Monday 14 February 2011

Fanfic TK: Purple Valentine

Posted by Ty SakuMoto at 15:19
Rating : 18+ _kissu kissu, you hate it? don't read it :) _
Genre : Romance, Angsty


Purple Valentine 


Masumi memasuki villanya. Perlahan-lahan dia membuka pintu Villa. Tangannya menggenggam Mawar Ungu. Dilihatnya Maya yang terbaring di atas sofa, tertidur. Masumi mengamati istrinya beberapa saat dan tersenyum. Ia meletakkan buketnya di atas meja. Perlahan, Masumi berlutut lalu membungkukkan tubuhnya, mengecup lembut istrinya. Sekali, dua kali, tiga kali. Mata Maya Masih terpejam. Masumi kembali mengecup bibir istrinya. Sekali, dan lebih dalam.

Ia mengangkat wajahnya sebatas hidung Maya,
“Sampai kapan kau berencana menutup matamu Putri Tidur?” bisik Masumi di bibir Maya.

Sebuah senyum tersungging di bibir Maya, dia membuka matanya.

“Dasar pencuri.” Kata Maya singkat.

“Terima kasih sudah membiarkanku mengambil lebih banyak.” Masumi membelai rambut istrinya.

Maya melingkarkan tangannya ke leher suaminya,

“Kau boleh mengambil lebih banyak lagi.”

Masumi tersenyum, kembali menurunkan wajahnya, mencium bibir Maya yang hangat. Maya membalasnya.

=//=

“Maaf aku terlambat.” Masumi menyerahkan buket Mawar Ungu yang tadi dibawanya .

“Terima kasih, cantik sekali. Aku menyukainya.” Maya mengecup buket tersebut.

“Kau sudah makan malam?” Tanya Masumi.

“Sudah. Kau?” Maya balik bertanya.

Masumi mengangguk.

“Lihat apa yang kubawa untukmu.” Masumi mengeluarkan sebuah bungkusan.

Maya membukanya dengan semangat.

“Taiyaki!” Serunya senang.

Masumi tertawa.

Maya menoleh, “Aku mencintaimu.” Katanya dengan wajah riang.

“Kalau hanya dengan Taiyaki bisa mendengarmu mengatakan kau mencintaiku, aku jadi berpikir Daito harus membuka perusahaan Taiyaki.” Canda Masumi.

Maya tergelak.

“Sayang sekali kita tidak bisa merayakan Valentine… “ Maya mengerucutkan bibirnya.

“Hei… memangnya apa yang kita lakukan sekarang?” Masumi berusaha menghiburnya.

“Tapi sekarang baru tanggal 13… Orang-orang akan makan malam dan melakukan hal romatis pada tanggal 14 malam. Itu yang kudengar.” Maya beranjak menuju sebuah vas bunga dan merangkai mawar ungunya di sana.

“Tapi besok hari senin, dan sayang sekali Daito tidak diliburkan berdasarkan hari valentine. Aku janji, hanya sebentar aku berada di Sapporo, begitu urusanku di sana selesai, aku akan langsung kembali ke Tokyo.” Masumi menghampiri lemari piringan hitamnya, memilih sebuah lagu dan memasangkannya.

Ia lalu menghampiri istrinya, memeluk pinggang Maya dari belakang.

“Sementara itu, kita bisa merayakan valentine lebih dulu.” Masumi membalikkan tubuh Maya.

“Lagipula hanya tinggal beberapa jam sampai tanggal 14. Kita malah bisa merayakannya terlebih dahulu dari semua orang.” Rayu Masumi.

Maya mengangkat wajahnya dan tersenyum, Ia mengaitkan jemarinya pada jemari Masumi. Keduanya bergerak diiringi musik.

“Ini valentine pertamaku denganmu. Aku tidak mau menghabiskannya dengan tertidur dan merindukan suamiku yang berdinas ke Sapporo. Aku harap kita tidak akan tertidur sampai tanggal 14 datang.” Ancam Maya.

Masumi membungkukkan badannya dan berbisik di telinga Maya, “Kau jangan khawatir, kita tidak akan tertidur. Kau pasti tahu kalau aku sangat ahli membuatmu tetap terjaga, Putri Tidur.”

Wajah Maya merona, Ia menyurukkan wajahnya di dada Masumi.

“Jangan menggodaku.” Kata Maya pelan.

=//=

Setelah habis beberapa lagu, Maya dan Masumi mengakhiri dansa mereka, walaupun iringan musik orkestra masih mengalun memenuhi ruangan. Maya baru saja hendak memakan taiyaki yang dibawakan Masumi saat Masumi menariknya ke balkon.

“Lihat itu.” Masumi menunjuk langit yang dipenuhi bintang.

“Ahhh berbintang!! Padahal cuaca belakangan sedang buruk...” kata Maya takjub.

“Mungkin mereka khusus menyapamu, Bidadari Merah penggemar Taiyaki,” bisik Masumi.

Maya tertawa.

Keduanya menikmati angin malam yang berhembus kencang, suara hempasan ombak di bawah mereka, dan bintang-bintang yang tampak malu-malu tapi semakin larut semakin banyak menampakkan dirinya. Maya tampak kedinginan. Masumi baru saja hendak membuka jasnya tapi Maya menghentikannya.

“Bisakah kau memelukku saja?” Pinta Maya.

Masumi berdiri di belakangnya dan memeluk istrinya tersebut. Maya bisa merasakan kehangatan yang mulai tersebar di seluruh badannya. Masumi mengambil taiyaki dari bungkusan yang dipegang istrinya. Keduanya mulai menikmati malam kebersamaan mereka.

“Sayang, maafkan aku, sudah terlalu merepotkanmu.” Kata Maya tiba-tiba.

Eh?

Masumi tertegun.

“Sebenarnya valentine ini hanya alasan bagiku, aku hanya merindukanmu.” Maya terdengar lirih.

Masumi memeluk istrinya lebih erat.

“Tidak masalah, kau tidak ada apa-apanya dibandingkan kerepotan yang diberikan klien klien Daito.” Kata Masumi.

Maya tersenyum.

“Aku mencintaimu Maya… Sangat mencintaimu. Maafkan aku tidak dapat memberikan waktuku lebih banyak lagi.” Kata Masumi, diantara suara hempasan ombak yang terdengar.

Maya berbalik menghadap Masumi, menyandarkan badannya di pagar balkon.

“Kenapa kau memilihku?” Tanya Maya tiba-tiba.

Masumi tertegun dengan pertanyaan istrinya.

Maya mengangkat wajahnya.

“Maksudku… Ada banyak kan wanita lainnya di sekelilingmu yang…” Maya tidak meneruskan kata-katanya. 

Ia menggigit bibir bawahnya gelisah.

“Aku tidak pernah benar-benar percaya diri berada di sampingmu… Aku…”

“Apakah kau bahagia saat bersamaku, Maya?” Tanya Masumi.

“Tentu saja!!” Jawab Maya cepat.

“Kalau begitu kuberi tahu sebuah rahasia.” Masumi menundukkan wajahnya.

“Aku dari dulu selalu bertanya kenapa kau memilihku. Aku ini dingin, gila kerja, sifatku bagi sebagian orang dirasa mengerikan. Aku kadang berpikir apakah kau benar-benar bahagia saat bersamaku, dan itu membuatku tidak percaya diri…”

“Tapi aku bahagia bersamamu. Sungguh. Aku benar-benar bahagia. Aku tidak bohong.” Maya menatap Masumi.

“Kalau begitu jawaban yang sama kuberikan untukmu Sayang, kau membuatku bahagia dan itu sudah lebih dari cukup untukku.” Masumi meraih dagu Maya dengan tangannya dan mengelus pipi Maya dengan jempolnya.

Mata Maya berkaca-kaca. Ia memeluk Masumi erat-erat.

“Apa kau pernah berpikir kenapa bulan mengelilingi bumi padahal ada banyak planet lainnya di sekitarnya?” Masumi mengelus kepala istrinya.

Maya menggeleng.

“Mungkin memang sudah ditakdirkan seperti itu.” Kata Maya.

“Benar, memang sudah ditakdirkan seperti itu. Sama seperti kau dan aku.” Masumi menekuk lututnya, melingkarkan tangannya di tubuh Maya.

Saat Ia kembali berdiri tegak, Ia membawa Maya bersamanya.

“Maya, belahan jiwaku. Kau adalah wanita yang ditakdirkan untukku. Aku hanya bisa ber-revolusi padamu. Selamanya aku hanya bisa memikirkanmu, hanya bisa merindukanmu dan hanya bisa mencintaimu.” Masumi menengadahkan kepalanya memandang Maya yang sekarang posisinya lebih tinggi dari dirinya.

“Kalau begitu tetaplah ber-revolusi padaku, jangan pernah meninggalkanku.” Maya menangkup wajah Masumi dengan kedua tangannya.

“Selama aku berada di hatimu, aku akan selalu bersamamu.” Masumi tersenyum lembut.

Keduanya berpandangan penuh cinta.

Maya mengangkat wajahnya.

“Ah! Sudah lewat tengah malam!!” Kata Maya saat melihat jam dinding di dalam villanya melalui jendela balkon.

“Oya?” Masumi menurunkan Maya dan menoleh ke arah jam.

“Kau benar. Selamat hari valentine sayang… Aku mencintaimu.” Masumi membungkuk, mencium kepala istrinya. Maya memeluknya.


=//=

Masumi mengajaknya masuk ke dalam villa. Piringan hitam yang Ia putar sebelumnya sudah habis. Keduanya menaiki tangga ke lantai atas. Memasuki kamar mereka, Masumi menutup pintu dan mematikan lampunya. Hanya tinggal lampu meja di dekat tempat tidurnya yang masih dibiarkan menyala. Masumi menarik Maya dan mendudukannya di sisi tempat tidur. Masumi berlutut di hadapan Maya yang melingkarkan tangannya pada Masumi. Keduanya kembali berciuman. Masumi lantas membuka jas dan dasinya, menyelipkan tangannya di bawah lutut Maya dan membaringkannya di atas tempat tidur mereka.

“Masumi…” bisik Maya lirih saat bibir keduanya terpisah.

“Aku akan mematikan lampunya.” Kata Masumi

Maya mengangguk.

Masumi merentangkan tangannya, meraih lampu meja dan mematikannya.

=//=

Masih mengenakan mantel mandinya, Maya mengeluarkan jas dan kemeja Masumi dan menyetrikanya.

“Tidak perlu, biar aku yang melakukannya.” Tidak lama kemudian Masumi menghampirinya dari belakang.

“Tidak apa-apa… aku kan sudah bisa menyetrika sekarang.” Kata Maya sombong.

Masumi tertawa. Ia meraih hair dryer, melepaskan handuk dari kepala Maya dan menggantungkannya. Masumi menyalakan hair dryer dan mulai mengeringkan rambut Maya. Ia suka wangi rambut Maya yang memiliki aroma yang sama dengan rambutnya.

“Nanti Hijiri akan kesini, aku minta dia menjemputmu.” Terang Masumi, mengelus lembut rambut istrinya yang sudah mengering. 

Ia mulai mengeringkan rambutnya sendiri.

Maya berbalik memeluk Masumi.

“Aku akan sangat merindukanmu… “ Bisik Maya lirih, ia bisa merasakan lembabnya dada Masumi yang terbuka diantara mantel mandi menyentuh pipinya.

“Aku juga akan sangat merindukanmu.” Jawab Masumi lembut.

“Dan aku juga akan sangat merindukan jas kesayanganku kalau sampai— ”

“AHHH!!” Maya teringat dengan pekerjaannya dan segera mengangkat setrika dari jas Masumi.

Masumi tertawa, dia lantas mengambil kemeja yang telah selesai disetrika oleh istrinya, membuka mantel mandinya dan mulai berpakaian.

“Sini biar kupasangkan,” Kata Maya seraya meraih dasi Masumi.

Masumi tersenyum simpul dan mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Maya berdiri di hadapannya mulai mengutak atik dasinya. Masumi mengamati wajah istrinya yang serius.

Ah… bahkan hanya memandanginya saja aku sudah sangat bahagia…

“Sudah selesai…” Kata Maya ragu-ragu.

Masumi memandang dasinya yang berantakan dan menahan tawanya. Maya cemberut.

“Aaahhh susah sekali memasang dasi!! Kenapa sih laki-laki harus memakai dasi??” Rajuk Maya.

Masumi tertawa.

“Apa aku mulai hari ini memakai tali sepatu saja di leherku ya?” Goda Masumi sambil membetulkan dasinya.

“Konyol…” Maya tersenyum, memukul pelan bahu suaminya.

“Mh... mh…” Masumi mengendus-endus udara di sekitarnya.

“Wangi apa ini? Aromanya enak sekali.” Kata Masumi.

Maya mengerutkan alisnya,dan mencoba menangkap aroma yang Masumi maksud.

“Aku tidak mencium apa…” ucapan Maya terpotong saat Masumi mendekatkan wajahnya ke leher Maya.

“Ah… disini rupanya… aromanya enak sekali, membuatku berselera.” Masumi menyeringai.

“Kya!!” Maya mendorong bahu Masumi dan berlari keluar kamar.

Masumi mengejarnya. Keduanya berkejaran sambil tertawa-tawa. Saat Maya mengitari sebuah meja, Masumi memutar arah larinya dan berhasil menangkap Maya. Maya menabrakkan wajahnya ke dada Masumi.

“Aduh!! Sakiiit…” keluh Maya sambil memegangi hidungnya.

Masumi tertawa, Maya juga ikut tertawa.

Masumi melingkarkan tangannya di tubuh Maya. Maya mengangkat wajahnya dan tersenyum gembira.

“Aku suka sekali melihatmu seperti ini. Melihat wajahmu yang berbinar-binar seperti ini dan tertawa dengan riang,” Kata Masumi, menyusuri wajah Maya dengan telunjuknya.

“Aku ingin kau selalu seperti ini. Berjanjilah kalau kau akan selalu tersenyum untukku.” Masumi melanjutkan kata-katanya.

“Sejak aku bersamamu, aku tidak ingat kapan aku tidak gembira.” Maya tersenyum lembut.

“Kalau begitu, teruslah seperti itu Sayang. Karena hatiku dipenuhi kebahagiaan setiap kali aku melihat senyummu.” Masumi menyentuh bibir Maya lembut.

“Masumi…” bisik Maya.

“iya?”

“Kurasa kita harus menyetrika lagi kemejamu.” Maya menjauhkan badannya dari badan Masumi.

Masumi melihat kemejanya yang berantakan dan sedikit lembab terkena mantel mandi Maya. Dia tertawa.

“Tidak apa-apa, angin akan membuatnya kering dan kemejanya bisa kututupi dengan jas.” Masumi menenangkan.

Maya kembali memeluk suaminya.

Aku sangat mencintaimu Masumi Hayami…

=//=

PRANG!!

Maya yang tertidur di sofa terperanjat. Masih terkejut, Maya mencari darimana asal suara tersebut. Ternyata vas berisi Mawar Ungu yang tadi malam diberikan Masumi terjatuh karena angin kencang yang berhembus dari luar.

“Ahh… aku lupa menutup pintu balkon.” Pikir Maya kesal pada dirinya sendiri.

Maya melangkah menuju balkon dan menutup pintunya. Agak sulit, karena angin sangat kencang. Maya melihat ke luar, baru lewat tengah hari tapi keadaannya sangat gelap. Sepertinya akan ada hujan deras atau mungkin badai. 

Hati-hati, Maya memunguti Mawar-mawar yang berjatuhan. Ia teringat suaminya.

Masumi… aku sangat merindukanmu…

Dia menciumi mawar-mawar tersebut dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba bel pintu terdengar. Maya sedikit terkejut.

Sepertinya Pak Hijiri sudah datang.

Maya bergegas hendak membuka pintu saat dilihatnya handphone miliknya yang terletak di atas meja berkedip-kedip. Maya mengambilnya. Sambil melangkah menuju pintu, Maya membuka HPnya.

Rupanya sebuah pesan masuk saat Ia sedang terlelap. Dari Masumi.

Eh? Masumi?

Maya membuka pintunya. Hijiri berdiri di sana.

“Selamat siang Nyonya…” Kata Hijiri.

Maya hanya mengangguk, meneruskan membaca pesannya.

Belahan Jiwaku, Maya. Aku akan selalu mencintaimu. Tersenyumlah untukku, saya—

Sebuah pesan yang tidak selesai.

Maya mengangkat wajahnya. Ia baru menyadari air muka Hijiri yang terlihat sangat suram.

Ada apa?

Maya gelisah. Sangat gelisah.

Hijiri menatapnya.

“Nyonya… pesawat yang ditumpangi Tuan Masumi mengalami kerusakan mesin dan terjatuh,” Tenggorokan Hijiri tercekat.

Nafas Maya berhenti.

Tapi Hijiri harus melanjutkan.

“Semua penumpang… termasuk Tuan Masumi… tidak selamat…” Hijiri menahan air matanya yang mendesak. Ia harus kuat demi Nyonyanya tersebut.

Maya membaca pesan dari Masumi sekali lagi, Ia tidak dapat membayangkan dalam keadaan bagaimana suaminya menuliskan pesan itu. Wajahnya pucat pasi. Handphonenya terjatuh.

Mawar-mawar ungu jatuh berderaian dari tangannya. Maya menggelengkan kepalanya keras-keras.

“Tidak….” Katanya gemetaran.

Tiba-tiba badannya lemas, Maya terjatuh di lututnya. Hijiri menahannya.

Petir terdengar bergaung di langit dan hujan segera turun dengan sangat deras.
Diantara gemuruh guntur, tangisan Maya yang meraung terdengar menyayat hati.



>>>Purple Valentine – End<<<

32 comments:

Unknown on 14 February 2011 at 15:43 said...

hedehhhhhhhhhhhhh lo... kok.... aduh... endingnya ... menyedihkan :((

gak mauuuuuuuuuuuu :((

ShaLaLaLove on 14 February 2011 at 15:53 said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

whattttttttttt????!!!
Nooooooooo!!!!!???? ga rela endingnyaaaaaa >0<!!

Ty, abis baca buku sedih/ nonton film sedih yaaa??? (tp tetep suka kissu2 heuheu^^)

-winda-

Anonymous said...

KYAAAAAAA..... YADA..!!! >0<;

-FitriaShalala-

Anonymous said...

T-T...huaaaaaa.....huaaaa....huaaaa...rasanya kayak abis diangkat trus dijorogin *Ty,kok kita semua dibikin jadi jandaaaaa? :((* -dian-

Anonymous said...

ga maaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu :(((((

DeMel

Anonymous said...

GAK MAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU TEGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA


::de zan:::

Anonymous said...

Tyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.......... jangan hancurkan hati kami di hari valentine iniiiiiiiiiiiii.. huaaaaaaa....
-Lina-

Anonymous said...

ya Ty kok akhirnya sedih sih...gak mauuuuuuuu


mia

Anonymous said...

ty........ending nya sadis amat......gak reeeeeeeeeela

Anonymous said...

masumi cm trdampar d pulau terpencil ko..y kn ty????????...............*ngarep.com
g tega klo masumi mati...g relaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.............hiks..hiks... TT_TT

Anonymous said...

aiiiiiiiiiiiiihh tyyyyyyyyyyyyy
kau tegaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekaliiiiiiiii
masa \langsung endinnnggggg
gk relaaaaaaaaaaaaa
paling nggak ada lanjutannya gituuu hiks hiks huwaaaaaaaaaaaaa
valentine g jd sendu suram niiiiiiiiiii
bikin lanjutannya donkkk tyt masumi selamat gitu plisssss
anita f4evermania

Anonymous said...

Suka yang sedih2,,rohnya Masumi akan terus mengawasi dari atas :) -----------cinta mereka abadi selamanya-------

Anonymous said...

Seeeph Ty, km berhasil bikin aku nangis!! bisa ngrasain deritanya maya.. hiks.. hiks..
another good story from you! keep it up girl!
*sambil nyeka air mata pake handuk.. SRROOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!*

ria.sugesti

MuTiaRa on 14 February 2011 at 22:58 said...

hikzz.. hikzz :(

Anonymous said...

Dengan seyakin-yakinnya ane bilang..,,

Ga suka endingnya..!!!! >.<


___iien

Bree said...

Akhirnya dibuat juga edisi sedih begini... Ceritanya cukup bagus, nak Ty... :)

Anonymous said...

TYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY......lempar Granat ,bazoka ,tank ,pesawat .........................................
kok tragis sie ( dina,I♥ topeng kaca)

Anonymous said...

good job...not love it but i like it...

Anonymous said...

Gak ..gak boleh ending kayak gini..LANJUTKAANNN.....Masuminya terdampar dan hilang ingatan sementara...yg diingat adalah suatu tempat penuh bunga plum,bait terakhir dialog akoya dan bayangan bidadari tapi gak ngerti itu apa....trus ada jenazah yg terbakar disangka masumi karena posturnya mirip (jadi disangka dah mati)....maya meski udah liat kuburan masumi ga percaya masumi dah mati jauh disudut hatinya percaya belahan jiwanya masih hidup tp ga tau dimana...maya mencari masumi dengan pentas BidMer keliling Jepang sampai pelosok2 dg harapan masumi mendengar jeritan akoya yg memanggil ishinnya ...trus..trus..POKOKNYA AKHIRNYA HARUS BERSATU KEMBALI...
-KATARA HAYAMI-

Mrs.J (Muria Hasni) on 15 February 2011 at 20:18 said...

sad purple.........
kok masumi meninggal ce??? maya jd janda ... hiks,, masa gitu endingnya,,

Yusri Cambrichindo on 15 February 2011 at 21:40 said...

teruslah
mencampur adukkan emosi pembanca Ty!!!!

Anonymous said...

HIksss sedih bgt...huaaahuaaaahuaaa
Pasti Ty nulisnya penuh perjuangan trs sambil nangis karena ga tega. Tetap semangat Ty !!!!

Wid Dya

Anonymous said...

so romantic, so sweet, so sad..
ga papa ntar aku bikin sendiri lanjutannya didalam hati.. (nadine)

Anonymous said...

HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

(RIRI)

Theresia on 16 February 2011 at 20:29 said...

tyyyyyyyyyyy............
mau bkn kita nangis bombay yaaaa.....
pdhal ak br aja seneng ada fanfic km, kok malah jd nangis hiks..hiks....

resi said...

hks hiks hiks ga rela, masumiiiiiiiiiiiiiiii

Ratna said...

Saia baru nemu nih blog fanfic Ty...suka bangetttt...semua critanya menyentuh hati, Saia ikut berdebar2, ikut merona dan ikut menangis menyayat hati saat Maya jadi janda...Hiks!

Anonymous said...

Sedih amat sih...???
ampe nangis ni ngebaca n ngebayanginnya T____T

sedih bener ni cerita

ga rela de kalo Masumi ma Maya pisah kaya gitu
hikhikhik

LINA

Anonymous said...

koq endingnya sedih bgni seh..?? ga rela kl valentine nya bgni.. hikss

Anonymous said...

ga relllllaaaaaa masak endingnya kayak gini sich......... :(

Unknown on 25 July 2015 at 12:27 said...

Lho? Kok? Aaaaaaa~ mbak Tyyyy.... Aku barusan berbunga2 liat kemesraan mereka kok tiba2 jadi gini? Uwaaaaa.... Masumi jangan kenapa2.. Masumi jang... Jangan.... Tidaaaaaaak... *maafkeunkealayansaya*

Post a Comment

Silahkan kritik, saran, sapa dan salamnya... :)

 

An Eternal Rainbow Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting