna, romantisna(banget) makanya gak bosan2 bacanya,, Q suka cara Masumi ngelamar,, *sayang ku bukan gadis beruntung itu,,hiks ngarep* XD
the endingna ditunggu ya ty(hehe untung ada ayemyu jdi isa sabar ngguna)
buat sis mary jg tq hihihi masumi mininya lucuuuuuuuu.. kerja sama yg bagus ^_^
Ty.....
ceritanya bagus.
udh lama ga mampir ke lapaknya Ty dan kawan kawan :)
akhirnya finish jg nech baca ny..
#termasuk pembaca yg bru nemu blog ini n langsung kebut baca..
really nice story sista..
biar dibaca berulang2 tetap tidak membosankan. love u full deh ty, jd gk boring lagi nungguin TK aslinya :)
Bnr2 mengobati rasa rindu sm maya dan masumi.. *berharap ada masumi lain buat ku :D
Bnr2 mengobati rasa rindu sm maya dan masumi.. *berharap ada masumi lain buat ku :D
Kalo topeng kaca diangkat ke drama korea, pengennya yang meranin masumi hayami si om so ji sub. Pasti keren...muka dinginx dapet banget.
Bru baca lgsung rapel an kaaakkk.. pengobat rindu bersatunya 2 jiwa yg blm ending jg... syukkkaaaaaaaaaakkkk bgt ma fanfic TP... mksh ya kak ceritanya baguuuussss bgt.
Smg sensei suzui miuchi sgera bikin ending yg bhagia bwt MM sm kyk story dr kak TY 😍😍😍
Gak pernah bosen, ngerasa di cintai masumi.....
Baca ini dari THN 2014 sampai hari ini dah berkali kali tetep gak bosen thank u mbak sukses selalu
Post a Comment
Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)